t ptk 0705779 chapter5

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis dan interpretasi hasil pengolahan data

penelitian yang dikemukakan dalam Bab IV, dalam bagian ini dikemukakan
beberapa kesimpulan yang pada dasarnya merupakan jawaban atas permasalahan
yang dirumuskan dalam Bab I.
Kesimpulan-kesimpulan itu adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan korelasional positif yang signifikan antara keempat
variabel penelitian (kesiapan mahasiswa, kesiapan dosen, proses pembelajaran,
dan prestasi belajar) pada tingkat kepercayaan 0,95 dengan koefisien korelasi (1)
kesiapan mahasiswa dengan proses pembelajaran (r = 0,584, kategori sedikit
kuat), (2) kesiapan dosen dengan proses pembelajaran (r = 0,634, kategori kuat),
(3) kesiapan mahasiswa dengan prestasi belajar (r = 0,781, kategori kuat), (4)
kesiapan dosen dengan proses pembelajaran (r = 0,815, kategori kuat), (5) proses
pembelajaran dengan prestasi belajar (r = 0,554, kategori sedikit kuat). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab rendahnya prestasi belajar

mahasiswa yaitu kurangnya kesiapan mahasiswa dan kesiapan dosen, sehingga
mengakibatkan rendahnya proses pembelajaran.
Terdapat pula hubungan kausal yang sama dan signifikan pada tingkat

87

88

kepercayaan 0,95 antara kesiapan mahasiswa dan kesiapan dosen dengan proses
pembelajaran. Ditinjau dari segi pendidikan, besar-kecilnya koefisien alur itu
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan intervensi peningkatan proses
pembelajaran.
2. Terdapat

hubungan

kontributif

yang


signifikan

pada

tingkat

kepercayaan 0,95 antara kesiapan mahasiswa, kesiapan dosen dan proses
pembelajaran terhadap prestasi belajar.
Walaupun diakui bahwa ada hubungan yang positif dari ketiga variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (prestasi belajar), namun
prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut, tetapi masih
ada lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi namun tidak menjadi fokus dalam
penelitian ini.

5.2

Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, terhadap hubungan positif antara kesiapan

mahasiswa, kesiapan dosen dan proses pembelajaran serta secara bersama-sama

antara kesiapan mahasiswa dan kesiapan dosen terhadap proses pembelajaran dan
antara kesiapan mahasiswa, kesiapan dosen dan proses pembelajaran terhadap
prestasi belajar. Hal ini menegaskan bahwa sebagai komponen utama yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah kesiapan mahasiswa, kesiapan dosen dan
proses pembelajaran.
Walaupun penelitian ini mencakup lingkup yang terbatas, namun hasilnya
mempunyai implikasi terhadap perguruan tinggi seperti politeknik sekurang-

89

kurangnya sebagai indikator untuk penelitian yang lebih komprehensif tentang
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Implikasi-implikasi yang perlu dikaji
adalah:
1. Implikasi terhadap kurikulum pendidikan di politeknik. Hasil penelitian ini
menjadi

masukan

bagi


Politeknik

TEDC

dalam

menyusun

kurikulum

pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa. Sehingga
intervensi kemandirian dalam pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan
yang tidak semata-mata sebagai pencari pekerjaan tetapi mampu menciptakan
pekerjaan.
Karena perombakan total tidak mungkin dilakukan, maka langkah-langkah
ke arah itu dapat dimulai dengan penyesuaian proses pembelajaran. Proses belajar
yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa” itu
tidak hanya membawa mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmunya, tetapi juga
membangun kemampuan menganalisis masalah. Kemampuan menganalisis itu
akan menumbuhkan kemampuan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan

dengan masalah yang dihadapi. Usaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu akan
menciptakan siklus penalaran sampai pada tingkat evaluasi.
2. Implikasi terhadap kesiapan dosen. Penelitian ini merupakan masukan bagi
para dosen Politeknik TEDC. Beberapa kendala yang diperkirakan menghambat
kesiapan dosen, antara lain : (1) Peningkatan kesejahteraan dosen masih sangat
kurang. Hal ini menyebabkan dosen masih kurang optimal dalam memberikan
ilmu yang diajarkan. (2) Peningkatan kompetensi dosen pengajar masih belum
ada, misalkan memberikan beasiswa kepada dosen pengajar untuk menambah

