Analisis Teknik Optimasi Website Terhadap Hasil Pencarian Google

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Dilihat dari isi website, website dibagi menjadi dua jenis, yaitu website statis dan
website dinamis. Website statis adalah website yang content atau isinya tidak berubah.
Maksudnya adalah isi dari dokumen yang ada di situs tersebut tidak dapat diubah secara
mudah. Ini dikarenakan karena script yang digunakan untuk membut website statis tidak
mendukung untuk mengubah isi dokumen. Karena script yng digunakan untuk membuat
website statis ini seperti HTML dan Cascading Style Sheet atau biasa disebut dengan CSS.
Maka dari itu untuk perubahan isi dokumen pada website statis harus mengubah isi file
HTML atau CSS tersebut. Dalam web statis tidak dimungkinkan terjadinya interaksi
antara pengunjung. Selain itu website statis tidak menggunakan database karena tidak ada

data yang perlu disimpan dan diproses. Website statis biasanya dipergunakan untuk situs
profil pribadi maupun perusahaan, dan lainnya.Dalam sisi pengembangannya, website
statis hanya bisa di update oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa di
update oleh pengguna maupun pemilik (Wikipedia, 2015).

7

Website dinamis kebalikan dari website statis. Isi atau content situs dapat berubah.
Untuk membuat website dinamis diperlukan beberapa komponen yaitu client
sidescripting (HTML, JavaScript, Casing Style Sheet atau CSS) dan server side scripting
seperti PHP dan program basis data seperti database MySQL untuk menyimpan data-data
yang ada di website dinamis. Beberapa contoh website dinamis seperti toko online, portal
berita, jejaring sosial, dan lainnya.

2.2 Search Engine Optimization

Menurut Danny Sullivan, istilah search engine optimization pertama kali digunakan pada
26 Juli tahun 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu
algoritma mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi.Versi awal
algoritma pencarian didasarkan sepenuhnya pada informasi yang disediakan oleh

webmaster melalui meta tag pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan
informasi tentang konten yang terkandung pada suatu halaman web dengan serangkaian
kata kunci (keyword). Sebagian webmaster melakukan manipulasi dengan cara
menuliskan katakunci yang tidak sesuai dengan konten situs yang sesungguhnya,
sehingga mesin pencari salah menempatkan dan memeringkat situs tersebut. Hal ini
menyebabkan hasil pencarian menjadi tidak akurat dan menimbulkan kerugian baik bagi
mesin pencari maupun bagi pengguna internet yang mengharapkan informasi yang
relevan dan berkualitas.
Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral ilmu komputer Universitas
Stanford, berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan membangun Backrub,
sebuah mesin pencari sederhana yang mengandalkan perhitungan matematika untuk
memeringkat halaman web. Algoritma tersebut, yang dinamakan Pagerank, merupakan
fungsi matematika yang kompleks berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang
mengarah pada suatu halaman web dengan analisis atas kualitas masing-masing link
tersebut.

8

Berdasarkan prinsip kerja Pagerank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman
web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak diberikan link

oleh halaman web lain. Nilai Pagerank juga akan semakin tinggi apabila halaman web
yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi. Nilai sebuah link dari situs
berkualitas tinggi seperti Yahoo atau DMOZ dapat bernilai lebih tinggi daripada
kombinasi nilai link dari seratus situs web berkualitas rendah.
Backrub hanyalah sebuah permulaan. Pada tahun 1998 Page dan Brin mendirikan
Google yang merupakan versi tingkat lanjut dari Backrub. Dalam waktu singkat Google
memperoleh reputasi dan kepercayaan dari publik pengguna internet karena berhasil
menyajikan hasil pencarian yang berkualitas, cepat, dan relevan. PageRank lantas
menjadi standar baik bagi mesin pencari lain maupun bagi webmaster yang berusaha agar
situs webnya memperoleh nilai Pagerank setinggi mungkin sehingga menempati posisi
tertinggi pada hasil pencarian.
Search engine optimization merupakan serangkaian proses peningkatan visibilitas
website dengan melakukan desainatau modifikasi website untuk meningkatkanperingkat
pada halaman hasil pencarian google. Sejalan dengan makin berkembangnyapemanfaatan
jaringan internet sebagai mediabisnis, kebutuhan atas SEO juga semakinmeningkat.
Berada pada posisi teratas hasilpencarian akan meningkatkan peluang sebuahperusahaan
pemasaran berbasis web untukmendapatkan pelanggan baru. Peluang inidimanfaatkan
sejumlah pihak untukmenawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagiperusahaan yang
memiliki basisusaha di internet.
Proses optimasi mencakupmanipulasi lusinan atau bahkan ratusan elemen pada

