Rancang Bangun Alat Pengaduk Sabun Cair Bahan Baku Minyak Jelantah
39
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan
menentukan dimensi
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengujian alat
Layak?
Pengukuran parameter
a
Universitas Sumatera Utara
40
a
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 1. Spesifikasi alat
1. Dimensi
Panjang
= 75 cm
Lebar
= 57,7 cm
Tinggi
= 86,5 cm
2. Bahan
Mata pisau
= Stainless steel
Rangka
= Besi
Tabung pengaduk
= Stainless steel
3. Dimensi pisau pengaduk
Diameter
= 12,2 cm
4. Motor Listrik
Tenaga
= 3/4 HP
Daya listrik
= 560 watt
Voltase
= 220 V
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
Universitas Sumatera Utara
42
Lampiran 3. Data penelitian
Analisis Kadar Air (%)
Data Analisis Kadar Air di Laboratorium Keteknikan Pertanian
Perlakuan
Berat Sampel (g)
J1
J2
J3
4,01
4,01
4,02
Berat Bahan Akhir
(g)
2,84
2,73
2,77
Kadar Air (%)
29,1
31,9
31
Asam Lemak Bebas (%FFA)
Data analisis Asam Lemak Bebas di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan
Perlakuan
J1
J2
J3
Berat Sampel
(g)
5,01
5,0521
5,0034
Normalitas KOH
mL KOH
FFA (%)
0,1
0,1
0,1
1,5
1,3
1,6
0,76
0,65
0,82
Bahan Tidak Larut dalam Alkohol
Data analisis Bagian Tidak Terlarut dalam Alkohol di Laboratorium Analisa
Kimia Bahan Pangan.
Perlakuan
Berat Sampel
(g)
J1
J2
J3
2,0135
2,0098
2,011
Berat
Whattman
Awal (g)
1,0688
1,0633
1,0644
Berat
Whattman
Akhir (g)
1,0693
1,0637
1,065
Bagian tidak
Larut Alkohol
(%)
0,024
0,019
0,029
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 4. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp. 3.700.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 370.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi/hari
= 142 liter/hari
6. Biaya operator
= Rp. 68.160 l/hari
7. Biaya listrik
= Rp. 805.7/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 399.6/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 210.900/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun ( asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya penyusutan (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
3.330.000
3.330.000
3.330.000
3.330.000
3.330.000
(A/F, 7.5%, n)
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
(F/P, 7.5%, n-1)
1
1.085
1.17715
1.27705
1.38535
Dt
573.426
662.167
675.008
732.293
794.395
Universitas Sumatera Utara
44
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
=
P
+
, %
. .
.
+
= Rp. 210.900/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
573.426
662.167
675.008
732.293
794.395
210.900
210.900
210.900
210.900
210.900
Biaya tetap
(Rp)/tahun
784.326
873.067
885.908
943.193
1.005.295
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
, % P−
, %
a
. .
.
a
−
.
.
= Rp. 399.6/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik ¾ HP = 0.56 kW
Biaya listrik = 0.56 x Rp. 1.465/kWh = Rp. 820.4/jam
3. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengaduk sabun cair per liter adalah
sebesar Rp.480 Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari
= 1 liter
Universitas Sumatera Utara
45
Biaya operator per hari
=
x Rp. 480
= Rp. 68.160 liter/hari
= Rp. 9.737 liter/jam
4. Biaya bahan bakar
Biaya Gas LPG
= 0.3 kg x Rp. 5.300.00/kg
= Rp.1.590/jam
5.
Biaya kain blancu
= Rp.2000
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp. 14.547/jam
c. Biaya pembuatan sabun cair
Biaya pokok = [ + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
784.326
873.067
885.908
943.193
1.005.295
X
(jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
BTT
(Rp/jam
14.547
14.547
14.547
14.547
14.547
C (jam/kg)
BP (Rp/L)
0.0493
0.0493
0.0493
0.0493
0.0493
735.95
738.08
738.38
739.76
741.24
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing ), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing ). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp. 1.005.295/tahun
= Rp. 488.48/jam (1 tahun = 2.058 jam)
= Rp. 24.110/ liter (1 jam = 20.26 liter)
Biaya tidak tetap (V)
= Rp. 14.547 (1 jam = 20.2 liter)
= Rp. 718.01/liter
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp. 1500/liter (harga ini diperoleh dari
perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengaduk sebanyak :
N=
=
F
−
.
