P3M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA - MOBILE EXAM

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 

ISSN : 1978 – 9777 

MOBILE EXAM
Arief Setyanto
STMIK AMIKOM Yogyakarta
e-mail : [email protected]
ABSTRACT
The growth of communication technology influence almost all living behaviour.
Implementation of GPRS, 3G or HSDPA (called 3,5 G) and extended data commmunication
technology has cut off carrier cost. Exam simmulation needed by some people to measure their
ability to solve some problem from a set of problem. Bussy people like young executive needed to
take an exam simulation. To take traditional exam simulation for a sit about two hours possibly
difficult to spend their valuable time. This research try to catch these opportunities. We propose
mobile exam, the the exam simmulation utilize handphone as problem sheet. This Research use
Java Technology in order to create client application running in mobile device. Client application

design to run in low end mobile handset supported Java MIDP and GPRS or 3G.
Keywords : Java Mobile Application, Exam Simulation
1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ujian merupakan salah satu proses dalam penerapan e-learning yang saat ini cukup sulit
untuk dilakukan secara on-line. Hal ini dikarenakan biasanya proses ini dilakukan secara terawasi
dengan set soal yang sama. Ujian akan dibagi menjadi 2 macam proses yaitu proses ujiannya
sendiri dan proses persiapan ujian. Proses persiapan ujian biasa dikenal dengan nama try out
bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta persiapan ujian ini menguasai materi
yang akan diujikan.
Dewasa ini dimana persaingan dalam ujian cukup tinggi maka calon peserta ujian
berkepentingan untuk melakukan pengukuran kemampuan dirinya secara tepat. Sebagai contoh
besarnya potensi aplikasi ini adalah jumlah siswa bimbingan belajar setiap tahun yang cukup
banyak. Berbagai event try out juga dibanjiri peserta. Tentunya untuk mengikuti try out maupun
bimbingan belajar membutuhkan biaya dan waktu yang cukup mahal. Lembaga kursus bahasa
inggris, ataupun lembaga kursus sertifikasi memliki jumlah siswa yang cukup banyak.
Aplikasi ini mencoba memberikan alternatif yang cukup murah dalam proses self

assesment test. Biaya untuk memperoleh soal dan hasil koreksi menggunakan GPRS/3G akan jauh
lebih murah dari biaya cetak selembar kertas ujian. Biaya koreksi yang biasanya menggunakan
lembar jawab komputer dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil akan
dilakukan oleh server hanya dalam hitungan detik.
1.2. Tujuan Penelitian
Ujian merupakan salah satu proses dalam penerapan e-learning yang saat ini cukup sulit
untuk dilakukan secara on-line. Hal ini dikarenakan biasanya proses ini dilakukan secara terawasi
dengan set soal yang sama. Ujian akan dibagi menjadi 2 macam proses yaitu proses ujiannya
sendiri dan proses persiapan ujian. Proses persiapan ujian biasa dikenal dengan nama try out
bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta persiapan ujian ini menguasai materi
yang akan diujikan.
D ‐ 1 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 


2.

ISSN : 1978 – 9777 

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Terdistribusi
Sistem terdidtribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi
secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan layanan dari dan
kepada pengguna yang terkait didalamnya. Infrastruktur utama sistem terdistribusi adalah jaringan,
hardware software dan pengguna yang terkait di dalamnya. 1
Dalam sistem terdistribusi terdapat pembagian pekerjaan antara elemen yang satu dengan
elemen yang lain Sarana komunikasi antar elemen dijembatani dengan jaringan. Tata cara
komunikasi antar elemen diatur dengan sebuah perjanjian sehingga terjadi komunikasi yang dapat
dipahami antara masing masing elemen yang terlibat.
Sistem terdisitribusi melakukan pembagian pekerjaan antar elemen sehingga terjadi sebuah
kinerja optimum dari sebuah sistem. Bagian terluar dari sistem ini yang berhubungan dengan
pengguna akan disebut sebagai aplikasi client. aplikasi client merupakan front end yang
berhubungan dengan pengguna sistem. Sedangkan dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik
seperti presentation server, bussiness object server dan database server. Lapisan sistem yang berada

di belakang front end tersembunyi dari pengguna, penyembunyiap (transparency) merupakan salah
satu isyu penting dalam sebuah sistem terdistribusi. Gambaran arsitektur three tier yang dari
aplikasi dengan front end yang diletakkan pada sebuah alat bergerak (mobile device) adalah
sebagai berikut.

Sistem terdisitribusi dengan pemisahan aplikasi client yang berada di mesin (device) yang
terpisah dari lapisan yang lain memungkinkan dibuat aplikasi yang terkonsentrasi memenuhi
kebutuha pemakai. Dengan demikian aplikasi tersebut dapat dibuat menjadi aplikasi yang kecil,
kompak dengan tingkat portabilitas tinggi. Teknologi yang tersedia saat ini memungkinkan
penggagas sistem untuk meletakkan aplikasi client ini pada alat alat mobile yang memiliki
processor.2 Alat alat tersebut antara lain Handpone dan PDA yang saat ini banyak beredar di
kalangan masyarakat.
Handphone dan PDA memungkinkan untuk ditumpangi aplikasi client karena
kemampuannya untuk berkomunikasi dengan jaringan. Kemampuan komunikasi ini
diimplementasikan oleh alat alat tersbut secara fisik dengan mengimplementasikan wifi atau
bluetooth. Implementasi pada level fisik pada referensi OSI seven Layer ini memungkian pada
level diatasnya diimplementasikan TCP untuk komunikasi dengan alat (device) lain. Berbekal
teknologi ini kemungkinan untuk menciptakan mobile client terbuka lebar.
                                                            
1


Johnson, Eric, The Complete Guide To Client Server Computing, Prentice Hall 2001
Lee Valentino, Scheneider Heather, Scheeel Robie, Mobile Application Architecture Design and
Development, Prentice Hall 2004
2

D ‐ 2 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 

ISSN : 1978 – 9777 

Handphone dan PDA merupakan device dengan karakteristik mesin yang mirip dengan
komputer kalau tidak disebut sebagai komputer yang mobile. KOmponen yang terdapat didalamnya
sama dengan komputer, hanya saja untuk alasan konsumsi daya, ukuran dan fungsinya maka semua

komponennya memilki ukuran yang lebih kecil. Sistem operasi juga di pasang pada setiap PDA
atau handphone. Sistem operasi sebagai device manager dan sarana berinteraksi dengan pengguna
biasa maupun pengguna programmer3. Fungsi yang sama juga menjadi pekerjaan dari sistem
operasi di handphone/PDA.
Adapun sistem operasi yang beredar dan diimplementasikan pada handphone/PDA saat ini
antara lain4:
z

z

z

z

z

Micrososft
PalmSource
Psion
RIM

Symbian

Sistem operasi yang terpasang di handphone/PDA saat ini dapat digunakan untuk
mengeksekusi aplikasi (program) seperti layaknya komputer PC. Pada beberapa alat yang berlabel
MIDP enabled mendukung eksekusi bytecode dari aplikasi yang dibangun menggunakan java
dengan teknologi J2ME. Tantangan yang muncul bagi analis dan pemrogram adalah bagaimana
merancang dan mengimplementasikan rancangan sistem seefektif mungkin sehingga didapatkan
implementasi program sekecil mungkin agar dapat disimpan dan dieksekusi pada alat alat mobile
yang memiliki media penyimpan yang kecil dan memori tersisa hanya dalam hitungan beberapa
kilobyte.
2.2. Java
Java merupakan salah satu development tools yang akan digunakan dalam pembangunan
mobile exam. JAva memiliki salah satu paket yang disebut J2ME (Java 2 Micro Edition) yang
dikhususkan bagi alat alat portabel seperti handphone.

gambar 1. Aplikasi Java

Program Java memiliki Java Virtual Machine (JVM) yang disediakan untuk berhubungan
denga perangkat keras. JVM akan menjadi jembatan aplikasi yang dibuat dengan Java dengan
mesin. DEngan adanya JVM ini maka program yang dibuat dengan Java dijamin dapat berjalan di

semua mesin (write once run anywhere) asalkan pada mesin tersebut tersedia Java. Kode Sumber
(source code) program yang di buat dengan Java akan di compile menjadi java bytecode. Java
Bytecode inilah yang akan dijalankan di mesin mesin yang sebelumnya telah dipasang JVM.
                                                            
3
 
 Tanenbaum Andrew, S, Operating System, Prentice Hall, New jersey, 1987 
4

Lee Valentino, Scheneider Heather, Scheeel Robie, Mobile Application Architecture Design and
Development hal. 53, Prentice Hall 2004

D ‐ 3 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 


ISSN : 1978 – 9777 

gambar 2. The Java 2 Runtime Environment Sumber Java Tutorial

Pembuat Java juga telah menyediakan JVM yang dijalankan di alat alat bergerak seperti
handphone. Paket khusus ini disediakan terutama untuk mengakomodasi keterbatasan keterbatasan
pada device mobile dalam menyediakan space memori maupun kemampuan prosesornya. Beberapa
pembuat perangkat mobile menyepakati fitur java standar yang akan di adopsi mesinnya yang
kemudian di paket dengan produk yang disebut MIDP.
3.

METODE PENELITIAN

3.1. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan sifat dan tujuan dari mobile exam ini maka kemampuan fungsional yang harus
disediakan adalah sebagai berikut:
z

z


z

z

z

z

z

z

Identifikasi Peserta
Pengacakan Soal
Pengiriman Set Soal kepada HP Peserta
Display Soal di Handphone
Simpan Jawaban
Kirim Jawaban Ke Server
Penilaian

Kirim Hasil Ujian (untuk soal multipelchoice)
Adapun gambaran sistemnya dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

D ‐ 4 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 

ISSN : 1978 – 9777 

M OBI LE EXAM SYSTEM OVERVI EW

Authentification
Failed status

3G/GPRS

n
Se

ns
dA

rs
we

i ve
ce
Re

Server

s
int
Po

Set Exercises

Mobile Client

gambar 3. Mobile Exam System Overview

3.2. Desain Arsitektur
Secara arsitektural aplikasi ini menggunakan model n tier adapun bagan arsitekturnya
adalah sebagai berikut:

ARCHITECTURAL DESIGN

gambar 4. Desain Arsitektur Mobile Exam

Front end aplikasi ini menggunakan hadphone dengan aplikasi yang diinstall di handphone
milik user. Setiap aplikasi yang terpasang di handphone user memiliki certificate yang diberikan
D ‐ 5 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 

ISSN : 1978 – 9777 

pada saat diisntall. Tier kedua adalah server Java yang diset untuk mengecek authentifikasi dan
memberikan hasil true atau false kepada tier dibelakangnya, jika true berarti peserta tersebut boleh
mengikuti ujian maka tier berikutnya akan mengambil soal dari database, mengacak lalu
mengirimkannya ke mobile client.
3.3. Desain Detail
Secara detail aplikasi ini dapat dilihat pada desain detail aplikasi yang akan di deskripsian
pada bagan dibawah ini.

DETAIL MOBILE-EXAM DESIGN

gambar 5. Desain Arsitektur Mobile Exam

Desain detail menggambarkan proses proses yang terjadi dalam aplikasi ini.
4.

PEMBAHASAN

4.1. Penerapan
Pada dasarnya aplikasi ini ditujukan bagi pengguna yang memiliki kepentingan untuk
mengukur kemampuan dirinya. Sistem ini akan membantu melakukan pengacakan soal dan
pengukuran kemampuan dari peserta dalam bentuk skor ujian. Pengacakan dilakukan oleh server
dengan kriteria tertentu untuk membentuk satu set soal sesuai dengan tingkat kesulitan yang cukup
dan sesuai dengan kondisi nyata pada ujian yang sebenarnya. Aplikasi ini juga akan membatasi
waktu pengerjaan yang sesuai dengan ujian nyata.
Pengiriman set soal akan dilakukan dalam 1 kali kirim beberapa nomor soal. MIsalnya
pada simulasi ujian masuk perguruan tinggi, soal akan dikirim sekaligus untuk setiap tahap. Soal
yang diterima akan di simpan dalam database lokal di handphone dengan waktu tayang
keseluruhan yang dibatasi. pada saat waktu yang disediakan habis maka secara otomatis aplikasi
akan mengirimkan jawaban ke server. Jika ditengah mengerjakan peserta ada keperluan lain maka
peserta dapat menghentikan sementara (mem-pause-) dengan konsekwensi display soal tidak
muncul di handphonenya, pada saat akan memulai lagi dapat dilanjutkan dengan menggunakan
waktu yang masih tersisa.
Sesi komunikasi antara aplikasi mobile client dengan server sengaja hanya dilakukan
D ‐ 6 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 

