PENDAHULUAN Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar dan wajib belajar 9 tahun, merupakan salah satu
upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Dalam UndangUndang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V
Pasal 13 ayat 1 ditetapkan bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk
mengembangkan

kemampuan

serta

memberikan

pengetahuan

dan

keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta
mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
pendidikan menengah. Dari pernyataan di atas terdapat dua sasaran pada

pendidikan dasar yaitu sebagai berikut :
1. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk hidup di masyarakat.
2. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah.
Dalam proses pendidikan tersebut tentunya sangat terkait erat dengan kegiatan
pembelajaran yang terjadi didalamnya. Kegiatan pembelajaran merupakan
suatu proses pembelajaran antara guru dan peserta didik. Pembelajaran
merupakan upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, Aktifitas, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta
didik dengan peserta didik lainnya. Dalam pencapaian dari tujuan



2

pembelajaran yang diberikan ini, diperlukan suatu strategi pembelajaran, yaitu
upaya


perencanaan

dan

tindakan

yang

cermat

mengenai

kegiatan

pembelajaran agar kompetensi yang diharapkan tercapai. Selain itu, pemilihan
metode dalam pembelaran, teknik pembelajaran, dan penggunaan alat peraga
atau media pembelajaran akan berpengaruh dari keberhasilan pembelajaran itu
sendiri. Pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
dirasa cukup sulit dan tidak menarik bagi banyak peserta didik di sekolah. Hal
ini berdampak buruk bagi hasil belajar peserta didik. Adanya bukti dari hasil

evaluasi pelajaran matematika tiap semester maupun ujian akhir masih sering
di bawah standart mata pelajaran lain. Keadaan ini sungguh sangat
memprihatinkan. Salah satu cara dalam mengatasi keadaan ini adalah
bagaimana agar peserta didik mampu berperan secara aktif dalam
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk bisa memahami,
mengerti, mengamati, merencanakan, melaksanakan, mengkomunikasikan
hasil dan lain sebagainya. Hal itu perlu adanya strategi guru dalam proses
pembelajaran

yaitu

melalui

metode

yang

digunakan

dalam


proses

pembelajarannya yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Bangun
datar merupakan salah satu materi yang diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar.
Di kelas 5 Semester II bangun datar difokuskan pada pembahasan sifat-sifat,
luas daerah dan keliling bangun persegi dan persegi panjang. Secara umum
materi geometri ini akan diteruskan pembahasannya di tingkat SMP maupun
SMA, oleh karena itu pembahasan di tingkat SD akan menjadi dasar dan
pondasi bagi peserta didik terutama pada bab geometri. Untuk meningkatkan

 

3

hasil belajar peserta didik ini terutama dalam hal geometri, dapat dimulai dari
penanaman konsep yang benar tentang geometri itu sendiri sehingga tidak
terjadi salah tafsir. Bagi kebanyakan peserta didik, pokok bahasan bangun
datar biasanya masih berada pada tahap hafalan, sehingga jika suatu saat lupa
sifat atau rumusnya maka akan mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal

yang berhubungan dengan bangun datar. Untuk peserta didik yang daya
ingatnya tinggi menghafal tidaklah terlalu mengalami kesulitan, tetapi bagi
peserta didik yang daya ingatnya rendah, biasanya mengalami kesulitan
menghafal. Untuk menghadapi permasalahan tersebut seorang guru harus
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.
Jigsaw merupakan metode pembelajaran kooperatif dimana peserta didik
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 kelompok secara nitrogen
dan bekerjasama saling ketergantuntgan yang positif dan bertanggung jawab
atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan
menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain (Arend, 1997
dalam Etin Solihatin, 2007 : 4). Pada dasarnya pembelajaran ini untuk
meningkatkan

rasa

tanggung

jawab

peserta


didik

terhadap

materi

pembelajaran itu sendiri juga orang lain, peserta didik atau tim-tim yang
berbeda topik akan saling bertemu dan saling membantu satu sama lainnya.
Sekolah Dasar Negeri 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi adalah salah satu
sekolah dasar yang ada di Kabupaten Grobogan. Sekolah yang beralamat di
Dusun Tegal Desa Cingkrong ini selalu berusaha meningkatkan mutu dan
prestasinya dalam segala hal, termasuk di dalamnya peningkatan hasil belajar

 

4

peserta didik. Selama ini proses pembalajaran matematika yang berlangsung
di SD ini masih menggunakan metode sederhana, yaitu seorang guru hanya

memberikan rumus-rumus pada peserta didik. Peserta didik tidak pernah tahu
asal diperolehnya rumus tersebut, kemudian diberikan contoh soal dan diakhiri
dengan tes. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran itu sendiri cenderung
berlangsung satu arah, sehingga peserta didik kurang aktif dan guru hanya
menggunakan metode pembelajaran itu-itu saja tanpa ada pembaharuan untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Data tiga tahun terakhir pada mata pelajaran matematika saat ujian
akhir SDN 2 Cingkrong adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Nilai Ujian Akhir Matematika SDN 2 Cingkrong
Tahun

2009

2010

2011

Rata-rata


6.80

6.59

7.54

Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata selama lima tahun
terakhir nilai matematika saat ujian akhir sekolah sebesar 6,98. Hal ini
menyebabkan proses pembelajaran itu sendiri cenderung berlangsung satu
arah. Berdasarkan informasi dan pengamatan dari guru kelas V SD N 2
Cingkrong Purwodadi Grobogan, kebanyakan peserta didik kelas V masih
cukup banyak yang mengalami kesulitan ketika mempelajari meteri bangun
datar, salah satunya persegi panjang dan persegi, dengan rata-rata tingkat

 

5

ketuntasan belajar (peserta didik memperoleh nilai minimal 6) hanya berkisar
antara 60% sampai 70% saja.

