MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI PAUD ALAMANDA TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

T AHUN

AJARAN 2 12/2013

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak

Usia

Dini

PEN

OLEH

IRMA\\' A TY HARAHAP

1103313009

<.

U P

1

DIDIKAN ANAK USIA DINI

AS ILMU PENDIDIKAN

UNrVERSIT AS NEGERI ME DAN


(2)

Skripsi yang diajukanoleh: Irmawaty Harabap

NIM 1103313009

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal29 Juli 2013 Dan Dinyatakan Telah Memeoubi Syarat Untuk Memperoleb

Gelar Sarjana

Pendidikao

Medan, Agustus 2013 Panitia Ujian,

Sekretaris

Dra. Nasriab, M.Pd NIP.195712271984032003


(3)

Irmawaty Harahap

NIM 1103313009

Program Studi PemJidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ._lurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tangga129 Juli

2013

Dan

Diny~takan TeJah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidilmn

Medan, Agustus2013

Menyetujui

Dosen Pembimbing Skripsi

Dra.Damaiwaty

Ray,

M.Pd

NIP.l95710011982032002

Mengetahui Kctua Prodi PG-PAUD

Dra.Nasriah, M.Pd

NUP.195712271984032003


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini

Kelompok B Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di PAUD Alamanda

Tahun Ajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP Unimed.

3. Pembantu Dekan I Prof. Dr. Yusnadi, MS, Pembantu Dekan II, Drs. Aman

Simaremare, MS, Pembantu Dekan III, Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

4. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku Ketua Jurusan PLS dan Dr. Sudirman, S.E,

M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PLS.

5. Ibu Dra. Nasriah,M.Pd selaku ketua Prodi PG-PAUD

6. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

7. Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd, Dra. Nasriah, M.Pd, dan Drs. Jasper

Simanjuntak, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.


(5)

8. Kepala Sekolah PAUD Alamanda Medan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru kelas B dan para guru PAUD Alamanda Medan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

10.Ibunda dan Ayahanda yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a,

dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Unimed. Kepada suami dan anak-anak tercinta (Jihan Pratiwi Salim dan Juantama Imam Salim) serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

11.Teman-teman seperjuangan PAUD Konversi 2009, Adik-adik

PG-PAUD 2009, 2010, 2011 dan 2012 Reguler dan Konversi.

12.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah

membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.

Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan


(6)

skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.

Medan, Agustus 2013 Penulis

Irmawaty Harahap NIM 1103313009


(7)

ABSTRAK

Irmawaty Harahap. NIM 1103313009, “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di PAUD Alamanda Tahun Ajaran 2012/2013”

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:1). Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi antara mata dengan gerak motorik halus, dalam hal ini gerakan tangan. 2). Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru. 3). Kemampuan motorik halus anak masih rendah. 4). Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B menggunakan metode demonstrasi dengan tehnik melipat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 20 orang anak. Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Tehnik analisis data menggunakan rumus persentase Pi= f/n x 100

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi dilakukan terdapat sebanyak 11 orang anak (55%) tergolong cukup baik dan 9 orang anak (45 %) tergolong kurang baik. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap melakukan kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat 10 orang anak (50 %) tergolong sangat baik, 8 orang anak (40 %) tergolong baik, dan 2 orang anak (10 %) tergolong cukup baik.

Dengan demikian dapat terjawab bahwa kegiatan melipat kertas merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B PAUD Alamanda T.A 2012/2013.


(8)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...5

1.3 Pembatasan Masalah ...5

1.4 Rumusan Masalah ...6

1.5 Tujuan Penelitian ...6

1.6 Manfaat Penelitian ...6

BAB II KAJIAN TEORI ...8

2.1 Kerangka Teoritis ...8

2.1.1 Motorik Halus ...8

2.1.1.1. Pengertian Motorik Halus ...8

2.1.1.2. Tujuan Pengembangan Motorik Halus...9

2.1.1.3. Karakteristik Motorik Halus Anak Usia Dini ...10

2.1.2. Metode Demonstrasi ...12

2.1.2.1. Pengertian Metode Demonstrasi ...12

2.1.2.2. Tujuan Dan Fungsi Metode Demonstrasi...13

2.1.2.3. Pelaksanaan Kegiatan Demonstrasi ...14

2.1.2.4. Prinsip Dasar Pengembangan Kemampuan Motorik Halus ...16

2.1.2.5. Aktivitas Motorik Halus Anak Usia Dini ...17

2.1.2.6. Aspek Penilaian Dalam Kegiatan Melipat ...19

2.1.2.7. Tahapan Demonstrasi Pada Kegiatan Melipat Dengan Kegiatan Guru Dan Anak ...20

2.2. Kerangka Konseptual ...22

2.3. Hipotesis Tindakan ...23

BAB III METODE PENELITIAN ...24

3.1 Jenis Penelitian ...24

3.2 Subjek Penelitian ...24


(9)

