Nuthqy Fariz 21020111120021 BAB VI

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
BAB VI
PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
6.1 Program Perencanaan
Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada
terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang ini, maka dibutuhkan suatu
rencana pengembangan sebuah terminal bus yang mampu melayani kebutuhan
masyarakat. Terminal Bus Slawi Kabupaten Tegal akan direlokasi ke tempat yang sudah
dipilih dengan berbagai pertimbangan yang sudah dilakukan dengan mengganti
Terminal yang lama menjadi Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal Slawi.
Rencana Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal antara lain :
1. Terminal bus yang direncanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah, termasuk di dalamnya tata guna lahan, koefisien dasar
bangunan, peraturan tinggi bangunan dan peraturan teknis lainnya.
2. Terminal bus sebagai bangunan umum yang mengutamakan pelayanan untuk
mesyarakat sebagai pemakai dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan
dan keefisienan.
3. Mengutamakan kelancaran arus lalu lintas dengan mencari sistem sirkulasi
kendaraan yang sesuai.
4. Bengunan dalam terminal dapat dibuat lebih dari satu lantai (bertingkat) dengan
dasar pertimbangan yaitu meningkatkan

6.1.1 Lokasi dan Tapak Terpilih

Lokasi yang telah dipilih dan dinilai yaitu di desa dukuhsalam kecamatan
slawi, Kabupaten Tegal, terletak di jalan lingkar arteri Sekunder, karena lokasi dan tapak
ini juga sesuai dengan RTRW Kabupaten Tegal yang menentukan bahwa kecamatan
slawi sebagai BWK 1 untuk peruntukan bangunan sarana dan prasarana. Penentuan
lokasi dari terminal bus ini berdasarkan dari beberapa pertimbangan aspek, yaitu :
a. Tata Guna Lahan
Sesuai dengan RDTRK IKK Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Sebagai BWK I yang
diperuntukan untuk sarana transportasi dan lahan yang digunakan berfungsi sebagai
zona sarana dan prasarana umum.
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas yang ada di tapak tersebut yaitu tapak tersebut berada di jalan arteri
sekunder yang memang untuk kendaraan bus AKAP dan Angkutan kota cukup luas
karena memiliki lebar jalan 15 meter. Jalur jalan tersebut juga merupakan jalur tengah
dimana arah ke utara langsung menuju ke jalur pantai utara di kota tegal dan keselatan
langsung ke jalur purwokerto.jadi cukup strategis untuk terminal bus tipe B kabupaten
Tegal.
c. Hubungan dengan Fasilitas
Bangunan sekitar berupa bangunan perdagangan dan jasa serta permukiman warga, jadi

bisa untuk menumbuhkan lapangan pekerjaan nantinya bagi warga sekitar terminal tipe
B kabupaten Tegal.
Peraturan bangunan di lokasi tapak:
 KDB = 50% - 75 %
 KLB = 2 – 2,4
 Ketinggian Bangunan= maksimal 4 lantai
 GSB = 15 meter

Nuthqy Fariz 21020111120021

60

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL

Tapak Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal memiliki luasan 50.200 m2, ± 5 ha
Luasan total
= 31.582 m2
Luas terbangun
= 12.246
Luas lantai dasar

= KDB 50% - 75%
= 50% x Luas Lahan
= 50% x 50.200 m2
= 25.100 m2
Jumlah lantai
= Luas lantai dasar : Luas terbangun
= 25.100 m2 : 12.246 m2
= 2.04 Lantai
= 2 lantai

Batas – batas tapak antara lain :
Utara
: Permukiman Warga
Selatan
: Lahan Kosong / Persawahan
Barat
: Permukiman Warga
Timur
: Permukiman Warga
Sisa dari tapak yang totalnya 5 hektar dan tersisa 1,8 hektar yang nantinya akan

direncanakan untuk pembangunan kantor uji kendaraan bermotor dinas perhubungan
kabupaten Tegal.

