Hadapi Ujian Nasional Ibu dan Anak Kompak.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

20

G)

o Mar
.,

.

21

0
6

Apr

7


8

22

0

Mei

TRFS berkepanjangan
dialami Yanti (42), kedua putranya akan
mengikuti UN.
"Bagaimana enggak stres,
yang besar mau UN di SMA,
yang keeil di SD, tapi mereka
santai-santai saja. Disuruh
ikut try out juga harus setengah dipaksa, ikut bimoel banyakjarang masuknya," ujar
Yanti nyeroeos saat dimintai
komentar tentang UN yang
akan dihadapiputra putrinya.

Kendati begitu, Yanti mengaku, dirinya masih percaya kalau anak-anaknya tetap bertanggung jawab. Hanya, ia sering merasa tidak percaya diri
kalau melihat anaknya dibandingkan dengan anak teman_nya.

Kliping

Kamis

9

23

UJIAN nasional
(UN) seolah menjadi hal yang sangat
mengerikan bagi
anak. Bukan hanya
anak yang dihadang stres karenanya, orang tua pun
ketiban buluh. Malah, sering kali
orang tua yang lebih stres dibanding~
kan dengan 'anaknya. Akibatnya,
orang tua memaksa

anak belajar ekstra
kera,s, nyans melebihi takaran yang
semestinya.

S

0

Rabu

0

24

0

Jumat

0


11

12

--':;0

25

26

.

Sabtu

27

13

28


NON U=-,

Minggu
14

29

15

Jun~_._._._-_.__....__.._.__.._-_.-------..---....---.-----..-------0 Jut 0 Ags 0 Sep 0 Okt 0 Nov

""'ADakteman

~

UNPAD

30

0


16

31

Des

sayaitu rajin

banget ikut try out. Dengan
begitu, kita orang tua bisa tahu kemampuan anak. Tapi
anak saya, walaaah malah sebaliknya. Disuruh bimbel
(bimbingan belajar -red.), bolos terus," ujarnya nyaris tanpa titik dan koma.
. Lain Yanti, lain pula Lina
(34). Sebagai perempuan karier yang sukses dan pernah
menjadi juara kelas beberapa
kali ketika sekolah, Lina tak
habis-habisnya mendorong
Dodi (17) putra sulungnya untuk privat di bimbel. "Kalau
engg~ begitu, persaingan zaman sekarang sangat ketat.

Hanya yang berkualitas yang
bisa menjadi orang," ujarnya.
Lina ingin anaknya masuk
Teknik Informatika ITB atau
Fakultas Kedokteran Unpad
Hanya dua jurusan itu yang
menurutnya mumpuni untuk
saat ini. Tak mengherankan bila
Lina mengikutsertakan ana)