S PEA 1001202 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Semua aktivitas dalam dunia bisnis baik ruang lingkup besar, menengah
maupun ruang lingkup kecil tidak akan lepas dari transaksi keuangan, dimana
transaksi keuangan tersebut akan melibatkan perbankan sebagai perantara.
Perbankan telah dikenal oleh masyarakat luas, teknologi saat ini dapat
memudahkan masyarakat dalam mengetahui sumber informasi yang mereka
perlukan salah satunya ialah informasi mengenai perbankan.Hal tersebut memicu
masyarakat lebih selektif menanamkan dananya pada bank tertentu karena
mudahnya informasi yang mereka peroleh.Tingkat kesehatan dan laporan
keuangan bank dapat dengan mudah dilihat dari berbagai media yang ada, oleh
masyarakat.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Industri perbankan syarat dengan
risiko, karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat yang diputar dalam
berbagai investasi seperti pembelian surat berharga, pemberian kredit dan
penanaman dana lainnya. Untuk mengetahui kinerja suatu bank baik atau buruk,

dilakukan penilaian terhadap bank apakah bank tersebut sehat atau tidak. Semakin
banyak bank yang sehat, maka akan memperlancar lalu lintas keuangan suatu
Negara.
Dalam peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian
tingkat kesehatan bank umum, faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank
dengan cakupan sebagai berikut: profil Risiko, Good Corporate Governance
(GCG), Profitabilitas (earnings), dan permodalan (capital). Informasi yang dapat

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

digunakan dalam menilai kinerja bank adalah dengan menganalisa tingkat
likuiditas, solvabilitas, serta tingkat profitabilitas bank.
Dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001 : 35) “Profitabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode
tertentu”. Berdasarkan pendapat tersebut profitabilitas merupakan salah satu aspek

penting dalam penilaian kinerja keuangan bank terutama dalam menghasilkan
laba.Profitabilitas menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba
dimana laba tersebut yang menjadi pendukung dalam perkembangan suatu
bank.Kinerja bank dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasi bank, dapat
terlihat dari tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh bank tersebut.
Profitabilitas penting bagi berbagai pihak, tidak hanya bagi pengelola bank
saja.Bagi perusahaan profitabilitas penting dalam menilai dan mengukur
pendapatan yang diperoleh.

Bagi masyarakat tidak akan merasa ragu untuk

menyimpan uangnya di bank, bila bank yang bersangkutan memiliki tingkat
profitabilitas yang baik. Bagi pemerintah bank yang memiliki profitabilitas tinggi,
maka bank tersebut dapat dikategorikan ke dalam bank yang sehat.
Tingkat profitabilitas bank dapat diukur dengan cara menganalisis laporan
keuangan bank dan menganalisis rasio-rasio didalamnya. Menurut Lukman
Dendawijaya (2009:118), analisis rasio untuk mengukur profitabilitas suatu bank
umumnya yaitu: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Rasio Biaya
Operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM).
Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

menilai tingkat profitabilitas bank. ROA menunjukan tingkat efisiensi dalam
pengelolaan aset yang dilakukan bank juga menunjukan perbandingan antara laba
sebelum pajak dengan total aset bank. Dikemukakan oleh Frianto Pandia
(2012:71) return on assets adalah:
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan
total aset bank, rasio ini menujukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang
dilakukan oleh bank bersangkutan. ROA merupakan indikator kemampuan
perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank.
Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Lukman Dendawijaya (2009:118) mengemukakan bahwa semakin besar
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan
semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.Berdasarkan
pernyataan tersebut ROA dapat mengukur tingkat laba yang diperoleh oleh bank
dan sebeberapa baik bank dalam mengelola aset yang dimilikinya.

Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia perbankan menimbulkan
persaingan yang sangat ketat di dalamnya, bank swasta maupun bank milik
pemerintah saling bersaing demi mencapai tingkat kesehatan bank yang baik.
Namun pada kenyataannya usaha yang dilakukan oleh berbagai lembaga
perbankan tidak semua sesuai dengan target yang direncakan. Terdapat beberapa
dari bank swasta dan bank milik pemerintah yang mengalami permasalahan di
dalam tingkat kesehatan bank itu sendiri.
Lembaga perbankan di indonesia meliputi Bank Persero, Bank Umum
Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, Bank
Pemerintah Daerah, Bank Perkreditan Rakyat, Bank Syariah, Bank Campuran dan
Bank Asing. Bank yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bank umum
swasta nasional (BUSN) devisa yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI).
Alasan memilih bank tersebut karena bank devisa merupakan bank yang dapat
melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing, sehingga aktivitas bank
di bidang jasa dapat lebih luas dibandingkan dengan bank non devisa. Selain itu
penelitian yang terkait, dengan menggunakan objek Bank Umum Swasta Nasional
Devisa belum pernah dilakukan sebelumnya.

