Peraturan Daerah – Jaringan Data dan Informasi Hukum Perda 12 Tahun 2013
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA
NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang : a. bahwa Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Barito Kuala belum cukup
memberikan pedoman yang menyeluruh bagi
penyusunan dan pengendalian organisasi perangkat
daerah yang dapat menangani seluruh urusan
pemerintahan daerah, sehingga perlu diubah dan
dibentuk yang baru;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor
16 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja DinasDinas Daerah
Kabupaten Barito Kuala;
Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undangundang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undangundang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
2. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana
telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
3. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Stuktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018) sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintahan Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintahan Nomor 100
Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
0rganisasi Perangkat daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2
Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten
Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2008 Nomor 2);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 16
Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Tata Kerja Dinasdinas Kabupaten Barito Kuala
(Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 16
Tahun 2010);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
dan
BUPATI BARITO KUALA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA
ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2010
TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH KABUPATEN
BARITO KUALA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja DinasDinas
Daerah Kabupaten Barito Kuala yang diundangkan dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 16, diubah sebagai
berikut :
1.
Ketentuan Pasal 2 huruf m yang semula berbunyi :
Pasal 2
m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
diubah sehingga pasal 2 huruf m, berbunyi sebagai berikut :
Pasal 2
m. Dinas Pendapatan Daerah
2.
Ketentuan Pasal 4 ayat (1) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(1)
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan melalui perumusan
kebijakan teknis, pembinaan serta pelaksanaan dan fasilitasi
pendidikan luar sekolah, pelaksanaan pendidikan dasar,
pelaksanaan pendidikan menengah, pembinaan tenaga
pendidik dan kependidikan serta tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (1), berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(1)
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan melalui perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan serta fasilitasi
pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal,
pendidikan pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan serta
tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
perundangundangan yang berlaku.
3. Ketentuan Pasal 4 ayat (8) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(8)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pertanian melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan pertanian tanamanan
pangan dan hortikultura yang mencakup pengelolaan lahan,
pengoptimalan produksi tanaman pangan, pengoptimalan
produksi hortikultura, pengendalian hama dan penyakit
tanaman dan pembinaan usaha tani serta tugas lain yang
diberikan oleh Bupati sesuai dengan perundangundangan yang
berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (8) berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(8)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pertanian melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan pertanian tanamanan
pangan dan hortikultura yang mencakup pengoptimalan
produksi tanaman pangan, pengoptimalan produksi
hortikultura, penyediaan sarana dan prasarana pertanian,
fasilitasi pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian serta tugas
lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan perundang
undangan yang berlaku.
4. Ketentuan Pasal 4 ayat (13) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(13) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di bidang pemerintahan umum dan penanaman modal melalui
perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
perolehan pendapatan daerah, pelaksanaan akuntansi
keuangan daerah, pelaksanaan dan pengendalian anggaran
keuangan daerah, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
kekayaan daerah, pelaksanaan dan promosi penanaman modal
serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
perundangundangan yang berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (13) berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(13) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan umum
melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan perolehan pendapatan daerah yang mencakup
optimalisasi pelayanan pungutan pajak bumi dan bangunan,
optimalisasi pelayanan pungutan retribusi dan lainlain pajak
daerah, fasilitasi pelayanan bea perolehan hak atas tanah
bangunan dan dana transfer serta tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
5. Ketentuan Pasal 5 huruf a yang semula berbunyi :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.
Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
pendidikan luar sekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan luar sekolah, pendidikan kesetaraan dan
pendidikan anak usia dini ;
3. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan dasar dan peningkatan mutu pendidikan dasar ;
4. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan menengah dan peningkatan mutu pendidikan
menengah ;
5. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi serta evaluasi
penyelenggaraan peningkatan kompetensi tenaga pendidik
dan kependidikan ;
6. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf a berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Pendidikan Non
Formal dan Informal (PNFI), pendidikan pada Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan
pembinaan,
fasilitasi
dan
evaluasi
penyelenggaraan pendidikan PAUD serta PNFI ;
3. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan prasarana SD serta
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD ;
4. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan parasarana SMP serta
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP ;
5. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan parasarana SMA dan
SMK serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK ;
6. Pelaksanaan evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas dan sanggar kegiatan belajar ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
6. Ketentuan Pasal 5 huruf d yang semula berbunyi :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai
fungsi sebagai berikut :
d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
rehabilitasi sosial, fasilitasi bantuan sosial dan pendayagunaan
potensi sosial masyarakat, pembinaan pelaksanaan
ketenagakerjaan,
penyelenggaraan
ketransmigrasian
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2.