situs web. Beberapa elemenyang digunakan oleh search engine untukmenentukan
perankingan hasil pencarian,namun tidak terbatas pada umur situs web,adalah seberapa
sering konten baru yangditambahkan, perbandingan kata kunci yangdigunakan dengan
banyaknya kata dalamkonten (keyword density), dan kualitas darijumlah eksternal website
yang memberi linkpada situs web (Sullivan 2003 dalam Malaga, 2007).

9

Memiliki website yang bagus baik segi isi maupun konten halaman website belum
tentu akan mendatangkanperingkat pertama dalam situs mesin pencari. Setiap mesin
pencari memiliki cara dan algoritma masing-masing untuk menentukan posisi urutan dari
sebuah website (Avianto, 2010). Menurut Avianto Elemen dasar pendukung SEO adalah :

1.

Keterkaitan nama domain, cara kerja mesin pencari ketika dimasukkan keyword
akan menyesuaikan keywordtersebut dengan nama domain dari sebuah website.

2.


Judul, penggunaan dan penempatan sebuah judul akan membantu sebuah website
untuk dapat bersing diurutan atas mesin pencari.

3.

Meta Keyword, Metadata mencakup semua informasi pada sebuah data, metadata
yang berguna untuk mendukung SEO adalah meta keyword dan meta deskripsi.

4.

Meta deskripsi, meta keyword dan meta deskripsi yang tepat akan mampu
membawa websiteke urutan atas google.

5.

Keterkaitan isi atau konten, konten sebuah website harus berkorelasi yang baik
antara isi posting setiap artikel dengan keyword sehingga akan membuat mesin
pencari akan bersahabat dengan website.

6.


Sitemap, diumpamakan sebagai sebuah peta dari seluruh isiwebsite kita, sehingga
akan mudah untuk dikenali oleh mesin pencari.

7.

Natural listing, untuk optimasi seo dengan mendaftarkan website ke mesin pencari
maupun ke web directory.

8.

Backlink, salah satu cara optimasi seo dengan cara memperoleh dukungan dari
website lain.
Dalam

proses

penerapan

teknik


optimasi

websitesecara

umum

mendatangkan pengunjung dari search engine dapat dilihat pada Gambar 2.1.

untuk

10

Indexing

On page
optimization

Search engine
rangking


Web traffic

Off page
optimization

Gambar 2.1Conceptual Framework(Kritzinger & Weideman 2009)
Dilihat dari cara dan etika yang digunakan, ada beberapa teknik optimasi untuk
meningkatkan visibilitas dan ranking sebuah website pada hasil pencarian google, antara
lain White Hat Methods dan Black Hat Methods. Teknik White Hat mengacu pada cara
yang etis dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh search engine. Teknik Black Hat
merupakan cara yang tidak etis dengan tujuan memanipulasi search engine. Yang
termasuk teknik ini antara lain search engine spamming, bait switching, tiny
textanddoorway pages. Penerapan teknik Black Hat dapat mengakibatkan banning
website dari search engine (Weideman, 2007).
Nilai PageRank yang tinggi untuk halaman web tidak menjamin bahwa halamanweb
tersebut muncul dengan ranking tinggi dalam daftar hasil pencarian. Para ahli
dalambidang search engine optimization menekankan bahwa faktor-faktor “On-page”,
seperti penempatan dan frekuensi kata-kata penting, harus dipertimbangkan ketika
mengembangkan halaman web yang baik (Riding & Shishigin, 2002).

Website dengan penerapan kombinasi on page dan off page seo memiliki peringkat
paling baik dibandingkan dengan website tanpa penerapan on page seo. Kecuali untuk
sebuah keyword yang dilakukan pengujian, website dengan penerapan on page seo
memiliki peringkat yang paling baik dibandingkan dengan ketiga website lain karena

11

keyword yang persis sama dengan nama domain. Selain itu, halaman website tiruan yang
diterapkan teknik seo akan memiliki peringkat yang lebih baik daripada halaman website
tanpa penerapan seo (Agung Setyaji, 2013).

