004 Penyelenggaraan Kerjasama

PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR
NOMOR 004/UNIFA/III/2014
TENTANG
PENYELENGGARAAN KERJASAMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,
Menimbang : a. bahwa

dalam

kapasitas

rangka

untuk

sumberdaya

meningkatkan

Universitas


Fajar

di

bidang pendidikan,

penelitian, pengabdian

kepada

perlu

masyarakat

kerjasama

dengan

mengupayakan


pihak lain baik dalam

maupun luarnegeri;
b. bahwa

penyelenggaraan

kerjasama

di

lingkungan Universitas Fajar perlu diatur dalam
sebuah sistem tata kelola yang memadai dan
akuntabel;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
dibentuk

Peraturan


Universitas

tentang

Penyelenggaraan Kerjasama;
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
Hal. | 1

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang

Pengelolaan

dan


Penyelenggaraan

Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas
Fajar.
6. Statuta Universitas Fajar;

Dengan Persetujuan Bersama
SENAT UNIVERSITAS FAJAR
dan
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN


UNIVERSITAS

FAJAR

TENTANG

PENYELENGGARAAN KERJASAMA.

Hal. | 2

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA
adalah Lembaga pendidikan yang didirikan oleh
Yayasan

Pendidikan


berdasarkan

Fajar

Keputusan

Ujungpandang

Menteri

Pendidikan

Nasional Nomor 132/D/0/2008.
2. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai penanggung
jawab utama dan pengambil keputusan tertinggi
Universitas Fajar.
3. Unit Kerja adalah Unit Kerja di lingkungan UNIFA
yang terdiri atas Unit Pelaksana Teknis (UPT), Biro,
Lembaga,


Fakultas,

Program

Studi,

dan

unit

lainnya.
4. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNIFA
dan

pengelola

pengembangan

sumber


daya

pengetahuan

akademik

untuk

akademik

dan

intelektual dalam disiplin ilmu tertentu.
5. Program

Studi

adalah

kesatuan


rencana

pembelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan/atau
pendidikan profesi yang diselenggarakan atas dasar
Hal. | 3

suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang sesuai dengan sasaran Program Studi.
6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
pada

perguruan

tinggi

dengan


mentransformasikan,

tugas

utama

mengembangkan,

dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat.
7. Kerjasama

adalah

kesepakatan

yang


saling

menguntungkan dengan pihak lain baik dalam
negeri maupun luar negeri dibidang akademik
dan/atau non akademik yang dituangkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum
of

Understanding/MoU)

dan/atau

Perjanjian

Kerjasama.
8. Nota

Kesepahaman

Understanding)
adalah

yang

dokumen

kesepahaman

Bersama

(Memorandum

selanjutnya
hukum

yang

of

disebut

MoU

berisi

nota

yang

dibuat oleh UNIFA dengan

pihak mitra sebagai landasan untuk membuat
Perjanjian kerjasama
Penelitian,

dalam

Pengabdian

bidang

kepada

Pendidikan,

Masyarakat yang

bertujuan untuk mendapatkan kemanfaatan

bagi

kedua belah pihak.
Hal. | 4

9. Perjanjian Kerjasama adalah dokumen hukum yang
berisi kesepakatan antara pihak UNIFA dengan
pihak mitra tentang hak dan kewajiban kedua belah
pihak berkaitan dengan pendayagunaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, dan/atau
dana untuk kegiatan kerjasama.
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SIFAT KERJASAMA
Pasal 2
Kerjasama yang dilakukan berdasarkan pada:
a. kesesuaian dengan visi dan misi UNIFA;
b. manfaat yang saling menguntungkan;
c. hubungan yang saling menghormati;
d. pengelolaan yang transparan dan akuntabel; dan
e. peraturan perundang–undangan yang berlaku.
Pasal 3
Tujuan kerjasama yang dilakukan adalah untuk:
a. meningkatkan

kualitas

akademik

dan

profesionalitas sumberdaya manusia UNIFA;
b. meningkatkan

sarana

dan

prasarana

serta

pendanaan UNIFA;

Hal. | 5

c. meningkatkan kesejahteraan Dosen dan Tenaga
Kependidikan UNIFA;
d. meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya
manusia yang ada di lingkungan UNIFA;
e. meningkatkan kontribusi UNIFA kepada mitra
kerjasama dan masyarakat;
f. memberikan manfaat kepada mitra kerjasama;
dan
g. meningkatkan
kerjasama

peranan

dalam

UNIFA

pengembangan

dan

mitra

Tridharma

Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Pasal 4
Sifat kerjasama adalah:
a. melembaga;
b. berkala dan/atau berkelanjutan;
c. berbasis indikator kinerja, efektif dan efisien;
d. dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel); dan
e. transparan.
BAB III
LEGALITAS KERJASAMA
Pasal 5
(1) Nota kesepahaman dengan pihak lain dilakukan
oleh Rektor.
Hal. | 6

(2) Perjanjian

Kerjasama

yang

dilakukan

ditingkat

universitas ditandatangani oleh Rektor, sementara
ditingkat Unit Kerja ditandatangani oleh pejabat
yang ditunjuk oleh Rektor.
(3) Apabila kerjasama tidak sesuai dengan ayat (1) dan
(2), maka kerjasama dianggap tidak sah.
BAB IV
BENTUK, RUANG LINGKUP,
DAN JENIS KERJASAMA
Pasal 6
(1) Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara
UNIFA atau Unit Kerja di UNIFA dengan pihak luar,
baik instansi pemerintah, swasta, Badan Usaha
Milik

Negara

(BUMN),

Perguruan

Tinggi

atau

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berasal
dari dalam atau luar negeri, yang dilaksanakan atas
dasar kepentingan dan manfaat bersama.
(2) Kerjasama
kesepakatan

dapat

berlangsung
untuk

atas

dasar

bersama-sama

mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana,
prasarana, dan/atau dana.

Hal. | 7

Pasal 7
Ruang

lingkup

kerjasama

mencakup

Tridharma

Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian

kepada

pengembangan

Masyarakat,

produk

konsultasi,

dan/atau

jasa,

memperbantukan sumberdaya manusia pada lembaga
di luar UNIFA, pemanfaatan sarana dan prasana
dan/atau dana UNIFA oleh pihak lain, dan/atau
kegiatan

lain

yang

dalam

pelaksanaannya

dapat

dilakukan oleh tim atau perorangan.
BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG,
DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 8
(1) Rektor bertindak sebagai penanggungjawab/pejabat
yang

menetapkan

persetujuan

suatu

usulan

kerjasama dan yang menetapkan penyelenggaraan
kegiatan apabila suatu kegiatan kerjasama telah
disetujui.
(2) Deputi Rektor I Bidang akademik, Kerjasama dan
UPT bertindak sebagai pejabat yang menangani
koordinasi dan pengawasan kegiatan kerjasama.

Hal. | 8

(3) Kepala

Biro

administrasi

Kerjasama
umum

sebagai

segala

pelaksana

bentuk

kegiatan

kerjasama.
(4) Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai penyelenggara
kerjasama yaitu pejabat struktural atau inisiator.
(5) Pelaksana Kerjasama dapat dilakukan oleh tim atau
perorangan

yang

memiliki

kompetensi

sesuai

dengan sifat dan kebutuhan kegiatan kerjasama.
(6) Dalam kondisi khusus yang menghendaki unit lain
menjadi penyelenggara kegiatan kerjasama dapat
dilakukan melalui penetapan oleh Rektor.
Pasal 9
(1) Penanggung Jawab Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. menetapkan susunan Tim Pelaksana Kerjasama
dengan

mempertimbangkan

usulan

inisiator

kerjasama; dan
b. menugaskan Pelaksana Kerjasama Perorangan
dengan

mempertimbangkan

usulan

inisiator

kerjasama.
(2) Kepala Biro Kerjasama UNIFA mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mengurus dokumen dan surat-surat lainnya
yang diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama;
Hal. | 9

b. melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
(monev) pelaksanaan Kerjasama yang berada di
bawah wewenangnya;
c. melaporkan secara tertulis hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Kerjasama kepada Rektor
melalui Deputi Rektor I; dan
d. menyerahkan
Kerjasama

laporan

kepada

pihak

akhir

pelaksanaan

penyandang

dana

institusi mitra Kerjasama dan Rektor.
(3) Ketua Tim Pelaksana Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mempersiapan kegiatan kerjasama;
b. melaksanaan kegiatan kerjasama;
c. menyelenggarakan

administrasi

umum

dan

kerjasama

dan

keuangan; dan
d. melaporkan

hasil

kegiatan

keuangan kepada penanggung jawab kegiatan
kerjasama.
(4) Pelaksana kegiatan perorangan mempunyai tugas
mempersiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

kerjasama serta melaporkan secara tertulis hasil
kegiatan dan keuangan kepada penanggung jawab
kegiatan atau Rektor.

Hal. | 10

BAB VI
PENGELOLAAN HASIL KERJASAMA
Pasal 10
(1) Dana kegiatan kerjasama dapat bersumber baik dari
pihak UNIFA, atau dari mitra kerjasama serta dari
kedua belah pihak.
(2) Dana

kegiatan

kerjasama

yang

dikategorikan

sebagai pengeluaran dapat diambil dari alokasi dana
akademik dan/atau dana non akademik.
(3) Pendapatan

dari

hasil

kerjasama

dikategorikan

sebagai pendapatan non akademik.
Pasal 11
(1) Semua hasil kerjasama disalurkan melalui akun
rekening UNIFA kecuali ditentukan lain oleh mitra.
(2) Untuk

kerjasama

yang

menuntut

sistem

pengelolaan keuangan secara khusus akan diatur
dengan Peraturan Rektor.
(3) Kerjasama di tingkat universitas dan Unit Kerja
lainnya,

administrasi

keuangan

dilakukan

oleh

Bendahara UNIFA.
(4) Untuk

kerjasama

tertentu,

maka

administrasi

keuangan dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh
penyelenggara Kerjasama.
Hal. | 11

Pasal 12
(1) Untuk kepentingan pengembangan UNIFA, setiap
Perjanjian

Kerjasama

institutional

fee

ke

wajib

UNIFA

menyerahkan

yang

besarannya

ditentukan dalam Peraturan Rektor.
(2) Dalam

hal

kegiatan

perseorangan

sebagai

konsultan/tenaga ahli, maka yang bersangkutan
wajib menyerahkan institutional fee ke UNIFA yang
besarannya diatur dalam Peraturan Rektor.
(3) Penggunaan sarana laboratorium oleh pihak luar
wajib membayar fee kepada UNIFA yang besarannya
diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 13
(1) Barang-barang
dan/atau

yang

diperoleh

pengadaannya

dari

dibiayai

kerjasama

dengan

dana

kerjasama menjadi barang inventaris UNIFA.
(2) Hasil kerjasama nonfisik, seperti konsep, gagasan,
rancangbangun,

metodologi

dan

lain-lain

yang

sejenis sejauh tidak dipersyaratkan menjadi milik
atau

diserahkan

sebagaimana

kepada

mitra

kerjasama

dicantumkan

dalam

Perjanjian

Kerjasama menjadi hak milik UNIFA.

Hal. | 12

BAB VII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
Bagi dosen atau tenaga administrasi yang melakukan
kerja sama dengan pihak lain dan tidak mematuhi
peraturan ini akan diajukan kepada Komisi Disiplin
UNIFA untuk menentukan sanksi yang diberikan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
(1) Seluruh

kerjasama

yang

dilakukan

sebelum

berlakunya Peraturan ini dinyatakan tetap sah dan
tetap

dapat

dijalankan

sampai

ada

penetapan

selanjutnya melalui Keputusan Rektor.
(2) Kerjasama setelah berlakunya Peraturan ini wajib
mengacu pada Peraturan ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Semua

Pasal 14
peraturan
yang

diperlukan

untuk

melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun
sebagaimana mestinya.
Hal. | 13

Pasal 15
Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan

apabila

pada

kemudian

hari

ternyata

terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 07 Maret 2014
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR

Prof. Drs. SADLY AD, MPA.

Hal. | 14