Perancangan Promosi dan Media Pendukung Pariwisata Bahari di Ambon | Muskitta | Jurnal DKV Adiwarna 1975 3713 1 SM

1

PERANCANGAN PROMOSI DAN MEDIA PENDUKUNG
PARIWISATA BAHARI DI AMBON
Manuella L. D. Muskitta¹, Petrus Gogor Bangsa 2, Martien3
1,2,3. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain , Universitas Kristen Petra,
Siwalankerto 121-131, Surabaya, 60236
Email: bonitakimbal@gmail.com

Abstrak
Ambon adalah satu destinasi wisata yang sangat ramai pada tahun 1990-an. Banyak wisatawan
domestik maupun manca negara yang berdatangan untuk berlibur. Namun sayang pada tahun 1999-2001 terdapat
konflik SARA yang menyebabkan Ambon kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Pada tahun 2005
pemerintah sudah berusaha untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak pasca konflik. Pada tahun 2010 hingga
kini pemerintah terus berupaya untuk menghadirkan kembali wisatawan ke Ambon. Namun sayangnya
keindahan alam di Ambon tenggelam dan hingga kini tidak banyak masyarakat yang tahu tentang keindahan
Ambon. Maka dari itu, perancangan ini dibuat untuk menyelesaikan permasalah tersebut, sekaligus
memperkenalkan destinasi wisata bahari yang ada di Ambon.
Kata kunci: Promosi, Pariwisata, Bahari, Ambon

Abstract


Pendahuluan
Letak Kota Ambon berada sebagian besar
dalam wilayah pulau Ambon, dan secara geografis
terletak pada posisi: 3°-4° Lin tang Selatan dan 128°129° Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota
Ambon berbatasan dengan jazirah Leihitu dan jazirah
Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Secara
geografis terdiri dari dua Jazirah, Lei Hitu dan Lei
Timur. Dengan batasnya antara lain: Utara berbatasan
dengan Semenanjung Huamual (Kabupaten Seram
Bagian Barat) Selatan berbatasan dengan Laut
Banda dan
Ba
rat berbatasan
dengan Kabupaten
Buru
Selatan danTimur berbatasan dengan Pulau Haruku
(Kabupaten Maluku Tengah) (Indonesia.travel.com,
par 1). Daritata letaknya yang seperti ini, membuat
Ambon kaya akan hasil alam dan lautnya.

Sumber daya wisata alam di Indonesia sudah
seharusnya tidak dilihat dari sekedar pantai, gunung
atau sungai ataupun dikaitkan dengan fungsinya
sebagai sarana olahraga, atau rekreasi, namun
selayakya pariwisata sebagai citra sebagai negara
kepulauan yang beriklim tropis yakni : “Exotic”,
“Jungle”, atau “Magic” (Fandeli, 17). Sudah sejak
lama Ambon menjadi salah satu pulau yang
memberikan karakteristik tersendiri bagi sasaran

pariwisata di Indonesia. Ada tiga hal yang paling
dikenang masyarakat dari Ambon. Yang pertama
adalah Ambon
sumber Rempah-rempah.
Ciri khas yang berikutnya adalah Ambon pulau yang
kaya akan berbagai macam wisata alam yang terdiri
dari wisata pegunungan, perbukitan, pesisir pantai,
taman laut, goa, dan wisata kelautan lainnya. Namun
yang paling menonjol adalah wisata alam kelautan
yang biasa disebut dengan wisata bahari, yang

meliputi wisata pantai, teluk dan tanjung, gua dan
taman laut. Karakter kelautan ini memberikan banyak
peluang bagi potensi alam yang dapat dijadikan objek
wisata, terutama wisata bahari termasuk potensi
wisata bawah laut yang menyimpan sejuta keindahan
dan kekayaan alam.
Ciri khas yang terakhir adalah Adat istiadat
”Pela – Gandong” yang sangat mendarah daging bagi
masyarakat Ambon. Pela adalah hubungan antara dua
atau lebih klan famili yang tidak seagama. Sedangkan
gandong berarti kandungan. Hubungan pela-gandong
ini sudah ada sejak dahulu kala, dimana adat ini yang
membuat
masyarakat
Ambon
dapat
hidup
berdampingan selama berabad-abad walaupun
masyarakat Ambon sangat plural.
Namun, pada tahun 1998 pecahlah konflik

yang menyangkut SARA yang meluluhlantahkan
berbagai sektor, baik sektor perekonomian,
pariwisata, budaya, bahkan hidup persaudaraan (Pela-

2
Gandong) yang telah dibangun dari zaman nenek
moyang. Banyak pengerusakan yang terjadi, bahkan
trauma sangat dalam bagi sebagian besar masyarakat
Ambon. Banyak citra buruk yang membuat keindahan
Ambon terbenam, bahkan membuat wisatawan
enggan datang ke Pulau ini karena berita mengenai
keamanan dan rawan konflik yang selama ini melekat.
Hal ini sangat disayangkan, karena ketika
beberapa kelompok masyarakat ingin berlibur, dan
tempat-tempat yang menyajikan wisata alam seperti
Bali, Lombok Karimun Jawa telah mereka kunjungi,
maka mereka akan berlayar ke luar negeri. Padahal,
banyak sekali tempat-tempat wisata alam yang
menarik di Indonesia yang belum diketahui oleh
masyarakat. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh

pemerintah Ambon.
Sejak Program Branding pariwisata indonesia
dicanangkan pada tahun 2011, Ambon telah ditunjuk
sebagai pusat perekonomian internasional di
Indonesia bagian Timur. Pemerintah Ambon sudah
tergabung dalam program pariwisata Wonderful
Indonesia, dengan bentuk program “Visit Ambon”
dengan mempromosikan beberapa pantai andalannya,
dan mengambil slogan “A Beautiful Historical
Island”. Namun karena masih minimnya publikasi
dan informasi dan stategi untuk mempromosikan
keindahan alam pulau ini, maka masih belum terlihat
rasa penasaran dari masyarakat besar yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan kunjungan
wisatawan di Ambon.
Perancangan ini dibuat untuk memperkenalkan
obyek wisata bahari yang ada di Ambon kepada
masyarakat luas. Dengan demikian kemajuan tingkat
hidup masyarakat sekaligus melestarikan identitas
budaya dan tradisi lokal dapat terjadi, peningkatan

pendapatan
secara
ekonomis
sekaligus
mendistribusikan merata pada penduduk lokal.
Disamping itu, perancangan ini juga sebagai salah
satu alternatif informasi yang dapat memudahkan
wisatawan untuk mengetahui daerah-daerah wisata
alam mana yang dapat dikunjungi. Untuk itu,
perancangan ini dibuat untuk membantu pemerintah
daerah untuk berpartisipasi dalam program branding
pariwisata Indonesia 2011-2014 “ Wonderful
Indonesia” dan dapat turut serta mengembangkan dan
memperkenalkan objek wisata terbaru disetiap
daerahnya.