3.4 Desain Penelitian ...25

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ...29

3.6 Tehnik Analisa Data ...30

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...31

3.8 Jadwal Rencana Penelitian ...32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... ...32

4.1.1 Deskripsi Hasil Siklus I ... ...32

4.1.2 Deskripsi Hasil SikluSiklus II ... ...36

4.2 Temuan Penelitian ... ...44

4.3 Pembahasan Penelitian ... ...45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... ...47

5.2 Saran ... ...48


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1. Kisi-Kisi Instrumen Motorik Halus Anak ... 23

3.2. Kriteria Penilaian ... 25

3.3. Jadwal Penelitian ... 26

4.1. Data Perkembangan Motorik Halus Anak Pada Siklus I ... 35

4.2. Rekapitulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Pada Siklus I ... 35

4.3. Data Perkembangan Motorik Halus Anak pada Siklus II ... 40

4.4. Rekapitulasi Perkembangan Motorik Halus Anak pada Siklus II ... 41

4.5. Rangkuman Perkembangan Kreativitas Anak Pada Siklus I dan II ... 41

4.6. Kondisi Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Siklus I Dan II ... 43


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1. Gambar Penelitian Tindakan Kelas ... 18

4.1 Grafik Anak Yang Mengalami Perkembangan ... 42


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Anak Kelompok B PAUD Alamanda Lampiran 2. Lembar Observasi Kreativitas Anak

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Lampiran 4. Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 5 Tabel Hasil Observasi Siklus I

Lampiran 6 Tabel Hasil Observasi Siklus II

- Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED


(13)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan periode perkembangan yang sangat cepat seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai bidang aspek perkembangannya. Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini, maka dapat diantisipasi berbagai upaya untuk memfasilitasi berbagai aspek perkembangan tersebut agar bisa berkembang secara optimal, selain itu juga dapat diantisipasi upaya-upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan anak.

Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali terlihat lelah dalam kegiatan sehari-harinya dengan dunia bermain mereka yang membutuhkan gerakan-gerakan otot-ototnya baik itu motorik kasar maupun halus. Dalam hal ini dunia pendidikan diharapkan mampu untuk mengarahkan dunia bermain mereka dengan kegiatan motoriknya untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan motorik yang ada dalam diri anak, agar senantiasa keterampilan motorik itu berkembang sesuai dengan perkembangan motorik anak usia dini melalui pembelajaran yang menyenangkan.

Aspek-aspek perkembangan anak usia dini tidak berkembang secara sendiri-sendiri, melainkan saling terintegrasi dan terjalin satu sama lain, perkembangan anak itu bersifat integratif yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.


(14)

berkembangnya keterampilan motorik anak akan berdampak positif pada aspek perkembangan yang lainnya.

Berbagai fenomena permasalahan di PAUD yang ditemui guru dalam memberikan pelayanan pendidikan, khususnya dalam perkembangan motorik halus. Maksudnya adalah anak mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerakan visual (pandangan mata) dengan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara bersamaan pada suatu tujuan.

Seiring dengan hal tersebut, guru perlu memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak secara optimal. Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan fisik akan tetapi perlu di dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan motorik halusnya.

Maka dari itu kita sebagai guru harus bisa memperlihatkan, melakukan dan menyampaikan informasi dengan jelas dan baik (showing, doing and telling) kepada anak di dalam meningkatkan keterampilan motorik halus supaya apa yang mereka lihat dan perintah yang mereka dengar dapat diterima otak anak dengan baik dan di praktekan dengan gerakan otot halus yang baik pula.

Salah satu metode pengajaran yang mengandung komponen

memperlihatkan, melakukan dan menyampaikan informasi dengan jelas dan baik kepada anak (showing, doing and telling) adalah metode pengajaran demonstrasi, dimana apabila guru “showing” otak anak akan langsung merespon dengan baik dari apa yang guru perlihatkan, dan apabila guru “doing” maka anak akan menirukan apa yang guru lakukan, dan dari informasi atau perintah


(15)

3

dengan baik dan menuangkan ke dalam gerakan otot-otot halus mereka untuk menghasilkan gerakan motorik halus dengan baik. Maka dari itu di dalam meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini sangat erat kaitannya dengan metode pengajaran demonstrasi.

