PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK DAN BACK Pengaruh Pemberian Terapi Musik Dan Back Exerciseterhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dysmenorrhea Primer.

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK DAN BACK
EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI
DYSMENORRHEA PRIMER

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
YUYUN ASTUTIK
J120110051

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK DAN BACK
EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI

DYSMENORRHEA PRIMER

Oleh :
Nama : Yuyun Astutik
NIM : J120110051

Telah Membaca Dan Mencermati Naskah Publikasi Karya Ilmiah,
Yang Merupakan Ringkasan Skripsi ( Tugas Akhir ) Dari Mahasisiwa Tersebut

Surakarta, 13 Juli 2015

Menyetujui
Pembimbing I

Pembimbing II

Dwi Kurniawati Sst.Ft., M.Kes.

Wahyuni, S.KM,S.Fis,M.Kes.


ii

ABSTRAK
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI, JULI 2015
YUYUN ASTUTIK/J120110051
“PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK DAN BACK EXERCISE
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DYSMENORRHEA PRIMER”
V BAB, 43 Halaman, 7 Tabel, 5 Gambar, 6 lampiran
(Dibimbing Oleh : Dwi Kurniawati SSt. Ft, M. Kes. dan Wahyuni S.Fis, M.Kes)
Latar Belakang : Dysmenorrhea / nyeri haid adalah nyeri menjelang atau selama
haid, yang kadang menyebabkan gangguan aktivitas dan memerlukan istirahat. Nyeri
yang biasanya dirasakan adalah kram yang timbul-hilang atau nyeri yang terus
menerus biasanya pada perut bagian bawah yang menjalar sampai ke punggung
bagian bawah. Nyeri haid ini muncul akibat distrimik miometrium yang
menunjukkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan sampai nyeri berat.
Dysmenorrhea primer adalah nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan
ginekologik yang nyata. Salah satu exercise yang dapat diberikan untuk

dysmenorrhea primer adalah back exercise dan terapi musik.
Tujuan : Untuk mengetahui pemberian terapi musik dan back exercise terhadap
penurunan tingkat nyeri dysmenorrhea primer.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi experimental pre and
post test with control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi
penghuni kos Griya Dara. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 sampel. Uji
statistik yang akan di gunakan pada uji Paired Sample T-test dan Independent Sample
T-test.
Hasil Penelitian : Uji pengaruh menggunakan Paired Sample T-test pada kelompok
eksperimen menunjukkan hasil p = 0,0001 < 0,05 dan pada kelompok kontrol p =
0,001 < 0,05 uji beda pengaruh antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol menggunakan Independent Sample T-test menunjukkan hasil signifikan 0,033
yang berarti ada beda pengaruh antara kelompok kontrol dan eksperimen.
Kesimpulan : Pemberian terapi musik dan back exercise berpengaruh terhadap
penurunan tingkat nyeri dysmenorrhea primer.

Kata Kunci: Dysmenorrhea, terapi musik, back exercise.

iii


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
LANDASAN TEORI .......................................................................................... 2
METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 5
HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 6
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iv

PENDAHULUAN
Masa ini adalah masa transisi dari anak-anak menuju ke masa dewasa
yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial (Monks dkk., 2002). Perubahan yang paling awal muncul adalah
perkembangan secara biologis. Salah satu tandanya adalah mulainya remaja putri
mengalami menstruasi/haid. Secara medis haid merupakan proses alami yang

dialami wanita, yaitu terjadinya proses pendarahan yang disebabkan luruhnya
dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).
Dalam sebuah studi di swedia melaporkan bahwa angka kejadian
dysmenorhhea/nyeri haid terjadi antara 67% - 90% pada wanita usia produktif
yaitu 19-25 tahun

(French, 2005). Sedangkan di Indonesia sendiri angka

prevalensi belum diketahui secara pasti, namun di beberapa rumah sakit dijumpai
sebesar 10,7% - 30,1% dari kunjungan wanita usia produktif (Klik dokter, 2011).
Penatalaksanaan nyeri haid biasanya digunakan management secara
farmakologi seperti meminum obat-obatan, atau non farmakologi seperti teknik
distraksi, teknik relaksasi, dan juga teknik stimulasi kulit (Potter, 2005). Pada
penelitian ini untuk mengurangi dysmenorrhea/nyeri haid digunakan management
non farmakologi, Salah satu cara dan usaha untuk meredakan nyeri adalah dengan
mendengarkan musik dan juga back exercise.

