PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) TERHADAP LIMPA DAN LIMFOSIT TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS).

Judul Skripsi

: Peogaruh Ekstrak Etaool Dauo Bangunbaoguo
(Coleus amboioicus Lour) Terhadap Limpa dan
Limfosit Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Nama Mahasiswa

: Ngalo Putri Gioting

NIM

:409220030

Program Studi

: Biologi

Jurusao

: Biologi


Meoyetujui :
Dosen Pembimbiog Skripsi,

Dra. Melva Silitonga, M.S
NIP. 19620329198703 2 002

Mengetahui :

Program Studi Biologi
Ketua,

--

Drs. H. Tri Harsono, M.Si
NIP.19651231 199003 1 018

Taoggal Lulus : 18 JuJj 2013

v


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat, nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Ekstrak Etanol daun Bangunbangun (Coleus
amboinicu Lour) Pada Limpa dan Limfosit Tikus Putih (Rattus norvegicus)” kiranya
dapat memberi manfaat bagi rekan mahasiswa dan masyarakat. Skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang
dapat membangun agar skripsi menjadi lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Ibu Dra. Melva Silitonga, MSselaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada BapakDr.
Hasruddin, M.Pd, Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes, dan Ibu Dra. Hj. Cicik
Suryani, M.Siselaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan
masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc. Ph.D Dekan FMIPA dan Bapak pembantu Dekan I, II, dan III. Kepada
Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku ketua jurusan dan Bapak Drs. Lazuardi,
M.Si selaku sekertaris jurusan dan kepada Bapan Dr. Syariffudin, M.Sc selaku
dosen Pembimbing Akademik serta kepada seluruh Dosen di jurusan Biologi yang

telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan. Penulis juga
berterimakasih kepada Ibu Napiah laboran laboratorium Anatomi Patologi, dan
juga kepada Ibu Afni laboran laboratorium Poliklinik Fakultas Kedokteran USU,
yang telah banyak membantu penulis selama melakukan analisis.
Teristimewa buat keluarga penulis yang dicintai dan disayangi yaitu
Ayahanda S.K Ginting dan Ibunda Rasita Surbakti yang setiap saat memberikan
kasih sayang, dukungan dan doa tiada henti. Dan terima kasih kepada kakak saya
Endang Karunia dan Uly Kristinadan juga buat adik sayaSonya Franciska, serta
buat yang tersayang Shanessa Griselda yang telah membantu dan memberikan
semangat serta doa selama penulis menyelesaikan studi perkuliahan di UNIMED.
Terimakasih kepada sahabat saya yang dengan setia memberikan
dukungan dan semangat Aisyah Fadilla, Hamid Al-Khair, Hotma Riana Siahaan

v

vi

dan Weny Alfionita, dan kepada teman satu tim saya yang telah banyak
membantu penelitian saya Eriana Situmorang, dan untuk semua teman Biologi
ND 09 (josri,resti, melisa, hety, riris, sartika, eva, tina, nurul, yolanda, ros, putri,

ana, jendro, hary, mahady, canro, eri, tutik, lila, dian, desy, era, daus ).
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.

Medan,

Juli 2013

Ngalo Putri Ginting
NIM: 409220030

vi

iii

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) Terhadap
Limpa dan Limfosit Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Ngalo Putri Ginting (409220030)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun
bangunbangun terhadap persen limfosit, diameter limpa, berat limpa tikus putih, serta
gambaran mikroskopis limpa tikus putih. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial. Sebanyak 24 ekor tikus digunakan
dalam penelitian ini. Tikus dibagi ke dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol diberi
dengan aquades (G0), ektrak etanol bangunbangun (G1), ekstrak etanol bangunbangun +
SRBC (G2) dan SRBC (G3). Ekstrak etanol daun bangunbangun yang digunakan sebanyak
500 mg/kg BB, diberikan setiap hari secara oral selama 30 hari. SRBC diberikan secara
intramuskuler sebanyak 0,1 ml pada hari ke-7 dan hari ke-15 perlakuan. Pada hari ke-31
kemudian tikus diambil darahnya untuk analisis limfosit menggunakan alat ABX Micros 60.
Limpa diperoleh dengan cara membedah tikus lalu ditimbang berat limpa dan diukur
diameter limpanya. Pembuatan preparat limpa menggunakan pewarnaan hematoxilin eosin
untuk mengamati folikel limfoidnya. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan
ANAVA dan dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukan
bahwa ekstrak etanol daun bangunbangun memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan jumlah limfosit, berat limpa , dan diameter limpa secara sangat signifikan.
Kata Kunci : Daun Bangunbangun, Tikus Putih, Limfosit, Limpa, SRBC (Sheep Red Blood

