Post | | Definisi Sholat

Sholat

1. Pengertian Shalat
Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology (istilah), para ahli Fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara lahiriah Shalat berarti ‘Beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir
dan di akhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syaratsyarat yang telah ditentukan’(Sidi Gazalba,88).
Secara hakiki Shalat ialah ‘Berhadapan hati, jiwa dan raga kepada Allah,secara yang
mendatangkan rasa takut kepada-Nya atau mendhairkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan perbuatan’ (Hasbi Asy-syidiqi,59)
Dalam pengertian lain Shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan
Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari
beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam,
serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Basyahri
Assayuthi,30).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Shalat adalah Suatu ibadah kepada
Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan
salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ berupa penyerahan diri secara
lahir batin kepada Allah dalam rangkah ibadah dan memohon ridho-Nya.
2.


Dalil Yang Mewajibkan Shalat
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali,
baik dalam Al Qur’an maupun dalam Hadits
nabi Muhammad SAW.
Dalil Ayat-ayat Al Qur’an yang mewajibkan
shalat antara lain berbunyi;
Artinya:
“Dan dirikanlah Shalat, dan keluarkanlah
Zakat, dan ruku’lah bersama-sama orang yang
ruku’(QS.Al Baqarah;43)
Artinya;
Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah perbuatan yang jahat dan mungkar”(QS.
Al-Ankabut;45)
Pierintah shalat ini hendaklah ditanamkan dalam hati dan jiwa kita umat muslim dan anakanak dengan cara pendidikan yang lcermat, dan dilakukan sejak kecil sebagaimana tersebut
dalam hadis nabi Muhammad SAW :
Artinya ;
Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat diwaktu usia mereka meningkat tujuh
tahun, dan pukulah ( lkalau mereka enggan melasanakan shalat) diwaktu usia mereka
meningkat sepuluh tahun (HR.. Abu Dawud)


3.
1.
2.
3.

Syarat-Syarat Shalat
Beragama islam
Sudah baligh dan berakal
Suci dari hadats
Pendidikan Agama Islam

Page 1

Sholat

4.
5.
6.
7.
8.


Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat
Menutup aurat
Masuk waktu yang telah ditentukan
Menghadap kiblat
Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.

4.
1.
2.
3.

Rukun Shalat
Niat
Takbiratul ihram
Berdiri tegak ,bagi yang kuasa ketika shalat fardhu. Boleh duduk,atau berbareng bagi yang
sedang sakit.
4. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at
5. Ruku’ dengan tumakninah
6. I’tidal dengan tumakninah

7. Sujud dua kali dengan tumakninah
8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
9. Duduk tasyahud akkhir dengan tumakninah
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib; (Berurutan sesuai rukun-rukunnya)
5.

Yang Membatalkan Shalat
Shalat akan batal atau tidak sah apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan atau
ditinggalkan dengan sengaja.
Adapun hal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah sebagai berikut :
1. Berhadats
2. Terkena Najis yang tidak dimaafkan.
3. Berkata-kata dengan sengaja di;luar bacaan shalat.
4. Terbuka auratnya
5. Mengubah niat, missal ingin memutuskan shalat (niat berhenti shalat)
6. Makan atau /minum.walau sedikit,
7. Bergerak tiga kali berturut-turut, diluar gerakan shalat.

8. Membelakangi kiblat
9.
Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah ruku’sujud atau lainnya
dengan sengaja.
10. Tertawa terbahak-bahak
11. Mendahului Imam dua rukun.
12. Murtad, keluar dari Islam.
6.

Sunah dalam Melakukan Shalat
Waktu mengerjakan shalat ada ,dua sunah, yaitu sunah Ab’adh dan sunah Hai’at

Pendidikan Agama Islam

Page 2

Sholat

1 . membaca tasyahud
awal


2 . membaca solawat
pada tasahut awal

a. sunah
Ab'adh
4.membaca qunut
3.membaca solawat
pada solat subuh dan
atas keluarga nabi saw
witir
pada tasahut akhir

10.

12.
13.
14.
15.


Sunah Hai’at
Mengangkat keduabelah tangan ketika takbiratul ikhram,ketika akan ruku’ dan ketika berdiri dari
ruku’.
Meletakan telapak tangan yang kanan diatas pergelangan tangan kiri ketika sedekap,
Membaca do’a Iftitah sehabis takbiratul ikhram.
Membaca Ta’awwudz ketika hendak membaca fatihah,
Membaca Amiin ketika sesudah membaca Fatihah,
Membaca surat Al-Qor’an pada dua raka’t permulaan sehabis membaca Fatihah,
Mengeraskan bacaan Fatihah dan surat pada raka’at pertama dan kedua, pada shalat magrib, isya’
dan subuh selain makmum.
Membaca Takbir ketika gerakan naik turun,
Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud.
Memnbaca “sami’allaahu liman hamidah” ketika bangkit dari ruku’ dan membaca “Rabbanaa lakal
Hamdu” ketika I’tidal,
Meletakan kedua telapak tangan diatas paha ketika duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir,dengan
membentangkan yang kiri dan mengenggamkan yang kanan, kecuali jari telumjuk.
Duduk Iftirasy dalam semua duduk shalat,
Duduk Tawarruk pada duduk tasyahud akhir
Membaca salam yang kedua.
Memalingkan muka ke kanan dan ;kekiri ketika membaca salam pertama dan kedua


Pendidikan Agama Islam

Page 3

Sholat

7.

Makruh Shalat
Orang yang sedang shalat dimakruhkan :
1.
Menaruh telapak tangan di dalam lengan bajunya ketika Takbiratul ikhram, ruku’ dan
jsujud.
2. Menutup mulutnya rapat rapat.
3. Terbuka kepalanya,
4. Bertolak pinggang,
5. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan.
6. Memejamkan mata,
7. Menengadah ke langit,

8. Menahan hadats
9. Berludah
10. Mengerjakan shalat di atas kuburan,
11. Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusukan shalat.
8.

Perbedaan Laki-laki Dan Perempuan Dalam Shalat
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1.
Merenggangkan
kedua
siku 1. Merapatkan satu anggota kepada
tangannya dari kedua lambungnya
anggota lainnya.
waktu ruku’ dan sujud.
2.
Waktu ruku’ dan sujud mengangkat 2. Meletakan perutnya pada dua
tangan/ sikunya ketika sujud.
perutnya dari pahanya.

3.
3. Merendahkan suaranya/ bacaanya
Menyaringkan suaranya /bacaanya
dihadapan laki-laki lain yang
dikeraskan di tempatr keras.
4.
4. bukan muhrimnya.
Bila member tahu sesuatu Membaca
Bila memberitahu sesuatu dengan
Tasbih, yakni ‘Subhaanallah’
bertepuk tangan,yakni tangan
kanan ditepukkan ke punggung
5.
5. telapak tangan kiri.
Auratnya barang antara Pusar dan
Auiratnya seluruh anggouta tubuh
lutut.
kecuali bagian muka dan kedua
telapak tangan


9.

Hal-hal Yang Mungkin Dilupakan
Dalam melaksanakan shalat mungkin ada hal-hal yang terlupakan misalnya;
1. Lupa melaksanakan yang Fardhu
Bila yang terlupakan itu fardhu maka tidak cukup diganti dengan sujud sawi bila ia ingat
ketika sedang shalat, maka haruslah cepat-cepat ia melaksanakannya. Bila ingat setelah
salam, sedang jarak waktunya masih sebentar, wajiblah baginya mengulangi (menunaikan)
apa yang terlupakan, lalu sujud sawi (sujud sunah karena lupa) sebelum salam.
2.

Lupa melaksanakan sunah Ab’adh,
Jika yang terlupakan itu sunah ab-adh, kita tidak perlu mengulangi apa yang terlupakan
itu,kita meneruskan shalat itu sampai selesai, dan sebelum salam kita disunahkan sujud sawi.

Pendidikan Agama Islam

Page 4

Sholat

3.

Lupa melakksanakan Sunah hai’at
Jika yang terlupakan itu sunah hai’at, maka tidak perlu diulangi apa yang terlupakan itu dan
tidak perlu sujud sawi.
Sujud sawi itu hukumnya sunah, dan letaknya sebelum salam, dikerjakan dua kali
sebagaimana sujud biasa.
Apabila orang bimbang atau ragu tentan bilangan jumlah raka’at yang telah dilakukan,
haruslah ia menetapkan dengan yakin, yaitu yang paling sedikit dan hendaklah ia sujud sawi.

10. Beberapa Pelajaran dari Kewajiban Shalat
a.
Shalat merupakan syarat menjadi taqwa.
Taqwa merupakan hal pyang penting dalam islam karena dapat menentukan tingkah laku
manusia, orang-orang yang betul-betul taqwa tidak mungkin melakukan perbuatan keji dan
mungkar, dan salah satu syarat orang yang betul-betul taqwa adalah mendirikan shalat
sebagaimana firman tuhan dalam surat Al-Bakarah ayat; 43,dan 110, Surat Al- Ankabut ayat;
45,dan surat An-Nuur, ayat; 56 .
b. Shalat merupakan benteng kemaksiatan
Shalat sebagai benteng kemaksiatan artinya Shalat dapat mencega perbuatan keji dan
mungkar. Semakin baik kwalitas shalat seseorang maka semakin efektif pula benteng
pertahanannya untuk memelihara dirinya dari perbuatan maksiat.
c.

Shalat mendidik perbuatan baik dan jujuur
Shalat akan mendidik perbuatan baik seseorang apabila dilaksanakan secara khusuk. Banyak
orang-orang yang shalat celaka, karena lalai akan shalatnya.
Selain mendidik perbuatan baik Shalat juga mendidik perbuatan jujur dan tertib, orang yang
mendirikan shalat dengan baik tidak .mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena
apabila salah satu syarat atau rukunnya ditinggalkan maka shalatnta akan batal atau tidak sah.

d.

Shalat akan membangun etos kerja
Sebagaimana keterangan di atas bahwa pada intinya shalat
merupakan penentu apakah orang-orang itu baik atau buruk,
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempat dimana
mereka bekerja. Apabila ia melaksanakan shalat dengan
khusuk dan ikhlas karena Allah, maka hal ini akan
mempengaruhi terhadap etos kerja, mereka tidak akan
melakukan koropsi atau tidak jujur dalam bekerja
melaksanakan tugas.

Data Pendaftaran Mahasiswa Baru FITK IAIN Surakarta
Berdasarkan Tahun Masuk dan Kota Asal

Pendidikan Agama Islam

Page 5

Sholat

350
300
250
200

Jateng
Jaber
Jatem
Yogya

150
100
50
0

2012

Pendidikan Agama Islam

2013

Page 6

2014