Metode Perancangan
Deskriptif Kualitatif adalah metode
penelitian yang berupaya meneliti status kelompok
manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran atau kelas peristiwa yang bertujuan untuk
menghasilakan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis dari orang-orang yang terkait mengenai objek
yang akan diteliti. Dilakukan untuk memperoleh data
secara mendalam dari berbagai suber untuk
mengetahui data marketing objek wisata, harga,
distribusi dan promosi yang telah dilakukan secara

sampling sebagai sasaran promosi pariwisata alam di
Ambon. Tipe analisa yang digunakan dalam
perancangan ini adalah Analisa SWOT
Data Primer
a. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung mengamati
dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan dalam
penelitian saat terjadinya proses perancangan.
Sedangkan tidak langsung adalah dilakukan dengan
menggunakan peralatan seperti kamera, alat perekam
suara dan sebagainya. Metode pemilihan ini dengan

alasan bahwa mengamati secara langsung dapat
mengetahui bagaimana karakter wisata alam di
Ambon dan menuliskan bagaimana keunikan wisata
alamnya.
b. Metode Kuesioner
Metode ini berupa penyebaran kuesioner yang
berisi berbagai pertanyaan yang diperlukan untuk
mengukur pemahaman masyarakat mengenai Pulau
Ambon dan potensi alamnya, serta untuk mengetahui
gambaran umum mengapa Ambon tidak dijadikan
tujuan liburannya. Sehingga dari sini perancang
mendapat gambaran kecil untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Data yang diperoleh ini kemudian
dipastikan melalui wawancara dengan narasumber
terpercaya.
c. Metode Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan pemelihara
wisata alam, pemandi wisata alam, dan masyarakat
secara acak. Sedangkan wawancara dengan
Pemerintah Ambon bagian Dinas Pariwisata dan

Budaya kota Ambon dan wisatawan bersifat
terstuktur. Tujuannya untuk mencari informasi
selengkap
mungkin
mengenai
perkembangan
pariwista di Ambon yang meliputi jumlah wisatawan
setiap tahunnya, tempat-tempat wisata bahari yang
diunggulkan dan data mengenai sarana dan prasarana
penunjang pariwisata di Ambon.
Secara terstruktur adalah wawancara yang
pewawancaranya menerapkan sendiri masalah dan
pertanyaan yang akan diajukan. Hal ini ditujukan
untuk mencari jawaban hipotesis. Untuk itu
pertanyaan disusun secara ketat. Dan pertanyaan yang
sama diajukan untuk setiap subyek. Secara tak
terstruktur
merupakan
wawancara
yang

pertanyaannya tidak tersusun atau sangat tergantung
dengan keadaan atau subyek.
d. Metode Dokumentasi Data
Metode Dokumentasi data adalah metode
pengumpulan data dengan mendokumentasikan objekobjek yang mendukung pengumpulan data dan
penilitian. Metode ini meliputi upaya untuk menggali
data dengan menggunakan cara pengambilan gambar
dengan kamera, mengumpulkan gambar mengenai
daerah wisata alam di Ambon. Pemilihan teknik
fotografi juga dipilih oleh perancang agar gambar
yang dihasilkan lebih realis dan menunjukkan

3
keadaan objek wisata dengan sangat nyata sehingga
sangat menarik minat wisatawan dan menjadi bahan
pendukung utama promosi wisata alam di Ambon.
Data Sekunder
a. Metode Kepustakaan
Merupakan metode yang digunakan dengan
cara mencari informasi yang dibutuhkan melalui

berbagai media cetak dan data digital. Sumber dapat
melalui berbagai media buku, majalah, jurnal, koran,
makalah dan lain-lain.
b. Metode Internet
Metode internet adalah metode yang
digunakan oleh peneliti untuk mencaridata berupoa
berita on-line yang ada di internet. Selain internet juga
berfungsi adalam memperoleh data dari berbagai
website yang dapat dipercaya, misalnya mengenai
tarif sewa kamar di hotel, dan lain-lain.
Media yang akan dirancang untuk menunjang
perencanaan promosi tersebut adalah media informasi
tentang pantai-pantai indah di Ambon yang
diaplikasikan dalam brosur katalog dan poster,
baliho, marchandise, mobile sticker di angkutan
umum, iklan media cetak (koran, majalah), desain
web, media sosial ( Facebook, twitter, dll), booklet
panduan pariwisata, dan mengadakan kerjasama
dengan beberapa travel agent untuk mengadakan
paket liburan khusus ke Ambon. Untuk penyusunan
media tersebut, maka diperlukan metode penelitian
agar media tersebut menjadi tepat guna dan tepat
sasaran
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
Wiendu Nuryanti mengungkapkan dalam
bahwa pariwisata merupakan fenomena yang
kompleks, bukan sekedar kegiatan dengan objek
utama industri pelayanan yang melibatkan
managemen produk dan pasar, tetapi lebih dari itu
merupakan proses dialog antara wisatawan sebagai
guest dan masyarakat lokal dan host (buku DasarDasar Menegemen Kepariwisataan Alam, 23 par.1).
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam suatu pariwisata
karakter masyarakat lokal secara fisik dan sosial
budaya merupakan sumber daya utama, maka
pendekatan pengembangan terhadap masyarakat perlu
untuk selalu diterapkan dan dipandang sebagai
sumberdaya yang dinamis dalam perannya sebagai
subjek. Hal ini diperkuat oleh Chafid Fandeli yang
mengungkapkan bahwa kegiatan pariwisata yang
dilaksanakan khususnya wisata alam harus ditunjang
oleh banyak sektor antara lain sektor perhubungan,
kehutanan, industri dan pekerjaan umum. Perlu
adanya kerja sama yang sedemikian rupa, karena
dalam kegiatan pariwisata alam maupun bahari yang
disajikan jauh dari pusat kota yang ramai. Untuk
menikmati pemandangan indah berupa gunung, air,
pantai, ikan hias dan habitat terumbu karang
merupakan keanekaragaman insitu yang lokasinya
jauh dari keramaian kota yang telah tercemar (35).