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Tabel 1.1
Profitabilitas (ROA) BUSN Devisa yang Terdaftar di BEI
ROA (%)
NO
Nama Bank
2010
2011
2012
1 Bank Artha graha internasional, Tbk
0.76
0.72
0.66
2 Pan indonesia bank, Tbk
1.76
2.02

1.96
3 Bank nusantara parahyangan, Tbk
1.5
1.53
1.57
4 Bank OCBC NISP, Tbk
1.29
1.91
1.79
5 Bank central asia, Tbk
3.5
3.8
3.6
6 Bank Permata, Tbk
1.9
1.66
1.7
7 Bank CIMB Niaga, Tbk
2.75
2.85

3.18
8 Bank Bumi arta, Tbk
1.51
2.1
2.47
9 Bank Kesawan, Tbk
0.17
0.46
-0.81
10 Bank Mega, Tbk
2.45
2.29
2.74
11 Bank Windhu kencana internasional, Tbk
1.11
0.96
2.04
12 Bank Of india indonesia, Tbk
2.93
3.66

3.14
13 Bank Bukopin, Tbk
1.62
1.87
1.83
14 Bank Himpunan saudara, Tbk
2.78
3
2.78
15 Bank BRI agroniaga, Tbk
0.67
1.39
1.63
16 Bank Danamon, Tbk
2.7
2.6
2.7
17 Bank Ekonomi Raharja, Tbk
1.78
1.49

1.02
18 Bank ICB Bumiputra, Tbk
0.51
-1.64
0,09
19 Bank Sinarmas, Tbk
1.44
1.07
1.74
20 Bank Internasional Indonesia, Tbk
1.14
1.13
1.62
21 Bank Mutiara
2.53
2.17
1.06
22 Bank Mayapada Internasional, Tbk
1.22
2.07

2.41
Sumber :Hasil pengolahan data, Bursa Efek Indonesia tahun 2014

2013
1.39
1.85
1.58
1.81
3.8
1.66
2.76
2.05
0.07
1.14
1.74
3.8
1.75
2.23
1.66
2.5

1.19
-0.93
1.71
1.71
-7.58
2.53

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat pencapaian profitabilitas Bank
Umum Swasta Nasional Devisa pada periode 2010 sampai dengan 2013. Secara
keseluruhan tingkat ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada empat
tahun terakhir fluktuatif dan cenderung menurun. Beberapa bank yang terdaftar
memiliki tingkat ROA kurang dari standar minimal ROA yang ditetapkan dalam
surat edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yaitu1,5%.
Dari 22 bank selama empat periode, didapat 88 ROA dan terdapat 25 atau sekitar
28% ROA yang berada dibawah standar ROA bank

Indonesia.

