Deskripsi analisis content dan pedagogy
DESKRIPSI HASIL ANALISIS STANDAR CONTENT DAN PEDAGOGY IPA
JENJANG SMP SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN IPA TERINTEGRASI
Oleh :
Insih Wilujeng, Agus Setiawan, Liliasari, Sri Redjeki*)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian utama yang tentang
Pengembangan Program IPA Terintegrasi Guna Membekali Calom Guru IPA SMP.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan standar-standar content dan standarstandar pedagogy IPA untuk jenjang SMP dan hasil analisis dijadikan pedoman dalam
pengembangan IPA Terintegrasi.
Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif, serta merupakan bagian dari Tahap 2
(Design) dari 4-D Models penelitian utama. Langkah awal penelitian ini adalah
melakukan pengkajian standar IPA dari Bencmarks for Science Literacy, Project 2061;
Standards for Science Teacher Preparation dan Science for All Americans. Hasil
pengkajian dijabarkan dalam judul modul dan topik. Untuk setiap topik diuraikan dalam
tujuan pembelajaran, indikator, materi, aktivitas pembelajaran yang disarankan dan
asesmen. Langkah kedua adalah judgment lapangan dengan pemberi judgment para ahli
dari berbagai bidang, meliputi: guru besar bidang Pendidikan IPA, dosen pendidikan IPA,
guru IPA SMP, instruktur IPA dan bagian pengembang Kurikulum IPA Dinas Pendidikan.
Langkah ketiga dilakukan revisi hasil pengkajian berdasarkan hasil judgment lapangan.
Penelitian ini menghasilkan portofolio hasil analisis standar materi dan pedagogi IPA
SMP secara lengkap serta contoh penetapan Ide Utama dan Tema Utama IPA Terintegrasi
yang didasarkan hasil analisis. Hasil Analisis ini dijadikan sebagai pedoman dalam Tahap
3 (Develop) dari 4-D Models penelitian utama. Hasil analisis standar materi terdiri dari 5
judul modul, 30 topik dan 113 materi utama. Hasil analisis pedagogi terdiri dari I:
Analisis keterampilan-keterampilan ilimiah (keterampilan proses sains dan keterampilanketerampilan manipulatif); II: Analisis keterampilan-keterampilan Berpikir (keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif; III: Analisis Strategi Beripikir; IV:
Analisis Sikap-sikap Ilmiah dan Nilai-nilai Mulia serta V: Analisis Strategi Pembelajaran
(A. Pendekatan-pendekatan Pembelajaran IPA: Inkuairi-Diskoveri, Konstruktivis, SainsTeknologi-Masyarakat, Kontekstual, Belajar Tuntas; B. Metode-metode Pembelajaran
IPA: Eksperimen, Diskusi, Simulasi, Proyek, kunjungan dan penggunaan sumber-sumber
eksternal dan penggunaan Teknologi). Sedangkan contoh hasil penetaman ide utama dan
tema utama untuk IPA Terintegrasi dihasilkan 5 ide utama dengan 2 tema utama setiap
ide utama (10 tema utama).
Kata kunci: Standar materi, standar pedagogi, IPA Terintegrasi
*) Pendidikan IPA PPS UPI Bandung (E-mail: [email protected])
PENDAHULUAN
1
Mulai tahun perkuliahan 2007/2008, di beberapa universitas yang dulunya IKIP
khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah membuka
program studi pendidikan IPA. Program studi pendidikan IPA jenjang S 1 di Universitas
Negeri Yogyakarta misalnya, memiliki visi yaitu mewujudkan program studi yang
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di abad 21 (di era global) dalam
pendidikan IPA (Kurikulum 2002 FMIPA, 2007: 58). Apabila dikaitkan dengan pasal 28
PP No. 19 Tahun 2005, khususnya ayat 2 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran ternyata jika ditelaah terdapat kesesuaian dengan rumusan
dalam kompetensi lulusan program studi pendidikan IPA yang dirumuskan dalam
Kurikulum 2002, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ( 2007: 58-59)
Program studi jenjang S1 pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga
pendidik dan kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan Sains bidang keahlian IPA
(S.Pd., Si.) yang memiliki kompetensi dasar tenaga pendidik bidang IPA, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial.