Metode demonstrasi dianggap sangat penting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak misalnya ketika guru mengajarkan teknik melipat kepada anak, guru tidak hanya cukup memberikan perintah saja kepada anak, tetapi guru juga harus memperlihatkan contoh, melakukan contoh dengan baik dan memberikan arahan dan langkah langkah yang baik ketika mengajarkan teknik melipat pada anak (showing, doing and telling) dengan kata lain anak memerlukan suatu model yang dapat dilihat anak dengan baik dan informasi yang diterima dengan otak anak dengan jelas.

Dengan mempelajari beberapa metode pembelajaran peneliti mencoba menggunakan metode demonstrasi untuk mengembangkan motorik halus dengan bentuk melipat. Karena menurut peneliti, metode demonstrasi merupakan salah satu metode belajar yang mampu membangkitkan minat atau gairah anak dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di PAUD.

Berdasarkan hasil observasi awal di PAUD Alamanda pada waktu kegiatan pembelajaran menunjukan bahwa sebagian besar anak kemampuan motorik halusnya masih rendah terutama dalam mengembangkan koordinasi antara gerakan mata dengan tangan. Anak masih kesulitan dan masih perlu dibantu oleh guru.


(16)

yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru, terlalu mendominasi serta terlalu cepat memberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan oleh anak dalam kegiatan pembelajaran motorik halus. Selain itu kegiatan pembelajaran motorik halus yang diberikan kepada anak juga kurang bervariasi hanya terfokus pada kegiatan pramenulis saja seperti menebalkan huruf atau mewarnai gambar dalam majalah. Guru juga masih menggunakan media pembelajaran yang kurang menarik dan ukurannya terlalu kecil, padahal kemampuan guru dalam merancang aktivitas anak di sekolah turut menentukan perkembangan motorik halus anak. Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini yang ada di PAUD.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini

Kelompok B Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di PAUD Alamanda

Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B antara lain:

1. Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi antara

mata dengan gerak motorik halus, dalam hal ini gerakan tangan.

2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional,


(17)

5

4. Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu

menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini.

1.3 Pembatasan Masalah

Setelah diidentifikasi berbagai masalah yang akan diteliti, sehingga perlu adanya pembatasan masalah, agar memudahkan penelitian dan menghindari kekeliruan dalam penulisan maka peneliti membatasi pada “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Melalui Metode Demonstrasi Dengan Tehnik Melipat Di PAUD Alamanda Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah melalui metode

demonstrasi dengan tehnik melipat dapat meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B di PAUD Alamanda?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B menggunakan metode demonstrasi dengan tehnik melipat.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.


(18)

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini melalui tehnik melipat.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru PAUD Alamanda yaitu agar dalam proses pembelajaran

guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan tehnik melipat dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini.

b. Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan wawasan mengenai

pengembangkan motorik halus melalui kegiatan dengan tehnik melipat

c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah motorik halus anak.


(19)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus di peroleh beberapa kesimpulan yaitu :

a. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi dilakukan terdapat sebanyak 11 orang anak (55%) tergolong cukup baik dan 9 orang anak (45 %) tergolong kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan melipat kertas yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak namun kurang optimal karena masih terdapat 9 orang anak yang tergolong kurang baik, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus II

b. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap melakukan

kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat10 orang anak (50 %) tergolong sangat baik, 8 orang anak (40 %) tergolong baik, dan 2 orang anak (10 %) tergolong cukup baik.

c. Motorik halus ternyata dapat meningkat dengan menggunakan metode


(20)

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu

a. Bagi guru PAUD diharapkan agar dapat menggunakan metode

demonstrasi untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini.

b. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat

menyediakan sarana dan prasarana dan media yang sesuai sehingga dapat digunakan untuk dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian

ini, sehingga di peroleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan bahan referensi dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas.


(21)

Sumber Buku:

Aqib. Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi, Rosmala, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan. PPs Unimed. Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Publisher

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyani, Yani & Gracinia, Juliska.2007. Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen

Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rachmawati, Y dan Kurniati E. 2010.Strategi Pengembangan Kreativitas Pada

Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Samsudin, 2008.Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada. Sudjana.2008. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sujiono Yuliani N & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan

Jamak. Jakarta: Indeks

Tarigan, Irfiani. 2011. Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan

Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SD Negeri 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP.