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
rehabilitasi sosial yang meliputi anak terlantar, penyandang
cacat dan masalah kesejahteraan sosial serta masyarakat lanjut
usia ;
3.
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan bantuan
sosial, pengentasan kemiskinan tingkat pertama (bantuan sosial
dan perlindungan kelompok sasaran), pengendalian dan
fasilitasi kegiatan pengumpulan sumbangan sosial dan undian ;
4.
Pelaksanaan pembinaan dan pendayaguaan potensi sosial
masyarakat yang meliputi karang taruna, panti sosial dan
organisasi sosial serta peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup mandiri secara sosial ;
5.
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan dan
pembinaan tenaga kerja, penempatan dan fasilitasi hubungan
industrial dan jaminan sosial tenaga kerja ;
6.
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan ketransmigrasian
yang meliputi pemberdayaan transmigrasi, penyediaan dan
pengaturan permukiman transmigrasi ;
7.
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
8.
Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf d berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai
fungsi sebagai berikut :
d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
rehabilitasi sosial, fasilitasi bantuan sosial dan pendayagunaan
potensi sosial masyarakat, pembinaan pelaksanaan
ketenagakerjaan,
penyelenggaraan
ketransmigrasian
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan rehabilitasi
sosial yang meliputi anak terlantar, penyandang cacat dan
masalah kesejahteraan sosial serta masyarakat lanjut usia ;
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan bantuan
sosial, pengentasan kemiskinan tingkat pertama (bantuan sosial
dan perlindungan kelompok sasaran), pengendalian dan
fasilitasi kegiatan pengumpulan sumbangan sosial dan undian ;
Pelaksanaan pembinaan dan pendayaguaan potensi sosial
masyarakat yang meliputi karang taruna, panti sosial dan
organisasi sosial serta peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup mandiri secara sosial ;
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan,
penempatan dan fasilitasi peningkatan produktifitas tenaga
kerja, penyampaian informasi dan pengawasan ketenagakerjaan
serta fasilitasi hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga
kerja ;
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan ketransmigrasian
yang meliputi pemberdayaan transmigrasi, penyediaan dan
pengaturan permukiman transmigrasi ;
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
7. Ketentuan Pasal 5 huruf h yang semula berbunyi :
Pasal 5
h. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi kegiatan pertanian yang mencakup pengelolaan lahan,
pengembangan produksi tanaman pangan, pengembangan
produksi hortikultura, dan pembinaan usaha tani berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengolahan dan
pengelolaan lahan pertanian ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas tanaman pangan ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas hortikultura ;
5. Pelaksanaan fasilitasi pemenuhan faktor produksi usaha budi
daya pertanian oleh masyarakat ;
6. Pelaksanaan dan fasilitasi pembinaan usaha tani dan agrobisnis
masyarakat ;
7. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
8. Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf h berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
h. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi kegiatan pertanian yang mencakup pengembangan
produksi tanaman pangan, pengembangan produksi
hortikultura,pengembangan prasarana dan sarana pertanian,
pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produksi tanaman pangan ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas hortikultura ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
sarana dan prasarana pertanian ;
5. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian ;
6. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
8. Ketentuan Pasal 5 huruf m yang semula berbunyi :
Pasal 5
m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan
pelaksanaan pendapatan, penerapan standart akuntansi
keuangan, pelaksanaan anggaran, pengelolaan kekayaan
daerah dan pengaturan penanaman modal investasi
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi perolehan,
pemungutan, penatausahaan pendapatan daerah.
3.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi penerapan sistem
akuntansi yang berlaku pada pengelolaan keuangan daerah ;
4.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pengelolaan serta
pengendalian pemanfaatan anggaran daerah melalui
mekanisme perbendaharaan yang berlaku ;
5.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pengelolaan serta
pengendalian pemanfaatan kekayaan daerah ;
6.
Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pelayanan dan evaluasi
kegiatan penanaman modal, baik oleh Pemerintah Daerah
maupun oleh dunia usaha lainnya ;
7.
Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf m berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
m. Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi pendapatan daerah, yang mencakup optimalisasi
pelayanan pungutan pajak bumi dan bangunan, optimalisasi
pelayanan pungutan pajak daerah, tertib pelaksanaan
pembukuan dan pelaporan, fasilitasi pelayanan bea perolehan
hak atas tanah bangunan dan dana transfer, berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan pajak
bumi dan bangunan ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan retribusi
dan lainlain pajak daerah ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Banguna serta Dana Transfer ;
5. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
6. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan serta pembukuan dan
pelaporan.
9. Ketentuan Pasal 6 yang semula berbunyi :
Pasal 6
Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Perencanaan ;
b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
b. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal :
a. Seksi Pendidikan Kesetaraan ;
b. Seksi Pendidikan Usia Dini.
c. Bidang Pendidikan Dasar :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana.
d. Bidang Pendidikan Menengah :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana.
e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
a. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dasar ;
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Menengah.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 6
Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Program ;
b. Sub Bagian Data dan Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
b. Bidang PAUD dan PNFI
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ;
b. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal.
c. Bidang SD :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SD;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD.
d. Bidang SMP :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SMP ;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP.
e. Bidang SMA dan SMK :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SMA dan SMK ;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.
g. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
10. Ketentuan Pasal 9 yang semula berbunyi :
Pasal 9
Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial :
1. Seksi Bantuan dan Kesiagaan ;
c.
d.
e.
f.
g.
2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan Pelayanan Lansia ;
3. Seksi Bina Panti Sosial dan Anak Terlantar.
Bidang Pemberdayaan Sosial :
1. Seksi Bina Keluarga dan Organisasi Sosial ;
2. Seksi Bina Kesejahteraan Sosial Masyarakat ;
3. Seksi Bina Potensi Kesejahteraan Sosial.
Bidang Ketenagakerjaan :
1.
Seksi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja ;
2.
Seksi Informasi dan Pengawasan Norma
Ketenagakerjaan ;
3.
Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
Bidang Ketransmigrasian :
1. Seksi Penempatan Transmigrasi ;
2. Seksi Bina Pemukiman Transmigrasi ;
3. Seksi Pemberdayaan Transmigrasi.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 9
Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial :
1. Seksi Bantuan dan Kesiagaan ;
2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan Pelayanan
Lansia ;
3. Seksi Bina Panti Sosial dan Anak Terlantar.
c. Bidang Pemberdayaan Sosial :
1. Seksi Bina Keluarga dan Organisasi Sosial ;
2. Seksi Bina Kesejahteraan Sosial Masyarakat ;
3. Seksi Bina Potensi Kesejahteraan Sosial.
d. Bidang Ketenagakerjaan :
1.
Seksi Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga
Kerja ;
2.
Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan ;
3.
Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
e. Bidang Ketransmigrasian :
1. Seksi Penempatan Transmigrasi ;
2. Seksi Bina Pemukiman Transmigrasi ;
3. Seksi Pemberdayaan Transmigrasi.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
11. Ketentuan Pasal 13 yang semula berbunyi :
Pasal 13
Susunan organisasi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan
Hortikultura terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bina Pengelolaan Lahan :
1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air ;
2. Seksi Peramalan dan Pengamatan ;
3. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.
c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan :
1. Seksi Perbenihan Tanaman Pangan ;
2. Seksi Pengembangan Produksi Tanaman Pangan ;
3. Seksi Prasarana Budi Daya Tanaman Pangan.
d. Bidang Bina Produksi Hortikultura :
1. Seksi Perbenihan Hortikultura ;
2. Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura ;
3. Seksi Prasarana Budi Daya Hortikultura.
e. Bidang Bina Usaha Tani :
1. Seksi Pengembangan Usaha Tani ;
2. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil ;
3. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 13
Susunan organisasi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan
Hortikultura terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Tanaman Pangan:
1.
Seksi Pengembangan Padi ;
2.
Seksi Pengembangan Palawija ;
3.
Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan.
c. Bidang Hortikultura:
1. Seksi Pengembangan Tanaman Buah ;
2. Seksi Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman ;
3. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Hortikultura.
d. Bidang Prasarana dan Sarana:
1. Seksi Sarana Produksi dan Kelembagaan ;
2. Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal ;
3. Seksi Pengelolaan Air.
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil:
a. Seksi Pengolahan ;
b. Seksi Pemasaran ;
c. Seksi Bina Usaha.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
12. Ketentuan Pasal 18 yang semula berbunyi :
Pasal 18
Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan;
b. Bidang Pendapatan Daerah :
1. Seksi Pendapatan Asli Daerah ;
2. Seksi Dana Perimbangan ;
3. Seksi Pelayanan BPHTB
c. Bidang Penerimaan PBB :
1. Seksi Pendataan dan Pelayanan PBB ;
2. Seksi Penilaian dan Penetapan PBB ;
3. Seksi Penagihan PBB.
d. Bidang Akuntansi :
1. Seksi Pembukuan ;
2. Seksi Pelaporan.
e. Bidang Anggaran :
1. Seksi Perencanaan Anggaran ;
2. Seksi Pengelolaan Pembiayaan ;
3. Seksi Perbendaharaan.
f. Bidang Pengelolaan Kekayaan Daerah :
1. Seksi Bina Sistem Pengelolaan Kekayaan Daerah ;
2. Seksi Pengendalian Penggunaan Kekayaan Daerah ;
3. Seksi Pengembangan Penanaman Modal dan Investasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 18 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 18
Susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan ;
3. Sub Bagian Pembukuan dan Pelaporan
b. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) :
1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran PBB ;
2. Seksi Perhitungan dan Penetapan PBB ;
3. Seksi Penagihan dan Keberatan PBB.
c. Bidang Retribusi dan Pajak Daerah :
1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran Retribusi dan Pajak Daerah ;
2. Seksi Perhitungan dan Penetapan Retribusi dan Pajak Daerah ;
3. Seksi Penagihan dan Keberatan Retribusi dan Pajak Daerah.
d. Bidang BPHTB dan Dana Transfer :
1. Seksi Verifikasi BPHTB ;
2. Seksi Validasi dan Keberatan BPHTB ;
3. Seksi Dana Transfer.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah.
f. Kelompok Jabatan Fungsional :
13. Lampiran II, Lampiran V, Lampiran IX dan Lampiran XIV dirubah
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari n2014.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Barito Kuala.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 7 Nopember 2013
BUPATI BARITO KUALA,
ttd
HASANUDDIN MURAD
Diundangkan di Marabahan
pada tanggal 8 Nopember 2013
SEKRETARIS DAERAH,
ttd
SUPRIYONO
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA
TAHUN 2013 NOMOR 12
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA
NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
I.
UMUM
Seiring dengan perkembangan dinamika organisasi sejak
diberlakukannya Struktur Organisasi Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala yang didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah menuntut organisasi untuk
menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Sehingga untuk
menciptakan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif,
rasional, dan proporsional sesuai dengan kebutuhan organisasi
maka dipandang perlu untuk menata kembali susunan organisasi
dan tata kerja DinasDinas Daerah Kabupaten Barito Kuala.
Bahwa dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Dinas
Pendidikan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pendapatan,
Pengelolaan, Keuangan dan dan Kekayaan Daerah serta untuk
mengakomodir pemisahan dinas, perubahan seksi dan penambahan
bidang yang ada pada Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Dinas Daerah Kabupaten Barito Kuala perlu dilakukan perubahan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
: Cukup jelas
Pasal II
: Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN
2013 NOMOR 12
NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang : a. bahwa Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Barito Kuala belum cukup
memberikan pedoman yang menyeluruh bagi
penyusunan dan pengendalian organisasi perangkat
daerah yang dapat menangani seluruh urusan
pemerintahan daerah, sehingga perlu diubah dan
dibentuk yang baru;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor
16 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja DinasDinas Daerah
Kabupaten Barito Kuala;
Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undangundang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undangundang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
2. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana
telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
3. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Stuktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018) sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintahan Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintahan Nomor 100
Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
0rganisasi Perangkat daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2
Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten
Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2008 Nomor 2);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 16
Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Tata Kerja Dinasdinas Kabupaten Barito Kuala
(Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 16
Tahun 2010);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
dan
BUPATI BARITO KUALA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA
ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2010
TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH KABUPATEN
BARITO KUALA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja DinasDinas
Daerah Kabupaten Barito Kuala yang diundangkan dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 16, diubah sebagai
berikut :
1.
