S PJKR 1001720 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat pendidikan yang menggunakan
aktivitas fisik dan olahraga sebagai alat mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan
jasmani mempunyai tujuan tidak hanya mengembangkan aspek fisik saja namun lebih
dari itu, melalui pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek-aspek kognitif,
mental, emosi, moral dan estetika. Menurut James A. Bales dan David A. Field
(dalam: Abduljabar, 2010) menjelaskan bahwa:
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan
pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultular,
emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai
aktivitas jasmani.

Menurut Jesse Feiring Williams (dalam: Abduljabar, 2001) bahwa:
“Pendidikan Jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih
sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.” Dalam konteks
yang lebih luas pendidikan jasmani didefinisikan sebagai proses pembelajaran

melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sportif, dan kecerdasan emosional. Dengan demikian pendidikan jasmani tidak
hanya ditujukan untuk pembangunan fisik saja tetapi juga mencakup pengembangan
individu secara menyeluruh. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual,
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Ruang lingkup pendidikan jasmani dalam kurikulum sekolah adalah sebuah
mata pelajaran yang unik, merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar gerak, mengembangkan kebugaran jasmani

dan mendapatkan pemahaman tentang aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di
sekolah sebagai suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk
belajar tentang semua keuntungan yang dapat diperoleh dari kebiasaan gaya hidup
aktif secara fisik dan keterampilan serta pengetahuan tentang aktivitas jasmani dan
kepuasaan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat pendidikan jasmani sangat besar. Yang membedakannya dengan
mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang
bergerak secara sadar ataupun tidak sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh
gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan
dan perkembangan siswa. Melalui program yang direncanakan secara baik, siswa
dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan jasmani juga
tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada disekitarnya
dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat siswa,
lewat pendidikan jasmani ini siswa diarahkan untuk menemukan saluran yang tepat
untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang
perkembangan yang bersifat menyeluruh. Manfaat yang diperoleh dari aktivitas
jasmani termasuk pencegahan penyakit, keamanan dan kenyamanan fisikal, menekan
atau terhindar dari kematian dini, dan meningkatkan kesehatan mental.
Kondisi siswa saat ini bisa diamati dari faktor lingkungan atau tempat tinggal
diantaranya adalah daerah pantai dan daerah pegunungan. Berkaitan dengan masalah

hasil belajar pendidikan jasmani, pada dasarnya kemampuan yang dimiliki setiap
siswa itu berbeda-beda. Begitu pula siswa yang tingal di daerah pantai dan siswa
yang di daerah pegunungan juga memiliki tingkat keberhasilan belajar pendidikan
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

jasmani yang berbeda, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggal
bermain maupun kondisi alam yang ada. Di daerah pantai merupakan suatu tempat
yang dekat dengan laut, yang pastinya memiliki kebiasaan masyarakat yang berbeda
dengan masyarakat yang berada di daerah pegunungan. Kebanyakan mata
pencaharian orang-orang yang berada di daerah pantai bekerja sebagai nelayan. Di
daerah pantai cuaca atau iklim dengan tingkat kelembaban udara yang rendah
sehingga udara terasa sangat panas dan menyebabkan terganggunya aktivitas jasmani.
Keadaan siswa di daerah pantai yang berkarateristik sekolah di dataran rendah
sepatutnnya mendapatkan perhatian yang serius dari guru pendidikan jasmani.
Fasilitas olahraga di sekolah di daerah pantai masih sangat kurang dan jauh dari kata

standar. Sebagai contoh tidak semua sekolah mempunyai lapangan olahraga, maupun
fasilitas serta sarana prasarana yang mendukung terhadap hasil belajar pendidikan
jasmani. Hal ini menyebabkan sebagian siswa menjadi tidak aktif yang akan
menyebabkan keterbatasan pola gerak siswa. Akan tetapi, tidak jarang pula anak-anak
di daerah pantai sering bermain di pesisiran pantai bahkan di laut, seperti bermain
kejar-kejaran, bermain sepak bola, bermain perahu, bahkan berenang di laut. Namun,
dengan tingkat kelembaban yang rendah akan menyebabkan anak-anak di daerah
pantai akan mudah lelah. Begitu juga dengan pengaruh medan alam di daerah pantai
yang landai berupa dataran rendah sehingga tidak mempunyai tingkat kesulitan
berarti dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Di daerah pegunungan sebagian besar penduduknya bekerja bercocok tanam
sebagai petani sawah, petani ladang, ataupun berkebun. Tidak jarang untuk dapat
mencapai tempat mereka bekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya mereka
harus melalui berbagai kesulitan yang di karenakan medan alam yang ada di daerah
ini. Keadaan ini tidak hanya dialami oleh orang tua saja, tetapi juga oleh anak-anak
pada usia sekolah. Terkadang untuk mencapai tempat mereka belajar, para siswa
harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan kondisi jalan yang menanjak
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

dan menurun yang ditempuh dengan berjalan kaki. Kemungkinan kondisi fisik atau
derajat kebugaran jasmani siswa di daerah tersebut lebih menunjang untuk
melaksanakan tugas gerak sehai-hari, di karenakan mereka sudah terbiasa dengan
kondisi alam di pegunungan dengan kontur perbukitan yang naik turun. Seperti yang
di jelaskan oleh Giriwirjo (dalam: Natalika, 2014):
Masalah-masalah yang berhubungan dengan fisiologis atau tingkat
kemampuan menyesuaikan fungsi-fungsi alat tubuh itu bisa dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan, salah satunya sifat medan dan ketinggian daerah.

Secara tidak langsung fungsi alat-alat tubuh ikut terpengaruh sehingga kondisi
fisik siswa di daerah pegunungan terlatih secara alami yang menunjang terhadap hasil
belajar pendidikan jasmani di sekolah secara optimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain afektiv.
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv.
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.

D. Tujuan Penelitian
Dari setiap penelitian yang kita lakukan haruslah mempunyai tujuan yang
mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti ajukan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain
psikomotor.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv.

4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang
berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.
E. Manfaat Penelitian
Dalam setiap melakukan penelitian kita harus memperhatikan manfaat dari
penelitian tersebut, adapun manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1) Secara Teoritis
a. Sebagai bekal pengalaman bagi penulis khususnya dalam bidang penelitian
yang relevan dengan kajian tes dan pengukuran, serta sebagai bekal untuk
penelitian serupa di masa mendatang.
b. Dapat dijadikan referensi apabila naninya akan dilakukan penelitian
berikutnya dan dilakukan pengkajian lebih lanjut.
c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi ilmiah
tentang bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

hasil belajar pendidikan jasmani siswa di Sekolah.
2) Secara Praktis
a. Memberikan sumbangsih pemikiran tentang penelitian mengenai perbedaan
hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai yang nantinya
diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pembinaan
kebugaran jasmani siswa melalui aktifitas jasmani atau pendidikan jasmani di
Sekolah.
b. Bagi siswa dapat mengetahui hasil belajar pendidikan jasmaninya sehingga
akan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang jauh lebih
baik dari yang sebelumnya.
c. Bagi Guru merupakan alat yang baik untuk menilai keberhasilan tugas
mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan dalam meningkatkan dan
mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani.
d. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan
program-program

tambahan

pembelajaran


khususnya

pembelajaran

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Dini Soni Ramdani, 2014
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERASAL DARI DAERAH
PEGUNUNGAN DENGAN DAERAH PANTAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu