Perdirjen Anggaran01 2009 Juknis SBK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN
NOMOR PER-OTIAGI}OO9
TENTANG
PETUNJUKTEKNIS PENYUSUNANSTANDAR BIAYA KHUSUS
DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN,
Menimbang

bahwa dalam rangka melaksanakanketentuanPasal 5 PeraturanMenteri
KeuanganNomor 69IPMK.0212008tentang PenyusunanStandar Biaya
Khusus, perlu menetapkanPeraturanDirekttr JenderalAnggaran tentang
PetunjukTeknisPenyusunan
StandarBiayaKhusus;

Mengingat

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.0212008 tentang
Penyusunan
StandarBiayaKhusus;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.0I/2008 tentang

Keuangan;
OrganisasidanTataKerja Departemen
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN TENTANG
PETUNruK TEKNIS PENYUSUNANSTANDAR BIAYA KHUSUS.
Pasal 1
Petunjuk Teknis PenyusunanStandar Biaya Khusus (SBK) merupakan
panduanbagi KementerianNegara/Lembaga
dalammenyusundanmenelaah
SBK untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan oleh Kementerian
Negara./Lembaga
bersangkutandan/ataudi wilayah tertentu.
Pasal2
PetunjukTeknis PenyusunanSBK sebagaimana
dimaksuddalam Pasal I
adalahsebagaimana
ditetapkandalamLampiran PeraturanDirektur Jenderal

Anggaranini yang merupakanbagianyang tidak terpisahkandari Peraturan
DirekturJenderalAnggaranini.
Pasal3
peraturan Direktur Jenderal Anggaran ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkanpengumumanPeraturan
dalamBerita Negara
Direktur JenderalAnggaranini denganpenempatannya
RepublikIndonesia.
di Jakarta

ffr{gw
'.-.i'.+;tQ

tanggal 23 (hqleb

R JENDERALANGGARAN,
--t/l

i"*,\.-


Ki,b

aooq

RATNAWATI
31669947

-l-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN
NOMOR PER-94 AGI2O09TENTANG PETUNruK TEKNIS
PENYTJST'NANSTANDAR BIAYA KHUSUS

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
SesuaiamanatUndang-undang
Nomor 17 tahun 2003 tentangKeuangan

Negara,bahwa pengelolaankeuangannegaradilakukan secaratertib, taat pida
peraturan perundang-undangan,efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab denganmemperhatikanrasakeadilandan kepatutan(Pasal3,
di atas,dalamPasal4
lyat l). Sebagaipenjabaranlebih lanjut Undang-undang
PeraturanPemerintahNomor 21 Tahun2004 tentangPenyusunanRencanaKerja
danAnggaranKementerianNegara/Lembaga
disebutkanbahwaRKA-KL disusun
menggunakan
tiga
pendekatan,
yaitu : Kerangka pengeluaranJangka
9:ng*
Menengah, PenganggaranTerpadu, dan penganggaran Berbasis Kinerja.
SelanjutnyadalamPasal7 ayat(2) disebutkanbahwadalampenyusunananggaran
berbasiskinerja diperlukanindikatorkinerja, standarbiaya,dan evaluasifineda
dari setiapprogramdanjenis kegiatan.
Standar biaya yang merupakansalah satu komponen yang diperlukan
penyusunan
AnggaranBerbasisKinerja terdiri dari Standarniuyu Umum

