T1 232008210 Full text

PERSEPSI FUNGSI AUDIT INTERNAL
PADA PT PUHAN INDONESIA

Oleh :
YOSIANDANA ANDIKAWESTI
NIM : 232008210

KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI

: AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
i

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
telp:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Yosiandana Andikawesti
NIM
: 232008210
Program Studi

: Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,
Judul
: Persepsi Fungsi Audit Internal pada PT Puhan
Indonesia
Pembimbing

: Dr. Suzy Noviyanti, MM., CPA

Tanggal di uji

: 21 Juni 2013

adalah benar-benar hasil karya saya.
Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan
atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangakaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 21 Juni 2013
Yang memberi pernyataan,

Yosiandana Andikawesti

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Masa depan kita tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini.
Mahatma Gandhi

Aku tidak bermimpi tentan masa depan, tapi aku menciptakannya.

Tony Stark Iron Man I

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
Thomas Alva Edison

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak.
Aldus Huxley

iii

ABSTRACT

At this time the development of Internal Audit is growing up rapidly the
role of internal auditors are expected to assist management in improving
organizational performance, especially in the aspect of control. PT Puhan
Indonesia is one of the organizations that need internal audit as one of the
techniques in controlling activities by establishing a control system internal. In

carrying out his duties the internal audit profession needs to understand the
behavior of a high standard in order to take their responsibilities effectively and
implementation reliable job.
This study aims to determine the implementation of the internal audit
function in PT Puhan Indonesia on compliance with Professional Standards,
Internal Audit by Internal Audit Consortium of Professional Associations.
From the analysis of the internal audit function at PT Puhan Indonesia, it
can be concluded that in general the application of the internal audit function at
PT Puhan Indonesia in appropriate with the Professional Standards Internal Audit
by Internal Audit Consortium of Professional Associations. Although basically in
charge of internal auditors PT Puhan not a senior auditor, but any existing internal
audit activities in the company is able to handle well.

Keyword : Internal Audit, Professional Standards Internal Audit

iv

ABSTRAK

Pada saat ini perkembangan audit internal sangatlah pesat, peranan auditor

internal diharapkan mampu membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja
organisasi terutama dalam aspek pengendalian. PT Puhan Indonesia merupakan
salah satu organisasi yang membutuhkan audit internal sebagai salah satu teknik
dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas dengan membentuk sistem pengendalian
internal. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, profesi auditor internal perlu
memahami standar perilaku yang tinggi agar dapat mengemban tanggung jawab
secara efektif serta pelaksanaan pekerjaan yang handal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan fungsi audit
internal pada PT Puhan Indonesia atas kesesuaiannya terhadap Standar Profesi
Audit Internal menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal.
Dari hasil analisis mengenai fungsi audit internal pada PT Puhan
Indonesia, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar penerapan fungsi audit
internal pada PT Puhan Indonesia telah sesuai dengan Standar Profesi Audit
Internal menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. Meskipun pada
dasarnya penanggungjawab fungsi auditor internal PT Puhan bukan merupakan
auditor senior, namun setiap kegiatan audit internal yang ada pada perusahaan ini
mampu ditangani dengan baik.
Kata Kunci : Audit internal, Standar Profesi Audit Internal

v


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis penjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat, berkat, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
kertas kerja yang berjudul “Persepsi Fungsi Audit Internal pada PT Puhan
Indonesia”. Penulisan kertas kerja ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Universitas
Kristen

Satya

Wacana

Salatiga.

Pada

kesempatan

ini,


penulis

ingin

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas kerja ini.
Tujuan dari penelitian ini memberikan deskripsi mengenai fungsi audit
internal pada perusahaan manufaktur atas keterkaitanya dengan Standar Profesi
Audit Internal yang disusun oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal,
akan diperoleh gambaran mengenai kesesuaian pelaksanaan audit internal pada PT
Puhan Indonesia terhadap standar tersebut.
Kertas kerja ini disusun berdasarkan wawancara kepada penanggungjawab
fungsi audit internal pada PT Puhan Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan kertas kerja ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sebagai perbaikan kertas kerja ini.

vi


UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapakan puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan
penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan kertas kerja ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak dan Ibuku serta kakakku tercinta yang selalu mendoakan, memberi
semangat dan motivasi dalam mengerjakan kertas kerja ini.
2. Ibu DR. Suzy Noviyanti, MM., CPA, selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk memberikan masukan dan saran yang sangat
bermanfaat bagi penulis dari awal sampai akhir penulisan kertas kerja ini
dengan penuh dukungan dan kesabaran.
3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA., Ph.D. , selaku Dekan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
4. Bapak Petrus Wijayanto, SE selaku wali studi yang telah membimbing dan
memberikan saran kepada penulis selama menempuh pendidikan di UKSW
Salatiga.
5. Ibu Endah, selaku karyawan dan penanggungjawab fungsi audit Internal PT
Puhan Indonesia, yang telah meluangkan waktu dalam membantu penulis
selama melakukan penelitian.

