DATA DAN INFORMASI KEMISKINAN KABUPATENKOTA TAHUN 2016
Katalog: 3205014
DATA DAN INFORMASI
KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2016 https://www.bps.go.id https://www.bps.go.id
DATA DAN INFORMASI KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016
ISSN: 2087-2216 Nomor Publikasi: 04340.1701 Katalog: 3205014 Ukuran Buku: 16,5 cm x 22 cm
Naskah: Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial Gambar Kulit: Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial Diterbitkan oleh: © Badan Pusat Statistik Dicetak oleh: CV. Nario Sari ..............................
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,
dan/atau https://www.bps.go.idmenggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat StatistikKemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi
Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah penyediaan data kemiskinan yang
akurat dan tepat sasaran. Setiap tahun, BPS berupaya menyajikan data terkait
kemiskinan salah satunya melalui publikasi”Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota ”.
Publikasi ”Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 ” berisi data dan informasi mengenai kemiskinan serta indikator/variabel
lain yang terkait dengan isu kemiskinan untuk tingkat kabupaten/kota dan
provinsi. Data dan informasi yang tersaji pada publikasi ini merupakan hasil
penghitungan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) periode Maret
2016.Diharapkan Kemiskinan publikasi ”Data dan Informasi
Kabupaten/Kota Tahun 2016 ” dapat memberikan informasi yang memadai bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangsih dalam penyelesaian publikasi ini. Kritik dan saran
https://www.bps.go.idyang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan
publikasi yang akan datang.Jakarta, Juli 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suhariyanto
https://www.bps.go.id
Halaman
KataPengantar …………………………………………………………………………………….. i Daftar Isi
47 KETENAGAKERJAAN
………………………………………… 133 https://www.bps.go.id
Tabel 5. Persentase Perempuan berstatus Miskin Usia 15-49 Tahun yang Menggunakan Alat KB dan Persentase Balita di Rumah Tangga Miskin yang Telah Diimunisasi Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016......
89 PENGELUARAN PERKAPITA Tabel 4. Persentase Pengeluaran Perkapita untuk Makanan Menurut Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun 2016.......................... 111
69 Tabel 3.2. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Sektor Bekerja, Tahun 2016 ……………….
………………..
Tabel 3.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Status Bekerja, Tahun 201627 Tabel 2.2. Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Penduduk
Miskin Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Umur,
Tahun 2016......................................................................................................
……………………………………………………………………………………………..
iii2016 …………………..........................................................................................
Tabel 2.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun9 PENDIDIKAN
Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P 1 , P 2 , dan Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016....................4 KEMISKINAN
1 III Konsep dan Definisi…..………………………………………………………..
1 II Metode Penghitungan Kemiskinan Tingkat Kabupaten/Kota.
I Pendahuluan ……………………………………………………………………..
KESEHATAN
Tabel 6. Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Air Layak dan Jamban Sendiri/Bersama Menurut Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun 2016
…………….…………………...................................................................... 155
PROGRAM PEMERINTAH
Tabel 7. Persentase Rumah Tangga Miskin yang Pernah Membeli Beras Raskin, Rata-rata Jumlah Beras Raskin, dan Rata-rata Harga Pembelian Raskin Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016
……………………………………………..................................................... 177 197 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………. https://www.bps.go.id
I. PENDAHULUAN
menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Pengukuran kemiskinan yang dapat dipercaya dapat menjadi instrumen tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang miskin. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka.
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang
dan persentase penduduk miskin pada tahun 1984. Pada saat itu penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin mencakup periode 1976-1981 dengan menggunakan data modul konsumsi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Sejak tahun 1984, setiap tiga tahun sekali BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin. Sampai dengan tahun 1987, informasi mengenai jumlah dan persentase penduduk miskin hanya disajikan untuk tingkat nasional yang dipisahkan menurut daerah perkotaan dan perdesaan. Pada tahun 1990, informasi mengenai penduduk miskin sudah dapat disajikan sampai tingkat provinsi meskipun beberapa provinsi masih digabung. Provinsi-provinsi gabungan tersebut antara lain: Provinsi Jambi, Bengkulu, Timor Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. Selanjutnya sejak tahun 1993, informasi mengenai jumlah dan persentase penduduk miskin sudah dapat disajikan untuk seluruh provinsi. Selanjutnya, sejak tahun 2002 BPS telah menyajikan data dan informasi https://www.bps.go.id kemiskinan untuk tingkat kabupaten/kota.
Badan Pusat Statistik (BPS) pertama kali melakukan penghitungan jumlah
II. METODE PENGHITUNGAN KEMISKINAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
KONSEPBPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic
needs approach) dalam mengukur kemiskinan. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
1 dari sisi pengeluaran.
SUMBER DATA
Sumber data yang digunakan untuk menghitung kemiskinan di tingkat kabupaten/kota tahun 2016 adalah data Susenas Konsumsi Pengeluaran Maret 2016.
Penimbang yang digunakan dalam penghitungan kemiskinan kabupaten/ kota tahun 2016 ini menggunakan hasil proyeksi penduduk dari data Sensus Penduduk 2010
TEKNIK PENGHITUNGAN INDIKATOR KEMISKINAN A. Penghitungan Indikator Kemiskinan Provinsi
penduduk yang berada di atas Garis Kemiskinan Sementara (GKS). GKS adalah GK periode lalu yang di-inflate dengan inflasi umum (IHK). Dari penduduk referensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).