9l*
(SBU) dan StandarBiaya Khusus (SBK). SBU bersifat lintas Kernenterian
Negara/Lembagadan/ataulintas wilayah sedangkanSBK digunakan oleh
KementerianNegara/Lembagatertentu dan/ataudi wilayah tertenfu.Penyusunan
oleh KementerianNegara/Lanbagasangatdiperlukan
fBK yang pelaksanaannya
karena sBK berkenaandapat dipergunakansebagai acuan dalam -inyur,r1
perencfluutrl anggaran tahun berikutnya, mempermudahdalam penyusunan
RKA-KL dan denganadanyaSBK memudahkandatampenetapanvolume sasaran
dalam pencapaianindikator kinerja maupun indikator keluaran Kementerian
Negara/Lembaga.PenyusunanSgk aiharapkan dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai tahapan kegiatan serta perencaruuuranggarannyauntuk
menghasilkankeluaran (output), serta hasil (outcome)Indikatoi Kinefa Utama
(IKU) atau Key Performance Indicator (KpI) masing-masingprogram
KementerianNegara/Lembaga.
SBK yang disusun oleh KementerianNegara/Lembagadan ditelaah
_
bersama dengan DepartemenKeuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran
merupakanimplementasiPeraturanPemerintahNomor 2l Tahun 2004 iusal 7
sehingga diperlukan koordinasi yang baik dari seluruh Kementerian

Negara/Lembaga dengan Departemen Keuangan c.q Direktorat Jenderal
Anggaran.Berkaitandenganupayamemperlancar
prosespenyusunanSBK dan
penelaahanSBK disusunlah "Petunjuk Teknis PenyusunanStandar Biaya
Khusus".
B. FUNGSIDAN MANFAAT
Fungsi Petunjuk Teknis PenyusunanStandarBiaya Khusus adalahurtuk
memberikanpetunjukagarterdapatkesamaanpemahamandalampenyusunandan
penelaahan
SBK.
SedangkanmanfaatPetunjuk Teknis PenyusunanStandarBiaya Khusus
adalahuntuk mempermudah
prosespenyusunan
danpenelaahan
sBK.
C. ARAH KEBIJAKAN SBK
Arah kebijakan penyusunanSBK adalah mengupayakantersusunnya
standar biaya suatu kegiatan yang terdiri atas tahapan pelaksanaanyang
dilaksanakanoleh KementerianNegara/Lembaga.
StandarBiaya tersebutyang


a

nantinyadapatdigunakansebagaiangkadasardalamperencanarm
pengalokasian
danauntuk tahunberikutnya.
PadaprinsipnyaSBK merupakanstandarbiaya kegiatandi luar kegiatan
pembayarangaji, honorarium,dan tunjangan(kodekegiatan0001) dan kegiatan
penyelenggaraanoperasional dan pemeliharaan perkantoran (kode kegiatan
0002). SBK digunakanbagi KementerianNegara/Lembaga
dalam penyusunan
RKA-KL.
D. HAL-HAL BARU DALAM PETUNJUKTEKNIS PENYUSUNANSBK
PetunjukTeknis Penyusunan
SBK ini memuatbeberapahal baru sebagai
penyempurnaan
Petunjuk Teknissebelumnya
yaitu:
1. PenyusunanSBK terdiri dari tahapanpelaksanaan.
Hal ini untuk mengetahui

mekanisme dan proses pencapaianindikator kinerja maupun indikator
keluaranKementerianNegara/Lembaga.
2. Aplikasi 'SBK menyediakan fasilitas pencetakan catatan penelaahan,
rekapitulasiusulanSBK, dan rekapitulasipersetujuanSBK sertapencetakan
LampiranPMK SBK untukmempennudah
penyusunan
SBK.
RUANG LINGKUP
PetunjukTeknisPenyusunan
SBK ini berlakudan digunakanoleh seluruh
KementerianNegara/Lembagadalam rangka penyusunanSBK suatu kegiatan.
Subsknsi Petunjuk Teknis PenyusunanSBK ini meliputi pengajuanSBK,
institusi terkait dan pembagianwewenang,tata ctua penyusunanSBK dan tata
carapenelaahan
SBK.
F. PENGERTIAN
1. RencanaKerja danAnggaranKementerianNegara/Lembagayang
selanjutnya
disebutRKA-KL adalahdokumenperencanaan
yangberisi

