STUDI ANALISIS BUKU AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERKEMBANGAN : BUKU AJAR KELAS 1 SD KURIKULUM 2013 KEMENDIKBUD.

STUDI ANALISIS BUKU AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (BUKU AJAR
KELAS 1 SD KURIKULUM 2013 KEMENDIKBUD)

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:
Anis Ilmiyah
NIM: F1.32.14.129

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

ABSTRAK
Studi dalam penelitian ini menganalisis buku ajar pendidikan agama Islam dan budi
pekerti kelas 1 SD kurikulum 2013 Kemendikbud dalam perspektif psikologi perkembangan.
Kurikulum 2013 memiliki perbedaan teknis dengan kurikulum sebelumnya, salah satunya

yaitu buku ajar disiapkan dan dibuat sendiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
periode sebelumnya, selanjutnya digunakan oleh seluruh peserta didik. Melihat fenomena
yang ada, terdapat buku ajar yang didalamnya memuat konten yang kurang sesuai dengan
psikologi perkembangan peserta didik, seperti mencamtumkan gambar porno didalmnya,
maka perlu kiranya kita mengkaji buku ajar yang ada sekaranag dari perspektif psikologi
perkembangan, karena melihat buku ajar kurikulum 2013 ini adalah buku ajar utama. Masalah
yang diangkat dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana kelayakan isi / materi pada buku ajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan
sosio-emosional dan perkembangan sosial ?, 2) Bagaimana kelayakan penyajian buku ajar
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan
sosio-emosional dan perkembangan sosial ?, 3) Bagaimana kelayakan bahasa pada buku ajar
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan
sosio-emosional dan perkembangan sosial ?
Pendidikan yang bermutu bisa tercapai dengan adanya buku ajar yang terstandar dan
sesuai dengan psikologi perkembangan peserta didik yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini
adalah , 1) Untuk mendeskripsikan kelayakan isi / materi pada buku ajar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti kelas I SD yang diterbirkan Kemendikbud pada kurikulum 2013

ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan sosio-emosional
dan perkembangan sosial. 2), Untuk mendeskripsikan kelayakan penyajian buku ajar
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan
sosio-emosional dan perkembangan sosial, 3) Untuk mendeskripsikan kelayakan bahasa pada
buku ajar Pendidikan Agama Islam
dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan
Kemendikbud pada kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan
bahasa, perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial
Dalam penulisan tesis ini peneliti menggunakan penelitian kepustakaan (library
research) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Hasil analisis
deskriptif menunjukkan bahwa buku ajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas 1
SD kurikulum 2013 Kemendikbud berdasarkan hasil penelitian , 1)kelayakan isi/materi dari
segi kelengkapan materi dan keluasan materi secara umum sudah sesuai namun dalam
beberapa bab pelajaran terdapat kompetensi dasar dan indikator yang kurang sesuai, dari segi
kedalaman materi sudah sesuai dengan psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, sosioemosional dan perkembangan sosial, namun latihan yang ada belum melatih anak untuk
berfikir krtis, dalam mendefinisikan materi terdapat beberapa materi yang cara
mendefinisikannya kurang sesuai dengan psikologi perkembangan kognitif. 2) Kelayakan
penyajian sudah sesuai dengan psikologi perkembangan peserta didik yang bersangkutan, 3)
Kelayakan bahasa juga sudah sesuai dengan psikologi perkembangan kognitif dan bahasa

peserta didik yang bersangkutan, yaitu apa yang ditulis didalam buku ajar tersebut
menggunakan kosa kata yang umum dan jelas sehingga mudah difahami.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dapat dikembangkan saran kepada
penyusun atau penulis buku ajar untuk menulis buku ajar sesuai dengan psikologi
perkembangan peserta didik yang bersangkutan, dan bagi pendidik hendaknya selektif dalam
memilih dan menggunakan buku ajar demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
vii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………....……............... ..

i

PERNYATAAN KEASLIAN …………………………....……..................

ii

PERSETUJUAN ………………………………………………….…….... ..


iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI …………………………………..…......

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ……………………………….….….......

v

MOTTO …………………………………………………….………........

vi

ABSTRAK …………………………………………………….……….....

vii

KATA PENGANTAR …………………………………..……………......


viii

DAFTAR ISI ………………………………………………….……..........

ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………….................………....…….....

1

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ………….…................

9

C. Rumusan Masalah ………..........…………………….…..……......

10


D. Tujuan Penelitian ………………………..............……….….…....

10

E. Kegunaan Penelitian ………….............………..……….….….......

11

F. Kerangka Teoritik ………….............………..……….….…..........

13

G. Penelitian Terdahulu ………….............………..……….….…......

20

I. Sistematika Pembahasan …………………………………….........

22


BAB II LANDASAN TEORI
A. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti …………...

24

B. Fungsi Buku Ajar ............................................................................

30

C. Kegunaan Buku Ajar .......................................................................

31

D. Karakteristik Penyusunan Buku Ajar yang Baik
1.Karakteristik Buku Ajar ............................................................

31

2.Langkah-langkah Penyusunan Buku Ajar .................................


32

E. Psikologi Perkembangan Masa Pertengahan Anak-anak
1.Perkembangan Kognisi dan Bahasa ..........................................

40

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Perkembangan Sosio-emosional ...............................................

50

3. Perkembangan Sosial ................................................................

56

F.Kebijakan Kurikulum 2013 Mengenai Buku Ajar...........................


57

BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian ...............................................................................

60

B.Sumber Data ....................................................................................

61

C.Metode Pengumpulan Data .............................................................

61

D.Teknik Analisis Data .......................................................................

62


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi buku ajar PAI dan Budi Pekerti kelas I SD Kurikulum
2013 emendikbud ............................................................................

64

B.Analisis kelayakan isi buku ajar PAI dan Budi Pekerti dalam
perspektif psikologi perkembangan (Buku ajar kelas I SD
kurikulum2 ......................................................................................

73

C.Analisis kelayakan penyajian buku ajar PAI dan Budi Pekerti
dalam perspektif psikologi perkembangan (Buku ajar kelas I SD
kurikulum 2013)...............................................................................

104


D.Analisis kelayakan bahasa buku ajar PAI dan Budi Pekerti dalam
perspektif psikologi perkembangan (Buku ajar kelas I SD kurikulum
2013)...............................................................................

107

BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan …………………………………………………............

108

B.Saran ……………………………………………………..................

110

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman, menuntut kurikulum pendidikan juga ikut berubah menyesuaikan
keadaan zaman. Sejarah pendidikan di Indonesia mengalami beberapa kali
perubahan kurikulum, hingga pada akhirnya terbentuklah kurikulum 2013
yang dicanangkan oleh menteri pendidikan periode lalu yaitu bapak
Muhammad Nuh.1
Kurikulum berasal dari bahasa latin, kata dasarnya adalah “currere”
Secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari.2 Kurikulum menurut
Beaucamp adalah “ A curriculum is a written document which many contain
many ingrediants, but basically it is a plan for the education of pupils during
their enrollment in given school” Beauchamp lebih memberikan tekanan
bahwa kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran.
Pelaksanaan rencana itu sudah masuk pengajaran.3
Kurikulum 2013, dirancang sebagai upaya mempersiapkan generasi
Indonesia 2045 (1000 tahun Indonesia merdeka), sekaligus memanfaatkan
momentum populasi usia produktif yang jumlahnya sangat melimpah agar
menjadi bonus demografi dan tidak menjadi bencana demografi. Kurikulum

1

Muhammad Nuh, Menyambut Kurikulum 2013 (Jakarta: Kompas, 2013), 16.
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung: Alfabeta,
2011), 141.
3
George A. Beauchamp, Curriculum Theory (Willmette, Illionis: KAGG Press, 1875), 6.
2

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

2013 lahir dilatar belakangi salah satunya berdasarkan data TIMMS 2007
(Trends in International Math and Science Survey), hanya 1 persen peserta
didik Indonesia yang memiliki kemampuan berfikir advanced (mengolah
informasi, membuat generalisasi, menyelesaikan masalah non rutin,
mengambil kesimpulan data). dibandingkan dengan peserta didik Taiwan,
Korea Selatan dan Singapura yang mencapai rata-rata di atas 40 persen, 78
persen siswa di Indonesia memiliki kemampuan berfikir rendah dan dibawah
minimal. Faktor itu lah salah satunya yang menyebabkan kemudian lahir
kurikulum 2013 agar pendidikan kita tidak tertinggal dengan bangsa lain.4
Pengembangan-pengembangan

dalam

kurikulum

2013

sebagai

penyempurna dan perbaikan dari kurikulum KTSP terus dilakukan.
Pengembangan-pengembangan

yang

dilakukan

diantaranya

yaitu:

pengembangan pada konsep belajar, yaitu menggunakan konsep belajar tuntas
serta adanya pengurangan mata pelajaran, karena diintegrasikan dengan mata
pelajaran lain, adanya penambahan waktu belajar, Standar isi yang diadakan
pengembangan didalamnya, menggunakan metode sainstifik, terdapat
kompetensi inti yang terdiri dari empat kompetensi inti, yang diturunkan dari
standar kompetensi lulusan.
Perbedaan

teknis

antara

kurikulum

2013

dengan

kurikulum

sebelumnya salah satunya adalah buku guru dan buku siswa yang sudah
disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode lalu
sebagai buku yang layak digunakan dan tercantum dalam Permendikbud RI

4

Ibid., 16.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

nomor 71 Tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru
untuk pendidikan dasar dan menengah.5 Buku guru menjabarkan usaha
minimal yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Buku
guru berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
pengembangan materi, proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remidial,
dan interaksi guru dan orang tua. Sedangkan buku siswa menjabarkan usaha
minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang
diharapakan, berisi materi yang akan diajarkan kepada peserta didik
dilengkapi dengan evaluasi.6
Pada penerapan kurikulum 2013, pola pengadaan buku pelajaran
untuk peserta didik berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Pada kurikulum
sebelumnya pemerintah hanya menyiapkan silabus kemudian penerbit yang
menyiapkan buku ajar sesuai dengan silabus sehingga banyak buku ajar yang
tidak terstandar dan konten yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta
didik yang bersangkutan, sebagai contoh dalam bulan Juli tahun 2013,
didalam buku ajar sekolah dasar didalamnya terdapat gambar porno yang
seharusnya tidak boleh dimuat dalam buku ajar tersebut. Pada kurikulum
2013 ini pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
periode lalu menyiapkan sendiri buku teks pelajaran untuk siswa dan buku
pegangan guru untuk kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah. Namun,
pemerintah tetap memberikan peluang kepada penerbit membuat buku ajar
siswa sebagai buku penunjang dan mengembangkannya dengan spesifikasi
5
6

