Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Jehem - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Behem.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-RM UNUD

TAHUN 2016

DESA : JEHEM KECAMATAN : TEMBUKU KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : MADE RARA VIRGINIA NIRMALA NIM : 1306305024

FAKULTAS/PS : EKONOMI DAN BISNIS / AKUNTANSI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Jehem, Kecamatan TembukuBangli. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN Tematik Revolusi Mental 2016.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

 Bapak Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program KKN Tematik Revolusi Mental ini.

 Bapak Ida Bagus Made Rencana selaku Perbekel Desa Jehem atas bimbingannya selama program KKN Tematik Revolusi Mental berlangsung..

 Teman-teman kelompok KKN Tematik Revolusi Mental Desa Jehem, Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli atas dukungan dan kerjasamanya, semoga kita kompak selalu.

 Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan terima kasih.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

Jehem, 19 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………i

KATA PENGANTAR ………...ii

DAFTAR ISI………...………...iii

HALAMAN PENGESAHAN………......v

BAB 1 GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan……….…...…1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan………...……3

1.2.1 Pendapatan keluarga……….3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga………..3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Pemasalahan Keluarga………5

2.1.1 Masalah Kondisi Kesehatan……….5

2.1.2 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kebersihan Lingkungan Sekitar……….5

2.1.3 Masalah Perekonomian ………..6

2.2 Masalah Prioritas………...6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program………..………7

3.1.1 Penyelesaian Masalah Kesehatan ………...7

3.1.2 Penyelesaian Masalah Kebersihan Lingkungan Sekitar …...…...7

3.1.3 Penyelesaian Masalah Ekonomi ………….…...8

3.2 Jadwal Kegiatan...9

BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Jenis Kegiatan………...12


(4)

4.2 Pelaksanaan………...12

4.3 Waktu………..………...12

4.4 Lokasi………...……...……...12

4.5 Hasil...………....12

4.6Kendala………...………...…...12

4.7Solusi…..………....12

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan……….…...14

5.2 Rekomendasi………...14


(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang telah saya laksanakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Made Rara Virginia Nirmala

NIM : 1306305024

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental saya selama di lokasi Desa Jehem.

Jehem, 25Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui

KK Dampingan,

Ni Nengah Munjuk Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Jehem,

Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes NIP. 19660824 199601 1 001

Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Jehem,


(6)

(7)

(8)

(9)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) atau yang biasa disebut dengan KK Dampingan merupakan salah satu program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dampingan. Serta mampu menggali permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan dan kemudian berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Melalui PPK mahasiswa memperoleh pengalaman hidup pada kondisi kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.

Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Desa Jehem memiliki 13 banjar kemudian dibagi kepada 18 mahasiswa


(10)

KKN Unud. Pendampingan di Desa Jehem ini diperuntukkan kepada masyarakat dengan kelompok kurang mampu bagian keluarga harapan yang berjumlah 34 kepala keluarga (KK).

Pada program pendampingan keluarga KKN Revolusi Mental Unud Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Tingkad Batu, yaitu keluarga Ni Nengah Munjuk. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Ni Nengah Munjuk

Kawin 72 tahun Tidak Sekolah

- Istri

Keluarga Ibu Nengah Munjuk merupakan salah satu keluarga kurang mampu yang ada di Desa Jehem. Keluarganya terdiri dari Ibu Ni Nengah Munjuk sendiri, 1 anak perempuan dengan menantu dan cucunya. Suami Ibu Nengah yang bernama I Wayan Rugeg telah meninggal 4 tahun yang yang lalu, penyebabnya diarenakan sakit. Dari suaminya tersebut, Ibu Nengah Munjuk dikaruniai 1 anak perempuan yang telah menikah ke Dusun Tingkat Batu juga yang letak rumahnya tidak begitu jauh dari tempat tinggal Ibu Nengah Munjuk sendiri. Saat ini Ibu Nengah Munjuk tinggal sendirian di rumahnya.

