ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER PADA PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk DI SURABAYA.

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER
PADA PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

FITRIA YUNIAR A.
0613315061 / FE / AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER
PADA PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk DI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogram Studi Akuntansi

Diajukan Oleh:

FITRIA YUNIAR A.
0613315061 / FE / AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER
PADA PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk DI SURABAYA

Yang diajukan

FITRIA YUNIAR A.
0613315061 / FE / AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Saiful Anwar, M.SI


Tanggal : …….…….…………

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. H. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER PADA PT. TIGARAKSA
SATRIA,Tbk DI SURABAYA
Disusun oleh :
FITRIA YUNIAR A.
0613315061/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi

Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 15 J uni 2012
Pembimbing:
Pembimbing Utama

Tim Penguji:
Ketua

Drs. Ec. Saiful Anwar. Msi

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi
Sekr etaris

Dra. Ec. Dwi Suhar tini, M.Aks
Anggota

Drs. Ec. Eko Riadi, M.Aks

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur

Dr . Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SECARA MANUAL DAN SECARA KOMPUTER
PADA PT. TIGARAKSA SATRIA, Tbk DI SURABAYA

Fitr ia Yuniar A.

ABSTRAK

Informasi yang akurat, cepat, tepat waktu, relevan, dan aman merupakan
faktor yang penting dalam manajemen perusahaan. Digunakannya bantuan

komputer pada saat pemrosesan data transaksi diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada perusahaan. PT. Tigaraksa Satria
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan distribusi barangbarang konsumsi. Saat ini PT. Tigaraksa Satria memandang penggunaan sistem
manual sudah tidak tepat lagi, mengingat jumlah transaksi yang harus dikerjakan
terus mengalami peningkatan, dengan data dan informasi dalam jumlah yang
besar, sehingga membutuhkan laporan yang lengkap dan akurat. Tujuan dari
penelitian ini adalah membuktikan adanya perbedaan dalam pengelolaan data dan
informasi akuntansi antara sistem manual dengan sistem komputer pada PT.
Tigaraksa Satria.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah karyawan
PT. Tigaraksa Satria yang awalnya bekerja dengan menggunakan cara manual
tetapi sekarang telah menggunakan teknologi komputer yang berjumlah 20 orang.
Teknik analisis yang digunakan adalah uji t sampel berpasangan (paired sample t
test).
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
signifikan antara kualitas sistem informasi akuntansi sebelum dan sesudah
komputerisasi, ditinjau dari aspek keakuratan, kecepatan, ketepatan waktu,
relevan, dan keamanan. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa ada perbedaan
signifikan antara kualitas sistem informasi akuntansi sebelum dan sesudah

komputerisasi, dimana kualitas sistem informasi akuntansi sesudah komputerisasi
lebih baik daripada sebelum komputerisasi.

Key Word : Keakuratan, Kecepatan, Ketepatan Waktu, Relevan, Keamanan,
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi.

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini peranan informasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia maupun organisasi. Di dalam setiap perusahaan atau organisasi,
informasi yang tepat waktu, akurat, dan relevan merupakan faktor-faktor yang
penting dalam manajemen organisasi maupun perusahaan, karena adanya

informasi yang lengkap maka ketidakpastian terhadap tindakan yang akan
diambil oleh perusahaan dapat dikurangi dan pihak manajemen dapat
mengambil suatu keputusan yang baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
Kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat bertujuan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi ini sangat mutlak diperlukan khususnya dalam melakukan proses
akuntansi yaitu dalam menyusun laporan keuangan seperti neraca dan laporan
laba rugi [ Purbawanti, 2003: 67].
Data-data yang ada sangat bervariasi dan terus menerus berubah
secara cepat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem yang tepat sehingga
dapat menangani data-data tersebut dalam menghasilkan suatu informasi yang
benar, handal, dan tepat waktu [Lindrawati, 2001: 26].
Persaingan dalam dunia usaha semakin bebas di masa mendatang
yang mengharuskan pengusaha untuk memiliki perangkat kuat dalam
menjalankan usahanya. Penggunaan komputer merupakan salah satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2


permodalan yang kuat bagi perusahaan dalam hubungannya dengan
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
dalam perusahaan atau organisasinya, yang didalamnya menyangkut
penyampaian informasi baik intern maupun ekstern. Digunakannya bantuan
komputer pada saat pemrosesan data transaksi diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas pada informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi
yang terkomputerisasi, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari aspek teknologi
informasi yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi.
Pengolahan data yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
komputer akan memberikan keunggulan serta dapat meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan, sehingga memudahkan manajemen untuk
mengolah dan mengendalikan operasi perusahaan ke arah yang lebih maju
dan diharapkan dapat bersaing dengan perusahaan lain, sekaligus tujuan
perusahaan dapat dicapai.
Penggunaan komputer dalam pemrosesan data atau electronic data
processing (EDP) tidak lebih sebagai alat bantu untuk mengatasi keterbatasan
manusia dalam hal kecepatan, ketelitian, dan kemampuan kerja dalam
pemrosean data keuangan menjadi suatu informasi keuangan yang dapat
diandalkan, karena komputer mempunyai banyak kelebihan maka komputer