Umumnya sebagian besar objek wisata
tersebut hanya dapat dinikmati dengan cara yang agak
sulit dan membutuhkan usaha yang memakan banyak
waktu dan tenaga. Misalkan wisata alam penelusuran
goa (caving), petualangan dalam hutan (jungle
trekking), dan menyelam (diving). Kegiatan ini
sebagian besar hanya dapat dilakukan oleh wisatawan
remaja dan dewasa, namun adapun jenis wisata yang
dapat dinikmati oleh semua umur seperti wisata pantai
(36).
Dalam Buku Bahan Baku Penyuluhan Sadar
Wisata bahwa hakekat dari orang-orang yang
melakukan perjalanan wisata adalah mengharapkan
kepuasan dan dapat menikmati perjalanan itu. Adapun
tuntutan dan keinginan orang-orang melakukan
perjalanan pariwisata meliputi rasa aman, suasana
yang tertib, teratur dan tenang, dilayani dengan sangat
baik dan penuh kesabaran, disambut dengan ramah,
melihat hal yang indah-indah, pemandangan yang
unik dan menarik, tempat tinggal yang bersih dan
nyaman, makanan yang lezat, serta mendapatkan
pengalaman tak terlupakan yang merupakan kenangan
yang indah (7).
Tinjauan Komunikasi
Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981)
mendefinisikan Komunikasi yang berarti suatu proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya,
yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian
yang mendalam.
Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi,
Hafid
Cangara
merumuskan
Prinsip-prinsip
komunikasi, yakni:
(1)
Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat
pertukaran pengalaman yang sama antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi (sharing similar experience)
(2)

Jika Informasi yang disampaikan dari pihak
satu dengan pihak lainnya semakin besar,
maka akan tercipta suatu proses komunikasi
yang efektif

(3)

Namun jika informasi yang diterima semakin
mengecil maka semakin besar nilai kegagalan
dalam komunikasi tersebut, dan dinilai tidak
efektif

(4)

Tetapi pada dasarnya, informasi yang diterima
tidak dapat sepenuhnya 100% karena mengacu
pada konteks komunikasi antar manusia tidak
pernah ada manusia yang sama persis sifat,
perilaku, karakternya (23).

Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam
bukunya Rhetorica menyebutkan bahwa suatu proses
komunikasi memerlukan tiga unsur penting yang
mendukung komunikasi, yakni siapa yang berbicara,
apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan.

4
Joseph de Vito, K. Sereno, dan Erika Vora
yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur
yang tidak kalah penting dalam mendukung terjadinya
proses komunikasi dan ada kaitannya atara satu unsur
dengan unsur lainya seperti : Sumber, pesan, media,
penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan .

Tinjauan Pemasaran
Philip Kotler mengemukakan pemasaran
adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui
proses pertukaran. Dalam buku Anatomi Pariwisata,
Soekodijo mengungkapkan bahwa pemasaran
pariwisata adalah beberapa kegiatan yang tujuannya
untuk mempengaruhi, menghimbau dan merayu
wisatawan yang berpotensi sebagai konsumen agar
mengamil keputusan untuk mengadakan perjalanan
pariwisata, yang merupakan produk yang ditawarkan.
Tujuan akhir dari promosi pariwisata adalah agar
orang melakukan perjalanan pariwisata. Untuk itu,
produk yang dibuat harus menarik, sehingga orang
dapat membelinya (217).
Tindakan yang dilakukan dalam pemasaran
dapat disebut juga sebagai bauran pemasaran
(marketing mix). Adapun penjabaran bauran
pemasaran sebagai berikut : Product, price, place,
promotion
Tinjauan Promosi
Sasaran terakhir dari semua kegiatan
pemasaran dan promosi ialah orang-orang yang
akhirnya mau mengeluarkan uang untuk mengadakan
perjalanan wisata. Berhasil atau tidaknya promosi
kepariwisataan akan kelihatan dari banyaknya jumlah
orang yang sungguh-sungguh membeli produk
pariwisata yang dipromosikan.
Dalam sub-bab yang sebelumnya telah
dijelaskan
mengenai
pendistribusian
produk
pariwisata secara langsung dan tidak langsung.
Berikut ini cara-cara yang digunakan untuk
promosikan pariwisata agar menarik minat wisatawan
:
a. Peragaan (Display), misalnya rumah adat,
pakaian tradisional, gambar-gambar. Dengan
demikian maka produkdan tempat penjualannya
lebih mudah didapatkan dan dikenali oleh calon
konsumen (wisatawan)
b. Barang cetakan (prospectus, leaflet, folder,
booklet, brochure) yang disebarkan di pasar.
Berbagai informasi dan himbauan dapat dengan
mudah disampaikan kepada calon konsumen
c. „Pameran Khusus‟ yang menajikan benda-benda
budaya, pertunjukan tradisioanal, tari-tarian
daerah yang dapat dijadikan “pekan atau bulan
pariwisata”
d. Pemberian hadiah khusus selama waktu tertentu,
biasanya diberikan kepada konsumen atau
wisatawan, misalnya tas perjalanan, karcis secara

Cuma-Cuma di daerah wisata, dan lain-lain
(242).
Adapun promosi tidak langsung yang ditujkan
kepada penyalur produk wisata seperti biro perjalanan
wisata, agen perjalanan dan organisasi-organisasi
perlanan lainnya. Adapun tujuan promosi kepada
penyalur adalah :
a. Menarik perhatian penyalur kepada komponen
produk pariwisata yang ditawarkan dan membuat
penyalur bersedia untuk menjualkannya dalam
bentuk pariwisata yang penyalur susun.
b. Menciptakan kondisi dan menyediakan sarana
bagi penyalur untuk menyusun produk pariwisata
yang
tepat
untuk
dijual
kepada
konsumen/wisatawan.
Adapun cara yang banyak digunakan untuk
keperluan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pemberian informasi dalam bentuk barang
cetakan.
b. Publikasi dalam majalah-majalah profesi yang
beredar di perusahaan penyaluran.
c. Kunjungan kepada perusahaan penyalur.
d. Pertemuan-pertemuan
dengan
perusahaan
penyalur untuk memberi informasi.
e. Menyelenggarakan
acara
„temu
karya‟
(workshop).
f. Mengundang wakil-wakil perusahaan penyalur
untuk mengunjungi daerah tujuan wisata (243).
Kotler mengemukakan bauran pemasaran
komunikasi pemasaran (promotion mix) yang terdiri
dari empat sarana penting, yakni periklanan, promosi
penjualan, publisitas, atau penjualan pribadi (112).
Jenis Produk Wisata Bahari
Dari data yang dihimpun dari Dinas Pariwisata
dan Budaya Provinsi Maluku, Ada banyak Pantai dan
Spot Dive yang ada di Pulau Ambon, dan semuanya
menyajikan keunikan yang tidak sama dengan pantai
lain. Namun dari semuanya itu terdapat 8 pantai dan
11 spot dive yang diunggulkan dan sementara
disiapkan untuk kepentingan promosi. Masing-masing
adalah :
a. Pantai dan Taman Laut Namalatu

Gambar 1. Pantai Namalatu
Pantai dan taman Laut Namalatu terdiri dari dua
kata yakni Nama yang berarti Nama dan Latu yang
artinya Raja, yang berarti Pantai Nama raja. Pantai
dan taman ini terletak di Desa Latuhalat, 14 Km dari
pusat Kota Ambon dan dapat dijangkau dengan bis
jurusan Latuhalat. Pantai ini telah dikelola dengan

5
baik oleh pemerintah, sehingga fasilitas seperti tempat
untuk berteduh, kamar mandi, maupun kedai dan
warung makanan laut pun tersedia di pantai ini.
Berbagai kegiatan seperti berenang, diving dan
snorkeling dapat dilakukan di tempat ini. Pantai ini
menghadap ke Laut Banda yang terbuka dengan
pemandangan dan airnya yang jernih cocok untuk
sekedar berenang dan berjemur.
b. Pantai dan Taman Laut Pintu Kota

Gambar 3. Pantai Naku

Gambar 2. Pantai dan Taman laut Pintu Kota
Pintu kota adalah sebuah lubang pada batu
karang besar yang menyerupai gerbang/pintu
sehingga memiliki emandangan yang sangat indah
dan unik. Pintu kota ini terletak di Desa
Nusaniwe/Airlouw yakni 16 Km dari pusat kota yang
menhubungkan Desa Nusaniwe dan Desa Seri. Di
pantai ini terdapat beberapa spot dive yang bahkan
telah dikenal oleh diver internasional karena pesona
karangnya yang sangat indah.
c. Pantai Santai
Pantai Santai terletak di Desa Airlouw, Pantai
berpasir putih yang sangat cocok untuk bersantai
sambil berendam. Pantai ini sangat potensi sebagai
destinasi wisata, karena selain pemandangannya yang
indah, disekitar pantai juga banyak tersedia cottages
dan restourant. Disamping itu terdapat beberapa spot
dive dan snorkeling, bahkan pengelola pantai juga
telah menyediakan peralatan untuk disewakan. Kasbi
Goreng atau singkong goreng adalah menu andalan
yang sangat dikenang dari pantai ini.
d. Pantai dan Taman Laut Naku
Pantai Naku terletak di Desa Naku, yang terletak
10 Km dari pusat kota dan dapat dicapai dengan
menggunakan bis jurusan Naku. Pantai ini sangat
indah dengan airnya yang sangat jernih, cocok untuk
berenang, dan menyelam. Pantai Naku ini memiliki
banyak ikan yang beraneka ragam, sehingga
kebanyakan orang datang untuk memancing.
Masyarakat setempat menambahkan beberapa
mitos di sekitar Pantai Naku. Konon katanya, pantai
ini penuh dengan misteri dan angker, sehingga tidak
semua orang dapat masuk dengan mudah ke desa ini,
apalagi masuk hingga pantainya. Jika ada niat yang
tidak baik maka akan terjadi sesuatu yang tidak baik
juga pada diri wisatawan tersebut.

Pantai Naku terletak di balik gunung, maka tidak
banyak orang yang datang ke pantai ini, terlebih lagi
untuk menjangkau pantai Naku, wisatawan harus
berjalan kaki memasuki Desa Naku, melewati rumahrumah penduduk yang menurun, pekuburan zaman
belanda dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari
gerbang desa. Disekitar pantai terdapat air terjun
Anihang setinggi 15 meter dan Liang Kupang yang
merupakan Goa tempat persembunyian tentara pada
Perang Dunia II. Pantai ini sangat cocok untuk
Pecinta alam yang hobi naik gunung dan mendirikan
kemah sambil menikmati matahari terbit.
e. Pantai dan Taman Laut Hukurila
Pantai dan taman laut Hukurila terletak di Desa
Hukurila dengan jarak 13 Km dari pusat kota, dan
dapat dicapai dengan angkutan kota jurusan Hukurila.
Di pantai ini banyak terdapat batu karang di sekitar
tepian pantai. Pantai yang menghadap laut banda ini
sangat indah di pagi hari. Apabila menelusuri
pantainya, maka wisatawan akan mendapati keongkeong yang berjalan diatas batu-batu karang.
Disamping itu, di pantai ini juga terdapat gua di dalam
laut dan beberapa spot dive yang menarik.
f. Taman Laut Hunimua
Pantai Hunimua terletak di sebelah utara jazirah
Leihitu, berhadapan dengan Pulau Seram dan
berlokasi di Desa Liang. Pantai ini memiliki pasir
putih yang sepanjang 4 km dengan air yang sangat
jernih sangat cocok untuk berenang. Pantai ini saangat
ramai dikunjungi masyarakat sekitar. Jaraknya 39 Km
dari pusat kota, dan dapat dicapai dengan angkutan
kota jurusan Liang.
g. Taman Laut Tanjung Setan
Taman Laut tanjung Setan terletak di Desa
Morela, berjarak 34 Km dari kota Ambon, dapat
dijangkau dengan menggunakan angkutan kota
jurusan Morela. Taman laut tanjung setan ini memiliki
banyak dive spot yang sangat menarik dan sehat.
Tidak hanya itu, sambil menimati pantai, masyarakat
Desa Morela terkenal dengan adat istiadat mereka
seperti upacara “Maso Minta “ Pinangan) dan
Upacara “Angka Raja” (Pelantikan Raja). Adapun
budaya Pukul Manyapu yang diadakan 7 hari setelah
idul fitri dan tarian Cakalele.

6
Suka berlibur, mengutamakan kedamaian hati, sehat,
bersenang-senang dan travelling. Suka berpetualang
ke tempat-tempat baru yang unik, mampu
bersosialisasi dengan ramah, mampu beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi disekitar, menyukai
sejarah dan kebudayaan, menyukai tatangan, suka
membaca, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, cinta
lingkungan dan sangat menghargai perbedaan.
Menyempatkan liburan panjang dalam satu tahun,

Gambar 5.Taman Laut Tanjung Setan
Unique Selling Preposition (USP)
Dari hasil wawancara dan survey dapat dkerucutkan
bahwa keunikan yang dapat dijual dari obyek wisata
bahari di Ambon adalah pemandangan underwater,
struktur tanahnya sehingga menghasilkan bentuk
rempah-rempah yang kualitasnya mendunia dan
kebudayaan dan kekeluargaanya yang sangat erat,
yakni Pela Gandong yang mendarah daging di
masyarakat Ambon.
Terdapat berbagai macam obyek wisata
dengan daya tarik tersendiri di Ambon. Dan sebagian
besar pantai yang ada di Ambon memiliki spot dive
dengan keunikan tersendiri dan menyajikan
pemandangan coral pada taman laut yang sehat yang
dapat dilihat dari atas permukaan air karena airnya
yang sangat jernih. Sangat sejuk, tenang dan jauh dari
keramaian, cocok untuk berelaksasi dari kepenatan
rutinitas sehari-hari.
Pala dan cengkeh adalah komiditi yang banyak
dijual dan dihasilkan oleh masyarakat Ambon, dan
menjadi ikon khas Ambon. Banyak gedung-gedung
penting yang memasukkan bentukan pala dan cengkeh
ke dalam desain arsitekturnya. Selain itu kebudayaan
dan kekeluargaan di Ambon sangat kental hal ini
akibat tari doktrin dan adat pela gandong yang telah
ditanamkan oleh nenek moyang dari zaman dahulu
kala. Kerusuhan pernah terjadi namun setelah reda
dan sadar akan provokasi yang dilakukan pihak-pihak
tak bertanggungjawab maka pela gandong kembali
dijunjung tinggi sebagai salah satu bentuk usaha
untuk mempertahankan keamanan masyarakat
Ambon.
Target Pasar
Target pemasaran dalam perancangan ini
difokuskan kepada wisatwan domestik yang berasal
dari Jawa, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Untuk
wisatawan asing berasal dari benua Eropa, Australia,
dan Amerika yang berumur 20-50 tahun, dan mereka
adalah wisatawan yang dalam kesehariannya sibuk
dan mencari tempat baru yang benar-benar berbeda
dari rutinitasmya. Tinggal di kota besar yang padat
penduduk seperti Jakarta, Surabaya, DKI Yogyakarta,
Ujung Pandang, Makkassar, Bali dan lain-lain
termasuk Luar Negeri.

