Insiden Penyakit Hodgkin di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode Januari 1197- Desember 2001.

IIISIDET{ PE$YAI(IT HODGKru DI LABORATORIUM PNTOIOET
ASTATOIIII F*KUTTAS

KEDOKTERAN
-

PERIODE JA]IIUARI L997

ffi1"49 fu f a futttas t{e{*Qgeran
pemenufian

DESEMBER 2OO1

Aaizrcrsitas

q6rat w*a{&qtdepdt{g*

Aulaks Eatang

ge{ar


Pi€Rpnr{a

NBP. 95 120 043

FAKULTAS XTDOKTfRAf{

UilN'ERSITA$ AIIOAIiS

2ga2

w 6agai

sarjaw'l{9{olgeran

Oleh.'

gt$fi*-agT*{

ANDALAS


IHSIDEH PEXVNTIT HOT}GKIN DI I.ABCIRATORII.JTfr PATOLOGI
ut{lvERglT,Ag, lDi!il S

Al{ATAffi.F.#UL;TA$:

?W,,.J#**I&| 1W+,Wfre lffi ry;4,,

sr(Rtp3t

OLIVIA PUTRI PERDANA

Telah Disetujui obh Pembimbing Skrfpsi Fakuftas Kedolrbran

tlntoesifaS,
Pembimbing

lae

Skripi


wml!&iF|ng'fi,',,,

z

D{ LABORATOR{UIIfi'PATOIOG*','','
AHA TOilI.PffiT'gTAS KEDOK:TERAT{ UNIVERSIT. A$ AilIDAIJtS

I|{giffi,p€t{y_Ail(ltHot}CKlit

p€roODE.'.tAtIUAlll1#7.;,''F€$EI|BER n'.',

1'

;

sKRrpsr

oleh

1


'

QLIYIi A' FUTRI

.,

PERD*!{*

95{200+3. ',.::

:

: ,,.,Teldh'dr
,Al tffii.W*Satrsik*F;f;f*ldlqry'KedokFran
' '. ' Universila$ nndaf**'Padaag p*
gal'f:*gttgtqs'ffi?'
TUi:f

ta


*"'a

',,,'.

':

:' :

',

.::.

,

...:'

;',;

:,:::,.,;;',


ABSTRACT

Hodgkin's Disease fncidence in Pathology Anatomy Laboratory Faculty of
Medicine Andalas University Period January 1997 - Deccmbcr 2001

By

OLTWA PUTRI PERDANA
Malignant Lymphoma is a primary Malignant disease witch attack
lymphatic tissues. This disease divided into two big groups, witch are Hodgkin's
disease and Non-Hodgkin's Lymphoma. Hodgkin's disese is primary Malignant
disease in Lymphatic tissues with heterogen charateristic base on histopathology
appearance and clinical history.
Less health facilities in detecting Hodgkin's disease, make this disease
undetectable earlier concerning increasing incidences inclination.
Retrospective descriptive study in Pathology Anatomy laboratory Medical
Faculty of Andalas University Padang had been conducted during Jamary 1997

until Decenber 2001. Data was collected base on patient's record


with

stopathologicaly diagnoss as Hodgkin' s disease.
It was found 86 patient with Malignum Lymphoma consist of 16 patient
with Hodgkin's disease (18,61%) and 70 patient with Non-Hodgkin's Lpnphoma
(8tj9%). From 16 patient Hodgkin's disease, it was found 10 male (62,50/o) and
6 female (37,5%). The highest of Hodgkin's disease found in 3140 age years old
group, about 5 patient (31,25%). The majority type which found in Lymphocyte
depletion type, about 7 patient (43,75%).
hi

ABSTRAK

Insiden Penyakit Hodgkin di Laboratorium Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
Periode Januari 1997- Desember 2001

Oleh


OLIVIA PUTRI PERDANA

Limfoma Malignum adalah penyakit keganasan primer yang menyerang
jaringan limfatik. Penyakit ini dibagi dalam dua golongan besar yaitu penyakit
Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin. Penyakit Hodgkin merupakan penyakit
keganasan primer pada jaringan limfoid yang bersifat heterogen berdasarkan
gambaran histopatologi dan ped alanan kl iniknya.
Kurangnya sarana kesehatan dan informasi dalam mendeteksi penyakit
Hodgkin memungkinkan penyakit ini tidak dapat dideteksi lebih dini, sehingga
dikhawatirkan te{adi peningkatan insiden.
Telah dilakukan penelitian retrospektif deskriptif dibagian Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Periode Januari 1997
sampai Desember 2001. Data dikumpulkan berdasarkan status pasien yang telah
didiagnosa secara histopatologi sebagai penyakit Hodgkin.
Didapatkan insiden Limfoma Malignum sebanyak 86 kasus, terdiri atas 16
orang (18,61%) menderita penyakit Hodgkin dan 70 orang (5I,39%) menderita
Limfoma Non-Hodgkin. Dari 16 orang yang menderita penyakit Hodgkin,
terdapat 10 orang pria (62,50/o) dan 6 orang wanita (37,5%). Insiden penyakit
Hodgkin terbanyak ditemukan pada golongan umur 3l-40 tahun, yaitu sebanyak 5
orang (31,25%\ Tipe Lymphocyte depletion merupakan jenis terbanyak

ditemukan yaitu sebanyak 7 orang (43,75%).

KATA PtrNGANTAR

Bismillahinahmanirrahim,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi

ini

dengan judul Insiden Penyakit Hodgkin

di Laboratorium

Patologi

Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode Januari 1997


-

Desember 2001 yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

:

1. Bapak Dekan, Staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.

2. Dr. H.

Rusydi Abbas, Sp PA selaku pembimbing

Hasmiwati, M, Kes selaku pembimbing


I

serta Ibu Dra.

II dalam penulisan

skripsi ini,

yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan nasehat,
saran, bimbingan sertia pengarahan sejak perencanaan sampai penyusunan

skripsi ini.

3.

Bapak dan Ibu Staf Pengajar serta seluruh karyawan Bagian Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran Unand atas bantuannya selama pemeriksaan
dan pengumpulan data.

4.

Papa dan mamq Abang Deni, Abang David dan Adek serta seluruh

keluarga tercinta atas segala do'a dan kasih sayang, yang selalu
memberikan semangat, dorongan baik moril maupun rnateril serta
motivasi selama ini.

5.

Sahabat-sahabatku Rafia Yuliana, Tomy Noverza,

dan yang telah banyak

memberi bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Hanya kepada Allah SWT penulis memohon agar rahmat dan karunia-

Nya selalu dilimpahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi

ini

masih jauh dari kesempurnaan,

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh

karena

itu penulis

mengharapkan saran dan kritikan untuk kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan bernilai ibadah

di sisi Allah SWT.

Padang, Agustus 2002

Penulis

tl.
Iln

b

!\/

DAFTAR ISI
ABSTRACT
ABSTRAK

11

KATA PENGANTAR

111

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL.
BAB

I

vii

PBNDAHTILUAI\I

1

A.

1

LatarBelakang...

B. Perumusan
C.

Masalah

Tujuan Penelitian

J
3

D. Manfaat Penelitian
BAB

II

TINJAUAI{ PUSTAKA .................:

A.

Defenisi Penyakit Hodgkin....

B. Histologi

Jaringan Limfoid.....

C. Epidemiologi

Penyakit Hodgkin

D. Klasifikasi Penyakit Hodgkin

9
10

D.l Ktasifftasi Jackson dan Parker

10

D.2

Klasifikasi Lukes Asli ..........

11

D.3

Klasifikasi Lukes Modifikasi

t2

D.4

Hubungan AntarKlasifikasi

15

E. Gejala Klinis

F.

7

Penyakit Hodgkin...

DiagnosaPenyakitHodgkin

15

16

G. Stadium

BAB

PenyakitHodgkin...
Hodgkin....

H.

Terapi Penyakit

L

PrognosaPenyakit

Itr METODE
A. Lokasi

18

Hodgkin

19

..

20

PENELITIAN..........

2I

Penelitian

2l

B. Jenis Penelitian.

2t

C. Populasi

2I

D.

dan Sampel

Cara Pengumpulan Data.....

E. Pengolatran

dan Analisa Data.......

22
22

BABIV HASIL PEI{ELMIAN

23

'NENV DISKUSI

27

A.

Pembahasan Flasil.

27

B. Kesimpulan dan Saran

29

ARPUSTAKA

MnfIvaYAT

HIDUP

VT

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1

Insiden penderita Limfoma Malignum di Laboratorium Patologi
Anatomi FKUA Padang periode Januari l997-Desember 2001 ..