Tahap pertama adalah menentukan penduduk referensi yaitu 20 persen
yang riil dikonsumsi penduduk referensi yang kemudian disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Penyetaraan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dilakukan dengan menghitung harga rata- rata kalori dari ke-52 komoditi tersebut.
GKM adalah jumlah nilai pengeluaran dari 52 komoditi dasar makanan
mengalikan 2100 terhadap harga implisit rata-rata kalori menurut daerah dari penduduk referensi. https://www.bps.go.id
Selanjutnya GKM tersebut disetarakan dengan 2100 kilokalori dengan
GKNM merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari komoditi- komoditi non-makanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Nilai kebutuhan minimum per komoditi/sub- kelompok non-makanan dihitung dengan menggunakan suatu rasio pengeluaran komoditi/sub-kelompok tersebut terhadap total pengeluaran komoditi/sub-kelompok yang tercatat dalam data Susenas modul konsumsi. Rasio tersebut dihitung dari hasil Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar 2004 (SPKKD 2004), yang dilakukan untuk mengumpulkan data pengeluaran konsumsi rumahtangga per komoditi non-makanan yang lebih rinci dibandingkan data Susenas modul konsumsi. memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah GK dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Selanjutnya dihitung jumlah penduduk di bawah GK untuk tingkat
kabupaten/kota.
B. Penghitungan Indikator Kemiskinan Kabupaten/Kota
seperti pada penghitungan kemiskinan di provinsi. Hal ini disebabkan oleh: a.
Dalam menghitung GK pada level kabupaten/kota tidak dapat dilakukan
Keterbatasan jumlah sampel untuk populasi referensi di level kabupaten/kota.
b.
Estimasi di tingkat kabupaten/kota tidak dapat dibedakan berdasarkan perkotaan dan perdesaan.
Pendekatan dalam menghitung kemiskinan kabupaten/kota adalah sebagai
berikut: a.
Menentukan Garis Kemiskinan Sementara (GKS) untuk tingkat Kabupaten/Kota dengan cara: = (1 + )) Dimana:
= Garis kemiskinan sementara kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j di tahun t = Garis kemiskinan kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j di tahun t-1
= Elastisitas provinsi ke-j (rasio antara pertumbuhan garis kemiskinan provinsi ke-j terhadap inflasi provinsi ke-j) https://www.bps.go.id
= Inflasi kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j
Catatan: Untuk mencari GKS pada tingkat Kabupaten ke-i digunakan elatisitas provinsi ke-j di level perdesaan.
provinsi ke-j di level perkotaan.
Untuk mencari GKS pada tingkat Kota ke-i digunakan elatisitas
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
3 diperoleh dari kabupaten/kota yang berdekatan (pendekatan sister city).
b. sementara kabupaten/kota ke-i di provinsi ke-j yaitu Menentukan P dengan cara mengalikan pertumbuhan P provinsi ke-j periode t ke t-1 dengan P kabupaten ke-i pada tahun t-1.
c.
Menetapkan Garis Kemiskinan dengan cara menari titik potong antara GKS dan P sementara.
d.
Menghitung indikator kemiskinan dengan menggunakan formulasi FGT.
e.
Melakukan prorate jumlah penduduk miskin kab/kota agar sama dengan angka provinsi yang telah dirilis sebelumnya.
III. KONSEP DAN DEFINISI PENDIDIKAN
oleh penduduk miskin berumur 15 tahun ke atas. Publikasi ini mengelompokkan pendidikan yang ditamatkan menjadi tiga, yaitu SD ke bawah (tidak mempunyai ijazah), mempunyai ijazah SD atau SMP, dan mempunyai ijazah SMA atau ijazah perguruan tinggi.
Pendidikan yang ditamatkan adalah ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
membaca dan menulis kalimat sederhana dalam aksara tertentu, yaitu huruf latin, huruf arab, atau huruf lainnya. Publikasi ini menyajikan angka melek huruf penduduk miskin untuk kelompok umur 15-24 tahun dan 15- 55 tahun.
Angka melek huruf adalah proporsi penduduk miskin yang dapat
masih bersekolah. Publikasi ini menyajikan angka partisipasi sekolah penduduk miskin pada kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun https://www.bps.go.id sehingga dapat digunakan untuk memantau pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun diantara penduduk miskin berusia sekolah.
Angka partisipasi sekolah adalah proporsi dari penduduk miskin yang
KETENAGAKERJAAN
atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan yang dilakukan
paling sedikit selama satu jam berturut-turut dalam seminggu terakhir.
Bekerja adalah kegiatan penduduk miskin dengan maksud memperoleh
status/kedudukan dalam pekerjaan utamanya adalah berusaha sendiri,
Bekerja di sektor informal adalah penduduk miskin yang mempunyai atau pekerja keluarga/tidak dibayar.
Bekerja di sektor formal adalah penduduk miskin yang mempunyai
status/kedudukan dalam pekerjaan utamanya adalah bekerja dibantu buruh tetap/buruh dibayar atau buruh/karyawan/pegawai.
Bekerja di sektor pertanian adalah penduduk miskin yang bekerja di
sektor pertanian tanaman padi, dan palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan pertanian lainnya.Bekerja di sektor bukan pertanian adalah penduduk miskin yang
bekerja selain di sektor pertanian, seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan gas, konstruksi/bangunan, perdagangan, hotel dan rumah makan, transportasi, keuangan, jasa atau lainnya.
pekerjaan/menganggur dan bukan angkatan kerja (penduduk miskin yang tidak bekerja maupun tidak mencari pekerjaan).
Tidak bekerja adalah penduduk miskin yang menjadi pencari
PENGELUARAN PER KAPITA UNTUK MAKANAN
pengeluaran perkapita/bulan untuk makanan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga.
Persentase pengeluaran per kapita untuk makanan adalah total
KESEHATAN
berumur 15-49 tahun berstatus kawin, cerai hidup, cerai mati atau pasangannya yang menggunakan alat keluarga berencana (KB) atau cara tradisional guna menunda kehamilan. Alat KB atau cara tradisional meliputi: a.
Pengguna alat kontrasepsi adalah perempuan di rumah tangga miskin
Sterilisasi wanita/tubektomi/MOW b.
Sterilisasi pria/vasektomi/MOP https://www.bps.go.id c.
IUD/AKDR/spiral d.
Suntikan e. Susuk KB/Implan
Kondom pria/karet KB h.
Intravag/kondom wanita/diafragma i. Metode menyusui alami j. Pantang berkala/kalender k.
Lainnya Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
5 penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Persentase balita yang telah diimunisasi adalah proporsi penduduk
berusia lima tahun ke bawah (balita) di rumah tangga miskin yang setidaknya sudah mendapatkan salah satu dari imunisasi Bacilius calmette guerin (BCG); difteri-pertusis-tetanus (DPT); polio, campak/morbili, dan hepatitis B.
FASILITAS PERUMAHAN
menggunakan sumber utama air minum dari: a.
Rumah tangga pengguna air layak adalah rumah tangga miskin yang
Air terlindung yaitu leding meteran, leding eceran, dan sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang jarak penampungan kotoran/limbah ≥ 10 meter.
b.
Air terlindung tapi jarak ke penampungan kotoran/limbah < 10 meter/ air tidak sustain (air hujan)/ air tidak terlindung namun sumber mandi/cuci/dll berasal dari air terlindung.
Rumah tangga pengguna jamban sendiri/bersama adalah rumah tangga
yang menggunakan fasilitas tempat pembuangan air besar yang digunakan
oleh rumah tangga sendiri atau bersama dengan rumah tangga tertentu.
PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Rumah Tangga Miskin penerima Program Subsidi Beras Bagi
Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program Raskin/Rastra) adalah rumah tangga miskin yang menerima program nasional beras miskin (Raskin)/beras sejahtera (Rastra). Program Raskin/Rastra adalah program bantuan dari pemerintah untuk keluarga berpendapatan rendah yang https://www.bps.go.id bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para Keluarga Sasaran Penerima Manfaat (KPM) dalam memenuhi kebutuhan pangan khususnya beras.Kemiskinan https://www.bps.go.id https://www.bps.go.id
Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016
No Kabupaten/KotaJumlah
Penduduk
3 Tapanuli Selatan 30,84 11,15 1,06 0,19 326 321
20 Kota Sabang 5,81 17,33 3,17 0,88 492 787
21 Kota Langsa 18,63 11,09 2,25 0,55 323 246
22 Kota Lhokseumawe 23,28 11,98 2,00 0,59 319 988
23 Kota Subulussalam 14,99 19,57 3,61 0,98 250 408
Aceh 848,44 16,73 3,48 1,00 410 956
1 Nias 24,11 17,64 2,53 0,52 330 111
