STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN PADA CV. THREE KOMUNIKA DI SURABAYA.

STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA
DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan oleh:
Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VERTERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA

DI SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memper oleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pr ogr am Studi Akutansi

Diajukan oleh:
Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA
DI SURABAYA
Disusun Oleh:
Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 03 Mei 2013
Pembimbing :

Tim Penguji:

Pembimbing Utama

Ketua

Drs.Ec. Tamadoy Thamrin, MM.


Dr. Indrawati Y, Ak, MM.
Sekertaris

Dra. Anik Yulianti, M, Aks.
Anggota

Drs.Ec. Tamadoy Thamrin, MM.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA

DI SURABAYA

Yang diajukan

Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama

Drs.Ec. Tamadoy Thamrin, MM.

Tanggal: ……………………

NIP. 196305241988031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono, M, Si, Ak.

NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA
DI SURABAYA

Yang diajukan

Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama

Drs.Ec. Tamadoy Thamrin, MM.


Tanggal: ……………………

NIP. 196305241988031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono, M, Si, Ak.
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA
DI SURABAYA

Yang diajukan


Rahadian Wisnu Wardana
0813010032/FE/AK

Telah disetujui untuk Ujian Lisan oleh:
Pembimbing Utama

Drs.Ec. Tamadoy Thamrin, MM.

Tanggal: ……………………

NIP. 196305241988031001

Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs.Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, M.S.
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Juduk skripsi tersebut adalah “Studi Tentang Pengendalian Intern Kas Perusahaan
Pada CV. Three Komunika di Surabaya” yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian dan merai gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.
Pada penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, karena disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Dalam kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki penulisan penelitian berikutnya. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi perusahaan dimana penulis melakukan penelitian dan semoga
bermanfaat bagi pembacanya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa mendapat dukungan
berupa do’a, saran, bantuan, dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:
1. Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM. selaku pembimbing utama yang telah
menyisihkan waktunya ditengah berbagai kesibukan beliau untuk memberi saran
dan bimbingan sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Dr. Hero Priono, M, Si, Ak. Selaku ketua Program Studi Akuntansi di Universitas
Pembangunan Nasinonal “VETERAN” Jawa Timur.
3. Seluruh staf dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
berharga selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.
4. Bapak Jack Handy selaku pimpinan perusahaan CV. Three Komunika yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai.
5. Para Area Manajer di CV. Three Komunika yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk mendapatkan informasi perusahaan sehingga dapat membantu

penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Granestya Anggi Nova selaku Admin Global yang merupakan informan kunci
dalam penelitian yang bersedia memaparkan informasi perusahaan dari segi
keuangan dan juga memberikan motivasi, dorongan, serta semangat kepada
penulis untuk penyusunan skripsi ini.
7. Papa, Kakak, serta 2 keponakan dan terutama MAMA tercinta yang telah
senantiasa memberikan motivasi, dorongan, do’a yang tiada hentinya serta
semangat yang luar biasa kepada penulis.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8. Sahabat: Kartiko the bon- bon, Alvian the hell boy, Batak the bollo, Irma, echa,
Affandi the arab, Billy the ambon, Arvil the zombie, Timo dan leo The night
boys, husen dan jintul The adventurer yang senantiasa memberikan semangat
kepada penulis agar segera meyelesaikan penyusunan skripsi.
9. Almarhum Frandi Pranata yang semasa hidupunya telah memberika ilmu yang
positif baik secara akademis maupun perilaku.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan senantiasa memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi
rekan- rekan yang membaca.

Surabaya, 2013
Penulis

Rahadian

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Permasalahan …………………………………………………………….. 6
1.3 Fokus Penelitian ............................................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 9

2.2

Landasan Teori ............................................................................................ 15
2.2.1 Pengendalian Intern ........................................................................ 15
2.2.1.1

Pengertian Pengendalian Intern ...................................... 15

2.2.1.2 Tujuan Pengendalian Intern ............................................ 17
2.2.1.3 Komponen–komponen pengendalian intern ................... 18
2.2.1.4 Keterbatasan Pengendalian Intern .................................. 22
2.2.2 Kas ................................................................................................... 24
2.2.2.1 Pengertian Kas ................................................................. 24

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Pengendalian Intern Kas ................................................................. 27
2.2.3.1 Tujuan Pengendalian Intern Kas .................................... 27
2.2.3.2 Pengendalian Intern Atas Penerimaan Kas .................... 28
2.2.3.3 Pengendalian Intern Atas Pembayaran atau Pengeluaran
Kas .................................................................................. 29
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian ............................................................................................ 33

