Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 10 /PB/2011
TENTANG
PEDOMAN BIMBINGAN
PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

Mengingat

: a. bahwa salah satu tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan
adalah pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang
perbendaharaan negara;
bahwa dalam rangka penyusunan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga yang akurat dan tepat waktu, perlu adanya bimbingan
sistem akuntansi instansi terhadap kementerian negara/lembaga;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165):
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.05/2009 tentang Sistem
Akuntansi Hibah;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara
Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.01/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

PEDOMAN BIMBINGAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA.
Pasal 1
Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
pada Kementerian Negara/Lembaga diperlukan dalam pelaksanaan bimbingan
Sistem Akuntansi Instansi.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mengatur tata cara dan
pelaksanaan bimbingan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pada
tingkat pusat dan tingkat wilayah.
Pasal 3
Tata cara dan pelaksanaan bimbingan sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan kementerian negara/lembaga dilaksanakan sesuai dengan Lampiran
I dan Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
Pasal 4
Dengan berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, maka
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-15/PB/2010
tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Februari 2011
DIREKTUR JENDERAL,
/4./

so

DIREKTUR
JENDERAL

S SUPRIJANTO
19530814 197507 001
3SVDEW.

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 10 /PB/2011


TENTANG

PEDOMAN BIMBINGAN PELAKSANAAN
SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TINGKAT PUSAT

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
TAHUN 2011

PEDOMAN BIMBINGAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TINGKAT PUSAT

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Berdasarkan Pasal 941 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan, Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan antara lain
menyelenggarakan fungsi pembinaan implementasi sistem akuntansi instansi

kementerian/lembaga yang berkedudukan sebagai pengguna anggaran.
Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI)
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan sebagai berikut:
penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan akuntansi serta pelaporan
keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang berkedudukan sebagai Pengguna
Anggaran;
penyuluhan dan bimbingan teknis tentang penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan
keuangan kepada Kementerian Negara/Lembaga yang berkedudukan sebagai
Pengguna Anggaran;
c. pemantauan penyajian laporan keuangan berkala Kementerian Negara/Lembaga
yang berkedudukan sebagai Pengguna Anggaran.
Agar fungsi tersebut dapat dilaksanakan secara tepat guna dan berhasil guna,
dipandang perlu menetapkan Pedoman Bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga Tingkat Pusat.
2. Tujuan
Tujuan Pedoman Bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga adalah untuk memberikan petunjuk bagi Tim Bimbingan
Pusat dalam melakukan bimbingan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang meliputi
Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

3. Ruang Lingkup
Pedoman bimbingan ini berlaku untuk Tim Bimbingan Pusat yang melakukan bimbingan
pada:
Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) dan Unit Akuntansi Pengguna Barang
(UAPB);
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-E1) dan Unit
Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1);
c. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Barang (UAKPB) pada Kantor Pusat Eselon 1.

B. BIMBINGAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
1. Tujuan Bimbingan
Bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/
Lembaga bertujuan untuk:
mensosialisasikan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kepada Kementerian
Negara/Lembaga;
mendukung kelancaran penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/
Lembaga;
mendukung ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan oleh Kementerian
Negara/Lembaga;

mendorong kemandirian pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
pada Kementerian Negara/Lembaga.
2. Jenis-Jenis Bimbingan
Bimbingan merupakan kegiatan yang melibatkan Tim Bimbingan Pusat dan objek yang
dibimbing yaitu Kementerian Negara/Lembaga dalam rangka memberikan pengetahuan,
arahan, dan pemahaman agar objek yang dibimbing terbantu dalam melaksanakan
tugas-tugas terkait dengan penyusunan laporan keuangan.
Bimbingan terdiri dari:
Bimbingan Teknis
Kegiatan bimbingan yang dilakukan dengan cara simulasi dan melibatkan
pelaksana/petugas yang terlibat secara langsung dalam penyelesaian tugas-tugas
terkait dengan pelaksanaan SAI dan penyusunan laporan keuangan.
Penyuluhan
Kegiatan bimbingan yang dilakukan dengan cara pemaparan materi dan tanya jawab
terkait dengan pelaksanaan SAI dan penyusunan laporan keuangan, dengan
melibatkan peran aktif peserta dan penyuluh.
Pemantauan
Kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
mengevaluasi sejauh mana tingkat penyelesaian tugas-tugas yang berkaitan dengan
pelaksanaan SAI dan penyusunan laporan keuangan.

Penelaahan Laporan Keuangan
Kegiatan bimbingan yang dilakukan bertujuan untuk menilai kewajaran laporan
keuangan yang disusun oleh Kementerian Negara/Lembaga dikaitkan dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan, sebelum disampaikan ke Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

C. SUSUNAN, TUGAS, DAN TATA TERTIB BIMBINGAN SISTEM AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN
1. Susunan Tim Bimbingan Pusat
Susunan Tim Bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga Tingkat Pusat adalah sebagai berikut:
Pengarah, dalam hal ini dijabat oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan;
Pembina, dalam hal ini dijabat oleh Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
c. Koordinator Umum, dalam hal ini dijabat oleh Kepala Subdirektorat Bimbingan
Akuntansi lnstansi (BAI);