1

LANDASAN TEORI

A. Pengertian dysmenorrhea / nyeri haid
Dysmenorrhea/nyeri haid adalah nyeri menjelang atau selama haid, yang
kadang menyebabkan gangguan aktivitas dan memerlukan istirahat. Nyeri yang
biasanya dirasakan adalah kram yang timbul - hilang atau nyeri yang terus
menerus biasanya pada perut bagian bawah yang menjalar sampai ke punggung
bagian bawah (Buckle, 2006). Sedangkan menurut Galya (2001), dysmenorrhea
ini merupakan nyeri yang kadang mengganggu yang berakibat memaksa
penderita untuk istirahat dan meninggalkan sejenak aktivitas atau pekerjaan
sehari-hari.
B. Etiologi Dysmenorrhea
Sampai saat ini etiologi dari dysmenorrhea primer belum jelas, namun
umumnya berhubungan dengan siklus ovulatorik. Namun Junizar dkk. (2001)
menyebutkan bahwa faktor-faktor yang memegang peranan penting dari
terjadinya dysmenorrhea primer antara lain : faktor psikis, faktor prostaglandin,
faktor hormon steroid seks.
C. Tanda dan Gejala
Menurut Galya (2001), tanda dan gejala dysmenorrhea primer adalah
sebagai berikut :
1) Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak menstruasi pertama
kali.


2

2) Rasa nyeri timbul sebelum menstruasi atau awal menstruasi
berlangsung beberapa jam, namun ada kalanya sampai beberapa
hari.
3) Nyeri yang dirasakan kadan timbul-hilang, menusuk-nusuk, pada
umumnya diperut bawah dan menjalar sampai ke sekitarnya
(punggung bawah dan pantat).
4) Ada kalanya disertai mual, muntah, sakit kepala dan diare.
D. Terapi Musik
Terapi musik merupakan penggunaan musik sebagai terapi yang berguna
untuk memperbaiki, memelihara serta

mengembangkan mental dan fisik

(Samm, 2011). Terapi musik merupakan suatu proses yang terencana yang
bersifat prefentif dalam usaha penyembuhan terhadap fisik, motorik, sosial,
emosional serta mental intelegensi (Rehabilitation Center of Semarang, 2015).
Banyak sekali ragam musik yang dapat diterapkan dalam terapi musik, salah

satunya adalah musik kesukaan. Jenis-jenis musik kesukaan yang dapat
dijadikan terapi musik dapat dibagi secara umum menjadi jenis pop, jazz dan
rock (Perdanasari, 2012).
E. Back Exercise
Back exercise merupakan suatu bentuk latihan yang diberikan pada
penderita nyeri punggung bawah atau pinggang sehingga dapat
menurunkan rasa nyerinya. Menurut Muchamad (2009), back exercise

3

merupakan suatu bentuk latihan yang ditunjukan untuk otot-otot
stabilitator punggung. Back exercise membantu dalam keseimbangan
otot punggung sehingga membantu mengurangi nyeri punggung
bawah saat menstruasi, perlu dilakukan beberapa teknik latihan.
Latihan dilakukan kurang lebih selama 20 menit setiap sesi latiahan.
(Muchamad, 2009). Teknik latihan yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
a) Untuk meregangkan pinggang bawah
Posisi : tidur terlentang, tarik salah satu lutut ke dada dan lutut
lainnya tetap lurus, tahan 8x hitungan, lakukan secara

bergantian, lalu lakukan dengan kedua lutut ditekuk.
b) Untuk meregangkan pinggang bawah,pinggung dan lintang
perut
Posisi : tidur terlentang, telapak kaki dilantai, lutut di tekuk dan
dijatuhkan kesalah satu sisi, tubuh bagian atas tetap lurus,
miringkan kepala kearah berlawanan.tahan 8x hitungan, ulangi
ke sisi lainnya.
c) Untuk menguatkan otot – otot punggung
Posisi : tidur tengkurap, kedua tangan disisi tubuh, angkat
kepala, bahu dan kedua kaki, kencangkan otot-otot punggung.
Tahan 8x hitungan dan ulangi 2-3x repetisi.

4

d) Untuk meregangkan dan menguatkan otot-otot punggung dan
perut.
Posisi : bertumpu pada tangan dan lutut (seperti merangkak)
kencangkan perut dan lengkungkan punggung keatas kemudian
lenturkan kebawah. Tahan 8x hitungan, repetisi 2-3x.


METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan
rancangan Pre and Post Test with Control Design. Dengan membandingkan
dua hasil evaluasi yaitu pre test dan post test, dimana dalam penelitian ini,
responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 sebagai kelompok
eksperimen, diberikan perlakuan terapi musik dan back exercise dan
kelompok 2 sebagai kelompok kontrol diberikan back exercise saja.
Pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis Paired Sample T- test
untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik dan back exercice
terhadap dysmenorrhea primer. Kemudian untuk uji beda pengaruh antara
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan digunakan uji Independent Sample
T-test.