3.2

Lokasi Penelitian ......................................................................................... 34

3.3

Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 35

3.4

Tahapan Penelitian ...................................................................................... 36

3.5

Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37

3.6

Instrumen Penelitian .................................................................................... 41

3.7

Teknik Analisis Data ................................................................................... 42

3.8

Pengujian Keabsahan Data ......................................................................... 45

3.9

Mini Riset .................................................................................................... 46

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 51
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Singkat Perusahaan ........................... 51
4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas SDM Perusahaan ............ 52
4.1.3 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan .................................... 56
4.1.4 Praktik yang Sehat .......................................................................... 58
4.1.5 Kompetensi Karyawan ................................................................... 59

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.6 Penerapan Pengendalian Intern Kas di Perusahaan ....................... 63
4.1.7 Pengelolaan Kas pada CV. Three Komunika................................. 71
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 75
4.2.1 Analisis Kualitatif Pengendalian Intern Kas pada CV. Three
Komunika ........................................................................................ 75
4.2.2 Analisis Kualitatif Kefektifan Pengendalian Intern Kas dalam
Mendukung Pengelolaan Kas .......................................................... 82
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan .................................................................................................. 89

5.2

Saran ............................................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
STUDI TENTANG PENGENDALIAN INTERN KAS PERUSAHAAN
PADA CV. THREE KOMUNIKA
DI SURABAYA

Aut hor discusses about whet her int ernal cont rol of cash on t he CV. Three Komunika
are adequate and have been effect ive in support ing t he management of cash. The purpose
of w riting t his t hesis is t o determine w het her or not sufficient cash on the com pany's int ernal
control and t o determine w het her int ernal controls in cash dit erpakan CV. Three Komunika
have been able t o support cash management. M ethodology used is descript ive qualit at ive
methodology. Data obtained from the interview s and observations. based on research
result s, cash int ernal controls applied by CV. Three Komunika adequat e but t here are some
t hings t hat need to be repaired. This is support ed by the component - t he component t o be
t aken by the company consisting of t he cont rol environment , risk management and cont rol
act ivities. Com panies are st ill w eak in monit oring and communicat ion of t he company
leadership. Companies can also pay all liabilit ies and to reduce losses result ing from misuse
of cash. Finally be concluded that t he internal cont rols are implement ed have been effect ive
in supporting the cash management .

Key Words: Internal Contro, cash, and cash management

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan skala usaha dalam suatu perusahaan, pemilik

perusahaan tidak bisa melakukan pengawasan atas semua operasi perusahaan secara
langsung atau dengan kata lain pemilik tidak bisa terlibat langsung dalam operasi
perusahaannya. Untuk itu pimpinan perusahaan perlu mendelegasikan wewenangnya
kepada pemegang manajemen perusahaan dan manajemen meneruskan kembali
wewenang tersebut dengan menerapkan prosedur prosedur pengendalian intern.
Menurut Alam (2006), manajemen merupakan alat informasi yang mempunyai peran
penting dalam memberikan gambaran tentang keadaan keuangan dan kemajuan
perusahaan, gambaran keuangan setiap perusahaan tercermin pada laporan
keuangannya. Penyusunan laporan keuangan dalam setiap periode tertentu atau akhir
tahun buku penting untuk dilaporkan, karena untuk memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan tentang kegiatan perusahaan baik pihak internal,
maupun pihak eksternal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Kondisi ini semakin
menegaskan bahwa dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan manajemen yang
sesuai dengan sistem perusahaan. Manajemen juga bisa dijadikan ukuran bagaimana
kegiatan oprasional berlangsung, semakin baik manajemen perusahaan semakin baik

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kegiatan oprasional perusahaan. Hal ini juga berpengaruh pada perolehan laba,
semakin baik oprasional perusahaan maka semakin optimal laba yang akan diperoleh
perusahaan. Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh
laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan
perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba ini dapat digunakan perusahaan untuk
tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya dan yang terpenting adalah
sebagai alat untuk mejaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Laba dapat
diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan itu sendiri, untuk itu
penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan bermanfaat, baik bagi perusahaan
maupun pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Bagi suatu perusahaan, kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur
dalam meniali keberhasilan usahanya dan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan
datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Untuk mengetahui kineja suatu perusahaan dapat dilihat melalui aspek
keuangan dan aspek non keuangan. Dari aspek non-keuangan kinerja dapat diketahui
dengan cara mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam
struktur organisasinya, mengukur tingat kualitas sumber daya yang dimilikinya,
mengukur tingkat kesejahteraan karyawan dan pegawainya, megukur kualitas
produksinya, mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, serta
mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan social disekitarnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