ini sangat bermanfaat pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Dengan
demikian sistem informasi berbasis komputer dalam organisasi unit usaha
perlu dipikirkan agar penanganan data informasi dapat dilakukan lebih akurat,
cepat, dan relevan [Palupi, 2005: 2].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Hal ini didukung oleh penelitian Lindrawati (2001) yang menyatakan
bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer atau lebih
sering disebut dengan sistem Elektronik Data Prosesing (EDP) sangatlah
penting untuk dilaksanakan pada masa kini dimana kemajuan teknologi dan
persaingan yang ada sangat tinggi. Sistem informasi berbasis komputer yang
benar-benar dapat mewakili sistem yang ada pada perusahaan akan
memberikan banyak keuntungan-keuntungan dibanding kendala-kendala yang
ada, diantaranya kecepatan proses, integrasi data, keakuratan data, dan
laporan yang tepat waktu.
PT. Tigaraksa Satria merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang penjualan dan distribusi barang-barang konsumsi, perusahaan merasa
harus mempertahankan eksistensinya dikaitkan dengan situasi persaingan
yang dihadapi. Tetapi, juga ada yang lebih penting ialah pertumbuhan dalam
arti kemampuan menguasai pangsa pasar yang lebih besar, serta cekatan
dalam memanfaatkan berbagai peluang yang timbul dan ketangguhan
menghadapi tantangan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Pihak perusahaan memandang perlu adanya Sistem Informasi
Akuntansi yang dapat diandalkan sehingga data akuntansi yang dihasilkan
dapat bermanfaat bagi pihak manajemen.
Perusahaan memandang bahwa saat ini penggunaan sistem manual
sudah tidak tepat lagi, mengingat jumlah transaksi yang harus dikerjakan
terus mengalami peningkatan, dengan data dan informasi dalam jumlah yang
besar, sehingga membutuhkan laporan yang lengkap dan akurat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sistem manual memiliki banyak sekali kelemahan antara lain,
tingkat resiko kesalahan yang relatif basar karena kurangnya ketelitian
pekerjaan manusia, serta membutuhkan ruang guna menyimpan hasil
pengolahan data berupa kertas dan buku-buku, selain itu waktu pelaporan
akuntansi sering mengalami keterlambatan, sehingga dari hal-hal tersebut
diatas terjadi pemborosan biaya dan waktu.
Guna menunjang kelancaran operasi perusahaan yang terus
mengalami peningkatan, PT. Tigaraksa Satria mengambil keputusan untuk
melakukan

komputerisasi.

Dengan

didukung

sistem

komputerisasi,

diharapkan kualitas informasi PT. Tigaraksa Satria semakin meningkat,
khususnya

informasi

akuntansi,

sehingga

dapat

membantu

proses

pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi baik pihak internal
maupun eksternal perusahaan dalam menjalankan fungsi manajemen sehingga
dapat memperlancar jalannya kegiatan operasional perusahaan.
Berdasarkan semua uraian yang ada di atas, maka penelitian ini
dilakukan dengan mengambil judul:
“Analisis Perbedaan Kualitas Sistem Infor masi Akuntansi Secar a
Manual dan Secar a Komputer pada PT. Tigaraksa Satr ia, Tbk di
Sur abaya”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah
dapat dikemukakan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Apakah ada perbedaan dalam pengelolaan data dan informasi akuntansi
antara sistem manual dengan sistem komputer?

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah
diatas, maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk membuktikan adanya perbedaan dalam pengelolaan data dan informasi
akuntansi antara sistem manual dengan sistem komputer.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diterapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pentingnya penerapan sistem informasi berbasis komputer. Serta
memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan di masa yang akan datang dan dasar untuk perbaikan dalam
penerapan sistem informasi akuntansi yang berbasiskan komputer.
2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Diharapkan dapat bermanfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan, khususnya
pada bidang sistem informasi akuntansi dan diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh mahasiswa khususnya yang akan
melakukan penelitian dalam bidang yang sama untuk dijadikan sebagai
bahan referensi dan bahan pertimbangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