Dalam kesehariannya Ibu Nengah menempati sebuah rumah yang terdiri dari tiga bangunan yaitu satu bangunan rumah, satu bangunan dapur dan satu bangunan kamar mandi. Bangunan rumah terdiri dari tiga ruangan, yaitu dua ruang tidur dan satunya digunakan sebagai gudang. Bangunan kedua adalah dapur. Dapur ini masih menggunakan tembok beton dan untuk memasak masih menggunakan tungku kayu bakar. Kemudian untuk penerangan, rumah Ibu Nengah telah menggunakan lampu rendah daya listrik. Tembok dan lantai rumah beliau hanya berlapis beton yang di plester. Ruang tidur Ibu Nengah keduanya masih sering ditempati dengan Ibu Nengah sendiri. Ibu Nengah memiliki kamar mandi, tetapi karena usia beliau dan lantai yang licin yang dapat membahayakan dirinya, jadi Ibu Nengah memilih untuk lebih sering mandi di luar rumah diantara


(11)

dapur dan kandang ayam tanpa dinding penyekat dengan menggunakan selang sehingga dapat terlihat oleh orang lain yang kebetulan melintas.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bicara masalah pendapatan, Ibu Nengah tidak memiliki pekerjaan sehingga beliau tidak memiliki pendapatan. Untuk kesehariannya, Ibu Nengah sebagian biayanya ditanggung oleh anak dan keponakannya. Adapun sumber penghasilan yang menjadi tumpuan hidup Ibu Ni Nengah berasal dari hasil ternak babi, menjual daun pisang, dan jual ayam, namun sumber penghasilan tersebut tidak rutin beliau dapatkan per harinya, melainkan secara berkala. Dari hasil ini Ibu Nengah dapat menyisihkan sebagian dana untuk biaya sehari-hari dan kegiatan keagamaan.

1.2.1 Pengeluaran Keluarga - Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran Ibu Nengah yang lebih sering ditanggung oleh anak dan keponakannya untuk sehari-hari, yaitu biaya makan. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan, rata-rata dihabiskan biaya sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000. Selain itu, untuk biaya listrik dan air per bulannya, dihabiskan sekitar Rp 50.000

- Pendidikan

Untuk masalah pendidikan, pengeluaran Ibu Nengah secara pribadi dapat dikatakan tidak ada karena memang tidak memiliki tanggungan anak.

- Kesehatan

Terdapat masalah kesehatan yaitu Ibu Nengah sering mengalami maag dan gatal-gatal pada seluruh badannya sejak dua tahun yang lalu. Dalam hal kesehatan, Ibu Nengah hanya mengandalkan BPJS dan JKBM tapi sulitnya akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dan banyaknya antrian penduduk yang berobat menggunakan BPJS atau JKBM membuat Ibu Nengah lebih memilih untuk tidak ke puskesmas dan beralih ke obat tradisional. Tetapi jika penyakit yang


(12)

dialami Ibu Nengah sudah parah barulah Ibu Nengah pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat..

- Sosial

Pengeluaran sosial Ibu Nengah yang ditanggung oleh anak atau keponakannya sering terjadi karena memang Ibu Nengah kerap mengikuti kegiatan keagamaan atau adat di Desa Jehem, rata-rata biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 50.000,00.


(13)

(14)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, saya melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan Ibu Nengah dengan melakukan perbincangan yang membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta kseseharian Ibu Nengah. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, saya menjadi semakin dekat dengan Ibu Nengah. Hal ini dikarenakan Ibu Nengah sangat ramah dan terbuka pada kami selaku mahasiswa KKN-RM. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh Ibu Nengah, yaitu dapat dirinci sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Kondisi Kesehatan

Kondisi kesehatan merupakan salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dari keluarga Bu Nengah. Bu Nengah sendiri yang usianya sudah mencapai 72 tahun, sejak 2 tahun lalu mengalami gatal-gatal yang sering kumat ketika pada malam hari. Selain itu juga, Bu Nengah sering mengalami maag yang dikarenakan Bu Nengah sering terlambat makan.

2.1.2 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kebersihan Lingkungan Sekitar

Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Dapur Bu Nengah menggunakan tungku sehingga banyak asap yang dihasilkan, akan tetapi dapurnya hanya memiliki sedikit lubang udara sehingga banyak asap yang menumpuk di dalam ruangan saat memasak. Hal tersebut tidak baik untuk kesehatan. Kebersihan dapurnya juga kurang dijaga dimana peralatan masak dan makan tidak ditutup sehingga banyak lalat dapat hinggap diatasnya. Selain itu, Bu Nengah sangat jarang menggunakan kamar mandi melainkan lebih


(15)

memilih untuk mandi di luar. Spray tempat tidur Bu Nengah pun sudah sejak beberapa tahun yang lalu tidak pernah diganti. Hal tersebut yang menjadikan lingkungan rumah keluarga dan sekitarnya menjadi tidak sehat. Lingkungan yang tidak sehat merupakan sumber penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh.