Tabel4.2 Insiden penderita Penyakit Hodgkin menurut jenis kelamin di
Laboratorium Patologi Anatomi FKUA Padang periode Januari
1997 - Desember 200 1 ...........................
Tabel4.3

23

Insiden penderita Penyakit Hodgkin menurut umur di
Laboratorium Patologi Anatomi FKUA Padang periode Januari
l997-Desember 2001

Tabel4.4 Insiden penderita Penyakit Hodgkin menurut Histopatologi di
Laboratorium Patologi Anatomi frcUA Padang periode Januari
1997-Desember 2001

24

Insiden pendgrita Penyakit Hodgkin menurut jenis kelamin dan
Histopatologrnya di Laboratorium Patologi Anatomi FKUA
Padang periode Januari l997-Desember 2001

25

Insiden penderita Penyakit Hodgkin menurut umw dan Histopatologinya di Laboratorium Patologi Anatomi FKUA Padang
periode Januari l997-Desember 200 I

25

Tabel4.5

Tabel4.6

vii

BAB

I

PENDATIT]LUAN

A. Latar Belakang
Awal abad-2l masyarakat Indonesia mengalami perubahan pola penyakit.
Peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan tingkat sosial ekonomi, telah
merubah pola makanan dan gaya hidup serta peningkatan usia harapan hidup. Hal

ini mengakibatkan angka penderita penyakit degeneratif dan kanker

meningkat,

seiring dengan makin berkurangnya angka penderita penyakit infeksi yang selama

ini merupakan masalah utama di negara berkembang di bidang kesehatan seperti
di Indonesia. Perubahan pola penyakit ini dapat dilihat dan peningkatan insiden
penyakit kanker sebagai penyebab kematian di Indonesia dalam 10 tahun terakhir
yaitu dari urutan ke-12 menjadi urutan ke-6

(r):

Dari data yang dipublikasikan oleh WHO, didapatkan pertambahan jumlah
kasus penyakit kanker baru sebanyak 6,25

juta kasus setiap tahunnya di dunia. Di

Amerika Serikat tereatat I juta kasus kanker baru pada tahun 1994. Di Indonesia,
berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga yang dikeluarkan Depkes. Tiap

tahunnya, diperkirakan

ada 100 kasus kanker baru untuk setiap

100.000

penduduk. Kalau penduduk Indonesia berjumlah 190 juta jiwa malia diperkirakan

ada 190.000 orang baru yang terdeteksi kanker setiap tahunnya G). Dapat
diperkirakan di abad 21 ini pola penyakit di indonesia mendekati pola penyakit di
negara maju, dimana penyakit kanker berada
kardiovaskuler dan kecelakaan

(3).

di

urutan ke-3 setelah penyakit

Salah satu jenis kanker yang terbanyak ditemukan

di lndonesia

adalah

Limfoma Malignum. Berdasarkan laporan dari laboratorium Patologi Anatomi
Fakultas Kedokeran Universitas Andalas periode 1981-1982 untuk Sumatera
Barat kanker ini menempati urutan ke-Z (9,2o/o) dari 10 tumor ganas di Sumatera
Barat

(a).

Tumor ganas kelenjar limfe primer dan sekunder juga menempati urutan

kedua dengan 160 kasus (12,61%) berada 1 peringkat di bawah kanlier payudara

dengan 205 kasus (16,15%). Sedangkan pada periode 1997-1999 terjadi
pergeseran peringkat Linfoma Malignurn yaitu menjadi peringkat 5 dari 10 kasus

tumor ganas yang ada di Sumatera Barat. Khusus untuk pria tumor ganas kelenjar

limfe ini menempati urutan teratas dengan umur rata-rata 45-74 tahun

Limfoma Hodgkin jarang ditemukan

di

Indonesia

(to).

(5).

Hasil registrasi

kanker yang dilakukan bagian patologi anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (1986) menunjukan kasus Lirnfoma Non- Hodgkin 162 kasus (88,05%)
sedangkan Limfoma Hodgkin

22 kasus (i1,95%)

(tt).

Berdasarkan data di

Poliklinik RS Pringadi Medan, frekuensi Hodgkin lebih sedikit dari pada Non-

Hodgkin. Dimana Napitupulu dan Lubis melaporkan

51 kasus Limfoma

Malignum dalam 5 tahun, didapatkan hanya 8 kasus penyakit Hodgkin, dan 43
kasus adalah kasus Limfoma Non-Hodgkin

('t).

Menurut data yang dikumpulkan

oleh "Cancer Organization" (1997) ada 61.100 kasus baru, 7500 kasus adalah
penyakit Hodgkin dan 53.600 kasus adalah Limfoma Non-Hodgkin (ri).

Berdasarkan data diatas penyakit Hodgkin memang bukan kasus yang

banyak ditemukan, tapi merupakan salah satu bentuk kanlier yang sering
mengenai dewasa muda yang merupakan kelompok umur produlrtif. Selain itu

penulisan mengenai penyakit ini masih sedikit. Hal ini yang mendorong penulis

untuk melakukan penelitian mengenai frekuensi penyakit ini di Laboratorium
Patologi Anatomi Fakultas Kedokleran Universitas Andalas.