Cell)

iv

Effect Of Ethanol Extract Of The Leaves Bangunbangun (Coleus amboinicus Lour) To
The Spleen And Lymphocytes White Rat (Rattus norvegicus)
Ngalo Putri Ginting (409220030)
ABSTRAK
This study aimed to determine the effect of the ethanol extract of the leaves
bangunbangun percent lymphocytes, spleen diameter, weight of spleen of white rats, as well
as the microscopic picture of the white rat spleen. This research was an experimental study
with non-factorial completely randomized design. A total of 24 rats used in this study. Rats
were divided into 4 groups: control group fed with distilled water (G0), ethanol extract
bangunbangun (G1), ethanol extract bangunbangun + SRBC (G2) and SRBC (G3).
Bangunbangun ethanol extract of the leaves is used as much as 500 mg / kg, administered
orally daily for 30 days. SRBC intramuscularly administered 0.1 ml on day 7 and day-15
treatment. On day 31, the mice then have blood drawn for analysis of lymphocyte using tools
ABX Micros 60. Spleen obtained by dissecting the rats were weighed and measured spleen
weight of spleen diameter. Making preparations spleen using hematoxilin eosin staining to
observe limfoidnya follicles. The data obtained were tabulated and analyzed by ANOVA and

continued with LSD. The results that have been obtained show that the ethanol extract of
leaves bangunbangun a significant impact on increasing the number of lymphocytes, spleen
weight, and spleen diameter significantly.
Key Word : Leaves Bangunbangun, White rat, Lymphocytes, Spleen, SRBC (Sheep Red
Blood Cell)

vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

v

Daftar Isi

vii

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi


BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
4
4
5
5
6

BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1. Bangunbangun (Coleuis ambonicus Lour)
2.1.1. Kandungan Kimia Daun Bangunbangun (Coleuis ambonicus Lour)
2.1.2. Khasiat Daun Bangunbangun (Coleuis ambonicus Lour)

2.2. Sistem Imunitas
2.3. Organ Limfoid
2.3.1. Limpa
2.3.1.1. Struktur Umum
2.3.1.2. Pulpa Limpa
2.3.1.3. Pulpa Putih
2.3.1.4. Pulpa Merah
2.3.1.5. Gambaran Limpa yang Teserang Antigen
2.3.2. Timus
2.3.3. Kelenjar Getah Bening
2.4. Limfosit
2.4.1. Limfosit B dan T
2.5. Tipe Dasar Reaksi Imun
2.6. Imunostimulan
2.7. Tikus Putih (Rattus norvegicus)
2.8. Hipotesis Penelitian

7
8
11

14
15
15
16
16
17
17
18
19
19
20
21
23
23
24
25

viii
BAB III. Metodologi Penelitian
3.1. Tempat dan Waktu
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Alat dan Bahan
3.3.1. Alat
3.3.2. Bahan
3.4. Prosedur Kerja
3.4.1. Penyediaan Tikus Putih
3.4.2. Penyediaan Kandang
3.4.3. Pembuatan Etanol Daun Bangunbangun
3.4.4. Pembuatan Antigen (SRBC)
3.4.5. Pemberian Daun Bangunbangun
3.4.6. Pengambilan Sampel Darah dan Limpa.
3.4.7. Penggunaan ABX Micros 60
3.5. Produksi Antibodi
3.6. Rancangan Percobaan
3.7. Pengamatan Parameter
3.7.1. Pembuatan Preparat Ulas Darah
3.7.2. Pembuatan Preparat Histopatologi
3.8. Variabel Penelitian
3.9. Teknik Analisis Data
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Limfosit Tikus Putih
4.1.2. Diameter Limpa Tikus Putih
4.1.3. Berat Limpa Tikus Putih
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun
Terhadap Limfosit Tikus putih
4.2.2. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun
Terhadap Limpa Tikus putih
BAB V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