(Riski, 2009). Penialian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit
dilakukan, karena penilaian suatu orang berbeda dengan penilaian orang lain,
sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan perusahaan menggunakan aspek
keuangan. Salah satu aspek keuangan adalah analisis keuangan. Analisis keuangan
sangat erat sekali kaitannya dengan kas. Dalam hal ini, kas adalah unsur utama yang
harus diperhatikan. Kas adalah unsur modal kerja yang paling likuid atau paling
tinggi tingkat likuiditasnya ( kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek ) yang diperlukan untuk oprasional sehari-hari perusahaan.
Pemenuhan ini mejadi kesulitan perusahaan, karena ketersediaan kas dalam
perusahaan tidak selalu stabil dan cenderung mengalami perubahan pada setiap
periodenya. Melihat hal tersebut maka perlu dibuat laporan arus kas yang merupakan
salah satu alat bantu dalam pengambilan keputusan yang tepat bagi pimpinan
perusahaan mengenai kebijakan keuangan perusahaan, karena laporan arus kas
merupakan suatu laporan yang memberikan informasi relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu (Benny, 2008).
Penyusunan laporan arus kas akan sangat memudahkan pimpinan maupun manajer
perusahaan untuk mengetahui aliran kas, maka dalam permasalahan ini kas
perusahaan merupakan asset paling lancar dan paling tinggi kemungkinannya untuk
terjadinya penyimpangan, oleh karena itu penyusunan laporan arus kas yang dibuat
harus bisa dipertanggung jawabkan. Untuk mengatasi terjadinya penyimpangan kas
maka dibutuhkan pengendalian intern kas perusahaan, karena dengan pengendalian
intern kas, perusahaan dapat menjaga harta kekayaannya dan meminimalisir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

penggunaan harta kekayaan perusahaan yang tidak terotorisasi. Sedangkan saat ini
banyak sekali perusahaan yang mengenyampingkan pengendalian intern kas.
Perusahaan lebih mengutamakan kinerja dari karywan dan kegiatan oprasional untuk
mengoptimalkan laba perusahaan. Hal ini terbukti dengan adanya pemberitaan
dimedia massa yang memberitahukan bahwa banyak sekali skandal skandal
perusahaan yang memberi informasi bahwa terdapat banyak sekali kasus korupsi
diberbagai kalangan, baik perusahaan kecil maupun menengah. Banyak sekali
perusahaan yang aliran dana kas dalam perusahaannya berputar sangat cepat dalam
satu periodenya, hal ini terjadi pada salah satu perusahaan event organizer yang
berada pada skala nasional. Perusahaan tersebut adalah CV. NARENDRA, bahkan
ada perusahaan yang menghitung satu periode akuntansi adalah satu minggu, hal ini
juga terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam kegiatan event organizer,
perusahaan tersebut adalah CV. Three Komunika dimana perusahaan ini merupakan
anak cabang dari perusahaan CV. IRIS dimana CV. IRIS juga merupakan anak
cabang dari perusahaan CV. NARENDRA. Perusahaan CV. Three Komunika
bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini bertujuan utama untuk mencari laba dengan
cara mencari klien untuk membantu memasarkan produknya, yang nantinya
perusahaan CV. Three Komunika akan mendapatkan dana sharing yang akan
menambah pendapatan perusahaan. Klien CV. Three Komunika adalah Total Oli,
Coca Cola, dan TUC Biskuit. Perusahaan CV. Three Komunika mencatat keuangan
menggunakan sistem petty cash dengan metode dana tetap (imprest found methods)
dalam melakukan kegiatan operasionalnya, sehingga butuh pengendalian dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