B. Perumusan Masalah
Dengan banyaknya ditemukan penyakit kanker

di laboratorium

Patologi

Anatomi dan seringnya ,penyakit Hodgkin mengenai kelompok dewasa muda
maka 4ilalqrrkan penelitian:

1. Adakah terdapat

peningkatan insiden penyakit Hodgkin

di

laboratorium

Patologi Anatomi Faliultas Kedokteran Universitas Andalas periode Januari
l997-Desember 2001?

2.

Apa jenis penyakit Hodgkin yang ditemukan pada periode tersebut?

C. Tujuan Pcnclitian

1.

Tujuan Umum
Mengetahui insiden penyakit Hodgkin yang diperiksa di laboratorium Patologi

Anatomi Fakullas Kedokteran Universitas Andalas Padang periode Januari
l997-Desember 2001

2. Tujuan Khusus

a.

Mengetahui distribusi frekuensi penyakit Hodgkin berdasarkan
histopatologi dan prognosanya,

b.

Mengetahui distribusi frekuensi penyakit Hodgkin berdasarkan jenis
kelamin.

c.

Mengetahui distribusi frekuensi penyakit Hodgkin berdasarkan umur.

D. Manfaat Penelitian

l.

Sebagai masukan sehingga dapat diketatrui lebih banyak informasi tentang
penyakit ini baik di kalangan medis

2. Dapat dijadikan

sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

BAB

TT

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Defenisi Penyakit Hodgkin

Penyakit Hodgkin yang dikemukakan oleh Thomas Hodgkin pada
pertengahan abad

ke 19, telah dianggap sebagai suatu limfoma

ganas selama

bertahun-tahun karena penyakit ini jelas merupakan penyakit kelenjar limfe yang

mengakibatkan pembesaran kelenjar limfe dan sering meluas dari suatu daerah
kelenjar ke daerah didekatnya@2)

Sel yang khas adalah sel Reed-Sternberg, yang merupakan sel besar
binuklear atau multinuklear dengan nuklei vesikuler sertia menonjol. Bentuk sel ini

mirip dengan mata burung hantu. Sifat ganas sel tersebut diperlihatkan lewat
pertumbuhan tanpa batas dalam kultur jaringan. Pembentukan tumor pada mencit
yang kekebalannya ditekan (Imunosupresif) dan aneuploidi(22).

Semakin banyak bukti bahwa sel Reed-Sternberg tersebut merupakan
suatu derivat dari garis makrofag dan monosit dan bukan suatu limfosit ganas.

Tipe dan distribusi imunoglobulin serta komplemennya pada permukaan sel lebih
menyerupai tipe dan distribusi pada sel-sel makrofag ketimbang pada limfosit.
Sel-sel tersebut mampu mengadakan fagositosis. Dengan pemeriksaan mikroskop

elektron, sitoplasma sel makrofag dan monosit daripada sitoplasma limfosit. Akan
tetapi inti selnya benar-benar menyerupai inti sel limfosit, dan enzim-enzim yang

tipikal pada sel makrofag tidak ada. Dengan demikian persoalan tersebut belum
selesai, kemungkinan besar lainnya adalah bahwa sel Reed-Stemberg merupakan

suatu limfosit-T ganas. Ada beberapa kelainan imunologis khas yang jelas
mengenai sistem sel-T. Jadi mungkin akan ditemukan alergi tes kulit, kegagalan

menolak cangkokan dan kegagalan lirnfosit Hodgkin untuk menimbulkan GVHD
(Graft-Versus-Host Disease), maupun untuk bereaksi terhadap berbagai mitogen
dalam pembenihan atau terhadap limfosit allogenik Limfopenia sering terdapat,
kecuali pada kebanyakan stadium awal, dengan pengurangan sel-T maupun sel-B.

Abnormalitas ditemukan pula pada rasio sel supresor helper yang meningkat
dalam darah dan kelenjar limfe tetapi menurun dalam lien. Fungsi dan distribusi
sel-T yang abnormal dihubungkan dengan aktivitas sekretorik monosit supresor,
Yang mungkin adalah sel Reed-Stemberg itu sendiri, namun penyebab dasarnya

tidak diketahui. Untuk sebagian besar faal sel-B (yang diukur dengan kadar
Imunoglobulin sirkulasi dan sintesis antibodi) normal, demikian pula faal
makrofag dan neutrofil, sekalipun ada sejumlah laporan terpisah tentang
abnormal itas yang ringane2).