3. Bagi Peneliti
Karena penelitian merupakan aplikasi praktek dari suatu bidang ilmu
pengetahuan, maka bila proses penelitian ini berakhir diharapkan akan
terjadi peningkatan daya nalar dan daya analisis, sehingga dapat
meningkatkan dan memperluas wawasan dalam menganalisis sistem
informasi akuntansi yang ada dalam perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihakpihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukkan dan bahan
pengkajian yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut :
A. Rusma Mulyadi (JBA Vol 1, Agustus 1999, halaman 120-133)
Judul :
“Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para penggunanya”
Perumusan Masalah :
Apakah kualitas pelayanan yang diberikan departemen Sistem
Informasi berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan para pengguna
jasa departemen Sistem Informasi tersebut?
Kesimpulan :
Para penyedia jasa sistem informasi harus memperhatikan kemampuan
para stafnya memberikan pelayanan yang dapat diandalkan bagi para
pengguna jasanya. Kepuasan para pengguna jasa sistem informasi tidak
semata-mata tergantung dari kemampuan memberikan informasi yang
relevan, akurat, handal, tepat, dan lengkap serta faktor keharmonisan
hubungan antara pengguna jasa sistem informasi dengan staf fungsi
sistem informasi, tetapi juga oleh faktor kemampuan para staf
departemen sistem informasi tersebut menepati janji dan memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pelayanan yang tepat dan benar pada kesempatan pertama. Semakin
baiknya pelayanan staf departemen Sistem Informasi dalam memenuhi
harapan para penggunanya terkait erat dengan semakin tingginya
kepuasan para pengguna tersebut.
B. Mahanani Dewi Palupi (2005)
Judul :
“Analisis Perbedaan Sebelum dan Sesudah Komputerisasi Terhadap
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi pada PT. GRIYO MAPAN
SANTOSO di Surabaya.
Perumusan Masalah :
Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah komputerisasi dalam hal
peningkatan kualitas pengolahan data dan informasi akuntansi yang
dihasilkan?
Kesimpulan :
Terdapat perbedaan antara cara manual dan menggunakan komputer
dalam hal kecepatan, ketepatan waktu, dan keakuratan data dalam
mendukung pengendalian keputusan manajerial. Serta Electronic Data
Processing sebagai alat bantu dalam proses pengolahan data akuntansi
ternyata sangat membantu PT. GRIYO MAPAN SANTOSO,
khususnya pada bagian akuntansi dalam mengatasi keterlambatan
informasi berupa laporan keuangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

C. Yohanes Raden Noviantoro (2007)
Judul :
“Analisis Perbedaan Kinerja Akuntansi Terkomputerisasi dengan
Akuntansi Manual”.
Perumusan Masalah :
“Apakah penggunaan komputer dapat meningkatkan efisiensi kinerja
akuntansi ditinjau dari sudut padang ketepatan, keakuratan, kecepatan
dan pemanfaatan sumber daya”.
Kesimpulan :
Penggunaan komputer dalam pemrosesan informasi akuntansi lebih
efektif daripada pemrosesan informasi akuntansi secara manual.
Penggunaan komputer lebih membantu tugas responden dalam
melakukan pemrosesan informasi akuntansi tepat pada waktunya, lebih
akurat, serta relevan daripada menggunakan secara manual.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Tabel 2.1

Per samaan dan Per bedaan Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Saat Ini.

Nama

Rumusan Masalah

Rusma Mulyadi
(1999)

Apakah kualitas pelayanan
yang diberikan departemen
Sistem Informasi
berhubungan dengan
kepuasan yang dirasakan
para pengguna jasa
departemen Sistem
Informasi tersebut?
Apakah ada perbedaan
sebelum dan sesudah
komputerisasi dalam hal
peningkatan kualitas
pengolahan data dan
informasi akuntansi yang
dihasilkan?

Mahanani Dewi
Palupi (2005)

Yohanes Raden
Noviantoro
(2007)

Fitria Yuniar A.
(2012)

Variabel

a. Reliability (X1)
b. Responsiveness
(X2)
c. Assurance (X3)
d. Empathy (X4)
e. Kepuasaan para
pengguna jasa sistem
informasi (Y)
a. Kualitas sistem
informasi akuntansi
sebelum
komputerisasi (X1)
b. Kualitas sistem
informasi akuntansi
sesudah komputerisasi
(X2)
Apakah penggunaan
a. Kinerja akuntansi
komputer dapat
jika menggunakan
meningkatkan efisiensi
proses secara manual
kinerja akuntansi ditinjau
(X1)
b. Kinerja akuntansi
dari sudut pandang
jika menggunakan
ketepatan, keakuratan,
kecepatan, dan
proses secara
pemanfaatan sumber daya? terkomputerisasi (X2)
a. Kualitas sistem
Apakah ada perbedaan
informasi akuntansi
dalam pengelolaan data
sebelum
dan informasi akuntansi
komputerisasi (X1)
antara sistem manual
b. Kualitas sistem
dengan sistem
informasi akuntansi
komputerisasi?
sesudah komputerisasi
(X2)

Teknik
Analisis
Anova

Wilcoxon
Match Pairs
Test

Wilcoxon
Match Pairs
Test

Paired
Sample Test

Sumber : Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Konsep Dasar Sistem
2.2.1.1.

Penger tian sistem
Dalam setiap badan usaha pasti terdapat suatu sistem yang
digunakan untuk memperoleh, mengolah, serta menyimpan data dan
melaporkan informasi secara tepat, cepat, dan akurat.
Suatu sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan (subsistem) yang bertujuan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu [Moscove dan Simkin, 1981: 4
dalam Baridwan, 1998: 2].
Menurut Abdul Halim [1994: 27], sistem adalah suatu rangkaian
kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dalam
mempengaruhi (biasa disebut dengan subsistem), yang diarahkan
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Murdick [1978: 12 dalam Baridwan7, 1998: 2], sistem
adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang dijadikan satu untuk tujuan
umum.
Menurut Bodnar dan Hopwood [2000: 1], sistem adalah suatu
sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Wilkinson [1993: 3], sistem adalah suatu kerangka kerja
terpadu yang mempunyai sasaran atau lebih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Menurut Mulyadi [2001: 2] sistem adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.2.1.2.

Karakter istik Sistem
Menurut

Jogiyanto

[2000:

7],

suatu

sistem

mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu sebagai berikut:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu sub sistem atau bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli
betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau
sub-sub sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem
yang lebih besar yang disebut supra sistem.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan yang
lainnya

atau

dengan

lingkungan

luarnya.

Batas

sistem

ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
waktu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungann luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi
dari sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem
dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lainnya.
5. Masukkan Sistem
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat
berupa masukkan perawatan dan masukkan signal. Masukkan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Masukkan signal adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dari pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukkan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra
sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya yaitu pengolah yang akan mengubah
masukkan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem
tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.2.1.

Penger tian Infor masi
Menurut Wilkinson [1993: 3], informasi adalah pengetahuan yang
berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.
Menurut Bodnar dan Hopwood [2000: 1], informasi adalah data
yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Menurut Chusing [1974: 10 dalam Jogiyanto, 2000: 24], bahwa
informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan
dan berguna bagi orang yang menerimanya.
Dari definisi berikut, maka dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah data yang diolah membentuk sesuatu yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penggunanya yang menggambarkan suatu kejadian atau
kesatuan nyata sebagai alat pengambilan keputusan.
Menurut Gaspersz [2001: 42], pada dasarnya nilai informasi
didasarkan atas 10 sifat berikut :
a. Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dapat diperoleh keluaran informasi.
b. Sifat luas dan lengkapnya
Sifat ini menunjukkan sifat luasnya informasi.
c. Ketelitian
Berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi.
d. Kecocokkan
Menunjukkan berapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan
permintaan pemakai.
e. Ketepatan waktu
Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada
siklus diperolehnya informasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

f. Kejelasan
Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah
yang tidak jelas.
g. Keluwesan
Berhubungan dengan dapat disesuaikan dengan lebih dari satu
keputusan.
h. Dapat dibuktikan
Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi dapat menguji
keluaran informasi.
i. Tidak ada prasangka
Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah
informasi guna mendapat kesimpulan yang telah dipertimbangkan
sebelumnya.
j. Dapat diukur
Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
formal.

2.2.2.2.

Kualitas Informasi
Menurut Fakhri [2004: 10], beberapa kelemahan sistem informasi
manual :
1. Tidak tepat waktu atau memerlukan waktu yang cukup lama dalam
prosesnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2. Kadang

timbul

kesalahan

baik

dalam

perhitungan

maupun

penulisannya. Hal ini merupakan kesalahan manusia.
3. Timbul ketergantungan pada karyawan yang bertugas pada proses
akuntansi tersebut.
4. Laporan keuangan yang kadang tidak rapi seperti terjadi dalam
kesalahan dalam menulis atau tulisan yang jelek dan sulit dibaca.
Informasi yang bernilai tinggi atau yang berkualitas adalah
informasi yang mengandung ketidakpastian yang rendah [Widjajanto,
2001: 20].
Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga
dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, karakteristik informasi
yang baik seperti yang diungkapkan oleh Jogiyanto [2000: 30], antara
lain :
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Dalam hal ini PT. Tigaraksa Satria harus benar-benar
dapat menyediakan informasi yang akurat untuk dapat membantu
kinerja manajemen dalam membuat laporan akuntansi.
b. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, yang
dimaksud dalam hal ini adalah karyawan PT. Tigaraksa Satria dapat
menyelesaikan pengolahan data informasi dengan tepat waktu
menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Dalam hal
ini PT. Tigaraksa Satria baik pihak internal maupun eksternal
perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan
keputusan.
Menurut Ladjamudin [2005: 11], kualitas informasi dipengaruhi
enam hal sebagai berikut :
a. Relevan (relevancy)
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan
kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.
b. Akurat (accurate)
Dikatakan informasi berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi
tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah benar
(correctness), serta pesan diinginkan user sudah lengkap (security).
c. Tepat waktu (timeliness)
Berbagai proses dapat diselesaikan tepat waktu.
d. Ekonomis (economy)
Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta
biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.
e. Efisien (eficiency)
Informasi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana dan tidak
berbelit-belit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

f. Dapat dipercaya (reliability)
Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan telah
teruji tingkat kejujurannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas suatu
informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu, dan relevan.
Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap
ketepatan waktu informasi tersebut yang mencerminkan keadaan
sebenarnya. Informasi yang tepat waktu apabila informasi tersebut
akurat atau mutakhir. Informasi relevan apabila informasi tersebut
tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

