IDENTIFIKASI DAERAH PROSPEK MINERALISASI LOGAM DASAR Cu, Pb, Zn DENGAN ANALISIS FAKTOR PADA EKSPLORASI GEOKIMIA STREAM SEDIMENT DI DAERAH GARUT DAN PAMEUNGPEUK.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Hasil analisa kimia mineral merupakan data yang sangat penting untuk

menunjang kegiatan eksplorasi mineral logam di Indonesia. Data tersebut dapat
diperoleh berdasarkan hasil analisa conto endapan sungai aktif yang dituangkan
dalam peta geokimia. Peta geokimia mampu menampilkan penyebaran unsur
tunggal, asosiasi dan interpretasinya dalam hubungannya dengan aspek-aspek
geologi dan geokimia di daerah penyelidikan. Metode eksplorasi geokimia dengan
menggunakan conto endapan sungai aktif ini dapat diterapkan pada penelitian
dengan skala regional.
Garut dan Pameungpeuk merupakan salah satu daerah yang memiliki
kandungan sumberdaya alam potensial ditinjau dari kondisi geologinya. Oleh
karena itu, pada daerah tersebut dilakukan penelitian geokimia secara bersistem
melalui conto endapan sungai aktif. Data dasar geokimia yang diperoleh dari
penelitian geokimia regional bersistem di daerah Garut dan Pameungpeuk

diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan eksplorasi bahan
galian logam dan lainnya. Data dasar yang diperoleh dari peta geokimia
penyebaran unsur Cu, Pb, Zn dapat dikembangkan lebih lanjut jika digabungkan
dengan metode statistik menggunakan analisis faktor. Pengolahan data dasar
dengan metode statistik ini dapat menjadi salah satu alternatif yang diterapkan
untuk pengidentifikasian daerah mineral bijih.

1

2

Daerah Garut dan Pameungpeuk memiliki urutan batuan sangat kompleks
yang dapat dilihat dari stratigrafi batuan daerah ini (Gambar 2). Mineralisasi yang
terdapat pada daerah ini berasal dari kegiatan vulkanisme dengan ditandai oleh
adanya intrusi batuan. Penelitian di daerah Garut dan Pameungpeuk dilakukan
dengan menggunakan conto endapan sungai aktif untuk mengetahui keterdapatan
mineralisasi yang dapat dilihat dari penyebaran unsur logam dasar seperti Cu, Pb,
Zn.

1.2


Rumusan Masalah
Berdasarkan kondisi geologi dan stratigrafi daerah Garut-Pameungpeuk

yang diperoleh dari peta regional (Alzwar. M, 1992), maka dilakukan penelitian
secara regional menggunakan conto endapan sungai aktif dan pengolahan data
kandungan unsur dengan menggunakan metode analisis faktor. Analisa faktor ini
meliputi analisis unsur tunggal, unsur majemuk yang dapat membuktikan adanya
prospek mineralisasi pada daerah penelitian tersebut berdasarkan nilai anomali
dari asosiasi unsur Cu, Pb dan Zn dan menentukan pola sebaran unsur tersebut
pada peta geokimia.

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran logam

dasar Cu, Pb, Zn dan asosiasinya dalam hubungannya dengan aspek-aspek geologi
dan geokimia di lembar Peta Garut dan Pameungpeuk, Jawa Barat.


3

Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk menentukan daerah anomali
secara geokimia sehingga dapat diketahui daerah prospek mineralisasi
berdasarkan penyebaran logam dasar Cu, Pb, Zn dengan menggunakan metode
analisis faktor.
Pemilihan lembar Garut dan Pameungpeuk sebagai daerah penelitian
dengan pertimbangan sebagai berikut :
-

Sedimentasi yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah
yang sangat baik dalam merepresentasikan kandungan unsur kimia yang
diendapkan dari hasil proses erosi pada batuan di wilayah DAS.

-

Daerah Garut dan Pameungpeuk memiliki tatanan stratigrafi yang kompleks
berupa batuan vulkanik dan batuan terobosan, sehingga memungkinkan
adanya lokasi sebagai prospek mineralisasi.


1.4

Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik untuk pengembangan

prospek eksplorasi mineral dan studi lingkungan di daerah Garut dan
Pameungpeuk. Metode penelitian dan hasil yang dicapai dapat diterapkan pada
studi sejenis di wilayah lain.