KEP.194 KEP BKIPM 2013
[Type the company name]
[Type the document
title]
[Type the document subtitle]
Sapta Keren, S.Pi
[Pick the date]
|i
SAMBUTAN
Pada Tahun 2011 Sub bagian Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi telah menyusun
pedoman untuk dapat menentukan kebutuhan berdasarkan prioritas dalam strategi sistem
informasi dan teknologi informasi serta mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi saat ini
dan yang akan datang kepada unit kerja lingkup BKIPM.
Sejalan dengan penyusunan pedoman standar maka pada Tahun 2012 dilakukan
penyusunan standar sarana prasarana teknologi informasi sebagai tindak lanjut atas pedoman
yang telah disusun sebelumnya. Standar ini yang akan menjadi acuan bagi unit kerja lingkup
BKIPM dalam perencanaan strategis yang terkait dengan perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana teknologi informasi, baik perencanaan yang bersifat jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan standar, terutama Tim Koordinasi Sarana dan Prasarana BKIPM Bagian Informasi
dan Kehumasan, dan semoga buku standar ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Desember 2012
Kepala Badan
ttd
Narmoko Prasmadji
ii |
PENGANTAR
Bagian informasi dan hubungan masyarakat berupaya menjembatani alih teknologi
informasi antara unit kerja pusat dan unit kerja daerah. Salah satu bentuk kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2011 lalu berupa pedoman standar sarana prasarana teknologi
informasi 2011. Hal inilah yang memicu Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat untuk
lebih meningkatkan peranannya sebagai jembatan teknologi informasi dengan melanjutkan
kegiatan tahun 2012 ini berupa Standar Sarana Prasarana Teknologi Informasi 2012.
Buku standar ini yang menjadi acuan bagi unit kerja pusat dan daerah dalam
menentukan program dan rencana kerja yang berbasis teknologi informasi. Dengan adanya
acuan dan pedoman yang jelas terhadap kebutuhan perangkat teknologi informasi diharapkan
unit kerja pusat dan unit kerja daerah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tugas pokok
dan fungsi yang diemban masing – masing unit kerja. Semakin ke depan tantangan dan
tuntutan terhadap perangkat teknologi informasi semakin luas dan tak terbatas, untuk itu perlu
penerapan alih teknologi informasi dengan standar yang jelas dan tegas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi sehingga
Standar Sarana Dan Prasarana Hardware Teknologi Informasi dapat diselesaikan.
Sekretaris Badan
ttd
Agus Priyono
| iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ................................................................................................................................................... i
PENGANTAR ................................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................................... vi
BAB I.
Bab II.
Bab III.
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2.
Landasan Hukum ................................................................................................................. 2
1.3.
Tujuan................................................................................................................................. 2
1.4.
Sasaran ............................................................................................................................... 3
1.5.
Ruang Lingkup ..................................................................................................................... 3
METODOLOGI ............................................................................................................................... 5
2.1.
Metode Penyusunan .......................................................................................................... 5
2.2.
Pembagian Standar ............................................................................................................ 5
2.3.
Standar Normatif................................................................................................................. 6
2.4.
Standar Kuantitatif .............................................................................................................. 9
KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR ............................................................................................ 10
3.1.
Standar Spesifik ................................................................................................................. 10
3.2.
Standar Organisasi............................................................................................................. 13
iv |
3.3.
Standar Pendukung ........................................................................................................... 17
3.4.
Kualifikasi........................................................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 25
|v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Spesifik ................................................................ 11
Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi ............................................................ 14
Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung........................................................... 18
Tabel 4. Standar Kualifikasi Hardware ................................................................................................. 23
vi |
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat ...................................... 26
Lampiran 2.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Daerah ................................... 27
Lampiran 3.
Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat ................................. 29
Lampiran 4.
Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah .............................. 30
Lampiran 5.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung
Per Unit Kerja Pusat........................................................................................................ 32
Lampiran 6.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung
Per Unit Kerja Daerah .................................................................................................... 33
Lampiran 7.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level ....................... 35
Lampiran 8.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level ............................. 36
Lampiran 9.
Daftar Istilah ...................................................................................................................... 37
|1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa paradigma baru dalam
produktivitas kinerja lembaga. Dengan perantara jaringan komputer dan internet kinerja
kementerian dapat ditingkatkan. Hal ini harus diimbangi dengan terpenuhinya perangkat
pendukung teknologi informasi dalam bentuk sarana dan prasarana teknologi informasi yang
berkesinambungan berdasarkan perkembangan teknologi informasi.
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan merupakan
garda paling depan dalam mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Ikan Karantina dan
berperan dalam keamanan hasil perikanan mempunyai fungsi pelayanan didalamnya.
Pelayanan yang dimaksud dalam hal sertifikasi produk perikanan. Kegiatan sertifikasi perlu
didukung sarana prasarana teknologi informasi untuk mempercepat dan mempermudah
pelayanan kepada masyarakat.
Guna mencapai pelayanan optimal, diperlukan informasi yang akurat dan tepat
mengenai perangkat standar terutama sarana dan prasarana teknologi informasi di masingmasing unit kerja khususnya lingkup BKIPM. Informasi tersebut diperlukan dalam proses
menentukan dan menetapkan hasil akhir dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan di
unit kerja lingkup BKIPM.
2|
Pengambilan keputusan dan kebijakan yang terkait sarana dan prasarana teknologi
informasi harus didukung oleh sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai standar. Oleh
karena itu perlu penyusunan Standar Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi lingkup BKIPM.
1.2.
LANDASAN HUKUM
Peraturan perundang – undangan yang terkait dan menjadi dasar hukum pembuatan
Pedoman Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi adalah :
1. Undang – undang Republik Indonesia No 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi elektronik.
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Government;
3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 41/PER/MEN.KOMINFO/
11/2007 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.15/MEN/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor : Kep.39/
MEN/SJ/2011 tentang Tim Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
1.3.
TUJUAN
Buku Standar ini disusun sebagai panduan dan acuan bagi unit kerja lingkup BKIPM
dalam menentukan dan menetapkan standar sarana dan prasarana teknologi informasi.
|3
1.4.
SASARAN
Sasaran penyusunan buku standar ini adalah unit kerja lingkup BKIPM mempunyai
pedoman dan acuan dalam merencanakan sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai
standar dan kebutuhan.
1.5.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup standar sarana prasarana teknologi informasi kelompok hardware
meliputi jumlah, kualifikasi dan waktu. Dalam hal jumlah, nilai – nilai kuantitatif pada standar
merupakan nilai yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja lingkup BKIPM. Apabila nilainya
dibawah standar maka perlu penambahan hardware agar sesuai standar. Jika nilainya sudah
sesuai standar atau melebihi standar maka hanya perlu melakukan upgrade hardware sesuai
spesifikasi.
Dalam hal kualifikasi, nilai – nilai spesifikasi pada standar dibagi menjadi 3 kategori yaitu
low level, middle level dan high level. Kategori tersebut di stratifikasi berdasarkan kebutuhan
spesifikasi dan ketersediaan anggaran pada unit kerja.
Dalam hal waktu, nilai – nilai standar kuantitatif dan spesifikasi akan mengalami
perubahan sesuai perkembangan teknologi informasi dan akan dievaluasi berdasarkan jangka
pendek, menengah dan panjang.
Nilai – nilai standar kuantitatif dan kualifikasi merupakan batasan minimal yang harus
dipenuhi untuk seluruh unit kerja baik pusat maupun daerah sesuai dengan ketentuan yang
tertuang pada buku standar ini. Perhitungan perangkat didasarkan pada penilaian Sistem
4|
Informasi Manajemen Aset dan Kekayaan Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang masuk dalam
kondisi baik dan bukan dalam kondisi rusak maupun rusak berat serta merupakan aset milik
BKIPM.
Pemilihan hardware disarankan bukan merupakan perangkat yang multifungsi dalam
satu perangkat seperti printer dan scanner dalam satu perangkat. Hal ini bermaksud agar
apabila terjadi kerusakan pada satu fungsi perangkat tidak mengganggu fungsi hardware yang
lain.
|5
BAB II
METODOLOGI
2.1.
METODE PENYUSUNAN
Metode penyusunan standar dilakukan berdasarkan :
a.
Pemetaan dan deskripsi fungsi utama dari hardware TI.
b.
Inventarisasi hardware TI yang terkait dengan pelaksanaan tugas dari unit-unit kerja
lingkup BKIPM.
2.2.
c.
Penyusunan pedoman standar hardware TI.
d.
Penyusunan standar hardware TI.
PEMBAGIAN STANDAR
Pembagian standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan :
a.
Standar Spesifik
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu
jenis kegiatan.
b. Standar Organisasi
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur
organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural,
fungsional dan non fungsional.
6|
c.
Standar Pendukung
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat
tergantikan oleh perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk
melengkapi standar spesifik maupun organisasi.
2.3.
STANDAR NORMATIF
a.
Standar Unit Kerja Pusat
Unit kerja pusat sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15
Tahun 2010 terdiri dari :
-
Sekretariat Badan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan penyerasian program dan
anggaran, kerja sama, serta pembinaan dan pemberian dukungan administratif
kepada semua unsur di lingkungan BKIPM.
-
Pusat Karantina Ikan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan
perkarantinaan
ikan
serta
pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaannya.
-
Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan perumusan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, monitoring,
evaluasi dan laporan di bidang sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
|7
-
Pusat Manajemen Mutu
Merupakan
unit
kerja
pusat
yang
bertugas
melaksanakan
perumusan
kebijakan,penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis,
monitoring, evaluasi dan laporan di bidang manajemen mutu otoritas kompeten.
-
Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BKIPM
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melakukan sesuai dengan tugas masingmasing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Unit kerja pusat khususnya Sekretariat Badan merupakan regulator dalam
pelaksanaan standar, yang salah satu tugas dan fungsinya mengatur, menentukan dan
menetapkan standar sarana dan prasarana teknologi informasi khususnya di unit kerja pusat.
Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat khususnya
Sub Bagian Sarana Prasarana Teknologi Informasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan sarana dan prasarana teknologi informasi terutama penyusunan standar sarana
prasarana teknologi informasi.
b. Standar Unit Kerja Daerah
Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 25 Tahun 2011 terdiri atas :
-
Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan operasional karantina ikan,
pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pencegahan masuk dan
tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ke/di/keluar wilayah Negara
8|
Republik Indonesia, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta
penerapan sistem manajemen mutu. Unit ini terdiri dari :
Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
yang selanjutnya disebut Balai Besar KIPM.
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I
yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas I.
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas
II yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas II.
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
Kelas I yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas I.
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
Kelas II yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas II.
-
Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan uji standar karantina ikan,
pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan yaitu Balai Uji Standar
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, yang
selanjutnya disingkat BUSKIPM.
Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pengujian dan
pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu, dan keamanan
hasil perikanan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu, dan
keamanan hasil perikanan.
Untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja daerah, perlu dukungan
teknologi informasi dalam melayani masyarakat. Dukungan tersebut dapat berupa penyiapan
sarana prasarana teknologi informasi yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
|9
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Berdasar pada uraian tersebut maka perlu adanya
standarisasi sarana prasarana teknologi informasi.
2.4.
STANDAR KUANTITATIF
Standar kuantitatif meliputi pengolahan data dengan kaidah-kaidah matematik
terhadap data angka atau numerik. Dalam hal ini standar kuantitatif diterjemahkan sebagai nilai
representasi dari perangkat ideal yang seharusnya dipenuhi. Setelah pengumpulan data maka
dilakukan analisis dan pengolahan data yang dibagi menjadi :
-
Persiapan
Melakukan pemilihan atau sortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang
terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud menyusun data agar
bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
-
Tabulasi
Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.