danpenganggaran
program dan kegiatan suatu Kementeriannegara/lembagayang merupakan
penjabaran dari RKP dan Rencana Kerja Strategis Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutandalam satu tahun anggaran serta
anggaxanyang diperlukanuntuk melaksanakannya.
2. standarBiaya Umum yang selanjutnyadisingkatsBU adalahsatuanbiaya
paling tinggi yang ditetapkansebagaibiaya masukandan atau indeks satuan
biaya keluaran yang penggunaannyadapat bersifat lintas Kementerian
Negara/Lembaga
danataulintas wilayah
3. StandarBiaya Khususyang selanjutnyadisingkatSBK adalahstandarbiaya
yang digunakan untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan Kementerian
Negara/Lembaga
tertentudan/ataudi wilayah tertentu.
4. ProgramadalahpenjabarankebijakanKementerianNegara/Lembaga
dalam
bentukupayayang berisi satu ataubeberapakegiatandenganmenggunakan
sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai
denganmisi KementerianNegara/Lembaga.
5. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakanoleh satu atau

beberapasatuankerja sebagaibagiandari pencapaiansasaranterukur pada
suatuprogramdan terdiri dari sekumpulantindakanpengerahansumberdaya
baik yang berupapersonil (sumberdaya manusia),barangmodal termasuk
peralatandan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapaatau kesemua
jenis sumber daya tersebut sebagaimasukan (input) untuk menghasilkan
keluaran(output)dalambentukbarangljasa.

-J-

6- Kegiatan Dasar adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhandasar satuankerja, merupakansyarat minimal berjalannyasuatu
organisasi atau kegiatan yang dilaksanakan dalam r*gku pemenuhan
pelayananpublik/birokrasisesuaitugasfungsiyangdiembanotehsatker y2y61g
,
meliputi kegiatanpengelolaan
gaji, honorarium,dantunjangan(kodekegiatan
0001)' kegiatanpenyelenggananoperasionaldan pemeliharaanperkan=toran
(kodekegiatan0002)dan kegiatanpelayananpublik/birokrasi
ftobe kegiatan
0003).

7. KegiatanPrioritasNasionaladalahkegiatanyang ditetapkanuntuk mencapai
secrualangsungsasaran
programprioritasnasional.
8. Kegiatan Prioritas KementerianNegara/Lembagaatau Penunjangadalah
kegiatan-kegiatanyang dilaksanakandalam rangka melaksanakanprioritas
Kementerian Negara/Lembaga atau menunjang kegiatan prioritas
nasional/kegiatan
pelayananpublik/birokrasi.
9. Hasil (outcome) adalah segala sesuatuyang mencerminkanberfungsinya
keluarandari kegiatan-kegiatan
dalamsatuprogram.
10.Keluaran(output)adalahbarangataujasa yangdihasilkanoleh kegiatanyang
dilaksanakanuntuk mendukungpencapaiansasarandan tujuan piograrn dan
kebijakan.
ll.Indikator Kinerja Utama yang selanjutnyadisingkat IKU adalah ukuran
keberhasilandari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. IKU
merupakanacuan ukuran kinerja yang digunakan
oletr masing-masingunit
kerjapadaKementerianNegara/Lembaga.
12.Indikator Kinerja adalahukuran kuantitatif/kualitatifyang menggambarkan
suatukegiatandansasaranyangtelairOitetaptan.Indikator
]i18k{ pencapaian
kinerja-ini dapat berupa keluaran (output) *uup.nt hasil (outcome).rK
merupakan kunci da-lam pelaksanaanpemantauandan evaluasi kinerja
terhadapkegiatan-kegiatan
yangdilaksanakan.
13.IndikatorKeluaranadalahsuatukondisi yang diharapkandan menjadiacuan
pengerahansumber daya dalam rangka mencapaikeluaran dan merupakan
ukurantingkat pencapaiankeluaranyangbersifafkualitatif dankuantitatif.
14. Satuan Keluaran adalah jenis satuan yang digunakan untuk mengukur
pencapaian
keluaran(output).
15.KerangkaAcuan-Kegiatan/Termof Reference yang selanjutnyadisingkat
KAI?TOR adalah dokumen perencanaan kegiatan
yang uerisi
. penjelasanlketerangan
mengenai &pd, mengapa,iiupu, kap-an,dimana,
bagaimana,dan berapaperkiraanbiayanyadalamtahapan-tahapan
kegiatan.
16.Rincian Anggaran Biaya yang selanjutnyadisingkat RAB adalah suatu
dokumen yang berisi tahapanpelaksanaan,rincian komponen-komponen
masukan (input) dan besaranbiaya dari masing-masingko*porr.n suatu
kegiatan.
17.Indeksbiaya adalahbesaranangkayang diperlukandalampencapaiansuatu
keluaran(output), dapatberupaindeks biaya satuankeluaranmaupunindeks
biayakegiatan.
18.Data pendukung lainnya adalah dokumen yang berisi angka dan atau
informasi
pendukung RAB
dan
ferufOn
y*g
dapat
dipertanggungi
awabkanolehKementerian
Negara/Lembaga.
19.Rekapitulasiusulan sBK adalah daftar yang memuat usulan SBK pada
masing-masing
KementerianNegara/Lembaga.

