Contoh Makalah Laporan Masalah Limbah Pabrik Kulit dan Plastik
Masalah Limbah Pabrik Kulit & Plastik di
Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
Enden Rahayu
Revi Rexi Muhamad Fadilah
Aldi Kusnan Fadilah
Ari Riyanto
5.
6.
7.
8.
9.
Ashar Mubasir
M. Rangga
M. Hilman
Nunik Sherin
Della
( Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar STT Garut Semeter II 2014 )
STT GARUT 2014
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan - Garut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin maraknya industri yang berdiri serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli
terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah muncul tumpukan limbah atau pun sampah yang
tidak di buang tidak sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di
bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada
lingkungan sekitar dan mengakibatkan masalah biologis bagi masayarakat sekitar.
Makalah ini dilengkapi dengan beberapa faktor yang timbul dan upaya yang dapat dilakukan
mengenai masalah limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan - Garut. Oleh karena itu, Kami telah menyusun Makalah ini
dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang “ Dampak Pencemaran Limbah Pabrik
Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut ” ini
dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun
sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna meminimalisir dampak
dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat bersama mengurangi dampak dari
adanya limbah ataupun sampah baik yang organic dan nonorganik. Karena sampah
sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah organik yang dapat
dijadikan pupuk atau limbah plastik dengan cara mendaur ulang serta limbah lain yang bisa
dimanfaatkan.
1.2. RumusanMasalah
Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut
• Bagaimana mengatasi Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut ?
• Apa langkah yang dapat ditempuh untuk meminimalisir limbah Limbah Pabrik Kulit &
Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut ?
1.3. Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan
•
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
• Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
b.
Manfaat
Adapun manfaat makalah ini:
Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui dampak
terhadap lingkungan
•
Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang mengangkat masalah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh
alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan,
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari
bahan kimia organik dan anorganik, dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu.
(wikipedia.org/5/2013)
Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Pencemaran limbah juga
didukung oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap
lingkungan diantaranya :
a. Volume Limbah
Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang akan
ditimbulkan semakin besar pula terasa.
b. Kandungan Bahan Pencemar
Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran lingkungan apabila
kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran yang fatal bahkan dapat
membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.
c. Frekuensi Pembuangan Limbah
Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya dikarenakan
banyaknya industri yang berdiri. Dengan semakin banyak frekuensi limbah tentunya
pembuangan limbah menjadi tidak terkandali dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat
maksimal dikarenakan pengolahan limbah yang masih jauh dari harapan.
2.2 Sumber dan Jenis Limbah
1. Sumber Utama Limbah
Sumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya sumber
limbah terdiri dari :
• Aktivitas manusia
Saat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang produksi maka akan
timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan yang dilakukan oleh manusia
menggunakan mesin dan juga sulitnya untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi
barang yang bias dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Berikut adalah limbah yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia misalnya :
a) Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran bermotor
b) Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi
c) Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun perumahan
• Aktivitas alam
Selain dari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di timbulkan oleh aktivitas alam
walaupun jumlahnya sangat sedikit pengaruhnya terhadap lingkungan karena lokasinya yang
biasanya bersifat lokal.berikut ini contoh dari aktivitas alam yang menghasilkan limbah
yaitu :
a) Pembusukan bahan organik alami
b) Banjir, longsor serta
c) Aktivitas alam yang lain
Karena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan, manusia di
bumi terus mengembangkan teknologi untuk mencegah dampak pencemaran lingkungan.
Walaupun dilain pihak limbah terus meningkat terutama diakibatkan oleh aktivitas manusia,
hal ini didorong oleh beberapa factor sebagai berikut
•
Perkembangan industri
Perkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan, transportasi dan manufakur
atau pabrik yang mengahasilkan limbah dalam jumlah yang relative besar sehingga terjadi
pembuangan limbah yang kurang terkontrol karena kurannya teknologi untuk membuat
limbah menjadi barang yang terurai atau ramah lingkungan
•
Modernisasi
Pada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan barang semakin marak
digunakan dikalangan orang yang mengeluti bidang industry. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan barang dengan cepat tetapi di lain hal perkembangan teknologi berakibat pada
semakin banyaknya limbah yang dihasilkan oleh teknologi itu sendiri.