27
27
27
27
28
28
28
28
29
30
30
31
31
31
32
33
33
34
35
36

39
39
42
45
50
50
52

58
58

ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Daun Bangunbangun

8

Gambar 3.2. Pembuatan Preparat Apusan Darah

34

Gambar 4.1. Rata-rata Jumlah Limfosit Tikus Putih

40

Gambar 4.2. Ukuran Diameter Limpa Tikus Putih

43

Gambar 4.3. Ukuran Berat Limpa Tikus Putih

46

Gambar 4.4. Gambaran Folikel Limpa Pada Kelompok Ekstrak Etanol

48

Gambar 4.5. Gambaran Mikroskopis Folikel Limpa Kelompok Kontrol

49

Gambar 4.6. Gambaran Mikroskopis Folikel Limfoid Pada Kelompok
Ekstrak Etanol + SRBC

49

Gambar. 4.7. Gambaran Folikel Limfoid Pada Kelompok SRBC

50

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melawan segala macam
organisme pengganggu atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ
tubuh. Kemampuan itu disebut kekebalan atau imunitas. Belakangan ini masalah
imunitas merupakan hal yang penting ini dikarenakan banyaknya penyakit yang
mewabah di dalam lingkungan masyarakat yang dikarenakan menurunnya
imunitas tubuh seseorang. Imunitas sendiri merupakan sistem kekebalan tubuh
dalam melawan antigen atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem
imun terdiri atas mekanisme yang sangat kompleks dan luas, dengan keterlibatan
banyak jenis sel dan molekul pensinyal. Hal ini menjelaskan sangat beragamnya
penyakit imun yang telah dikenal.
Penyakit imun ini dapat dikelompokan dalam 3 jenis reaksi utama.
Pertama penyakit tersebut dapat disebabkan reaksi abnormal dan hebat dalam
usaha menetralkan efek antigen tertentu. Intoleransi berlebihan ini menghasilkan
sejumlah proses yang disebut reaksi alergi. Kedua bila ada penekanan reaksi
terhadap antigen, proses patologis yang terjadi secara garis besar disebut
imunodefisiensi, yang dapat disebabkan oleh kurangnya komponen dari sistem
komplemen, efek pada aktivitas fagositik makrofag dan neutrofil, atau disebabkan
kelainan pada limfosit B dan T. Ketiga adanya limfosit T yang menyerang antigen
sendiri menyebabkan penyakit autoimun. Dalam hal ini, jaringan terkena atau
bahkan dihancurkan oleh sel T yang dihasilkan di dalam organisme terhadap diri
sendiri (Junqueira, 2007).
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa banyak penyakit yang dapat
menyerang tubuh manusia jika sistem imun melemah, maka dari itu perlu adanya
upaya untuk menaikkan daya tahan tubuh. Menaikkan daya tahan tubuh atau
imunitas dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan, berolahraga,
ataupun dengan suplementasi makanan.

