SE GUB NO 28 TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
Jakarta,

23 April 2015
Kepada

Yth. 1. Inspektur Provinsi OKI Jakarta
2. Para Kepala Badan Provinsi OKI Jakarta
3. Para Walikota Provinsi OKI Jakarta
4. Bupati Kepulauan Seribu Provinsi OKI Jakarta
5. Para Kepala Oinas Provinsi OKI Jakarta
6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
OKI Jakarta
7. Sekretaris OPRO Provinsi OKI Jakarta
8. Para Kepala Biro Setda Provinsi OKI Jakarta
9. Sekretaris Oewan Pengurus KORPRI Provinsi
OKI Jakarta
10. Para Kepala Suku Oinas/KantorlSatuan Polisi
Pamong Praja Kota/Kabupaten Administrasi
11. Para Oirektur RSUO Provinsi OKI Jakarta

12. Oirektur RSKO Provinsi OKI Jakarta
13. Para Kepala Puskesmas Provinsi OKI Jakarta
14. Para Camat Provinsi OKI Jakarta
15. Para Lurah Provinsi OKI Jakarta
16. Para Kepala UPT Badan/Oinas Provinsi
OKI Jakarta
di
Jakarta
SURATEOARAN
NOMOR

28/ SE / 20 15
TENTANG

USULAN e-KOMPONEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA
PERANGKAT OAERAH/UNIT KERJA PERANGKAT OAERAH TAHUN ANGGARAN 2016
Oalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Oaerah (RKPO) Provinsi OKI
Jakarta Tahun 2016, dengan ini diberitahukan kepada seluruh SKPO/UKPO untuk segera mengiriml
mengusulkan komponen untuk penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Oaerahl
Unit Kerja Perangkat Oaerah Tahun Anggaran 2016 paling lambat tanggal 27 April 2015.

Edaran ini untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan
penuhtanggungjawab.

(
Tembusan:
1. Gubernur Provinsi OKI Jakarta
2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta

Lampiran

Surat Edaran Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Nomor
Tanggal

28/SE/2015
23 Apri 1 2015

PEDOMAN USULAN KOMPONEN UNTUK APBD TAHUN ANGGARAN 2016
Uraian Prosedur Usulan Komponen

a. SKPD induk menginstruksikan ke Suku Dinas, UPT dan unit di bawahnya agar mengajukan
e-komponen ke SKPD induk.
b. Suku Dinas, UPT dan unit membuat daftar e-komponen yang belum ada di e-budgeting
sesuai kebutuhan tugas pokok dan fungsi unit masing-masing.
c. Suku Dinas, UPT dan unit mengajukan komponen ke SKPD induk.
d. SKPD induk memverifikasi dan mensortir pengajuan komponen serta memutuskan nilai/harga
komponen jika terjadi perbedaan.
e. Tim e-komponen Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menerima usulan komponen
yang sudah final dari SKPD.
f. Tim e-komponen memverifikasi dan mengklasifikasikan komponen berdasarkan kode barang
dan jenis barang.
g. Komponen yang sudah final diinput ke dalam sistem e-harga budgeting.
Syarat Pengajuan Komponen
a. SKPD bersurat resmi ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.
b. Usulan komponen (SSH) merupakan komponen yang tidak dapat diuraikan lagi dan harus
lengkap dengan spesifikasi yang umum dan tanpa mencantumkan Merck.
c. Usulan komponen yang diajukan harus disertakan dengan kode rekening yang sesuai.
d. Untuk Standar Biaya Umum harus melampirkan dasar hukum yang berlaku.
e. Apabila SKPD mempunyai RAB atau HSPK yang memang harus diimplementasikan ke
e-budgeting, agar segera dikirim ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk

dapat dianalisa RAB-nya.
f. Usulan komponen (SSH) harga yang diusulkan harus sesuai dengan harga pasar yang
berlaku dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
g. Usulan komponen harus sesuai dengan kebutuhan SKPD/UKPD dengan menjunjung tinggi
azas kepatutan, kewajaran, efisiensi dan efektivitas.
h. Usulan komponen harga yang disampaikan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
dalam bentuk softcopy dan hardcopy.