•
Pertambahan penduduk
Semakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah meningkatnya
kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya jumlah kebutuhan akan barang. Hal ini
dapat menimbulkan berberpa macam masalah seperti :
a) Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi
Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi berdampak terhadap semakin
berkurangnya hutan untuk mengurangi kadar pencemaran lingkungan.
b) Penimbunan sampah
Semakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk karena pembuangannya yang
sembarangan dan mungkin juga karena kurang mampunya tempat pembuangan sampah untuk
menampung sampah atau yang biasa disebut TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dalam
menampung sampah sehingga sampah menumpuk di suatu tempat yang berdampak
menurunnya kualitas lingkungan sekitar
2.3 Pencemaran Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut dan Pemecahannya
A. Komposisi Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur,
Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
sisa pengolahan pabrik kulit, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos;
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk lainnya.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung
Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut, sebagai berikut :
a. Gangguan Kesehatan:
Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi;
- Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan menyebabkan lingkungan di Kampung
Dangdeur menjadi tidak indah untuk dipandang mata;
B. Pengelolaan Sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan,
maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti tata cara pengelolaan sampah
yang baik dan benar. Seharusnya pabrik plastic & Kulit yang tedapar disana, membuang
limbah hasil produksinya ke tempat pembuangan yang benar. Bukan, dibuang ke sungai yang
mana digunakan oleh warga di Kampung Dangdeur.Tata Cara pengelolaan sampah adalah
bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka
pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak
juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang harus dilakukan :
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang
sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah
membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan
fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting
sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku
dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak
langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,
gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting
maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung
jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat
dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan
tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi
oleh banyak pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan banyak
manfaat, diantaranya adalah:
a.
Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga menarik
wisatawan untuk berkunjung;
b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat mengoptimalkan
penggunaan pemanfaatan kawasan;
c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;
d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan pada halaman sebelumnya bahwa kebanyakan Limbah Pabrik Kulit &
Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut paling banyak
ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat
dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jika tidak dikelola dengan
baik, maka akan berdampak negatif terhadap masyarakat. Dan untuk cara menangani dampak
limbah yang semakin besar tersebut yaitu dengan mendaur ulang limbah yang untuk
mengurangi pencemaran yang diakibatkan dari hasil aktivitas manusia dan aktivitas alam.
3.2 Saran
Kami menyarankan kepada seluruh masyarakat perlu perhatian khusus mengingat semakin
banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar Kampung Dangdeur, yang telah mencemari
lingkungan sekitar untuk dapat mengurangi limbah yang telah diciptakannya, semua
tergantung dari kesadaran diri masing-masing. Dengan pengolahan limbah diharapkan
lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah shingga masalah kesehatanpun
bias diatasi.
Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
Enden Rahayu
Revi Rexi Muhamad Fadilah
Aldi Kusnan Fadilah
Ari Riyanto
5.
6.
7.
8.
9.
Ashar Mubasir
M. Rangga
M. Hilman
Nunik Sherin
Della
( Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar STT Garut Semeter II 2014 )
STT GARUT 2014
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan - Garut
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin maraknya industri yang berdiri serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli
terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah muncul tumpukan limbah atau pun sampah yang
tidak di buang tidak sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di
bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada
lingkungan sekitar dan mengakibatkan masalah biologis bagi masayarakat sekitar.
Makalah ini dilengkapi dengan beberapa faktor yang timbul dan upaya yang dapat dilakukan
mengenai masalah limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan - Garut. Oleh karena itu, Kami telah menyusun Makalah ini
dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang “ Dampak Pencemaran Limbah Pabrik
Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut ” ini
dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun
sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna meminimalisir dampak
dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat bersama mengurangi dampak dari
adanya limbah ataupun sampah baik yang organic dan nonorganik. Karena sampah
sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah organik yang dapat
dijadikan pupuk atau limbah plastik dengan cara mendaur ulang serta limbah lain yang bisa
dimanfaatkan.
1.2. RumusanMasalah
Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut
• Bagaimana mengatasi Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut ?
• Apa langkah yang dapat ditempuh untuk meminimalisir limbah Limbah Pabrik Kulit &
Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut ?
1.3. Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan
•
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
• Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
b.
Manfaat
Adapun manfaat makalah ini:
Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui dampak
terhadap lingkungan
•
Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang mengangkat masalah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh
alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan,
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari
bahan kimia organik dan anorganik, dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu.
(wikipedia.org/5/2013)
Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Pencemaran limbah juga
didukung oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap
lingkungan diantaranya :
a. Volume Limbah
Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang akan
ditimbulkan semakin besar pula terasa.
b. Kandungan Bahan Pencemar
Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran lingkungan apabila
kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran yang fatal bahkan dapat
membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.
c. Frekuensi Pembuangan Limbah
Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya dikarenakan
banyaknya industri yang berdiri. Dengan semakin banyak frekuensi limbah tentunya
pembuangan limbah menjadi tidak terkandali dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat
maksimal dikarenakan pengolahan limbah yang masih jauh dari harapan.