2 Mandailing Natal 47,67 10,98 1,27 0,30 304 669
4 Tapanuli Tengah 51,77 14,58 1,25 0,21 353 753
18 Pidie Jaya 31,94 21,18 3,25 0,78 399 377
5 Tapanuli Utara 33,20 11,25 1,60 0,36 325 606
6 Toba Samosir 18,20 10,08 1,20 0,24 326 501
7 Labuhan Batu 41,94 8,95 0,91 0,17 333 144
8 Asahan 84,35 11,86 1,86 0,51 292 030
9 Simalungun 92,19 10,81 1,60 0,40 315 947
10 Dairi 24,94 8,90 0,78 0,18 293 666
11 Karo 38,74 9,81 1,48 0,33 400 261
19 Kota Banda Aceh 18,80 7,41 1,69 0,56 541 732
17 Bener Meriah 29,82 21,43 3,30 0,85 363 796
Miskin
(000)
Persentase Penduduk Miskin P6 Aceh Tengah 33,16 16,64 2,51 0,67 397 859
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Simeulue 17,93 19,93 3,48 0,97 326 563
2 Aceh Singkil 25,09 21,60 4,47 1,33 368 968
3 Aceh Selatan 30,68 13,48 1,83 0,35 304 466
4 Aceh Tenggara 29,39 14,46 2,54 0,62 221 799
5 Aceh Timur 61,63 15,06 2,25 0,53 350 186
7 Aceh Barat 40,11 20,38 4,72 1,61 441 909
16 Aceh Jaya 13,10 15,01 3,04 0,87 331 940
8 Aceh Besar 62,03 15,55 2,73 0,72 384 545
9 Pidie 90,16 21,25 4,55 1,54 393 370
10 Bireuen 70,44 15,95 3,07 0,84 317 562
11 Aceh Utara 115,05 19,46 3,14 0,66 301 733
12 Aceh Barat Daya 25,73 18,03 3,61 1,05 306 930
13 Gayo Lues 19,48 21,86 4,83 1,45 301 546
14 Aceh Tamiang 40,88 14,51 2,25 0,45 368 691
15 Nagan Raya 30,31 19,25 3,14 0,86 374 236
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
5 Tanah Datar 19,63 5,68 0,81 0,15 346 267
32 Kota Padangsidimpuan 17,65 8,32 0,96 0,21 326 579
33 Kota Gunungsitoli 32,17 23,43 4,36 1,14 304 727
Sumatera Utara 1455,95 10,35 1,77 0,49 388 156
1 Kepulauan Mentawai 13,09 15,12 2,56 0,60 263 793
2 Pesisir Selatan 35,86 7,92 1,17 0,27 366 228
3 Solok 34,06 9,32 1,19 0,25 376 748
4 Sijunjung 17,12 7,60 1,25 0,28 344 153
6 Padang Pariaman 36,34 8,91 1,36 0,38 374 636
30 Kota Medan 206,87 9,30 1,51 0,43 460 685
7 Agam 37,55 7,83 0,96 0,19 315 804
8 Lima Puluh Kota 28,57 7,59 1,06 0,21 357 824
9 Pasaman 20,83 7,65 0,42 0,05 307 552
10 Solok Selatan 11,91 7,35 1,23 0,31 326 733
11 Dharmasraya 16,24 7,16 1,21 0,30 374 642
12 Pasaman Barat 30,76 7,40 1,09 0,23 367 159
13 Kota Padang 42,56 4,68 0,55 0,11 449 658
14 Kota Solok 2,59 3,86 0,13 0,01 385 781
31 Kota Binjai 17,80 6,67 1,33 0,45 343 078
29 Kota Tebing Tinggi 18,52 11,70 2,03 0,50 383 650
Persentase Penduduk Miskin P
18 Serdang Bedagai 58,17 9,53 1,48 0,41 336 478
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
12 Deli Serdang 100,09 4,86 0,49 0,10 347 030
13 Langkat 115,79 11,36 1,78 0,41 348 205
14 Nias Selatan 57,75 18,60 3,32 0,84 238 119
15 Humbang Hasundutan 18,04 9,78 1,51 0,43 301 663
16 Pakpak Bharat 4,95 10,72 1,35 0,32 248 835
17 Samosir 18,01 14,40 2,12 0,44 271 619
19 Batu Bara 49,42 12,24 1,72 0,43 347 533
28 Kota Pematang Siantar 24,88 9,99 1,23 0,30 429 365
20 Padang Lawas Utara 27,88 10,87 1,46 0,37 278 290
21 Padang Lawas 22,80 8,69 1,36 0,30 268 922
22 Labuhan Batu Selatan 36,62 11,49 1,64 0,39 330 874
23 Labuhan Batu Utara 38,81 10,97 1,11 0,18 361 017
24 Nias Utara 41,66 30,92 6,14 1,79 370 371
25 Nias Barat 24,16 28,36 6,25 1,90 352 570
26 Kota Sibolga 11,54 13,30 2,55 0,83 391 681
27 Kota Tanjung Balai 24,42 14,49 3,17 0,99 345 900
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
8 Tebo 23,04 6,87 0,96 0,23 338 160
1 Kerinci 17,62 7,48 0,92 0,20 285 406
2 Merangin 36,89 9,95 1,77 0,49 325 181
3 Sarolangun 26,37 9,33 1,37 0,29 386 460
4 Batang Hari 28,39 10,79 1,29 0,23 341 320
