PERGUB NO 218 TAHUN 2015

I

SALINAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 218 TAHUN 2015
TENTANG
MEKANISME PERHITUNGAN PEMBAYARAN
TUNJANGAN KINERJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang

bahwa untuk meIaksanakan ketentuan PasaI 32 ayat (2)
Peraturan Gubernur Nomor 193 Tahun 2015 tentang Tunjangan
Kinerja Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang

Mekanisme Perhitungan Pembayaran Tunjangan Kinerja Daerah;

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
PengeIolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

I

2
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2000;
10. Peraturan Pemelintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badal'. Layanan Umurr. sebagaimana telah diu bah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 20 セR[
11. Peraturan Pemerintah Nomor
Pengelolaan Keuangan Daerah;

58

Tahun 2005


tentang

12. Peraturan Pemerintah Nomor
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

53

Tahun

2010

ten tang

20 1 セ

ten tang

13. Peraturan
p・ョゥャ。セ ョ


Pemerintah Nomor 46 Tahun
Pre stasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Ta:"1un 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keue-ngan Daerah se':Jagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Mente:i Dalam Negeri NomoI' 21 Tahun 2011;
15. Peraturan Menteri Pendayagunaa:l. Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 2011 ten tang Pedoman
Penate-an Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri;
16, Peraturan

Kepala Badal'. Kepegawaian Negara Nomor 1
Tahun 2013 ten tang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 centang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil;

17, Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 ten tang Organisasi
Perangkat Daerah;

18. Peraturan Gubernur Nomor
Tunjangan Kinerja Daerah;

193

Tahun

2015

tentang

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

PERATURAN GUBERNUR TENTANG MEKANISME PERHITUNGAN
PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA DAERAH
BAB I
KETENTUAN UlvIUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubern',lr dan Perangkat Daerah
sebagai un sur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3, Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

3

5. Perangkat Daerah adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas, Lembaga Teknis
Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Ad::ninistrasi,
Kabupaten Administrasi, Kecamatan dan Kelurahan dan
lembaga lain.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
7. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat

UKPD adalah unit kerja atau sub ordinat dari SKPD.
8. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta yang bertugas pada SKPDjUKPD atau yang
ditugaskan Gubernur di luar SKPDjUKPD.
9. Kepala SKPDjUKPD adalah pejabat pimpinan t:nggi atau
pejabat administrasi yang memimpin SKPDjUKPD.
10. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabat3.n tinggi
pada instansi pemerintah.
11. Jabatan Administrasi adalah sekel::Jmpok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengc.n pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan.
12. Jabatan Fungsional adalah sekekmpok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian c.an keterampilan tertentu.
13. Kepala Satuan Pelaksana adalah jabatan yang diisi oleh
jabatan fungsional atau jabatan pelaksana yang bukan
merupakan jabatan struktural.
14. Tunjangan Kinerja Daerah yang selanjutnya disir.gkat TKO
adalah tunjangan yang diberikan セMサ・ー。、

PNS dan :::alon PNS
yang diberikan berdasarkan hasil akumulasi aktivitas kerja,
perilaku kerja dan capaian serapan anggaran SKPD pada
setiap bulannya.
15. Aktivitas Kerja adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
PNS dan Calon PNS yang berhubungan dengan tugas dan
fungsi atau tugas-tugas lain yang ::liberikan oleh atasan yang
berhubungan dengan kedinasan.
16. Perilaku Kerja adalah setiap tngkah laku, sikap atau
tindakan yang dilakukan oleh PNS dan Calon PNS atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
17. Serapan Anggaran SKPD adalah persentase terhaclap target
dan realisasi c1ari anggaran yang telah c1itetapkan oleh
masing-masing SKPD pacla setiap bulannya.
18. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap
PNS dan Calon PNS pada SKPDjUKPD sesuai dengan
aktivitas kerja, perilaku kerja clan serapan anggaran.
19. Pain aclalah satuan penilaian terhadap aktivitas kegiatan dan
perilaku PNS dan Calon PNS.


4

20. Pejabat Penilai adalah atasan langs·..mg dan atasan pejabat
penilai PNS dan Calon PNS yang dinilai.
21. PembagianjSetting Manajemen Kegiatan adalah pembagian
kegiatan yang teranggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran danj atau tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
kewenangan ke dalam sistem aplikasi kinerja.
22. PembagianjSetting Aktivitas kerja adalah penugasan
aktivitas kerja ke dalam sistem aplikasi kinerja oleh atasan
kepada bawahan.
23. Validasi Aktivitas kerja adalah proses pemberian penilaian
oleh atasan berupa setuju atau tidak setujujmenolak setiap
aktivitas yang disampaikan oleh bawahan.

BAB II

TUJUAN
Pasal2

Peraturan Gubernur ini bertujuan sebagai dasar pembayaran
TKD yang dihitung secara objektif, terukur, akuntabel dan
transparan.

BAB III

PROSEDUR PENGINPUTAN
Pasal3
Prosedur penginputan ke aplikasi manajemen kinerja dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
a. manaJemen pegawai;
b. pembagianj setting manajemen kegiatan sesu2.i dengan
kewenangan;
c. setting aktivitas kerja;
d. penginputan aktivitas kelja;
e. validasi aktivitas kelja;
f. penginputan review perilaku kerja; dan

g. penginputan Capaian Serapan Anggaran SKPD.


Pasal4
Manajemen pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a dilakukan oleh pengelola kepegawaian SKPDjUKPD.

5

Pasal5
(1) Pembagian I setting manaj emen kegiatan se bagaimana
dimaksud dalam Pasa! 3 huruf b dilakukan oleh :
a. Kepala SKPD kepada Pejabat PimpiClan Tinggi di bawahnya
danl atau kepada Pejabat Administrator;
b. Pe:abat Administrator kepada Pejabat Pengawas; dan
c. Kepala UKPD kepada Pejabat Pengawas.
(2) KepaJa UKPD yang belum mandiri dalam pengelolaan
keuangan UKPD pembagianl setting manajemen kegiatan
dilakukan oleh Kepala SKPD.

Pasal6
(1) Setting aktivitas kerja sebagaimana :iimaksud dalam Pasal 3
huruf c dilakukan oleh :
a. Kepala SKPD kepada Pejabat Pimpinan Tinggi di bawahnya
danl atau kepada Pejabat Administrator;
b. Pejabat Administrator kepada Pejabat Pengawas;
c. Pejabat Administrator kepada Pejabat a、ュゥョ ウエセ。エッイ
Walikotal Kabupaten Administrasi dan Kecamatan;

pada

d. Pejabat Pengawas kepada P(abat Penga,,;as pada
Kelurahan;
e. Pejabat Pengawas kepada Pejabat Pengawas pada
Puskesmas;
f. Pejabat Pengawas kepada Pejabat Pengawas pade. Rumah
Sakit Umum Kecamatan;

g. Pejab