Tujuan Kreatif Jangka Pendek
Pemasaran jangka pendek ini dilakukan selama
3-6 bulan setelah perancangan promosi wisata bahari
ini diluncurkan.
a.
Memperkenalkan wisata bahari yang ada di
Ambon kepada wisatawan.
b.
Meningkatkan
rasa
keingintahuan dan
ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi
tempat – tempat wisata bahari yang ada di
Ambon, yang sudah dipromosikan maupun
yang belum.
c.
Meningkatkan awareness terhadap wisata
bahari yang ada di Ambon.
Tujuan Pemasaran Jangka Panjang
Pemasaran jangka panjang ini dilakukan
selama 1-3 tahun setelah perancangan promosi wisata
bahari ini diluncurkan.
a.
Merubah persepsi masyarakat, umumnya
masyarakat di luar Pulau Ambon atau Maluku
yang masih mengalami trauma Kerusuhan
pada tahun 2000 silam, serta menunjukkan
kepada wisatawan bahwa Ambon saat ini
sudah kembali aman dan damai sehingga dapat
mengembalikan
kepercayaan
terhadap
masyarakat Ambon.
b.
Meningkatkan jumlah pengunjung atau
wisatawan yang datang ke Ambon, sehingga
Ambon dapat dikenal oleh masyarakat dan
penjelajahan ke tempat-tempat wisata lainnya
(selama ini kunjungan wisata hana seputar
Bali, Lombok, Raja Ampat, Pulau Komodo)

Strategi Komunikasi Periklanan
Penyampaian pesan dapat dilakukan secara
bertahap. Tahap pertama dibutuhkan kepada pihakpihak penyalur seperti hotel, restoran, tour operator,
pers dan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan agar
pihak penyalur dan berbagai perusahaan penunjang
pariwisata tersebut mempersiapkan paket-paket atau
promo khusus untuk kegiatan promosi yang dilakukan
oleh pemerintah serta melakukan kegiatan promosi
kepada masyarakat secara lebih luas. Tahap
berikutnya barulah melakukan kegiatan promosi
obyek-obyek wisata bahari kepada masyarakat luas di
berbagai media, tempat dan media periklanan lainnya.
Setelah itu, tahap berikutnya adalah melakukan
promosi secara terus-menerus sehinga masyarakat
yang “Sudah tahu” tentang obyek wisata di Ambon

7
menjadi penasaran dan mengagendakan untuk
berlibur ke Ambon.
Berikut ini adalah strategi yang komunikasi
periklanan yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut;
a. Attention atau cara untuk menarik perhatian calon
wisatawan dengan cara merancang berbagai
media – media yang komunikatif sehingga dapat
menginformasikan berbagai macam keunikan dan
daya tarik obyek wisata bahari di Ambon. Hal ini
dilakukan dengan cara yang membuat headline
yang kreatif dan mudah diingat dan dapat
mewakili seluruh keunikan yang ada di Ambon.
Headline ini yang dicantumkan dalam berbagai
media promosi dengan penulisan yang jelas
sehingga mudah dibaca, unik agar mudah diingat
dan layout didesain secara menarik, sehingga
dapat menarik perhatian masyarakat dan
wisatawan untuk mencari informasi yang
terkandung dalam media tersebut.
b. Interest atau meningkatkan minat wisatawan
untuk berkunjung ke Ambon dengan cara
menampilkan foto-foto atau gambar keindahan
panorama laut Ambon yang mendukung promosi
wisata Ambon. Selain itu kalimat yang pakai
sebagai kalimat penjelas ditulis secara informatif
dan membujuk dan mengingatkan wisatawan.
c. Desire atau cara untuk menghadirkan keinginan
pada calon untuk wisatawan agar mengunjungi
wisata alam melalui kata-kata penjelas yang
mampu menggambarkan keunikan dan panorama
wisata bahari di Ambon. Sehingga dari kalimatkalimat penjelas tersebut dapat memberi
gambaran kepada calon wisatawan.
d. Conviction atau cara untuk menimbulkan rasa
percaya dalam benak wisatawan adalah dengan
cara
menuliskan
kata-kata
yang dapat
meyakinkan
sehingga
wisatawan
dapat
mengetahui aktivitas apa saja yang dapat
dilakukan dan fasilitas apa saja yang didapatkan
di setiap obyek wisata bahari di Ambon.
e. Action atau usaha untuk menimbulkan aksi
adalah dengan cara membujuk wisatawan untuk
datang ke obyek wisata ataupun mengadakan
promosi yang terus menerus sehingga dapat
mengingatkan wisatawan agar nantinya memiliki
keinginan untuk berkunjung ke Ambon.
Panduan Media
Untuk melaksanakan promosi pariwisata
bahari yang ada di Ambon dengan menggunakan
Media Lini Atas dan Media Lini Bawah dan yang
lebih sering dipakai adalah Media Lini Bawah. Media
Lini Atas digunakan untuk menonjolkan informasi
kegitan promosi yang diadakan, sedangkan Media
Lini Bawah menonjolkan potensi-potensi alam yang
ada sebagai salah satu cara promosi yang
dilakukan.Media Lini Bawah dirancang juga untuk
merangsang masyarakat untuk mencari informasi-

informasi sendiri di media-media elektronik ataupun
media-media lainnya.
Media yang dipakai adalah sebagai berikut;
a.
Koran
Koran yang dipilih adalah Koran Jawa Pos,
karena koran ini tidak hanya memuat berita, namun
pada hari-hari khusus akan memuat tempat-tempat
destinasi baru yang unik dan menarik. Pada hari sabtu
dan minggu pada rubik Lifestyle: Traveling setiap
hari sabtu dan minggu sehingga sangat mendorong
masyarakat untuk berlibur menikmati panorama alam.
Selain itu pembacanyapun sebagian besar adalah
kalangan menengah keatas.
b.

Majalah
Majalah dipilih karena majalah adalah sarana
informasi yang memiliki segmen atau tema khusus,
sehingga dapat secara tepat mengenai sasaran pasar
yang ditentukan. Dari segi visual, iklan pada majalah
juga akan sangat baik dan menarik, maka diharapkan
dapat mendatangkan wisatawan ke Ambon. Namun
kelebihannya adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasang iklan cukup mahal. Majalah yang dipakai
adalah majalah National Geographic Auto Expert,
National
Geographic Traveler dan National
Geographic Photographic yang mana majalah tersebut
adalah majalah yang memuat jurnal perjalanan
berbagai tempat di indonesia, sehingga pembacanya
kebanyakan adalah orang – orang yang hendak
melakukan perjalanan ketempat-tempat baru di
Indonesia. National
Geographic Traveler dan
National Geographic Photograpy yang menyasar pada
masyarakat indonesia yang gemar jalan-jalan dan
fotografi landscape.
c.
Poster
Poster ini berisi informasi mengenai promosi
kunjungan obyek wisata bahari yang ditawarkan.
Sehingga dipenuhi oleh foto-foto berbagai panorama
bahari dilengkapi dengan informasi paket-paket
khusus pada hotel dan biro perjalanan. Media ini
dipakai karena sangat simpel murah dan dapat di
letakkan dibeberapa tempat asalkan mendapat izin.
Poster ini nantinya akan diletakkan di tempat-tempat
strategis dan akan dikunjungi banyak orang seperti di
hotel, restoran, cafe, tourist information, tempattempat wisata, ataupun papan informasi. Media ini
dibuat agar wisatawan dapat membaca dengan teliti
dan nyaman tanpa diburu oleh waktu seperti media
luar ruangan lainnya, dapat mencatan informasi yang
dianggap penting, dan mengamati gambar – gambar
yang ada.
d.
Flyer
Flyer dibuat dengan tujuan untuk membantu
dan mendukung acara promosi yang dilakukan. Berisi
tentang promo trip dan data singkat mengenai obyek
wisata yang akan dituju dilengkapi beberapa foto
pendukung. Flyer dipilih karena ukurannya yang lebih
kecil daripada poster sehingga diambil oleh
wisatawan yang berminat dan dapat dibaca sewaktuwaktu, dan dapat disebarkan lagi secara tidak

8
langsung oleh wisatawan tersebut. Flyer ini
diletakkan di tempat-tempat umum seperti restoran,
hotel, mall, bandara, perkantoran dan masih banyak
lagi. Kelemahannya hanya membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menyebarkan flyer ini.
e.
Brosur
Brosur dibuat untuk memberikan informasi
mengenai obyek wisata bahari di Ambon, bagi
masyarakat luas yang belum banak mengenal Ambon.
Jadi informasi yang dimuat lebih lengkap dan disertai
promosi
yang
berlangsung,
namun
tetap
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, padat dan
berisi. Brosur di letakkan di tempat-tempat yang
sering dilalui oleh masyarakat , didesain tidak terlalu
besar sehingga mudah disimpan dan biaya cetakknya
juga lebih murah dan berisi informasi yang lebih
lengkap.
f.
Buku Panduan Perjalanan (Katalog)
Media ini bisa dijadikan media utama dalam
kegiatan promosi wisata bahari di Ambon karena
buku panduan wisata ini mengandung banyak
informasi mengenai masing-masing obyek wisata
secara lengkap dan terdapat gambar-gambar
pendukung sehingga dapat memberikan gambaran
pada calon wisatawan. Buku panduan ini diharapkan
dapat menjadi panduan bagi wisatawan yang ingin
berangkat berlibur sendiri tanpa menggunakan jasa
tour operator.
g.
X-banner
X-banner adalah salah satu media yang
digunakan untuk mempromosikan obyek wisata
bahari yang akan diletakkan di kantor-kantur biro
perjalanan, pos pos tiket masuk di tempat wisata
bahari, di hotel dan restoran yang telah bekerja sama
dan dapat diletakkan pada event-eventyang digelar
oleh pemerintah maupun pameran wisata yang diikuti
oleh pemerintah, sehingga dapat merangsang daya
tarik wisata,. Media ini cukup besar namun mudah
untuk dipindahkan dan disimpan kembali dan cukup
menarik bagi wisatawan.
h.
Merchandising
Media ini dipakai sebagai media pendukung
kegiatan promosi saja. Tujuannya memberi apresiasi
kepada wisatawan yang telah mengikuti kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh pemerintah selaku kegiatan
promosi. Diharapkan dari media ini wisatawan dapat
mempertahankan ketertarikannya terhadap obyek
wisata di
Ambon, dan dapat
mengingat
pengalamannya selama berlibur sekaligus dapat
menjadi media promosi tak langsung bagi orangorang disekitar wisatawan. Merchandising ini terdiri
dari tas punggung, kaos, pin, gantungan kunci sebagai
cindera mata, stiker, kartu pos, dan notes yang berisi
beberapa foto obyek wisata dan informasi singkat.
Barang-barang ini dipilih karena dapat menjadi
perlengkapan wisatawan dalam kegiatan liburan
mereka.

Tema Pokok Perancangan
Say Ambon Manise adalah headline yang akan
dipakai dalam kegiatan Promosi ini, sedangkan sub –
headline adalah find Amboina hidden paradise!
Tema katakan Ambon manise bertujuan agar
dapat merangsang masyarakat kembali mengingat
ikon Ambon sebagai pulau manis, indah dan cantik
yang tergeser pasca konflik pada tahun 2000. Selain
itu slogan dibuat untuk mengajak masyarakat kembali
menghidupkan ”Manise” yang sangat identik dengan
Ambon dan mengucapkan secara terus menerus.
Disamping itu, slogan ini juga mengajak masyarakat
luas untuk berinteraksi dengan orang lain dan
menyuarakan hal yang sama, yaitu Ambon Manise.
Sedangkan sub-headline memilik arti bahwa Ambon
memiliki banyak sekali kekayaan dan keindahan alam
yang tersembunyi dan khas. Sehingga jika
digabungkan
maka
Brand tersebut mengajak
masyarak untuk mengatakan Ambon Manise secara
terus menerus sehinga membuat rasa penasaran
penasaran dan mencari tahu apa yang akan ditemukan
di Surga-surga tersembunyi di Ambon. Dan
wisatawan akan mencari tahu baik melalui internet,
pendapat teman, dan lain-lain. Namun yang paling
penting adalah bersosialiasi dengan masyarakat
Ambon sehingga wisatawan dapat memperoleh data
yang lebih akurat daan dapat merasakan kehangatan
dan keramahan masyarakat Ambon.
Pendukung Tema
Untuk mendukung tema perancangan yang
akan diadakan di Ambon maka digunakan unsurunsur tertentu seperti unsur budaya yang dapat
dijadikan ciri khas daerah di bandingkan daerah lain.
Seperti patern pola cengkeh atau buah pala yang
merupakan komoditi utama Ambon yang mendunia.
a. Warna
Warna yang akan digunakan adalah warna
khas yang sering digunakan oleh masyarakat Ambon.
Yakni merah, hitam, putih yang akan dipadukan
dengan warna biru dan hijau sebagai perwakilan
warna laut, langit, dan gunung. Warna merah adalah
warna khas daerah yang melambangkan keberanian
jiwa yang dimiliki oleh masyarakat Ambon.
Sedangkan warna putih simbol kesucian dan bersih.
Warna hitam adalah warna yang dipakai secara turuntemurun oleh nenek moyang wanita dalam berbagai
pesta adat. Hal ini terlihat dari kebaya tradisonal
masyarakat Ambon yang berwarna hitam. Warnawarna ini akan dikomposisikan sedemikian rupa
menjadi satu logo maupun penataan layout pada
media –media yang akan dipakai.
b. Tipografi
Untuk logo event yang akan digunakan dalam
desain media dan merchandise menggunakan
handwritting manual untuk dapat menghadirkan
kesan personal, original dan santai kepada wisatawan.
Dalam perancangan ini akan menggunakan beberapa
jenis font yang akan disesuaikan dengan karakter
Ambon.

9


Ambon Manise
Menggunakan penulisan logo handwritting
manual untuk dapat menghadirkan kesan personal,
original dan santai kepada wisatawan. Huruf yang
dipakai memiliki ciri-ciri stoke yang tebal sehingga
sangat mudah untuk dibaca walaupun nantinya akan
diperkecil ukurannya maupun juka dibaca dari jauh.
Tujuan lain adalah sebagai point of view pada logo,
sehingga bagian yang ditonjolkan adalah kata
“Ambon Manise”. Bentuk Keriting juga dipilih
sebagai simbol ombak dan ciri fisik orang Ambon
yang terkenal yakni, Rambutnya yang keriting.

Say: - find Amboina hidden paradise
Typeface yang dipilih adalah Jacquelyn‟s
Messy Hand. Adalah jenis font yang memadukan
sans serif dan handwritting yang terlihat santai tapi
tetap mempertahankan keeleganannya. Jenis yang
dipilih adalah font yang tidak terlalu tipis sehingga
mudah dibaca meskipun ukurannya akan diperkecil.
Selain itu dipilih juga jenis ini yang tidak terlalu
sering dipakai, sehingga akan memberi kesan original
dan khas.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU
VWXYZabcdefghijklmnopqrstuvwx
y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 .. , : : “ ? ! / \ ( ) { } & @ * # $


Judul Body Copy
Untuk penulisan body copy akan dipilih jenis
font san serif juga, hal ini dilakukan supaya pembaca
dapat dengan mudah membacanya dan tidak cepat
lelah karena bentuknya yang tidak kaku dan lebih
sederhana. Typeface yang dipilih adalah Bellerose.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU
VWXYZabcdefghijklmnopqrstuvwx
y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 .. , : : “ ? ! / \ ( )
Ilustrasi
Pada pembuatan logo, ilustrasi dibuat dengan
mencantumkan bentuk ikan pohon sagu, cengkeh dan
pala. Ikan melambangkan hasil laut Ambon yang
limpah dan sebagai simbol mata pencaharian utama
penduduk Ambon. Pohon sagu melambangkan
makanan pokok yang khas di Ambon. Sedangkan Pala
dan Cengkeh adalah komuditi khas Ambon yang
sangat berkualitas dan telah tersebar hingga kepelosok
Indonesia bahkan telah mendunia.
Adapula Ilustrasi akan disajikan melalui fotofoto gambar obyek wisata bahari yang ada di Ambon
dan foto aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh
wisatawan di sana. Sehingga perancangan ini terlihat
nyata dan memudahkan masyarakat menggambarkan
kegiatan yang akan dilakukan. Tujuannya agar
masyarakat dibuat penasaran dan ingin menikmati
obyek wisata yang ditampilkan. Selain itu untuk
layout akan dibuat pattern khas Ambon seperti yang
terdapat pada motif batik cengkeh dan buah pala. Hal
ini dilakukan agar kesan tradional sebagai ciri khas
dapat ditampilkan.

Layout Desain

Gambar 6. Logo Wisata Bahari

Gambar 7. Desain Spanduk

c.

Gambar 8. Desain Majalah

10

Gambar 9. Desain Iklan Koran

Gambar 12. Desain Brosur

Gambar 10. Desain Iklan Poster

Gambar 13. Desain Buku Panduan

Gambar 11. Desain Flyer

Gambar 14. Desain Post Card

11

Gambar 15. Desain Pin

Gambar 18. Desain Notes
Gambar 16. Desain Gantungan Kunci

Gambar 19. Desain Kaos

Gambar 17. Desain Tas

Penutup
Kesimpulan
Ambon adalah sebuah pulau yang sangat kaya
akan hasil bumi dan keindahannya. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil hutan berupa rempahrempah berkualitas tinggi yang menjadi serbuan di
banyak negara. Tidak hanya itu Ambon juga kaya
akan hasil laut dan dijuluki Lumbung Ikan Nasional
oleh Meteri Pariwisata Republik Indonesia, karena
ikan dengan berbagai macam jenis dengan daging
yang lezat dihasilkan oleh Pulau Ambon. Keindahan
alam ditunjukkan dengan deretan pantai yang indah
dan masih terjaga kealamiannya berjajar panjang
mengelilingi Ambon. Tekstur tanah yang khas
menyebabkan pemandangan Ambon semakin Unik
dan tiada duanya. Gunung, tebing terjal, dan pantai

12
menyatu tak terpisahkan satu sama lain. Karang yang
megah berdiri kokoh menantang lautan, matahari
terbit begitu dekat dengan penduduk setempat.
Semuanya sungguh indah dan asri, belum ada
eksploitasi dan campur tangan manusia dalam
pembentukan tiap objek wisatanya, semuanya
terbentuk dengan alami dan akan menambah nilai
unik dan keindahan yang tersendiri bagi Ambon.
Suasana kekeluargaan, kehangatan dan
keramahtamahan penduduk Ambon akan membuat
wisatawan merasa nyaman untuk tinggal dan
menghabiskan waktu liburnya di Ambon. Selain itu
ketenangan dan jauh sekali dari kepadatan aktifitas
dan hiruk-pikuk kota besar akan sayang untuk
dilewatkan bagi wisatawan yang mencari ketenangan
dimasa liburnya. Namun amat sangat disayangkan
jika suasana dan segala keindahan ini dilewatkan oleh
wisatawan sekalian. Hal ini dikarenakan kurangnya
usaha promosi yang dilakukan oleh pemerintah,
sehingga potensi wisata yang ada belum ditingkatkan
secara maksimal hal ini juga dapat berpengaruh pada
kesiapan masyarakat dalam penerimaan waisatawan
baru yang berkunjung padahal banyak sekali tempat
wisata yang berpotensi dan sangat mudah dijangkau
di Ambon.
Melalui berbagai media yang telah dirancang
agar dapat memberi informasi yang selama ini
terbatas bagi masyarakat luas. Selama ini pemerintah
mungkin hanya berfokus pada objek wisata yang
selama ini telah dikenal oleh masyarakat luas maupun
dunia, namun juga mulai mempersiapkan objek wista
yang berpotensi namun belum banyak dikenal oleh
masyarakat. Diharapkan melalui perancangan ini
dapat membuka mata masyarakat bahwa masih
banyak surga yang tersembunyi yang terpencar
diseluruh penjuru Indonesia.
Disamping itu perancanan ini juga diharapkan
dapat meremajakan kembali citra Ambon yang sempat
mengalami kegelapan dan kehilangan kepercayaan
dimata masyarakat selama 10 tahun terakhir. Sejak
Tahun 2005 pemerintah mulai mengadakan perbaikan
dan semenjak tahun 2010 program-program
pariwisata Ambon mulai dicanangkan kembali, hal ini
bertujuan untuk menambah jumlah pengunjung
keAmbon dan membantu pemerataan pembangunan
di kawasan Maluku dan membantu meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
Saran
Membuat sebuah perancangan promosi adalah
satu hal yang menarik dan menyenangkan. Karena
dari kegiatan ini kita dapat lebih mengenal potensi
wisata yang ada di daerah tersebut lebih mendalam
dan detail. Dalam proses pengumpulan data kita akan
berinteraksi dengan banyak orang dengan latar
belakang, pengalaman, dan sudut pandang yang
berbeda. Hal ini sangat menyenangkan karena kita
dapat mengetahui banyak hal dan memiliki pemikiran
yang baru mengeni banyak hal. Disamping itu kita
juga dapat belajar untuk mencari jalan keluar sebuah

masalah dari sudut pandang yang berbeda. Metode
kualitatif yang dalam pencarian data ini membutuhkan
waktu yang lebih lama jika dibanding metode
kuantitatif yang menggunakan angket. Tetapi peulis
mendapatkan banyak manfaat ketika pencarian data
ini berlangsung. Diantaranya adalah penulis lebih
mengetahui dan mengenal keadaan yang sebenarnya
baik keadan fisik Ambon maupun keadaan suasana
yang dominan menghiasi Ambon. Sehingga informasi
yang akan disebarkan juga lebih valid dan terpercaya.
Disamping itu penulis juga dapat mengetahui
kebiasaan, gaya hidup, maupun sudut pandang dari
calon wisatawan, dan hal ini akan mempengaruhi apa
yang dicari oleh wisatawan untuk menghabiskan
waktu liburannya. Sehingga penulis dapat menilai
apakah Ambon dapat menjadi salah satu alternatif
destinasi wisata yang sesuai dengan kebutuhan calon
wisatawan.
Adapula penghalang yang dialami oleh
penulis, salah satunya adalah kendala masalah waktu.
Banyak sekali waktu terbuang hanya untuk
memikirkan
konsep
yang
dipakai
untuk
menyelesaikan masalah yang dialami di Ambon.
Maka dari itu saran untuk kedepan adalah ketika
mempersiapkan perancangan sebaiknya dapat
dipikirkan dan persiapkan sebaik mungkin dari jauhjauh hari. Ada baiknya jika pengumpulan informasi
secara lengkap dapat dilakukan pada jauh-jauh hari
sebelum survey dilakukan. Sehingga ketia survey
hanya memlengkapi dan mencocokkan data saja
sekaligus sudah memikirkan alternatif penyelesaian
masalahnya. Jadi dalam proses pengerjaannya sudah
memiliki alternatif cara untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Karena jika tidak demikian data yang
diperoleh kurang kuat dan akan mengalami kesusahan
untuk meyelesaikan masalah yang ada.
Perancangan ini adalah salah satu perancangan
permulaan untuk membantu pemerintah Ambon
mempromosikan wilayahnya. Perancangan ini
maupun program-program yang dicanangkan oleh
pemerintah setempat membutuhkan waktu yang
panjang untuk melaksanakannya. Diharapkan perintah
dapat melanjutkan dan melakukan promosi secara
terus menerus dan berkesinambungan dan tentunya
disertai program-program yang menarik seperti lomba
fotografi bertaraf nasional maupun internasional,
sehingga hasil jepretan peserta dapat disebarkan oleh
pelaksana rogram maupun oleh peserta lomba
tersebut. Hal ini akan menjadi kampanye wisata
secara tidak langsung yang sangat membantu
pemerintah.

Daftar Pustaka
BUKU:
Algifari. 2000. Analisis Regesi. Yogyakarta. Penerbit
BPFE-UGM

13
Anonim. 2003. Studi Analisis Potensi Pasar
Wisatawan Nusantara (Studi Kasus: Bali). Laporan
Akhir, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Jakarta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Armstrong, J. Scott, Designing and Using
Experimental Exercises. URL: www.hssrn.com
Cooper. C.et.al. 1993. Tourim Principles and
practice. Ediburg Gate. Harlow. Essex CM20 2JE.
England. Adison Wesley Longman Limited.
Craig-Smith, Stephen dan French, Christine, 1994:
Learning to Live with Toursm. Melbourne. Longman
Gartner, William C. 1996. Tourism Development
(Principles, Processes, and Policies. New York. Van
Nostrand Reinhold
Gorda, I Gusti Ngurah. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Denpasar. Widya Kriya Gematama.
Kasali. Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia,
Segmentasi, Targetting, Positioning. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan G Amrstrong. 2001. Prinsip-prinsip
Pemasaran. Jakarta. Erlangga.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakartta.
Prehalindo
Pendit. I Nyoman, S. 1999. Ilmu Pariwisata, Sebuah
Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Cetakan Keenam (edisi revisi).
Soekadiji. RG. 1997. Anatomi Pariwisata, Memahami
Pariwisata sebagai system Lengkage. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
Swastha, Basu. 1999. Asas-asas Marketing.
Yogyakarta. Liberty.
Wahab, S. 1992. Managemen Kepariwisataan. Frans
Gromang [Penerjemah]. Jakarta. Pradnya Paramita
Yoeti. O.A. 2003. Tours and Travel Marketing.
Jakarta. Pradnya Paramita.
JURNAL:
Wijaya, Myra. Perancangan Komunikasi Visual
Wisata Alam di Bali Utara. Jurusan Desain
Komunikasi Visual.
Skripsi. Surabaya: Universitas Kristen
Petra,2011