5 Muaro Jambi 17,52 4,30 0,49 0,08 255 918
6 Tanjung Jabung Timur 27,42 12,76 2,00 0,56 322 389
7 Tanjung Jabung Barat 37,24 11,81 1,61 0,36 303 479
9 Bungo 20,96 5,99 0,97 0,22 292 573
12 Kota Dumai 13,76 4,74 0,62 0,13 369 624
10 Kota Jambi 51,61 8,87 1,59 0,43 397 088
11 Kota Sungai Penuh 2,75 3,13 0,26 0,04 317 556
Jambi 289,81 8,41 1,47 0,37 371 875
1 Ogan Komering Ulu 46,97 13,29 1,53 0,29 365 341
2 Ogan Komering Ilir 127,54 16,03 2,79 0,70 295 852
3 Muara Enim 82,35 13,56 2,22 0,52 316 729
4 Lahat 67,83 17,11 2,59 0,62 369 359
Riau 515,40 7,98 1,36 0,34 426 001
11 Kota Pekanbaru 32,49 3,07 0,41 0,08 435 082
Miskin
(000)
Persentase Penduduk Miskin PSumatera Barat 371,55 7,09 1,10 0,24 425 141
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15 Kota Sawah Lunto 1,34 2,21 0,12 0,01 318 721
16 Kota Padang Panjang 3,47 6,75 0,66 0,11 420 981
17 Kota Bukittinggi 6,81 5,48 1,05 0,30 420 478
18 Kota Payakumbuh 8,35 6,46 0,87 0,19 424 233
19 Kota Pariaman 4,47 5,23 0,90 0,22 392 970
1 Kuantan Singingi 31,22 9,85 1,45 0,33 468 199
10 Kepulauan Meranti 56,18 30,89 7,17 2,42 427 938
2 Indragiri Hulu 29,73 7,15 0,86 0,17 419 737
3 Indragiri Hilir 56,82 7,99 1,29 0,25 315 988
4 Pelalawan 45,35 11,00 1,79 0,47 473 240
5 Siak 24,86 5,52 0,58 0,11 391 039
6 Kampar 67,68 8,38 1,24 0,29 375 716
7 Rokan Hulu 67,42 11,05 1,54 0,34 420 884
8 Bengkalis 37,49 6,82 1,41 0,43 455 021
9 Rokan Hilir 52,40 7,97 0,77 0,12 345 953
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
2 Tanggamus 81,34 14,05 2,01 0,43 332 302
6 Mukomuko 23,45 13,01 1,95 0,42 365 084
7 Lebong 13,56 12,26 2,20 0,55 339 045
8 Kepahiang 21,75 16,31 1,81 0,30 323 333
9 Bengkulu Tengah 9,50 8,71 0,75 0,09 342 162
10 Kota Bengkulu 74,05 20,72 4,11 1,22 535 893
Bengkulu 328,61 17,32 3,14 0,77 416 427
1 Lampung Barat 44,90 15,06 2,89 0,78 371 926
3 Lampung Selatan 158,38 16,16 2,64 0,64 346 457
4 Kaur 26,14 22,36 3,36 0,75 289 374
4 Lampung Timur 172,61 16,98 3,10 0,86 331 765
5 Lampung Tengah 165,67 13,28 2,15 0,58 362 475
6 Lampung Utara 139,50 22,92 4,68 1,37 369 628
7 Way Kanan 63,64 14,58 2,69 0,70 313 733
8 Tulangbawang 44,26 10,20 2,00 0,59 362 185
9 Pesawaran 74,45 17,31 2,77 0,74 330 874
10 Pringsewu 45,72 11,73 1,78 0,42 379 279
11 Mesuji 15,74 8,00 1,39 0,37 353 477
5 Seluma 40,59 21,68 4,12 1,09 332 483
3 Bengkulu Utara 39,86 13,67 1,33 0,20 333 311
Persentase Penduduk Miskin P
10 Ogan Ilir 57,01 13,80 2,00 0,40 367 067
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5 Musi Rawas 55,50 14,30 2,00 0,42 377 135
6 Musi Banyuasin 106,78 17,27 2,32 0,54 412 591
7 Banyu Asin 95,99 11,72 1,50 0,29 337 391
8 Ogan Komering Ulu Selatan 38,42 10,95 0,89 0,11 273 594
9 Ogan Komering Ulu Timur 73,93 11,29 1,65 0,34 274 608
11 Empat Lawang 30,17 12,54 1,39 0,22 269 211
2 Rejang Lebong 45,79 17,81 3,36 0,91 382 027
12 Penukal Abab Lematang Ilir 25,89 14,26 1,85 0,35 330 907
13 Musi Rawas Utara 36,95 20,00 3,14 0,72 401 205
14 Kota Palembang 191,95 12,04 2,18 0,53 456 225
15 Kota Prabumulih 20,47 11,44 1,35 0,23 466 459
16 Kota Pagar Alam 12,40 9,19 0,88 0,15 289 493
17 Kota Lubuklinggau 31,05 13,99 2,19 0,55 417 192
Sumatera Selatan 1101,20 13,54 2,01 0,42 351 984
1 Bengkulu Selatan 33,92 22,10 4,64 1,30 323 991
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
5 Kota Jakarta Barat 84,08 3,38 0,45 0,10 421 968
6 Kota Batam 57,34 4,68 0,49 0,10 565 380
7 Kota Tanjung Pinang 19,06 9,34 1,43 0,29 582 414
Kepulauan Riau 120,41 5,98 0,89 0,20 490 157
