penataan koridor jalan gang pinngir pecinan semarang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR

PENATAAN KORIDOR JALAN GANG PINGGIR SEBAGAI
PEDESTRIAN MALL PECINAN SEMARANG

Diajukan untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Teknik

diajukan oleh :
Fikhtor Sanjaya
L2B 000 231

Periode 86
April – Juni 2004
Kepada

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2004


BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kegiatan pariwisata adalah kegiatan yang sangat potensial didalam

kehidupan suatu daerah ataupun Negara, bukan saja mendatangkan devisa /
PAD, namun juga masih banyak manfaat lain, yaitu antara lain : untuk
mengenalkan suatu daerah atau Negara kepada dunia luar, untuk
memberikan wawasan tentang pelestaran lingkungan, untuk meningkatkan
kebudayaan dan paradaban manusia, dan manfaat-manfaat lain yang dapat
dipetik dari pengelolaan suatu wisata.
Oleh karena itu sedemikian pentingnya peran pariwisata bagi suatu
daerah maupun Negara maka tidak heran banyak daerah dan Negara yang
berlomba-lomba

meningkatkan


pariwisatanya,

“pariwisata

memang

merupakan salah satu sector yang akan mampu menggerakan pertumbuhan
ekonomi,...” (Suara Merdeka, 23 Januari 2004).
Semarang adalah salah satu daerah yang sedang sibuk didalam
mengembangkan kepariwisataan daerahnya sebagai asset yang dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan kehidupan pemerintahnya, termasuk
didalamnya sebagai penggerak kegiatan ekonomi. Diantara sekian banyak
potensi wisata yang dimiliki kota Semarang pada saat ini mendapat
perhatian khusus pemerintah untuk dikembangkan menjadi obyek wisata
budaya (Suara Merdeka, 23 Januari 2004), karena nilai sejarah, adapt istiadat
dan peninggalan-peninggalan sejarah (artefak) yang masih lestari dan sangat
potensial untuk dijual karena Pecinan Semarang memiliki cirri khas khusus
yang tidak dipunyai kawasan lain manapun.

Namun dari sekian banyak potensi yang tersimpan pada kawasan

pecinan ini, masih banyak yang perlu dibenahi untuk menjadikan pecinan
sebagai kawasan wisata, salah satu adalah masalah kualitas ligkungan yang
semakin menurun dikarenakan semakin padat dan sibuknya kawasan.
Gang pinggir yang merupakan jalan utama di kawasan pecinan, saat
ini sudah semakin menurun kualitas lingkungannya dikarenakan kurang
tertatanya kegiatan yang ada didalamnya, sebagai salah satu pusat
perdagangan di pecinan, gang Pinggir seharusnya mempunyai potensi untuk
dikembangkan menjadi kawasan wisata belanja sebagai bagian dari satu
paket wisata kawasan Pecianan Semarang. Namun daru kenyataannya gang
pinggir kurang kondusif untuk dijadikan tempat wisata belanja karena belum
tertata dengan baik, yaitu antara lain : semrawutnya sirkulasi kendaraan yang
diakibatkan kurangnya lahan parker, jalan yang sempit, banyaknya PKL
yang menggunakan bahu jalan dan area pedestrian, bentuk luar bangunan
yang tidak harmonis dikarenakan banyak bangunan baru yang tidak
menyesuaikan dengan konteks lingkungan, kurangnya elemen perabot kota,
dan sebagainya.
Oleh karena itu perlu diadakan penataan kembali kawasan Pecinan
Semarang khususnya Jl. Gang Pinggir sebagai jalan utama Pecinan, sehinnga
kawasan pecinan dan Jl. Gang pinggir pada khususnya dapat menjadi tempat
wisata belanja yang aman, nyaman dan menyenangkan. Dengan demikian

harapan dan rencana kota Semarang untuk menjadikan Pecinan sebagai
kawasan wisata budaya dapat direalisasikan dengan baik.

B.

Tujuan dan Sasaran

1.

Tujuan

Memberikan masukan berupa usulan desain penataan penggal jalan
Gang pinggir sebagai pusat belanja rekreatif di Pecianan Semarang dengan
pertimbangan dari segi urban design dan periwisata.
2.

Sasaran
Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Arsitektur (LP3A) dengan judul penataan Korodor Jl. Gang Pinggir Sebagai

Peldestrian Mall Pecinan Semarang.

C.

Manfaat

1.

Secara Subyektif
Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir

sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai pedoman
dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A).
2.

Secara Obyektif
Usulan tentang penataan koridor Jl. Gang Pinggir diharapkan dapat


menjadi salah satu ,asukan yang berarti bagi masyarakat kota Semarang dan
Pemerintah kota pada khususnya. Bagi pembangunan disektor pariwisata
akan dapat menjadi kontribusi dalam memanfaatkan suatu kawasan potensial
sebagai asset wisata yang berinlai ekonomis tinggi serta sebagai sumbangan
perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur pada khususnya.