Selain itu dari pengamatan penulis, guru hanya menggunakan metode
ceramah mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah. Tidak lebih dari 50
% siswa menunjukkan hasil belajar yang tinggi. minat belajar siswa yang
rendah berdampak pada hasil belajar siswa yang hanya tuntas 38% saja,
sehingga 62 % siswa belum tuntas dalam pembelajarannya. Hal ini terihat dari
hasil belajar siswa dari 20 siswa yang mendapat nilai 80 lima siswa, 70 dua
siswa, yang mendapat 40 sebelas siswa, dan yang mendapatkan nilai 30 dua
siswa. Sedangkan KKM pada mata pelajaran matematika adalah 63.
Memang banyak hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta
didik, dimulai dari faktor sekolah, guru, orang tua, terutama peserta didik itu
sendiri. Tapi paling tidak dengan menerapkan suatu metode pembelajaran
yang tepat, yang tidak hanya menanamkan peserta didik untuk menghafal,
diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
peserta didik disamping faktor-faktor yang lain. Untuk itu perlu adanya
strategi pembelajaran baru guna meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan
strategi pembelajaran adalah Coopertatif Learning Tehnik Jigsaw.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas Peniliti memilih judul,
Penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas 5 SDN 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pada
pokok bahasan sifat-sifat, luas dan keliling bangun datar.


 

6

B. Batasan Masalah.
Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan makna yang berbeda-beda. Untuk
menghindari penafsiran yang salah mengenai judul skripsi ini maka diperlukan
batasan-batasan sebagai berikut.
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah mereka menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2004 : 22). Hasil
belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi dua faktor utama yakni
faktor dari dalam diri peserta didik itu, meliputi kemampuan yang
dimilikinya, motivasi belajar, Aktifitas dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, serta faktor
yang datang dari luar diri peserta didik atau faktor lingkungan terutama
kualitas pengajaran (Kingsley dalam Sudjana, 1989) membagi tiga macam
hasil belajar yaitu :
a) Ketrampilan dan kebiasaan,

b) Pengetahuan dan ketrampilan,
c) Sikap dan cita.
Masing-masing golongan tersebut dapat diisi dengan bahan yang ada pada
kurikulum di sekolah.
Beradasarkan pengertiaan diatas dapat diterapkan dalam mata
pelajaran matematika dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau
bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta

 

7

dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang
lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan
perilaku kerja yang lebih baik dalam memahami pelajaran matematika.
2. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang beraturan dan merupakan
bagian dari geometri, dalam penelitian ini hanya dibatasi untuk bangun
datar Persegi dan persegi panjang.
3. Metode Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif dimana
peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6
kelompok secara nitrogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran
yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok lain (Arend, 1997 dalam Etin Solihatin, 2007:4). Untuk
membantu peserta didik menemukan rumus yang diharapkan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan :.
“ Apakah melalui Penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika pada peserta didik kelas 5 SDN 2 Cingkrong Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Grobogan ?”.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan

hasil belajar

Matematika pada peserta didik kelas 5 SDN 2 Cingkrong Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Grobogan melalui penerapan metode Jigsaw.

 

8

E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut :
1. Bagi guru dan sekolah, mendapat masukan tentang penggunaan metode
Jigsaw, sehingga dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar peserta
didik pada khususnya serta meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya.
2. Bagi peserta didik, memperolah cara belajar matematika yang lebih
efektif, yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan peneliti,
khususnya yang terkait dangan penelitian yang menggunakan metode
Jigsaw.

 

Dokumen yang terkait

Artikel Publikasi: Penerapan Strategi Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Tentang Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN Tegalarum Margoyoso Pati Tahun 2014/2015.

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR Penerapan Strategi Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Tentang Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN Tegalarum Margoyoso Pati Tahun

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Minat Belajar Matematika Tentang Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN Tegalarum Margoyoso Pati Tahun 2014/2015.

0 2 5

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 2 16

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 1 13

PENGGUNAAN MEDIA MODEL BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG Penggunaan Media Model Bangun Datar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Konsep Bangun Datar Siswa Kelas V Semester Ii Tahun Ajaran 2010/2011 Sd Muhamm

0 1 14

PENDAHULUAN Penggunaan Media Model Bangun Datar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Konsep Bangun Datar Siswa Kelas V Semester Ii Tahun Ajaran 2010/2011 Sd Muhammadiyah Plosorejo.

0 2 7

”Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Pendekatan Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.

0 2 121

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 PAYAMAN

0 0 25

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SDN 4 KARANGTENGAH

0 0 13