1 Kepulauan Seribu 2,96 12,58 0,58 0,09 520 073
2 Kota Jakarta Selatan 71,96 3,27 0,27 0,04 594 380
3 Kota Jakarta Timur 91,37 3,19 0,26 0,04 433 405
4 Kota Jakarta Pusat 35,82 3,91 0,33 0,04 503 304
6 Kota Jakarta Utara 98,11 5,57 0,73 0,17 441 617
4 Lingga 12,76 14,36 2,07 0,44 387 244
DKI Jakarta 384,30 3,75 0,46 0,08 510 359
1 Bogor 490,80 8,83 1,31 0,28 317 430
2 Sukabumi 198,66 8,13 1,21 0,30 270 055
3 Cianjur 261,39 11,62 1,93 0,49 304 255
4 Bandung 272,65 7,61 1,00 0,18 297 483
5 Garut 298,52 11,64 1,79 0,39 256 770
6 Tasikmalaya 195,61 11,24 1,78 0,42 274 470
5 Kepulauan Anambas 2,74 6,73 0,56 0,08 341 556
3 Natuna 3,25 4,33 0,22 0,02 302 043
Miskin
(000)
Persentase Penduduk Miskin P1 Bangka 17,29 5,52 0,74 0,16 427 684
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
12 Tulang Bawang Barat 22,39 8,40 1,20 0,26 358 939
13 Pesisir Barat 24,20 15,91 2,76 0,72 371 724
14 Kota Bandar Lampung 100,54 10,15 1,65 0,47 502 968
15 Kota Metro 16,26 10,15 1,81 0,54 331 201
Lampung 1169,60 14,29 2,63 0,70 364 922
2 Belitung 13,94 7,85 0,79 0,15 610 072
2 Bintan 9,91 6,43 0,71 0,12 341 812
3 Bangka Barat 5,46 2,74 0,34 0,07 440 850
4 Bangka Tengah 10,36 5,64 0,59 0,10 586 445
5 Bangka Selatan 7,11 3,62 0,45 0,11 415 359
6 Belitung Timur 8,48 6,99 0,98 0,22 528 572
7 Kota Pangkal Pinang 10,12 5,02 0,70 0,16 604 011
Bangka Belitung 72,76 5,22 0,67 0,15 534 229
1 Karimun 15,35 6,77 0,92 0,22 338 341
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
6 Purworejo 99,07 13,91 2,67 0,76 313 931
27 Kota Banjar 12,74 7,01 0,73 0,14 289 369
Jawa Barat 4224,32 8,95 1,49 0,37 324 992
1 Cilacap 240,24 14,12 2,58 0,70 292 525
2 Banyumas 283,90 17,23 3,08 0,85 344 514
3 Purbalingga 171,78 18,98 3,85 1,20 301 862
4 Banjarnegara 158,20 17,46 3,03 0,80 252 328
5 Kebumen 235,90 19,86 3,78 1,11 313 881
7 Wonosobo 160,12 20,53 4,02 1,11 297 422
25 Kota Cimahi 35,07 5,92 0,71 0,14 411 665
8 Magelang 158,86 12,67 1,84 0,44 271 800
9 Boyolali 116,98 12,09 2,56 0,81 283 921
10 Klaten 168,01 14,46 2,70 0,71 364 240
11 Sukoharjo 78,91 9,07 1,36 0,29 327 217
12 Wonogiri 124,83 13,12 1,68 0,38 275 507
13 Karanganyar 107,66 12,49 2,09 0,51 329 531
14 Sragen 126,76 14,38 2,92 0,99 283 649
15 Grobogan 184,14 13,57 1,78 0,38 333 009
26 Kota Tasikmalaya 102,79 15,60 2,37 0,57 397 215
24 Kota Depok 50,56 2,34 0,30 0,06 522 934
Persentase Penduduk Miskin P
13 Subang 170,37 11,05 1,68 0,47 303 583
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7 Ciamis 98,77 8,42 1,17 0,27 319 150
8 Kuningan 144,07 13,59 2,20 0,59 289 901
9 Cirebon 288,49 13,49 2,21 0,50 333 758
10 Majalengka 152,50 12,85 2,06 0,52 393 071
11 Sumedang 120,60 10,57 1,57 0,35 295 009
12 Indramayu 237,00 13,95 1,69 0,37 397 196
14 Purwakarta 83,55 8,98 1,20 0,32 312 499
23 Kota Bekasi 140,03 5,06 0,69 0,15 521 813
15 Karawang 230,60 10,07 1,87 0,53 386 282
16 Bekasi 164,41 4,92 0,83 0,23 416 058
17 Bandung Barat 192,48 11,71 1,92 0,51 294 823
18 Pangandaran 40,14 10,23 1,53 0,41 327 399
19 Kota Bogor 77,28 7,29 1,08 0,26 416 779
20 Kota Sukabumi 27,51 8,59 1,36 0,38 441 948
21 Kota Bandung 107,58 4,32 0,55 0,12 400 541
22 Kota Cirebon 30,15 9,73 1,86 0,49 373 866
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
DI Yogyakarta 494,94 13,34 2,30 0,59 354 084
35 Kota Tegal 20,26 8,20 1,04 0,21 395 631
Jawa Tengah 4506,89 13,27 2,37 0,63 317 348
1 Kulon Progo 84,34 20,30 3,55 1,00 297 353
2 Bantul 142,76 14,55 2,02 0,41 332 057