2.2.3. Konsep Dasar Sistem Infor masi
2.2.3.1.

Penger tian Sistem Infor masi
Informasi adalah salah satu sumber daya yang penting bagi
perusahaan, pihak intern dan ekstern membutuhkan informasi sebagai
masukan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu pengelolaan informasi
yang baik memang sangat dibutuhkan sehingga ketepatan, kecepatan, dan
keakuratan informasi ini dapat mengarahkan dan memperlancar jalannya
kegiatan operasional perusahaan.
Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan beberapa faktor di mana ketiganya haruslah berjalan
seiring dan sejalan yaitu cepat, aman, dan murah. Cepat dalam artian,
bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan iinformasi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dengan
kualitas yang sesuai. Aman dalam artian, bahwa sistem yang dibentuk
dapat mengamankan harta kekayaan perusahaan dari penyelewengan
atau kecurangan yang mungkin terjadi kalau tidak adanya suatu sistem
yang

jelas.

Sedangkan

murah

berarti

bahwa

biaya

untuk

menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga
relatif tidak mahal, dengan kata lain menghasilkan suatu informasi.
Menurut James A. Hall [2001: 7], sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal diman data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.
Menurut Henry C. Lucas [Jogiyanto, 1997: 35], sistem informasi
adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan,
bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi-informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi.
Menurut John F. dan Martin B. Robert [Jogiyanto, 1997: 35],
sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan
untuk jalur komunikasi penting, memperoleh tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadiankejadian internal dan eksternal atau yang penting dan menyediakan suatu
dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Menurut Abdul Kadir [2003: 10], sistem informasi adalah
mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi,
dan prosedur kerja) ada suatu proses (data menjadi informasi) dan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem pengumpulan data dan memproses data
menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen di dalam
pengambilan keputusan dan pengendalian organisasi seperti yang di
gambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 : Hubungan Data dan Informasi
Data Storage
(Penyimpanan)

Data

Proses

Informasi

Sumber : Abdul Halim, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi kedua, penerbit BPFE,
Yogyakarta, halaman 29.

Menurut Wilkinson Joseph W. [1993: 4], sistem informasi adalah
suatu kerangka kerja dimana sumber daya (manusia dan komputer)
diikoordinasikan untuk mengubah masukkan (data) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai tujuan perusahaan.
Dari uraian di atas dapat dijabarkan bahwa sistem informasi
(information system) atau processing system adalah suatu perangkat kerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dimana SDM dan komputer dikoordinasikan untuk mengubah input
(data) menjadi output (informasi).

2.2.3.2.

Komponen Sistem Infor masi
Menurut Ladjamudin [2005: 14], tiga komponen yang mendukung
kinerja sistem informasi :
1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan proceduress yang merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar
terjadi suatu proses pengolahan data.

2.2.4. Konsep Dasar Sistem Akuntansi
2.2.4.1.

Penger tian Akuntansi
Definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh American Institute Of
Certified Publics Accountants (AICPA) adalah suatu kegiatan jasa yang
fungsinya

adalah

menyediakan

data

kuantitatif

terutama

yang

mempunyai sifat keuangan dan kesatuan usaha ekonomi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam
memiliki alternatif-alternatif dari suatu kejadian [Umar, 2002: 7].
Menurut Horngren [1997: 3], akuntansi adalah suatu sistem yang
mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memperoleh informasi tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kedalam bentuk laporan-laporan dan mengkomunikasikannya kepada
para pengambil keputusan.
Menurut Warren dan Niswonger [1999: 6], akuntansi adalah sistem
informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan
mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Pengertian akuntansi menurut Kieso dalam Yadiati [2007: 1],
adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada
pihak yang berkepentingan.
Dengan memperhatikan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi adalah suatu organisasi dari formulir-formulir, catatancatatan, dan laporan-laporan yang erat dikoordinasi untuk memberikan
informasi kepada pemimpin perusahaan.

2.2.4.2.

Tujuan Sistem Akuntansi
Menurut Abdul Kadir mengutip dari Hall [2003: 55], sistem
informasi dalam dunia bisnis dan pemerintahan mempunyai tiga tujuan
utama, meliputi :
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
b. Untuk pengambilan keputusan manajemen.
c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada
kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderungan penggunaan sistem
informasi lebih ditujukan pada usaha menuju keunggulan kompetitif.

2.2.4.3.