ISSN : 1978 – 9777 

secara terbatas yaitu pada saat authentikasi, mengambil soal dan mengirimkan jawaban saja.
Strategi ini dilakukan untuk menghemat resource di server dan meminimalkan biaya komunikasi
yang akan dilakukan menggunakan GPRS atau 3G.
Aplikasi server bertugas untuk mengecek keabsahan seseorang berhak atau tidak
menggunakan aplikasi ini. Pengecekan authentikasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek
keanggotaan dan juga ketersediaan pulsa langganan aplikasi ini untuk implementasi model bisnis.
Pengacakan soal akan dilakukan terhadap nomor soal maupun index jawaban (point a,b,c,d,e dapat
di tukar) sehingga peserta ujian akan mendapatkan soal yang berbeda beda.
4.2. Model Bisnis
Pebisnis yang terlibat dalam aplikasi ini adalah : pemilik bank soal, perusahaan
telekomunikasi dan pengelola aplikasi.
Pemilik bank soal bisa jadi merupakan lembaga bimbingan belajar, depertemen pendidikan
nasional, lebaga kursus dan lain sebagainya. Tanggung jawab dari pihak ini adalah menyediakan
bank soal dan kunci jawabannya. Selain itu aturan set soal juga harus disediakan. Hak dari pemilik
bank soal adalah mendapatkan bagi hasil atas setiap soal yang di download oleh aplikasi mobile
exam client.
Perusahaan telekomunikasi dapat membantu aplikasi ini dalam promosi kepada pelanggan.
Billing dari penggunaan aplikasi ini juga dapat di kelola oleh perusahaan telekomunikasi dengan
mengenakan tarif GPRS plus beberapa rupiah untuk setiap nomor soal yang didownload oleh
pengguna mobile client. Demikian juga tagihan untuk setiap instalasi mobile exam client oleh
pelanggan telekomunikasi. Hak dari perusahaan telekomunikasi adalah mendapatkan biaya
GPRS/3G yang penggunanya semakin luas.
Pengelola aplikasi memiliki kewajiban menyediakan server dan aplikasi yang akan
digunakan dalam setiap desain yang digambarkan pada gambar 1 sampai gambar 3. Menyediakan
aplikasi JAVA MIDP untuk didownload oleh pelanggan telekomunikasi. Hak dari pengelola
aplikasi adalah mendapatkan biaya aplikasi mobile exam client yang di download oleh pelanggan
serta mendapatkan bagi hasil dengan pemilik bank soal atas setiap soal yang di download oleh
pelanggan telekomunikasi.
5.

KESIMPULAN

Demikian proposal aplikasi mobile client kami buat, harapan kami inovasi yang kami
sajikan ini dapat membantu anak negeri ini belajar dengan lebih baik. Menggunakan teknologi
secara rasional dan bernilai edukasi tinggi.

D ‐ 7 
 

 

Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) 
Yogyakarta, 24 November 2007 
 
6.
[1]

ISSN : 1978 – 9777 

DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto, Bambang, Rekayasa Sistem Berorientasi Objek , Informatika Bandung

[2]

Lee Valentino, Scheneider Heather, Scheeel Robie, Mobile Application Architecture
Design and Development, Prentice Hall 2004

[3]

Stalling William, Data And Computer Communication, Mac Millan Publishing Company,
New York 1985

[4]

Tanenbaum Andrew, S, Operating System, Prentice Hall, New jersey, 1987

[5]

Sommerville IAN, Software Engineering, Pearson Education, 2001

[6]

Jurgen Friedrics, Henri Jubin, Java Thin Client Programming for a Network Computer
Environment

[7]

Shalloway Alan, Trott James R., Design Patterns Explained a new perspective on Object
Oriented Design, Addison Wesley, 2005

[8]

The
Java
Tutorial
A
Practical
Guide
http://java.sun.com/docs/books/tutorial diakses 20 Oktober 2007

D ‐ 8 
 

To

Programmer,