-4-

20. Rekapitulasi persetujuan SBK adalah daftar yang memuat SBK yang telah
disetujui pada masing-masingKementerianNegara/Lembaga.
2l.Catatan Penelaahanadalah dokumen yang memuat hasil penelaahan SBK
yang telah disepakati.

-5-

BAB II
PENGAJUANSBK, INSTITUSITERKAIT DAN PEMBAGIAN WEWENANG
WAKTU PENGAJUANSBK
UsulanSBK diajukanoleh KementerianNegara/Lembaga
kepadaMenteri
Keuanganc.q. Direktur JenderalAnggaranpaling lambat minggu keduabulan
Mei.
B. INSTITUSI TERKAIT
Pihak-pihakyangterlibatdalampenyusunan
SBK adalah:
1 . Departemen
Keuanganc.q.DirektoratJenderalAnggaran;
2. KementerianNegara/Lembaga
terkait.
C. PEMBAGIAN WEWENANG
Pembagian
wewenangdalampenyusunan
SBK sebagaiberikut:
l. Departemen
Keuanganc.q.DirektoratJenderalAnggaran
a. MenyampaikanpanduantentangPetunjukTeknis PenyusunanSBK;
b. MenerimadanmenelaahusulanSBK dari KementerianNegara/Lembaga;
c. Menandatanganicatatanhasil penelaahanSBK bersama-sama
dengan
KementerianNegara/Lembaga;
d. MenyusunPeraturanMenteriKeuangantentangSBK.
2. KementerianNegara/Lembaga
a. MembuatusulanSBK berdasarkan
PetunjukTeknisPenyusunan
SBK
b. Menyampaikanusulan SBK kepada Menteri Keuanganc.q. Direktur
JenderalAnggarandilengkapidenganRAB, KAK/TOR dan Rekapitulasi
UsulanSBK;
c. Melakukanpenelaahan
usulanSBK bersamaDepartemenKeuanganc.q.
Direktorat JenderalAnggaran;
d. Menandatangani
catatanhasilpenelaahan
SBK bersamadenganDirektorat
JenderalAnggaran.