Tahap Penyusunan Sistem Akuntansi
Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, bahwa tujuan
dari sistem akuntansi adalah untuk menghasilkan informasi atau laporan
keuangan. Semua informasi keuangan yang dihasilkan terlebih dahulu
diproses melalui proses data yang disebut dengan transaksi akuntansi.
Transaksi akuntansi merupakan kejadian (peristiwa) ekonomi atau
keuangan yang dicatat (dijurnal) dalam jurnal [Halim, 1994: 51].
Menurut Halim [1994: 51], dalam pemrosesan transaksi akuntansi
menjadi laporan keuangan, ada beberapa tahap yang akan dijalani
sebagai suatu siklus akuntansi. Tahap-tahap tersebut terdiri dari :
1. Menjurnal
2. Memindahkan ke buku besar
3. Menyiapkan neraca saldo
4. Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian
5. Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan
6. Menyiapkan laporan keuangan
7. Membuat dan memindahkan jurnal penutup
Setiap tahap dalam siklus akuntansi tersebut dikerjakan secara
manual berdasarkan pada suatu metode yang disebut tata buku

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

berpasangan. Transaksi akuntansi dalam tata buku berpasangan
merupaka aliran uang atau nilai uang antara berbagai perkiraan yang
terkait. Setiap perkiraan hanya terdiri dari satu aliran. Agar arah dari satu
aliran dapat diidentifikasi, maka seluruh perkiraan (buku besar) dibagi
menjadi dua yakni bagian debet dan bagian kredit.

2.2.5.
2.2.5.1.

Konsep Dasar Sistem Infor masi Akuntansi
Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood [2000: 1], sistem informasi
akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang diatur untuk mengubah data menjadi innformasi yang berguna.
Menurut Widjajanto [2001: 4], siatem informasi akuntansi adalah
susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan
perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksanaannya, dan
laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.
Menurut Krismiaji [2005: 4], sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis.
Dengan memperhatikan definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem

informasi akuntansi adalah

serangkaian kegiatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

administratif untuk menangani transaksi perusahaan agar seragam,
dilengkapi dengan prosedur, catatan dan arsip yang hasilnya adalah
laporan keuangan, baik untuk keperluan internal maupun eksternal.

2.2.5.2.

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Perubahan

dan

perkembangan

yang

cepat

sekarang

ini

mempengaruhi sistem informasi (termasuk sistem informasi akuntansi).
Pengakuan bahwa informasi merupakan suatu sumber daya yang dapat
dinilai dan munculnya teknologi informasi baru yang berkelanjutan telah
memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengembangan
sistem. Perubahan dan perkembangan ini tampak pada kebutuhan dan
persepsi manajerial, pada lingkungan usaha dan pada teknologi
informasi.
Menurut Mulyadi [2001: 19], tujuan umum pengembangan sistem
akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan
baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang
berbeda dengan yang telah dijalankan selama ini.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika adanya
pengembangan usaha dalam suatu perusahaan. Sehingga menuntut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan dengan mutu informasi
yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Pengembangan sistem akuntansi ditujukan untuk memperbaiki
perlindungan

terhadap

kekayaan

organisasi

sehingga

pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat
dilaksanakan dengan baik. Dapat pula untuk memperbaiki pengecekan
intern agar sistem informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Pengembangan

sistem

akuntansi

seringkali

ditujukan

untuk

menghemat biaya. Jika pengorbanan untuk memperoleh informasi
keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan manfaat yang
diperoleh sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali untuk
mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyediaan informasi
tersebut.
Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut diatas
penugasan pengembangan sistem akuntansi dapat berbentuk seperti
berikut [Mulyadi, 2001: 21] :
1. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.
2. Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai untuk mencakup
kegiatan bisnis yang baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang
digunakan.

2.2.5.3. Per ubahan-per ubahan Dalam Sistem Infor masi Akuntansi Akibat
Komputer isasi
Dengan diterapkannya komputerisasi pada sistem informasi
akuntansi, maka akan terjadi beberapa perubahan-perubahan didalam
sistem. Jika penerapan komputer sudah penuh dan cara manual sudah
benar-benar ditinggalkan maka perubahan-perubahan yang terjadi cukup
besar.
Perubahan-perubahan tersebut [Jogiyanto, 2000: 51], antara lain :
1. Perubahan terhadap struktur organisasi
Pada perusahaan yang besar, penerapan komputer akan menimbulkan
suatu departemen yang baru, yaitu departemen komputer atau
departemen pengolahan data eletronik atau departemen sistem
informasi. Penerapan komputer juga dapat membawa perubahan dari
struktur organisasi desentralisasi menjadi sentralisasi. Dengan
komputer dan alat-alat komunikasi, maka dapat dilakukan pengiriman
data dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, sehingga data dapat
dipusatkan di satu tempat untuk diolah.
2. Perubahan terhadap simpanan data
Pada sistem manual data dicatat di jurnal, buku besar, dan buku
pembantu. Pada sistem komputer, data disimpan di file dalam bentuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

