Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS - WindowBrain Bunyi smtr 2

BUNYI
A.Pengertian, Sifat dan Jenis-jenis Bunyi
1.Pengertian Bunyi
- Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
- Syarat untuk terjadi dan terdengarnya bunyi, yaitu:
a.Sumber bunyi
b.Zat perantara
c.ada pendengar bunyi
2. Sifat-sifat Bunyi
- ada pun sifat-sifat bunyi adalah:
a.Bunyi merupakan hasil getaran
b.Bunyi memerlukan zat perantara untuk merambat
c.Bunyi dapat merambat dalam zat padat, zat cair dan gas
d.Tinggi rendahnya ditentukan oleh frekuensinya
e.Keras dan lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya

3. Jenis-jenis Bunyi
- Ada pun jenis-jenis bunyi antara lain:

a.Bunyi infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya berada
dibawah kemampuan manusia. Frekuensinya dibawah 20 Hz.

Gelombang infrasonik hanya mampu didengar oleh beberapa
binatang seperti: jangkrik, anjing dan kelalawar.
b.Bunyi audiosonik adalah bunyi yang mampu didengar oleh
manusia dan sebagian besar hewan. Frekuensinya antara 20
Hz – 20.000 Hz.
c. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di
atas jangkauan pendengaran manusia. Frekuensinya diatas
20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan tertentu,
misalnya: lumba-lumba dan kelalawar.

- keuntungan gelombang ultrasonik adalah:
a. untuk mengukur kedalaman air laut.
b.untuk sterilisasi pada makanan
c. dalam bidang kedokteran untuk memeriksa
tubuh manusia (ultrasonografi)
d.kacamata tunanetra
e.untuk mengaduk campuran susu agar
homogen
f. mengukur ketebalan plat logam


A.Cepat Rambat Bunyi
- Cepat rambat bunyi didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh setiap satuan waktu.

•  

- Kecepatan merambat bunyi berbeda untuk medium yang berbeda.
- Secara matematis, cepat rambat bunyi dirumuskan sbb:
Keterangan:
S = jarak yang ditempuh bunyi (m)
t = waktu tempuh (s)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
- Cepat rambat bunyi juga dapat dirumuskan sbb:
V=λ.f
Keterangan:
λ = panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
V = cepat rrambat bunyi (m/s)

- Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu,
makin tinggi suhu udara makin besar cepat

rambat bunyinya.
- bunyi merambat paling baik pada zat padat,
lalu zat cair, lalu gas.

C. Desah dan Nada
1.Desah
- Desah yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
- contoh: bunyi angin bertiup, bunyi gemuruh ombak
di pantai, bunyi mesin di bengkel, dan bunyi
halilintar.
2. Nada
- Nada yaitu bunyi yang frekuensinya teratur.
Contoh: bunyi alat-alat musik
- Susunan nada-nada disebut tangga nada. Misalnya:
c d e f g h c’

A.Resonansi
-Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain didekatnya
digetarkan.
-Resonansi terjadi pada ayunan, kolom udara dan selaput tipis.

1.Resonansi pada ayunan
- pada beberapa ayunan sederhana dapat terjadi resonansi bila panjang tali kedua ayunan
sama. Karena panjang tali yang sama memiliki frekuensi alamiah yang sama, sehingga
memenuhi syarat terjadinya resonansi.

Dari bandul pada gambar diatas, apabila bandul II diayunkan/disimpangkan, maka
bandul IV akan turut berayun. Sedangkan bandul I, bandul III dan bandul V tidak ikut
berayun.
- Resonansi pada ayunan ditentukan oleh panjang tali.

2. Resonansi pada kolom udara
- Resonansi pada kolom udara terjadi pada beberapa
alat musik misalnya: seruling, terompet, dan
klarinet.
- Resonansi pada kolom udara terjadi saat panjang
kolom udara merupakan kelipatan ganjil dari ¼
panjang gelombang.

L = ¼ λ(2n-1)
dimana: L = panjang kolom udara (m)

n = bilangan bulat yang menunjukkan
terjadinya resonansi ke-n (=1, 2, 3, dst)
λ = panjang gelombang (m)

Contoh:
Resonansi ke dua kolom udara terjadi padaa saat tinggi kolom udara 30 cm. Jika kecepatan
bunyi di udara saat itu 300 m/s, tentukan:
a.Panjang kolom udara pada resonansi ke-1
b.Frekuensi
Penyelesaian:
Diketahui: Resonansi ke-2 berarti n = 2
L = 30 cm
Ditanya: a. λ pada saat n = 1
b. f = …?
 