mengelola kas perusahaan. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan CV. Three
Komunika adalah perusahaan tersebut mengalami keterlambatan dalam membayar
gaji karyawan. Di perusahaan CV. Three Komunika tidak pernah dilaksanakan
kegiatan monitoring penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan, seharusnya
manajer keuangan perlu mengetahui seberapa besar pengeluaran kas yang akan
dilakukan oleh perusahaan. Idealnya,suatu entitas atau perusahaan harus menerapkan
pengendalian intern kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya,
menghindarkan terjadinya kas yang menganggur, dan mencegah terjadinya kerugiankerugian sebagai akibat dari penyalahgunaan kas, namun di CV. Three Komunika
tidak bisa menjalankan pengendalian intern kas secara maksimal. Menurut Nafsiah
(2010), sistem pengendalian intern kas adalah suatu sistem pengawasan terhadap kas
sebagai fungsi penyimpanan, pelaksanaan, dan pencatatan, pengendalian intern juga
meliputi sistem organisasi serta tindakan dalam suatu perusahaan yang saling
dikoordinasikan, bertujuan untuk mematuhi kebijaksanaan yang telah dibuat oleh
pimpinan perusahaan. Sistem pengendalian intern tidak dirancang untuk dapat
mendeteksi terjadinya kesalahan kesalahan, tetapi lebih diutamakan untuk usaha
usaha pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan
penyalahgunaan. Harus ada pemisahan fungsi oprasi, pencatatan, dan penyimpanan
dalam segala bidang kegiatan perusahaan. Berhubungan dengan kas, adanya
pemisahan antara pengelola fisik uang (penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran)
dan pengelolaan administrasinya mutlak diperlukan. Dalam fungsi penerimaan kas,
pengawasan harus diperhatikan agar semua uang yang seharusnya diterima harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

benar-benar diterima dan dicatat. Dalam fugnsi pengeluaran kas, pengawasan harus
diarahkan agar tidak terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terotorisasi. Dalam
perusahaan ini, pengendalian intern terhadap kas juga sangat lemah, hal ini
mengakibatkan pimpinan perusahaan sulit dalam mengambil keputusan dan
cenderung menyerahkan keputusan kepada administrasi global dimana keputusan
tersebut merupakan kebijakan yang sangat berpengaruh pada kegiatan operasional
perusahaan. Dalam kaitannya dengan pengendalian intern kas, tentu perlu adanya
keputusan yang tepat baik dari pimpinan perusahaan, administrasi global, maupun
manajer-manajer yang melayani klien perusahaan CV. Three Komunika. Keputusan
maupun kebijakan tersebut nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan
oprasional perusahaan seperti pengeluaran dana untuk sewa kendaraan, pengeluaran
dana untuk sewa lahan, pengeluaran dana untuk biaya iklan serta pengluaran dana
untuk keperluan hal kecil lainnya. Pengeluaran pengeluaran ini yang harus
dikendalikan karena kondisi keuangan perusahaan ini tidak stabil, sehingga untuk
mengisi kembali dana yang digunakan untuk pengeluaran, administrasi global CV.
Three Komunika butuh konfirmasi dari pimpinan perusahaan. Hal ini semakin
menegaskan bahwa keputusan atau kebijakan pimpinan akan sangat berpengaruh bagi
kegiatan oprasional perusahaan dan semakin menegaskan pula bahwa pengendalian
intern kas dalam perusahaan ini sangat dibutuhkan.
1.2

Per masalahan
Sesuai dengan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, CV. Three
Komunika mempunyai beberapa permasalahan, antara lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1. Sangat minimnya pemantauan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan
2. Pemisahan fungsi dan otorisasi pengelolaan kas di perusahaan belum memadai
1.3

Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas

bahwa pengendalian internal kas sangat diperlukan dalam kaitanya dengan
ketersediaan kas perusahaan, maka peneliti ingin mengetahui “bagaimana penerapan
pengendalian intern kas yang terdapat pada CV. Three Komunika”
1.4

Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penerapan pengendalian intern kas yang terdapat pada CV.
Three Komunika apakah sudah memadai.
2. Mengetahui apakah pengendalian intern kas yang terdapat pada CV. Three
Komunika sudah efektif dalam menunjang pengelolaan kas.

