Abstrak PPM MGMP Purworejo 2015
PELATIHAN PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING BAGI GURU SOSIOLOGI SMA
Oleh:
Puji Lestari, Poerwanti Hadi Pratiwi, Aris Martiana
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan kepada para guru mata
pelajaran sosiologi di SMA. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali para guru sosiologi
di SMA dengan pengetahuan tentang model-model pembelajaran cooperative learning; agar
dapat diterapkan dan dipraktekkan di kelas-kelas sosiologi sehingga pembelajaran sosiologi
menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa.
Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah 26 guru-guru Sosiologi SMA yang
tergabung dalam MGMP Sosiologi Kabupaten Purworejo. Pelatihan pengembangan metode
pembelajaran Group Investigation dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, diskusi, dan
tanya jawab. Metode ceramah bervariasi digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep
yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi yang diberikan
adalah model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sementara metode
tanya jawab dan diskusi untuk memberi kesempatan para peserta berkonsultasi dalam
memahami pelaksanaan model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Ketersediaan tenaga ahli yang memadai dalam pengembangan pembelajaran dengan
model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) di Jurusan Pendidikan
Sosiologi FIS, antusiasme peserta, dukungan kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan,
dan dana pendukung dari fakultas merupakan pendukung terlaksananya kegiatan PPM ini.
Adapun kendala yang dihadapi adalah para guru belum memiliki pengetahuan awal tentang
jenis-jenis model dan metode pembelajaran, keterbatasan waktu untuk pelatihan, dan daya
tangkap para peserta yang bervariasi. Manfaat yang diperoleh adalah guru dapat
menggunakan model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) sebagai metode
pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan di kelas pada materi-materi tertentu. Selain itu,
jika guru mengembangkan metode-metode pembelajaran secara sistematis dan terencana
maka dapat digunakan sebagai penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi
pengembangan karier guru. Kelanjutan dari program pengabdian ini adalah konsultasi dan
diskusi dengan tim pengabdi terkait langkah-langkah pembelajaran model-model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) jika metode ini jadi diterapkan di kelas-kelas
SMA, meskipun kegiatan ini secara resmi telah berakhir. Jika memungkinkan, pendampingan
terhadap guru-guru Sosiologi tersebut dapat dilanjutkan melalui program pengabdian pada
tahun anggaran berikutnya.
COOPERATIVE LEARNING BAGI GURU SOSIOLOGI SMA
Oleh:
Puji Lestari, Poerwanti Hadi Pratiwi, Aris Martiana
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan kepada para guru mata
pelajaran sosiologi di SMA. Pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali para guru sosiologi
di SMA dengan pengetahuan tentang model-model pembelajaran cooperative learning; agar
dapat diterapkan dan dipraktekkan di kelas-kelas sosiologi sehingga pembelajaran sosiologi
menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa.
Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah 26 guru-guru Sosiologi SMA yang
tergabung dalam MGMP Sosiologi Kabupaten Purworejo. Pelatihan pengembangan metode
pembelajaran Group Investigation dilakukan dengan metode ceramah bervariasi, diskusi, dan
tanya jawab. Metode ceramah bervariasi digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep
yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Materi yang diberikan
adalah model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sementara metode
tanya jawab dan diskusi untuk memberi kesempatan para peserta berkonsultasi dalam
memahami pelaksanaan model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Ketersediaan tenaga ahli yang memadai dalam pengembangan pembelajaran dengan
model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) di Jurusan Pendidikan
Sosiologi FIS, antusiasme peserta, dukungan kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan,
dan dana pendukung dari fakultas merupakan pendukung terlaksananya kegiatan PPM ini.
Adapun kendala yang dihadapi adalah para guru belum memiliki pengetahuan awal tentang
jenis-jenis model dan metode pembelajaran, keterbatasan waktu untuk pelatihan, dan daya
tangkap para peserta yang bervariasi. Manfaat yang diperoleh adalah guru dapat
menggunakan model-model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) sebagai metode
pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan di kelas pada materi-materi tertentu. Selain itu,
jika guru mengembangkan metode-metode pembelajaran secara sistematis dan terencana
maka dapat digunakan sebagai penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi
pengembangan karier guru. Kelanjutan dari program pengabdian ini adalah konsultasi dan
diskusi dengan tim pengabdi terkait langkah-langkah pembelajaran model-model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) jika metode ini jadi diterapkan di kelas-kelas
SMA, meskipun kegiatan ini secara resmi telah berakhir. Jika memungkinkan, pendampingan
terhadap guru-guru Sosiologi tersebut dapat dilanjutkan melalui program pengabdian pada
tahun anggaran berikutnya.