5

HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode Quasi Experiment dengan
rancangan Pre and Post Test with Control Design. Sampel diperoleh di kos
Griya Dara yang memenuhi kriteria inklusi-eksklusi. Sehingga dalam
penelitian ini didapatkan 30 responden yang dibagi dalam kelompok

eksperiment dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperiment mendapatkan
Terapi Musik dan Back Exercise, sedangkan pada kelompok kontrol hanya
diberikan Back Exercise saja.
Musik

dapat

memberikan

efek

nyaman

dan

senang

pada

pendengarnya, musik yang didengarkan seseorang dapat menggungah emosi
dan perasaan sejahtera sehingga mengilhami gerakan ringan serta moderat.
Perasaan nyaman, senang dan sejahtera inilah yang merupakan ciri khas dari
kondisi seseorang yang berada dalam keadaan alfa, pada saat kondisi ini otak
akan memperoduksi serotonin dan endhorpin yang menyebabkan seseorang
merasa nyaman, aman dan tenang, sehingga intensitas nyeri dapat berkurang
(Amsila, 2011).
Latihan pada back execise mengurangi spasme pada otot stabilitator
punggung bawah dan daerah perut dengan gerakan peregangan. Sifat latihan
dari back

exercise adalah kontraksi statik secara general, yang akan

memungkinkan semua otot akan berkontraksi secara general. Maka dengan

6

demikian akan didapatkan reaksi spontan berupa kontraksi (penguatan) dan
penguluran pada struktur lokal yang dirangsang, gerakan ini akan diikuti
interval relaksasi secara spontan sehingga nyeri dapat berkurang.
Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu pada bulan Mei-Juni 2015.
Berdasarkan uji pengaruh menggunakan Paired Sample T-test pada kelompok
eksperimen menunjukkan hasil p = 0,0001 < 0,05 dan pada kelompok kontrol
p = 0,001 < 0,05 uji beda pengaruh antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol menggunakan Independent Sample T-test menunjukkan
hasil signifikan 0,033

yang berarti ada beda pengaruh antara kelompok

kontrol dan eksperimen. Hal ini didukung dengan melihat dari hasil
interpretasi nilai Mean dari kedua kelompok yaitu pada kelompok
eksperiment sebesar 3,27 dan pada kelompok kontrol sebesar 2.
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh Back Exercise dan Terapi Musik terhadap
penurunan tingkat nyeri haid/ dysmenorrhea

primer ini masih jauh dari

sempurna, masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:
Peneliti belum mengamati dan tidak bisa mengendalikan faktor –
faktor penganggu dalam penelitian ini seperti faktor aktivitas, stress, dan
riwayat nyeri.

7

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil dari penelitian
dapat disimpulkan bahwa back exercise dan terapi musik memiliki pengaruh
terhadap penurunan tingkat nyeri haid/ dysmenorrhea primer pada perempuan
usia 18-23 tahun.
SARAN
Demi kesempurnaan penelitian ini, maka peneliti mengharapkan:
Bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya diharapkan peneliti
lebih bisa mengontrol faktor-faktor resiko lainnya, seperti faktor psikis dan
faktor hormon. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan
jenis musik yang lain yang belum digunakan dalam penelitian ini serta
pengaplikasian dengan intervensi lain sebagai bahan perbandingan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui intervensi mana yang
lebih efektif untuk penurunan tingkat nyeri haid/ dymenorrhea. Bagi
masyarakat dan juga respoden diharapkan untuk lebih menjaga kesehatan
reproduksi dan mampu mengaplikasikan Back Exercise dan juga Terapi
Musik yang telah diajarkan secara mandiri.

8

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung : Pusataka Setia.
Ali, B . 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC.
Amsila. 2011. Pengaruh Musik Klasik dan Pop Terhadap Kemampuan Pemecahan
Spasial di Tinjau dari Dimensi Kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Skipsi.
Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara.
Andriyani, A. 2013. Panduan Kesehatan Wanita. Solo : Assalam Group.
Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Borges, JBG, Ferreira, DLM, Carcalho, SMR. 2006. Pain Intensity and Postoperative
Functional Assesment After Heart surgery. Broz J Cardivasc ; 21 : 393-402.
Buckle, J. 2006. Clinical Aromatherapy, Esential Oil in Practice. Nowk York;
Chuchill Livingstone.
Bulgaris.
2007.
Disminore
Nyeri
haid.html.diakses 15 april 2015.