. .
/
5. 95 / a
r −
.
= 1.285 liter/tahun
.
/
r
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 6. Net present value
nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 3.700.000
Nilai akhir
= Rp. 370.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 9.5%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp.62.542.620 /tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
BP
(Rp/liter)
1
735.95
2
738.08
3
738.38
4
739.76
5
741.24
Cash in Flow 7.5%
Tahun
1. Pendapatan
Kap. Alat (liter/jam)
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
20.26
20.26
20.26
20.26
20.26
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp. 62.542.620 x 4.04645
= Rp. 253.075.584
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 370.000 x 0.6968
= Rp. 257.816
Jumlah CIF = Rp. 253.333.400
1. Investasi
= Rp. 3.700.000
Universitas Sumatera Utara
48
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
28.543.646
26.632.082
24.783.384
23.099.335
21.535.343
124.593.790
Jumlah COF = Rp. 3.700.000 + Rp. 124.593.790
= Rp. 128.293.790
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp. 253.333.400 – Rp. 128.293.790
= Rp. 125.039.610
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 125.039.610 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 7. Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan
dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang
dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan
seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate , pada
discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
NP
NP
−NP
(i1 – i2)
Suku bunga bank paling atraktif (i1 ) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 9.5%
Cash in Flow 9.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 9.5%,5)
= Rp. 62.542.620 x 3.84025
= Rp. 240.179.296
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5)
= Rp 370.000 x 0.6354
= Rp. 235.098
Jumlah CIF = Rp. 240.179.296 + 235.098= Rp. 240.414.394
Cash out flow 9.5%
1. Investasi
= Rp. 3.700.00
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 9.5%, 5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
50
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
(P/F, 9.5%, n)
0.91325
0.83405
0.76165
0.6957
0.6354
Pembiayaan (Rp)
28.023.527
25.667.308
23.448.776
21.458.415
19.637.711
118.235.737
Jumlah COF = Rp. 3 700.000 + 118.235.737
= Rp. 121.935.737
NPV 9.5%
= 240.414.394 - 121.935.737
= Rp. 118.478.657
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = i1 –
NP
= 9.5% +
NP
(i1 – i2)
−NP
.
.
.
−
.
= 9.5% + (19.05 x 2%)
.
.
x (9.5% - 7.5%)
= 47.6 %
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 8. Gambar penelitian
Minyak jelantah yang telah dimurnikan
Proses pemanasan
Universitas Sumatera Utara
52
Proses pengadukan
Hasil sabun
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 9. Alat pengaduk sabun cair bahan baku minyak jelantah
Tampak depan
Tampak samping
Universitas Sumatera Utara
54
Tampak belakang
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 10. Gambar teknnik alat pengaduk sabun cair bahan baku limbah
minyak jelantah
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 11. Gambar taknik baling pengaduk
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 12. Gambar teknik kerangka alat bawah
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 13. Gambar teknik silinder
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 14. Gambar teknik As pengaduk
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 15. Gambar teknik kerangka atas
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 16. Perhitungan rpm dan sabuk v
Motor listrik 3/4 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm
Perhitungan revolusi per menit (rpm)
N1/N2
=
Dp2/Dp1
1400 rpm/N2 = 13 inch/3 inch
N2
= 1400 rpm x 3 inch / 13 inch
N2
= 323,07 rpm
Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C +
�
D +D
+
D +D
2
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D1 = Diameter pulley pengerak (mm)
D2 = Diameter pulley yang digerakan (mm)
Panjang sabuk V dari motor listrik ke poros pengaduk
L = 2C +
�
D +D
= 2(559,2) +
�
+
, +
D +D
,
+
2
,
, +
,
2
= 1118,4 + 638 + 28,84
L = 1785,29 mm = 70 inch
Universitas Sumatera Utara
62
Perhitungan jarak antar poros
C = 3 D1 + D2
= 3 x 76,2 + 330,6
= 559,2
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 17. Tarif listrik
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 18. Suku Bunga BI Rate
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 19. Upah Minimum Kerja
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan
menentukan dimensi
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan
digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengujian alat
Layak?