2.2 Sumber dan Jenis Limbah
1. Sumber Utama Limbah
Sumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya sumber
limbah terdiri dari :
• Aktivitas manusia
Saat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang produksi maka akan
timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan yang dilakukan oleh manusia
menggunakan mesin dan juga sulitnya untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi
barang yang bias dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Berikut adalah limbah yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia misalnya :
a) Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran bermotor
b) Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi
c) Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun perumahan
• Aktivitas alam
Selain dari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di timbulkan oleh aktivitas alam
walaupun jumlahnya sangat sedikit pengaruhnya terhadap lingkungan karena lokasinya yang
biasanya bersifat lokal.berikut ini contoh dari aktivitas alam yang menghasilkan limbah
yaitu :
a) Pembusukan bahan organik alami
b) Banjir, longsor serta
c) Aktivitas alam yang lain
Karena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan, manusia di
bumi terus mengembangkan teknologi untuk mencegah dampak pencemaran lingkungan.
Walaupun dilain pihak limbah terus meningkat terutama diakibatkan oleh aktivitas manusia,
hal ini didorong oleh beberapa factor sebagai berikut
•
Perkembangan industri
Perkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan, transportasi dan manufakur
atau pabrik yang mengahasilkan limbah dalam jumlah yang relative besar sehingga terjadi
pembuangan limbah yang kurang terkontrol karena kurannya teknologi untuk membuat
limbah menjadi barang yang terurai atau ramah lingkungan
•
Modernisasi
Pada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan barang semakin marak
digunakan dikalangan orang yang mengeluti bidang industry. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan barang dengan cepat tetapi di lain hal perkembangan teknologi berakibat pada
semakin banyaknya limbah yang dihasilkan oleh teknologi itu sendiri.
•
Pertambahan penduduk
Semakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah meningkatnya
kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya jumlah kebutuhan akan barang. Hal ini
dapat menimbulkan berberpa macam masalah seperti :
a) Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi
Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi berdampak terhadap semakin
berkurangnya hutan untuk mengurangi kadar pencemaran lingkungan.
b) Penimbunan sampah
Semakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk karena pembuangannya yang
sembarangan dan mungkin juga karena kurang mampunya tempat pembuangan sampah untuk
menampung sampah atau yang biasa disebut TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dalam
menampung sampah sehingga sampah menumpuk di suatu tempat yang berdampak
menurunnya kualitas lingkungan sekitar
2.3 Pencemaran Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci
Kecamatan Karang Pawitan – Garut dan Pemecahannya
A. Komposisi Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung Dangdeur,
Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
sisa pengolahan pabrik kulit, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos;
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk lainnya.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari Limbah Pabrik Kulit & Plastik di Kampung
Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut, sebagai berikut :
a. Gangguan Kesehatan:
Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi;
- Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan menyebabkan lingkungan di Kampung
Dangdeur menjadi tidak indah untuk dipandang mata;
B. Pengelolaan Sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan,
maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti tata cara pengelolaan sampah
yang baik dan benar. Seharusnya pabrik plastic & Kulit yang tedapar disana, membuang
limbah hasil produksinya ke tempat pembuangan yang benar. Bukan, dibuang ke sungai yang
mana digunakan oleh warga di Kampung Dangdeur.Tata Cara pengelolaan sampah adalah
bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka
pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak
juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang harus dilakukan :
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang
sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah
membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan
fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting
sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku
dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak
langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,
gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting
maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung
jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat
dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan
tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi
oleh banyak pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan banyak
manfaat, diantaranya adalah:
a.
Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga menarik
wisatawan untuk berkunjung;
b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat mengoptimalkan
penggunaan pemanfaatan kawasan;
c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;
d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan pada halaman sebelumnya bahwa kebanyakan Limbah Pabrik Kulit &
Plastik di Kampung Dangdeur, Desa Suci Kecamatan Karang Pawitan – Garut paling banyak
ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat
dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jika tidak dikelola dengan
baik, maka akan berdampak negatif terhadap masyarakat. Dan untuk cara menangani dampak
limbah yang semakin besar tersebut yaitu dengan mendaur ulang limbah yang untuk
mengurangi pencemaran yang diakibatkan dari hasil aktivitas manusia dan aktivitas alam.
3.2 Saran
Kami menyarankan kepada seluruh masyarakat perlu perhatian khusus mengingat semakin
banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar Kampung Dangdeur, yang telah mencemari
lingkungan sekitar untuk dapat mengurangi limbah yang telah diciptakannya, semua
tergantung dari kesadaran diri masing-masing. Dengan pengolahan limbah diharapkan
lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah shingga masalah kesehatanpun
bias diatasi.