Koordinator Tim, dalam hal ini dijabat oleh Kepala Subdirektorat atau pejabat eselon
III di lingkungan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan;
Ketua Tim, dalam hal ini adalah kepala seksi/pegawai yang memiliki kompetensi
bimbingan SAI di lingkungan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan serta

direktorat terkait di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang ditunjuk oleh
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan berdasarkan usulan Koordinator Umum;
f. Anggota Tim adalah pegawai Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan serta
direktora: terkait di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memiliki
kompetensi untuk melaksanakan bimbingan SAI di Kementerian Negara/Lembaga.
2. Tugas Tim Bimbingan Pusat
Pengarah
Pengarah memberikan arahan, pertimbangan, saran, dan pendapat, memantau, dan
meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bimbingan Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga dari Pembina.
Pembina
Pembina melakukan pemantauan pelaksanaan bimbingan, menilai sistem dan
prosedur kegiatan bimbingan, serta meminta pertanggungjawaban pelaksanaan
bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/
Lembaga dari Koordinator Umum.
c. Koordinator Umum
Koordinator Umum mengoordinasikan keseluruhan pelaksanaan bimbingan,
membantu
Pembina
dalam

pemantauan
bimbingan
serta
meminta
pertanggungjawaban pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga dari Koordinator Tim dan Ketua Tim dalam bentuk
Laporan Hasil Bimbingan. Koordinator Umum dibantu oleh para Kepala Seksi di
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dalam pemantauan pelaksanaan
bimbingan.
Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) selaku Koordinator Umum
beserta Kepala Seksi di Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dalam
pelaksanaan bimbingan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga memiliki tugas sebagai berikut.
Menetapkan rencana kegiatan bimbingan.
Menetapkan jadwal pelaksanaan bimbingan.
Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan Kementerian Negara/Lembaga.
Menerima dan memroses surat-surat mengenai permintaan penyuluhan/
bimbingan teknis dari Kementerian Negara/Lembaga.
Menetapkan Tim Bimbingan Pusat/Penyuluh/Bimbingan Teknis Kementerian
Negara/Lembaga dengan persetujuan Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan.
Memantau setiap penyuluhan yang diadakan oleh Kementerian Negara/Lembaga.
Memantau hasil pelaksanaan telaah Laporan Keuangan Kementerian Negara/
Lembaga.
Memantau dan mengevaluasi kegiatan bimbingan Sistem Akuntansi
melalui laporan hasil bimbingan di tingkat pusat maupun wilayah.

Instansi

9) Mengikhtisarkan laporan bimbingan tingkat pusat dan wilayah per bagian
anggaran.

10) Menindaklanjuti permasalahan-permasalahan yang diterima berdasarkan laporan
yang diterima dari Tim Bimbingan Pusat/Kantor Wilayah dan yang secara
langsung diterima dari Kementerian Negara/Lembaga dan meminta saran serta
petunjuk dari Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan guna perbaikan.
d. Koordinator Tim
Koordinator Tim bertanggung jawab mengoordinasikan bimbingan di beberapa
Kementerian Negara/Lembaga yang berada di bawah kewenangannya. Koordinator
Tim dapat membawahi beberapa Ketua Tim Pembina Pusat.
Tugas Koordinator Tim adalah sebagai berikut.
Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim dan Anggota Tim Pembina Pusat dalam
pelaksanaan bimbingan.
Memantau pelaksanaan bimbingan dan memberikan pemecahan terhadap
permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kementerian Negara/Lembaga dalam
pelaksanaan SAI.
Menerima dan menyetujui laporan hasil bimbingan dari masing-masing Ketua Tim.
Menyampaikan laporan hasil bimbingan ke Kepala Subdirektorat Bimbingan
Akuntansi Instansi (BAI) selaku Koordinator Umum.
Memantau pelaksanaan telaah Laporan Keuangan Kementerian Negara/
Lembaga.
Mempelajari ikhtisar hasil bimbingan tingkat wilayah dan tingkat pusat dalam
rangka melakukan bimbingan untuk bagian anggaran dalam lingkup
koordinasinya.
7) Mendiskusikan dengan Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI)
mengenai permasalahan yang bersifat khusus.
e. Ketua Tim
Ketua Tim membawahi beberapa orang Anggota Tim. Tugas Ketua Tim adalah
sebagai berikut.
Membuat rencana dan jadwal kegiatan bimbingan.
Memberikan pengarahan kepada Anggota Tim sebelum melaksanakan bimbingan.
Membantu pendataan satuan Pengguna Anggaran/Barang.
Melaksanakan bimbingan beserta Anggota Tim.
Memantau setiap Anggota Tim dalam pelaksanaan bimbingan.
Membuat Laporan Hasil Bimbingan dan menyampaikannya kepada Koordinator
Tim untuk mendapat persetujuan.
Membuat dan menyampaikan laporan monitoring bulanan mengenai status
pelaksanaan SAI pada Kementerian Negara/Lembaga.
Memberikan rekomendasi/pemecahan masalah yang dihadapi Kementerian
Negara/Lembaga dalam melaksanakan SAL
Melaporkan dan mendiskusikan dengan Koordinator Tim apabila terdapat
permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
Melaporkan kepada Koordinator Tim dan Koordinator Umum apabila Kementerian
Negara/Lembaga mengadakan penyuluhan SAL
11) Menelaah kewajaran Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
triwulanan, semesteran, dan tahunan sebelum disampaikan ke Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