Pengukuran parameter
a
Universitas Sumatera Utara
40
a
Data
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
41
Lampiran 1. Spesifikasi alat
1. Dimensi
Panjang
= 75 cm
Lebar
= 57,7 cm
Tinggi
= 86,5 cm
2. Bahan
Mata pisau
= Stainless steel
Rangka
= Besi
Tabung pengaduk
= Stainless steel
3. Dimensi pisau pengaduk
Diameter
= 12,2 cm
4. Motor Listrik
Tenaga
= 3/4 HP
Daya listrik
= 560 watt
Voltase
= 220 V
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
Universitas Sumatera Utara
42
Lampiran 3. Data penelitian
Analisis Kadar Air (%)
Data Analisis Kadar Air di Laboratorium Keteknikan Pertanian
Perlakuan
Berat Sampel (g)
J1
J2
J3
4,01
4,01
4,02
Berat Bahan Akhir
(g)
2,84
2,73
2,77
Kadar Air (%)
29,1
31,9
31
Asam Lemak Bebas (%FFA)
Data analisis Asam Lemak Bebas di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan
Perlakuan
J1
J2
J3
Berat Sampel
(g)
5,01
5,0521
5,0034
Normalitas KOH
mL KOH
FFA (%)
0,1
0,1
0,1
1,5
1,3
1,6
0,76
0,65
0,82
Bahan Tidak Larut dalam Alkohol
Data analisis Bagian Tidak Terlarut dalam Alkohol di Laboratorium Analisa
Kimia Bahan Pangan.
Perlakuan
Berat Sampel
(g)
J1
J2
J3
2,0135
2,0098
2,011
Berat
Whattman
Awal (g)
1,0688
1,0633
1,0644
Berat
Whattman
Akhir (g)
1,0693
1,0637
1,065
Bagian tidak
Larut Alkohol
(%)
0,024
0,019
0,029
Universitas Sumatera Utara
43
Lampiran 4. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp. 3.700.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 370.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi/hari
= 142 liter/hari
6. Biaya operator
= Rp. 68.160 l/hari
7. Biaya listrik
= Rp. 805.7/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 399.6/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 210.900/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun ( asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya penyusutan (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
3.330.000
3.330.000
3.330.000
3.330.000
3.330.000
(A/F, 7.5%, n)
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
(F/P, 7.5%, n-1)
1
1.085
1.17715
1.27705
1.38535
Dt
573.426
662.167
675.008
732.293
794.395
Universitas Sumatera Utara
44
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
=
P
+
, %
. .
.
+
= Rp. 210.900/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D (Rp)
I(Rp)/tahun
1
2
3
4
5
573.426
662.167
675.008
732.293
794.395
210.900
210.900
210.900
210.900
210.900
Biaya tetap
(Rp)/tahun
784.326
873.067
885.908
943.193
1.005.295
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
, % P−
, %
a
. .
.
a
−
.
.
= Rp. 399.6/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik ¾ HP = 0.56 kW
Biaya listrik = 0.56 x Rp. 1.465/kWh = Rp. 820.4/jam
3. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengaduk sabun cair per liter adalah
sebesar Rp.480 Sehingga diperoleh biaya operator:
Jumlah produksi per hari
= 1 liter
Universitas Sumatera Utara
45
Biaya operator per hari
=
x Rp. 480
= Rp. 68.160 liter/hari
= Rp. 9.737 liter/jam
4. Biaya bahan bakar
Biaya Gas LPG
= 0.3 kg x Rp. 5.300.00/kg
= Rp.1.590/jam
5.
Biaya kain blancu
= Rp.2000
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp. 14.547/jam
c. Biaya pembuatan sabun cair
Biaya pokok = [ + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
784.326
873.067
885.908
943.193
1.005.295
X
(jam/tahun)
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
BTT
(Rp/jam
14.547
14.547
14.547
14.547
14.547
C (jam/kg)
BP (Rp/L)
0.0493
0.0493
0.0493
0.0493
0.0493
735.95
738.08
738.38
739.76
741.24
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing ), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing ). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp. 1.005.295/tahun
= Rp. 488.48/jam (1 tahun = 2.058 jam)
= Rp. 24.110/ liter (1 jam = 20.26 liter)
Biaya tidak tetap (V)
= Rp. 14.547 (1 jam = 20.2 liter)
= Rp. 718.01/liter
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp. 1500/liter (harga ini diperoleh dari
perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengaduk sebanyak :
N=
=
F
−
.
. .
/
5. 95 / a
r −
.
= 1.285 liter/tahun
.
/
r
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 6. Net present value
nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0
Investasi
= Rp. 3.700.000
Nilai akhir
= Rp. 370.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 9.5%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp.62.542.620 /tahun
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
BP
(Rp/liter)
1
735.95
2
738.08
3
738.38
4
739.76
5
741.24
Cash in Flow 7.5%
Tahun
1. Pendapatan
Kap. Alat (liter/jam)
Jam kerja (jam/tahun)
Pembiayaan
20.26
20.26
20.26
20.26
20.26
2.058
2.058
2.058
2.058
2.058
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp. 62.542.620 x 4.04645
= Rp. 253.075.584
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp 370.000 x 0.6968
= Rp. 257.816
Jumlah CIF = Rp. 253.333.400
1. Investasi
= Rp. 3.700.000
Universitas Sumatera Utara
48
2. Pembiayaan
= Pembiayaan x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8654
0.8050
0.7489
0.6968
Pembiayaan (Rp)
28.543.646
26.632.082
24.783.384
23.099.335
21.535.343
124.593.790
Jumlah COF = Rp. 3.700.000 + Rp. 124.593.790
= Rp. 128.293.790
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp. 253.333.400 – Rp. 128.293.790
= Rp. 125.039.610
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 125.039.610 > 0 maka usaha ini layak
untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 7. Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan
dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang
dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan
seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate , pada
discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
NP
NP
−NP
(i1 – i2)
Suku bunga bank paling atraktif (i1 ) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 9.5%
Cash in Flow 9.5%
1. Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 9.5%,5)
= Rp. 62.542.620 x 3.84025
= Rp. 240.179.296
2. Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5)
= Rp 370.000 x 0.6354
= Rp. 235.098
Jumlah CIF = Rp. 240.179.296 + 235.098= Rp. 240.414.394
Cash out flow 9.5%
1. Investasi
= Rp. 3.700.00
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 9.5%, 5)
Tabel perhitungan pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
50
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total
Biaya
30.685.494
30.774.304
30.786.813
30.844.352
30.906.061
(P/F, 9.5%, n)
0.91325
0.83405
0.76165
0.6957
0.6354
Pembiayaan (Rp)
28.023.527
25.667.308
23.448.776
21.458.415
19.637.711
118.235.737
Jumlah COF = Rp. 3 700.000 + 118.235.737
= Rp. 121.935.737
NPV 9.5%
= 240.414.394 - 121.935.737
= Rp. 118.478.657
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = i1 –
NP
= 9.5% +
NP
(i1 – i2)
−NP
.
.
.
−
.
= 9.5% + (19.05 x 2%)
.
.
x (9.5% - 7.5%)
= 47.6 %
Universitas Sumatera Utara
51
Lampiran 8. Gambar penelitian
Minyak jelantah yang telah dimurnikan
Proses pemanasan
Universitas Sumatera Utara
52
Proses pengadukan
Hasil sabun
Universitas Sumatera Utara
53
Lampiran 9. Alat pengaduk sabun cair bahan baku minyak jelantah
Tampak depan
Tampak samping
Universitas Sumatera Utara
54
Tampak belakang
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 10. Gambar teknnik alat pengaduk sabun cair bahan baku limbah
minyak jelantah
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 11. Gambar taknik baling pengaduk
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 12. Gambar teknik kerangka alat bawah
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 13. Gambar teknik silinder
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 14. Gambar teknik As pengaduk
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 15. Gambar teknik kerangka atas
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 16. Perhitungan rpm dan sabuk v
Motor listrik 3/4 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm
Perhitungan revolusi per menit (rpm)
N1/N2
=
Dp2/Dp1
1400 rpm/N2 = 13 inch/3 inch
N2
= 1400 rpm x 3 inch / 13 inch
N2
= 323,07 rpm
Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C +
�
D +D
+
D +D
2
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D1 = Diameter pulley pengerak (mm)
D2 = Diameter pulley yang digerakan (mm)
Panjang sabuk V dari motor listrik ke poros pengaduk
L = 2C +
�
D +D
= 2(559,2) +
�
+
, +
D +D
,
+
2
,
, +
,
2
= 1118,4 + 638 + 28,84
L = 1785,29 mm = 70 inch
Universitas Sumatera Utara
62
Perhitungan jarak antar poros
C = 3 D1 + D2
= 3 x 76,2 + 330,6
= 559,2
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 17. Tarif listrik
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 18. Suku Bunga BI Rate
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 19. Upah Minimum Kerja
Universitas Sumatera Utara
66
Universitas Sumatera Utara
67
Universitas Sumatera Utara