Jawab:

L = ¼ λ(2n-1)
30 = ¼ λ(2.1-1)
30 = ¼ λ(2-1)

30 = ¼ λ(1)
30 = ¼ λ
λ = 120

3. Resonansi pada selaput tipis
- Resonansi selaput tipis dapat terjadi pada
alat-alat seperti bedug maupun gendang.
- sebuah bedug memiliki sebuah ruang yang
ditutupi oleh kulit binatang sebagai selaput
tipis. ketika kulit (selaput tipis) dipukul,
udara di dalam ruang ikut bergetar
(mengalami resonansi).

E.
• Asas Doppler dan Hukum Mersenne

 

1.Asas Doppler


“Bila sumber bunyi mendekat, frekuensi yang diterima semakin besar,
nada terdengar semakin tinggi. Bila sumber bunyi menjauh, frekuensi
yang diterima semakin berkurang, nada yang terdengar semakin lemah”.
- Secara matematis Asas Doppler dirumuskan:
 
dimana:

fp = frekuensi pengamat

fs = frekuensi sumber bunyi
v = kecepatan bunyi di udara
vp = kecepatan pengamat
vs = kecepatan sumber bunyi

2. Hukum Mersenne
- Bunyi Hukum Mersenne

•  

Menurutt Mersenne, tinggi rendahnya frekuensi yang ditimbulkan senar, adalah:

1.Berbanding terbalik dengan panjang senar. makin panjang senar makin rendah
frekuensinya.
2.Berbanding lurus (sebanding) dengan akar kuadrat tegangan senar. Makin besar tegangan
senar makin tinggi frekuensinya.
3.Berbanding terbalik dengan akar kuadrat luas penampang senar. Makin tebal (besar) senar
makin rendah frekuensinya.
4.Berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa jenis jenis. makin besar massa jenis bahan
pembuat senar, makin rendah frekuensinya.
- Rumus Hukum Mersenne
Dimana: f = frekuensi (Hz)
l = panjang senar (m)
T = tegangan senar (N)
A = luas penampang senar (m2)
ρ = massa jenis (kg/m3)

•- Alat
 
untuk membuktikan Hukum Mersenne
adalah sonometer.
- Dari persamaan diatas, diperoleh persamaanpersamaan sbb:

a. f1 : f2 = l1 : I2

Contoh Soal:
Dua senar yang luas penampang dan jenisnya sama diberi tegangan yang sama
pula. Panjang masing-masing senar 50 cm dan 20 cm. Jika senar yang
panjangnya 50 cm dipetik menghasilkan frekuensi 80 Hz, berapakah frekuensi
yang dihasilkan oleh senar yang panjangnya 20 cm?
Penyelesaian:
Diketahui: l1 = 50 cm = 0,5 m
l2 = 20 cm = 0,2 m
f1 = 80 Hz
Ditanya: f2 = … ?
Jawab:

f1 : f 2 = l1 : I 2

80 : f2 = 0,5 : 0,2
0,5 f2 = 80 x 0,2
f2 = 16 : 0,5
f2 = 32 Hz


A.Pemantulan Bunyi
1.Hukum pemantulan bunyi
- Hukum pemantulan bunyi:
a. Bunyi datang, garis normal dan bunyi
pantul terletak pada suatu bidang datar.
b.Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul
(r)

2. Macam-macam bunyi pantul
- Berdasarkan letak sumber bunyi dan dinding pemantulannya, bunyi pantul dapat
berupa:
a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara sumber bunyi dan bidang
pantul sangat dekat. Contoh: suara guru lebih keras didepan kelas daripada di halaman.
b. Gaung atau kerdam
- Gaung adalah bunyi pantul yang sebagian bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga
bunyi asli menjadi tidak jelas. Hal ini karena dinding pantul tidak terlalu jauh, sehingga
waktu pantul berlangsung cukup singkat.
- untuk menghindari gaung, maka didalam gedung-gedung dilapisi zat kedap (peredam)

suara.
a. Gema atau echo
- Gema atau echo adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai
diucapkan.
- gema terjadoi karena dinding pantul letaknya sangat jauh.
- Contoh: berteriak dilereng gunung, maka akan terdengar seolah-olah ada yang
menirukan suara.

3.
pemantulan bunyi
• Manfaat
 
- Manfaat bunyi antara lain:
a. Dimanfaatkan dalam alat USG (Ultrasonografi)
b.Meratakan campuran susu dan campuran logam
c. Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan
d.Mengukur kedalaman air laut.
Keteranga:
S = kedalaman laut (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu yang digunakan bunyi bolak-balik (s)