1.
Kompetensi pendidikan bidang IPA, yaitu kompetensi melakukan
penelitian dalam rangka mengembangkan pendidikan IPA, serta kompetensi
melakukan penyebaran bidang pendidikan IPA melalui pendidikan dan pelatihan
2.
(diklat).
Kompetensi menghadapi masa depan, yaitu kompetensi menghadapi dan memahami
kecenderungan pendidikan IPA, serta memanfaatkan hal tersebut untuk memajukan
3.
pendidikan IPA
Kompetensi dasar-dasar IPA dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut.
Mahasiswa program studi pendidikan IPA di FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta, meliliki beban 136 sks mata kuliah wajib, dan 8 sks mata kuliah pilihan,
sehingga jumlah total ada 144 sks. Mata kuliah wajib 136 sks tersebut memiliki distribusi
9 sks mata kuliah pengembangan kepribadian; 69 sks mata kuliah keilmuan dan
keterampilan; 51 sks mata kuliah keterampilan berkarya; 4 sks mata kuliah perilaku
berkarya dan 3 sks mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (Kurikulum 2002 FMIPA,
2007: 59). Pembagian distribusi mata kuliah wajib bertujuan menyiapkan mahasiswa
pada 4 kompetensi sebagai calon guru.
Selain itu mata kuliah-mata kuliah juga
dikelompokkan berdasarkan standar kompetensi guru pemula SMP yang meliputi standar
penguasaan bidang studi, standar pemahaman tentang peserta didik, standar penguasaan
2
pembelajaran
yang
mendidik
dan
standar
pengembangan
kepribadian
dan
keprofesionalan (Dirjen DIKTI, 2004: 11). Lulusan program studi pendidikan IPA
memiliki beberapa kewenangan, salah satunya yaitu menjadi guru IPA SMP/MTs.
Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA sekolah dasar dan menengah dari
NSTA (2003) ternyata juga ada kesesuaian, yaitu
bahwa guru-guru IPA sekolah
menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains.
Persiapan bagi mahasiswa agar memiliki kompetensi interdisipliner pada sains di
FMIPA UNY belum terlihat secara nyata, karena pada mata kuliah tahun pertama
mahasiswa mendapatkan mata kuliah fisika dasar dan praktikumnya pada semester I,
biologi dasar dan praktikumnya pada semester II, serta kimia dasar dan praktikumnya
pada semester III dengan bobot 3 sks untuk teori dan 1 sks untuk praktikum dan berlaku
untuk masing-masing mata kuliah. Pada perkuliahan semester III mahasiswa juga
mendapatkan mata kuliah IPA-1 dan Ilmu Kebumian, semester IV mendapatkan mata
kuliah IPA-2 dan Astronomi, dan semester V mendapatkan mata kuliah IPA-3, dimana
pada saat sekarang IPA-1 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia) untuk
konsep IPA kelas VII dan IPA-2 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia)
untuk konsep IPA kelas VIII dan IPA-3 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan
kimia) untuk konsep IPA kelas IX. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan perkuliahan
IPA-1, IPA-2 dan IPA-3 masih belum membekali mahasiswa pada integrasi IPA, karena
penyajian perkuliahan masih terpisah serta pedagogisnya juga belum nampak. Mata
kuliah praktikum IPA-1, praktikum IPA-2 dan praktikum IPA-3 juga masih belum
menunjukkan adanya integrasi IPA, karena ketiga mata kuliah praktikum tersebut hanya
penggabungan saja dari mata kuliah-mata kuliah praktikum fisika, biologi dan kimia.
Departemen Pendidikan dan Pengajaran telah menyusun panduan pengembangan
pembelajaran IPA terpadu sejak tahun 2005, namun kenyataan di lapangan hampir semua
guru IPA SMP masih belum menerapkan pembelajaran IPA terpadu tersebut dengan
berbagai alasan. Hasil isian angket dari guru-guru IPA SMP/MTs di wilayah Yogyakarta
dari 4 wilayah kabupaten dan 1 wilayah kota dengan sampel 25 orang guru IPA SMP
dapat ditemukan beberapa alasan belum dilaksanakannya pembelajaran IPA terpadu
antara lain adanya ketakutan para guru tentang muatan materi kurikulum tidak
tersampaikan, tidak adanya contoh-contoh pembelajaran IPA terintegrasi di beberapa
3
buku teks serta belum diperolehnya langkah-langkah pengembangan pembelajaran IPA
terintegrasi bagi guru SMP.