2.1.3 Masalah Perekonomian

Perekonomian Bu Nengah dapat dikatakan sangat rendah, karena sumber penghasilan Bu nengah sebagian besar mengandalkan pemberian dari anak dan keponakannya. Sedangkan untuk penghasilan yang ia peroleh dari hasil ternak babi, dll hanya diperoleh secara berkala. Bu Nengah pun juga tidak mampu untuk melakukan pekerjaan lagi, dikarenakan karena pengaruh usia, maka dari itu alas an inilah yang menjadikan Ibu Nengah sangat membutuhkan bantuan dalam segi ekonomi. Permasalahan keuangan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dipecahkan karena merupakan masalah utama yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan dari keluarga dampingan baik ekonomi maupun sosial.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh Ibu Nengah tersebut, penulis dapat menentukan prioritas permasalahan Ibu Nengah yaitu permasalahan ekonomi, dimana pendapatan yang diperoleh Ibu Nengah tidak menentu. Masalah perekonomian adalah permasalahan mendasar yang akan memengaruhi semua aspek kehidupan. Permasalahan yang lain akan dapat diatasi jika permasalahan ekonomi sudah dapat diatasi.


(16)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi Ibu Nengah diantaranya yakni Program Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang.

3.1.1 Penyelesaian Masalah Kesehatan

Mengenai solusi terkait permasalahan kesehatan, saya hanya dapat mengingatkan agar Ibu Nengah sebaiknya mengingatkan kepada anak atau keponakannya untuk membantunya mengganti sprei tempat tidur agar selalu bersih dan tidak kotor karena itu juga dapat menyebabkan timbulnya gatal-gatal di badan Ibu Nengah. Di samping itu, saya juga memberikan beberapa informasi kepada keluarga Ibu Nengah mengenai beberapa materi informasi yang saya berikan adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang meliputi : bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan terutama dalam mengelola sampah di bank sampah, bagaimana menjaga agar diri tetap sehat yaitu dengan mengistirahatkan tubuh secukupnya, memenuhi segala gizi yang dibutuhkan tubuh dan pola makan yang teratur serta terakhir berolahraga secara rutin misalnya dengan mengikuti senam bersama ibu PKK setiap Minggu sore.

3.1.2 Penyelesaian Masalah Kebersihan Lingkungan Sekitar

Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi di dalam rumah terlihat kotor karena sangat jarang dibersihkan dan untuk itu disarankan agar selalu menjaga kebersihan di dalam rumah. Sedangkan untuk di lingkungan luar rumah, disarankan agar selalu membersihkan parit sehingga mencegahnya menjadi sumber sarang nyamuk. Selain itu juga


(17)

disarankan agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos, begitu juga dengan sampah plastik yang nantinya bisa menjadi value added, yang nantinya juga mampu menjadi sumber penghasilan bagi Ibu Nengah sendiri. Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.

3.1.3 Penyelesaian Masalah Ekonomi

Cara awal untuk mengatasi permasalahan perekonomian Ibu Nengah adalah dengan memperbaiki pola pikir Ibu Nengah yang berpikiran penghasilan sehari hanya cukup untuk makan, yaitu dengan cara menyisihkan uang dari pemberian anak ataupun sedikit demi sedikit. Dengan begitu Ibu Nengah akan memiliki simpanan yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan keperluan tidak terduga untuk ke depannya. Selain itu, saya juga menyarankan Ibu Nengah untuk rutin menjual daun pisang ataupun beberapa hasil tanaman-tanaman yang ada di pekarangan rumahnya yang nantinya bisa dititipkan di warung depan rumahnya agar bisa membantu menambah penghasilan Ibu Nengah walaupun hasilnya tidak seberapa.

Selain itu, adanya program pemberian bantuan sandang dan pangan untuk Ibu Nengah, mengingat bahwa kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah kebutuhan akan sandang dan pangan karena dilihat juga dari pakaian sehari-hari yang digunakan Ibu Nengah sudah sangat lusuh. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan dapat membantu. Selain itu diberikan juga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, kopi, mie, dupa, dan roti.


(18)

Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Ibu Ni Nengah Munjuk dalam waktu 5 minggu, dilakukan kunjungan sebanyak 21

kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Agenda Kegiatan Kunjungan mahasiswa ke KK Dampingan No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan 1 26 Agustus 2016 13.00 – 14.00

17.00 – 20.00

1’ 3’

Bertemu dengan Kelian Br. Dinas Tingkad Batu untuk mencari data KK Dampingan

Mengunjungi KK Dampingan dan perkenalan dengan Ibu Ni Nengah Munjuk

2 29 Agustus 2016 14.00 – 17.00 3’ Meminta biodata kepala keluarga serta anggota keluarga dampingan berupa KK sebagai upaya membantu desa mendata KK miskin.

3 31 Agustus 2016 14.00 – 19.00 5’ Mengunjungi KK dampingan guna mencari informasi mengenai latar belakang keluarga 4 2 Agustus 2016 16.00 – 19.00 3’ Mengenal lebih dekat dengan Ibu Ni Nengah

Munjuk

5 5 Agustus 2016 16.00 – 19.00 3’ Berbincang – bincang dengan Ibu Nengah Munjuk untuk mendapatkan data tambahan 6 7 Agustus 2016 16.00 – 20.00 4’ Berkunjung ke KK dampingan dan berdiskusi

santai dengan Ibu Ni Nengah Munjuk serta bercerita mengenai permasalahan yang dihadapi 7 9 Agustus 2016 16.00 – 21.00 5’ Berkunjung ke KK dampingan dan berdiskusi

dengan Ibu Nengah terkait masalah perekonomian keluarga

8 11 Agustus 2016 17.00 – 21.00 4’ Diskusi dan observasi langsung lingkungan rumah KK dampingan dan membantu membersihkan halaman Ibu Nengah

9 12 Agustus 2016 17.00 – 20.00 3’ Diskusi dengan Ibu Nengah dan membantu pekerjaan rumahnya


(19)

10 13 Agustus 2016 16.00 – 20.00 4’ Berkunjung ke KK dampingan dan berdiskusi mengenai masalah kesehatan

11 14 Agustus 2016 16.00 – 20.00 4’ Berkunjung ke KK Dampingan dan memberikan obat serta P3K

12 15 Agustus 2016 16.00 – 20.00 4’ Mengunjungi KK Dampingan, mengikuti aktivitas KK Dampingan dan memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi, selain itu memberikan penjelasan tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekitar

13 16 Agustus 2016 16.00 – 20.00 4’ Mengunjungi KK Dampingan, mengikuti aktivitas KK Dampingan dan memberikan solusi untuk permasalahan tentang tanaman yang tidak dimanfaatkan

14 17 Agustus 2016 17.00 – 21.00 4’ Mengunjungi KK Dampingan dan menyarankan untuk menjaga pola makan dan hidup yang sehat 15 18 Agustus 2016 13.00 – 16.00 3’ Mengunjungi KK Dampingan dan membantu

membersihkan halaman rumah

16 19 Agustus 2016 13.00 – 16.00 3’ Mengunjungi KK Dampingan dan memberi makan ternak sekaligus berdiskusi tentang kondisi Ibu Nengah Munjuk saat ini.

17 21 Agustus 2016 13.00 – 18.00 5’ Berbincang-bincang dan menyarankan kepada Ibu Nengah untuk menanam berbagai tanaman di halaman rumahnya dan membantu membersihkan rumah

18 22 Agustus 2016 14.00 – 19.00 5’ Berdiskusi dengan Ibu Nengah mengenai profil yang belum terlengkapi

19 23 Agustus 2016 13.00 – 18.00 5’ Berbincang-bincang dan menyarankan Ibu Nengah untuk menyisihkan uang yang diperoleh dan ditabung di koperasi simpan pinjam

20 24 Agustus 2016 11.00 – 16.00 5’ Ramah tamah dengan KK dampingan dan membantu pekerjaan rumah


(20)

dan diberikan melalui diskusi telah memberi pengaruh positif terhadap kehidupan Ibu Nengah dan bercengkrama mengingat waktu pelaksanaan KKN akan segera berakhir.

22. 27 Agustus 2016 15.00 – 21.00 6’ Melakukan perpisahan dengan Ibu Ni Nengah Munjuk sekaligus penyerahan bantuan sandang dan pangan


(21)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari apa dan bagaimana solusi yang diberikan dalam menghadapi permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diharapkan.

Pendampingan terhadap Ibu Ni Nengah Munjuk menghasilkan beberapa hal positif seperti berikut :

1. Peningkatan Pendapatan Keluarga Melalui Pemberdayaan Potensi Keluarga Ibu Ni Nengah Munjuk yang semula sangat minim aktivitas sekarang sudah mulai meningkatkan aktivitasnya meskipun belum mulai ingin bekerja. Tanaman – tanaman yang ada di pekarangan yang awalnya sangat jarang dimanfaatkan oleh Ibu Nengah, kini sudah mulai dimanfaatkan kembali secara rutin oleh Ibu Nengah guna untuk memperoleh penghasilan walaupun tidak seberapa. Selain itu, saran untuk menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, Ibu Nengah sendiri pun sangat antusias untuk memulainya. Ibu Nengah juga menyadari pentingnya menabung untuk jangka waktu ke depan.