-
Analisis data
Dilakukan sesuai dengan pendekatan kebutuhan standar pada unit kerja yang terdiri
dari Standar Spesifik, Standar Organisasi dan Standar Pendukung.
10 |
BAB III
KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR
3.1.
STANDAR SPESIFIK
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu jenis kegiatan.
Jenis – jenis kegiatan yang dimaksud seperti persuratan, keuangan, perlengkapan, program,
kepegawaian, operasional, laboratorium serta data dan informasi. Tabel dibawah menampilkan
standar spesifik yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pada masing – masing unit kerja.
Perangkat yang di standarisasi antara lain Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna,
Monochrome, Dotmatrix), Scanner, UPS dan Storage.
| 11
Tabel 1. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Spesifik
Hardware
Kategori Standar
PC
Persuratan
Keuangan
SAI
GPP
PNBP
SPM, AFS
Perlengkapan
BMN
Persediaan
Program
RKAKL
Monev
Kepegawaian
SIMPEG
Absensi Pegawai
Operasional
A. Pelayanan frekuensi per hari > 80
B. Pelayanan frekuensi per hari 51 - 80
C. Pelayanan frekuensi per hari 21 - 50
D. Pelayanan frekuensi per hari 0 - 20
Laboratorium
Organoleptik
Parasit
Patologi
Jamur
Bakteri HPIK
Bakteri Mutu
Biologi Molekuler
Virus
ELISA
Culture sel
Kualitas Air
Immunologi
Kimia & Logam Berat
Residu
PPC (Pengambilan Contoh)
Administrasi & LHU (Lap. Hasil Uji)
Data dan Informasi
TOTAL
Laptop
1
0
-
0
4
1
1
1
1
0
-
2
1
1
1
4
>4
4
3
2
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
>24
0
-
1
-
1
0
0
-
1
1
1
Warna
0
-
1
1
-
0
1
0
-
1
1
1
1
-
0
-
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
18
Printer
Hitam
Putih
1
4
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
3
≥3
2
2
1
0
0
≥13
Dot
Matrix
0
0
0
0
0
3
≥3
3
3
1
0
0
≥3
Scanner
UPS
1
0
-
1
1
1
-
0
-
0
0
1
0
0
0
1
2
2
1
1
1
1
1
-
2
1
1
1
-
1
4
1
1
1
1
-
-
Storage
4
>4
4
3
2
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
>24
2
1
1
0
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
12 |
Nilai pada tabel merupakan jumlah standar hardware yang harus dipenuhi untuk masing
– masing kategori. Nilai tersebut diperbolehkan lebih tetapi tidak boleh sampai kurang. Hal
yang mendasari nilai tersebut karena terkait dengan aplikasi – aplikasi stand alone yang
memerlukan hardware sendiri tanpa digabung aplikasi lain. Sebagai contoh untuk jumlah
standar pada kategori keuangan (SAI), aplikasi ini sebaiknya menggunakan hardware sendiri
tanpa digabung aplikasi lainnya untuk meningkatkan kinerja dan keamanan data. Dan untuk
lebih meningkatkan mobilisasi maka diharuskan menggunakan laptop yang dilengkapi printer
dan storage untuk backup data maupun rekon. Storage dapat berupa media flash disk, harddisk
eksternal, CD, DVD dan lain – lain.
Untuk kategori operasional dibuat berdasarkan frekuensi harian komoditi perikanan
yang dilalulintaskan pada unit kerja. Pelayanan dengan frekuensi lebih dari 80 per hari
dimungkinkan untuk mempunyai nilai lebih dari yang distandarkan. Hal yang mendasari
perolehan nilai berdasarkan frekuensi hariannya karena sebagian besar UPT unit kerja daerah
melakukan pelayanan sertifikasi setiap hari dengan nilai frekuensi harian komoditi perikanan
yang berbeda – beda antar masing – masing UPT. Dengan kisaran nilai frekuensi harian maka
dapat dikelompokkan kebutuhan hardware dari masing – masing UPT unit kerja daerah.
Sebagai contoh jika pelayanan frekuensi per hari antara 21 – 50 kali maka diperlukan 3
PC, 1 printer warna, 1 printer monochrome, 1 printer dotmatrix dan 3 UPS. Penggunaan 3 PC, 3
UPS dan 3 Printer dotmatrix dimaksudkan untuk 3 jenis kegiatan yang berbeda yaitu kegiatan
lalu lintas ekspor, domestik masuk dan impor (termasuk domestik masuk). Sehingga masing –
masing kegiatan lalu lintas dapat ditangani oleh 1 PC, 1 UPS dan 1 Printer dotmatrix. Hal ini
bermaksud mengurangi kesalahan pencetakan dokumen sertifikat karena masing – masing PC
| 13
telah dilengkapi printer dotmatrix. Printer warna dan monochrome digunakan secara bersama
– sama (networking) untuk semua PC operasional.
Kategori laboratorium dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu Laboratorium
Organoleptik, Parasit, Patologi, Jamur, Bakteri HPIK, Bakteri Mutu, Biologi Molekuler, Virus,
ELISA, Culture sel, Kualitas Air, Immunologi, Kimia & Logam Berat, Residu, PPC (Pengambilan
Contoh), Administrasi & LHU (Lap. Hasil Uji).
Perangkat yang masuk standarisasi pada kategori laboratorium ini bukan hardware yang
merupakan satu paket dengan alat laboratorium. Misalnya pengadaan alat laboratorium
mikroskop yang dalam paket penjualannya menyertakan 1 unit PC, maka PC tersebut tidak bisa
dimasukkan dalam nilai standar pada kategori laboratorium. Hal ini untuk mengantisipasi
kerusakan dan kesalahan dalam penggunaan suatu perangkat untuk banyak kegiatan.
Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik per unit kerja pusat
disajikan pada lampiran 1. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan
standar spesifik per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 2.
3.2.
STANDAR ORGANISASI
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur
organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural, fungsional
dan non fungsional. Tabel dibawah menampilkan standar organisasi yang berkaitan dengan
struktur organisasi pada masing – masing unit kerja. Perangkat yang di standarisasi antara lain
Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna, Monochrome, Dotmatrix), Scanner, UPS dan
Hardisk Eksternal.
14 |
Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi
Hardware
Kategori Standar
Printer
PC
Laptop
2
18
Warna
Hitam
Putih
Dot
matrix
Scanner
UPS
Storage
Ket
18
-
-
18
2
18
PC Ka.
Badan &
Ses.
Badan
1
1:2
A)
-
1
1:1
B)
1
1
1:2
A)
1:1
B)
1
11
-
Unit Kerja Pusat
Sekretariat Badan
Struktural
Fungsional
Non Fungsional
1:2
A)
1:2
A)
1:2
1:2
A)
A)
-
-
-
11
Pusat - Pusat
Struktural
1
Fungsional
Non Fungsional
C)
1:2
A)
1:2
A)
11
1:2
A)
1:2
A)
1:2
A)
1
1:2
A)
1
-
1
-
-
1
11
1:1
B)
1
1:1
B)
1
Unit Kerja Daerah
Struktural
1
C)
11
11
-
-
11
1
11
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
Balai Kelas I
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
Balai Kelas II
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
1
C)
2
2
-
-
2
1
2
1
C)
-
-
-
-
1
1
Balai Besar
Balai Uji Standar
Stasiun Kelas I
Stasiun Kelas II
Satker/Wilker
Non fungsional
Fungsional
Keterangan
1:2 A)
1:1 B)
1 C)
1:5 D)
1:2 E)
:
:
:
:
:
:
1:2
A)
1:5
D)
-
-
1:2
E)
1:2
E)
-
1
1
1
1:1
B)
1
1:1
B)
1
1 Perangkat Untuk 2 Pegawai
1 Perangkat Untuk 1 PC
Perangkat untuk Kepala / Pejabat Struktural / Penanggung Jawab
1 PC untuk 5 Petugas Fungsional
1 Perangkat Maksimal untuk 2 PC
| 15
Kategori standar berdasarkan organisasi dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu unit kerja
pusat dan unit kerja daerah. Unit kerja pusat terbagi menjadi Sekretariat Badan (SETBAN) dan
Pusat – pusat yang terdiri dari Pusat Karantina Ikan (PUSKARI), Pusat Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (PUSSM) dan Pusat Manajemen Mutu (PUSMM).
Masing – masing unit kerja dibagi menjadi 3 sub kategori yaitu struktural, fungsional
dan non fungsional. Untuk sub kategori struktural jumlah perangkat disesuaikan dengan jumlah
pejabat yang ada sesuai dengan struktur organisasi yang ada berdasarkan regulasi.
Pengecualian untuk Kepala Badan dan Sekretaris Badan mempunyai standar perangkat PC dan
Laptop masing – masing sebanyak 1 perangkat dengan tujuan untuk menambah fungsi dan
tuntutan kebutuhan perangkat pada pejabat tersebut. Penjelasan nilai – nilai yang sifatnya
perbandingan antara lain :
-
Nilai 1:2 A), artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 2 pegawai dan
berlaku kelipatannya. Contoh jika di suatu unit kerja pegawainya 11 maka
standarnya perlu 6 perangkat. Hal yang mendasari nilai tersebut karena
pegawai tersebut memerlukan perangkat tersebut untuk memenuhi tanggung
jawab dan tugas pokok yang terkait administrasi dan teknis. Dan tujuan
membagi perangkat untuk 2 pegawai adalah faktanya pegawai tersebut sudah
mendapat perangkat yang setara pada standar lainnya. Jadi nilai ini merupakan
untuk pegawai yang tidak menerima standar lain selain standar pada nilai ini.
-
Nilai 1:1 B) pada perangkat UPS artinya 1 UPS untuk 1 PC sehingga bisa diartikan
bahwa setiap PC harus dilengkapi dengan UPS. Hal yang mendasari nilai
tersebut karena 1 PC selayaknya dilengkapi dengan 1 UPS untuk mengantisipasi
16 |
naik turunnya kebutuhan power supply serta untuk menambah masa pakai PC
tersebut dan mengurangi resiko kerusakan akibat tidak stabilnya power supply
yang ada di pasaran.
-
Nilai 1
C)
artinya nilai / jumlah perangkat tersebut diperuntukkan bagi kepala
dan penanggung jawab satker/wilker. Hal mendasari nilai tersebut karena
setiap kepala dan penanggung jawab satker/wilker memerlukan PC untuk
melaksanakan kegiatan administrasi dan teknis yang melekat pada tanggung
jawabnya sebagai kepala dan penanggung jawab. Disamping tugas pokok dan
fungsi yang melekat lainnya.
-
Nilai 1:5
D)
artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 5 pegawai dan
berlaku kelipatannya. Misal pegawainya 11 maka standarnya perlu 3 perangkat.
Hal yang mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat
bersama – sama dengan pegawai lain secara bergantian. Selain itu adanya
rangkap jabatan dan tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan
pegawai tersebut mendapatkan hardware dari kategori standar yang lain.
-
Nilai 1:2
E)
artinya 1 printer sesuai standar digunakan untuk 2 PC dan berlaku
kelipatannya. Misal ada 3 PC maka standarnya perlu 2 printer. Hal yang
mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat bersama –
sama dengan PC lain secara bergantian. Selain itu adanya rangkap jabatan dan
tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan pegawai tersebut
mendapatkan hardware dari kategori standar yang lain.
| 17
Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar organisasi per unit kerja
pusat disajikan pada lampiran 3. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan
standar organisasi per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 4.