Dokumen Kurikulum 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Ajar Siswa Pai Kelas 1 Sd/Mi (Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), ii.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

secara detail yang sudah dibuat oleh pemerintah serta model buku teks
pelajaran dengan acuan silabus yang dibuat oleh pemerintah. Substansi buku
ajar sepenuhnya berada dalam wewenang pemerintah. Untuk wewenang
penggandaan buku ajar, pihak kementerian akan menyerahkan pada tiap
pemerintah daerah, masing-masing daerah dapat memperbanyak buku sesuai
kebutuhan. Buku ajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas I SD
dari Kemendikbud merujuk pada ketetapan peraturan menteri agama nomer
165 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agama
Islam dan bahasa arab pada madrasah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
meneliti apakah buku ajar siswa pendidikan agama Islam dan budi pekerti
dalam kurikulum 2013 yang diterbitkan Kemendikbud yang saat ini
digunakan oleh peserta didik diseluruh Indonesia terdapat kesesuaian dengan
psikologi perkembangan peserta didik yang bersangkutan atau tidak.
Pemilihan buku ajar kelas I sekolah dasar untuk dijadikan objek
penelitian dikarenakan tingkatan sekolah dasar kelas I adalah tingkatan
terendah sehingga tingkatan tersebut yang sangat menentukan potensi peserta
didik sehingga proses pembelajaran dan buku ajarnya sangat menentukan
untuk keberhasilannya peserta didik di tingkatan yang lebih tinggi. Pada
dasarnya penentuan dan pemilihan buku ajar sebagai pegangan peserta didik
menjadi hal yang sangat penting sebelum proses pembelajaran dilakukan. Hal
ini dilakukan agar buku ajar yang dipakai sebagai buku pegangan peserta
didik dapat difahami oleh peserta didik dengan mudah dan tepat. Kualitas
buku ajar tidak hanya mengacu pada isi materi saja, melainkan juga pada

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

kesesuainnya dengan perkembangan peserta didik yang bersangkutan agar
materi dapat dengan mudah diterima.7
Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar
pada mata pelajaran tertentu.8 Buku acuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka meningkatkan keimanan, ketakwaan, akhlak
mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan
kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan. Buku adalah salah satu rujukan wajib bagi institusi atau sekolah.
Sehingga wajar apabila buku sering mengalami pergantian menyesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Langkah-langkah penyusunan buku ajar, setidaknya ada delapan
langkah, yaitu 1) Memperhatikan kurikulum dengan cara menganalisisnya, 2)
Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan standar-standar
kompetensi, 3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup
seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi, 4)
Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, 5) Menulis buku
dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan
usia dan pengalaman pembacanya, 6) Mengevaluasi atau mengedit hasil
tulisan dengan cara membaca ulang, 7) Memperbaiki tulisan menjadi

7

Mansur Muslich, Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, Dan Pemakaian Buku Teks,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010), 24.
8
Sa’dun Akbar dan Hadi Sriwiyana, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran: Ilmu
Pengetahuan Sosial, (Yogyakarta: Cipta Media, 2010), 189.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

menonjol, 8) Memberikan ilustarasi gambar, tabel. diagram atau sejenisnya
secara proporsional.9
Penyajian buku ajar yang sesuai dengan perspektif psikologi
perkembangan peserta didik yang bersangkutan akan lebih bermakna dan
tepat sasaran, sebaliknya penyajian buku yang tidak sesuai dengan perspektif
psikologi perkembangan peserta didik yang bersangkutan tidak akan ada
maknanya. Perspektif berarti sudut pandang terhadap sesuatu.

Psikologi

sendiri adalah merupakan sebuah istilah yang pada mulanya berasal dari kata
dalam bahasa Yunani “pysche” yang berarti roh, jiwa atau daya hidup, dan
“logos” yang berarti ilmu.

10

Woodworth mendefinisikan psikologi sebagai

dikutip oleh Abu Ahmadi “Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktivitas individu sejak dari dalam kandungan sampai meninggal
dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.

11

Menurut penulis psikologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan gejalagejalan jiwa manusia.
Menurut Linda L. Davidoff, sebagaimana dikutip oleh Desmita,
mendefinisikan

psikologi

perkembangan

perkembangan adalah cabang psikologi

sebagai

berikut,

psikologi

mempelajari perubahan dan

perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia, yang
biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga
menjelang mati.