2.3 Optimasi On Page

Optimasi SEO On page merupakan metode SEO yang dikerjakan secara langsung pada
web itu sendiri dan hasil serta efeknya bisa dirasakan langsung oleh pengunjung web
dengan melihat secara grafis dan juga bisa dilihat oleh robot spider mesin pencari (dengan
membaca kode html halaman). Penerapan teknik SEO On page harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum melakukan teknik SEO Off page, karena hal ini sangat penting untuk
peringkat web pada hasil pencariangoogle. Berikut adalah beberapa contoh penerapan
optimasi seo on page pada website :

1. Optimasi SEO On Page Dengan Menggunakan Kata Kunci.
Penggunaan kata kunci pada website sangat penting sekali dan hal ini yang
melatarbelakangi penggunaan teknik SEO, maka dari itu hal yang pertama harus
dilakukan pada SEO On page adalah memilih kata kunci atau keyword karena
pengunjung yang berasal mesin pencari mengetikkan suatu kata kunci di kotak
pencarian Google. perkiraan kata kunci yang akan diinginkan oleh pengguna
Google dan memungkinkan menemukan suatu web yang akan dijadikan bahan
penelitian ini.
2. Optimasi SEO On Page Pada Struktur Blog.
Metode SEO On page ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari web itu
sendiri dengan mengoptimalkan template yang dipakai web tersebut. Contoh
penggunaan metode ini meliputi tata letak sidebar, ukuran huruf artikel,
penggunaan kata baku, meminimalisir penggunaan iframe dan media flash seperti

12

widget atau banner, pemakaian header halaman web, serta penggunaan meta tag
dan title tag.
3. OptimasiSEO On Page Pada Isi Konten Web.
Optimasi ini fokus pada isi artikel dan juga yang berhubungan dengan isi web,

antara lain menentukan kata kunci pada judul artikel web, pemakaian heading tag
pada judul artikel dan label, seleksi para komentator pada artikel web.
4. Optimasi SEO On Page Pada Gambar.
Penggunaan gambar pada web terutama gambar yang terdapat pada konten artikel
web memang dianjurkan, karena bukan hanya berfungsi memperindah konten web
namun juga mempertegas maksud dari isi konten artikel web tersebut. Tidak
banyak yang terlalu memperhatikan bahwa gambar pada konten web bisa
mempengaruhi SEO.
5. Optimasi SEO On Page Dengan Sitemaps (Peta Situs).
Peta situs atau Sitemaps suatu web memberikan kesempatan untuk robot mesin
pencari lebih mudah menjelajahi seluruh isi web karena pada sitemaps tercantum
semua artikel web, dengan begini akan memudahkan dalam hal index ke dalam
database mesin pencari.
6. Optimasi SEO On Page Pada Link.
Link atau tautan pada suatu web baik itu terdapat pada artikel web atau pada
bagian lain pada web sangat penting peranannya, link berfungsi untuk mengaitkan
satu halaman ke halaman lain, bisa itu internal links (masih berada di web
tersebut) atau memakai external links (tautan menuju web lain), maka dari itu
optimalisasi link akan mempengaruhi juga terhadap SEO.

13

7. Optimasi SEO On Page Pada Robots.txt.
Filerobots.txt adalah sebuah file yang digunakan sebagai pemberi peringatan
kepada robot mesin pencari supaya melakukan apa yang tercantum pada file
robots.txt tersebut, perintah itu memberikan info untuk dapat mengindeks
direktori web atau yang tidak diperbolehkan untuk mengindeks direktori tertentu
suatu web karena masalah privasi, misalnya halaman admin (bagi yang
menggunakan self hosting).
8. Optimasi SEO On Page Dengan Google Webmaster Tools.
Menggunakan layanan produk dari Google yaitu Google Webmaster Tools sangat
mutlak diperlukan sebab pada Google Webmaster Tool sangat berperan terhadap
kinerja SEO suatu web pada Google, baik itu tentang indeks web, data kata kunci
yang masuk ke dalam web, dan lain sebagainya.
9. Optimasi SEO On Page Dengan Google Analystics.
Untuk memantau dan juga memonitor aktifitas suatu web dengan memanfaatkan
Google Analystics, yaitu berupa data laporan statistik total jumlah pengunjung
web baik itu dalam jangka waktu harian atau bulanan.

2.4 Optimasi OffPage

Optimasi SEO Off page merupakan kebalikan dari metode SEO On page yang
mengoptimalkan dari web itu sendiri sedangkan optimasi SEO Off page dilakukan dibalik
layar yang tidak akan sepenuhnya diketahui oleh pengunjung web tentang aktifitas yang
dilakukan oleh pemilik web untuk optimisasi SEO Off page, namun tujuan utama dari
SEO Off page tetap untuk menghadirkan kedatangan robot mesin pencari yang berasal

14

dari web lain datang ke web tersebut, dengan begitu web yang di optimasi akan
memperoleh reputasi lebih oleh mesin pencari serta dapat juga mendatangkan pengunjung
tambahan yang berasal dari situs lain. Jadi optimasi SEO Off page pada intinya adalah
bagaimana mempromosikan web sekaligus mencari backlink yang berkualitas sebanyak
mungkin. Berikut adalah beberapa contoh penerapanSEO Off page, antara lain :

1. Mencari webdofollow dan memberikan komentar, namun harus diperhatikan
bahwa komentar harus sesuai dengan topik artikel yang dibahas jika tidak ingin
disebut out of topic atau oot.
2. Memberikan postingan pada forum Dofollow. Memanfaatkan berbagai forum
diskusi online yang mempunyai banyak member akan sangat membantu dalam hal
optimasi SEO Off page, terlebih lagi backlink yang diberikan dari forum tersebut
adalah dofollow. Posting disini adalah dengan membuat thread baru atau
memberikan komentar.
3. Submit artikel web di Social Bookmark. Sudah banyak sekali jenis Social
bookmark yang sudah ada, namun harus secara cermat untuk memilih social
bookmark apa yang mempunyai reputasi bagus, mempunyai PageRank tinggi,
artikelnya cepat terindeks di Google, serta tentunya yang memiliki link dofollow
akan menjadi prioritas utama.

Untuk keyword yang terlampau kompetitif, search engine pada umumnya
menggunakan faktor relevansi dari pihak ketiga atau situs-situs lain sebagai vote. Maka
pada tahapan ini dianggap perlu membangun backlink secara natural dari sumber situs
terpercaya guna meningkatkan relevansi situs di search engine google.

15

2.5 Hasil Pencarian Google

Pencarian Google adalah salah satu alat paling penting yang dapat membantu menemukan
informasi di website. Pada umum nya para pengguna mesin pencari akan menggunakan
keyword tertentu untuk melakukan pencarian pada search engine. Mesin pencari tersebut
mempunyai algoritma tersendiri untuk memutuskan konten mana yang relevan untuk di
tampilkan di halaman mesin pencari tersebut ketika seorang user memasukkan frase
keyword tertentu. Semakin tinggi posisi sebuah konten yang ditampilkan di halaman
mesin pencari maka akan semakin tinggi pula kesempatan sebuah website akan di
kunjungi oleh para visitors (sayed achmady & beny irawan, 2014).
Search engine adalah alat pencarian utama yang digunakan untuk temu
kembaliinformasi di internet (Spink & Xu 2000 dalam Kritzinger & Weideman 2009).
Search engine saat ini dikelompokkan ke dalam dua jenis sumber yang berbeda yaitu
'spider-based' atau 'crawler-based' search engine (dikenal sebagai search engine) dan
'human-based' search engine juga dikenal sebagai web directory (Chambers, 2005).
Search engine dapat membantu menemukan sebuah website apabila dalam
pencarian dengan keyword tertentu, website tersebut berada di halaman awal (halaman
pertama) pada hasil pencarian di search engine (atau dikenal dengan istilah search
engineresult pages/SERPs). AOL Inc. sebuah perusahaan penyelenggara jasa internet di
Amerikamengeluarkan sebuah data tentang persentase kunjungan ke sebuah website
untuk setiap peringkat dalam SERPs seperti dalam Tabel 2.1.

16

Tabel 2.1 Persentase Kunjungan Untuk Setiap Peringkat Website
NO

PERINGKAT DI SERPs

PERSENTASE KUNJUNGAN

1

1

42,13

2

2

11,90

3

3

8,50

4

4

6,06

5

5

4,92

6

6

4,05

7

7

3,41

8

8

3,01

9

9

2,99

10

10

2,85

TOTAL

89,82

Mesin pencari yang melakukan penggolongan dan penentuan peringkat dari hasil
pencarian pada search engine. Search engine akanmenentukan halaman mana yang
memenuhi kriteria terbaik dari hasil pencarian berdasarkan permintaan penggunanya, dan
bagaimana bentuk penampilan yang akan ditampilkan. Proses ini dilaksanakan
berdasarkan algoritma perangkingan yang dimiliki oleh search engine tersebut, mengikuti
kaidah perangkingan yang dipergunakan oleh mereka, para peneliti mempelajari sifatsifat yang digunakan oleh search engine, terutama untuk meningkatkan pencarian yang
dihasilkan oleh search engine tersebut.

17

Google menciptakan sebuah robot bernama spider. spider akan merayapi dan
menggali setiap data yang bertebaran di dunia maya baik dari layanannya maupun dari
layanan pihak ketiga dan mulai membuat index untuk setiap data yang ada seperti index
buku di pustaka. Ada beberapa dari halaman index tersebut tentunya tidak bisa digali
karena memang sengaja di blokir oleh pemilik data. Misalnya data rahasia negara, data
yang ditandai untuk tidak di crawling dengan metode tertentu (robots.txt, .htaccess,
enkripsi data dan metode metode yang lain).
Hasil yang di tampilkan dari pencarian google di halaman pertama menurut kata
kunci yang dimasukkan oleh pengunjung adalah :

1.

Kualitas Situs Dan Halaman Situs
Google melihat sinyal untuk menentukan seberapa dipercaya, reputasi yang
dimiliki, atau berwibawa dari sebuah situs. Faktor kepercayaan dan reputasi
bisa karena pengetahuan dari author terhadap konten, selain itu Pagerank
(salah satu algoritma pertama Google) melihat hubungan antara halaman
untuk menentukan relevansi dengan kata kunci pencarian sehingga akan
muncul di halaman pertama.

2.

Informasi Terbaru Yang Ditampilkan
Artinya apabila ada 2 buah teori yang berbeda dan teori terakhir telah terbukti
benar maka hasil yang di tampilkan adalah informasi dari teori yang terbaru.

3.

Pencarian Aman
Hasil pencarian disaring agar tidak menampilkan situs yang tidak sesuai
dengan etika masyarakat pada umumnya ataupun karena kebijakan google.

4.

Hasil Yang Paling Sesuai Dengan Asal Pengunjung
Konten yang ditampilan di halaman pertama disesuaikan dengan geografis
pengunjung, misalnya halaman pertama tentang basket untuk pengunjung
indonesia tentu akan berbeda dengan pengunjung amerika ataupun arab saudi.

18

5.

Keyword Yang Digunakan Pengunjung
Misalnya pengunjung mengetik “how to use meta tags” tentunya akan berbeda
dengan hasil pencarian dengan kata kunci yang diketik “cara menggunakan
meta tag”.

Kemajuan dunia internet saat ini telah berkembang pesat, terutama dalam bidang
website. Dari waktu ke waktu, jumlah website di dunia maya telah mencapai milyaran
atapun lebih. Salah satu dari sekian banyak indikasi kesuksesan dari sebuah website
adalah trafik. Trafik ini bisa didapat dari banyak sumber salah satunya adalah search
engine. Lebih dari 80% pemakai internet mengandalkan search engine sebagai alat
pencari informasi (berdasarkan research dari Georgia Tech's GVU Center). Agar website
yang dibuat mudah ditemukan melalui search engine seperti google perlu diterapkan
metode search engine optimization.
Mengingat tingkat di mana website diciptakan dan atau dihilangkan, hampir
mustahil untuk tahu persis di mana untuk menemukan informasi tertentu. Namun, search
engine menawarkan bantuan dalam membantu pengguna untuk menemukan informasi
yang relevan (Machill et al. 2003 dalam Visser et al. 2006).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh iProspect, sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang search engine marketing, pada tahun 2006 jumlah pengguna search
engineyang melakukan klik pada halaman pertama hasil pencarian mencapai 62 persen
dan sebanyak 90 persen melakukan klik pada tiga halaman pertama. Ini menunjukkan
bahwa meraih ranking pada halaman pertama penting untuk meningkatkan traffic
pengunjung situsweb (Malaga, 2007).
Selain hal tersebut diatas algoritma google juga akan memberikan hasil pencarian
yang berbeda di halaman pertama untuk penggunagoogle chrome dari perangkat
smartphone dan menggunakan kata kunci berbahasa Inggris dengan pengunjung yang
menggunakan perangkat desktop dengan kata kunci bahasa Inggris tapi berasal dari
Canada atau Rusia walaupun kata kuncinya sama yaitu android apps.