6. Staff pengajar yang telah memberikan bekal ilmu selama masa kuliah dan juga
staff TU yang telah membantu kelancaran dalam studi.
7. Sahabat-sahabatku : Hani, Kris, Lia, Dewi, Desy, Asti, Rhya, Risa, Nyonyo,
Sendy, Ian, Rio yang selalu memberikan semangat dan yang selalu menghibur
penulis.
8. Kekasih tercinta, terima kasih atas dukungan dan semangat yang selalu
diberikan hingga kini.
9. Semua teman FEB angkatan 2008

vii

Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah banyak membantu penulis sampai akhir penulisan kertas kerja ini. Akhir
kata, penulis berharap semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Salatiga, Juni 2013
Penulis

viii


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………..

i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi....................................................................

ii

Lembar Pengesahan..........................................................................................
Motto dan Persembahan...................................................................................

iii

Abstract.............................................................................................................

iv

Abstrak..............................................................................................................

v

Kata Pengantar..................................................................................................

vi

Ucapan Terimakasih.........................................................................................

vii

Daftar Isi...........................................................................................................

ix

Daftar Tabel......................................................................................................

xi

Daftar Lampiran...............................................................................................

xii

Pendahuluan......................................................................................................

1

Telaah Teoritis………………………………………………………………..

5

Metode Penelitian.............................................................................................

22

Unit analisis dan unit observasi………………………………………………

22

Jenis dan Sumber Data……………………………………………………….

22

Metode Pengumpulan Data…………………………………………………..

22

Teknik dan Langkah-langkah Analisis……………………………………...

23

Analisis dan Pembahasan.................................................................................

24

Kesimpulan.......................................................................................................

45

Implikasi Terapan…………………………………………………………….

46

ix

Keterbatasan Penelitian....................................................................................

47

Daftar Pustaka................................................................................................

48

Daftar Riwayat Hidup......................................................................................

49

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Persepsi Standar Atribut dan Standar Kinerja Audit Internal pada PT
Puhan Indonesia ………………………………………………............

xi

29

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian…………………………………….

50

Lampiran 2 Struktur Organisasi..…………………………………………….

51

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Audit..……………………………………….

52

Lampiran 4 Laporan Ketidaksesuaian…..……………………………………

53

Lampiran 5 Laporan Observasi / Saran.……………………………………...

54

Lampiran 6 Laporan Assessment....…………………………………………..

55

Lampiran 7 Laporan Hasil Audit Internal..…………………………………..

56

xii

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan jaman, ketidakstabilan perekonomian serta
persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat membuat perusahaan terdorong
untuk tetap mempertahankan eksistensinya. Audit internal merupakan salah satu
teknik yang dapat menunjang efektivitas pengendalian internal suatu organisasi.
Auditor internal sering kali berfokus pada ketaatan terhadap kebijakan dan
peraturan serta upaya meningkatkan efisiensi operasi (M Guy, 2003:408).
Audit internal merupakan suatu teknik guna mengatasi risiko yang
meningkat akibat semakin pesatnya laju perkembangan dunia usaha yang semakin
dinamis pada era globalisasi ini. Sumber informasi yang sifatnya tradisional dan
informal sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pihak manajemen yang
bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak teramati secara langsung. Hasil dari
audit internal diharapkan dapat meningkatkan reliabilitas informasi tentang
keadaan dalam unit-unit yang diawasinya (Hery, 2004:24).
Audit internal merupakan suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai
perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayai, efisiensi,
kegunaan catatan-catatan (akuntansi), serta pengendalian intern yang terdapat
dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pimpinan perusahaan
(manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diaudit
(Tugiman, 1997). Menurut Institute of Internal Auditor (IIA), definisi resmi
internal audit adalah aktivitas independen, objektif dan konsultasi yang dirancang
1

untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal
diharapkan mampu membantu organisasi dalam mencapai tujuannya secara
sistematis melalui pendekatan secara disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata
kelola.
Mengingat semakin berkembangnya sistem usaha, maka peranan audit
internal menjadi semakin penting dalam suatu perusahaan. Independensi sangat
diperlukan oleh auditor internal dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam
rangka menciptakan kinerja dan eksistensi perusahaan yang baik, maka diperlukan
seorang auditor internal yang handal dan bertanggung jawab meskipun pada
masing-masing perusahaan memiliki kriteria auditor internal yang berbeda-beda.
Semakin tinggi kompleksitas atas transaksi suatu perusahaan, maka diperlukan
auditor internal yang lebih berkompeten agar mampu mendeteksi segala bentuk
kecurangan, pemborosan maupun kekeliruan sekecil apapun jumlahnya selama
dalam batas materialitas yang telah ditetapkan.
Salah satu faktor utama yang menjadi tolok ukur kesuksesan suatu
organisasi adalah tercapainya laba yang optimal. Akses penuh terhadap data dan
informasi yang berhubungan dengan seluruh kegiatan operasional perusahaan
sangat diperlukan demi tercapainya pekerjaan audit yang maksimal. Institute of
Internal Auditors (IIA) menyatakan tujuan audit internal adalah untuk membantu
anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
PT Puhan Indonesia berawal dari sebuah usaha distribusi produk cat.
Perusahaan ini memulai usaha pabrikan di tahun 2000 dan terus-menerus
2

berkembang dan selalu berupaya untuk peningkatan kualitas di berbagai lini dan
fungsi, hingga kini produk-produknya telah tersebar di beberapa wilayah di
Indonesia. Di dalam struktur organisasinya PT Puhan tidak memiliki auditor
internal. Namun dalam setiap kegiatan audit internal yang dilakukan,
penanggungjawab fungsi audit internal ditangani oleh beberapa orang yang
tergabung dalam sebuah tim yang menurut pandangan manajemen dianggap
berkompeten dalam bidang audit internal.
Menurut Boynton (2003: 6-7) dijelaskan bahwa terdapat tiga tipe audit,
yaitu : 1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit), 2. Audit
Kepatuhan (Compliance Audit), 3. Audit Operasional (Operational Audit) atau
sering juga disebut dengan Audit Manajemen atau Audit Kinerja. Dalam
penelitian ini, hanya terdapat satu tipe audit yang dilakukan oleh auditor internal
pada PT Puhan yaitu audit operasional. Audit kepatuhan belum diterapkan oleh
auditor internal perusahaan ini karena sepenuhnya masih ditangani oleh pihak
HRD dengan kepala bagian terkait, sedangkan audit laporan keuangan
dilaksanakan oleh auditor eksternal. Pelaksanaan audit internal pada PT Puhan
dapat dilaksanakan beberapa kali dalam setahun sesuai kebutuhan serta dilakukan
tanpa pemberitahuan sama sekali berdasarkan rencana audit serta pertimbangan
dewan direksi.
Menurut Tugiman (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa jasa
audit internal yang berkualitas akan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja
perusahaan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa audit internal
yang dilakukan dalam suatu organisasi ternyata akan dapat memberikan pengaruh
3

yang positif terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Hal-hal tersebut yang
memotivasi penulis untuk melakukan penelitian mengenai fungsi audit internal di
PT Puhan. Bahwa pelaksanaan audit internal perusahaan sudah dilaksanakan
dengan menjalankan fungsinya dalam menilai hasil pekerjaan fungsi-fungsi yang
lain dalam organisasi dan telah memastikan bahwa seluruh elemen serta aktivitas
perusahaan telah mencerminkan dipatuhinya ketentuan manajemen yang berlaku.

Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting mengingat semakin
kompleksnya lingkup usaha pada suatu perusahaan. Peran auditor internal dalam
hubungannya dengan pengendalian internal perusahaan berkepentingan demi
tercapainya efisiensi, efektivitas dan ketaatan dalam pelaksanaan operasional
perusahaan, serta berperan dalam pemberian rekomendasi serta saran-saran
perbaikan kepada manajemen. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang persepsi fungsi audit internal yang pada penelitian ini dilakukan
pada perusahaan manufaktur dengan mengambil judul “Persepsi fungsi audit
internal pada PT Puhan Indonesia.”

Persoalan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya,
maka yang menjadi persoalan dalam penelitian ini adalah :
1.

Bagaimana penerapan fungsi audit internal pada PT Puhan Indonesia terhadap
Standar Profesi Audit Internal?

Tujuan Penelitian

4

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi fungsi audit
internal pada PT Puhan Indonesia atas kesesuaiannya terhadap Standar Profesi
Audit Internal.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.

Bagi perusahaan, untuk dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan
fungsi audit internal yang diterapkan pada PT Puhan Indonesia.

2.

Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan
beberapa teori yang diperoleh dalam kegiatan perkuliahan.

3.

Bagi pihak lain yang berkepetingan, untuk memberikan informasi yang
berkenaan dengan peran atau fungsi audit internal dalam suatu perusahaan.

TELAAH TEORITIS

Audit Internal
Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen
dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai
tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan
proses governance (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004 : 9).

5

Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang
diterapkan dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan organisasi sebagai jasa yang diberikan kepada organisasi
tersebut (Munawir, 1995 : 14).
Audit Internal adalah kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen
dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
pendekatan yang sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola (The Institute
of Internal Auditors, 2009).

Fungsi Audit Internal
Fungsi audit internal merupakan sebuah departemen, bagian, divisi, satuan,
tim konsultan atau pihak lain yang memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi
secara objektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasi organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal,
2004 : 27). Kegiatan audit dilakukan dengan cara menyediakan jasa dalam
menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar penting
terhadap kegiatan manajemen. Audit internal berhubungan dengan semua tahap
kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit sebagai catatan
akuntansi (Mulyadi, 2002 : 211).

Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton (2003: 6-7) terdapat tiga jenis audit antara lain :
6

a. Audit laporan keuangan (financial statement audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang
laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat
apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP).
b. Audit kepatuhan (compliance audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk
menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai
dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu.
c. Audit Operasional (operational audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang
efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
pencapaian tujuan tertentu.

Standar Profesi Audit Internal menurut Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Internal
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, profesi auditor internal perlu
memahami standar perilaku yang tinggi agar dapat mengemban tanggung jawab
secara efektif serta pelaksanaan pekerjaan yang handal. Standar Profesi Audit
Internal merupakan awal dari serangkaian Pedoman Praktik Audit Internal (PPAI)
yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam praktek pelaksanaan audit
internal. Standar Profesi Audit Internal ini merupakan adaptasi dari The Code of
Ethics dan

The Standards IIA yang disesuaikan dengan kondisi dan
7

perkembangan di Indonesia melalui serangkaian proses review oleh tim yang
mewakili Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. Sebagai acuan untuk
menilai efektivitas peranan auditor internal dalam melaksanakan tugasnya, maka
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal yang merupakan gabungan
organisasi profesi yang berkaitan dengan audit di Indonesia menerbitkan Standar
Profesi Audit Internal (SPAI).
Standar Profesi Audit Internal terdiri atas Standar Atribut dan Standar
Kinerja. Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan
pihak-pihak yang melakukan kegiatan audit internal. Standar Kinerja menjelaskan
sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit.
Berikut ini Standar Profesi Audit Internal menurut Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Internal :

Standar Profesi Audit Internal
Standar Atribut
1000

Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung jawab
Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab fungsi audit internal harus
dinyatakan secara formal dalam Charter Audit Internal, konsisten dengan
Standar Profesi Audit Internal (SPAI), dan mendapat persetujuan dengan
Pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi.