1.5

Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis
khususnya mengenai pengendalian intern kas di perusahaan
2. Bagi masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat
mengenai pengendalian intern kas di perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

3. Bagi praktisi
Penelitian ini memnerikan manfaat untuk menggambarkan pentingnya
pengendalian intern kas di perusahaan, sehingga nantinya para praktisi
dapat mengetahui langkah apa yang harus diambil untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan
4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi untuk penelitian
penelitian selanjutnya yang sejenis khusunya yang berkaitan dengan
pengendalian intern kas perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Ter dahulu
Raycard Parlin melakukan penelitian terhadap PT. Bank Nasional Indonesia

mengenai analisis sistem pengendalian internal kas. Raycard Parlin mendapatkan
hasil bahwa pada Bank BNI memiliki sistem pengendalian internal kas yang terdiri
dari penerimaan dan pengeluaran kas yang berjalan dengan efektif. Hal tersebut
terlihat dari adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab pada pihak-pihak yang
terkait pada pengendalian intern di bank ini serta tidak ada perangkapan jabatan pada
bank ini. Dalam melaksanakan kegiatan operasional bank telah di dasarkan pada
buku-buku pedoman, memorandum, dan instruksi internal manajemen sehingga
terjadi standar operasional bank dalam mencatat transaksi yang terjadi pada saat
terjadinya transaksi dan membuat laporan harian kerja. Alat yang digunakan untuk
pengendalian operasional diciptakan melalui perancangan formulir yang tepat
sehingga dapat memperlancar jalannya pelaksanaan pengendalian internal.
Anthon juga melakukan penelitian mengenai peranan pengendalian internal
kas dalam menunjang efektivitas pengelolaan kas. Secara garis besar anthon
menganggap bahwa pengendalian intern pada PT.X kurang memadai karena dalam
PT.X belum mempunyai kas budget. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui
apakah pengendalian intern pada PT.X telah memadai?, Dan apakah pengelolaan kas
telah efektif?, Serta apakah pengendalian intern kas telah menunjang efektivitas
pengelolaan kas?. Setelah melakukan analisa anthon mendapatkan hasil bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pengendalian intern yang ada pada PT.X telah memadai, hal ini tercermin pada
struktur organisasi yang baik dan ada pemisahan tugas jelas, terdapat seleksi dan
persyaratan khusus bagi calon karyawan baru, fungsi otorisasi dan prosedur
pencatatan telah berjalan dengan baik. Kemudian mengenai permasalahan apakah
pengelolaan kas telah berjalan secara efektif? penulis mendapatkan hasil bahwa
pengelolaan kas yang terdapat pada PT.X telah berjalan secara efektif, hal ini terlihat
dari terdapat pemisahan fungsi antara penyimpanan, pencatatan, pemeriksa serta yang
mengotorisasi sehingga kecurangan dapat di minimalisir, juga terlihat dari adanya
pemeriksaan dari badan keuangan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk
permasalahan apakah pengendalian internal yang ada pada PT.X dapat menunjang
efekrifitas pengelolaan kas. Peneliti mendapatkan hasil bahwa pengendalian internal
kas yang ada di PT.X sangat berperan besar dalam menunjang efektivitas pengelolaan
kas, hal ini terlihat dari terdapat pemisahan fungsi antara penyimpanan dan
pencatatan serta uang yang diterima pada hari itu langsung disetorkan ke bank paling
lambat keesokan harinya, pemeriksa keuangan selalu memeriksa hasil penjualan dan
kepala bagian akutansi dan keuangan selalu mencocokan catatan dari saldo yang ada
diperusahaan serta saldo yang ada di bank.
Arip

Sistana

melakukan penelitian mengenai tinjauan atas sistem

pengendalian internal penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
kota Bandung, sekilas informasi yang ditulis oleh arip sistana, terdapat kutipan
“ penerimaan kas harus dilakukan seteliti mungkin ” maka arip sistana ingin
mengetahui bagaimana prosedur pengendalian intern penerimaan kas baik dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