3 Gunung Kidul 139,15 19,34 4,16 1,30 264 637
4 Sleman 96,63 8,21 1,36 0,34 334 406
5 Kota Yogyakarta 32,06 7,70 1,05 0,19 401 193
1 Pacitan 85,53 15,49 2,86 0,79 239 339
33 Kota Semarang 83,59 4,85 0,76 0,18 382 160
2 Ponorogo 102,06 11,75 1,47 0,28 266 312
3 Trenggalek 91,49 13,24 1,74 0,37 275 426
4 Tulungagung 84,35 8,23 0,98 0,18 304 518
5 Blitar 113,51 9,88 1,53 0,35 272 358
6 Kediri 197,43 12,72 1,66 0,37 272 374
7 Malang 293,74 11,49 1,57 0,33 282 933
8 Lumajang 115,91 11,22 1,62 0,35 258 840
9 Jember 265,10 10,97 1,33 0,29 299 823
34 Kota Pekalongan 23,65 7,92 0,80 0,13 375 600
32 Kota Salatiga 9,73 5,24 0,60 0,11 345 146
Miskin
(000)
Persentase Penduduk Miskin P21 Demak 158,84 14,10 2,20 0,56 356 919
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
16 Blora 113,94 13,33 2,17 0,54 279 972
17 Rembang 115,49 18,54 3,28 0,85 338 986
18 Pati 144,20 11,65 1,99 0,49 377 442
19 Kudus 64,19 7,65 1,07 0,21 356 951
20 Jepara 100,32 8,35 0,68 0,10 341 754
22 Semarang 80,72 7,99 1,57 0,45 307 505
31 Kota Surakarta 55,91 10,88 1,34 0,35 430 293
23 Temanggung 87,09 11,60 1,70 0,39 268 730
24 Kendal 107,81 11,37 2,13 0,61 323 078
25 Batang 82,56 11,04 1,65 0,39 240 541
26 Pekalongan 113,31 12,90 1,94 0,49 341 648
27 Pemalang 227,08 17,58 3,04 0,80 319 434
28 Tegal 144,22 10,10 1,03 0,21 308 270
29 Brebes 347,98 19,47 3,96 1,16 364 059
30 Kota Magelang 10,64 8,79 1,20 0,23 425 191
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
37 Kota Surabaya 161,01 5,63 0,92 0,25 438 283
30 Kota Kediri 23,64 8,40 0,96 0,20 400 096
31 Kota Blitar 9,97 7,18 1,04 0,20 356 147
32 Kota Malang 37,03 4,33 0,54 0,09 426 527
33 Kota Probolinggo 18,37 7,97 0,98 0,20 418 480
34 Kota Pasuruan 14,93 7,62 1,35 0,32 362 224
35 Kota Mojokerto 7,24 5,73 0,62 0,13 364 021
36 Kota Madiun 9,05 5,16 0,94 0,26 376 956
38 Kota Batu 9,05 4,48 0,55 0,11 398 401
28 Pamekasan 142,32 16,70 2,38 0,54 292 631
Jawa Timur 4703,30 12,05 1,98 0,47 321 761
1 Pandeglang 115,90 9,67 1,23 0,24 267 752
2 Lebak 111,21 8,71 1,14 0,21 246 389
3 Tangerang 182,52 5,29 0,79 0,18 405 902
4 Serang 67,92 4,58 0,43 0,05 256 660
5 Kota Tangerang 102,88 4,94 0,50 0,10 496 349
6 Kota Cilegon 14,90 3,57 0,52 0,13 347 949
7 Kota Serang 36,40 5,58 0,58 0,11 281 926
29 Sumenep 216,14 20,09 2,90 0,75 301 781
27 Sampang 227,80 24,11 4,19 1,05 296 268
Persentase Penduduk Miskin P
16 Mojokerto 115,38 10,61 1,53 0,35 330 940
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
10 Banyuwangi 140,45 8,79 1,41 0,34 311 722
11 Bondowoso 114,63 15,00 2,54 0,64 331 975
12 Situbondo 89,68 13,34 1,79 0,39 270 406
13 Probolinggo 240,47 20,98 3,24 0,80 373 569
14 Pasuruan 168,06 10,57 1,56 0,33 306 311
15 Sidoarjo 136,79 6,39 0,95 0,23 394 401
17 Jombang 133,32 10,70 1,26 0,25 337 217
26 Bangkalan 205,71 21,41 4,00 1,13 334 338
18 Nganjuk 127,90 12,25 1,72 0,36 341 653
19 Madiun 85,97 12,69 2,08 0,56 294 451
20 Magetan 69,24 11,03 1,37 0,26 288 246
21 Ngawi 126,65 15,27 2,30 0,52 264 706
22 Bojonegoro 180,99 14,60 2,41 0,54 295 250
23 Tuban 198,35 17,14 3,03 0,82 294 543
24 Lamongan 176,92 14,89 2,40 0,66 321 002
25 Gresik 167,12 13,19 2,19 0,56 393 447
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
4 Timor Tengah Selatan 138,43 29,89 5,67 1,40 276 727
8 Lombok Utara 71,02 33,21 7,06 2,22 387 265
9 Kota Mataram 44,81 9,80 1,69 0,43 414 115
10 Kota Bima 15,42 9,51 2,08 0,65 293 048
Nusa Tenggara Barat 804,45 16,48 3,00 0,77 333 996
1 Sumba Barat 36,21 29,34 6,46 1,73 290 944