1100

Independensi dan Objektivitas
Fungsi audit internal harus independen, dan auditor internal harus objektif
dalam melaksanakan pekerjaanya.
8

1110

Independensi Organisasi
Fungsi audit internal harus detempatkan pada posisi yang
memungkinkan fungsi tersebut memenuhi tanggung jawabnya.
Independensi akan meningkat jika fungsi audit internal memiliki
akses komunikasi yang memadai terhadap Pimpinan dan Dewan
Pengawas Organisasi.

1120 Objektivitas Auditor Internal
Auditor internal harus memiliki sikap mental yang objektif, tidak
memihak dan menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan
kepentingan (conflict of interest).
1130 Kendala terhadap Prinsip Independensi dan Objektivitas
Jika prinsip independensi dan objektivitas tidak dapat dicapai baik
secara fakta maupun kesan, hal ini harus diungkapkan kepada pihak
yang berwenang. Teknis dan rincian pengungkapan ini tergantung
kepada alasan tidak terpenuhinya prinsip indepensi dan objektivitas
tersebut.
1200

Keahlian dan Kecermatan Profesional
Penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian dan
kecermatan profesional.
1210

Keahlian
Auditor Internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung
jawab perorangan. Fungsi audit Internal secara kolektif harus
9

memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung
jawabnya.
1210.1



Penanggungjawab

Fungsi

Audit

Internal

harus

memperoleh saran dan asistensi dari pihak yang kompeten jika
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dari staf auditor
internal tidak memadai untuk pelaksanaan sebagian atau seluruh
penugasannya.
1210.2 – Auditor Internal harus memiliki pengetahuan yang
memadai untuk dapat mengenali, meneliti, dan menguji adanya
indikasi kecurangan.
1210.3 – Fungsi Audit Internal secara kolektif harus memiliki
pengetahuan tentang resiko dan pengendalian yang penting dalam
bidang teknologi informasi dan teknik-teknik audit berbasis
teknologi informasi yang tersedia.
1220 Kecermatan Profesional
Auditor Internal harus menerapkan kecermatan dan keterampilan
yang layaknya dilakukan oleh seorang auditor internal yang
prudent dan kompeten.
1220.1 – Dalam menerapkan kecermatan profesional auditor
internal perlu mempertimbangkan:
a. Ruang lingkup penugasan.
b. Kompleksitas dan materialitas yang dicakup dalampenugasan.
10

c. Kecukupan dan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan
proses governance.
d. Biaya dan manfaat penggunaan sumber daya dalam penugasan.
e. Penggunaan teknik-teknik audit berbantuan komputer dan
teknik-teknik analisis lainnya.
1230

Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan (PPL)
Auditor Internal harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan kompetensinya melalui Pengembangan Profesional yang
Berkelanjutan.

1330

Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal
Penanggungjawab Fungsi Audit Internal harus mengembangkan dan
memelihara program quality assurance, yang mencakup seluruh aspek dari
fungsi audit internal dan secara terus menerus memonitor efektivitasnya.
Program ini mencakup penilaian kualitas internal dan eksternal secara
periodik serta pemantauan internal yang berkelanjutan. Program ini harus
dirancang untuk membantu fungsi audit internal dalam menambah nilai
dan meningkatkan operasi perusahaan serta memberikan jaminan bahwa
fungsi audit internal telah sesuai dengan Standar dan Kode Etik Audit
Internal.
1310

Penilaian terhadap Program Quality Assurance
Fungsi audit internal harus menyelenggarakan suatu proses untuk
memonitor dan menilai efektivitas Program quality assurance

11

secara keseluruhan. Proses

ini

harus mencakup penilaian

(assessment) internal maupun eksternal.
1310.1 – Penilaian Internal. Fungsi audit internal harus melakukan
penilaian internal yang mencakup:
a. Reviu yang berkesinambungan atas kegiatan dan kinerja fungsi
audit internal, dan
b. Reviu berkala yang dilakukan melalui Self Assessment atau oleh
pihak lain dari dalam organisasi yang memiliki pengetahuan
tentang standar dan praktik audit internal.
1310.2 – Penilaian Eksternal. Penilaian Eksternal harus dilakukan
sekurang- kurangnya sekali dalam tiga tahun oleh pihak luar
perusahaan yang independen dan kompeten.
1320

Pelaporan Program Quality Assurance
Penanggungjawab fungsi audit internal harus melaporkan hasil
reviu dari pihak eksternal kepada Pimpinan dan Dewan Pengawas
Organisasi.

1330

Pernyataan Kesesuaian dengan SPAI
Dalam laporan kegiatan periodiknya, auditor internal harus
memuat pernyataan bahwa aktivitasnya „dilaksanakan sesuai
dengan Standar Profesi Audit Internal‟. Pernyataan ini harus
didukung dengan hasil penilaian program quality assurance.

1340

Pengungkapan atas Ketidakpatuhan

12

Dalam hal terdapat ketidak-patuhan terhadap SPAI dan Kode Etik
yang mempengaruhi ruang lingkup dan aktivitas fungsi audit
internal secara signifikan, maka hal ini harus diungkapkan kepada
Pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi.