penjualan tunai maupun kredit. Dan dalam penelitian ini, arip sistana mendapatkan
hasil bahwa untuk prosedur pengendalian intern penerimaan kas dari penjualan tunai ,
terdapat hasil sebagai berikut :
1. Strukur organisasi
Pada PDAM Kota Bandung setiap kali ada penerimaan kas langsung dicatat kedalam
bukti penerimaan sesuai dengan tanggal tanpa ada pengawasan yang memadai. Tanpa
adanya pemisahan tanggung jawab yang jelas karena hanya ditangani oleh satu fungsi
yaitu fungsi kas saja. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi kas dan fungsi akuntansi, tidak ada transaksi penjualan tunai yang
dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. Dengan dilaksanakanya
setiap transaksi penjualan tunai oleh berbagai fungsi tersebut akan tercipta adanya
pengecekan intern pekerjaan setiap fungsi tersebut oleh fungsi lainnya. Mengingat
PDAM Kota Bandung ini semakin maju sebaiknya diadakan penetapan tanggung
jawab fungsi yang jelas dan pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva untuk
pengendalian intern penerimaan kas yang sudah ada.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Penerimaan kas dari penjualan tunai diotorisasi oleh bagian yang berwenang yaitu
manager perusahaan dan setiap transaksi dicatat oleh petugas pelaksana didalam bukti
penerimaan kas (faktur penjualan tunai), mesin register kas, daftar harian kas. Dengan
demikian otorisasi yang terjadi di perusahaan ini sudah bagus.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Praktek yang sehat
Jurnal yang digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai meliputi : jurnal
penjualan untuk mencatat dan meringkas data penjualan, jurnal penerimaan kas
digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, jurnal umum
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk
yang dijual, kartu gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang
disimpan dalam gudang. Namun, catatan akuntansi yang digunakan oleh PDAM Kota
Bandung belum memenui teori karna hanya daftar penerimaan kas harian, kartu,
jurnal penjualan dan jurnal umum persediaan saja yang digunakan. Dengan demikian
PDAM Kota Bandung perlu adanya kartu gudang. Karena prosedur pencatatan yang
baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai
kekayaan, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. PDAM Kota Bandung dalam
penjualan tunai sudah terdapat nomor urut tercetak, ini sesuai dengan teori. Karena
formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi untuk terlaksananya transaksi,
maka pengendalian pemakainnya dengan nomor urut tercetak, akan dapat
menetapkan pertanggung jawaban terlaksanannya transaksi. Dalam perusahaan terjadi
perputaran jabatan antara pegawai, tetapi untuk petugas pelaksana harian tidak terjadi
perputaran jabatan karena petugas pelaksana harian hanya terdiri dari dua bagian
yaitu manajer dan pelaksana, dari kedua bagian tidak mungkin dilakukan perputaran
jabatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
Menyeleksi tenaga kerja, perusahaan menerima tenaga kerja ada yang sesuai dengan
pendidikan dan ada yang tidak sesuai. Tetapi hal ini dapat disingkapi dengan adanya
pelatihan pendidikan yang sering diikuti oleh pegawai, agar keterampilan yang
dimiliki oleh setiap karyawan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaan yang semakin luas. Unsur-unsur yang terdapat dari semua
unsur pengendalian intern, unsur karyawan yang berkelakuan baiklah yang paling
penting karna apabila dalam suatu perusahaan karyawannya kompeten, jujur maka
unsur yang lainnyapun dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan untuk prosedur
mengenai pengendalian intern penerimaan kas melaui penjualan kredit terdapat
informasi sebagai berikut :
1. Strukur organisasi
Didalam penerimaan kas yang berasal dari piutang tedapat perangkapan tugas antara
fungsi kas dan fungsi akuntansi, hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan
oleh Mulyadi bahwa fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi,
untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan akuntansi untuk menutupi
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Tetapi didalam perusahaan ini fungsi kas
tidak memegang langsung keuangan, karena setoran piutang langsung disetorkan oleh
debitur ke bank. Fungsi kas disini hanya bertugas menerima aplikasi transfer dari
bank, jadi jika terdapat perangkapan fungsi tidaklah menjadi masalah. Fungsi
penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi tidak boleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

digabungkan dengan fungsi penyimpanan, untuk menghindari kemungkinan catatan
akuntansi digabungkan dengan fungsi penerimaan kas.
1. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Transaksi penerimaan kas dari piutang diotorisasi oleh bagian yang berwenang yaitu
bendahara perusahaan. Hal ini sudah mencerminkan adanya pengendalian intern yang
cukup baik. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu
piutang. Pada Catatan akuntansi untuk penerimaan kas dari piutang seharusnya
diadakan buku kas/bank untuk mencatat setiap transaksi kas dan bank. Dan buku ini
berguna pada saat dilakukan rekonsiliasi bank
2. Praktek yang sehat
Praktek yang sehat tidak ada pemeriksaan secara investigasi pada bagian-bagian
tertentu, hanya rekonsiliasi antara catatan dan kas dilakukan setiap bulan sekali oleh
pengawas. Hal ini tidak sesuai dengan teori, sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara
investigasi pada setiap bagian, untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
3. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
Menyeleksi tenaga kerja, perusahaan menerima tenaga kerja ada yang sesuai dengan
pendidikan dan ada yang tidak sesuai. Tetapi hal ini dapat disingkapi dengan adanya
pelatihan pendidikan yang sering diikuti oleh pegawai, agar keterampilan yang
dimiliki oleh setiap karyawan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaan yang semakin luas. Unsur-unsur yang terdapat dari semua
unsur pengendalian intern, unsur karyawan yang berkelakuan baiklah yang paling