12)Mempelajari dan menindaklanjuti permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam ikhtisar hasil bimbingan tingkat wilayah dan tingkat pusat dalam rangka
melakukan bimbingan untuk bagian anggaran dalam lingkup bimbingannya.
13) Membantu pelaksanaan rekonsiliasi data Kementerian Negara/Lembaga dengan
data APBN Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.
f. Anggota Tim
Tugas Anggota Tim adalah sebagai berikut.
Melaksanakan bimbingan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ketua Tim.
Melakukan pendataan satuan Pengguna Anggaran.
Melaporkan permasalahan yang dihadapi Kementerian Negara/Lembaga dalam
pelaksanaan SAI kepada Ketua Tim.
Membantu Ketua Tim membuat Laporan Hasil Bimbingan.
Membantu Ketua Tim dalam menelaah kewajaran Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga triwulanan, semesteran, dan tahunan sebelum
disampaikan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Membantu Ketua Tim dalam menindaklanjuti permasalahan-permasalahan yang
terdapat dalam ikhtisar hasil bimbingan tingkat wilayah dan tingkat pusat dalam
rangka melakukan bimbingan untuk bagian anggaran dalam lingkup
bimbingannya.
7) Membantu pelaksanaan rekonsiliasi data Kementerian Negara/Lembaga dengan
data yang dihasilkan Sistem Akuntansi Umum Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
3. Tata Tertib Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan, setiap Tim Bimbingan Pusat harus mematuhi tata tertib
sebagai berikut.
Ketua Tim dalam melakukan bimbingan ke Kementerian Negara/Lembaga harus
seizin Koordinator Tim dan/atau Koordinator Umum.
Anggota Tim dalam melakukan bimbingan ke Kementerian Negara/Lembaga harus
seizin Ketua Tim dan/atau Koordinator Tim.
Ketua Tim dalam melakukan bimbingan ke Kementerian Negara/Lembaga yang
bukan merupakan instansi bimbingannya harus seizin Koordinator Tim dan/atau
Koordinator Umum:
Anggota Tim dalam melakukan bimbingan ke Kementerian Negara/Lembaga yang
bukan merupakan instansi bimbingannya harus seizin Ketua Tim dan/atau Koordinator
Tim serta Koordinator Umum.
Tim Bimbingan Pusat dalam melakukan penyuluhan/bimbingan teknis SAI yang
diselenggarakan oleh Kementerian Negara/Lembaga harus disertai surat tugas dari
Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Negara/Lembaga terkait.
Tim Bimbingan Pusat harus selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian yang
dibutuhkan dalam melaksanakan bimbingan.
g. Tim Bimbingan Pusat harus membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Bimbingan
ke Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI).
Tim Bimbingan Pusat tidak boleh melakukan bimbingan tanpa surat tugas.
Tim Bimbingan Pusat tidak diperkenankan meminta fasilitas dalam bentuk apapun
dari Kementerian Negara/Lembaga.

Tim Bimbingan Pusat tidak diperkenankan melakukan penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
Tim Bimbingan Pusat wajib menjaga nama baik Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
I. Terhadap pelanggaran tata tertib ini akan dikenakan sanksi administratif dan/atau
ketentuan yang berlaku bagi PNS.
D. PERSIAPAN BIMBINGAN
Sebelum melaksanakan bimbingan, Tim Bimbingan Pusat harus melakukan persiapan
sebagai berikut.
Membawa surat tugas yang ditandatangani oleh Direktur Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan atas nama Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Mempersiapkan formulir yang diperlukan dalam penyusunan daftar satuan Pengguna
Anggaran.
Memahami SAL
Mempelajari karakteristik Kementerian Negara/Lembaga yang akan dibimbing sehingga
akan mempermudah pelaksanaan bimbingan SAL
Pemahaman terhadap SAI dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Berdiskusi dengan Anggota Tim yang lain, Ketua Tim, dan Koordinator Tim.
Mengamati dan berperan serta dalam implementasi SAI.
Mengikuti penyuluhan SAI dan bimbingan teknis intern.
Mempelajari buku-buku pedoman yang berkaitan dengan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.
Mempelajari petunjuk prosedur dan surat edaran yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan maupun instansi terkait lainnya yang berkaitan dengan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
Mempelajari berbagai surat keputusan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
Peraturan dan buku pedoman yang perlu dipelajari sebelum melakukan bimbingan adalah
sebagai berikut:
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2005 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.

10.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
12.Peraturan-Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan Keuangan Negara.
13.Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun
2010.
14.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar.
15.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
16.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86/PMK.05/2008 tentang Sistem Akuntansi Utang
Pemerintah.
17.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
18.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.05/2009 tentang Sistem Akuntansi Hibah.
19.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.05/2009 tentang Mekanisme Pelaksanaan
dan Pertanggungjawaban atas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran
2009.
20.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi
Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
21.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.05/2009 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Transfer ke Daerah.
22.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu atas
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
23.Peraturan-Peraturan Menteri Keuangan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan dan
barang milik negara.
24.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-01/PB/2005 tentang Jurnal
Standar dan Posting Rules.
25.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-38/PB/2006 tentang Pedoman
Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan.
26.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-40/PB/2006 tentang Pedoman
Akuntansi Persediaan.
27.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-08/PB/2008 tentang
Penambahan dan Perubahan Bagan Akun Standar.
28.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-33/PB/2008 tentang Pedoman
Penggunaan Akun Pendapatan, Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan
Akun Standar.
29.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-61/PB/2008 tentang Tata Cara
Pengintegrasian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum ke dalam Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
30.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2008 tentang Tata Cara
Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual pada Laporan Keuangan.
31.Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-07/KN/2009 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan
Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

32.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
33.Peraturan/Keputusan/Surat Edaran yang ditetapkan Direktur Jenderal Perbendaharaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan APBN, pertanggungjawaban/pelaporan keuangan,
dan Barang Milik Negara.
34.Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara/Lembaga yang
berkaitan dengan pelaporan keuangan.
35.Buku-buku yang mendukung bimbingan Kementerian Negara/Lembaga antara lain
Petunjuk Teknis Pelaksanaan SAI pada Kementerian Negara/Lembaga.

E. PELAKSANAAN BIMBINGAN
Pelaksanaan bimbingan pada Kementerian Negara/Lembaga dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
Memantau dan mendiskusikan pelaksanaan SAI berdasarkan pengamatan dan tanya
jawab dengan pejabat dan pelaksana SAI.
Memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada pelaksana SAI.
3. Memberikan pemahaman terhadap pedoman, peraturan-peraturan, atau surat edaran
yang baru terbit sehubungan dengan pelaksanaan SAI.
1. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Tingkat UAPA
a. Kegiatan Administrasi
Tim Bimbingan Pusat bertugas memantau kegiatan petugas administrasi untuk
mengetahui status pelaksanaan kegiatan yang meliputi:
penyelenggaraan buku agenda penerimaan dan pengiriman dokumen;
verifikasi atas kelengkapan ADK dan laporan yang dikirim UAPPA-E1 dan instansi
terkait lainnya;
3) pendistribusian laporan keuangan dan kegiatan persuratan lainnya.
b. Kegiatan Verifikasi/Akuntansi
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas verifikasi/akuntansi untuk mengetahui status
pelaksanaan kegiatan yang meliputi:
penerimaan hasil cetakan Laporan Keuangan Instansi dan catatan lainnya dari
petugas komputer;
pembuatan daftar monitoring penerimaan Laporan Keuangan UAPPA-E1;
pelaksanaan verifikasi Laporan Keuangan Eselon I;
pelaksanaan tindak lanjut hasil verifikasi laporan keuangan kepada UAPPA-E1;
pelaksanaan analisis Laporan Keuangan Instansi sebagai bahan Catatan atas
Laporan Keuangan;
penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan;
g) penyelenggaraan pengarsipan dokumen akuntansi.
2) Membimbing petugas verifikasi/akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas verifikasi/akuntansi.
Memberikan motivasi kepada petugas verifikasi/akuntansi agar dapat
melaksanakan tugasnya secara mandiri.

c. Kegiatan Operasi Komputer
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas komputer untuk mengetahui status pelaksanaan
kegiatan yang meliputi:
pengecekan isi Arsip Data Komputer (ADK) UAPPA-E1 dengan register
pengiriman;
pembuatan daftar monitoring penerimaan ADK UAPPA-E1;
pembuatan hasil tindak lanjut verifikasi ADK kepada UAPPA-E1 apabila
ditemukan isi ADK salah/tidak dapat diproses;
penggabungan ADK dari UAPPA-E1;
pencetakan Laporan Keuangan UAPA;
pengarsipan ADK UAPPA-E1;
pelaksanaan back-up data;
penyiapan data untuk pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
2) Membimbing petugas komputer agar dapat melaksanakan tugasnya;
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas komputer.
Memberikan motivasi kepada petugas komputer agar dapat melaksanakan
tugasnya secara mandiri.
2. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Tingkat UAPPA-E1
a. Kegiatan Administrasi
Tim Bimbingan Pusat bertugas memantau kegiatan petugas administrasi untuk
mengetahui status pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
penyelenggaraan buku agenda penerimaan dan pengiriman dokumen;
verifikasi atas paket kiriman dari UAPPA-W dan/atau UAPPA-W Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
verifikasi atas paket kiriman dari UAKPA pada Eselon I dan/atau UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
monitoring Berita Acara Rekonsiliasi Internal SAK dengan SIMAK-BMN;

pengiriman ADK, laporan keuangan, dan laporan kegiatan UAPPA-E1 setiap bulan
kepada UAPA;
pengiriman Rincian Estimasi Pendapatan per Wilayah kepada UAPPA-W yang
bersangkutan (khusus UAPPA-E1 Direktorat Jenderal Pajak dan UAPPA-E1
Direktorat Jenderal Bea Cukai).
b. Kegiatan Verifikasi/Akuntansi
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas verifikasi/akuntansi untuk mengetahui status
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
penyelenggaraan pengarsipan dokumen akuntansi;
pembuatan Rincian Estimasi Pendapatan per Wilayah (khusus untuk Direktorat
Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai);
c) pembuatan daftar monitoring Laporan Keuangan UAPPA-W dan/atau UAPPAW Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;

pembuatan daftar monitoring Laporan Keuangan UAKPA pada Eselon 1
dan/atau UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
pelaksanaan verifikasi atas laporan keuangan yang dihasilkan;
pelaksanaan tindak lanjut hasil verifikasi laporan keuangan kepada UAPPA-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
pelaksanaan teiaah Laporan Keuangan Instansi sebagai bahan Catatan atas
Laporan Keuangan;
penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan;
penyelenggaraan pengarsipan dokumen akuntansi.
Membimbing petugas verifikasi/akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas verifikasi/akuntansi.
4)

Memberikan motivasi kepada petugas verifikasi/akuntansi agar dapat
melaksanakan tugasnya secara mandiri.

c. Kegiatan Operasi Komputer
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas komputer untuk mengetahui status pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:
penelitian isi ADK UAPPA-W dengan register pengiriman;
pembuatan daftar monitoring penerimaan ADK UAPPA-W:
pelaksanaan verifikasi ADK dari UAPPA-W;
pelaksanaan monitoring penerimaan ADK dari UAKPA Kantor Pusat Eselon 1
dan/atau UAKPA Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
membandingkan register penerimaan dengan register pengiriman ADK yang
berasal dari UAPPA-W;
membandingkan register penerimaan dengan register pengiriman ADK yang
berasal dari UAKPA Kantor Pusat Eselon 1 dan/atau UAKPA
Dekonsentrasi/UAKPA Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
pembuatan konsep surat pemberitahuan hasil verifikasi ADK kepada UAPPAW dan UAKPA Kantor Pusat Eselon 1 dan/atau UAKPA Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan/Urusan Bersama apabila ditemukan isi ADK yang salah/tidak
dapat diproses;
penggabungan ADK dari UAPPA-W;
penggabungan ADK dari UAKPA Kantor Pusat Eselon 1 dan/atau UAKPA
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan/Urusan Bersama;
pelaksanaan pencetakan laporan keuangan;
k) pelaksanaan proses pengiriman ADK ke UAPA;
I) pelaksanaan back-up data;
m) penyiapan dan penyampaian data UAPPA-E1 ke UAPA dalam rangka
rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
2) Membimbing petugas komputer agar dapat melaksanakan tugasnya.
3) Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas komputer.