Nuthqy Fariz 21020111120021

61

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
6.1.2 Program ruang
a. Ruang Luar
- Ruang Luar Bus AKAP
No
1
2
3

Ruang
Emplasement kedatangan
Parkir / servis
Emplasement

keberangkatan
Tempat cuci

4
Jumlah
Sirkulasi 200 %
Total

No
1
2
3

Kapasitas
8
8
8

Standar
60 m2

60 m2
60 m2

Luas ( m2)
480
480
480

7

60 m2

420
1.860
3.720
5.580 m2

Kapasitas
3
3

3

Standar
60 m2
60 m2
60 m2

Luas ( m2)
180
180
180

Ruang Luar Bus AKDP

Ruang
Emplasement kedatangan
Parkir / servis
Emplasement
keberangkatan


Jumlah
Sirkulasi 200 %
Total

No
1
2
3

540
1.080
1.620 m2

Ruang Luar Angkutan

Ruang
Emplasement
kedatangan
Parkir / servis
Emplasement

keberangkatan

Kapasitas
71

Standar
18 m2

Luas ( m2)
1.278

35
71

18 m2
18 m2

630
1.278


Jumlah
Sirkulasi 200 %
Total

-

3.183
6.366
9.549 m2

Ruang Luar Kendaraan Pribadi

No
Ruang
1
Parkir Ojek
2
Parkir Mobil
3
Parkir Sepeda Motor

4
Parkir becak
5
Parkir taksi
Jumlah

Kapasitas
8
31
78
12
5

Nuthqy Fariz 21020111120021

Standar
2 m2
20 m2
2 m2
3 m2
20 m2

Luas ( m2)
16
620
156
36
100
928

62

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
Sirkulasi 100 %
Total

-

1.956
2.884 m2

Ruang Luar Kendaraan Pengelola

No
Ruang
1
Mobil
2
Sepeda motor
Jumlah
Sirkulasi 100 %
Total

Kapasitas
2
21

Standar
60 m2
60 m2

Luas ( m2)
40
42
82
164
246 m2

Kapasitas
1.277

Standar
1,25 m2

Luas ( m2)
1956

852
990
990
4
3
3

1,25 m2
0,8 m2
0,8 m2
4,3 m2
3 m2
3 m2
45 m2
15 m2

1065
792
792
17
9
9
45
15

13
43
26

1,8 m2
0,7 m2
1 m2

23
30
26

14
17

1,8 m2
1 m2

25
17
4821
4821
9.642 m2

b. Ruang Umum
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Ruang
Ruang
tunggu
keberangkatan
Hall
Peron kedatangan
Peron keberangkatan
Ruang informasi
Loket pelayanan karcis
Loket tiket peron
Ruang kesehatan
Ruang penitipan barang
Toilet / wc
Pria
Wc
Urinoir
Wastafel
Wanita
Wc
Wastafel

Jumlah
Sirkulasi 100 %
Total

c. Ruang Pengelola
No
1
2
3

Ruang
Ruang kepala UPTD
Ruang wakil kepala
UPTD
Ruang kepala bagian TU

Jumlah
1
1

Kapasitas
1
1

Standar
16 m2
16 m2

Luas ( m2)
16
16

1

1

10 m2

10

Nuthqy Fariz 21020111120021

63

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Ruang staff
Ruang rapat
Ruang istirahat
Pantry
Pos keamanan
Pos TPR
Pos Pengawas / menara
Gudang
Toilet / wc
Pria 3
Wanita 3
Jumlah
Sirkulasi 30 %
Total

1
1
1
1
1
2
1
1
Pria 3
Wanita 3

23
23
23
2
3
3
1
1

4,3 m2
1,5 m2
2 m2
12 m2
3 m2
2 m2
4,32 m2
12 m2
Pria 3,5
Wanita 3

99
35
46
12
6
12
13
12
11
9
297
89
386 m2

d. Ruang Awak Bus
No
Ruang
1
Ruang istirahat
2
Kantin
Jumlah
Sirkulasi 30 %
Total

Jumlah
1
1

Kapasitas
75
23

Standar
1.5 m2
1,25 m2

Luas ( m2)
35
94
129
39
168 m2

Jumlah
8
Tempat
sholat 1
Tempat
wudhu 2
Km / wc 5

Kapasitas
1
78

Standar
1,5 m2
1,5 m2

Luas ( m2)
12
117

Pria 47
Wanita 21
Pria 3
Wanita 2
390
390

1 m2
1m2
3 m2
3 m2
8 m2
40 m2

47
21
9
6
160
800
1.172
352
1.522 m2

e. Ruang Penunjang
No
1
2

Ruang
ATM
Mushola

3
Toko / kios
4
Warung makan
Jumlah
Sirkulasi 30 %
Total

20
20

Nuthqy Fariz 21020111120021

64

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
f.
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Ruang Servis
Ruang
Ruang genset
Bengkel
Ruang peralatan
Gudang
Ruang PABX
Ruang AHU
Power house
Area
pembuangan
sampah

Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1

Jumlah
Sirkulasi 100 %
Total

6.1.3

Kapasitas

Standar
24 m2
150 m2
12 m2
20 m2
12 m2
20 m2
20 m2
6 m2

Luas ( m2)
24
150
12
20
12
20
20
6
264 m2
264 m2
528 m2

Total luas keseluruhan

No
Kelompok kegiatan
1
Kelompok Ruang Luar
2
Kelompok Ruang Umum
3
Kelompok Ruang Pengelola
4
Kelompok Ruang Awak Bus
5
Kelompok Ruang Penunjang
6
Kelompok Ruang Servis
Jumlah
Total

Luas ( m2)
19.336
9.642
386
168
1.522
528
31.582
31.582 m2 / 3,1 Ha

Jadi, luas total Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal yaitu ± 31.582 m2
Luas terbangun adalah 12.246 m2
Luas seluruh tapak adalah 50.200 m2
KDB = 50% - 75 %
Luas lantai dasar
= 50% x Luas Lahan
= 50% x 50.200 m2
= 25.100 m2
Dengan luas lantai dasar terbangun ± 12.246 m2 , maka untuk ruang terbuka / ruang luar adalah ±
19.336 m2 .

Nuthqy Fariz 21020111120021

65

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
6.2 Program Perancangan
6.2.1 Faktor penentu perancangan
Program perancangan sebuah terminal bus ditentukan oleh beberapa factor.
a. Kelancaran sirkulasi dalam terminal yang dipengaruhi oleh sistem pengaturan kendaraan
yang mengutamakan faktor kenyamanan, keamanan dan ketertiban.
b. Emplasemen kedatangan dan keberangkatan untuk parkir bus antar kota (AKAP dan
AKDP) dapat menggunakan sistem gergaji linier. Namun tidak menutup kemungkinan
menggunakan sistem parkir yang lain.
c. Emplasemen angkutan kota dan pedesaan menggunakan sistem parallel karena sifat
pergerakan kendaraan yang mengalir.
d. Parkir kendaraan pribadi menggunakan sistem parkir lurus atau bersudut.
6.2.2 Faktor utilitas bangunan
a. Sistem pencahayaan
Sistem pencahayaan yang digunakan lebih pada pencahayaan alami karena sebuah
terminal bus lebih banyak area luar bangunannya. Namun diperlukan pencahayaan buatan
seperti lampu penerangan jalan untuk kondisi malam hari.
Sistem pencahayaan alami juga diterapkan pada bangunan dalam terminal bus dengan
beberapa bukaan di dinding.
b. Sistem Penghawaan
Menerapkan (natural ventilation) dengan sistem cross ventilation pada bukaan di setiap
ruang pada bangunan dalam terminal bus. Dinding dibuat tidak massive semua, sebagian
memakai roster untuk penghawaan masuk ke dalam area lapak. Pada bagian atap, terdapat
ventilasi untuk penghawaan.
c. Sistem Transportasi
Transportasi vertical yang digunakan berupa tangga dan ramp dengan lebar minimum
tangga 175cm (1 orang 80cm, 2 jalur=2x80cm ditambah dengan dinding tangga 15cm)
dengan ketinggian step tangga 15-18cm. Untuk tangga darurat menggunakan tangga biasa
di tempatkan pada radius 25-30m dengan memperhatikan faktor keamanan.
d. Jaringan Listrik
Sistem jaringan listrik yang digunakan terpusat dengan adanya Ruang Kontrol. Listrik
berasal dari PLN dialirkan ke travo listrik di sekitar tapak kemudian melalui MDP (main
distribution panel) ke SDP (sub distribution panel) kemudian disalurkan ke setiap ruangan.
Daya yang dipakai 450 Volt-900Volt. Sumber listrik cadangan menggunakan genset yang
berada di luar bangunan utama (ruang genset terpisah dari bangunan utama).
e. Jaringan Telepon
Sarana telepon kemungkinan hanya akan dibutuhkan oleh kantor pengelola terminal.
f. Jaringan Air Bersih
Air bersih berasal dari PDAM untuk keperluan toilet/kamar mandi, minum, dan aktifitas
yang membutuhkan air. Pendistribusiannya menggunakan sistem down-feed yaitu air dari
pemasok ditampung dalam Roof tank, dan disalurkan dengan menggunakan pompa tower
air diletakkan di luar bangunan, dan mudah diakses mobil PDAM. Kebutuhan air bersih
dalam pertokoam 500L/hari/100m2. Total kebutuhan air bersih pada Terminal Bus Tipe B
Kabupaten Tegal yaitu 500 x (15.000/100) = 70.000L
g. Jaringan Air Kotor
Sistem jaringan pembuangan air kotor menyebar ke seluruh area terminal yang kemudian
disalurkan ke riol kota.
Pembuangan air kotor ( Limbah Padat) dengan menggunakan Bio Septictank. Dimensii
untuk Bio septictank yaitu p =930cm, l= 110cm, t=215cm dengan volume 18.000 liter
(kapasitas 90 0rang).
h. Jaringan Sampah