Unimed

Sumber Internet

Novianti, Pupung Rahayu. 2011. Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi

Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Dan Motorik Halus Anak. Repository UPI. Online (diakses tanggal 15 Nopember 2012)

Nuraida, Nia. 2012. Meningkatkan Motorik Halus Melalui Motode Demonstrasi

Di TK Islam Terpadu At-Taqwa. Repository UPI. Online (diakses tanggal


(1)

4

Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru, terlalu mendominasi serta terlalu cepat memberikan penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan oleh anak dalam kegiatan pembelajaran motorik halus. Selain itu kegiatan pembelajaran motorik halus yang diberikan kepada anak juga kurang bervariasi hanya terfokus pada kegiatan pramenulis saja seperti menebalkan huruf atau mewarnai gambar dalam majalah. Guru juga masih menggunakan media pembelajaran yang kurang menarik dan ukurannya terlalu kecil, padahal kemampuan guru dalam merancang aktivitas anak di sekolah turut menentukan perkembangan motorik halus anak. Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini yang ada di PAUD.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di PAUD Alamanda Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B antara lain:

1. Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerak koordinasi antara mata dengan gerak motorik halus, dalam hal ini gerakan tangan.

2. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional, yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru.


(2)

5

3. Kemampuan motorik halus anak masih rendah.

4. Kurangnya fasilitas media pembelajaran ataupun alat bermain yang mampu menunjang perkembangan motorik halus anak usia dini.

1.3 Pembatasan Masalah

Setelah diidentifikasi berbagai masalah yang akan diteliti, sehingga perlu adanya pembatasan masalah, agar memudahkan penelitian dan menghindari kekeliruan dalam penulisan maka peneliti membatasi pada “Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Melalui Metode Demonstrasi Dengan Tehnik Melipat Di PAUD Alamanda Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah melalui metode demonstrasi dengan tehnik melipat dapat meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B di PAUD Alamanda?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini kelompok B menggunakan metode demonstrasi dengan tehnik melipat.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.


(3)

6 1. Manfaat Teoristis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini melalui tehnik melipat.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru PAUD Alamanda yaitu agar dalam proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan tehnik melipat dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini.

b. Manfaat kepada peneliti sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangkan motorik halus melalui kegiatan dengan tehnik melipat c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah motorik halus anak.


(4)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus di peroleh beberapa kesimpulan yaitu :

a. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi dilakukan terdapat sebanyak 11 orang anak (55%) tergolong cukup baik dan 9 orang anak (45 %) tergolong kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan melipat kertas yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak namun kurang optimal karena masih terdapat 9 orang anak yang tergolong kurang baik, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus II

b. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap melakukan kegiatan melipat kertas dengan metode demonstrasi. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat10 orang anak (50 %) tergolong sangat baik, 8 orang anak (40 %) tergolong baik, dan 2 orang anak (10 %) tergolong cukup baik.

c. Motorik halus ternyata dapat meningkat dengan menggunakan metode demonstrasi.


(5)

32 5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu

a. Bagi guru PAUD diharapkan agar dapat menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini.

b. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana dan media yang sesuai sehingga dapat digunakan untuk dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak. c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian

ini, sehingga di peroleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan bahan referensi dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas.


(6)

33

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aqib. Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi, Rosmala, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan. PPs Unimed. Djamarah, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Publisher

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman

Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyani, Yani & Gracinia, Juliska.2007. Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen

Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rachmawati, Y dan Kurniati E. 2010.Strategi Pengembangan Kreativitas Pada

Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Samsudin, 2008.Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada. Sudjana.2008. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sujiono Yuliani N & Sujiono Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan

Jamak. Jakarta: Indeks

Tarigan, Irfiani. 2011. Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SD Negeri 043935 Kabanjahe. Skripsi. FIP.

Unimed

Sumber Internet

Novianti, Pupung Rahayu. 2011. Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi

Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Dan Motorik Halus Anak. Repository UPI. Online (diakses tanggal 15 Nopember 2012)

Nuraida, Nia. 2012. Meningkatkan Motorik Halus Melalui Motode Demonstrasi

Di TK Islam Terpadu At-Taqwa. Repository UPI. Online (diakses tanggal