2. Peningkatan Kondisi Kesehatan

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan yang cukup signifikan dalam hal kesehatan keluarga Ibu Nengah. Keluhan Maag dirasakan sudah jarang kembali muncul. Semakin hari, Ibu Nengah juga tampak semakin sehat dan bugar Bahkan, keluarga Me Soti mulai menggunakan tanaman – tanaman yang selama ini ada di pekarangan rumahnya yang dapat dimanfaatkans sebagai obat keluarga sebagai pengobatan dini jika mengalami gangguan kesehatan pada keluarga. 3. Peningkatan Kebersihan dan Kesehatan Rumah dan Lingkungan Sekitar


(22)

Dari awal hingga kunjungan terakhir yang dilakukan, terlihat bahwa adanya perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik dari kebersihan lingkungan rumah baik di dalam rumah,maupun di pekarangan rumah. Setiap ruangan yang awalnya terlihat kurang bersih,dan agak semrawut, kini sudah lebih bersih dan tertata rapi. Begitu juga, dengan keadaan dapur yang awalnya semerawut, kini sudah lebih tertata rapi. Halaman rumah dan parit di sekitar rumah juga bersih dan tidak ada lagi genangan air. Selain itu juga, adanya pemilahan sampah yang mulai dilakukan oleh Ibu Nengah terutama pada sampah plastik yang nantinya bisa menjadi nilai ekonomis bagi Ibu Nengah sendiri.

Dalam pelaksanaan program pendampingan keluarga ini, penulis menemukan kendala yakni terletak pada penggunaan bahasa daerah bali karena KK Dampingan kurang memahami Bahasa Indonesia sehingga mengakibatkan sulitnya melakukan diskusi dan wawancara yang lebih terpadu dengan Ibu Nengah Munjuk. Namun, selebihnya penulis tidak menemukan kendala yang berarti karena keluarga Ibu Nengah Munjuk sangat bersahabat dan terbuka dalam menerima mahasiswa KKN. Selain itu, rumah KK dampingan cukup dekat dan akses jalan menuju rumah cukup baik.


(23)

(24)

BAB V PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 5 Minggu di Desa Jehem adalah sebagai berikut :

 Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian lebih mengingat Ibu Nengah sangat riskan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian tentang hidup sehat.

 Terciptanya kondisi kesehatan yang baik apabila mau dan berusaha menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

 Masalah ditemukan pada Ibu Nengah Munjuk terutama masalah pekerjaan yang tidak tetap disebabkan karena rendahnya pendidikan anggota keluarga sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang dapat memberikan jaminan bagi masa depan keluarga.

 Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.

5.2. SARAN

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Nengah, maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut :

 Ibu Nengah perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

 Ibu Nengah Munjuk dapat mengaplikasikan semua solusi yang telah ditawarkan oleh penulis. Keluarga dampingan disarankan untuk selalu menyisihkan sebagian uang untuk ditabung yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan secara mendadak atau tidak terduga.

 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN-RM Unud Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara


(25)

berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.


(26)

LAMPIRAN

Gambar saat perkenalan KK Dampingan

Gambar saat setelah berbincang-berbincang (memberi motivasi) dengan Ibu Nengah Munjuk


(27)

Gambar kondisi rumah Ibu Nengah Munjuk


(28)

(1)

(2)

1 BAB V PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 5 Minggu di Desa Jehem adalah sebagai berikut :

 Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian lebih mengingat Ibu Nengah sangat riskan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian tentang hidup sehat.

 Terciptanya kondisi kesehatan yang baik apabila mau dan berusaha menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

 Masalah ditemukan pada Ibu Nengah Munjuk terutama masalah pekerjaan yang tidak tetap disebabkan karena rendahnya pendidikan anggota keluarga sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang dapat memberikan jaminan bagi masa depan keluarga.

 Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.

5.2. SARAN

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Nengah, maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut :

 Ibu Nengah perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

 Ibu Nengah Munjuk dapat mengaplikasikan semua solusi yang telah ditawarkan oleh penulis. Keluarga dampingan disarankan untuk selalu menyisihkan sebagian uang untuk ditabung yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan secara mendadak atau tidak terduga.

 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN-RM Unud Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara


(3)

berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.


(4)

3

LAMPIRAN

Gambar saat perkenalan KK Dampingan

Gambar saat setelah berbincang-berbincang (memberi motivasi) dengan Ibu Nengah Munjuk


(5)

Gambar kondisi rumah Ibu Nengah Munjuk


(6)

5