Standar Kinerja
2000

Pengelolaan Fungsi Audit Internal
Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengelola fungsi audit
internal secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kegiatan
fungsi tersebut memberikan nilai tambah bagi Organisasi.
2010

Perencanaan
Penanggungjawab

fungsi

audit

internal

harus

menyusun

perencanaan yang berbasis risiko (risk-based plan) untuk
menetapkan prioritas kegiatan audit internal, konsisten dengan
tujuan organisasi.
2010.1 – Rencana penugasan audit internal harus berdasarkan
penilaian risiko yang dilakukan paling sedikit setahun sekali.
Masukan dari Pimpinan dan Dewan Pengawas Organisasi serta
perkembangan terkini harus juga dipertimbangkan dalam proses
ini. Rencana penugasan audit internal harus mempertimbangkan
potensi untuk meningkatkan pengelolaan risiko, memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kegiatan organisasi.
2020

Komunikasi dan Persetujuan
13

Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengkomunikasikan
rencana kegiatan audit, dan kebutuhan sumber daya kepada
Pimpinan dan Dewan Organisasi untuk mendapat persetujuan.
Penanggungjawab

fungsi

audit

internal

juga

harus

mengkomunikasikan dampak yang mungkin timbul karena adanya
keterbatasan sumber daya.
2030

Pengelolaan Sumberdaya
Penanggungjawab fungsi audit internal harus memastikan bahwa
sumberdaya fungsi audit internal sesuai, memadai, dan dapat
digunakan secara efektif untuk mencapai rencana-rencana yang
telah disetujui.

2040

Kebijakan Prosedur
Penanggungjawab

fungsi

audit

internal

harus

menetapkan

kebijakan dan prosedur sebagai pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan fungsi audit internal.
2050

Koordinasi
Penanggungjawab fungsi audit internal harus berkoordinasi dengan
pihak internal dan eksternal organisasi yang melakukan pekerjaan
audit untuk memastikan bahwa lingkup seluruh penugasan tersebut
sudah memadai dan meminimalkan duplikasi.

2060

Laporan Kepada Pimpinan dan Dewan Pengawas
14

Penanggungjawab fungsi audit internal harus menyampaikan
laporan secara berkala kepada pimpinan dan dewan pengawas
mengenai perbandingan rencana dan realisasi yang mencakup
sasaran, wewenang, tanggung jawab, dan kinerja fungsi audit
internal. Laporan ini harus memuat permasalahan mengenai risiko,
pengendalian, proses governance, dan hal lainnya yang dibutuhkan
atau diminta oleh pimpinan dan dewan pengawas.
2100 Lingkup Penugasan
Fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan
governanc, dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, teratur dan
menyeluruh.
2110

Pengelolaan Risiko
Fungsi audit internal harus membantu organisasi dengan cara
mengidentifikasi

dan

mengevaluasi

risiko

signifikan

dan

memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko
dan sistem pengendalian intern.
2120

Pengendalian
Fungsi audit internal harus membantu organisasi dalam memelihara
pengendalianintern yang efektif dengan cara mengevaluasi
kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian tersebut, serta
mendorong

peningkatan

berkesinambungan.
15

pengendalian

intern

secara

2120.1 – Berdasarkan hasil penilaian risiko, fungsi audit internal
harus mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian
intern, yang mencakup governance, kegiatan operasi dan sistem
informasi organisasi. Evaluasi sistem pengendalian intern harus
mencakup:
a. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi.
b. Keandalan dan integritas informasi.
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d. Pengamanan aset organisasi.
2120.2 – Fungsi audit internal harus memastikan sampai sejauh
mana sasaran dan tujuan program serta kegiatan operasi telah
ditetapkan dan sejalan dengan sasaran dan tujuan organisasi.
2120.3 – Auditor internal harus mereviu kegiatan operasi dan
program untuk memastikan sampai sejauh mana hasil-hasil yang
diperoleh konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
2120.4 – Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern
diperlukan kriteria yang memadai.
2130

Proses Governance
Fungsi audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi
yang sesuai untuk meningkatkan proses governance dalam
mencapai tujuan-tujuan berikut:
16

a. Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai di dalam
organisasi.
b. Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang efektif dan
akuntabilitas.
c. Secara efektif mengkomunikasikan risiko dan pengendalian
kepada unit-unit yang tepat di dalam organisasi.
d. Secara

efektif

mengkomunikasi

mengkoordinasikan
informasi

di

kegiatan

antara,

dari,

pimpinan,

dan
dewan

pengawas, auditor internal dan eksternal serta manajemen.
2130.1 – Fungsi audit internal harus mengevaluasi rancangan,
implementasi dan efektivitas dari kegiatan, program dan sasaran
organisasi yang berhubungan dengan etika organisasi.
2200

Perencanaa Penugasan
Auditor internal harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana
untuk setiap penugasan yang mencakup ruang lingkup, sasaran, waktu dan
alokasi sumberdaya.
2200.1 – Pertimbangan Perencanaan
Dalam

merencanakan

penugasan,

auditor

internal

harus

mempertimbangkan:
a. Sasaran dari kegiatan yang sedang direviu dan mekanisme yang
digunakan kegiatan tersebut dalam mengendalikan kinerjanya.
b. Risiko signifikan atas kegiatan, sasaran, sumberdaya, dan
operasi yang direviu serta pengendalian yang diperlukan untuk
17

menekan dampak risiko ke tingkat yang dapat diterima oleh
organisasi.
c. Kecukupan dan efektivitas pengelolaan risiko dan sistem
pengendalian intern.
d. Peluang yang signifikan untuk meningkatkan pengelolaan risiko
dan sistem pengendalian intern.
2210 Sasaran Penugasan
Sasaran untuk setiap penugasan harus ditetapkan.
2220 Ruang Lingkup Penugasan
Agar sasaran penugasan tercapai maka Fungsi Audit Internal harus
menentukan ruang lingkup penugasan yang memadai.
2230 Alokasi Sumberdaya Penugasan
Auditor internal harus menentukan sumberdaya yang sesuai untuk
mencapai sasaran penugasan. Penugasan staf harus didasarkan pada
evaluasi atas sifat dan kompleksitas penugasan, keterbatasan
waktu, dan ketersediaan sumberdaya.
2240 Program Kerja Penugasan
Auditor internal harus menyusun dan mendokumentasikan program
kerja dalam rangka mencapai sasaran penugasan.
2240.1 – Program kerja harus menetapkan prosedur untuk
mengidentifikasi,

menganalisis,

mengevaluasi,

dan

mendokumentasikan informasi selama penugasan. Program kerja
ini

harus

memperoleh
18

persetujuan

sebelum

dilaksanakan.