Penyakit Hodgkin merupakan tumor ganas yang mengandung kedua jenis

sel jaringan limfoid yaitu limfosit dan retikulurn. Dalam perkembangannya
terdapat pertumbuhan sel Daltia

o. Terbentuknya

sel Datia

ini meialui

proses

mitosis amitotic dan transformasi sel-sel retikulum yang tersusun seperti biji kopi
(to).

Ci.i khas nya adalah dua inti yang berbayangan cermin yang masing-masing

mengandung nucleolus asidofil besar yang dikelilingi oleh zona yang jernih

(halo), memberikan gambaran seperti mata burung hantu atau dikenal dengan
*Lacunar

Cell" yaitu varient dari sel Reed Sternberg

(D.

Kelenjar limfe yang rnengalami keganasan diinfiltrasi oleh

sel-sel

mononuclear abnormal, sel-sel binuclear yang besar (sel Reed Sternberg),
limfosit, sel plasma, makrofag, eosinofil dan jaringan fibrosa. Sel Reed Sternberg
adalah patogonomik untuk penyakit Hodgkin.

B. Histologi Jaringan Limfoid
Sebagian besar organ dalam tubuh manusia terdiri dari jaringan limfoid

yang merupakan variasi jaringan ikat. Jaringan limfoid terdiri dari 2 komponen
utama yaitu:

l.

Jaringan retikuler terdiri dari anyaman serat retikuler dengan sel retikuler.

2.

Sel bebas : terutama limfosit yang terdapat dicelah-celah jaringan retikuler

Jaringan limfoid terdiri

1.

(16).

:

Jaringan limfoid difus: yaitu jaringan yang tidak mempunyai batas tegas
terhadap j aringan sekitarnya.

2.

Jaringan limfonodulus: yaitu bentuk yang lebih padat dan unsur selnya

berkelompok dengan rapat.

3.

Bentuk peralihan: yaitu jaringan limfoid yang merupakan bentuk arltara
keduajenis diatas

.

(ro).

Organ limfoid secara garis besar dibagi menjadi 2bagtan:

1.

Organ limfoid primer (sentral), terdiri atas sumsum tulang dan timus.

2.

Organ limfoid skunder (perifer), terdiri atas limfonodulus (kelenjar limfe),

lien dan tonsil.

Organ limfoid sentral merupakan tempat dimana lirnfosit baru diproduksi

secara otonom, sedangkan bagian perifer merupakan tempat dimana lirnfosit
rnemberikan respon terhadap antigen.

Organ limfoid diisi sccara padat olch limlosit karcna kctcrlibatannya
dalam pernbentukan lirnfosit dan respon imun. Ada 2 jenis respon imun pada
organ limfoid ini:

l.

Itcspon itnun humoral (bcrasal

Dokumen yang terkait

Profil Penderita Tumor Payudara yang dilakukan Tindakan Biopsi Aspirasi Jarum Halus di Laboratorium Sentra Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Januari 2009 – Mei 2011

2 57 64

Prevalensi Kanker Prostat Di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU Tahun 2009 – 2010

1 39 47

GAMBARAN MIKROSKOPIK KEGANASAN PARU DENGAN PEMERIKSAAN SITOLOGIK YANG DITEMUKAN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND.

0 0 1

PENYAKIT TROFOBLAS KEHAMILAN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG DAN RUMAH SAKIT ACHMAD MUCHTAR BUKITTINGGI.

0 0 13

TUBERKULOSIS EKSTRAPULMONER DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKLUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS DARI 1 JULI 1999 SAMPAI 30 NOVEMBER 1999.

0 0 12

TUBERKOLOSIS EKSTRAPULMONER DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS DARI 1 JULI 1999 SAMPAI 30 NOVEMBER 1999.

0 0 12

FREKUENSI MOLA HIDATIDOSA DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PERIODE JANUARI 2003 SAMPAI DESEMBER 2004.

0 1 9

HUBUNGAN LIKUIFAKSI SEMEN DENGAN KECEPATAN GERAK SPERMATOZOA PRIA PASANGAN INGIN ANAK YANG DATANG KE LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PERIODE JANUARI 2003 - DESEMBER 2004.

0 0 9

PERBEDAAN NILAI RESPONSI PATOLOGI ANATOMI PADA PRAKTIKUM HISTOLOGI-PATOLOGI ANATOMI GABUNGAN DAN TERPISAH DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS.

0 0 11

Profil Karsinoma Kolorektal di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Priode Januari 2009 sampai Desember 2011

0 0 6