Nuthqy Fariz 21020111120021

66

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN TEGAL
Sistem pembuangan sampah sementara pada bak-bak sampah yang diletakkan beberapa
titik menyebar di seluruh area terminal bus. Bak sampah dipisah antara sampah organik
dan anorganik. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke TPS permanen yang
berada diluar bangunan dan selanjutnya sampah yang tidak bisa diolah diangkut dan
dibuang ke TPA.
i. Jaringan Pemadam Kebakaran
Hydrant dengan jangkauan 25-30m dihubungkan dengan ground reservoir diletakkan
diluar bangunan dengan memperhatikan kemudahan akses mobil pemadam kebakaran.
Hydrant pilar untuk luar bangunan diletakkan dengan jarak antar maksimal 100m.
Fire exstingusher merupakan alat pemadam api ringan, akan di tempatkan pada setiap titik
dengan jarak per unitnya antara 20-30m.
j. Jaringan Penangkal Petir
Dipertimbangkan penggunaan penangkal petir terhadap keadaan lokasi, terbuka atau
tertutup oleh pohon/bangunan lain. Ketinggian bangunan pada bagian bangunan yang
lebih tinggi (menara pengawas) lebih diutamakan.
6.2.3 Struktur Bangunan
Struktur diperhitungkan untuk menahan gaya yang diakibatkan oleh kendaraan, serta
kokoh dan aman untuk menunjang fungsi bangunan yang didukungnya. Menggunakan
struktur grid yang menyalurkan beban melalui kolom dan balok untuk diteruskan ke
pondasi. Jenis pondasi footplat untuk bangunan yang direncanakan hanya 1-2 lantai.
Struktur atas atau atap pada Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal menggunakan rangka
spaceframe pada area drop off dan pada bangunan menggunakan balok dan kolom
denganpentup atap rangka dan atap metaldeck.
6.2.4 Material
Pemilihan material bangunan menggunakan bahan yang tahan lama untuk meminimalisir
kerusakan.
6.2.5 Aspek Arsitektural
a. Bentuk dan masa bangunan
Masa bangunan Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal menyesuaikan dengan bentuk
tapak dengan memperhatikan sumbu, orientasi, posisi, dan hirarki. Terminal bus ini terdiri
dari berbagai blok masa bangunan dengan fungsi masing-masing dengan area luar yang
terbuka lebih banyak.
b. Tampilan Bangunan
Bangunan memperhatikan penataan lansekap yang mendukung tampilan bangunan.
Penataan blok masa akan menciptakan tampilan bengunan yang dinamis dan estetis
dengan tidak meninggalkan kesan budaya tradisional setempat.
c. Penataan Ruang Luar
Sebuah terminal bus merupakan pengaturan ruang luar yang banyak terdapat perkerasan
jalan, sehingga dibutuhkan penataan taman dan vegetasi yang cukup banyak guna
menyerap air hujan.
d. Penataan Ruang Dalam
Penataan ruang dalam bangunan terminal mempertimbangkan kenyamanan, keamanan
dan keefisienan ruang.
e. Pencapaian Bangunan
Pencapaian bangunan memiliki akses utama yaitu pada jalan Pantura Kota Tegal.
Sedangkan pencapaian lainnya melalui Jalan Gatot Subroto yang merupakan jalur tengah di
jawa tengah.

Nuthqy Fariz 21020111120021

67