Selain itu

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

terdapat beberapa bank yang memiliki tingkat ROA yang negatif seperti bank
kesawan dan bank ICB bumiputra.
Melihat kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Bank Umum Swasta
Nasional Devisa yang terdaftar di BEI memiliki permasalahan dalam
mengoptimalkan kinerja keuangannya sehingga pencapaian tingkat profitabilitas
bank belum optimal. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penilaian
tingkat kesehatan bank. Diungkapkan oleh Kasmir (2008:44) “Bank yang sehat
adalah bank yang diukur secara profitabilitas terus meningkat di atas standar yang
telah ditetapkan.” Ketika profitabilitas bank tersebut tinggi maka akanmemberikan
nilai yang tinggi pada penilaian kesehatan bank sehingga bank tersebut dinilai
sehat. Namun sebaliknya ketika profitabilitas bank tersebut rendah maka akan
memberikan nilai yang rendah pada penilaian kesehatan bank sehingga bank
tersebut di nilai kurang sehat. Dampak dari profitabilitas bank yang rendah juga
akan mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut,
dikemukakan oleh Sastradipoera (2004:275) “…profitabilitas yang rendah akan
menurunkan kredibilitas nasabah terhadap manajemen bisnis perbankan..”.
Profitabilitas ialah pendukung di dalam menjaga keberlangsungan usaha
bank, seperti diungkapkan oleh Boy Leon dan Sony Ericson (2008:31) “Bank
harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga keberlangsungan
usahanya”.
Kinerja manajemen dalam mengelola perbankan harus dilakukan secara
profesional sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal terusmenerus. Bank merupakan lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai penyalur
dan penghimpun dana masyarakat. Keuntungan utama yang diperoleh bank,
bersumber dari selisih bunga pinjaman terhadap bunga simpanan, dimana bunga
pinjaman lebih tinggi dari bunga simpanan. Selain laba yang diperoleh bank
bersumber dari selisih bunga,laba yang diperoleh bank juga dapat diperoleh dari
biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah melalui jasa-jasa bank lainnya yang
dikenal dengan Fee based. Pengelolaan spread based dilakukan bersamaan
dengan fee based sebagai kelengkapan jasa perbankan.
Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Mengingat persaingan di dalam dunia perbankan saat ini sangat ketat
terutama dalam segi produk bank , menuntut pihak manajemen bank harus lebih
inovatif dan kreatif dalam menarik nasabah. Sehingga selain aktivitas
menghimpun dan menyalurkan dana, perbankan juga melakukan kegiatan jasajasa pendukung lainnya yang bertujuan untuk memperlancar dan mendukung
proses yang dilakukan perbankan dalam menghimpun dana dan menyalurkan
dana. Jasa-jasa tersebut dilakukan oleh bank adalah bagian dari strategi dari
perbankan dalam menarik nasabah. Bank yang memiliki berbagai jenis jasa di
dalam aktivitasnya maka akan semakin baik bank tersebut karena nasabah dapat
melakukan berbagai macam aktivitas perbankan di dalam satu bank saja. Dan hal
ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan tingkat profitabilitas dari
suatu bank.
Dikemukakan oleh Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah (dalam Ezer, 2011) :
Perbankan nasional diperkirakan akan merevisi Rencana Bisnis Bank (RBB)
pada semester II- 2012 ini untuk mengantisipasi kebijakan BI yang akan
mengerem laju kredit perbankan. Sebab pertumbuhan kredit yang terlampau
tinggi berpotensi menimbulkan overheating ekonomi.Selain merevisi RBB,
bank nasional dapat mendorong peningkatan pendapatan non bunga (fee
based income).Dengan demikian, bank nasional tetap dapat menjaga laba
tinggi meskipun pendapatan dari bunga kredit agak menipis karena
pengucuran kredit direm.
Dikarenakan pertumbuhan kredit yang tinggi akan menyebabkan suatu
kondisi dimana pertumbuhan ekonomi melebihi kapasitas ekonomi. Bank
Indonesia (BI) menerapkan kebijakan untuk mengerem laju kredit perbankan.
Oleh karena itu perbankan tidak hanya dapat mengandalkan keuntungan yang
diperolehnya dari Spread based saja bank juga dapat memperoleh keuntungan dari
kegiatan jasa-jasa lainnya (fee based income). Fee based income dapat
meningkatkan pendapatan bank dengan cara menjual jasa-jasa bank seperti
kiriman uang, kliring, inkaso dan lain sebagainya. Dengan fee based income bank
dapat memperoleh keuntungan secara efektif dan dapat terbebas dari resiko kredit
macet. Peningkatan keuntungan yang diperoleh oleh bank secara efektif dan
efisien akan membuktikan kinerja yang baik di dalam suatu bank.
Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Fee based income memperoleh pendapatan dari biaya-biaya jasa lainnya
yang diterima oleh bank. Dikemukakan oleh Kasmir (2008:6) biaya yang
dipungut dari jasa-jasa bank lainnya”… meliputi biaya kirim, biaya tagih, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya iuran, biaya sewa dan biaya-biaya
lainnya.”
Banyak usaha yang dilakukan oleh lembaga perbankan, salah satunya ialah
dengan menambah aktivitas perbankan di dalam jasa-jasa lainnya. Dikutip dari
artikel Rosiana dan Bagus (2012) “PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) gencar
meningkatkan pendapatan non bunga, hingga akhir 2012 menargetkan tambahan
pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar Rp 1 triliun dari
penggunaan elektronik banking.” Di sisi lain, dikutip dari artikel Franedya (2012):
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berusaha meningkatkan
pendapatan non bunga (fee based income) untuk mendukung kinerja
keuangan. Salah satunya memperbanyak kerjasama dengan institusi lain
dalam pengiriman uang. Seperti dengan PT Telekominikasi Indonesia Tbk.
Dalam kerjasama ini, BTN bertindak sebagai agen produk Delivery Money
Access atau Delima milik Telkom.Jadi, setiap pengiriman uang melalui
layanan Delima dapat dicairkan di cabang BTN. Nasabah dikenakan fee Rp
12.000 per transaksi.
Peningkatan jasa-jasa lainnya yang dilakukan oleh berbagai lembaga
perbankan memperkuat pentingnya meningkatkan berbagai produk jasa yang
dimiliki oleh suatu bank. Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004:155)
mengungkapkan, bahwa “… Pendapatan non-bunga harus ditingkatkan dengan
cara memperbanyak dan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk jasa-jasa
perbankan”
Berikut ini merupakan berbagai teori mengenai hubungan fee based
income terhadap profitabilitas bank :
Dikemukakan oleh Graddy dan Spencer (1990:26)
Sumber pendapatan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: (1) Sumber
pendapatan utama (main source revenue) adalah selisih suku bunga (spread
based) antara suku bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan
dengan suku bunga yang dibayarkan pada nasabah. (2) Sumber pendapatan
lain (other source revenue) adalah fees and other non interest income atau