Untuk contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan
standar organisasi per unit kerja pusat disajikan pada lampiran 5. Sedangkan contoh
perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan standar organisasi per unit
kerja daerah disajikan pada lampiran 6.
3.3.
STANDAR PENDUKUNG
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan yang
fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh
perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik
maupun organisasi.
Tabel dibawah menampilkan standar pendukung yang berkaitan dengan kebutuhan
yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh
perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik
maupun organisasi. Perangkat yang di standarisasi antara lain :
-
Alat visual yaitu LCD Projector, Layar Projector, PC Projector, Kamera Digital,
Kamera Video.
-
Alat Pengelola dan Pendukung Jaringan yaitu Server Proxy, Server Database, Server
Aplikasi, Switch / Hub, NAS, Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam
Kebakaran Ruang Server, Router, Rack Server, Access Point.
18 |
-
Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang yaitu PC / Laptop, Printer Dot Matrix,
Koneksi Internet, UPS.
Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung
Unit Kerja
Kategori Standar
Setban
Pusat
Pusat
Balai
Besar
Balai
Uji
LCD Projector
7
5*
3*
4
3*
2*
Layar Projector
3
2*
2*
2
2*
1*
PC Projector
1
1*
1*
1
1*
1*
Kamera Digital
5
4*
4*
2
3*
2*
Kamera Video
2
1*
1*
1
1*
1*
Pointer Laser
7
5*
3*
4
3*
2*
Server Proxy
2
-
1*
1
1*
1*
Server Database
2
-
1*
-
1*
1*
Server Aplikasi
6
-
-
-
-
-
Balai Stasiun
Audio Visual
Jaringan
Switch / Hub
NAS
Sesuai Port dan Perangkat terkoneksi
1*
1*
1
1*
2
Ruang Server
1
-
1*
-
1*
1*
Pendingin Ruang Server
2
-
2*
-
2*
2*
Pemadam Kebakaran Ruang Server
1
-
1*
-
1*
1*
Router
1
-
1*
1
1*
1*
Rack Server
3
-
1*
-
1*
1*
1*
2*
2*
Access Point
UPS
1*
maks. 25M antar AP
10
-
2*
Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang (Jumlah Perangkat per Ruangan)
PC / Laptop
-
-
1*
-
1*
1*
Printer Dot Matrix
-
-
1*
-
1*
1*
UPS
-
-
1*
-
1*
1*
Keterangan :
* Perangkat per masing – masing unit kerja
| 19
Kategori standar khusus pendukung terbagi atas 3 kategori yaitu audio visual, jaringan
serta ruang pengawasan dan pemeriksaan ulang. Dari kategori standar tersebut di pisahkan
berdasarkan unit kerjanya. Unit kerja sendiri terbagi atas 6 kelompok unit kerja yaitu :
-
Sekretariat Badan.
-
Pusat – pusat terdiri dari Pusat Karantina Ikan, Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan serta Pusat Manajemen Mutu.
-
Balai Besar.
-
Balai Uji merupakan unit kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM).
-
Balai merupakan unit kerja Balai KIPM Kelas I dan Kelas II.
-
Stasiun merupakan unit kerja Stasiun KIPM Kelas I dan Kelas II.
Jumlah perangkat yang distandarkan berbeda untuk masing – masing unit kerja.
Nilai/jumlah perangkat yang diberi tanda bintang artinya perangkat tersebut berlaku bagi
masing – masing unit kerja bukan nilai kumulatif. Misalnya standar LCD Projector untuk pusat –
pusat 5 buah, maka berlaku untuk Pusat Karantina Ikan sebanyak 5 buah, Pusat Sertifikasi Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan sebanyak 5 buah dan Pusat Manajemen Mutu sebanyak 5 buah,
demikian seterusnya.
20 |
3.4.
KUALIFIKASI
Kategori kualifikasi merupakan kumpulan data dan informasi yang menstandarkan
spesifikasi teknis dari masing – masing perangkat teknologi informasi yang distandarkan.
Spesifikasi menjadi penting mengingat perlunya informasi hardware yang jelas bagi unit kerja
dalam mencari acuan dan referensi, sehingga hardware tersebut dapat dimanfaatkan secara
optimal dan efektif.
Kualifikasi memuat batasan – batasan minimal dari spesifikasi sebuah hardware, dimana
batasan minimal tersebut dibuat dengan mempertimbangkan aspek reliable (handal),
kebutuhan pemakaian dan perkembangan teknologi informasi.
Spesifikasi tersebut bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi informasi. Spesifikasi disarankan jenis built up dengan garansi dan support yang
bersifat lokal maupun regional demi mendukung kemudahan dalam perawatan dan
penggantian suku cadang.
Dasar pengelompokkan hardware karena ketersediaannya di pasaran secara garis besar
menggunakan pengelompokkan low, middle dan high level, disamping harga yang juga
mempengaruhi. Biasanya semakin tinggi harga perangkat maka semakin banyak fitur dan
kelengkapannya dan masuk sebagai kategori high level, sedangkan semakin rendah harga maka
semakin sedikit fitur dan kelengkapannya. Walaupun terkadang masih ada hardware dengan
harga murah dengan fitur dan kelengkapan yang hampir sama dengan yang harganya mahal
sekalipun. Maka spesifikasi standar sarana prasarana teknologi informasi dikelompokkan
berdasarkan 3 kategori yaitu low level, middle level dan high level. Kegunaan masing – masing
kategori tersebut yaitu :
| 21
A. Low level
Kategori low level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas
bawah termasuk dari segi harga merupakan yang paling murah dari ketiga kategori.
Kategori low level digunakan untuk keperluan administrasi perkantoran (office),
persuratan, keuangan (SAI, GPP, PNBP, SPM, AFS), perlengkapan (BMN, Persediaan),
perencanaan (RKAKL, Monev), Kepegawaian (SIMPEG), laboratorium pada kategori
standar spesifik. Serta untuk keperluan fungsional, non fungsional, penanggung jawab
satker/wilker pada kategori standar organisasi. Selain itu kategori standar pendukung
seperti PC projector, kamera digital, kamera video, UPS bisa dimasukkan apabila dana
yang ada hanya cukup untuk low level.
B. Middle level
Kategori middle level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada
kelas menengah termasuk dari segi harga yang cukup terjangkau. Kategori middle level
digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik. Kategori middle
level juga diberlakukan pada standar organisasi terutama untuk struktural di unit kerja
pusat dan daerah. Selain itu hardware pada kategori standar pendukung seperti LCD
projector, server (proxy, database), NAS, router di unit kerja daerah juga masuk pada
level ini.
22 |
C. High level
Kategori high level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas
atas termasuk dari segi harga yang lebih mahal dari middle level. Kategori high level
digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik apabila pada
kategori middle level, hardware dirasakan masih belum mencukupi untuk menunjang
tugas pokok dan fungsi pekerjaan. Tetapi apabila sudah cukup bisa hanya sampai pada
kategori middle level saja. Hal ini berlaku pula untuk semua hardware yang masuk pada
kategori middle level.
Hardware teknologi informasi yang masuk dalam spesifikasi teknis yaitu PC (Personal
Computer), Laptop, Printer, Scanner, UPS, LCD Projector, Kamera Digital, Kamera Video,
Switch/hub, Router, Access Point, NAS (Network Attached Storage), Server, Rack (Rak) Server,
Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam Kebakaran Ruang Server, Koneksi Internet.
Tabel dibawah menampilkan pembagian level per masing – masing hardware.
| 23
Tabel 4. Standar Kualifikasi Hardware
No.
Hardware
Pembagian Level
Berdasarkan
Leveling
Low Level
1.
PC (Personal Computer)
Spesifikasi
Middle Level
Lihat lampiran 7
2.
Laptop
Spesifikasi
Lihat lampiran 8
3.
Printer
Koneksi dengan perangkat
Kabel (USB, Serial,
Paralel)
Kabel (USB, Serial,
Paralel), Jaringan Kabel
(UTP)
4.
Scanner
Resolusi, kedalaman bit,
jenis, kecepatan
Resolusi : 300 dpi
Kedalaman bit : 8 bit
Jenis : Flatbed scanner
Kecepatan : -
5.
UPS
Daya listrik (VA), koneksi
Daya listrik : 600 VA
Koneksi : -
Resolusi : 600 dpi
Kedalaman bit : 24 bit
Jenis : ADF (Automatic
Document Feeder)
scanner
Kecepatan : 20 ppm
(paper per minute)
Daya listrik : 1200 VA
Koneksi : RJ-11
6.
LCD Projector
Resolusi
SVGA (800x600), XGA
(1024x768)
WXGA (1280x800)
7.
Kamera Digital
Jenis
Pocket/saku
SLR (Single Lens Reflex)
8.
Kamera Video
Perbesaran (Zoom),
storage, lensa
Digital Zoom, flash
memory,
Uninterchangeable
lens
Digital Zoom, optical
zoom (4x), flash
memory, HDD,
Uninterchangeable lens
High Level
Kabel (USB, Serial,
Paralel), Jaringan
Kabel (UTP), Jaringan
nirkabel (Wireless)
Resolusi : 1200 dpi
Kedalaman bit : 48 bit
Jenis : ADF (Automatic
Document Feeder)
scanner
Kecepatan : 40 ppm
(paper per minute)
Daya listrik : 3000 VA
Koneksi : RJ-11, RJ-45,
USB, DB 9/25
WUXGA (1920x1200),
Full High
Definition/HD
(1920x1080)
DSLR (Digital Single
Lens Reflex)
Digital Zoom, flash
memory, HDD,
Interchangeable lens
24 |
Pembagian Level
Berdasarkan
Hardware
No.
Leveling
9.
Switch/hub
Layer
Low Level
Layer 1
10.
Router
Kemampuan setting
Routing
Routing, Firewall
11.
Access Point
Jenis dan antena
12.
NAS (Network Attached Dukungan NIC
Storage)
Indoor + antena
indoor
NIC ethernet
Indoor + antena
outdoor
NIC gigabyte ethernet
13.
Server
Jumlah core processor
1 core
2 core
4 core
14.
Rack (Rak) Server
Jumlah U
10 U
30U
40U
15.
Ruang Server
Luas
Minimal 2 x 2 M atau sesuai kebutuhan dan kemampuan
16.
Pendingin Ruang Server
17.
Pemadam Kebakaran
Ruang Server
Luas Ruang Server
Minimal ½ PK atau sesuai kebutuhan dan kemampuan
1 M2 = 500 BTU/h (British
Thermal Unit/hour)
AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Jenis
Tabung
Wheel caring
Ceiling (atap plafon)
18.
Koneksi Internet
Jenis, Kecepatan
Middle Level
Layer 2
High Level
Layer 3
Routing, Firewall,
Bandwidth
Management, dll
Outdoor + antena
outdoor
NIC gigabyte ethernet
dan Fibre Channel
Jenis : dial up/gprs/3G Jenis : ADSL
Kecepatan : ≤ 512Kbps Kecepatan : 513 Kbps 1 Mbps
Jenis : Fibre Optic (FO)
Kecepatan : >1 Mbps
| 25
LAMPIRAN
26 |
Lampiran 1.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database +
Aplikasi
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Sekretariat Badan
4
9
1
10
0
1
14
8
2
1
2
Pusat Karantina Ikan
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
3
Pusat Sertifikasi Mutu
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
4
Pusat Manajemen Mutu
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
| 27
Lampiran 2.
No.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Daerah
Nama UPT
Frek.
Harian Per
2012
Printer
Kategori
Server
Server Ruang
PC Laptop
Scanner UPS
Hitam
Dot
Operasional
Database Proxy Server
Warna
Putih Matrix
1
Jakarta I
108
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
2
Makassar
105
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
3
Denpasar
79
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
4
Surabaya I
83
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
5
Medan I
41
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
6
Balikpapan
119
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
7
Mataram
17
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
8
Palembang
8
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
9
Jayapura
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
10
Pekanbaru
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
11
Pontianak
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
12
Manado
19
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
13
Padang
10
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
14
Kendari
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
15
Jakarta II
7
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
16
Surabaya II
11
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
17
Semarang
13
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
18
Banjarmasin
55
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
19
Jambi
15
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
20
Bengkulu
9
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
21
Palu
17
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
22
Luwuk Banggai
13
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
28 |
No.
Nama UPT
Printer
Frek.
Harian Per
2012
Kategori
Operasional
PC
Lapt
op
Warn
a
Hitam
Putih
Dot
Matri
x
Scanne
r
UPS
Server
Databas
e
Server
Proxy
Ruang
Server
23
Entikong
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
24
Lampung
28
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
25
Tanjung Pinang
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
26
Palangkaraya
14
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
27
Kupang
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
28
Tj. Balai Asahan
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
29
Pangkalpinang
7
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
30
Bima
11
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
31
Ternate
19
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
32
Tahuna
6
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
33
Tarakan
70
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
34
Gorontalo
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
35
Sorong
18
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
36
Bau-Bau
10
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
37
Cirebon
1
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
38
Yogyakarta
15
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
39
Ambon
9
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
40
Merauke
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
41
Banda Aceh
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
42
Batam
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
43
Merak
16
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
44
Mamuju
3
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
45
Medan II
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
46
Bandung
9
17
10
1
2
22
1
1
1
Balai Uji Standar
D
-
22
47
3
-
20
9
17
9
0
2
20
0
1
1
| 29
Lampiran 3.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
Non
Struktural Fungsional
Fungsional
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
1
Sekretariat Badan
74
18
1
55
31
47
20
29
0
19
31
2
Pusat Karantina Ikan
42
11
10
21
17
27
13
16
0
12
17
34
11
0
23
13
23
13
12
0
12
13
29
11
0
18
10
20
13
9
0
12
10
3
4
Pusat Sertifikasi
Mutu
Pusat Manajemen
Mutu
30 |
Lampiran 4.
No.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
Strukt.
Fungsi.
Non
Fungsi.
Status
Org.
Printer
PC Laptop
Hitam
Dot
Warna
Putih Matrix
Scanner UPS
1
Jakarta I
66
11
25
30
BB
21
11
11
11
0
11
21
2
Makassar
73
11
39
23
BB
21
11
11
11
0
11
21
3
Denpasar
49
4
26
19
B1
17
4
4
9
0
4
17
4
Surabaya I
74
4
48
22
B1
22
4
4
11
0
4
22
5
Medan I
35
4
12
19
B1
14
4
4
7
0
4
14
6
Balikpapan
47
4
28
15
B1
15
4
4
8
0
4
15
7
Mataram
42
4
19
19
B2
15
4
4
8
0
4
15
8
Palembang
29
4
11
14
B2
11
4
4
6
0
4
11
9
Jayapura
37
4
17
16
B1
13
4
4
7
0
4
13
10
Pekanbaru
33
4
13
16
S1
12
4
4
6
0
4
12
11
Pontianak
33
4
14
15
S1
12
4
4
6
0
4
12
12
Manado
34
4
13
17
B2
13
4
4
7
0
4
13
13
Padang
25
4
8
13
S1
10
4
4
5
0
4
10
14
Kendari
32
4
14
14
S1
11
4
4
6
0
4
11
15
Jakarta II
39
4
27
8
B1
11
4
4
6
0
4
11
16
Surabaya II
43
4
20
19
B1
15
4
4
8
0
4
15
17
Semarang
45
4
16
25
B2
18
4
4
9
0
4
18
18
Banjarmasin
36
4
12
20
B2
14
4
4
7
0
4
14
19
Jambi
30
4
13
13
S1
11
4
4
6
0
4
11
20
Bengkulu
23
2
10
11
S2
9
2
2
5
0
2
9
21
Palu
25
4
5
16
S1
10
4
4
5
0
4
10
22
Luwuk Banggai
23
2
12
9
S2
9
2
2
5
0
2
9
23
Entikong
24
4
10
10
S1
8
4
4
4
0
4
8
| 31
No.
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Lampung
Tanjung Pinang
Palangkaraya
Kupang
Tj. Balai Asahan
Pangkalpinang
Bima
Ternate
Tahuna
Tarakan
Gorontalo
Sorong
Bau-Bau
Cirebon
Yogyakarta
Ambon
Merauke
Banda Aceh
Batam
Merak
Mamuju
Medan II
Bandung
Balai Uji Standar
37
25
19
30
21
23
22
23
22
26
25
23
26
23
28
27
21
29
19
19
20
17
13
53
Strukt.
4
2
4
4
2
4
2
4
2
4
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
Fungsi.
Non
Fungsi.
Status
Org.
15
11
6
10
8
7
12
7
6
14
5
14
6
12
13
10
8
7
4
7
8
6
7
27
18
12
9
16
11
12
8
12
14
8
16
7
18
9
11
13
11
18
11
10
10
7
4
22
S1
S2
S1
S1
S2
S1
S2
S1
S2
S2
S1
S2
S2
S2
S1
S1
S2
S1
S1
S2
S2
S1
S2
BU
Printer
PC Laptop
13
10
8
11
9
9
8
9
10
8
10
8
12
9
10
10
9
12
8
8
8
7
5
18
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
Hitam
Dot
Warna
Putih Matrix
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
7
5
4
6
5
5
4
5
5
4
5
4
6
5
5
5
5
6
4
4
4
4
3
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Scanner UPS
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
13
10
8
11
9
9
8
9
10
8
10
8
12
9
10
10
9
12
8
8
8
7
5
18
32 |
Lampiran 5.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database +
Aplikasi
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Sekretariat Badan
35
56
21
39
0
20
45
8
2
1
2
Pusat Karantina Ikan
21
36
14
26
0
13
21
0
0
0
3
Pusat Sertifikasi Mutu
17
32
14
22
0
13
17
0
0
0
4
Pusat Manajemen Mutu
14
29
14
19
0
13
14
0
0
0
| 33
Lampiran 6.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Daerah
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Jakarta I
46
20
29
23
3
13
46
1
1
1
2
Makassar
46
20
29
23
3
13
46
1
1
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Denpasar
Surabaya I
Medan I
Balikpapan
Mataram
Palembang
Jayapura
Pekanbaru
Pontianak
Manado
Padang
Kendari
Jakarta II
Surabaya II
Semarang
Banjarmasin
Jambi
Bengkulu
Palu
Luwuk Banggai
41
47
37
40
37
33
36
34
35
35
32
34
33
37
40
38
33
31
32
31
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
11
13
11
22
22
22
22
21
21
22
21
22
21
21
22
21
21
21
22
21
19
21
19
20
23
18
20
18
16
18
16
17
17
15
17
16
18
19
18
16
15
15
15
3
3
3
3
1
1
3
1
3
1
1
3
1
1
1
3
1
1
1
1
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
4
41
47
37
40
37
33
36
34
35
35
32
34
33
37
40
38
33
31
32
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34 |
Printer
No.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Nama UPT
Entikong
Lampung
Tanjung Pinang
Palangkaraya
Kupang
Tanjung Balai Asahan
Pangkalpinang
Bima
Ternate
Tahuna
Tarakan
Gorontalo
Sorong
Bau-Bau
Cirebon
Yogyakarta
Ambon
Merauke
Banda Aceh
Batam
Merak
Mamuju
Medan II
Bandung
Balai Uji Standar KIPM
PC
30
36
32
30
33
31
31
30
31
32
32
32
30
34
31
32
32
31
34
30
30
30
29
27
38
Laptop
13
13
11
13
13
11
13
11
13
11
11
13
11
11
11
13
13
11
13
13
11
11
13
11
13
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
21
22
19
21
21
19
21
19
21
19
20
21
19
19
19
21
21
19
21
21
19
19
21
19
21
14
18
15
14
16
15
15
14
15
15
15
15
14
16
15
15
15
15
16
14
14
14
14
13
18
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
Scanner
UPS
Server
Database
Server
Proxy
Ruang
Server
6
6
4
6
6
4
6
4
6
4
4
6
4
4
4
6
6
4
6
6
4
4
6
4
6
30
36
32
30
33
31
31
30
31
32
32
32
30
34
31
32
32
31
34
30
30
30
29
27
38
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
| 35
Lampiran 7.
a.
b.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level
Low level
Processor
Min. Dual core atau yang setara
RAM
1 – 2 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard)
Hard Drive
Min. 160 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
Middle level
Processor
Min. Quad Core atau yang setara
RAM
Lebih dari 2 – 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 512
MB
c.
Hard Drive
Min. 320 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
High Level
Processor
Lebih dari quad core
RAM
Lebih dari 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 1 GB
Hard Drive
Min. 1 TB
Optical Drive
Min. Blue-ray
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
36 |
Lampiran 8.
a.
b.
c.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level
Low level
Processor
Min. Dual core 2.2 GHz atau yang setara
RAM
1 – 2 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard)
Hard Drive
Min. 160 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Middle Level
Processor
Min. Quad Core atau yang setara
RAM
Lebih dari 2 – 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) 512 MB
Hard Drive
Min. 320 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
High Level
Processor
Lebih dari quad core
RAM
Min. 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) VGA 1 GB
Hard Drive
Min. 1 TB
Optical Drive
Min. Blue-ray
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
| 37
Lampiran 9.
Daftar Isilah
Hardware
: Perangkat keras
Software
: Perangkat lunak
Network
: Jaringan komputer
Brainware
: Sumber daya manusia
Power supply
: Energi listrik
PC (Personal Computer) : Komputer personal/desktop
Stand alone
: Personal/tersendiri/berdiri sendiri
UPT
: Unit Pelaksana Teknis
Networking
: Jaringan/Sharing/digunakan bersama - sama
UPS
: Uninterruptible Power Supply
Low level
: Level/Kelas bawah
Middle level
: Level/Kelas menengah
High level
: Level/Kelas atas
Non Level
: Tanpa level/kelas
Interchangeable lens
: Lensa dapat diganti – ganti
Uninterchangeable lens : Lensa tidak dapat diganti – ganti
Indoor
: Dalam ruangan
Outdoor
: Luar ruangan
Storage
: Media penyimpanan
NIC (Network Interface Card):Kartu jaringan
Fungsional
: Pegawai Negeri Sipil yang sesuai SK menduduki
Jabatan Fungsional atau S
[Type the document
title]
[Type the document subtitle]
Sapta Keren, S.Pi
[Pick the date]
|i
SAMBUTAN
Pada Tahun 2011 Sub bagian Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi telah menyusun
pedoman untuk dapat menentukan kebutuhan berdasarkan prioritas dalam strategi sistem
informasi dan teknologi informasi serta mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi saat ini
dan yang akan datang kepada unit kerja lingkup BKIPM.
Sejalan dengan penyusunan pedoman standar maka pada Tahun 2012 dilakukan
penyusunan standar sarana prasarana teknologi informasi sebagai tindak lanjut atas pedoman
yang telah disusun sebelumnya. Standar ini yang akan menjadi acuan bagi unit kerja lingkup
BKIPM dalam perencanaan strategis yang terkait dengan perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana teknologi informasi, baik perencanaan yang bersifat jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan standar, terutama Tim Koordinasi Sarana dan Prasarana BKIPM Bagian Informasi
dan Kehumasan, dan semoga buku standar ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Desember 2012
Kepala Badan
ttd
Narmoko Prasmadji
ii |
PENGANTAR
Bagian informasi dan hubungan masyarakat berupaya menjembatani alih teknologi
informasi antara unit kerja pusat dan unit kerja daerah. Salah satu bentuk kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2011 lalu berupa pedoman standar sarana prasarana teknologi
informasi 2011. Hal inilah yang memicu Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat untuk
lebih meningkatkan peranannya sebagai jembatan teknologi informasi dengan melanjutkan
kegiatan tahun 2012 ini berupa Standar Sarana Prasarana Teknologi Informasi 2012.
Buku standar ini yang menjadi acuan bagi unit kerja pusat dan daerah dalam
menentukan program dan rencana kerja yang berbasis teknologi informasi. Dengan adanya
acuan dan pedoman yang jelas terhadap kebutuhan perangkat teknologi informasi diharapkan
unit kerja pusat dan unit kerja daerah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tugas pokok
dan fungsi yang diemban masing – masing unit kerja. Semakin ke depan tantangan dan
tuntutan terhadap perangkat teknologi informasi semakin luas dan tak terbatas, untuk itu perlu
penerapan alih teknologi informasi dengan standar yang jelas dan tegas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi sehingga
Standar Sarana Dan Prasarana Hardware Teknologi Informasi dapat diselesaikan.
Sekretaris Badan
ttd
Agus Priyono
| iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ................................................................................................................................................... i
PENGANTAR ................................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................................... vi
BAB I.
Bab II.
Bab III.
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2.
Landasan Hukum ................................................................................................................. 2
1.3.
Tujuan................................................................................................................................. 2
1.4.
Sasaran ............................................................................................................................... 3
1.5.
Ruang Lingkup ..................................................................................................................... 3
METODOLOGI ............................................................................................................................... 5
2.1.
Metode Penyusunan .......................................................................................................... 5
2.2.
Pembagian Standar ............................................................................................................ 5
2.3.
Standar Normatif................................................................................................................. 6
2.4.
Standar Kuantitatif .............................................................................................................. 9
KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR ............................................................................................ 10
3.1.
Standar Spesifik ................................................................................................................. 10
3.2.
Standar Organisasi............................................................................................................. 13
iv |
3.3.
Standar Pendukung ........................................................................................................... 17
3.4.
Kualifikasi........................................................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 25
|v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Spesifik ................................................................ 11
Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi ............................................................ 14
Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung........................................................... 18
Tabel 4. Standar Kualifikasi Hardware ................................................................................................. 23
vi |
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat ...................................... 26
Lampiran 2.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Daerah ................................... 27
Lampiran 3.
Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat ................................. 29
Lampiran 4.
Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah .............................. 30
Lampiran 5.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung
Per Unit Kerja Pusat........................................................................................................ 32
Lampiran 6.
Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung
Per Unit Kerja Daerah .................................................................................................... 33
Lampiran 7.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level ....................... 35
Lampiran 8.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level ............................. 36
Lampiran 9.
Daftar Istilah ...................................................................................................................... 37
|1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa paradigma baru dalam
produktivitas kinerja lembaga. Dengan perantara jaringan komputer dan internet kinerja
kementerian dapat ditingkatkan. Hal ini harus diimbangi dengan terpenuhinya perangkat
pendukung teknologi informasi dalam bentuk sarana dan prasarana teknologi informasi yang
berkesinambungan berdasarkan perkembangan teknologi informasi.
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan merupakan
garda paling depan dalam mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Ikan Karantina dan
berperan dalam keamanan hasil perikanan mempunyai fungsi pelayanan didalamnya.
Pelayanan yang dimaksud dalam hal sertifikasi produk perikanan. Kegiatan sertifikasi perlu
didukung sarana prasarana teknologi informasi untuk mempercepat dan mempermudah
pelayanan kepada masyarakat.
Guna mencapai pelayanan optimal, diperlukan informasi yang akurat dan tepat
mengenai perangkat standar terutama sarana dan prasarana teknologi informasi di masingmasing unit kerja khususnya lingkup BKIPM. Informasi tersebut diperlukan dalam proses
menentukan dan menetapkan hasil akhir dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan di
unit kerja lingkup BKIPM.
2|
Pengambilan keputusan dan kebijakan yang terkait sarana dan prasarana teknologi
informasi harus didukung oleh sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai standar. Oleh
karena itu perlu penyusunan Standar Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi lingkup BKIPM.
1.2.
LANDASAN HUKUM
Peraturan perundang – undangan yang terkait dan menjadi dasar hukum pembuatan
Pedoman Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi adalah :
1. Undang – undang Republik Indonesia No 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi elektronik.
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Government;
3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 41/PER/MEN.KOMINFO/
11/2007 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.15/MEN/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor : Kep.39/
MEN/SJ/2011 tentang Tim Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
1.3.
TUJUAN
Buku Standar ini disusun sebagai panduan dan acuan bagi unit kerja lingkup BKIPM
dalam menentukan dan menetapkan standar sarana dan prasarana teknologi informasi.
|3
1.4.
SASARAN
Sasaran penyusunan buku standar ini adalah unit kerja lingkup BKIPM mempunyai
pedoman dan acuan dalam merencanakan sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai
standar dan kebutuhan.
1.5.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup standar sarana prasarana teknologi informasi kelompok hardware
meliputi jumlah, kualifikasi dan waktu. Dalam hal jumlah, nilai – nilai kuantitatif pada standar
merupakan nilai yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja lingkup BKIPM. Apabila nilainya
dibawah standar maka perlu penambahan hardware agar sesuai standar. Jika nilainya sudah
sesuai standar atau melebihi standar maka hanya perlu melakukan upgrade hardware sesuai
spesifikasi.
Dalam hal kualifikasi, nilai – nilai spesifikasi pada standar dibagi menjadi 3 kategori yaitu
low level, middle level dan high level. Kategori tersebut di stratifikasi berdasarkan kebutuhan
spesifikasi dan ketersediaan anggaran pada unit kerja.
Dalam hal waktu, nilai – nilai standar kuantitatif dan spesifikasi akan mengalami
perubahan sesuai perkembangan teknologi informasi dan akan dievaluasi berdasarkan jangka
pendek, menengah dan panjang.
Nilai – nilai standar kuantitatif dan kualifikasi merupakan batasan minimal yang harus
dipenuhi untuk seluruh unit kerja baik pusat maupun daerah sesuai dengan ketentuan yang
tertuang pada buku standar ini. Perhitungan perangkat didasarkan pada penilaian Sistem
4|
Informasi Manajemen Aset dan Kekayaan Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang masuk dalam
kondisi baik dan bukan dalam kondisi rusak maupun rusak berat serta merupakan aset milik
BKIPM.
Pemilihan hardware disarankan bukan merupakan perangkat yang multifungsi dalam
satu perangkat seperti printer dan scanner dalam satu perangkat. Hal ini bermaksud agar
apabila terjadi kerusakan pada satu fungsi perangkat tidak mengganggu fungsi hardware yang
lain.
|5
BAB II
METODOLOGI
2.1.
METODE PENYUSUNAN
Metode penyusunan standar dilakukan berdasarkan :
a.
Pemetaan dan deskripsi fungsi utama dari hardware TI.
b.
Inventarisasi hardware TI yang terkait dengan pelaksanaan tugas dari unit-unit kerja
lingkup BKIPM.
2.2.
c.
Penyusunan pedoman standar hardware TI.
d.
Penyusunan standar hardware TI.
PEMBAGIAN STANDAR
Pembagian standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan :
a.
Standar Spesifik
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu
jenis kegiatan.
b. Standar Organisasi
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur
organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural,
fungsional dan non fungsional.
6|
c.
Standar Pendukung
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat
tergantikan oleh perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk
melengkapi standar spesifik maupun organisasi.
2.3.
STANDAR NORMATIF
a.
Standar Unit Kerja Pusat
Unit kerja pusat sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15
Tahun 2010 terdiri dari :
-
Sekretariat Badan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan penyerasian program dan
anggaran, kerja sama, serta pembinaan dan pemberian dukungan administratif
kepada semua unsur di lingkungan BKIPM.
-
Pusat Karantina Ikan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan
perkarantinaan
ikan
serta
pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaannya.
-
Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan perumusan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, monitoring,
evaluasi dan laporan di bidang sertifikasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
|7
-
Pusat Manajemen Mutu
Merupakan
unit
kerja
pusat
yang
bertugas
melaksanakan
perumusan
kebijakan,penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis,
monitoring, evaluasi dan laporan di bidang manajemen mutu otoritas kompeten.
-
Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BKIPM
Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melakukan sesuai dengan tugas masingmasing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Unit kerja pusat khususnya Sekretariat Badan merupakan regulator dalam
pelaksanaan standar, yang salah satu tugas dan fungsinya mengatur, menentukan dan
menetapkan standar sarana dan prasarana teknologi informasi khususnya di unit kerja pusat.
Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat khususnya
Sub Bagian Sarana Prasarana Teknologi Informasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan sarana dan prasarana teknologi informasi terutama penyusunan standar sarana
prasarana teknologi informasi.
b. Standar Unit Kerja Daerah
Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 25 Tahun 2011 terdiri atas :
-
Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan operasional karantina ikan,
pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pencegahan masuk dan
tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ke/di/keluar wilayah Negara
8|
Republik Indonesia, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta
penerapan sistem manajemen mutu. Unit ini terdiri dari :
Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
yang selanjutnya disebut Balai Besar KIPM.
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I
yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas I.
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas
II yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas II.
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
Kelas I yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas I.
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
Kelas II yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas II.
-
Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan uji standar karantina ikan,
pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan yaitu Balai Uji Standar
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, yang
selanjutnya disingkat BUSKIPM.
Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pengujian dan
pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu, dan keamanan
hasil perikanan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu, dan
keamanan hasil perikanan.
Untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja daerah, perlu dukungan
teknologi informasi dalam melayani masyarakat. Dukungan tersebut dapat berupa penyiapan
sarana prasarana teknologi informasi yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
|9
pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Berdasar pada uraian tersebut maka perlu adanya
standarisasi sarana prasarana teknologi informasi.
2.4.
STANDAR KUANTITATIF
Standar kuantitatif meliputi pengolahan data dengan kaidah-kaidah matematik
terhadap data angka atau numerik. Dalam hal ini standar kuantitatif diterjemahkan sebagai nilai
representasi dari perangkat ideal yang seharusnya dipenuhi. Setelah pengumpulan data maka
dilakukan analisis dan pengolahan data yang dibagi menjadi :
-
Persiapan
Melakukan pemilihan atau sortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang
terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud menyusun data agar
bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
-
Tabulasi
Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.
-
Analisis data
Dilakukan sesuai dengan pendekatan kebutuhan standar pada unit kerja yang terdiri
dari Standar Spesifik, Standar Organisasi dan Standar Pendukung.
10 |
BAB III
KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR
3.1.
STANDAR SPESIFIK
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan
khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu jenis kegiatan.
Jenis – jenis kegiatan yang dimaksud seperti persuratan, keuangan, perlengkapan, program,
kepegawaian, operasional, laboratorium serta data dan informasi. Tabel dibawah menampilkan
standar spesifik yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pada masing – masing unit kerja.
Perangkat yang di standarisasi antara lain Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna,
Monochrome, Dotmatrix), Scanner, UPS dan Storage.
| 11
Tabel 1. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Spesifik
Hardware
Kategori Standar
PC
Persuratan
Keuangan
SAI
GPP
PNBP
SPM, AFS
Perlengkapan
BMN
Persediaan
Program
RKAKL
Monev
Kepegawaian
SIMPEG
Absensi Pegawai
Operasional
A. Pelayanan frekuensi per hari > 80
B. Pelayanan frekuensi per hari 51 - 80
C. Pelayanan frekuensi per hari 21 - 50
D. Pelayanan frekuensi per hari 0 - 20
Laboratorium
Organoleptik
Parasit
Patologi
Jamur
Bakteri HPIK
Bakteri Mutu
Biologi Molekuler
Virus
ELISA
Culture sel
Kualitas Air
Immunologi
Kimia & Logam Berat
Residu
PPC (Pengambilan Contoh)
Administrasi & LHU (Lap. Hasil Uji)
Data dan Informasi
TOTAL
Laptop
1
0
-
0
4
1
1
1
1
0
-
2
1
1
1
4
>4
4
3
2
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
>24
0
-
1
-
1
0
0
-
1
1
1
Warna
0
-
1
1
-
0
1
0
-
1
1
1
1
-
0
-
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
18
Printer
Hitam
Putih
1
4
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
3
≥3
2
2
1
0
0
≥13
Dot
Matrix
0
0
0
0
0
3
≥3
3
3
1
0
0
≥3
Scanner
UPS
1
0
-
1
1
1
-
0
-
0
0
1
0
0
0
1
2
2
1
1
1
1
1
-
2
1
1
1
-
1
4
1
1
1
1
-
-
Storage
4
>4
4
3
2
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
>24
2
1
1
0
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
12 |
Nilai pada tabel merupakan jumlah standar hardware yang harus dipenuhi untuk masing
– masing kategori. Nilai tersebut diperbolehkan lebih tetapi tidak boleh sampai kurang. Hal
yang mendasari nilai tersebut karena terkait dengan aplikasi – aplikasi stand alone yang
memerlukan hardware sendiri tanpa digabung aplikasi lain. Sebagai contoh untuk jumlah
standar pada kategori keuangan (SAI), aplikasi ini sebaiknya menggunakan hardware sendiri
tanpa digabung aplikasi lainnya untuk meningkatkan kinerja dan keamanan data. Dan untuk
lebih meningkatkan mobilisasi maka diharuskan menggunakan laptop yang dilengkapi printer
dan storage untuk backup data maupun rekon. Storage dapat berupa media flash disk, harddisk
eksternal, CD, DVD dan lain – lain.
Untuk kategori operasional dibuat berdasarkan frekuensi harian komoditi perikanan
yang dilalulintaskan pada unit kerja. Pelayanan dengan frekuensi lebih dari 80 per hari
dimungkinkan untuk mempunyai nilai lebih dari yang distandarkan. Hal yang mendasari
perolehan nilai berdasarkan frekuensi hariannya karena sebagian besar UPT unit kerja daerah
melakukan pelayanan sertifikasi setiap hari dengan nilai frekuensi harian komoditi perikanan
yang berbeda – beda antar masing – masing UPT. Dengan kisaran nilai frekuensi harian maka
dapat dikelompokkan kebutuhan hardware dari masing – masing UPT unit kerja daerah.
Sebagai contoh jika pelayanan frekuensi per hari antara 21 – 50 kali maka diperlukan 3
PC, 1 printer warna, 1 printer monochrome, 1 printer dotmatrix dan 3 UPS. Penggunaan 3 PC, 3
UPS dan 3 Printer dotmatrix dimaksudkan untuk 3 jenis kegiatan yang berbeda yaitu kegiatan
lalu lintas ekspor, domestik masuk dan impor (termasuk domestik masuk). Sehingga masing –
masing kegiatan lalu lintas dapat ditangani oleh 1 PC, 1 UPS dan 1 Printer dotmatrix. Hal ini
bermaksud mengurangi kesalahan pencetakan dokumen sertifikat karena masing – masing PC
| 13
telah dilengkapi printer dotmatrix. Printer warna dan monochrome digunakan secara bersama
– sama (networking) untuk semua PC operasional.
Kategori laboratorium dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu Laboratorium
Organoleptik, Parasit, Patologi, Jamur, Bakteri HPIK, Bakteri Mutu, Biologi Molekuler, Virus,
ELISA, Culture sel, Kualitas Air, Immunologi, Kimia & Logam Berat, Residu, PPC (Pengambilan
Contoh), Administrasi & LHU (Lap. Hasil Uji).
Perangkat yang masuk standarisasi pada kategori laboratorium ini bukan hardware yang
merupakan satu paket dengan alat laboratorium. Misalnya pengadaan alat laboratorium
mikroskop yang dalam paket penjualannya menyertakan 1 unit PC, maka PC tersebut tidak bisa
dimasukkan dalam nilai standar pada kategori laboratorium. Hal ini untuk mengantisipasi
kerusakan dan kesalahan dalam penggunaan suatu perangkat untuk banyak kegiatan.
Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik per unit kerja pusat
disajikan pada lampiran 1. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan
standar spesifik per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 2.
3.2.
STANDAR ORGANISASI
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur
organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural, fungsional
dan non fungsional. Tabel dibawah menampilkan standar organisasi yang berkaitan dengan
struktur organisasi pada masing – masing unit kerja. Perangkat yang di standarisasi antara lain
Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna, Monochrome, Dotmatrix), Scanner, UPS dan
Hardisk Eksternal.
14 |
Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi
Hardware
Kategori Standar
Printer
PC
Laptop
2
18
Warna
Hitam
Putih
Dot
matrix
Scanner
UPS
Storage
Ket
18
-
-
18
2
18
PC Ka.
Badan &
Ses.
Badan
1
1:2
A)
-
1
1:1
B)
1
1
1:2
A)
1:1
B)
1
11
-
Unit Kerja Pusat
Sekretariat Badan
Struktural
Fungsional
Non Fungsional
1:2
A)
1:2
A)
1:2
1:2
A)
A)
-
-
-
11
Pusat - Pusat
Struktural
1
Fungsional
Non Fungsional
C)
1:2
A)
1:2
A)
11
1:2
A)
1:2
A)
1:2
A)
1
1:2
A)
1
-
1
-
-
1
11
1:1
B)
1
1:1
B)
1
Unit Kerja Daerah
Struktural
1
C)
11
11
-
-
11
1
11
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
Balai Kelas I
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
Balai Kelas II
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
1
C)
4
4
-
-
4
1
4
1
C)
2
2
-
-
2
1
2
1
C)
-
-
-
-
1
1
Balai Besar
Balai Uji Standar
Stasiun Kelas I
Stasiun Kelas II
Satker/Wilker
Non fungsional
Fungsional
Keterangan
1:2 A)
1:1 B)
1 C)
1:5 D)
1:2 E)
:
:
:
:
:
:
1:2
A)
1:5
D)
-
-
1:2
E)
1:2
E)
-
1
1
1
1:1
B)
1
1:1
B)
1
1 Perangkat Untuk 2 Pegawai
1 Perangkat Untuk 1 PC
Perangkat untuk Kepala / Pejabat Struktural / Penanggung Jawab
1 PC untuk 5 Petugas Fungsional
1 Perangkat Maksimal untuk 2 PC
| 15
Kategori standar berdasarkan organisasi dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu unit kerja
pusat dan unit kerja daerah. Unit kerja pusat terbagi menjadi Sekretariat Badan (SETBAN) dan
Pusat – pusat yang terdiri dari Pusat Karantina Ikan (PUSKARI), Pusat Sertifikasi Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (PUSSM) dan Pusat Manajemen Mutu (PUSMM).
Masing – masing unit kerja dibagi menjadi 3 sub kategori yaitu struktural, fungsional
dan non fungsional. Untuk sub kategori struktural jumlah perangkat disesuaikan dengan jumlah
pejabat yang ada sesuai dengan struktur organisasi yang ada berdasarkan regulasi.
Pengecualian untuk Kepala Badan dan Sekretaris Badan mempunyai standar perangkat PC dan
Laptop masing – masing sebanyak 1 perangkat dengan tujuan untuk menambah fungsi dan
tuntutan kebutuhan perangkat pada pejabat tersebut. Penjelasan nilai – nilai yang sifatnya
perbandingan antara lain :
-
Nilai 1:2 A), artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 2 pegawai dan
berlaku kelipatannya. Contoh jika di suatu unit kerja pegawainya 11 maka
standarnya perlu 6 perangkat. Hal yang mendasari nilai tersebut karena
pegawai tersebut memerlukan perangkat tersebut untuk memenuhi tanggung
jawab dan tugas pokok yang terkait administrasi dan teknis. Dan tujuan
membagi perangkat untuk 2 pegawai adalah faktanya pegawai tersebut sudah
mendapat perangkat yang setara pada standar lainnya. Jadi nilai ini merupakan
untuk pegawai yang tidak menerima standar lain selain standar pada nilai ini.
-
Nilai 1:1 B) pada perangkat UPS artinya 1 UPS untuk 1 PC sehingga bisa diartikan
bahwa setiap PC harus dilengkapi dengan UPS. Hal yang mendasari nilai
tersebut karena 1 PC selayaknya dilengkapi dengan 1 UPS untuk mengantisipasi
16 |
naik turunnya kebutuhan power supply serta untuk menambah masa pakai PC
tersebut dan mengurangi resiko kerusakan akibat tidak stabilnya power supply
yang ada di pasaran.
-
Nilai 1
C)
artinya nilai / jumlah perangkat tersebut diperuntukkan bagi kepala
dan penanggung jawab satker/wilker. Hal mendasari nilai tersebut karena
setiap kepala dan penanggung jawab satker/wilker memerlukan PC untuk
melaksanakan kegiatan administrasi dan teknis yang melekat pada tanggung
jawabnya sebagai kepala dan penanggung jawab. Disamping tugas pokok dan
fungsi yang melekat lainnya.
-
Nilai 1:5
D)
artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 5 pegawai dan
berlaku kelipatannya. Misal pegawainya 11 maka standarnya perlu 3 perangkat.
Hal yang mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat
bersama – sama dengan pegawai lain secara bergantian. Selain itu adanya
rangkap jabatan dan tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan
pegawai tersebut mendapatkan hardware dari kategori standar yang lain.
-
Nilai 1:2
E)
artinya 1 printer sesuai standar digunakan untuk 2 PC dan berlaku
kelipatannya. Misal ada 3 PC maka standarnya perlu 2 printer. Hal yang
mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat bersama –
sama dengan PC lain secara bergantian. Selain itu adanya rangkap jabatan dan
tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan pegawai tersebut
mendapatkan hardware dari kategori standar yang lain.
| 17
Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar organisasi per unit kerja
pusat disajikan pada lampiran 3. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan
standar organisasi per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 4.
Untuk contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan
standar organisasi per unit kerja pusat disajikan pada lampiran 5. Sedangkan contoh
perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan standar organisasi per unit
kerja daerah disajikan pada lampiran 6.
3.3.
STANDAR PENDUKUNG
Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan yang
fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh
perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik
maupun organisasi.
Tabel dibawah menampilkan standar pendukung yang berkaitan dengan kebutuhan
yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh
perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik
maupun organisasi. Perangkat yang di standarisasi antara lain :
-
Alat visual yaitu LCD Projector, Layar Projector, PC Projector, Kamera Digital,
Kamera Video.
-
Alat Pengelola dan Pendukung Jaringan yaitu Server Proxy, Server Database, Server
Aplikasi, Switch / Hub, NAS, Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam
Kebakaran Ruang Server, Router, Rack Server, Access Point.
18 |
-
Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang yaitu PC / Laptop, Printer Dot Matrix,
Koneksi Internet, UPS.
Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung
Unit Kerja
Kategori Standar
Setban
Pusat
Pusat
Balai
Besar
Balai
Uji
LCD Projector
7
5*
3*
4
3*
2*
Layar Projector
3
2*
2*
2
2*
1*
PC Projector
1
1*
1*
1
1*
1*
Kamera Digital
5
4*
4*
2
3*
2*
Kamera Video
2
1*
1*
1
1*
1*
Pointer Laser
7
5*
3*
4
3*
2*
Server Proxy
2
-
1*
1
1*
1*
Server Database
2
-
1*
-
1*
1*
Server Aplikasi
6
-
-
-
-
-
Balai Stasiun
Audio Visual
Jaringan
Switch / Hub
NAS
Sesuai Port dan Perangkat terkoneksi
1*
1*
1
1*
2
Ruang Server
1
-
1*
-
1*
1*
Pendingin Ruang Server
2
-
2*
-
2*
2*
Pemadam Kebakaran Ruang Server
1
-
1*
-
1*
1*
Router
1
-
1*
1
1*
1*
Rack Server
3
-
1*
-
1*
1*
1*
2*
2*
Access Point
UPS
1*
maks. 25M antar AP
10
-
2*
Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang (Jumlah Perangkat per Ruangan)
PC / Laptop
-
-
1*
-
1*
1*
Printer Dot Matrix
-
-
1*
-
1*
1*
UPS
-
-
1*
-
1*
1*
Keterangan :
* Perangkat per masing – masing unit kerja
| 19
Kategori standar khusus pendukung terbagi atas 3 kategori yaitu audio visual, jaringan
serta ruang pengawasan dan pemeriksaan ulang. Dari kategori standar tersebut di pisahkan
berdasarkan unit kerjanya. Unit kerja sendiri terbagi atas 6 kelompok unit kerja yaitu :
-
Sekretariat Badan.
-
Pusat – pusat terdiri dari Pusat Karantina Ikan, Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan serta Pusat Manajemen Mutu.
-
Balai Besar.
-
Balai Uji merupakan unit kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM).
-
Balai merupakan unit kerja Balai KIPM Kelas I dan Kelas II.
-
Stasiun merupakan unit kerja Stasiun KIPM Kelas I dan Kelas II.
Jumlah perangkat yang distandarkan berbeda untuk masing – masing unit kerja.
Nilai/jumlah perangkat yang diberi tanda bintang artinya perangkat tersebut berlaku bagi
masing – masing unit kerja bukan nilai kumulatif. Misalnya standar LCD Projector untuk pusat –
pusat 5 buah, maka berlaku untuk Pusat Karantina Ikan sebanyak 5 buah, Pusat Sertifikasi Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan sebanyak 5 buah dan Pusat Manajemen Mutu sebanyak 5 buah,
demikian seterusnya.
20 |
3.4.
KUALIFIKASI
Kategori kualifikasi merupakan kumpulan data dan informasi yang menstandarkan
spesifikasi teknis dari masing – masing perangkat teknologi informasi yang distandarkan.
Spesifikasi menjadi penting mengingat perlunya informasi hardware yang jelas bagi unit kerja
dalam mencari acuan dan referensi, sehingga hardware tersebut dapat dimanfaatkan secara
optimal dan efektif.
Kualifikasi memuat batasan – batasan minimal dari spesifikasi sebuah hardware, dimana
batasan minimal tersebut dibuat dengan mempertimbangkan aspek reliable (handal),
kebutuhan pemakaian dan perkembangan teknologi informasi.
Spesifikasi tersebut bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi informasi. Spesifikasi disarankan jenis built up dengan garansi dan support yang
bersifat lokal maupun regional demi mendukung kemudahan dalam perawatan dan
penggantian suku cadang.
Dasar pengelompokkan hardware karena ketersediaannya di pasaran secara garis besar
menggunakan pengelompokkan low, middle dan high level, disamping harga yang juga
mempengaruhi. Biasanya semakin tinggi harga perangkat maka semakin banyak fitur dan
kelengkapannya dan masuk sebagai kategori high level, sedangkan semakin rendah harga maka
semakin sedikit fitur dan kelengkapannya. Walaupun terkadang masih ada hardware dengan
harga murah dengan fitur dan kelengkapan yang hampir sama dengan yang harganya mahal
sekalipun. Maka spesifikasi standar sarana prasarana teknologi informasi dikelompokkan
berdasarkan 3 kategori yaitu low level, middle level dan high level. Kegunaan masing – masing
kategori tersebut yaitu :
| 21
A. Low level
Kategori low level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas
bawah termasuk dari segi harga merupakan yang paling murah dari ketiga kategori.
Kategori low level digunakan untuk keperluan administrasi perkantoran (office),
persuratan, keuangan (SAI, GPP, PNBP, SPM, AFS), perlengkapan (BMN, Persediaan),
perencanaan (RKAKL, Monev), Kepegawaian (SIMPEG), laboratorium pada kategori
standar spesifik. Serta untuk keperluan fungsional, non fungsional, penanggung jawab
satker/wilker pada kategori standar organisasi. Selain itu kategori standar pendukung
seperti PC projector, kamera digital, kamera video, UPS bisa dimasukkan apabila dana
yang ada hanya cukup untuk low level.
B. Middle level
Kategori middle level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada
kelas menengah termasuk dari segi harga yang cukup terjangkau. Kategori middle level
digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik. Kategori middle
level juga diberlakukan pada standar organisasi terutama untuk struktural di unit kerja
pusat dan daerah. Selain itu hardware pada kategori standar pendukung seperti LCD
projector, server (proxy, database), NAS, router di unit kerja daerah juga masuk pada
level ini.
22 |
C. High level
Kategori high level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas
atas termasuk dari segi harga yang lebih mahal dari middle level. Kategori high level
digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik apabila pada
kategori middle level, hardware dirasakan masih belum mencukupi untuk menunjang
tugas pokok dan fungsi pekerjaan. Tetapi apabila sudah cukup bisa hanya sampai pada
kategori middle level saja. Hal ini berlaku pula untuk semua hardware yang masuk pada
kategori middle level.
Hardware teknologi informasi yang masuk dalam spesifikasi teknis yaitu PC (Personal
Computer), Laptop, Printer, Scanner, UPS, LCD Projector, Kamera Digital, Kamera Video,
Switch/hub, Router, Access Point, NAS (Network Attached Storage), Server, Rack (Rak) Server,
Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam Kebakaran Ruang Server, Koneksi Internet.
Tabel dibawah menampilkan pembagian level per masing – masing hardware.
| 23
Tabel 4. Standar Kualifikasi Hardware
No.
Hardware
Pembagian Level
Berdasarkan
Leveling
Low Level
1.
PC (Personal Computer)
Spesifikasi
Middle Level
Lihat lampiran 7
2.
Laptop
Spesifikasi
Lihat lampiran 8
3.
Printer
Koneksi dengan perangkat
Kabel (USB, Serial,
Paralel)
Kabel (USB, Serial,
Paralel), Jaringan Kabel
(UTP)
4.
Scanner
Resolusi, kedalaman bit,
jenis, kecepatan
Resolusi : 300 dpi
Kedalaman bit : 8 bit
Jenis : Flatbed scanner
Kecepatan : -
5.
UPS
Daya listrik (VA), koneksi
Daya listrik : 600 VA
Koneksi : -
Resolusi : 600 dpi
Kedalaman bit : 24 bit
Jenis : ADF (Automatic
Document Feeder)
scanner
Kecepatan : 20 ppm
(paper per minute)
Daya listrik : 1200 VA
Koneksi : RJ-11
6.
LCD Projector
Resolusi
SVGA (800x600), XGA
(1024x768)
WXGA (1280x800)
7.
Kamera Digital
Jenis
Pocket/saku
SLR (Single Lens Reflex)
8.
Kamera Video
Perbesaran (Zoom),
storage, lensa
Digital Zoom, flash
memory,
Uninterchangeable
lens
Digital Zoom, optical
zoom (4x), flash
memory, HDD,
Uninterchangeable lens
High Level
Kabel (USB, Serial,
Paralel), Jaringan
Kabel (UTP), Jaringan
nirkabel (Wireless)
Resolusi : 1200 dpi
Kedalaman bit : 48 bit
Jenis : ADF (Automatic
Document Feeder)
scanner
Kecepatan : 40 ppm
(paper per minute)
Daya listrik : 3000 VA
Koneksi : RJ-11, RJ-45,
USB, DB 9/25
WUXGA (1920x1200),
Full High
Definition/HD
(1920x1080)
DSLR (Digital Single
Lens Reflex)
Digital Zoom, flash
memory, HDD,
Interchangeable lens
24 |
Pembagian Level
Berdasarkan
Hardware
No.
Leveling
9.
Switch/hub
Layer
Low Level
Layer 1
10.
Router
Kemampuan setting
Routing
Routing, Firewall
11.
Access Point
Jenis dan antena
12.
NAS (Network Attached Dukungan NIC
Storage)
Indoor + antena
indoor
NIC ethernet
Indoor + antena
outdoor
NIC gigabyte ethernet
13.
Server
Jumlah core processor
1 core
2 core
4 core
14.
Rack (Rak) Server
Jumlah U
10 U
30U
40U
15.
Ruang Server
Luas
Minimal 2 x 2 M atau sesuai kebutuhan dan kemampuan
16.
Pendingin Ruang Server
17.
Pemadam Kebakaran
Ruang Server
Luas Ruang Server
Minimal ½ PK atau sesuai kebutuhan dan kemampuan
1 M2 = 500 BTU/h (British
Thermal Unit/hour)
AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Jenis
Tabung
Wheel caring
Ceiling (atap plafon)
18.
Koneksi Internet
Jenis, Kecepatan
Middle Level
Layer 2
High Level
Layer 3
Routing, Firewall,
Bandwidth
Management, dll
Outdoor + antena
outdoor
NIC gigabyte ethernet
dan Fibre Channel
Jenis : dial up/gprs/3G Jenis : ADSL
Kecepatan : ≤ 512Kbps Kecepatan : 513 Kbps 1 Mbps
Jenis : Fibre Optic (FO)
Kecepatan : >1 Mbps
| 25
LAMPIRAN
26 |
Lampiran 1.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database +
Aplikasi
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Sekretariat Badan
4
9
1
10
0
1
14
8
2
1
2
Pusat Karantina Ikan
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
3
Pusat Sertifikasi Mutu
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
4
Pusat Manajemen Mutu
4
9
1
10
0
1
4
0
0
0
| 27
Lampiran 2.
No.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Daerah
Nama UPT
Frek.
Harian Per
2012
Printer
Kategori
Server
Server Ruang
PC Laptop
Scanner UPS
Hitam
Dot
Operasional
Database Proxy Server
Warna
Putih Matrix
1
Jakarta I
108
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
2
Makassar
105
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
3
Denpasar
79
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
4
Surabaya I
83
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
5
Medan I
41
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
6
Balikpapan
119
A
25
9
18
12
3
2
25
1
1
1
7
Mataram
17
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
8
Palembang
8
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
9
Jayapura
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
10
Pekanbaru
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
11
Pontianak
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
12
Manado
19
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
13
Padang
10
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
14
Kendari
27
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
15
Jakarta II
7
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
16
Surabaya II
11
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
17
Semarang
13
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
18
Banjarmasin
55
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
19
Jambi
15
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
20
Bengkulu
9
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
21
Palu
17
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
22
Luwuk Banggai
13
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
28 |
No.
Nama UPT
Printer
Frek.
Harian Per
2012
Kategori
Operasional
PC
Lapt
op
Warn
a
Hitam
Putih
Dot
Matri
x
Scanne
r
UPS
Server
Databas
e
Server
Proxy
Ruang
Server
23
Entikong
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
24
Lampung
28
C
23
9
18
11
3
2
23
1
1
1
25
Tanjung Pinang
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
26
Palangkaraya
14
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
27
Kupang
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
28
Tj. Balai Asahan
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
29
Pangkalpinang
7
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
30
Bima
11
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
31
Ternate
19
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
32
Tahuna
6
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
33
Tarakan
70
B
24
9
18
11
3
2
24
1
1
1
34
Gorontalo
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
35
Sorong
18
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
36
Bau-Bau
10
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
37
Cirebon
1
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
38
Yogyakarta
15
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
39
Ambon
9
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
40
Merauke
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
41
Banda Aceh
4
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
42
Batam
12
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
43
Merak
16
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
44
Mamuju
3
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
45
Medan II
5
D
22
9
17
10
1
2
22
1
1
1
46
Bandung
9
17
10
1
2
22
1
1
1
Balai Uji Standar
D
-
22
47
3
-
20
9
17
9
0
2
20
0
1
1
| 29
Lampiran 3.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
Non
Struktural Fungsional
Fungsional
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
1
Sekretariat Badan
74
18
1
55
31
47
20
29
0
19
31
2
Pusat Karantina Ikan
42
11
10
21
17
27
13
16
0
12
17
34
11
0
23
13
23
13
12
0
12
13
29
11
0
18
10
20
13
9
0
12
10
3
4
Pusat Sertifikasi
Mutu
Pusat Manajemen
Mutu
30 |
Lampiran 4.
No.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
Strukt.
Fungsi.
Non
Fungsi.
Status
Org.
Printer
PC Laptop
Hitam
Dot
Warna
Putih Matrix
Scanner UPS
1
Jakarta I
66
11
25
30
BB
21
11
11
11
0
11
21
2
Makassar
73
11
39
23
BB
21
11
11
11
0
11
21
3
Denpasar
49
4
26
19
B1
17
4
4
9
0
4
17
4
Surabaya I
74
4
48
22
B1
22
4
4
11
0
4
22
5
Medan I
35
4
12
19
B1
14
4
4
7
0
4
14
6
Balikpapan
47
4
28
15
B1
15
4
4
8
0
4
15
7
Mataram
42
4
19
19
B2
15
4
4
8
0
4
15
8
Palembang
29
4
11
14
B2
11
4
4
6
0
4
11
9
Jayapura
37
4
17
16
B1
13
4
4
7
0
4
13
10
Pekanbaru
33
4
13
16
S1
12
4
4
6
0
4
12
11
Pontianak
33
4
14
15
S1
12
4
4
6
0
4
12
12
Manado
34
4
13
17
B2
13
4
4
7
0
4
13
13
Padang
25
4
8
13
S1
10
4
4
5
0
4
10
14
Kendari
32
4
14
14
S1
11
4
4
6
0
4
11
15
Jakarta II
39
4
27
8
B1
11
4
4
6
0
4
11
16
Surabaya II
43
4
20
19
B1
15
4
4
8
0
4
15
17
Semarang
45
4
16
25
B2
18
4
4
9
0
4
18
18
Banjarmasin
36
4
12
20
B2
14
4
4
7
0
4
14
19
Jambi
30
4
13
13
S1
11
4
4
6
0
4
11
20
Bengkulu
23
2
10
11
S2
9
2
2
5
0
2
9
21
Palu
25
4
5
16
S1
10
4
4
5
0
4
10
22
Luwuk Banggai
23
2
12
9
S2
9
2
2
5
0
2
9
23
Entikong
24
4
10
10
S1
8
4
4
4
0
4
8
| 31
No.
Nama UPT
Jumlah
Pegawai
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Lampung
Tanjung Pinang
Palangkaraya
Kupang
Tj. Balai Asahan
Pangkalpinang
Bima
Ternate
Tahuna
Tarakan
Gorontalo
Sorong
Bau-Bau
Cirebon
Yogyakarta
Ambon
Merauke
Banda Aceh
Batam
Merak
Mamuju
Medan II
Bandung
Balai Uji Standar
37
25
19
30
21
23
22
23
22
26
25
23
26
23
28
27
21
29
19
19
20
17
13
53
Strukt.
4
2
4
4
2
4
2
4
2
4
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
Fungsi.
Non
Fungsi.
Status
Org.
15
11
6
10
8
7
12
7
6
14
5
14
6
12
13
10
8
7
4
7
8
6
7
27
18
12
9
16
11
12
8
12
14
8
16
7
18
9
11
13
11
18
11
10
10
7
4
22
S1
S2
S1
S1
S2
S1
S2
S1
S2
S2
S1
S2
S2
S2
S1
S1
S2
S1
S1
S2
S2
S1
S2
BU
Printer
PC Laptop
13
10
8
11
9
9
8
9
10
8
10
8
12
9
10
10
9
12
8
8
8
7
5
18
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
Hitam
Dot
Warna
Putih Matrix
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
7
5
4
6
5
5
4
5
5
4
5
4
6
5
5
5
5
6
4
4
4
4
3
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Scanner UPS
4
2
4
4
2
4
2
4
2
2
4
2
2
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
4
13
10
8
11
9
9
8
9
10
8
10
8
12
9
10
10
9
12
8
8
8
7
5
18
32 |
Lampiran 5.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Pusat
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database +
Aplikasi
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Sekretariat Badan
35
56
21
39
0
20
45
8
2
1
2
Pusat Karantina Ikan
21
36
14
26
0
13
21
0
0
0
3
Pusat Sertifikasi Mutu
17
32
14
22
0
13
17
0
0
0
4
Pusat Manajemen Mutu
14
29
14
19
0
13
14
0
0
0
| 33
Lampiran 6.
Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Daerah
Printer
No.
Nama UPT
PC
Laptop
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
Scanner
UPS
Server
Database
Server
Proxy
Ruang
Server
1
Jakarta I
46
20
29
23
3
13
46
1
1
1
2
Makassar
46
20
29
23
3
13
46
1
1
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Denpasar
Surabaya I
Medan I
Balikpapan
Mataram
Palembang
Jayapura
Pekanbaru
Pontianak
Manado
Padang
Kendari
Jakarta II
Surabaya II
Semarang
Banjarmasin
Jambi
Bengkulu
Palu
Luwuk Banggai
41
47
37
40
37
33
36
34
35
35
32
34
33
37
40
38
33
31
32
31
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
11
13
11
22
22
22
22
21
21
22
21
22
21
21
22
21
21
21
22
21
19
21
19
20
23
18
20
18
16
18
16
17
17
15
17
16
18
19
18
16
15
15
15
3
3
3
3
1
1
3
1
3
1
1
3
1
1
1
3
1
1
1
1
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
4
41
47
37
40
37
33
36
34
35
35
32
34
33
37
40
38
33
31
32
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34 |
Printer
No.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Nama UPT
Entikong
Lampung
Tanjung Pinang
Palangkaraya
Kupang
Tanjung Balai Asahan
Pangkalpinang
Bima
Ternate
Tahuna
Tarakan
Gorontalo
Sorong
Bau-Bau
Cirebon
Yogyakarta
Ambon
Merauke
Banda Aceh
Batam
Merak
Mamuju
Medan II
Bandung
Balai Uji Standar KIPM
PC
30
36
32
30
33
31
31
30
31
32
32
32
30
34
31
32
32
31
34
30
30
30
29
27
38
Laptop
13
13
11
13
13
11
13
11
13
11
11
13
11
11
11
13
13
11
13
13
11
11
13
11
13
Warna
Hitam
Putih
Dot
Matrix
21
22
19
21
21
19
21
19
21
19
20
21
19
19
19
21
21
19
21
21
19
19
21
19
21
14
18
15
14
16
15
15
14
15
15
15
15
14
16
15
15
15
15
16
14
14
14
14
13
18
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
Scanner
UPS
Server
Database
Server
Proxy
Ruang
Server
6
6
4
6
6
4
6
4
6
4
4
6
4
4
4
6
6
4
6
6
4
4
6
4
6
30
36
32
30
33
31
31
30
31
32
32
32
30
34
31
32
32
31
34
30
30
30
29
27
38
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
| 35
Lampiran 7.
a.
b.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level
Low level
Processor
Min. Dual core atau yang setara
RAM
1 – 2 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard)
Hard Drive
Min. 160 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
Middle level
Processor
Min. Quad Core atau yang setara
RAM
Lebih dari 2 – 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 512
MB
c.
Hard Drive
Min. 320 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
High Level
Processor
Lebih dari quad core
RAM
Lebih dari 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 1 GB
Hard Drive
Min. 1 TB
Optical Drive
Min. Blue-ray
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
36 |
Lampiran 8.
a.
b.
c.
Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level
Low level
Processor
Min. Dual core 2.2 GHz atau yang setara
RAM
1 – 2 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard)
Hard Drive
Min. 160 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Middle Level
Processor
Min. Quad Core atau yang setara
RAM
Lebih dari 2 – 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) 512 MB
Hard Drive
Min. 320 GB
Optical Drive
Min. DVD RW
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
High Level
Processor
Lebih dari quad core
RAM
Min. 4 GB DDR
Network Connection
10/100/1000 Mbps
Video Type
Min. Integrated Graphic (onboard) VGA 1 GB
Hard Drive
Min. 1 TB
Optical Drive
Min. Blue-ray
Interfaces
Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio
| 37
Lampiran 9.
Daftar Isilah
Hardware
: Perangkat keras
Software
: Perangkat lunak
Network
: Jaringan komputer
Brainware
: Sumber daya manusia
Power supply
: Energi listrik
PC (Personal Computer) : Komputer personal/desktop
Stand alone
: Personal/tersendiri/berdiri sendiri
UPT
: Unit Pelaksana Teknis
Networking
: Jaringan/Sharing/digunakan bersama - sama
UPS
: Uninterruptible Power Supply
Low level
: Level/Kelas bawah
Middle level
: Level/Kelas menengah
High level
: Level/Kelas atas
Non Level
: Tanpa level/kelas
Interchangeable lens
: Lensa dapat diganti – ganti
Uninterchangeable lens : Lensa tidak dapat diganti – ganti
Indoor
: Dalam ruangan
Outdoor
: Luar ruangan
Storage
: Media penyimpanan
NIC (Network Interface Card):Kartu jaringan
Fungsional
: Pegawai Negeri Sipil yang sesuai SK menduduki
Jabatan Fungsional atau S