2

Penggunaan obat-obatan medis memiliki efek samping terhadap tubuh
sendiri seperti dapat merusak organ tubuh yang lain, ataupun dapat menimbulkan
efek alergi dan mudah lelah ataupun mengantuk. Menurut Yuliarto (1999)
berolahraga dapat menaikan imunitas tubuh, namun seseorang yang daya tahan
tubuhnya sudah benar-benar menurun tentu tidak dapat melakukan latihan fisik
atau berolahraga secara maksimal.
Suplementasi bahan makanan dianggap sebagai solusi terbaik yang dapat
dilakukan untuk menaikkan daya tahan tubuh ataupun imunitas. Hal ini
dikarenakan suplementasi bahan makanan tersebut tidak memiliki efek samping
terhadap tubuh. Suplementasi bahan makanan alam yang mengandung
imunostimulan sangat berguna bagi tubuh, karena immunostimulan sangat
diperlukan untuk memacu laju biosintesis immunoglobulin sebagai protein yang
mempunyai aktivitas antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
Daun bangunbangun atau torbangun (Coleuis ambonicus Lour) yang juga
memiliki nama lain seperti Coleus aromaticus Benth, Coleus aromaticus Hassk,
Coleus suborbiculata Zoll, Coleus suganda Blanco dan Plectranthus aromaticus
Roxb, merupakan tanaman yang memiliki efek imunostimulan. Daun tersebut
merupakan salah satu etnobotani Indonesia yang secara turun-temurun
dimanfaatkan masyarakat Sumatera Utara sebagai menu sayuran sehari-hari yang
terutama disajikan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan untuk memperbanyak ASI.
Tanaman ini tidak diketahui asal usulnya, batangnya berbentuk bulat dan sedikit
berambut, jarang berbunga warnanya ungu putih namun mudah sekali dibiakkan
dengan stek dan cepat berakar di dalam tanah (Heyne, 1987 dalam Santosa, 2004).
Sebagai salah satu sumber tanaman obat di Indonesia maka manfaat daun
bangunbangun perlu terus digali dan dikembangkan. Pengembangan obat
tradisional dikatakan rasional apabila dilakukan melalui tahap-tahap sistematis
pengembangan, yakni ditemukan bahan alami yang terbukti secara ilmiah
memberi manfaat klinik dalam pencegahan atau pengobatan penyakit. Konsumsi
daun tidak menyebabkan efek samping serius dalam arti aman sebagai obat untuk
manusia, yang biasanya lebih dulu dilakukan pada hewan percobaan. Silitonga

3

(1993) melaporkan bahwa daun bangunbangun termasuk tanaman obat yang
bebas toksik (pactially non toksik)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Santosa, dan Hertiani (2005) diketahui
bahwa daun bangunbangun dosis 31.5 gr/kg BB yang dikonsumsi oleh tikus putih
(Rattus norvegicus) secara oral selama 60 hari dapat meningkatkan 80% (p

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

23 97 92

Uji Daya Antibakteri dan Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour.)

6 52 81

Efek Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Terhadap Kadar Nitro Oxide Pada Tikus Jantan yang Diinduksi Doksorubisin

5 49 90

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectrahthus amboinicus Lour Spreng) TERHADAP BERAT BADAN, KADAR SGPT, SGOT, DAN GAMBARAN HISTOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

1 4 26

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUNBANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng) TERHADAP BERAT BADAN, KADAR MALONDIALDEHID, DAN HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) DIABETIK YANG DI INDUKSI ALOKSAN.

0 6 31

PENGARUH EKSTRAK DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS L.) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN GAMBARAN HASTOLOGISHATI PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVAGICUS) DENGAN PAPARAN BCG.

2 7 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN TERHADAP IMUNITAS HUMORAL, BERAT LIMPA DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH ( RATTUS NORVEGICUS LINN) DENGAN PAPARAN ANTIGEN BCG (BACILLUS CALMETTE GUERIN).

5 38 22

AKTIVITAS IMUNOSTIMULAN EKSTRAK AIR DAUN BANGUNBANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) DENGAN PENGAMATAN HEMOGLOBIN, TROMBOSIT DAN HATIPADA TIKUS PUTIH YANG DIBERI BCG SEBAGAI ANTIGEN.

0 15 19

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (COLEUS AMBONICUS) TERHADAP TITER ANTIBODI HUMORAL PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS).

0 17 24

KAJIAN MANFAAT EKSTRAK AIR DAUN BANGUN-BANGUN (COLEUS AMBOINICUS LOUR) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIBERIAKTIVITAS FISIK MAKSIMAL (AFM).

7 20 20