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

disebut fee based income. Pada total aset yang sama, semakin tinggi fee
based income akan menghasilkan ROA yang semakin tinggi.
Sedangkan Kusuma (2005:39) mengemukakan hubungan pengaruh fee
based income terhadap return on assets “Apabila Fee based income dan Return
On Asset (ROA) dalam keadaan yang normal, dan sama-sama bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan (Bank), maka disini fee based income
mempunyai pengaruh terhadap return on asset (ROA)”.
Penelitian mengenai fee based income terhadap profitabilitas bank telah
dilakukan oleh berbagai pihak. Penelitian-penelitian tersebut menghasilkan
berbagai kesimpulan mengenai hubungan keduanya. Berikut ini merupakan hasil
dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai fee based
income terhadap profitabilitas bank.
Dalam Jurnal Analisis Hubungan Spread of Interest Rate, Fee based
income, dan Loan to Deposit Ratio dengan ROA pada Perbankan di Jawa Timur
Vol.1 oleh Pompong B. Setiadi : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
Spread of Interest Rate, Fee based income, dan Loan to Deposit Ratio dengan
profitabilitas (ROA) pada Bank Pemerintah. Artinya bahwa, secara bersama-sama
spread of interest rate, fee based income, dan loan to deposit ratio sangat
mempengaruhi profitabilitas (ROA) Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta
Nasional, dan Bank Asing.
Jurnal Determinants of Bank Profitability in a Developing Economy :
Empirical Evidence From The Philippines, Vol. 4, 2008 oleh Fadzlan Sufian dan
Royfaizal Razali Chong : Temuan empiris menunjukkan bahwa ukuran, risiko
kredit, dan perilaku preferensi beban yang berhubungan negatif dengan
profitabilitas bank, sedangkan pendapatan non-bunga dan kapitalisasi memiliki
dampak positif.
Jurnal Analisis Fee based income Dampaknya Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia. Tbk), Vol.9, 2010 oleh Sri Dewi
Anggadini : Dari hasil penelitian dan pembahasan regresi linier diperoleh

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Y=1.725629242+1.51635E-06 dan koefisien korelasi menunjukan pengaruh fee
based income dan profitabilitas sangat kuat dan searah
Jurnal berikutnya Determinants and consequences of non-interest income
diversification of commercial banks in OECD countries, vol 12, oleh Joon-Ho
Hahm :menemukan bahwa sementara bank dengan saham pendapatan non - bunga
yang lebih tinggi cenderung menunjukkan ROA serentak lebih tinggi.
Selanjutnya dalam skripsi pengaruh fee based income terhadap
profitabilitas pada bank asing 2010 oleh Dwi nopalia, dapat diketahui fee based
income memberikan pengaruh sebesar 14,6% terhadap profitabilitas yang diukur
dengan ROA.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya ialah didalam segi objek penelitian. Dimana yang akan menjadi objek
penelitian adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.
Diharapkan fee based income dapat menjadi salah satu aktivitas perbankan
yang mempunyai andil besar terhadap pencapaian laba, dan laba yang dihasilkan
oleh bank tersebut akan berpeluang menaikan tingkat profitabilitas suatu bank.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang terjadi maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh fee based income terhadap
profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI periode
2010-2013” .
1.2.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan

uraian

latar

belakang

permasalahan

diatas

maka

permasalahan yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran fee based income pada Bank Umum Swasta
Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional
Devisa yang terdaftar di BEI.
3. Bagaimana pengaruh fee based income terhadap profitabilitas Bank Umum
Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.
Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan ialah untuk memperoleh data dan informasi
yang berkaitan dengan proporsi fee based income dan tingkat profitabilitas Bank
Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. Serta menganalisa lebih
dalam bagaimana kinerja keuangan dari Bank Umum Swasta Nasional Devisa
yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini ialah untuk :
1. Mengetahui gambaran fee based income pada Bank Umum Swasta
Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.
2. Mengetahui gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional
Devisa yang terdaftar di BEI.
3. Mengetahui pengaruh fee based income terhadap profitabilitas Bank
Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.

1.4.Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memperkuat teori yang ada mengenai kesehatan suatu bank terutama
profitabilitas bank itu sendiri. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat
menambah kajian ilmu yang ada mengenai dunia perbankan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
masukan dan referensi terhadap penyelesaian masalah yang ada mengenai
tingkat kesehatan suatu bank terutama profitabilitas bank. Selain itu juga
diharapkan dapat menjadi rujukan pertimbangan kinerja keuangan suatu
bank.

Nita Nur Astri, 2014
Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu