004 Penyelenggaraan Kerjasama
PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR
NOMOR 004/UNIFA/III/2014
TENTANG
PENYELENGGARAAN KERJASAMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,
Menimbang : a. bahwa
dalam
kapasitas
rangka
untuk
sumberdaya
meningkatkan
Universitas
Fajar
di
bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian
kepada
perlu
masyarakat
kerjasama
dengan
mengupayakan
pihak lain baik dalam
maupun luarnegeri;
b. bahwa
penyelenggaraan
kerjasama
di
lingkungan Universitas Fajar perlu diatur dalam
sebuah sistem tata kelola yang memadai dan
akuntabel;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
dibentuk
Peraturan
Universitas
tentang
Penyelenggaraan Kerjasama;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
Hal. | 1
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang
Pengelolaan
dan
Penyelenggaraan
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas
Fajar.
6. Statuta Universitas Fajar;
Dengan Persetujuan Bersama
SENAT UNIVERSITAS FAJAR
dan
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
UNIVERSITAS
FAJAR
TENTANG
PENYELENGGARAAN KERJASAMA.
Hal. | 2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA
adalah Lembaga pendidikan yang didirikan oleh
Yayasan
Pendidikan
berdasarkan
Fajar
Keputusan
Ujungpandang
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 132/D/0/2008.
2. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai penanggung
jawab utama dan pengambil keputusan tertinggi
Universitas Fajar.
3. Unit Kerja adalah Unit Kerja di lingkungan UNIFA
yang terdiri atas Unit Pelaksana Teknis (UPT), Biro,
Lembaga,
Fakultas,
Program
Studi,
dan
unit
lainnya.
4. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNIFA
dan
pengelola
pengembangan
sumber
daya
pengetahuan
akademik
untuk
akademik
dan
intelektual dalam disiplin ilmu tertentu.
5. Program
Studi
adalah
kesatuan
rencana
pembelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan/atau
pendidikan profesi yang diselenggarakan atas dasar
Hal. | 3
suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang sesuai dengan sasaran Program Studi.
6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
pada
perguruan
tinggi
dengan
mentransformasikan,
tugas
utama
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat.
7. Kerjasama
adalah
kesepakatan
yang
saling
menguntungkan dengan pihak lain baik dalam
negeri maupun luar negeri dibidang akademik
dan/atau non akademik yang dituangkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum
of
Understanding/MoU)
dan/atau
Perjanjian
Kerjasama.
8. Nota
Kesepahaman
Understanding)
adalah
yang
dokumen
kesepahaman
Bersama
(Memorandum
selanjutnya
hukum
yang
of
disebut
MoU
berisi
nota
yang
dibuat oleh UNIFA dengan
pihak mitra sebagai landasan untuk membuat
Perjanjian kerjasama
Penelitian,
dalam
Pengabdian
bidang
kepada
Pendidikan,
Masyarakat yang
bertujuan untuk mendapatkan kemanfaatan
bagi
kedua belah pihak.
Hal. | 4
9. Perjanjian Kerjasama adalah dokumen hukum yang
berisi kesepakatan antara pihak UNIFA dengan
pihak mitra tentang hak dan kewajiban kedua belah
pihak berkaitan dengan pendayagunaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, dan/atau
dana untuk kegiatan kerjasama.
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SIFAT KERJASAMA
Pasal 2
Kerjasama yang dilakukan berdasarkan pada:
a. kesesuaian dengan visi dan misi UNIFA;
b. manfaat yang saling menguntungkan;
c. hubungan yang saling menghormati;
d. pengelolaan yang transparan dan akuntabel; dan
e. peraturan perundang–undangan yang berlaku.
Pasal 3
Tujuan kerjasama yang dilakukan adalah untuk:
a. meningkatkan
kualitas
akademik
dan
profesionalitas sumberdaya manusia UNIFA;
b. meningkatkan
sarana
dan
prasarana
serta
pendanaan UNIFA;
Hal. | 5
c. meningkatkan kesejahteraan Dosen dan Tenaga
Kependidikan UNIFA;
d. meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya
manusia yang ada di lingkungan UNIFA;
e. meningkatkan kontribusi UNIFA kepada mitra
kerjasama dan masyarakat;
f. memberikan manfaat kepada mitra kerjasama;
dan
g. meningkatkan
kerjasama
peranan
dalam
UNIFA
pengembangan
dan
mitra
Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Pasal 4
Sifat kerjasama adalah:
a. melembaga;
b. berkala dan/atau berkelanjutan;
c. berbasis indikator kinerja, efektif dan efisien;
d. dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel); dan
e. transparan.
BAB III
LEGALITAS KERJASAMA
Pasal 5
(1) Nota kesepahaman dengan pihak lain dilakukan
oleh Rektor.
Hal. | 6
(2) Perjanjian
Kerjasama
yang
dilakukan
ditingkat
universitas ditandatangani oleh Rektor, sementara
ditingkat Unit Kerja ditandatangani oleh pejabat
yang ditunjuk oleh Rektor.
(3) Apabila kerjasama tidak sesuai dengan ayat (1) dan
(2), maka kerjasama dianggap tidak sah.
BAB IV
BENTUK, RUANG LINGKUP,
DAN JENIS KERJASAMA
Pasal 6
(1) Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara
UNIFA atau Unit Kerja di UNIFA dengan pihak luar,
baik instansi pemerintah, swasta, Badan Usaha
Milik
Negara
(BUMN),
Perguruan
Tinggi
atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berasal
dari dalam atau luar negeri, yang dilaksanakan atas
dasar kepentingan dan manfaat bersama.
(2) Kerjasama
kesepakatan
dapat
berlangsung
untuk
atas
dasar
bersama-sama
mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana,
prasarana, dan/atau dana.
Hal. | 7
Pasal 7
Ruang
lingkup
kerjasama
mencakup
Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian
kepada
pengembangan
Masyarakat,
produk
konsultasi,
dan/atau
jasa,
memperbantukan sumberdaya manusia pada lembaga
di luar UNIFA, pemanfaatan sarana dan prasana
dan/atau dana UNIFA oleh pihak lain, dan/atau
kegiatan
lain
yang
dalam
pelaksanaannya
dapat
dilakukan oleh tim atau perorangan.
BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG,
DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 8
(1) Rektor bertindak sebagai penanggungjawab/pejabat
yang
menetapkan
persetujuan
suatu
usulan
kerjasama dan yang menetapkan penyelenggaraan
kegiatan apabila suatu kegiatan kerjasama telah
disetujui.
(2) Deputi Rektor I Bidang akademik, Kerjasama dan
UPT bertindak sebagai pejabat yang menangani
koordinasi dan pengawasan kegiatan kerjasama.
Hal. | 8
(3) Kepala
Biro
administrasi
Kerjasama
umum
sebagai
segala
pelaksana
bentuk
kegiatan
kerjasama.
(4) Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai penyelenggara
kerjasama yaitu pejabat struktural atau inisiator.
(5) Pelaksana Kerjasama dapat dilakukan oleh tim atau
perorangan
yang
memiliki
kompetensi
sesuai
dengan sifat dan kebutuhan kegiatan kerjasama.
(6) Dalam kondisi khusus yang menghendaki unit lain
menjadi penyelenggara kegiatan kerjasama dapat
dilakukan melalui penetapan oleh Rektor.
Pasal 9
(1) Penanggung Jawab Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. menetapkan susunan Tim Pelaksana Kerjasama
dengan
mempertimbangkan
usulan
inisiator
kerjasama; dan
b. menugaskan Pelaksana Kerjasama Perorangan
dengan
mempertimbangkan
usulan
inisiator
kerjasama.
(2) Kepala Biro Kerjasama UNIFA mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mengurus dokumen dan surat-surat lainnya
yang diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama;
Hal. | 9
b. melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
(monev) pelaksanaan Kerjasama yang berada di
bawah wewenangnya;
c. melaporkan secara tertulis hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Kerjasama kepada Rektor
melalui Deputi Rektor I; dan
d. menyerahkan
Kerjasama
laporan
kepada
pihak
akhir
pelaksanaan
penyandang
dana
institusi mitra Kerjasama dan Rektor.
(3) Ketua Tim Pelaksana Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mempersiapan kegiatan kerjasama;
b. melaksanaan kegiatan kerjasama;
c. menyelenggarakan
administrasi
umum
dan
kerjasama
dan
keuangan; dan
d. melaporkan
hasil
kegiatan
keuangan kepada penanggung jawab kegiatan
kerjasama.
(4) Pelaksana kegiatan perorangan mempunyai tugas
mempersiapkan
dan
melaksanakan
kegiatan
kerjasama serta melaporkan secara tertulis hasil
kegiatan dan keuangan kepada penanggung jawab
kegiatan atau Rektor.
Hal. | 10
BAB VI
PENGELOLAAN HASIL KERJASAMA
Pasal 10
(1) Dana kegiatan kerjasama dapat bersumber baik dari
pihak UNIFA, atau dari mitra kerjasama serta dari
kedua belah pihak.
(2) Dana
kegiatan
kerjasama
yang
dikategorikan
sebagai pengeluaran dapat diambil dari alokasi dana
akademik dan/atau dana non akademik.
(3) Pendapatan
dari
hasil
kerjasama
dikategorikan
sebagai pendapatan non akademik.
Pasal 11
(1) Semua hasil kerjasama disalurkan melalui akun
rekening UNIFA kecuali ditentukan lain oleh mitra.
(2) Untuk
kerjasama
yang
menuntut
sistem
pengelolaan keuangan secara khusus akan diatur
dengan Peraturan Rektor.
(3) Kerjasama di tingkat universitas dan Unit Kerja
lainnya,
administrasi
keuangan
dilakukan
oleh
Bendahara UNIFA.
(4) Untuk
kerjasama
tertentu,
maka
administrasi
keuangan dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh
penyelenggara Kerjasama.
Hal. | 11
Pasal 12
(1) Untuk kepentingan pengembangan UNIFA, setiap
Perjanjian
Kerjasama
institutional
fee
ke
wajib
UNIFA
menyerahkan
yang
besarannya
ditentukan dalam Peraturan Rektor.
(2) Dalam
hal
kegiatan
perseorangan
sebagai
konsultan/tenaga ahli, maka yang bersangkutan
wajib menyerahkan institutional fee ke UNIFA yang
besarannya diatur dalam Peraturan Rektor.
(3) Penggunaan sarana laboratorium oleh pihak luar
wajib membayar fee kepada UNIFA yang besarannya
diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 13
(1) Barang-barang
dan/atau
yang
diperoleh
pengadaannya
dari
dibiayai
kerjasama
dengan
dana
kerjasama menjadi barang inventaris UNIFA.
(2) Hasil kerjasama nonfisik, seperti konsep, gagasan,
rancangbangun,
metodologi
dan
lain-lain
yang
sejenis sejauh tidak dipersyaratkan menjadi milik
atau
diserahkan
sebagaimana
kepada
mitra
kerjasama
dicantumkan
dalam
Perjanjian
Kerjasama menjadi hak milik UNIFA.
Hal. | 12
BAB VII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
Bagi dosen atau tenaga administrasi yang melakukan
kerja sama dengan pihak lain dan tidak mematuhi
peraturan ini akan diajukan kepada Komisi Disiplin
UNIFA untuk menentukan sanksi yang diberikan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
(1) Seluruh
kerjasama
yang
dilakukan
sebelum
berlakunya Peraturan ini dinyatakan tetap sah dan
tetap
dapat
dijalankan
sampai
ada
penetapan
selanjutnya melalui Keputusan Rektor.
(2) Kerjasama setelah berlakunya Peraturan ini wajib
mengacu pada Peraturan ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Semua
Pasal 14
peraturan
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun
sebagaimana mestinya.
Hal. | 13
Pasal 15
Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan
apabila
pada
kemudian
hari
ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 07 Maret 2014
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR
Prof. Drs. SADLY AD, MPA.
Hal. | 14
NOMOR 004/UNIFA/III/2014
TENTANG
PENYELENGGARAAN KERJASAMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,
Menimbang : a. bahwa
dalam
kapasitas
rangka
untuk
sumberdaya
meningkatkan
Universitas
Fajar
di
bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian
kepada
perlu
masyarakat
kerjasama
dengan
mengupayakan
pihak lain baik dalam
maupun luarnegeri;
b. bahwa
penyelenggaraan
kerjasama
di
lingkungan Universitas Fajar perlu diatur dalam
sebuah sistem tata kelola yang memadai dan
akuntabel;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
dibentuk
Peraturan
Universitas
tentang
Penyelenggaraan Kerjasama;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
Hal. | 1
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang
Pengelolaan
dan
Penyelenggaraan
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas
Fajar.
6. Statuta Universitas Fajar;
Dengan Persetujuan Bersama
SENAT UNIVERSITAS FAJAR
dan
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
UNIVERSITAS
FAJAR
TENTANG
PENYELENGGARAAN KERJASAMA.
Hal. | 2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA
adalah Lembaga pendidikan yang didirikan oleh
Yayasan
Pendidikan
berdasarkan
Fajar
Keputusan
Ujungpandang
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 132/D/0/2008.
2. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai penanggung
jawab utama dan pengambil keputusan tertinggi
Universitas Fajar.
3. Unit Kerja adalah Unit Kerja di lingkungan UNIFA
yang terdiri atas Unit Pelaksana Teknis (UPT), Biro,
Lembaga,
Fakultas,
Program
Studi,
dan
unit
lainnya.
4. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNIFA
dan
pengelola
pengembangan
sumber
daya
pengetahuan
akademik
untuk
akademik
dan
intelektual dalam disiplin ilmu tertentu.
5. Program
Studi
adalah
kesatuan
rencana
pembelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan/atau
pendidikan profesi yang diselenggarakan atas dasar
Hal. | 3
suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang sesuai dengan sasaran Program Studi.
6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
pada
perguruan
tinggi
dengan
mentransformasikan,
tugas
utama
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat.
7. Kerjasama
adalah
kesepakatan
yang
saling
menguntungkan dengan pihak lain baik dalam
negeri maupun luar negeri dibidang akademik
dan/atau non akademik yang dituangkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum
of
Understanding/MoU)
dan/atau
Perjanjian
Kerjasama.
8. Nota
Kesepahaman
Understanding)
adalah
yang
dokumen
kesepahaman
Bersama
(Memorandum
selanjutnya
hukum
yang
of
disebut
MoU
berisi
nota
yang
dibuat oleh UNIFA dengan
pihak mitra sebagai landasan untuk membuat
Perjanjian kerjasama
Penelitian,
dalam
Pengabdian
bidang
kepada
Pendidikan,
Masyarakat yang
bertujuan untuk mendapatkan kemanfaatan
bagi
kedua belah pihak.
Hal. | 4
9. Perjanjian Kerjasama adalah dokumen hukum yang
berisi kesepakatan antara pihak UNIFA dengan
pihak mitra tentang hak dan kewajiban kedua belah
pihak berkaitan dengan pendayagunaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, dan/atau
dana untuk kegiatan kerjasama.
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SIFAT KERJASAMA
Pasal 2
Kerjasama yang dilakukan berdasarkan pada:
a. kesesuaian dengan visi dan misi UNIFA;
b. manfaat yang saling menguntungkan;
c. hubungan yang saling menghormati;
d. pengelolaan yang transparan dan akuntabel; dan
e. peraturan perundang–undangan yang berlaku.
Pasal 3
Tujuan kerjasama yang dilakukan adalah untuk:
a. meningkatkan
kualitas
akademik
dan
profesionalitas sumberdaya manusia UNIFA;
b. meningkatkan
sarana
dan
prasarana
serta
pendanaan UNIFA;
Hal. | 5
c. meningkatkan kesejahteraan Dosen dan Tenaga
Kependidikan UNIFA;
d. meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya
manusia yang ada di lingkungan UNIFA;
e. meningkatkan kontribusi UNIFA kepada mitra
kerjasama dan masyarakat;
f. memberikan manfaat kepada mitra kerjasama;
dan
g. meningkatkan
kerjasama
peranan
dalam
UNIFA
pengembangan
dan
mitra
Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
Pasal 4
Sifat kerjasama adalah:
a. melembaga;
b. berkala dan/atau berkelanjutan;
c. berbasis indikator kinerja, efektif dan efisien;
d. dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel); dan
e. transparan.
BAB III
LEGALITAS KERJASAMA
Pasal 5
(1) Nota kesepahaman dengan pihak lain dilakukan
oleh Rektor.
Hal. | 6
(2) Perjanjian
Kerjasama
yang
dilakukan
ditingkat
universitas ditandatangani oleh Rektor, sementara
ditingkat Unit Kerja ditandatangani oleh pejabat
yang ditunjuk oleh Rektor.
(3) Apabila kerjasama tidak sesuai dengan ayat (1) dan
(2), maka kerjasama dianggap tidak sah.
BAB IV
BENTUK, RUANG LINGKUP,
DAN JENIS KERJASAMA
Pasal 6
(1) Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara
UNIFA atau Unit Kerja di UNIFA dengan pihak luar,
baik instansi pemerintah, swasta, Badan Usaha
Milik
Negara
(BUMN),
Perguruan
Tinggi
atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berasal
dari dalam atau luar negeri, yang dilaksanakan atas
dasar kepentingan dan manfaat bersama.
(2) Kerjasama
kesepakatan
dapat
berlangsung
untuk
atas
dasar
bersama-sama
mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana,
prasarana, dan/atau dana.
Hal. | 7
Pasal 7
Ruang
lingkup
kerjasama
mencakup
Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian
kepada
pengembangan
Masyarakat,
produk
konsultasi,
dan/atau
jasa,
memperbantukan sumberdaya manusia pada lembaga
di luar UNIFA, pemanfaatan sarana dan prasana
dan/atau dana UNIFA oleh pihak lain, dan/atau
kegiatan
lain
yang
dalam
pelaksanaannya
dapat
dilakukan oleh tim atau perorangan.
BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG,
DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 8
(1) Rektor bertindak sebagai penanggungjawab/pejabat
yang
menetapkan
persetujuan
suatu
usulan
kerjasama dan yang menetapkan penyelenggaraan
kegiatan apabila suatu kegiatan kerjasama telah
disetujui.
(2) Deputi Rektor I Bidang akademik, Kerjasama dan
UPT bertindak sebagai pejabat yang menangani
koordinasi dan pengawasan kegiatan kerjasama.
Hal. | 8
(3) Kepala
Biro
administrasi
Kerjasama
umum
sebagai
segala
pelaksana
bentuk
kegiatan
kerjasama.
(4) Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai penyelenggara
kerjasama yaitu pejabat struktural atau inisiator.
(5) Pelaksana Kerjasama dapat dilakukan oleh tim atau
perorangan
yang
memiliki
kompetensi
sesuai
dengan sifat dan kebutuhan kegiatan kerjasama.
(6) Dalam kondisi khusus yang menghendaki unit lain
menjadi penyelenggara kegiatan kerjasama dapat
dilakukan melalui penetapan oleh Rektor.
Pasal 9
(1) Penanggung Jawab Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. menetapkan susunan Tim Pelaksana Kerjasama
dengan
mempertimbangkan
usulan
inisiator
kerjasama; dan
b. menugaskan Pelaksana Kerjasama Perorangan
dengan
mempertimbangkan
usulan
inisiator
kerjasama.
(2) Kepala Biro Kerjasama UNIFA mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mengurus dokumen dan surat-surat lainnya
yang diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama;
Hal. | 9
b. melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
(monev) pelaksanaan Kerjasama yang berada di
bawah wewenangnya;
c. melaporkan secara tertulis hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Kerjasama kepada Rektor
melalui Deputi Rektor I; dan
d. menyerahkan
Kerjasama
laporan
kepada
pihak
akhir
pelaksanaan
penyandang
dana
institusi mitra Kerjasama dan Rektor.
(3) Ketua Tim Pelaksana Kerjasama mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. mempersiapan kegiatan kerjasama;
b. melaksanaan kegiatan kerjasama;
c. menyelenggarakan
administrasi
umum
dan
kerjasama
dan
keuangan; dan
d. melaporkan
hasil
kegiatan
keuangan kepada penanggung jawab kegiatan
kerjasama.
(4) Pelaksana kegiatan perorangan mempunyai tugas
mempersiapkan
dan
melaksanakan
kegiatan
kerjasama serta melaporkan secara tertulis hasil
kegiatan dan keuangan kepada penanggung jawab
kegiatan atau Rektor.
Hal. | 10
BAB VI
PENGELOLAAN HASIL KERJASAMA
Pasal 10
(1) Dana kegiatan kerjasama dapat bersumber baik dari
pihak UNIFA, atau dari mitra kerjasama serta dari
kedua belah pihak.
(2) Dana
kegiatan
kerjasama
yang
dikategorikan
sebagai pengeluaran dapat diambil dari alokasi dana
akademik dan/atau dana non akademik.
(3) Pendapatan
dari
hasil
kerjasama
dikategorikan
sebagai pendapatan non akademik.
Pasal 11
(1) Semua hasil kerjasama disalurkan melalui akun
rekening UNIFA kecuali ditentukan lain oleh mitra.
(2) Untuk
kerjasama
yang
menuntut
sistem
pengelolaan keuangan secara khusus akan diatur
dengan Peraturan Rektor.
(3) Kerjasama di tingkat universitas dan Unit Kerja
lainnya,
administrasi
keuangan
dilakukan
oleh
Bendahara UNIFA.
(4) Untuk
kerjasama
tertentu,
maka
administrasi
keuangan dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh
penyelenggara Kerjasama.
Hal. | 11
Pasal 12
(1) Untuk kepentingan pengembangan UNIFA, setiap
Perjanjian
Kerjasama
institutional
fee
ke
wajib
UNIFA
menyerahkan
yang
besarannya
ditentukan dalam Peraturan Rektor.
(2) Dalam
hal
kegiatan
perseorangan
sebagai
konsultan/tenaga ahli, maka yang bersangkutan
wajib menyerahkan institutional fee ke UNIFA yang
besarannya diatur dalam Peraturan Rektor.
(3) Penggunaan sarana laboratorium oleh pihak luar
wajib membayar fee kepada UNIFA yang besarannya
diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 13
(1) Barang-barang
dan/atau
yang
diperoleh
pengadaannya
dari
dibiayai
kerjasama
dengan
dana
kerjasama menjadi barang inventaris UNIFA.
(2) Hasil kerjasama nonfisik, seperti konsep, gagasan,
rancangbangun,
metodologi
dan
lain-lain
yang
sejenis sejauh tidak dipersyaratkan menjadi milik
atau
diserahkan
sebagaimana
kepada
mitra
kerjasama
dicantumkan
dalam
Perjanjian
Kerjasama menjadi hak milik UNIFA.
Hal. | 12
BAB VII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
Bagi dosen atau tenaga administrasi yang melakukan
kerja sama dengan pihak lain dan tidak mematuhi
peraturan ini akan diajukan kepada Komisi Disiplin
UNIFA untuk menentukan sanksi yang diberikan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
(1) Seluruh
kerjasama
yang
dilakukan
sebelum
berlakunya Peraturan ini dinyatakan tetap sah dan
tetap
dapat
dijalankan
sampai
ada
penetapan
selanjutnya melalui Keputusan Rektor.
(2) Kerjasama setelah berlakunya Peraturan ini wajib
mengacu pada Peraturan ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Semua
Pasal 14
peraturan
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun
sebagaimana mestinya.
Hal. | 13
Pasal 15
Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan
apabila
pada
kemudian
hari
ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 07 Maret 2014
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR
Prof. Drs. SADLY AD, MPA.
Hal. | 14