Haid.

http://www.dismenorea-nyeri-

Champell. 2001. Efek Mozart : Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Menajamkan
Pikiran, Meningkatkan Kreativitas & Menyehatkan Pikiran.Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Change, E. 2006. Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Dyah dan Tinah. 2009. Hubungan IMT Dengan Kejadian Disminore.Jurnal
Kebidanan Vol. 1.
French, L. 2005. Dysmenorrhea. American Physician 71 (2) : 285- 29.
Galya ,A. 2001. Pengobatan Disminore. Jakarta: EGC.
Hidayati, S. 2005. Terapi Alternatif dan Gaya Hidup Sehat. Yoyakarta : Pradipta
Publising.
Klik

Dokter.
2011.Kesehatan
Wanita:
Bebas
Nyeri
Haid.http://www.Klikdokter.com/rubrikspesialis/kesehatan-wanitadiakses 15
april 2015.

Jordan, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Junizar, S. 2001. Pengaruh Disminore secara Akupuntur. Jakarta: KSMF Akupuntur
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangun Kusumo.
Masjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3 Jilid 1. Jakarta: Media
Aeculapius.
Merrit, S. 2003 . Simfoni Otak : 39 Aktivitas Musik Yang Merangsang IQ, EQ, SQ
untuk Membangkitkan Kreativitas & Imajinasi. Bandung : Kaifa.
Misaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi PertamaPenuh Makna. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Monks,F , dkk. 2002. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Muchamad,D,L. 2009. Pengarug Back Exercise Pada Nyeri Punggung Bawah. Tesis.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Nurseha, S. 2002. Pengaruh Musik Gamelan Terhadap Respon Kecemasan Bayi Saat
Imunisasi di Klinik Tumbang Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skipsi.
Yogyakarta: UGM.
Ogan, M. 2005. A pilot Study Evaluating Mindfullness Based Stress Reduction For
The Management of Chronic Pain. USA.
Perdanasari, N. 2012. Perbedaan Terapi Musik Klasik dengan Terapi Musik
Kesukaan Terhadap Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMAN 5
Denpasar. Bali : Universitas Udayana
Potter, P. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep Prose dan Praktik Edisi 4.
Jakarta : EGC.
Prabowo, A,E, Meida, M,R, dan Sholehudin, M. 2013. Hubungan Tingkat Stress
dengan Derajat Keparahan Sindrom Premenstruasi. Jurnal Keperawatan.
Puspitasari, H. 2011. Pengaruh Pemberian Curetape Terhadap Penurunan Nyeri
Menstruasi Pada Wanita dengan Disminore Primer Pada Mahasiswa UMS.
Skipsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rehabilitation
of
Semarang.
semarang.org/index.

2015.

Terapi

Musik.

http://www.ypac-

Ranggayo, H. 2012. Mekanisme Penanganan Nyeri dengan Menggunakan Terapi
Musik.Jakarta.
Samm, Z , dan Wahyuni, S. 2012 . Psikologi Kesehatan. Depok : Raja Grafinda
Persada.
Sibagariang, E. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Trans Info Media.
Sunarto. 2005. Latihan Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah Ed.III. Jakarta :
Medika Jwalita.
Supriasa, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Jakarta : EGC.
Widiastuti, P. 2011. Nyeri Punggung dan Bagaimana Pengobatannya.
https://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2011/01/25/nyeri-punggungbagaimana-pengobatannya/ diakses 20 januari 2015.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2015. http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/musik.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- Pengaruh Pemberian Back Exercise dan Slow-Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Haid Primer.

0 5 14

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- Pengaruh Pemberian Back Exercise dan Slow-Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Haid Primer.

1 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Back Exercise dan Slow-Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Haid Primer.

0 6 6

PENGARUH PEMBERIAN KINESIO TAPING DAN CORE STABILITY EXERCISETERHADAP PENURUNAN NYERI PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC PETANI Pengaruh Pemberian Kinesio Taping Dan Core Stability Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Pada Low Back Pain Myogenic Petani.

1 10 18

PENGARUH PEMBERIAN KINESIO TAPING DAN CORE STABILITY EXERCISETERHADAP PENURUNAN NYERI PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC PETANI Pengaruh Pemberian Kinesio Taping Dan Core Stability Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Pada Low Back Pain Myogenic Petani.

0 2 18

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK GENDHING SUBOSITI TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG Pengaruh Pemberian Terapi Musik Gendhing Subositi Terhadap Respon Nyeri Pada Bayi yang Dilakukan Imunisasi Pentavalen di Puskesmas Baki Sukoharjo.

0 1 15

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK DAN BACK Pengaruh Pemberian Terapi Musik Dan Back Exerciseterhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dysmenorrhea Primer.

0 5 18

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA.

1 4 16

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA.

5 12 16

PENGARUH BACK ABDOMINAL MASSAGE DAN SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA SISWI REMAJA PUTRI Pengaruh Back Abdominal Massage Dan Senam Dysmenorrhea Terhadap Penurunan Nyeri Dysmenorrhea Siswi Remaja Putri SMA Negeri 1 Tuntang.

0 1 18