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

penting karna apabila dalam suatu perusahaan karyawannya kompeten, jujur maka
unsur yang lainnyapun dapat dilaksanakan dengan baik.
2.2

Landasan Teor i

2.2.1 Pengendalian Inter n
Untuk menjaga aktiva, memastikan akurasi, kejujuran dan efisiensi
penanganan sumber-sumber daya dan pencatatan transaksi-transaksinya setiap
perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian intern. Pengendalian intern tidak
menghilangkan kekeliruan, kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi pada
perusahaan, tapi pengendalian intern dimaksudkan untuk dapat mengetahui kasalahan
dengan cepat dan segera menanganinya, menekan serendah mungkin masalahmasalah tersebut.
2.2.1.1 Penger tian Pengendalian Intern
Pengendalian intern sangat penting bagi kelagsungan kegiatan perusahaan.
Tanpa pengendalian intern yang baik bisa menyebabkan perusahaan tidak
memperoleh laba yang optimal bahkan bisa menyebabkan perusahaan gulung tikar.
Pengertian pengendalian intern dalam buku “Accounting” adalah kebijakan dan
prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan
bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta
peraturan telah diikuti.” (Warren Reeve Fess, 2005:235 dalam Aria Farahmita,dkk).
dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa manajemen bertanggungjawab

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik
secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan
secara benar, jujur dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi
bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara
efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan organisasi. Pengendalian juga
dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku, meskipun undang-undang
tersebut tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan. Dari definisi
pengendalian intern diatas terdapat beberapa konsep dasar berikut:
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Pengendalian intern merupakan
suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya
sebagai tambahan dari infra struktur perusahaan.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya
terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari
setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan
personel lain.
3. Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai,
bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan.
Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian
menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
2.2.1.2 Tujuan Pengendalian Intern
Seperti

yang telah disebutkan oleh definisi-definisi pengendalian intern

diatas, tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai
dalam pencapaian tiga golongan tujuan. Berdasarkan buku “Auditing”, tiga tujuan
pengendalian intern

adalah: “(1) keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi.”
(Mulyadi, 2002:180) Tiga golongan tujuan diuraikan sebagai berikut:
1. Reliability of Financial Reporting (Keandalan Laporan Keuangan)
Manajemen bertanggungjawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk investor,
kreditur, dan para pemakai lainnya. Manajemen mempunyai tanggung jawab baik
hukum dan profesional untuk meyakinkan bahwa informasi tersebut disiapkan
secara wajar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Efficiency and Effectiveness of Operations (Efisiensi dan Efektivitas Operasional)
Kendali dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan yang
efektif

dan

efisien

atas

sumber

dayanya,

mencakup

personil,

untuk

mengoptimalkan sasaran perusahaan. Bagian penting dari kendali ini adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan intern. Berbagai informasi
digunakan untuk membuat keputusan bisnis. Bagian penting lainnya dari
efektivitas dan efisiensi adalah melindungi aktiva dan arsip perusahaan. Aktiva
fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, atau hancur secara tidak
sengaja kecuali jika mereka dilindungi oleh kendali yang cukup. Hal yang sama
berlaku untuk aktiva non fisik seperti piutang dagang, dokumen penting (kontrak
pemerintah yang rahasia), dan catatan (buku besar umum dan jurnal). Melindungi
aktiva dan catatan tertentu telah menjadi makin penting sejak kehadiran sistem
komputer. Sejumlah besar informasi yang disimpan pada media komputer dapat
hancur jika tidak ada perhatian untuk melindungi mereka. Melindungi arsip juga
mempengaruhi keandalan laporan keuangan.
3. Compliance With Aplicable Laws and Regulations (Kepatuhan Ketentuan Hukum
dan Regulasi yang Diterapkan)
Setiap kegiatan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan hukum
dan peraturan yang berlaku, meskipun hukum dan peraturan tersebut tidak
berkaitan secara langsung dengan kegiatan perusahaan.
2.2.1.3 Komponen-Komponen Pengendalian Intern
Agar tujuan pengendalian intern tercapai maka diperlukan komponenkomponen pengendalian intern yang saling berhubungan. Apabila salah satu
komponen tidak mencukupi maka keseluruhan pengendalian intern tidak akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