Perubahan atau penyesuaian atas program kerja harus segera
mendapat persetujuan.
2300

Pelaksanaan Penugasan
Dalam melaksanakan audit, auditor internal harus mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi yang
memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
2310

Mengidentifikasi Informasi
Auditor Internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai,
handal, relevan, dan berguna untuk mencapai sasaran penugasan.

2320

Analisis dan Evaluasi
Auditor internal harus mendasarkan kesimpulan dan hasil
penugasan pada analisis dan evaluasi yang tepat.

2330

Dokumentasi Informasi
Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan
untuk mendukung kesimpulan dan hasil penugasan.

2340

Supervisi Penugasan
Setiap penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan
tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya
kemampuan staf.

2400 Komunikasi Hasil Penugasan
Auditor internal harus mengkomunikasikan hasil penugasannya secara
tepat waktu.
2410

Kriteria Komunikasi
19

Komunikasi harus mencakup sasaran dan lingkup penugasan,
simpulan, rekomendasi, dan rencana tindak lanjutnya.
2410.1 – Komunikasi akhir hasil penugasan, bila memungkinkan
memuat opini keseluruhan dan kesimpulan auditor internal.
2410.2 – Auditor internal perlu memberikan apresiasi, dalam
komunikasi hasil penugasan, terhadap kinerja yang memuaskan
dari kegiatan yang direviu.
2410.3 – Bilamana hasil penugasan disampaikan kepada pihak di
luar organisasi, maka pihak yang berwenang harus menetapkan
pembatasan dalam distribusi dan penggunaannya.
2420

Kualitas Komunikasi
Komunikasi yang disampaikan baik tertulis maupun lisan harus
akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap, dan tepat
waktu.
2420.1 – Kesalahan dan Kealpaan
Jika komunikasi final mengandung kesalahan dan kealpaan,
penanggungjawab fungsi audit internal harus mengkomunikasikan
informasi yang telah dikoreksi kepada semua pihak yang telah
menerima komunikasi sebelumnya.

2430

Pengungkapan atas Ketidakpatuhan terhadap Standar
Dalam hal terdapat ketidakpatuhan terhadap standar yang
mempengaruhi

penugasan tertentu, komunikasi hasil-hasil

penugasan harus mengungkapkan:
20

a. Standar yang tidak dipatuhi
b. Alasan ketidakpatuhan
c. Dampak dari ketidakpatuhan terhadap penugasan
2440

Penyampaian Hasil-hasil Penugasan
Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengkomunikasikan
hasil penugasan kepada pihak yang berhak.

2500

Pemantauan Tindak Lanjut
Penanggungjawab fungsi audit internal harus menyusun dan menjaga
sistem untuk memantau tindak-lanjut hasil penugasan yang telah
dikomunikasikan kepada manajemen.
2510

Penyusunan Prosedur Tindak Lanjut
Penanggungjawab fungsi audit internal harus menyusun prosedur
tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa manajemen
telah melaksanakan tindak-lanjut secara efektif, atau menanggung
risiko karena tidak melakukan tindak-lanjut.

2600 Resolusi Penerimaan Risiko oleh Manajemen
Apabila manajemen senior telah memutuskan untuk menanggung risiko
residual

yang sebenarnya tidak dapat

diterima oleh organisasi,

penanggungjawab fungsi audit internal harus mendiskusikan masalah ini
dengan manajemen senior. Jika diskusi tersebut tidak menghasilkan
keputusan yang memuaskan, maka penanggungjawab fungsi audit internal
dan manajemen senior harus melaporkan hal tersebut kepada pimpinan dan
dewan pengawas organisasi untuk mendapatkan resolusi.
21

METODE PENELITIAN

Unit analisis dan unit observasi
Dalam penelitian ini fungsi audit internal pada PT Puhan akan menjadi
unit analisis. Sedangkan yang dijadikan sebagai unit observasi yaitu auditor
internal PT Puhan.

Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara terhadap pihak yang ditunjuk oleh manajemen
dalam memegang kendali atas kegiatan audit internal perusahaan. Penelitian ini
bersifat menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti, maka
penelitian ini berupa penelitian deskriptif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Yang termasuk dalam data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
hasil wawancara mengenai fungsi audit internal pada PT Puhan. Sedangkan data
sekunder pada penelitian ini berupa dokumen pendukung yang diperoleh dari PT
Puhan. Data tersebut antara lain struktur organisasi, gambaran umum perusahaan,
contoh konsep pelaksanaan audit dan data lain yang relevan.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang menyeluruh metode pengumpulan data yang
akan dilakukan melalui metode :
Wawancara
22

Melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dalam
penyediaan informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini pihak yang
diwawancara yaitu pihak yang berkompeten yang ditunjuk oleh
manajemen dalam melakukan audit internal yang secara struktur organisasi
berada pada posisi HRD.
Dokumentasi
Mengambil data yang diperoleh dari dokumen-dokumen pada PT Puhan.
Meliputi struktur organisasi, visi-misi dan gambaran umum perusahaan,
serta konsep prosedur pelaksanaan proses audit internal antara lain : daftar
pertanyaan audit; laporan ketidaksesuaian; observasi / saran; laporan
assesment; serta laporan hasil audit internal.