4) Memberikan motivasi kepada petugas komputer agar dapat melaksanakan
tugasnya secara mandiri.
3. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Tingkat UAKPA pada
Kantor Pusat Eselon I
a. Kegiatan Administrasi
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
Memantau kegiatan petugas administrasi untuk mengetahui status pelaksanaan
kegiatan yang meliputi:
penyelenggaraan buku agenda penerimaan dan pengiriman dokumen;
monitoring penerimaan ADK dari UAKPB;

verifikasi kelengkapan ADK UAKPB;
penyiapan/pembuatan Berita Acara Rekonsiliasi Internal SAK dengan SIMAKBMN;
5) pendistribusian laporan keuangan dan kegiatan surat-menyurat lainnya.
b. Kegiatan Verifikasi/Akuntansi
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas verifikasi/akuntansi untuk mengetahui status
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
penerimaan hasil cetakan RTH, laporan keuangan, dan catatan lainnya dari
petugas komputer;
pelaksanaan verifikasi RTH dan laporan keuangan;
pelaksanaan telaah laporan keuangan sebagai bahan Catatan atas Laporan
Keuangan;
penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan;
e) penyelenggaraan pengarsipan dokumen akuntansi.
2) Membimbing petugas verifikasi/akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya
secara mandiri.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas verifikasi/akuntansi.
Memberikan motivasi kepada petugas verifikasi/akuntansi agar dapat
melaksanakan tugasnya secara mandiri.
c. Kegiatan Operasi Komputer
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
1) Memantau kegiatan petugas komputer untuk mengetahui status pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:
perekaman dokumen sumber;
penerimaan data aset;
pelaksanaan rekonsiliasi data Barang Milik Negara;
pencetakan RTH;
pencetakan Laporan Keuangan UAKPA;
pengarsipan ADK UAKPA;
g) pelaksanaan back-up data;

h) pengiriman ADK ke UAPPA-E1.
Membimbing petugas komputer agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang
dihadapi oleh petugas komputer.
4) Memberikan motivasi kepada petugas komputer agar dapat melaksanakan
tugasnya secara mandiri.
4. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN) Tingkat UAPB
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
a. Memonitor kegiatan petugas akuntansi yang terdiri dari petugas administrasi dan
petugas verifikasi untuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
penerimaan ADK dan Laporan Barang Pembantu Pengguna-Eselon 1 dari
UAPPB-E1;
penggabungan ADK dari UAPPB-E1;
pemeliharaan Laporan Barang Pembantu Pengguna-Eselon 1 dan Laporan
Kondisi Barang (LKB) dari UAPPB-E1;
penyusunan Buku Barang berdasarkan Laporan Barang Pembantu PenggunaEselon 1;
5) penyusunan Laporan Barang Pengguna (LBP) dan Catatan atas Laporan Barang
Milik Negara (CaLBMN) setiap semester dan akhir tahun anggaran;
penyusunan LKB berdasarkan penggabungan LKB UAPPB-E1;
pencocokan nilai BMN sebagaimana tersaji dalam LBP dengan . nilai aset berupa
BMN yang tersaji dalam Neraca Percobaan serta melakukan perbaikan apabila
ditemukan kesalahan;
pengiriman ADK, LBP, dan CaLBMN ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
pemutakhiran data BMN dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
10) penyimpanan arsip data BMN.
b. Membimbing petugas akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi
oleh petugas akuntansi.
Memberikan motivasi kepada petugas komputer agar dapat melaksanakan tugasnya
secara mandiri.
5. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN) Tingkat UAPPB-E1
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
a. Memonitor kegiatan petugas akuntansi dan verifikasi untuk melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
penerimaan ADK dari UAPPB-W dan UAKPB Pusat;
penggabungan ADK dari UAPPB-W dan UAKPB Pusat;
pemeliharaan Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah dan Kuasa
Pengguna serta LKB dari UAPPB-W dan/atau UAKPB Pusat;
penyusunan Buku Barang dan Buku Barang Bersejarah berdasarkan
penggabungan Laporan Barang UAPPB-W dan/atau UAKPB Pusat;

penyusunan Laporan Barang tingkat UAPPB-E1 dan CaLBMN setiap semester
dan akhir tahun anggaran;
penyusunan LKB berdasarkan penggabungan LKB UAPPB-W dan/atau UAKPB
Pusat setiap akhir tahun anggaran;
pencocokan data BMN sebagaimana tersaji dalam Laporan Barang dengan data
barang sebagaimana tersaji dalam Neraca Percobaan serta melakukan perbaikan
apabila ditemukan kesalahan;
pengiriman ADK, LBMN, dan CaLBMN ke UAPB;
9) penyimpanan arsip data BMN dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.
Membimbing petugas akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi
oleh petugas akuntansi.
d. Memberikan motivasi kepada petugas akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya
secara mandiri.
6. Pelaksanaan Bimbingan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN) Tingkat UAKPB Kantor Pusat Eselon I
Tim Bimbingan Pusat bertugas:
a. Memonitor kegiatan petugas akuntansi dan verifikasi untuk mengetahui status
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
pemeliharaan dokumen sumber dan dokumen akuntansi BMN;
pembukuan BMN ke dalam Buku Barang dan Buku Barang Bersejarah
berdasarkan dokumen sumber;
pencatatan dan pemutakhiran persediaan berdasarkan hasil opname fisik per 30
Juni dan 31 Desember;
penggabungan data persediaan dengan BMN non-persediaan per 30 Juni dan 31
Desember;
pemberian tanda registrasi pada BMN non-persediaan;
pembuatan Daftar Barang di Ruangan (DBR), Kartu Identitas Barang (KIB), dan
Daftar Barang Lainnya (DBL);
pengiriman ADK setiap akhir bulan dan CaLBMN setiap akhir semester ke
UAKPA;
pencocokan data aset dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna dengan Neraca
yang disusun oleh petugas akuntansi keuangan serta melakukan perbaikan
apabila ditemukan kesalahan;
penyusunan Laporan Barang Kuasa Pengguna dan CaLBMN setiap semester dan
LKB setiap akhir tahun anggaran dan mengirimkannya ke UAPPB-E1;
penyimpanan arsip data BMN.
b. Membimbing petugas akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya.
Menginventarisasi dan membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi
oleh petugas akuntansi.
Memberikan motivasi kepada petugas akuntansi agar dapat melaksanakan tugasnya
secara mandiri.

F. PELAPORAN HASIL BIMBINGAN/PENYULUHAN
Tim Bimbingan Pusat membuat Laporan Bimbingan dan Penyuluhan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Laporan Hasil Bimbingan Sistem Akuntansi Instansi
Laporan ini dibuat secara triwulanan dan ditandatangani oleh pembimbing instansi
yang bersangkutan. Format Laporan Hasil Bimbingan Sistem Akuntansi Instansi Tim
Bimbingan Pusat dan Laporan Monitoring Pelaksar.aan Sistem Akuntansi Instansi
sebagaimana terlampir.
Laporan Hasil Bimbingan Sistem Akuntansi Instansi Triwulanan disampaikan ke
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan
berikutnya.
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) merekapitulasi Laporan Hasil
Bimbingan Sistem Akuntansi Instansi untuk disampaikan kepada Direktur Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan.
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku Pembina menyampaikan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bimbingan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan selaku Pengarah.
2. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan/Bimbingan Teknis
Laporan dibuat setiap selesai pelaksanaan penyuluhan. Format Laporan
Penyelenggaraan Penyuluhan/Bimbingan Teknis sebagaimana terlampir.
Laporan tersebut merupakan salah satu bahan penyusunan Laporan Hasil Bimbingan
triwulanan.
Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan/Bimbingan Teknis disampaikan ke
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
kegiatan dilaksanakan.
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) merekapitulasi hasil laporan
penyelenggaraan penyuluhan/bimbingan teknis untuk disampaikan kepada Direktur
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
e. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku Pembina menyampaikan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyuluhan/bimbingan teknis kepada
Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Pengarah.
G. TATA CARA PELAKSANAAN PENYULUHAN/BIMBINGAN TEKNIS YANG
DILAKSANAKAN OLEH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Setiap penyuluhan/bimbingan teknis yang akan diselenggarakan oleh Kementerian
NegaralLembaga, harus disertai surat permintaan tenaga penyuluhan/bimbingan teknis
yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.
Setelah surat permintaan tenaga penyuluhan/bimbingan teknis didisposisikan ke Kepala
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI), Kepala Subdirektorat Bimbingan
Akuntansi Instansi (BAI) menetapkan tim penyuluhan/bimbingan teknis yang akan
ditugaskan untuk memberikan penyuluhan/bimbingan teknis ke Kementerian Negara/
Lembaga dengan persetujuan Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
3. Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) membuat surat jawaban atas
permintaan tenaga penyuluhan/bimbingan teknis ke Kementerian Negara/Lembaga.

Khusus untuk penyuluhan/bimbingan teknis Kementerian Negara/Lembaga tingkat pusat
yang diadakan di wilayah, tim penyuluhan/bimbingan teknis harus berkoordinasi dengan
Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan Subdirektorat Akuntansi Pusat
untuk dilakukan proses koordinasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan c.q. Bidang Akuntansi dan Pelaporan. Di samping itu, Tim Bimbingan
Pusat memastikan kepada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan tentang
kesiapan unit vertikal Kementerian Negara/Lembaga dalam pelaksanaan penyuluhan.
Setelah pelaksanaan penyuluhan/bimbingan teknis berakhir, tim penyuluhan/bimbingan
teknis membuat Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan/Bimbingan Teknis dan
disampaikan ke Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI).
Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) selaku Koordinator Umum
melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyuluhan/bimbingan teknis
kepada Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku Pembina.
Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku Pembina melaporkan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyuluhan/bimbingan teknis kepada
Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Pengarah.
H. LAMPIRAN
Format Laporan Hasil Bimbingan Sistem Akuntansi Instansi Tim Bimbingan Pusat.
Format Laporan Kemajuan dan Rencana Tindak Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi
pada Kementerian Negara/Lembaga.
Format Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan/Bimbingan Teknis Kementerian Negara/
Lembaga.
Format Laporan Monitoring Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Tingkat Unit
Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B).
Format Laporan Monitoring Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Tingkat Unit
Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Eselon 1 (UAPPA/B-E1).
Format Laporan Monitoring Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Tingkat Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B).

IREKTUR JENDERAL,



DIRE-KT'
jE nirEF

SUPRIJANTO

IP/1 9530814 197507 001

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAPORAN HASIL BIMBINGAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
TIM BIMBINGAN PUSAT
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
TRIWULAN TAHUN 20...
Nomor/Tanggal Surat Tugas
Susunan Tim
1
2

/NIP
/NIP
/NIP
/NIP
/NIP
/NIP

(jabatan dalam tim bimbingan)
(jabatan dalam tim bimbingan)
(jabatan dalam tim bimbingan)
(jabatan dalam tim bimbingan)
(jabatan dalam tim bimbingan)
(jabatan dalam tim bimbingan)

Tanggal Pelaksanaan Tugas :
Nama/Alamat/Telepon Instansi :

A. PENDAHULUAN
1. Struktur Organisasi
Karakteristik Organisasi
(Memaparkan keunikan organisasi Kementerian Negara/Lembaga yang menjadi
objek bimbingan)

Susunan Organisasi
(Jumlah dan nama Eselon 1 yang ada di Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan, lokasi, pola pelaporannya, penanggung jawab, dan pihak yang
dapat dihubungi)

c. Penetapan UAPA/B, UAPPA-E1/UAPPB-E1, dan UAKPA/B Kantor Pusat
(Memaparkan penetapan UA PA /B, UA PPA -E1/UA PPB-E1, dan UA KPA /B Kantor
Pusat berikut dasar hukum penetapannya, serta SK penetapannya)

2. Lain-lain
(Memaparkan antara lain ada tidaknya BA BUN serta kemungkinan adanya transaksi
Surat Kuasa Penggunaan A nggaran (SKPA ) pada Kementerian Negara/Lembaga
yang dibimbing)
B.

PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)
Sarana dan Prasarana
(Memaparkan ketersediaan sarana dan prasarana seperti dukungan dana, komputer,
dokumen somber, dan peralatan lainnya sebagai prasyarat dasar terselenggaranya
SA1)

Sumber Daya Manusia Pelaksana SAI
(Memaparkan ketersediaan SDM, tingkat penguasaannya terhadap SA I, dan
penunjukan secara formal terhadap SDM yang bersangkutan)

Penyuluhan/Bimbingan Teknis
(Memaparkan waktu dan tempat penyuluhan dan bimbingan teknis yang pernah
diselenggarakan oleh Kementerian Negara/Lembaga selama triwulan yang dicakup
laporan, materi, dan aplikasi yang disuluhkan, serta jumlah Satuan Kerja serta jumlah
peserta, balk yang diselenggarakan secara mandiri maupun yang melibatkan Tim
Bimbingan Pusat)

Capaian Pelaksanaan SAI
(Memaparkan tingkat penyelesaian pemrosesan transaksi sampai akhir triwulan yang
bersangkutan)

C. PERMASALAHAN
Menjelaskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi masing-masing Kementerian
Negara/Lembaga yang dibimbing, meliputi:
Sarana dan Prasarana
(Menjelaskan berbagai kendala/hambatan berkaitan dengan ketersediaan sarana
dan prasarana seperti dukungan dana, komputer, dokumen sumber, dan peralatan
lainnya sebagai prasyarat dasar terselenggaranya SA I)
Sumber Daya Manusia Pelaksana SAI
(Menjelaskan kendala/hambatan terkait dengan ketersediaan SDM, tingkat
penguasaannya terhadap SA I, dan penunjukan formal terhadap SDM yang
bersangkutan)
Dokumen Sumber (Input)
(Menjelaskan berbagai kendala/hambatan berkaitan dengan dokumen sumber
prasyarat dasar terselenggaranya SA 1)
Aplikasi
(Menjelaskan berbagai kendala/hambatan berkaitan dengan aplikasi SA I)

D. PENYELESAIAN/REKOMENDASI
(Menjelaskan penyelesaian atau rekomendasi yang diberikan oleh Tim Bimbingan
Pusat terhadap permasalahan pada poin C)
(Menjelaskan hal-hal yang masih perlu ditindaklanjuti oleh Subdirektorat Bimbingan
A kuntansi Instansi)

E. LAIN-LAIN
(Menjelaskan hal-hal relevan lainnya yang tidak tercakup di poin A , B, C, dan D)

Jakarta, ...... 20...
Tim Bimbingan,
Koordinator,

Ketua,

(Tanda Tangan)

(Tanda Tangan)

(Nama)

(Nama)

(NIP)

(NIP)
Anggota,
(Tanda Tangan)
(Nama)
(NIP)

LAPORAN KEMAJUAN DAN RENCANA TINDAK PELAKSANAAN
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
TRIWULAN TAHUN 200...

Berikut adalah simpulan hasil bimbingan yang berakhir tanggal
200..., berbagai
pemasalahan yang harus diselesaikan dan rencana tindak yang disepakati oleh Tim
Bimbingan Pusat dan pihak Kementerian Negara/Lembaga.
SIMPULAN
(Pada bagian ini diuraikan simpulan kemajuan yang dicapai sebagai hasil bimbingan.
Menguraikan secara lugas kondisi prabimbingan dan pascabimbingan periode tersebut.)

PERMASALAHAN
(Pada bagian ini diuraikan pemasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan Sistem A kuntansi lnstansi pada Kementerian Negara/Lembaga.)

III. RENCANA TINDAK
(Pada bagian ini diuraikan rencana tindak (action plan) yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian Negara/Lembaga serta Tim Bimbingan Pusat dalam rangka mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Kementerian Negara/Lembaga sehubungan
dengan pelaksanaan Sistem A kuntansi Instansi.)

Demikian butir kesepakatan ini dibuat untuk dapat dijadikan sebagai acuan bagi tindak
lanjut dalam pelaksanaan sistem akuntansi di masa yang akan datang.

Jakarta, ...... 200..
Pihak yang bersepakat,
a.n. Kementerian Negara/Lembaga,

NIP ...

Ketua Tim Bimbingan,

NIP ...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAPORAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN/BIMBINGAN TEKNIS.
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Nomor/Tanggal Surat Tugas
Nama Penyuluh/Instruktur

Tanggal Pelaksanaan Penyuluhan
Materi Penyuluhan
Jumlah Satker yang Disuluh
Jumlah Peserta Penyuluhan

1....

: (nama dan kode satuan kerja dilampirkan)

CATATAN
(Memaparkan jalannya penyuluhan/bimbingan teknis, berbagai permasalahan yang
ditemui, pertanyaan yang diajukan oleh peserta, dan hal-hal yang masih per/u
ditindaklanjuti Subdirektorat Bimbingan A kuntansi lnstansi flika perlu dilampirkan
pertanyaan-pertanyaan dari instansi])

KESIMPULAN
(Memaparkan kesimpulan dari penyuluhan/bimbingan teknis yang telah dilakukan)

Jakarta, ...... 20...
Penyuluh 1,

NIP

Penyuluh 2,

Penyuluh 3,

NIP

NIP

Laporan ini dibuat oleh penyuluh dalam 3 (tiga) rangkap: 1 untuk penyuluh, 1 untuk Tim Bimbingan Pusat, dan 1
untuk Subdirektorat Bimbingan Akuntansi lnstansi (BAI).

LAPORAN MONITORING PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
Tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B)
Tahun Anggaran 200...
Kode dan Nama Kementerian Negara/Lembaga
No.

Ke. iatan

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
n
1
Penerimaan ADK dan UAPPA-El.
(Kode dan Nama Eselon I Pertama)
01
02
(Kode dan Nama Eselon I Kedua)
(Kode dan Nama Eselon I Ketiga)
03
(Kode dan Nama Eselon I Keempat)
04
dst
Menggabungkan ADK dari UAPPA-E1 dan verifikasi laporan
2
setelah penggabungan

'

:jail
__ L____,_ -

IL
I. ._,JLIEBIL.L.H.,_
._.

L

n
1

3
4

n

12
xxixx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx, xx xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xxJxx/xx

xx/xx/xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

x xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xxixx

xx/xx/xx

Penyusunan Catatan alas Laporan Keuangan
Rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan

_., ,:i,,,,,,i,,,,,, _[1
,, t.,,,
- ' --7:r;',77'

.,

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

_,-..aratit2
_
Penglriman ADK dan Laporan Keuangan ke Ditjen Perbendaharaan

xx/xxixx

xx/xx/xx

.

11111111111111111111111111111:

Penerimaan ADK dan La soran dari UAPPB-E1
01
(Kode dan Nama Eselon I Pertama

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIEEEIZIMEFMILXML

Kode dan Nama Eselon I Kedua
Kode dan Nama Eselon I Keti.a
Kode dan Nama Eselon I Keem.at

dst.
Menggabungkan ADK dari UAPPB-E1 dan verifikasi
setelah penggabungan
Menyusun Catatan alas Laporan BMN
Pengiriman ADK dan Laporan ke Ditjen Kekayaan Negara
Tanda Tan.an Ketua Tim Bimbin.an
Tanda Tarnan An. ota Tim Bimbinsan

; RAEe
xx/xx/xx
xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
BMN

02
03
04
2

11

xx/xx/xx

:-.7,,-;7,7,,,,.._2,:„.,-L.,
LLT,Lik„..,,„

5

10

xx/xx/xx



3
4

Transaksi
.7711MEMEMIE
il jaitima 9"'
-Iv,: Fral
:

' .itt,r,i=..,,,,T,

....""'"--- '

.,_ .

. :_,....—....

xx/xx/xx

xx/xx/xx
xx/xx/xx
xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx
xx/xx/xx

xx/xx/xx
xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx

xx/xx/xx tangga u an ta un pea sanaan kegiatan

20

LAPORAN MONITORING PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang Eselon 1 (UAPPA/B-E1)
Tahun Anggaran 20...
Kode dan Nama Kementerian Negara/Lembaga
(- )
Kode dan Nama Eselon 1

: (. )

No.

Kegiatan
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

1

2

Penerimaan ADK dari UAPPA-W dan UAKPA Pusat/Dekon/TP:
(Kode dan Nama UAPPA-W Pertama)
(Kode dan Nama UAPPA-W Kedua)
02
(Kode dan Nama UAPPA-W Ketiga)
03
04
(Kode dan Nama UAPPA-W Keempat)
dst.
(Kode dan Nama Satker/UAKPA Pusat)
(Kode dan Nama Satker/UAKPA Dekonsentrasi/TP)

01

Menggabungkan ADK dari UAPPA-W dan UAKPA Pusat/Dekon/TP dan verifikasi setelah
penggabungan

Transaksi

,i,:ow

!

,4

444'

ELEEMUNEMEZMEMEMEI
leA* ma i- '. EtEilL i

-9"' 1

irmrairasracimorma .. ,

xx/xx/xx xx/xx/xx xxJxx/xx
xx/xx/xx xx/xx/xx xx/xx/xx
xx/xx/xx xx/x yJxx xx/xx/xx
xx/xx/xx xx/xx/xx

xx,xxIxx

xx/xx/xx xx/xx/xx xx/xx/xx
xrJxx/xx xrJxx/xx xx/xx/xx
xx/xx/xx xx/xx/xx xx/xx/xx

-t•.o.t._...;,1,- •
i
3

.

Rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan

11111111111111.9

n 4,,,4
-

4

Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan

L.......—.......—___.. .—:allingii.—....
rxxlxxlxx
ii..^1,,
,,,

.
5

.' ‘'''t EINEM UM

Pengiriman ADK ke UAPA

xx/xx/xx

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BMN
1

Penerimaan ADK, Laporan, dan CaLBMN dari UAPPB-W/UAKPB (PusatiDekon/TP):

(Kode dan Nama UAPPB-W Pertama)
02
(Kode dan Nama UAPPB-W Kedua)
03
(Kode dan Nama UAPPB-W Ketiga)
04
(Kode dan Nama UAPPB-W Keempat)
dst
(Kode dan Nama Satker/UAKPB Pusat)
(Kode dan Nama Satker/UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan)
Menggabungkan ADK dari UAPPB-W dan Satker Pusat/Dekon/TP dan verifikasi
setelah penggabungan
Penyusunan Catatan atas Laporan BMN
Pengiriman Laporan Kondisi Barang ke UAPB
Pengiriman ADK, Laporan, dan CaLBMN ke UAPB
Tanda Tansan Ketua Tim Bimbingan
Tanda Tangan Anggota Tim Bimbingan
01

2
3
4
5

''

lot :11V

n,Ipkg,n.n
LIAIl./ tail!)
xx / xx 1 xx tanaaal/bi
h

konia tan

xxJxx/xx

Aidgriaac tiOlpn)X!,.

xx/xx/xx
.'itAtifilti . `;,..

0,4611) " r '7, 0

)(LIRJ;,1 .aiLi.ii,....aLl

xxixxixx xxixxXxx xxixxixx xx/xx/x