2 Sumba Timur 78,19 31,43 6,96 2,18 295 684
3 Kupang 82,57 23,43 3,67 0,80 309 208
5 Timor Tengah Utara 59,34 24,07 4,30 0,95 316 487
6 Bima 72,36 15,31 2,34 0,52 282 854
6 Belu 33,13 15,82 3,07 0,81 300 914
7 Alor 44,95 22,35 2,85 0,52 268 450
8 Lembata 35,18 26,26 6,65 2,26 309 992
9 Flores Timur 25,65 10,31 0,91 0,12 246 851
10 Sikka 45,14 14,33 1,85 0,32 266 257
11 Ende 64,65 23,89 4,87 1,64 315 095
12 Ngada 19,76 12,69 1,72 0,46 291 602
7 Sumbawa Barat 22,47 16,50 4,79 1,70 435 890
5 Dompu 34,31 14,23 1,66 0,30 263 458
Miskin
(000)
Persentase Penduduk Miskin P4 Gianyar 22,13 4,44 0,43 0,07 339 414
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
8 Kota Tangerang Selatan 26,38 1,67 0,28 0,08 472 968
Banten 658,11 5,42 0,80 0,17 367 949
1 Jembrana 14,53 5,33 0,53 0,08 354 901
2 Tabanan 21,90 5,00 0,57 0,12 392 479
3 Badung 12,91 2,06 0,19 0,05 470 732
5 Klungkung 11,21 6,35 0,78 0,13 284 789
4 Sumbawa 71,66 16,12 3,12 0,84 296 914
6 Bangli 11,66 5,22 0,63 0,12 305 200
7 Karang Asem 27,12 6,61 0,58 0,09 288 436
8 Buleleng 37,55 5,79 0,75 0,15 350 902
9 Kota Denpasar 19,17 2,15 0,20 0,03 483 821
Bali 178,18 4,25 0,51 0,09 338 967
1 Lombok Barat 110,85 16,73 3,11 0,89 375 684
2 Lombok Tengah 145,37 15,80 2,74 0,64 357 337
3 Lombok Timur 216,18 18,46 2,88 0,68 382 861
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
Miskin
(000)
1 Kotawaringin Barat 14,11 4,96 0,77 0,16 319 064
9 Sekadau 11,97 6,14 1,02 0,22 269 324
10 Melawi 25,05 12,63 2,14 0,57 431 660
11 Kayong Utara 10,89 10,19 1,71 0,45 244 046
12 Kubu Raya 27,83 5,04 0,75 0,17 329 511
13 Kota Pontianak 34,13 5,55 0,71 0,16 427 783
14 Kota Singkawang 11,21 5,33 0,66 0,14 387 801
Kalimantan Barat 381,35 7,87 1,30 0,31 347 880
2 Kotawaringin Timur 27,39 6,32 0,80 0,18 353 640
7 Sintang 40,36 10,07 1,24 0,26 446 381
3 Kapuas 19,96 5,70 0,60 0,10 266 943
4 Barito Selatan 6,09 4,58 0,50 0,09 355 341
5 Barito Utara 6,90 5,38 0,71 0,15 420 100
6 Sukamara 2,12 3,73 0,62 0,19 418 026
7 Lamandau 2,88 3,80 0,70 0,21 380 888
8 Seruyan 14,57 8,08 1,37 0,33 387 592
9 Katingan 10,10 6,23 0,85 0,19 387 848
10 Pulang Pisau 6,88 5,49 0,74 0,14 335 165
8 Kapuas Hulu 24,49 9,82 1,43 0,34 369 981
6 Ketapang 53,07 10,99 1,90 0,50 366 250
Persentase Penduduk Miskin P
18 Nagekeo 19,18 13,61 1,98 0,42 292 032
1 P
2 Garis Kemiskinan (Rp/Kap/ Bulan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
13 Manggarai 72,65 22,50 4,63 1,32 283 439
14 Rote Ndao 45,06 29,60 8,09 2,72 279 079
15 Manggarai Barat 49,55 19,35 3,02 0,85 282 412
16 Sumba Tengah 25,34 36,55 7,17 1,84 250 589
17 Sumba Barat Daya 99,26 30,63 5,24 1,22 313 705
19 Manggarai Timur 76,37 27,71 5,14 1,35 276 703
5 Sanggau 20,27 4,51 0,74 0,16 265 067
20 Sabu Raijua 28,58 32,44 5,80 1,33 332 332
21 Malaka 31,14 16,66 3,53 0,87 302 584
22 Kota Kupang 39,59 9,97 1,47 0,30 482 857
Nusa Tenggara Timur 1149,92 22,19 4,69 1,29 322 947
1 Sambas 44,88 8,54 1,30 0,30 345 066
2 Bengkayang 18,04 7,46 1,26 0,28 291 430
3 Landak 44,55 12,32 1,88 0,35 300 123
4 Pontianak 14,61 5,75 0,49 0,07 292 129
https://www.bps.go.id
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Penduduk
8 Kota Balikpapan 17,55 2,81 0,30 0,05 498 721
1 Paser 23,17 8,68 1,48 0,43 395 803
2 Kutai Barat 12,65 8,65 1,56 0,37 447 311
3 Kutai Kartanegara 55,82 7,63 1,16 0,28 424 717
4 Kutai Timur 30,17 9,16 2,05 0,65 470 228
5 Berau 11,47 5,37 0,97 0,23 465 161
6 Penajam Paser Utara 11,66 7,49 1,04 0,22 391 083