9

Andi Prastowo, Panduan Kretif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: Diva Press, 2015),
190.
10
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 3.
11
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Perspektif Psikologi perkembangan adalah psikologi perkembangan
anak usia masa pertengahan anak yaitu usia 5-9 tahun atau usia anak sekolah
dasar, yang mana aspek yang akan dijadikan tinjauan untuk menganalisis
buku ajar pada penelitian ini yaitu buku ajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti kelas I SD kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kemendikbud
yaitu aspek psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, sosio-emosional dan
perkembangan sosial.
Kognitif anak usia kelas I sekolah dasar disebut dengan tahap
operasional konkrit, dimana anak sudah bisa berfikir logis tetapi pada hal-hal
yang konkrit atau nyata saja, sehingga buku ajar untuk anak usia sekolah
dasar kelas I harus memberikan pemahaman yang lengkap kepada anak baik
melalui gambar sebagai bentuk nyata agar anak bisa memahami materi
dengan mudah. Memori anak pada usia ini sudah berkembang dengan baik
yaitu baik memori jangka pendek atau panjang, tetapi untuk memori jangka
panjang perlu dilakukan latihan-latihan, sehingga anak pada usia ini sudah
bisa menghafalkan suatu materi. Perkembangan bahasa anak pada usia ini,
bahasa anak adalah bentuk bahasa yang umum, sedangkan bentuk bahasa
yang khusus anak belum bisa memahaminya. Moral anak, anak sudah bisa
menganalisis mana perbuatan yang baik dan buruk. Perkembangan sosial
pada masa ini, anak berada pada banyak bersosialisasi dengan teman
sebayanya dan bekerja dalam kelompok.
Bagian buku yang akan dianalisis yaitu bagian isi/materi, penyajian
dan bahasa agar kita bisa melihat sesuai atau tidak buku ajar Pendidikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Agama Islam dan Budi Pekerti kelas I SD kurikulum 2013 yang diterbitkan
oleh Kemendikbud dengan perspektif psikologi perkembangan, yaitu aspek
perkembangan kognisi dan bahasa, sosio-emosional dan perkembangan
sosial. Dikarenakan buku ajar yang baik adalah yang didalamnya sesuai
dengan perkembangan peserta didik pada masanya agar lebih mudah untuk
difahami.
Melihat pertimbangan yang ada di atas, maka peneliti

berniat

melalukan penelitian dengan judul “ Studi Analisis Buku Ajar Pendidikan
Agama

Islam

dan

Budi

Pekerti

Dalam

Perspektif

Psikologi

perkembangan (Buku Ajar Kelas I SD Kurikulum 2013 Kemendikbud)”.
Harapan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana pengetahuan bagi kita
umumnya khususnya bagi pihak yang berkecimpung didalam dunia
pendidikan. Harapan lain yaitu dengan adanya penelitian ini kita bisa melihat
buku ajar yang ada sekarang, yang sudah dipergunakan oleh sekolah-sekolah
khususnya dalam kurikulum 2013, yang sudah berada ditangan para peserta
didik sebagai media untuk belajar mereka sudah sesuai atau belum dengan
psikologi perkembangan peserta didik yang bersangkutan dilihat dari aspek
kognisi dan bahasa, sosio-emosional dan perkembangan sosial. Nantinya
setelah diketahui hasil dari penelitian bisa menjadi sarana pengetahuan dan
perbaikan dalam bidang pendidikan demi terciptanya pendidikan yang lebih
baik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Pada saat ini pendidikan kita masih tertinggal dengan bangsa lain,
berdasarkan hasil penelitian oleh TIMMS 2007 yang berkaitan dengan
cara berfikir, untuk mengatasinya diperlukan pengembangan kurikulum
yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Banyaknya buku ajar yang tidak terstandar dan konten yang kurang sesuai
dikarenakan belum adanya spesifikasi yang jelas dari pemerintah pada
kurikulum yang lalu.
3.

Buku ajar yang ada kurang memperhatikan perspektif psikilogis peserta
didik, sehingga tidak tepat sasaran dan akan mempersulit peserta didik
dalam memahaminya.
Hasil identifikasi masalah diatas perlu diberikan batasan-batasan yang

jelas agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan tepat dan efektif. Berikut ini
adalah batasan masalahnya :
1.

Penelitian ini, menganalisis buku ajar buku ajar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Kelas I SD Kurikulum 2013 yang diterbitkan
Kemendikbud pada bagian isi/ materi, penyajian dan bahasa.

2. Penelitian ini menggunakan perspektif psikologi perkembangan, karena
perspektif psikologi perkembangan dianggap yang paling tepat untuk
menganalisis buku ajar, karena buku ajar yang baik adalah yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik dimasanya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

3. Perspektif psikologi perkembangan yang digunakan, yaitu menggunakan
aspek psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan sosioemosional dan perkembangan sosial anak yang bersangkutan agar mereka
mudah dalam memahami pelajaran
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelayakan isi / materi pada buku ajar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa,
perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial ?
2. Bagaimana kelayakan penyajian buku ajar Pendidikan Agama Islam dan
budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada kurikulum
2013 ditinjau dari

psikologi perkembangan kognisi dan bahasa,

perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial ?
3. Bagaimana kelayakan bahasa pada buku ajar Pendidikan Agama Islam
dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa,
perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial ?
D. Tujuan Penelitian
Tujaun dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan kelayakan isi / materi pada buku ajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas I SD yang diterbirkan Kemendikbud
pada kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan
bahasa, perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

2. Untuk mendeskripsikan kelayakan penyajian buku ajar Pendidikan Agama
Islam dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud pada
kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan bahasa,
perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial
3. Untuk mendeskripsikan kelayakan bahasa pada buku ajar Pendidikan
Agama Islam dan budi pekerti kelas I SD yang diterbitkan Kemendikbud
pada kurikulum 2013 ditinjau dari psikologi perkembangan kognisi dan
bahasa, perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial
E. Kegunaan Penelitian
Setelah penulis menyelesaikan kajian ilmiah tentang “ Studi Analisis
Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Dalam Perspektif
Psikologi perkembangan (Buku Ajar

Kelas I SD Kurikulum 2013

Kemendikbud)” yang nantinya pembahasan ini diharapkan dapat berguna bagi
dua bidang kajian yaitu :
1.