yang hanya dapat dibaca oleh mesin seperti misalnya disk magnetik
atau pita magnetik atau machine readable form.
3. Perubahan pemrosesan volume data besar yang rutin
Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar karena
komputer dapat beroperasi dengan lebih cepat, lebih tepat, dan tidak
mengenal lelah. Jika manusia lelah, maka cenderung akan membuat
kesalahan, karena mentalnya melemah. Sedangkan komputer tidak
mempuntai mental, hanya mempunyai metal (besi) sehingga hanya
salah jika komponennya saja yang rusak.
4. Perubahan terhadap ketersediaan informasi
Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena
komputer dapat menyediakan informasi pada saat yang dibutuhkan.
5. Perubahan dalam pengendalian intern
Dengan ditetapkannya komputer, maka pengendalian intern juga akan
mengalami perubahan, terutama pada pengendalian akuntansi.
6. Perubahan penelusuran akuntan
Penelusuran akuntan tetap masih ada, tetapi banyak elemenelemennya yang berubah. Secara manual, penelusuran akuntan
mempunyai jalur dari laporan-laporan yang dihasilkan ke catatancatatan dan ke dalam dokumen-dokumen dasar sebagai bukti
transaksi. Pada sistem komputer, penelusuran akuntan menembus
sistem komputer. Pemeriksaan akuntan yang menembus sistem
komputer ini disebut audit trough computer. Pemeriksaan akuntan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

juga dapat dilakukan tanpa menembus sistem komputer dengan
menganggapnya sebagai kotak hitam (black box), pemeriksaan
akuntan cara ini disebut dengan audit arround computer.
Berikut ini akan digambarkan proses pengolahan data baik secara
manual maupun secara komputer untuk para pemakai informasi :
Gambar 2 : Proses akuntansi manual
Bukti
transaksi

Jurnal

Buku
besar

Buku
pembantu

Laporan

Laporan
keuangan

Sumber : Zaki Baridwan, 1998, Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua,
penerbit BPFE Yogyakarta, hal 4.

Gambar 3 : Proses akuntansi dengan komputer
Input
Bukti
transaksi

Pengolahan

Output

Jurnal

Buku
besar

Laporan
keuangan dan
laporan lain

File
transaksi
Sumber : Zaki Baridwan, 1998, Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua,
penerbit BPFE Yogyakarta, hal 5.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

2.2.6.
2.2.6.1.

Konsep Dasar Komputer
Penger tian Komputer
Sebelum ada komputer, sistem informasi perusahaan dikerjakan
oleh manusia sebagai prosesor. Manusia dengan bantuan peralatan seperti
mesin hitung dan register kas melaksanakan tugasnya secara manual.
Namun mulai akhir tahun 1940-an dan awal tahun 1950-an informasi
manual yang dikerjakan oleh manusia mulai tergantikan oleh adanya
teknologi komputer.
Komputer adalah suatu alat elektronik dengan kecepatan yang
tinggi yang mampu melaksanakan perhitungan dan operasi yang logis
serta menyimpan dan melaksanakan serangkaian instruksi pengoperasian
tanpa campur tangan manusia [Cushing, 1982: 110].
Komputer adalah suatu alat elektronik yang dapat menyimpan,
memproses, dan menghasilkan data sesuai dengan serangkaian instruksi
yang telah diberikan sebelumnya oleh pemakai [Nash dan Robert, 1984:
162 dalam Halim, 1994: 60].
Menurut Widjajanto [2001: 59], komputer adalah suatu alat
pengolah data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial,
termasuk operasi hitung-menghitung dan operasi logika tanpa campur
tangan manusia.
Menurut Abdul Halim [1994: 60], komputer adalah suatu alat
mekanik, elektrik atau elektronika yang dapat memproses data menurut
cara yang telah ditentukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat
elektronik yang tidak terdiri dari satu peralatan saja, tetapi terdiri dari
beberapa peralatan yang memiliki fungsi berbeda dan mampu bekerja
dalam suatu keadaan saling bekerja sama dalam menunjang pengolahan
data dari input menjadi output.

2.2.6.2. Kar akteristik Komputer
Menurut Widjajanto [2001: 59], agar dapat disebut komputer alat
pengolah data harus memiliki karakteristik dan kemampuan sebagai
berikut :
a. Digerakkan dengan daya elektronik
Komputer tidak dioperasikan secara mekanis, melainkan dengan
menggunakan gerakan pulsa-pulsa elektronik melalui circuits.
Karakteristik ini merupakan karakteristik yang utama, karena dengan
karakteristik ini komputer dapat melakukan operasi secara cepat.
b. Mampu melaksanakan operasi hitung-menghitung
Komputer

harus

dapat

melakukan

kegiatan

penambahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian.
c. Mampu melakukan operasi pembandingan
Komputer harus dapat membandingkan suatu informasi dengan
informasi lainnya, dengan tujuan untuk apakah kedua informasi itu
sama, ataukah yang satu lebih kecil daripada yang lain, dan
sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

d. Memiliki internal storage dan mampu mengeluarkan data
Komputer memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyimpan
dan mengeluarkan data.
e. Dapat melakukan eksekusi sesuai dengan storage program
Komputer dapat menyimpan instruksi-instruksi operasi yang harus
dilakukan terhadap data.

2.2.6.3.

Keunggulan Komputer
Menurut Halim [1994: 62], keunggulan dari komputer bila
dibandingkan dengan manusia dalam hal pemrosesan data, adalah
sebagai berikut :
1. Komputer mampu memproses data secara efektif dibandingkan
manusia. Selain dapat melakukan perhitungan dengan kecepatan
tinggi, komputer juga merupakan prosessor yang sangat akurat dan
ekspansif. Jika dibandingkan dengan komputer, kerja manusia
menjadi sangat lamban, cenderung salah, dan terbatas. Jelasnya, jika
manusia hanya dapat memproses satu transaksi, maka komputer dapat
memproses ratusan transaksi dalam suatu waktu tertentu.
2. Dalam

kondisi-kondisi tertentu

komputer mampu

memproses

transaksi lebih murah daripada manusia. Meskipun komputer
umumnya memerlukan investasi yang besar dibandingkan dengan
manusia, namun kecepatannya memungkinkan untuk memproses
setiap transaksi dengan biaya tambahan yang sangat kecil. Sebaliknya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

34

manusia memang tidak mahal untuk dipekerjakan tetapi jauh lebih
mahal dalam memproses setiap transaksi.
3. Komputer merupakan prosessor yang lebih dapat diandalkan daripada
manusia. Manusia cepat letih, bosan, emosi, atau “terkatung-katung”
karena pekerjaan yang lambat diselesaikan pihak manual. Sedangkan
komputer dapat bekerja tanpa letih selama berjam-jam. Komputer
secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi terinci, tepat, dan
konsisten.
4. Komputer dapat menyimpan data lebih baik daripada manusia. Sistem
informasi yang menggunakan komputer dapat mengakses banyak
sekali data yang tersimpan. Jika komputer tidak terdapat dii
perusahaan maka datanya akan tersebar di dalam banyak berkas file di
berbagai departemen dan dengan demikian data tersebut cenderung
dapat diakses atau dapat diduplikasi.
5. Secara operasional komputer dapat lebih efisien daripada manusia.
Komputer dapat memadukan siklus pemrosesan transaksi dan file-file
dan dapat melakukan berbagai kegiatan secara paralel. Jika
dibandingkan dengan komputer, manusia tidak mampu menangani
urutan operasi yang besar dan selalu mengalami kesulitan dalam
menangani proses yang rumit dengan operasi-operasi yang sangat
besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

35

6. Komputer bersama-sama dengan manusia dapat memenuhi kebutuhan
para manajer dengan lebih baik daripada hanya manusia saja yang
bekerja sepenuhnya.

2.2.6.4.

Kelemahan Komputer
Meskipun dimuka telah dijelaskan bahwa komputer memang
memiliki keunggulan-keunggulan tertentu, namun jangan diasumsikan
bahwa komputer tidak memiliki kelemahan atau tidak bisa salah.
Menurut Widjajanto [2001: 43], berikut ini akan diuraikan
mengenai beberapa kelemahan komputer yang harus kita ketahui agar
kita tidak mengalami peristiwa buruk dalam menanganinya :
1. Komputer selalu memerlukan program aplikasi
Mesin hanya bisa melaksanakan apa yang diperintahkan saja dan yang
tidak diperintahkan tidak akan dipekerjakan. Mesin hanya bisa
beroperasi berdasarkan data, yaitu menerima data, memprosesnya dan
mengkomunikasikan hasil-hasilnya. Dengan demikian suatu program
yang nampaknya sempurna belum tentu akan menghasilkan output
yang sempurna, karena jika datanya salah akan berakibat output juga
salah. Dan sekali komputer menghasilkan output yang salah, akan
sulit mengkoreksinya, tidak semudah mengkoreksi pekerjaan manual.
2. Aplikasi harus dapat diterapkan kuantitasnya dan harus logis
Komputer tidak akan bisa banyak membantu mereka yang berkiprah
dalam bidang-bidang dimana pertimbangan kualitatif memegang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

36

peranan penting. Sebagai contoh, seorang “ahli paranormal” tentunya
tidak akan bisa memanfaatkan komputer. Ringkasnya, komputer
memiliki kemampuan terbatas pada aplikasi-aplikasi yang bisa
dinyatakan dalam bentuk algoritmis, yaitu aplikasi tersebut harus
terdiri dari langkah-langkah yang jelas yang mengarah kepada suatu
tujuan yang jelas