D.

Ruang Lingkup

1.

Ruang Lingkup Substansial
Penataan koridor Jl. Gang Pinggir sebagai pedestrian Mall merupakan

suatu perencanaan dan perancangan kawasan sebagai kawasan wisata

belanja yang dikaitkan dengan disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal diluar
arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan
mendukung permasalahan utama.

2.

Ruang Lingkup Spasial
Secara

administrative

kawasan

perencanaan

teramsuk

dalam

kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah kota Semarang. Panjang
penggal jalan Gang pinggir ± 669 M, engan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah utara

: Jalan Pekojan, Gang Warung, Gang Mangkok,

Gang Besen, Gang Tengah, Gambiran, Gang
Belakang dan Gang Baru.

Sebelah selatan

: Jalan Sebandaran, Kelurahan Gabahan, dan
Kelurahan Jagalan

Sebelah timur

: Jalan Kimangunsarkoro, Kelurahan Purwodinatan

Sebelah barat

: Jalan Wot Gandul Barat dan Jalan Beteng.

E.

Metode Pembahasan


1.

Metode Pengumpulan Data
Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis, yaitu pengumpulan data primer dari lapangan dan data literature
dengan mengulas dan menaparkan data yang meliputi data fisik dan non
fisik kawasan, serta aktifitas yang terjadi una merumuskan masalah maupun
menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan, sehingga muncul program
dan konsep dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur.
a. Pengumpuan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dengan cara
melakukan pengamatan langsung atau mengambil data langsung dari
lapangan, stidi literatur yang ditempuh dengan mencari data sekunder

melalui buku-buku literature dan juga denagn wawancara terhadap
pihak yang terkait langsung.
b. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan membandingkan data hasil survey
dengan wawancara dengan kajian literature untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangannya sebagai landasan dalam proses
perencanaan dan perancangan.
c. Landasan Program
Landasan program bertujuan sebagai konsep dasar dalam menentukan
langkah-langkah baik perencanaan maupun perancangan yang erat
kaitannya dengan penataan koridor jalan Gang Pinggir Pecinan
Semarang.

F.

Sistematika Pembahasan

BAB I

PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang perlu penataan korodor jalan Gang
Pinggir Semarang beserta tujuan dan sasarannya, memberikan
batasan dan ruang lingkup bahasan dari LP3A dengan
menggunakan metode deskriptif analisis dalam penyusunan
laporan, sistematika pembahasan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang pengertian, bentuk dan penyusunan
koridor, tinjauan mengenai pedestrian mall, tinjauan teori
integrasi ruang kota Roger Trancik, tinjaua perancangan
kawasan oleh Hamid Shirvani (8 elemen fisik perancangan
kawasan), serta teori citra kota Kevin Lynch. Selain
menguraikan tentang teori-teori perkotaan, pada tijauan pustaka

ini juga mengulas tentang kebudayaan dan arsitektur Cina
umumnya dari segi tradisi, kepercayaan yang berhubungan
dengan alam dan bangunan serta tentang arsitektur tradisional
Cina.
BAB III

TINAJUAN

KORIDOR

JALAN

GANG

PINGGIR

SEMARANG
Menguraikan mengenai kondisi dan potensi Koridor jalan Gang
Pinggir, baik fisik maupun non fisik yang mengarah pada
pengembangan kawasan sebagai pedestrian mall, serta analisa
dan rekomendasi mengenai penataan Koridor jalan Gang
Pinggir sebagai tempat wisata belanja.
BAB IV

STUDI KASUS PEDESTRIAN MALL DI SINGAPURA
Berisi studi kasus yang menguraikan tentang penanganan
berbegai pola dan bentuk pedestrian mall yang ada di
Singapura. Tempat tempat yang dijadikan acuan adalah
Chinatown dan Bugis kemudian disimpulkan sebagai bagian
dari landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur.

BAB V

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
Berisi tentang kesimpulan dari data yang diperoleh dengan
batasan dan anggapan penataan koridor Jalan Gang Pinggir
Pecinan Semarang.

BAB VI

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR
Berisi tentang uraian pendekatan-pendekatan dalam program
perencanaan dan perancangan arsitektur secara menyeluruh,
yaitu pendekatan jenis kegiatan dan tuntutan kebutuhan ruang,
pendekatan penataan kawasan dari aspek urban design,

pendekatan konsep citra kota, pendekatan kebutuhan besaran
ruang berdasarkan zonasi kawasan.
BAB VII

KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Menguraikan tentang landasan konseptual dan program
perencanaan dan perancangan.