Segi teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapar memberikan konstribusi positif
didalam

pengembangan

llmu

pendidikan,

baik

umum

maupun

pendidikan Islam.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pemikiran
dalam dunia pendidikan dan sebagai bahan analisis serta pengkoreksian
terhadap buku ajar untuk melihat kesesuaiannya dengan tahap
perkembangan peserta didik yang bersangkutan, Dengan penelitian ini

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

diharapkan nantinya akan ada perbaikan atau pengembangan terhadap
buku ajar demi terciptanya pendidikan yang lebih baik lagi.
2.

Segi praktis:
a. Bagi para pendidik, merupakan hasil pemikiran yang dapat dipakai
sebagai bahan analisis untuk melihat buku ajar yang mereka ajarkan
terhadap peserta didik mereka sudah sesuai dengan psikologi
perkembangan

(psikologi

perkembangan

kognisi

dan

bahasa,

perkembangan sosio-emosional dan perkembangan sosial) sesuai atau
belum, sehingga jika terdeteksi buku ajar yang ada kurang sesuai
dengan perspektif psikologi perkembangan maka perlu seorang
pendidik melakukan pengembangan sendiri terhadap buku ajar yang
akan diajarkan sesuai dengan psikologi perkembangan anak.
b. Bagi

pemerintah,

merupakan

bahan

masukan

untuk

terus

mengembangkan bahan ajar yang lebih baik lagi, dan melakukan
perbaikan-perbaikan jika terdeteksi buku ajar yang ada kurang sesuai
dengan perkembangan psikologi peserta didik yang bersangkutan serta
melakukan pengawasan secara ketat terhadap pemasaran-pemasaran
buku ajar.
c. Bagi penulis, yang juga berkecimpung dalam dunia pendidikan,
merupakan

bahan

informasi

dan

analisis

guna

ikut

serta

meninngkatkan pendidikan yang lebih baik dan ikut mengawasi
peredaran buku ajar yang ada sudah sesuai atau belum untuk
digunakan dengan hasil analisis yang ada.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

F. Kerangka Teoritik
1. Definisi Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari
psikologi menelaah berbagai perubahan intraindividual dan perubahanperubahan

interindividual

yang

terjadi

di

dalam

perubahan

intraindividual. Tugasnya seperti yang dikatakan La Boive, sebagaimana
dikutip oleh Elizabeth B.Hurlock “tidak hanya mendeskripsikan tetapi
juga menjelaskan atau mengaplikasikan perubahan-perubahan atau
perilaku menurut tingkat usia sebagai masalah hubungan anteseden
(gejala yang mendahului) dan konsekuensinya.12.
Psikologi perkembangan menurut Richard M. Lerner, sebagaimana
dikutip oleh Desmita, mendefinisikan psikologi perkembangan sebagai
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi
psikologis sepanjang hidup. Misalnya mempelajari bagaimana proses
berfikir anak usia satu, dua atau lima tahun, memiliki persamaan atau
perbedaan.13
2. Teori-Teori Psikologi Perkembangan
Dalam pembahasan tentang perkembangan manusia, terdapat
banyak teori, mulai dari yang sederhana dan sistematis sampai pada yang
rumit dan bertele-tele. Berikut ini akan diuraikan secara singkat beberapa
teori perkembangan yang umum dibahas dalam literatur psikologi
perkembangan, di antaranya:
12
13

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1980), 2.
Desmita, Psikologi Perkembangan, 3.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

a. Teori Psikodinamik
Teori psikodinamik adalah teori yang berupaya menjelaskan
hakikat dan perkembangan kepribadian. Teori ini mengansumsikan
bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspekaspek psikologis tersebut yang umumnya terjadi selama masa kanakkanak dini. Para teoritis psikodinamik percaya bahwa perkembangan
merupakan suatu proses aktif dan dinamis yang sangat dipengaruhi oleh
dorongan-dorongan atau impuls-impuls individual yang dibawa sejak
lahir serta pengalaman-pengalaman sosial dan emosional mereka.14
b. Teori Psikoseksual Freud
Teori yang dikemukakan Freud berfokus pada masalah alam
bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian seseorang. Freud
yakin bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, ayitu
id, ego, dan superego. Id merupakan struktur kepribadian yang asli, yang
berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak lahir,
termasuk insting-insting.
Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan
realitas. Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan
moral kepribadian. Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah
sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan
norma-norma moral yang diakui oleh masyarakat.