-6-

BAB III
TATA CARA PENYUSUNANSTANDARBIAYA KHUSUS(SBK)
A. KEGIATAN YANG MENJADI SBK
Kegiatan yang diusulkan menjadi SBK adalah kegiatan pelayananpublik/birokrasi,
kegiatanprioritasnasional,dankegiatanprioritaswL ataupenunjang.
KegiatanyangdiusulkanmenjadiSBK harusmemenuhikriteriasebagaiberikut :
L. Merupakanpenjabarandari tugasdanfungsi KementerianNegara/Lembaga;
2. Merupakankegiatanyang dilaksanakandari tahunke tahun;
3. Merupakan kegiatan yang mempunyai tahapan pelaksanaanuntuk pencapaian keluaran
(output).KegiatandimaksuddalamAplikasi RKA-KL dapatberadadi tatarankegiatan,sub
kegiatanmaupundetil subkegiatan(grup akun);
4. Mempunyaiindikatorkeluaranyangjelas danterukur;
5. Bersifat khusus/spesifikdilaksanakanoleh KementerianNegara/Lembagatertentudan/ataudi
wilayah tertentu.
B. KEGIATAN YANG TIDAK PERLUDIUSULKAN MENJADI SBK
Kegiatanyangtidak perlu diusulkanmenjadiSBK adalah:
1. Pengelolaan
gaji, honorarium,dantunjangan(kodekegiatan0001);
2' Penyelengg
ataarL
operasionaldanpemeliharaanperkantoran
(kodekegiatan0002).
C. TATARAN SBK PADA KEMENTERIANNEGARA/LEMBAGA NONPILOT PROJECTDAN
PILOT PROJECT
Dalam masa transisi penyusunanPenganggaran
BerbasisKinerja (PerformanceBased
Budgeting)istilah sub kegiatandan detil kegiatanmasihdigunakandalampenyustman
RKA-KL,
namunsaatini telah ditetapkan6 (enam)KementerianNegara/Lembaga-sebagai
Ptlot Project
pelaksanaan
sistempenganggaran
baruyaitu Departemen
Pertanian,PekerjaanLJmum,Kesehatan,
PendidikanNasional, Keuangan,dan Bappenas.Persamaantataran SBK untuk Kementerian
Negara/Lembaga
Non Pilot Project danpiloi projecr sebagaiberikut :
No
I

WL Non Pilot Proiect
Kegiatan

KL Pilot Proiect
Kegiatan
BeberapaIndikator Kinerja

2

SubKegiatan
Detil Kegiatan

BeberapaIndikatorKeluaran

-7 -

Design sistem penganggaran yang menunjukkan keterkaitan program, IKU, kegiatan,
indikator kinerja serta indikator keluaran dimana SBK dapat berada di tataran kegiatan, indikator
kinerja maupun indikator keluaran:

Program
Hasil (outcomel,Indikator
Kinerja Utama(IKU)

Indikator
Kineria
./
Indikator
Keluaran

.-l\
Indikator
Keluaran

.. dst

\

/
...dst

/zl\

Indikator
Keluaran

Indikator
Keluaran

\
...dst

D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSLTN.AN
STANDARBIAYA KHUSUS(SBK)
Tahapanyang dilakukanKementerianNegara/Lembaga
dalammengusulkanSBK sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasiprogramdanhasilyangakandicapai;
2. Mengidentifikasikegiatan,keluaran(output),dan indikatorkinerja yang akandicapaidalam
rangkamendukungprogramyang ditetapkan;
3. Mengidentifikasiindikator keluaranyang akan dicapaiuntuk diusulkansebagaiSBK dalam
rangkamendukungindikator kinerja;
4. Membuat KAK/TOR sesuaiformat 1 dalam Lampiran dan menentukantahapanpelaksanaan
dalampencapaian
indikatorkeluaran;
5. Membuat RAB SBK sesuai format 2 dalarn Lampiran dan mengalokasikanbiaya yang
dibutuhkanuntuk masing-masing
tahapan pelaksanaan
yang berisi komponenbiayamasukan
(input)yangmengacupadaSBU,HSPK,dandatapendukunglainnya;
6. Menentukanindeksbiayarrya;
7. Menandatangani
usulandan rekapitulasiusulanSBK sesuaiformat 3 dalam Lampiranuntuk
selanjutnyadiajukan oleh KementerianNegara/Lembaga
c.q. SekretarisJenderal/Sekretaris
Kementerian/SekretarisUtama atau pejabatlain yang berwenangkepadaMenteri Keuangan
c.q. DirekturJenderalAnggaran,dilengkapidenganKAK/TOR RAB, datapendukunglainnya
sertabaclrup
data AplikasiSBK.
Dalam hal SBK yang telah ditetapkantahun sebelumnyaakan dipergunakandalam penyusunan
RKA-KL tahun berikutnya, harus diusulkan kembali menjadi SBK. Berkaitan dengan itu
KementerianNegara/Lembagaperlu melakukan konversi data dalam aplikasi SBK tanpa