berjalan efektif walaupun komponen lainnya sangat efektif. Pengendalian intern
meliputi lima kategori pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh
manajemen untuk memberikan jaminan bahwa sasaran hasil pengendalian
manajemen akan terpenuhi. Menurut “Standar Profesional Akuntan Publik”, lima
komponen pengendalian intern tersebut adalah:
“Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:
a. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
struktur.
b. Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola.
c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin
bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penengkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggungjawab mereka.
e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu.” (IAI, 2001:319.2)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Dari kutipan diatas lima komponen pengendalian intern tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam sautu
organisasi

dan

mempengaruhi

kesadaran

personil

organisasi

tentang

pengendalian. Lingkungan pengendalian perusahaan terdiri dari beberapa faktor
sebagai berikut:
a. Nilai integritas dan etika.
b. Komitmen terhadap kompetensi.
c. Dewan komisaris dan komite audit.
d. Filosofi dan gaya operasi manajemen.
e. Struktur organisasi.
f. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab.
g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2. Penetapan Risiko (Risk Assesment)
Kesatuan perkiraan risiko yang timbul betrtujuan untuk mengidentifikasi,
menganalisis dan mengelola risiko yang berhubungan dengan persiapan laporan
kauangan yang akan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima
umum. Penaksiran risiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus
terhadap risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

a. Perubahan dalam lingkungan operasi.
b. Personel baru.
c. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki.
d. Teknologi baru.
e. Lini produk, produk atau aktivitas baru.
f. Operasi luar negeri.
g. Standar akuntansi baru.

3. Informasi Komunikasi (Information and communication)
Tujuan dari laporan informasi dan komunikasi adalah untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, mancatat dan melaporkan
transaksi dalam perusahaan serta menyelenggarakan pertanggungjawaban
terhadap asset perusahaan.
4. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk
memberikan

keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh

manajemen

dilaksanakan serta tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk
mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian
digolongkan sebagai berikut:
a. Pengendalian pengolahan informasi.
b. Pemisahan fungsi yang memadai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

c. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan.
d. Review atas kinerja.
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personil yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoprasian
pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian
intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan untuk menentukan apakah
pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya
perubahan keadaan.
2.2.1.4 Keterbatasan Pengendalian Inter n
Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian intern
hanya dapat memberikan keyakinan mamadai bagi manajemen dan dewan komisaris
berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern perusahaan. Kemungkinan
pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat dalam
pengendalian intern. Berdasarkan buku “Auditing”, keterbatasan bawaan tersebut
adalah: “Berikut ini adalah keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap
pengendalian intern:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

1. Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali, manajemen dan personel lain dapat
salah

mempertimbangkan

keputusan

bisnis

yang

diambil

atau

dalam

melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi.
2. Gangguan. Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi
karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena
kalalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang bersifat
sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur dapat
pula mengakibatkan gangguan.
3. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut
dengan kolusi (collusion). Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian
intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya
ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh pengendalian intern yang
dirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan
pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan
semu. Contohnya adalah manajemen melaporkan laba yang lebih tinggi dari
jumlah sebenarnya untuk mendapatkan bonus lebih tinggi bagi dirinya atau untuk
menutupi ketidakpatuhannya terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
5. Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian
intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalilan intern
tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat biasanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

tidak

mungkin

dilakukan,

manajemen

harus

memperkirakan

dan

mempertimbangkan secara kuantitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi biaya
dan manfaat suatu pengendalian intern.

(Mulyadi, 2002:181)
Berdasarkan kutipan diatas dapat diketahui bahwa pengendalian intern tidak
dapat menghilangkan semua masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
Pengendalian intern memiliki keterbatasan yang mendasar, sehingga pengendalian
intern hanya berfungsi untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi dengan cepat
dan menekan serendah mungkin masalah dan kecurangan-kecurangan yang terjadi
dalam perusahaan.
2.2.2 Kas
Informasi yang akurat mengenai kas sangat penting karena dalam setiap
transaksi/kegiatan perusahaan sebagian besar berawal dan berakhir pada perkiraan
kas. Oleh karena itu konsep mengenai kas harus benar-benar dipahami.
2.2.2.1 Penger tian Kas
Pengertian kas harus benar-benar dipahami untuk membedakan mana yang
termasuk kas dan setara kas atau bukan. Hal ini sangat penting supaya transaksi yang
bukan k