14

Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Teras, 2008), 34.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

c. Teori Psikososial Erikson
Menurut teori psikososial Erikson, kepribadian terbentuk ketika
seseorang melewati tahap psikososial sepanjang hidupnya. Masing-masing
tahap memiliki tugas perkembangan yang khas, dan mengharuskan
individu menghadapi dan menyelesaikan krisis.
Menurut teori Psikososial Erikson, perkembangan manusia
dibedakan berdasarkan kualiatas ego dalam delapan tahap perkembangan.
Empat tahap pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap
kelima pada masa adolesen, dan tiga tahap terakhir pada masa dewasa dan
usia tua. Tahap kepercayaan versus ketidakpercayaan adalah tahap
psikososial Erikson yang pertama, yang dialami pada tahun pertama
kehidupan. Rasa percaya melibatkan rasa nyaman secara fisik dan tidak
ada rasa takut atau kecemasan seppanjang hidup bahwa dunia akan
menjadi tempat yang baik dan menyenangkan untuk ditinggali.15
Tahap otonomi dengan rasa malu dan ragu, yaitu tahap kedua
yaang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan.
Tahap prakarsa dan rasa bersalah yaitu tahap yang berlangsung selama
tahun-tahun prasekolah. Pada tahap ini anak terlihat sangat aktif, suka
berlari, berkelahi, memanjat-manjat, dan suka menantang lingkungannya.
Tahap kerajinan dan rasa rendah berlangsung kira-kira pada tahun-tahun
sekolah dasar. Anak mulai memasuki dunia yang baru, anak mulai
mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan

15

John W. Santrock, Perkembangan Anak, jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2007), 46.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

keterampilan intelektual. Alat-alat permainan dan kegiatan bermain
berangsur-angsur digantikan ooleh perhatian pada situasi-situasi produktif
serta alat-alat yang dipakai untuk bekerja.
Tahap identitas dan kekacauan identitas, tahap ini berlangsung
selama tahun-tahun masa remaja. Pada tahap ini anak dihadapkan dengan
pencarian jati diri. Ia mulai merasakan suatu perasaaan tentang
identitasanya sendiri, perasaan bahwa ia dalah individu unik yang siap
memasuki suatu peran yang berarti di masyarakat, baik peran yang bersifat
menyesuaikan diri maupun yang bersifat memperbarui.
Tahap keintiman dan isolasi, tahap ini berlangsung selama tahuntahun awal maas dewasa. Tugas perkembangna individu pada masa ini
adalah membentuk relasi intim dengan orang lain. Menurut Erikson,
keintiman tersebut biasanya menuntut perkembangan seksual yang
mengarah oada hubungan seksual dengan lawan jenis yang dicintai. Tahap
generativitas dan stagnasi, tahap ini berlangsung selema pertengahan masa
dewasa. Ciri utama tahap ini adalah perhatian terhadap apa yang
dihasilkan generativitas, adalah perhatian terhadap apa yang dhiasilkan
(keturunan, produk-produk, ide-ide, dan sebaginya).
Tahap integritas dan keputusan, tahap ini berlangsung selama akhir
masa dewasa. Integritas terjadi ketika seseorang pada tahun-n tahun
terakhir kehidupannya menoleh ke belakang dan mengevaluasi apa yang
telah dilakukan dalam hidupnya selama ini, menerima dan menyesuaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

diri dengan keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya, merasa aman
dan tenteram, serta menikmati hidup sebagai yang berharga dan layak.16
d. Teori Kognitif Piaget
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang
menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan mengintepretasikan
objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.
Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif didalam
menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima
informasi. Walaupun proses berfikit dan konspesi anak mengenai realitas
telah dimodifikasi oleh pengalaman, serta dalam mengadaptaasikannya
pada pengetahuan dan konsepsi.17
e. Teori Konstektual
Teori konstektual memandang perkembangan sebagai proses yang
terbentuk

dari

transaksi

timbal-balik

antara

anak

dan

konteks

perkembangan sistem fisik, sosial, kultural dan historis dimana interaksi
tersebut terjadi,
f. Teori Etologis
Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa
perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evoluasi, dan
ditandai oleh periode-priode kritis atau sensitif. Pendekatan etologi
difokuskan pada asal-usul evolusi dari tingkah laku dan menekankan
tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan alamiah. Para ahli etologi
16

Haditono dan Siti Rahayu, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press, 2002),16.
17
Yudrik Jahya, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),115.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

mencoba mengidentifikasi faktor apa yang menentukan perkembangan
individu dan mempelajari keterlibatan pengaruh evolusi.
g. Teori Ekologis
Dalam teori ekologisnya, Brofenbrenner menggambarkan empat
kondisi lingkungann dimana perkembangan terjadi, yaitu mikrosistem,
mososistem, ekosisitem, dan makrosistem.
1) Mikrosistem adalah situasi

dimana individu hidup dan saling

berhubungan dengan orang lain.
2) Mesosistem adalah hubungan antara dua atau lebih mikrosistem atau
hubungan beberapa konteks. cpntoh hubungan antara rumah dan sekolah.
3) Ekosistem adalah terdiri dari setting sosial dimana individu tidak
berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil mempunyai
damapak tehadap orang-orang yang berhubungan langsung dengannya.
Contoh tempat kerja orang tua.
4) Makrosistem adalah meliputi cetak biru pembentukan sosial dan
kebudayaan untuk menjelaskan dan mengorganisir institusi kehiudupan.
Makrosistem meliputi asumsi, ideologi, dan sistem kepercayaan bersama
tentang umat manusia, hubungan sosial dan kualitas kehidupan.
h. Teori Behavioral dan belajar sosial
Teori perilaku dalam psikologi menegaskan bahwa dalam
mempelajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

psikologi adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan
mengamati kegiatan bagian dalam tubuh.18
Dalam

Kaitannya

dengan

psikologi

perkembangan

pada

penelitian ini yang akan digunakan untuk menilai sebuah buku ajar yaitu
buku ajar pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 1 SD kurikulum
2013 kmendikbud, yang mana psikologi perkembangan yang digunakan
yaitu psikologi perkembangan kognisi dan bahasa, sosio-emosional dan
perkembangan sosial maka penggunaan teori diatas yang sesuai dengan
penelitian ini adalah yang pertama teori psikososial Freud untuk melihat
perkembangan emosional seseorang. kepribadian manusia memiliki tiga
struktur penting, yaitu id, ego, dan superego. teori selanjutnya yang
sesuai

yaitu

teori

kognitif

Piaget,

untuk

melihat

bagaimana

perkembangan kognitif seseorang sesuai tingkat usianya, sehingga kita
dapat mengetahui bagaimana cara belajar seseorang dan mengajarkannya
sesuai dengan tingkat usianya. Teori perkembangan selanjutnya yang
dipakai dalam penelitian ini adalah teori ekologis yang memandang
bahwa setiap individu saling berhubungan dengan individu lain, teori
dalam penelitian ini digunakan untuk melihat buku ajar dari psikologi
perkembangan sosial.

18

Desmita, Psikologi Perkembangan, 54.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

G. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang diteliti saat ini
yaitu:
1. Penelitian tesis oleh Zeni Uswatun Hasanah dengan judul Analisa Dimensi
Psikoligis Terhadap Buku Teks Bahasa Arab Kurikulum 2013 Kelas VII
Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Kelas X Madrasah Aliyah (MA):
Program studi pendidikan Islam konstentrasi pendidikan bahasa arab
Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015 : Hasil
penelitian yang didapat adalah kajian muatan psikologis dalam buku teks
bahasa arab kelas VII masih terdapat beberapa hal yang belum
memperhatikan muatan psikologis diantaranya sistematika penyajian,
bagian pendahuluan, dan bagian penyudah. Kajian muatan psikologis
dalam buku teks bahasa arab kelas X terdapat beberapa hal yang belum
memperhatikan muatan psikologis diantaranya akurasi konsep dan
definisi, akurasi prinsip, sistematika penyajian, bagian pendahuluan,
bagian penyudah dan kekomunikativan. Kelebihan buku teks bahasa arab
kelas VII yakni pada kelengkapan materi, keluasan materi, akurasi konsep
dan definisi, dll. Sedangkan kelebihan buku teks bahasa arab kelas X tidak
adanya akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip dan kekomunikativan.
2. Penelitian oleh Wildan Bakhtiar dengan judul Analisa Buku Teks Belajar
Bahasa Arab untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas V “Karya Ahmad
Syaekhuddin DKK “(Perspektif Psikologis Perkembangan Kognitif Anak).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Program studi pendidikan Islam konstentrasi pendidikan bahasa arab
Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014: Hasil
penelitian yang didapat adalah 1) penyajian materi dalam buku sesuai
dengan teori perkembangan kognitif anak, 2), penguasaan bahasa dalam
buku sesuai dengan teori perkembangan kognitif anak, 3) kegiatan latihan
dalam buku sesuai dengan perkembangan kognitif anak.
3. Penelitian oleh Siti Khoiriyah dengan judul “Analisis isi buku teks
pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII (perspektif psikologi
perkembangan peserta

didik).”

Program

studi

pendidikan

Islam

konstentrasi pendidikan agama Islam Universitas Negeri Islam Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2016: Hasil penelitian yang didapat adalah 1) Materi
yang disajikan dalam buku PAI dan budi pekerti untuk jenjang SMP kelas
VII telah sesuai dengan psikologi perkembangan peserta didik dimensi
biologis. 2) Materi yang disajikan dalam buku PAI dan budi pekerti untuk
jenjang SMP kelas VII telah sesuai dengan psikologi perkembangan
peserta didik dimensi kognitif. 3) Materi yang disajikan dalam buku PAI
dan budi pekerti untuk jenjang SMP kelas VII telah sesuai dengan
psikologi perkembangan peserta didik dimensi sosio-emosional. Namun
ada beberapa catatan bahwa dalam buku PAI dan budi pekerti kelas VII
belum terdapat pemaparan materi yang dikaitkan langsung dengan kasus
sehari-hari, sehingga uraian materi dalam buku PAI belum mencapai pada
tahap operasional formal peserta didik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Penelitian yang akan penulis lakukan yaitu meneliti buku ajar PAI
dan budi pekerti kelas 1 SD kurikulum 2013 Kemendikbud dari tiga standar
penilaian buku ajar yang ditetapkan oleh BSNP yang akan ditinjau dari sudut
pandang psikologi perkembangan yaitu psikologi perkembangan kognisi dan
bahasa, sosio emosional dan psikologi perkembangan sosial. Hal tersebut yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada karena
pembahasannya akan lebih mendalam dikarenakan menggunakan beberapa
penilaian yang lebih lengkap.
H. Sistematika Pembahasan
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya meliputi
latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, dan sistematika
pembahasan.
Bab kedua berisi landasan teori, sebagai tempat berpijak pembahasan.
Bab kedua membahas tentang pengertian buku ajar, kegunaan buku ajar,
fungsi buku ajar, dan karakteristik penyusunan buku ajar yang baik, psikologi
perkembangan, definisi psikologi perkemabangan, perkembangan anak masa
pertengahan (perkembangan kognisi dan bahasa, perkembangan sosioemosional dan perkembangan sosial), pentingnya tinjauan psikologis dalam
penyususnan buku ajar, serta pembahasan tentang kurikulum 2013.
Bab ketiga merupakan kajian tentang metode penelitian yang meliputi
jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis
data.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Bab keempat membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan
yaitu Hasil penelitian membahas tentang deskripsi buku ajar pendidikan
agama Islam dan budi pekerti kelas I SD kurikulum 2013 yang diterbitkan
kemendikbud, hasil penelitian pada bagian isi, latihan dan penyajian pada
buku ajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas I SD kurikulum
2013 yang diterbitkan kemendikbud ditinjau dari perspektif psikologi
perkembangan (kognisi dan bahasa, sosio-emosional, dan perkembangan
sosial), hasil analisis penelitian pada bagian isi, latihan dan penyajian buku
ajar siswa pendidikan agama Islam dan budi pekertikelas I SD kurikulum
2013 yang