Teknik dan Langkah-langkah Analisis

Teknik analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Dengan menguraikan hasil penelitian kemudian dideskripsikan
berdasarkan landasan teori yang telah disusun. Hal ini digunakan untuk
mengetahui fungsi audit internal yang diterapkan oleh perusahaan berdasarkan
Standar Profesi Audit Internal, sehingga dapat diketahui kelemahan dalam fungsi
audit internal pada PT Puhan Indonesia.

Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Mendeskripsikan gambaran umum obyek melalui data-data yang diperoleh
yang ada pada PT Puhan Indonesia.

23

2.

Memahami isi dari Standar Profesi Audit Internal menurut Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal.

3.

Memahami fungsi audit internal pada PT Puhan melalui wawancara dan
observasi. Hal ini untuk memberikan pengetahuan yang memadahi mengenai
pelaksanaan audit internal pada PT Puhan Indonesia.

4.

Melakukan analisis dengan membandingkan pelaksanaan audit internal PT
Puhan Indonesia dengan Standar Profesi Audit Internal untuk menentukan
apakah fungsi audit internal PT Puhan sudah memadai atau belum.

5.

Mentukan kelemahan dari fungsi audit internal pada PT Puhan Indonesia
yang telah diterapkan selama ini.

6.

Menarik kesimpulan dari hasil analisis atas fungsi audit internal pada PT
Puhan Indonesia apakah telah sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Puhan indonesia memulai usaha pabrikan sejak tahun 2000 dan
menempati areal pabrik seluar 3,2 ha yang terletak di Jl. Abimayu No.1,
Klampeyan, Noborejo, Salatiga. Perusahaan ini pada awal berdirinya tumbuh dari
sebuah usaha distribusi cat kemudian berkembang menjadi perusahaan yang
menjawab tantangan kebutuhan pasar pada operasional proses produksi yang
optimal dalam penyediaan segala macam bahan bangunan yang lebih
memfokuskan pada produk architectural paint dan water base adhesive.
24

Visi dan Misi Perusahaan
PT Puhan mempunyai visi yaitu memberikan sumbangsih bagi masyarakat
dan negara dengan menciptakan kesempatan kerja bagi ribuan masyarakat pencari
kerja melalui suatu bentuk usaha yang berkembang dan menguntungkan.
Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi PT Puhan antara lain :
1.

Menjadikan perusahaan besar yang abadi dengan standart kualitas produksi
dan sumber daya manusia yang tinggi.

2.

Menghasilkan produk yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

3.

Memperhatikan kelestarian lingkungan dengan penggunaan bahan baku yang
ramah lingkungan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT Puhan Indonesia dalam
mengatur manajemennya adalah struktur organisasi garis yang menunjukkan suatu
kekuasaan tertinggi terletak pada pimpinan perusahaan, yang mengkoordinir
seluruh aktivitas perusahaan, menentukan kebijaksanaan perusahaan dan
mengawasi perusahaan serta di dukung dengan adanya staff yang berkewajiban
memberi usulan, saran, dan masukan kepada pimpinan.
Kegiatan audit internal telah dilakukan pada PT Puhan Indonesia, namun
pada struktur organisasinya posisi audit internal tidak tercantum secara teknis
dikarenakan kegiatan audit internal perusahaan masih dilakukan secara manual
dan kegiatan audit internalnya tidak ditangani oleh seseorang yang mempunyai
latar belakang auditor internal. Maka dari itu, pihak manajemen telah
25

mempercayakan pelaksanaan audit internal kepada orang-orang yang terbentuk
dalam suatu tim audit internal yang ditunjuk oleh manajemen yang dianggap
berkompeten dalam bidang audit internal. Namun demikian segala bentuk
tanggung jawab auditor internal langsung berada di bawah dewan direksi.

Kedudukan Audit Internal Dalam Perusahaan
Dalam rangka menjaga dan mengawasi jalannya kegiatan usaha agar
terhindar dari kecurangan dan kesalahan, PT Puhan Indonesia mempunyai satuan
pengawas baik dari pihak internal maupun pihak eksternal. Pengawasan dari pihak
eksternal berasal dari Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh perusahaan.
Sedangkan pengawasan internal perusahaan ditangani oleh pihak-pihak yang
menurut manajemen dianggap berkompeten dalam menangani kegiatan audit
internal yang terbentuk dalam suatu tim meskipun tidak tercantum secara teknis
dalam struktur organisasi perusahaan dan lebih tepat disebut sebagai satgas.
Pelaksanaan audit internal yang dilakukan pada PT Puhan Indonesia dapat
dilaksanakan beberapa kali dalam setahun sesuai kebutuhan perusahaan.
Pelaksanaan audit tersebut dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu
berdasarkan rencana audit serta pertimbangan Dewan Direksi.

Pelaksanaan Pekerjaan Audit Internal pada PT Puhan
1.

Perencanaan audit
Perencanaan audit (audit planning) merupakan langkah pertama yang
dilakukan oleh auditor internal PT Puhan sebelum melakukan pekerjaan
audit. Rencana audit ini terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan dari
26

Dewan Direksi sebelum dilakukan pengesahan. Rencana audit yang telah
disahkan ini akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan audit. Dalam
hal ini, rencana audit harus memperhatikan kepentingan dan tujuan yang akan
dicapai oleh perusahaan.
2.

Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit internal pada PT Puhan dapat dilakukan lebih dari
satu kali dalam setahun sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Biasanya audit
akan dilaksanakan secara mendadak pada waktu yang tidak terduga.
Pelaksanaan audit internal pada PT Puhan lebih menitikberatkan pada sistem
dan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan audit atas
kepatuhan belum diterapkan pada perusahaan ini dan sepenuhnya masih
berada di bawah tanggung jawab HRD.
Pengujian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan audit untuk
memperoleh informasi yang ada untuk selanjutnya dievaluasi apakah kinerja
dari objek yang direvieu sudah berjalan sesuai prosedur yang seharusnya.
Dalam hal ini kompetensi, objektivitas, dan integritas auditor sangat
menentukan sejauh mana laporan audit dapat membantu perusahaan dalam
menemukan kecurangan serta tingkat efektivitas dan efisiensi atas kegiatan
operasi untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Meskipun tim audit internal
yang ada pada PT Puhan bukan merupakan auditor senior, namun mereka
selalu berusaha meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan audit
sehingga mampu menjadikan tim audit yang dapat diandalkan sesuai dengan

27

kriteria yang diharapkan perusahaan dan sejauh ini belum pernah terjadi
kesalahan yang berarti yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
Posisi auditor internal PT Puhan tidak terstruktur dalam organisasi
perusahaan. Namun tanggung jawab mereka berada langsung di bawah
Dewan Direksi dan bersifat independen. Kegiatan audit yang dilakukan hanya
terbatas pada tingkat manajemen di bawah Dewan Direksi, dan tim audit
tidak mempunyai wewenang yang cukup untuk melaksanakan audit pada
tingkat Direksi.
3.

Pelaporan dan Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan audit maka auditor internal menyusun laporan
audit untuk diserahkan kepada Dewan Direksi. Hasil dari laporan audit
internal pada PT Puhan dicetak dalam bentuk dokumen dan dilaporkan
langsung kepada Dewan Direksi. Laporan yang diserahkan antara lain :
a. Laporan Ketidaksesuaian
Laporan ini berisi mengenai uraian ketidaksesuaian yang terjadi pada
objek yang telah diaudit dan mencantumkan tindakan koreksi atau
pencegahan yang dapat dilakukan sebagai saran perbaikan dan pencegahan
atas ketidaksesuaian tersebut.
b. Laporan observasi / saran
Laporan ini berisi tentang uraian observasi atas kegiatan operasional yang
telah dilakukan oleh suatu bagian yang telah di audit pada perusahaan.
c. Laporan Assessment

28

Pada laporan ini auditor internal akan mencantumkan rangkuman hasil
assessment atau penilaian atas hasil audit serta memberikan rekomendasi
dan kesimpulan dari hasil assessment tersebut.
d. Laporan Hasil Audit Internal
Laporan terakhir yang disampaikan kepada Dewan Direksi yaitu laporan
hasil audit yang berisi hasil akhir dari audit internal yang telah dilakukan
beserta rekomendasinya. Tanggung jawab auditor internal pada PT Puhan
hanya terbatas sampai penyampaian rekomendasi atas hasil audit.
Sedangkan tindak lanjut atas hasil dari kegiatan audit sepenuhnya
ditangani oleh Dewan Direksi.

Analisis Audit Internal Berdasarkan Standar Profesi Audit Internal
Analisis audit internal PT Puhan Indonesia berdasarkan standar atribut dan
standar kinerja yang terangkum dalam Standar Profesi Audit Internal adalah
sebagai berikut:
Tabel 1
Persepsi terhadap Standar Atribut dan Standar Kinerja Audit Internal
Pada PT Puhan Indonesia

Standar Atribut
1. Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung jawab dinyatakan
secara formal
2. Independen dan Objektivitas
- Independensi Organisasi atas fungsi audit internal
- Objektivitas Auditor Internal
- Kendala terhadap Prinsip Independensi dan Objektivitas
diungkapkan kepada pihak berwenang
3. Keahlian dan Kecermatan Profesional
29

Ya

Tidak






-

-

Keahlian
 Penanggungjawaban Fungsi Audit Internal
memperoleh saran dan asisten dari pihak yang
kompeten.
 Auditor Internal memiliki pengetahuan yang
memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan
menguji adanya indikasi kecurangan.
 Fungsi Audit Internal secara kolektif memiliki
pengetahuan tentang resiko dan pengendalian yang
penting dalam bidang teknologi informasi dan
teknik-teknik audit berbasis teknologi informasi
yang tersedia.
Kecermatan Profesional
 Dalam menerapkan kecermatan profesional auditor
internal mempertimbangkan
a. Ruang lingkup penugasan
b. Kompleksitas dan materialitas yang dicakup
dalam penugasan
c. Kecukupan dan efektivitas manajemen resiko,
pengendalian dan proses governance
d. Biaya dan manfaat penggunaan sumber daya
dalam penugasan
e. Penggunaan teknik-teknik audit berbantuan
komputer dan teknik-teknik analisis lainnya.

Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan (PPL)
dilakukan oleh auditor internal dalam meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan profesinya.
4. Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal
- Penilaian terhadap Program Quality Assurance
dilakukan untuk menilai efektivitas yang mencakup :
 Penilaian Internal yang dalam prosesnya
melakukan:
 Reviu yang berkesinambungan atas kegiatan dan
kinerja fungsi audit internal
 Reviu berkala yang dilakukan melalui self
assesment atau pihak lain dalam organisasi yang
memiliki pengetahuan tentang standar dan
praktik audit internal
 Penilaian Eksternal yang dilakukan sekurangkurangnya sekali dalam tiga tahun oleh pihak lu