Ketentuan Pasal 2 huruf m yang semula berbunyi :
Pasal 2
m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
diubah sehingga pasal 2 huruf m, berbunyi sebagai berikut :
Pasal 2
m. Dinas Pendapatan Daerah
2.
Ketentuan Pasal 4 ayat (1) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(1)
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan melalui perumusan
kebijakan teknis, pembinaan serta pelaksanaan dan fasilitasi
pendidikan luar sekolah, pelaksanaan pendidikan dasar,
pelaksanaan pendidikan menengah, pembinaan tenaga
pendidik dan kependidikan serta tugas lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (1), berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(1)
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan melalui perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan serta fasilitasi
pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal,
pendidikan pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan serta
tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
perundangundangan yang berlaku.
3. Ketentuan Pasal 4 ayat (8) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(8)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pertanian melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan pertanian tanamanan
pangan dan hortikultura yang mencakup pengelolaan lahan,
pengoptimalan produksi tanaman pangan, pengoptimalan
produksi hortikultura, pengendalian hama dan penyakit
tanaman dan pembinaan usaha tani serta tugas lain yang
diberikan oleh Bupati sesuai dengan perundangundangan yang
berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (8) berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(8)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pertanian melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan pertanian tanamanan
pangan dan hortikultura yang mencakup pengoptimalan
produksi tanaman pangan, pengoptimalan produksi
hortikultura, penyediaan sarana dan prasarana pertanian,
fasilitasi pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian serta tugas
lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan perundang
undangan yang berlaku.
4. Ketentuan Pasal 4 ayat (13) yang semula berbunyi :
Pasal 4
(13) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di bidang pemerintahan umum dan penanaman modal melalui
perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
perolehan pendapatan daerah, pelaksanaan akuntansi
keuangan daerah, pelaksanaan dan pengendalian anggaran
keuangan daerah, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
kekayaan daerah, pelaksanaan dan promosi penanaman modal
serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
perundangundangan yang berlaku.
diubah sehingga Pasal 4 ayat (13) berbunyi sebagai berikut :
Pasal 4
(13) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan umum
melalui perumusan kebijakan teknis dan pembinaan
pelaksanaan perolehan pendapatan daerah yang mencakup
optimalisasi pelayanan pungutan pajak bumi dan bangunan,
optimalisasi pelayanan pungutan retribusi dan lainlain pajak
daerah, fasilitasi pelayanan bea perolehan hak atas tanah
bangunan dan dana transfer serta tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
5. Ketentuan Pasal 5 huruf a yang semula berbunyi :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.
Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
pendidikan luar sekolah, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan luar sekolah, pendidikan kesetaraan dan
pendidikan anak usia dini ;
3. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan dasar dan peningkatan mutu pendidikan dasar ;
4. Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
pendidikan menengah dan peningkatan mutu pendidikan
menengah ;
5. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi serta evaluasi
penyelenggaraan peningkatan kompetensi tenaga pendidik
dan kependidikan ;
6. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf a berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Pendidikan Non
Formal dan Informal (PNFI), pendidikan pada Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan
pembinaan,
fasilitasi
dan
evaluasi
penyelenggaraan pendidikan PAUD serta PNFI ;
3. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan prasarana SD serta
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD ;
4. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan parasarana SMP serta
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP ;
5. Pelaksanaan, penyelenggaraan, fasilitasi dan evaluasi
kurikulum dan kesiswaan, sarana dan parasarana SMA dan
SMK serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK ;
6. Pelaksanaan evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas dan sanggar kegiatan belajar ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
6. Ketentuan Pasal 5 huruf d yang semula berbunyi :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai
fungsi sebagai berikut :
d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
rehabilitasi sosial, fasilitasi bantuan sosial dan pendayagunaan
potensi sosial masyarakat, pembinaan pelaksanaan
ketenagakerjaan,
penyelenggaraan
ketransmigrasian
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2.