diterbitkan kemendikbud ditinjau dari perspektif psikologi

perkembangan (,kognisi dan bahasa, sosio-emosional, dan perkembangan
sosial) sedangkan pembahasan yaitu hasil penelitian/temuan akan disesuaikan
dengan kerangka teoritik yang ada pada bab kedua.
Bab kelima merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dan
saran-saran, yaitu mengenai uraian singkat dan padat serta saran yang perlu
penulis sampaikan kepada semua pihak yang terkait serta segala hasil yang
telah dicapai bisa ditingkatkan lagi ke arah yang lebih baik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Buku ajar merupakan pembagian dari bentuk-bentuk bahan ajar. Bahan
ajar menurut National Centre for Competency Based Training sebagaimana
dikutip oleh Andi Prastowo, Buku sebagai bahan ajar didefiniskan sebagai
buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum
dalam bentuk tertulis.1 Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk

membantu

guru

atau

instruktur

dalam

melaksanakan

proses

pembelajaran dikelas. Bentuk bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun tidak tertulis.2 Pannen mendefiniskan bahan ajar sebagaimana dikutip
oleh Andi Prastowo, bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru untuk dan peserta didik
dalam proses pembelajaran.3
Bahan ajar dikelompokkan dalam beberapa kelompok, diantaranya
pembagian bahan ajar menurut bentuknya, bahan ajar menurut cara kerjanya,
dan bahan ajar menurut sifatnya.
Prastowo mengelompokkan bahan ajar menjadi tiga macam, yaitu
bahan ajar menurut bentuknya, bahan ajar menurut cara kerjanya, dan bahan
ajar menurut sifatnya.

1

Diknas, Pedoman Umum Pemilihan dam Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum)
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jakarta: Diva Press, 2015), 16.
3
Ibid.,17.

24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

1. Bahan ajar menurut bentuknya
Menurut Prastowo bentuknya. bahan ajar dibedakan menjadi empat
macam, yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang
dengar, dan bahan ajar interaktif.
a.

Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas,
contohnya: handout, buku ajar, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto atau gambar, dan model atau maket.

b. Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang
23

menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya, kaset, radio,
piringan hitam, dan compat disk audio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar
bergerak secara sekuensial, contohnya, video campact disk dan film.
d.

Bahan ajar interaktif yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, grafik, gambar, animasi, dna video) yang oleh penggunaanya
dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah
atau perilaku alami dari suatu presentasi, contohnya compact disk
interactive. 4

4

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 40.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

2. Bahan ajar menurut cara kerjanya
Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi lima macam,
yaitu bahan ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan,
bahan ajar audio, bahan ajar video dan bahan ajar komputer.
a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan ajar yang tidak
memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi didalamnya,
sehingga peserta didik bisa langsung mempergunakan, contohnya, foto,
diagram, dispaly, model dan lain sebagainya.
b. Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan
proyektor agar bisa dimanfaatkan, contohnya, slide, filmstrips, overhead
transparancies, dan proyeksi komputer.
c. Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam
dalam suatu media rekam seperti tape compo, CD player, VCD player,
multimedia player, dan lain sebagainya. Contoh bahan ajar seperti ini adalah
kaset, CD, flash disk dan lain-lain.
d. Bahan ajar video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang
biasanya berbentuk tape player, VCD player, DVD player. dan sebagainya.
Bahan ajar ini dilengkapi dengan gambar, jadi dalam tampilan, dapat
diperoleh sebuah sajian gambar dan suara secara bersamaan. Contohnya
video, film, dan lain sebagainya.
e. Bahan ajar (media) komputer, yakni berbagai jenis bahan ajar noncetak
yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Contohnya computer mediated instruction dan computer based multimedia
atau hypermedia.5
3. Bahan ajar menurut sifatnya
Berdasarkan sifatnya, bahan ajar dapat dibagi menjadi empat macam,
sebagaimana disebutkan berikut:
a.

Bahan ajar yang berbasis cetak, misalnya buku, pamflet, panduan belajar
siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto bahan dari
majalah, koran dan lain sebagainya