penelaahanulang, sepanjangSBK tersebuttelah memenuhikriteria yang ada dalam
melalcukan
PetunjukTeknisPenyusunan
SBK.

-9-

BAB IV
TATA CARA PENELAAHAN SBK
Penelaahan
SBK merupakankegiatanmeneliti dan menilai kesesuaian
antarausulankegiatan
yang diusulkanmenjadi SBK denganprogram,tugasfungsi Kementerian
Netara/Lembaga,indikator
kinerj4 indikator keluaran,keluaian ioutput), tahapanp-"lukr*u*,
komponendan pembiayaanrrya
dengankriteria kegiatanyang telah ditetaplan, r.rtu ir*uj**
,t*d* biayainput yangdipergunakan.
A. LANGKAH.LANGKAH PENELAAHAN USULAN SBK
Langkah-langkah
penelaahan
usulanSBK sebagaiberikut:
1. Penelaahan
1.1 DirektoratJenderalAnggaran(DJA) dalam hal ini Subdit Teknis
Direktorat Anggaran
V\IIJI bersamaKementerianNegara/Lembaga
terkait melaksanakan
penelaahan-SBK,
meliputi:
a. Menguploaddatausulanpenelaahan
SBK ke server;
b' Meneliti dan menilai keterkaitanusulan SBK denganprogrcm,kegiatan,
indikator
kinerja,indikatorkeluarandengancaramemeriksa:;
- Kesesuaian
usulanSBK denganlaiteria yangtelahditetapkan;
- Keterkaitandengantugasfungsinya;
- Tahapanpelaksanaandankomponen
dalam tahapawtya;
- Pencantuman
indikator keluaran;
c' Meneliti dan menilai penerap
an biaya dan kewajaran alokasi biaya dengan cara
memeriksa:
- Besaranstandarbiayayangdigunakan
sebagaimasukan(input);
- Pencantuman
akunpengeluaran
sesuaiBaganAkun Standar;
- Kewajaranalokasibiayapada
masing-masing
tahapanmenganutprinsip efektif
danefisien;
- Penentuanindekssuatukegiatanyang
diusulkan;
d. Menguploaddatahasilpenelaahan
SBK ke server.
l'2 Hasil penelaahanyang telah disepakati,dituangkandalam
catatanpenelaahansesuai
format 4 Lampiran dan ditandaianganioten
linat-pihak terkait untuk selanjutnya
disampaikankepadaDirektur AnggaranlllIllIl-"tul.ri
SubditDatadan DukunganTeknis
DirektoratAnggaranvrVilr,paling lambatmingguketigabulanMei.
1'3 Direktur Anggaranlll|rlill meneliti,mengoreksihasil penelaahan
SBK, dan memberikan
persetujuan
padacatatanpenelaahan
sBK sesuaiformat4 Lampiran.
l'4 Direktur AnggaranIllVilI menandatangani
rekapitulasipersetujuanSBK masing-masing
KementerianNegara/Lembaga
sesuaiformat5 Lampiranuntuk selanjutnyameyampaikan
rekapitulasipersetujuanSBK kepada Direktur Sistem Penganggaran,
paling lambat
minggukeempatbulanMei.
Penyelesaian
akhir
2'l' Direktorat Jenderal
meneliti kembali
_kes*utt u.p. Direktorat Sistem Penganggaran
kesesuaian
antaraStandafBiayaKhususyangdisetujuiDirekturAnggaranvlll11-dengan
Petunjuk Teknis PenyusunanSBK, serta t