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
rehabilitasi sosial yang meliputi anak terlantar, penyandang
cacat dan masalah kesejahteraan sosial serta masyarakat lanjut
usia ;
3.
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan bantuan
sosial, pengentasan kemiskinan tingkat pertama (bantuan sosial
dan perlindungan kelompok sasaran), pengendalian dan
fasilitasi kegiatan pengumpulan sumbangan sosial dan undian ;
4.
Pelaksanaan pembinaan dan pendayaguaan potensi sosial
masyarakat yang meliputi karang taruna, panti sosial dan
organisasi sosial serta peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup mandiri secara sosial ;
5.
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan dan
pembinaan tenaga kerja, penempatan dan fasilitasi hubungan
industrial dan jaminan sosial tenaga kerja ;
6.
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan ketransmigrasian
yang meliputi pemberdayaan transmigrasi, penyediaan dan
pengaturan permukiman transmigrasi ;
7.
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
8.
Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf d berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, masingmasing Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai
fungsi sebagai berikut :
d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan
rehabilitasi sosial, fasilitasi bantuan sosial dan pendayagunaan
potensi sosial masyarakat, pembinaan pelaksanaan
ketenagakerjaan,
penyelenggaraan
ketransmigrasian
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan rehabilitasi
sosial yang meliputi anak terlantar, penyandang cacat dan
masalah kesejahteraan sosial serta masyarakat lanjut usia ;
Pelaksanaan, fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan bantuan
sosial, pengentasan kemiskinan tingkat pertama (bantuan sosial
dan perlindungan kelompok sasaran), pengendalian dan
fasilitasi kegiatan pengumpulan sumbangan sosial dan undian ;
Pelaksanaan pembinaan dan pendayaguaan potensi sosial
masyarakat yang meliputi karang taruna, panti sosial dan
organisasi sosial serta peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup mandiri secara sosial ;
Pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan,
penempatan dan fasilitasi peningkatan produktifitas tenaga
kerja, penyampaian informasi dan pengawasan ketenagakerjaan
serta fasilitasi hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga
kerja ;
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan ketransmigrasian
yang meliputi pemberdayaan transmigrasi, penyediaan dan
pengaturan permukiman transmigrasi ;
Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
7. Ketentuan Pasal 5 huruf h yang semula berbunyi :
Pasal 5
h. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi kegiatan pertanian yang mencakup pengelolaan lahan,
pengembangan produksi tanaman pangan, pengembangan
produksi hortikultura, dan pembinaan usaha tani berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengolahan dan
pengelolaan lahan pertanian ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas tanaman pangan ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas hortikultura ;
5. Pelaksanaan fasilitasi pemenuhan faktor produksi usaha budi
daya pertanian oleh masyarakat ;
6. Pelaksanaan dan fasilitasi pembinaan usaha tani dan agrobisnis
masyarakat ;
7. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
8. Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf h berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
h. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi kegiatan pertanian yang mencakup pengembangan
produksi tanaman pangan, pengembangan produksi
hortikultura,pengembangan prasarana dan sarana pertanian,
pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produksi tanaman pangan ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
produksi serta pengoptimalan produktifitas hortikultura ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
sarana dan prasarana pertanian ;
5. Pelaksanaan, pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengembangan
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian ;
6. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan
yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
8. Ketentuan Pasal 5 huruf m yang semula berbunyi :
Pasal 5
m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
mempunyai fungsi :
1.
Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan
pelaksanaan pendapatan, penerapan standart akuntansi
keuangan, pelaksanaan anggaran, pengelolaan kekayaan
daerah dan pengaturan penanaman modal investasi
berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi perolehan,
pemungutan, penatausahaan pendapatan daerah.
3.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi penerapan sistem
akuntansi yang berlaku pada pengelolaan keuangan daerah ;
4.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pengelolaan serta
pengendalian pemanfaatan anggaran daerah melalui
mekanisme perbendaharaan yang berlaku ;
5.
Pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pengelolaan serta
pengendalian pemanfaatan kekayaan daerah ;
6.
Pelaksanaan fasilitasi, pembinaan, pelayanan dan evaluasi
kegiatan penanaman modal, baik oleh Pemerintah Daerah
maupun oleh dunia usaha lainnya ;
7.
Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan dan pelaporan.
diubah sehingga Pasal 5 huruf m berbunyi sebagai berikut :
Pasal 5
m. Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan pelaksanaan dan
fasilitasi pendapatan daerah, yang mencakup optimalisasi
pelayanan pungutan pajak bumi dan bangunan, optimalisasi
pelayanan pungutan pajak daerah, tertib pelaksanaan
pembukuan dan pelaporan, fasilitasi pelayanan bea perolehan
hak atas tanah bangunan dan dana transfer, berdasarkan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku ;
2. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan pajak
bumi dan bangunan ;
3. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan retribusi
dan lainlain pajak daerah ;
4. Pelaksanaan, pembinaan, penyelenggaraan dan evaluasi
perolehan, pemungutan, penatausahaan pendapatan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Banguna serta Dana Transfer ;
5. Pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan unit
pelaksana teknis dinas ;
6. Pengelolaan urusan kesekretariatan yang mencakup
ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
program pembangunan, keuangan serta pembukuan dan
pelaporan.
9. Ketentuan Pasal 6 yang semula berbunyi :
Pasal 6
Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Perencanaan ;
b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
b. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal :
a. Seksi Pendidikan Kesetaraan ;
b. Seksi Pendidikan Usia Dini.
c. Bidang Pendidikan Dasar :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana.
d. Bidang Pendidikan Menengah :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana.
e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
a. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dasar ;
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Menengah.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 6
Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Program ;
b. Sub Bagian Data dan Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
b. Bidang PAUD dan PNFI
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ;
b. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal.
c. Bidang SD :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SD;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD.
d. Bidang SMP :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SMP ;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP.
e. Bidang SMA dan SMK :
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan ;
b. Seksi Sarana dan Prasarana SMA dan SMK ;
c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.
g. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
10. Ketentuan Pasal 9 yang semula berbunyi :
Pasal 9
Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial :
1. Seksi Bantuan dan Kesiagaan ;
c.
d.
e.
f.
g.
2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan Pelayanan Lansia ;
3. Seksi Bina Panti Sosial dan Anak Terlantar.
Bidang Pemberdayaan Sosial :
1. Seksi Bina Keluarga dan Organisasi Sosial ;
2. Seksi Bina Kesejahteraan Sosial Masyarakat ;
3. Seksi Bina Potensi Kesejahteraan Sosial.
Bidang Ketenagakerjaan :
1.
Seksi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja ;
2.
Seksi Informasi dan Pengawasan Norma
Ketenagakerjaan ;
3.
Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
Bidang Ketransmigrasian :
1. Seksi Penempatan Transmigrasi ;
2. Seksi Bina Pemukiman Transmigrasi ;
3. Seksi Pemberdayaan Transmigrasi.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 9
Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bantuan dan Rehabilitasi Sosial :
1. Seksi Bantuan dan Kesiagaan ;
2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan Pelayanan
Lansia ;
3. Seksi Bina Panti Sosial dan Anak Terlantar.
c. Bidang Pemberdayaan Sosial :
1. Seksi Bina Keluarga dan Organisasi Sosial ;
2. Seksi Bina Kesejahteraan Sosial Masyarakat ;
3. Seksi Bina Potensi Kesejahteraan Sosial.
d. Bidang Ketenagakerjaan :
1.
Seksi Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga
Kerja ;
2.
Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan ;
3.
Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
e. Bidang Ketransmigrasian :
1. Seksi Penempatan Transmigrasi ;
2. Seksi Bina Pemukiman Transmigrasi ;
3. Seksi Pemberdayaan Transmigrasi.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
11. Ketentuan Pasal 13 yang semula berbunyi :
Pasal 13
Susunan organisasi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan
Hortikultura terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Bina Pengelolaan Lahan :
1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air ;
2. Seksi Peramalan dan Pengamatan ;
3. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.
c. Bidang Bina Produksi Tanaman Pangan :
1. Seksi Perbenihan Tanaman Pangan ;
2. Seksi Pengembangan Produksi Tanaman Pangan ;
3. Seksi Prasarana Budi Daya Tanaman Pangan.
d. Bidang Bina Produksi Hortikultura :
1. Seksi Perbenihan Hortikultura ;
2. Seksi Pengembangan Produksi Hortikultura ;
3. Seksi Prasarana Budi Daya Hortikultura.
e. Bidang Bina Usaha Tani :
1. Seksi Pengembangan Usaha Tani ;
2. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil ;
3. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 13
Susunan organisasi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan
Hortikultura terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.
b. Bidang Tanaman Pangan:
1.