90

ilmu. Intervensi peningkatan mutu pendidikan teknologi perlu didahului dengan
menyiapkan kemampuan dosen-dosen yang setara dengan tujuan yang ingin
dicapai. Ini berarti dosen perlu menguasai ilmu yang diajarkan. Memahami
struktur ilmu itu akan mempengaruhi cara berpikir seseorang sepanjang hidupnya
karena dapat ditransfer pada hal-hal baru.
3. Implikasi terhadap kesiapan mahasiswa. Untuk menjaga kesinambungan
proses pembelajaran, maka hasil penelitian ini perlu ditelaah dalam konteks
perkuliahan di politeknik. Beberapa kendala yang diperkirakan kurang
mendukung tercapainya penguasaan penuh atas suatu mata kuliah, adalah :

(1) Gairah belajar mahasiswa Politeknik TEDC tampak rendah, hal ini terbukti
dari nilai tes prestasi belajar yang masih rendah dan kurangnya usaha mencari dan
mempelajari buku-buku referensi yang dianjurkan dosen. (2) Fasilitas praktek dan
laboratorium masih sangat kurang. Demikian pula perpustakaan kurang
menyediakan buku-buku komputer terbitan baru. Hal ini menyebabkan mahasiswa
masih sangat tergantung pada modul pembelajaran yang digunakan dosen saja.
Kendala-kendala tersebut merupakan penghambat bagi tercapainya kondisi
yang dituntut oleh kemajuan teknologi. Kegagalan dalam menciptakan
keseimbangan antara mutu lulusan Politeknik TEDC dengan kebutuhan industri,
berarti memberi peluang perusahaan-perusahaan industri mencari sumber tenaga
kerja yang menurut perusahaan itu lebih menguntungkan. Sebagai konsumen hasil
pendidikan, perusahaan-perusahaan industri sudah saatnya dilibatkan dalam
pembinaan pendidikan teknologi.
Implikasi-implikasi yang dikemukakan di atas menunjukkan manfaat

91

penelitian ini, tetapi juga menunjukkan rangkaian masalah yang perlu dikaji
melalui penelitian-penelitian yang lebih komprehensif.


5.3

Saran
Penelitian yang bersifat studi kasus ini memfokuskan pada usaha

mengungkapkan kesiapan mahasiswa, kesiapan dosen dan proses pembelajaran
sebagai variabel-variabel yang menentukan tinggi-rendahnya prestasi belajar.
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti diuraikan di atas, di bawah
ini diajukan beberapa saran sebagai berikut :
a.

Peningkatan prestasi belajar dapat dilakukan dengan peningkatan proses

pembelajaran, yaitu melalui peningkatan kesiapan mahasiswa dan kesiapan dosen.
Hal ini akan mendukung proses pembelajaran mata kuliah Algoritma dan
Pemrograman, karena mahasiswa dan dosen merupakan faktor utama terjadinya
proses pembelajaran.
b.

Penelitian ini membuktikan bahwa, usaha mengidentifikasi hubungan


antara proses pembelajaran dengan prestasi belajar tidak cukup diselidiki dari
aspek intrinsik saja, melainkan harus pula dari aspek-aspek ekstrinsik lainnya.
Oleh sebab itu untuk mengungkapkan penyebab rendahnya prestasi belajar
mahasiswa perlu diadakan penelitian yang mencakup seluruh aspek baik intrinsik
maupun ekstrinsik.
c.

Penelitian serupa seyogyanya diselenggarakan untuk mata kuliah lainnya

yang memiliki tingkat prestasi belajar rendah. Dengan cara ini politeknik akan

92

memperoleh informasi yang akurat sehingga dapat menyusun kurikulum yang
sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa.
Demikian beberapa saran dari penelitian ini yang diharapkan dapat
membuka tabir masalah-masalah yang tersirat dalam penelitian ini namun belum
sepenuhnya dapat dijelaskan.