Seksi Pengembangan Padi ;
2.
Seksi Pengembangan Palawija ;
3.
Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan.
c. Bidang Hortikultura:
1. Seksi Pengembangan Tanaman Buah ;
2. Seksi Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman ;
3. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Hortikultura.
d. Bidang Prasarana dan Sarana:
1. Seksi Sarana Produksi dan Kelembagaan ;
2. Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal ;
3. Seksi Pengelolaan Air.
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil:
a. Seksi Pengolahan ;
b. Seksi Pemasaran ;
c. Seksi Bina Usaha.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
12. Ketentuan Pasal 18 yang semula berbunyi :
Pasal 18
Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan;
b. Bidang Pendapatan Daerah :
1. Seksi Pendapatan Asli Daerah ;
2. Seksi Dana Perimbangan ;
3. Seksi Pelayanan BPHTB
c. Bidang Penerimaan PBB :
1. Seksi Pendataan dan Pelayanan PBB ;
2. Seksi Penilaian dan Penetapan PBB ;
3. Seksi Penagihan PBB.
d. Bidang Akuntansi :
1. Seksi Pembukuan ;
2. Seksi Pelaporan.
e. Bidang Anggaran :
1. Seksi Perencanaan Anggaran ;
2. Seksi Pengelolaan Pembiayaan ;
3. Seksi Perbendaharaan.
f. Bidang Pengelolaan Kekayaan Daerah :
1. Seksi Bina Sistem Pengelolaan Kekayaan Daerah ;
2. Seksi Pengendalian Penggunaan Kekayaan Daerah ;
3. Seksi Pengembangan Penanaman Modal dan Investasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
dirubah sehingga Pasal 18 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 18
Susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Program dan Keuangan ;
3. Sub Bagian Pembukuan dan Pelaporan
b. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) :
1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran PBB ;
2. Seksi Perhitungan dan Penetapan PBB ;
3. Seksi Penagihan dan Keberatan PBB.
c. Bidang Retribusi dan Pajak Daerah :
1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran Retribusi dan Pajak Daerah ;
2. Seksi Perhitungan dan Penetapan Retribusi dan Pajak Daerah ;
3. Seksi Penagihan dan Keberatan Retribusi dan Pajak Daerah.
d. Bidang BPHTB dan Dana Transfer :
1. Seksi Verifikasi BPHTB ;
2. Seksi Validasi dan Keberatan BPHTB ;
3. Seksi Dana Transfer.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah.
f. Kelompok Jabatan Fungsional :
13. Lampiran II, Lampiran V, Lampiran IX dan Lampiran XIV dirubah
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari n2014.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Barito Kuala.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 7 Nopember 2013
BUPATI BARITO KUALA,
ttd
HASANUDDIN MURAD
Diundangkan di Marabahan
pada tanggal 8 Nopember 2013
SEKRETARIS DAERAH,
ttd
SUPRIYONO
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA
TAHUN 2013 NOMOR 12
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA
NOMOR 12 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINASDINAS DAERAH
KABUPATEN BARITO KUALA
I.
UMUM
Seiring dengan perkembangan dinamika organisasi sejak
diberlakukannya Struktur Organisasi Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala yang didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah menuntut organisasi untuk
menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Sehingga untuk
menciptakan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif,
rasional, dan proporsional sesuai dengan kebutuhan organisasi
maka dipandang perlu untuk menata kembali susunan organisasi
dan tata kerja DinasDinas Daerah Kabupaten Barito Kuala.
Bahwa dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Dinas
Pendidikan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pendapatan,
Pengelolaan, Keuangan dan dan Kekayaan Daerah serta untuk
mengakomodir pemisahan dinas, perubahan seksi dan penambahan
bidang yang ada pada Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Dinas Daerah Kabupaten Barito Kuala perlu dilakukan perubahan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
: Cukup jelas
Pasal II
: Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN
2013 NOMOR 12