Berdasar pada kondisi perkuliahan yang belum secara efektif mempersiapkan
mahasiswa sebagai calon guru IPA SMP/MTs serta untuk merespon dan menindaklanjuti
kebijakan pemerintah, terutama Balitbang DepDikNas tentang pembelajaran IPA terpadu,
maka sangatlah perlu universitas yang membuka program studi pendidikan IPA
mengembangkan program IPA terintegrasi guna membekali mahasiswanya. Sebagai
bagian dari langkah pengembangan program IPA Terintegrasi, maka sangat perlu
dilakukan analisis-analisis standar content dan pedagogy IPA jenjang SMP agar terwujud
pedoman atau dasar pengembangan yang berlangsung dari masa ke masa artinya masih
tetap bisa dijadikan pedoman meskipun terjadi perubahan kebijakan.
Berdasarkan pada pendahuluan, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan
langkah-langkah analisis standar content dan pedagogy IPA jenjang SMP serta
Bencmarks for Science Literacy
mendeskripsikan hasil analisis standar content dan pedagogyContent
IPA jenjang SMP.
Standards for Science Teacher Preparation
Pengkajian
Standar IPA
METODOLOGI
Langkah I
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif dan juga merupakan bagian dari Tahap 2
Science
for All utama.
Americans
Pedagogy
(Design) dari 4-D Models
penelitian
Adapun langkah
penelitian digambarkan
dalam skema Gambar 1 berikut ini
Guru Besar bidang Pendidikan IPA (Fisika, Biologi dan Kimia)
Dosen Pendidikan IPA (latar belakang kompetensi Fisika, Biologi dan Kimia)
Langkah II
Judgment
Guru IPA SMP (latar belakang kompetensi Fisika dan Biologi
Lapangan
Instruktur IPA
4
Pengembang Kurikulum IPA SMP
Revisi Hasil Analisis
Langkah III
Gambar 1. Langkah Penelitian
HASIL PENELITIAN
5
Tabel 1. Deskripsi Analisis standar-standar Content
N
o
1
Modul
Kerja Ilmiah
dalam IPA
Topik
1. Sains dan
Teknologi
2. Keselamatan
Kerja
3. Penggunaan
Sains dan
Teknologi
2
Penyelidika
n Zat/Materi
1. Pengukuran
2. Wujud Zat
3. Air
4. Logam dan
Non Logam
5. Asam dan
Basa
6. Pemisahan
Campuran
3
Pemahaman
Kehidupan
1. Organisasi
Hidup
2. Tumbuhan
Materi Pokok
1.
2.
3.
1.
2.
Sains dan Teknologi
Kerja Ilmuwan
Metode Ilmiah
Peralatan Keselamatan Kerja di Rumah dan Sekolah
Simbul-simbul Keselamatan Kerja
1. Tantangan-tantangan Penggunaan Sains dan Teknolopgi
2. Peran Sains dan Teknologi dalam mengatasi Permasalahan
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pentingnya Pengukuran
Pengukuranm panjang, massa, volume, waktu dan suhu
Massa jenis
Pengertian zat
Wujud-wujud Zat
Susunan perikel, bentuk, volume dan gerakan
partikel berbagai wujud zat
4. Difusi dan Osmosis
5. Proses-proses Perubahan Wujud
1. Siklus Air
2. Sifat-sifat fisik Air
3. Air sebagai pelarut universal
4. Polutan air
1. Unsur, senyawa dan campuran
2. Simbul-simbul unsur
3. Sifat logam dan non logam
1. Sifat asam dan basa
2. Contoh-contoh asam dan basa
3. Kegunaan asam dan basa
4. Netralisasi dan contoh-contohnya
1. Pengertian campuran
2. Larutan dan suspensi
3. Zat terlarut, pelarut dan larutamn
4. Jenis-jenis larutan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses melarut
6. Filtrasi, evaporasi dan khromatografi
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Perbedaan tumbuhan dan hewan
3. Sel
4. Struktur sel umum
5. Hubungan sel sampai organisme
6. Fungsi organisme sistem pencernakan, ekskresi, syaraf,
reproduksi, kerangka, transportasi dan respirasi
1. Tumbuhan sebagai produsen
2. Struktur daun
3. Fotosintesis
4. Respirasi
5. Perbedaan fotosintesis dan respirasi
6. Bagian bunga jantan dan betina
7. Penyerbukan
8. Agen penyerbukan
9. Pembuahan
10. Perkecambahan
6
N
o
Modul
Topik
3. Hama dan
Pestisida
4. Tanah
5. Udara
4
Tubuh Kita
1. Reproduksi
2. Obat-obatan
3. Penyebaran
penyakit
4. Makanan dan
saya
5. Darahj da
manfaatnya
6. Indera
Manusia
5
Eksplorasi
Alam
1. Bentuk-bentuk
energi
2. Konversi
Energi
3. Sumbersumber energi
4. Kelistrikan
5. Kemagnetan
6. Kalor
Materi Pokok
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis-jenis hama
Metode-metode pengendalian hama
Sifat-sifat fisik tanah
Perbedaan jenis-jenis tanah
Komposisi tanah
Manfaat tanah
Konversi tanah
Komposisi udara
Persen komposisi udara
Hubungan suhu, tekanan dan volume udara
Ciri-ciri perkembangan seksual sekunder
Nama dan fungsi bagian-bagian sistem reprouksi pada
manusia
Pembuahan, perkembangan janis dan kelahiran
Kontrasepsi
Imunisasi
Dampak kehamilan usia terlalu muda
Pengertian obat
Dampak dan bahaya penyalahgunaan obat bagi tubuh
Obat-obatan legal dan ilegal
Cara-cara penyebaan penyakit
Pengaturan kesehatan tubuh
Gaya hidup sehat
Nutisi dan penggunaannya
Uji makanan
Diet
Komponen-komponen darah
Fungsi setiap komponen darah
Sistem peredaran darah
Golongan darah
Transfusi darah
Struktur dan fungsi kulit manusia
Struktur dan fungsi hidung manusia
Struktur dan fungsi lidah manusia
Struktur dan fungsi telinga manusia
Struktur dang fungsi mata manusia
1.
Bentuk-bentuk energi utama
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
1.
Hukum Kekekalan energi dan konversinya
Dampak konversi energi pada kehidupan manusia
Klasifikasi sumber-sumber energi
Sumber-sumber energi alternatif
Bahan bakar fosil
Konduktor dan Isolator
Kegunaan konduktor dan isolator
Pengertian listrik dan istilah-istilah kelistrikan
Bahaya overload rangkaian listrik
Meteran listrik
Perhitungan energi listrik
Magnet dan penggunaannya
Medan magnet
Elektromagnetik
Penggunaan elektromagnetik
Cara-cara perpindahan panas dan manfaatnya
7
N
o
Modul
Topik
7. Dinamika
8. Kerja dan daya
9. Getaran dan
Gelombang
10. Pesawat
sederhana
Materi Pokok
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Gaya dan satuan-satuannya
Gaya gesek (pengertian dan arah)
Kerja dan satuannya
Hubungan kerja, gaya dan perpindahan
Daya
Getaran
Gelombang
Istilah-istilah dalam getaran dan gelombang
Jenis-jenis gelombang
Sifat gelombang cahaya, cermin dan lensa
Sifat gelombang bunyi
Pengertian pesawat sederhana
Tuas, bidang miring dan katrol
Keuntungan mekanis setiap jenis pesawat sederhana
8
Tabel 2. Deskripsi Analisis standar-standar Pedagogy
Keterampilan Ilmiah
Keterampilan
Proses Sains
Observasi
Klasifikasi
Pengukuran
dan
Penggunaka
n bilangan
Inferensi
Prediksi
Komunikasi
Menggunaka
n Hubungan
Ruang dan
Waktu
Interpretasi
Data
Difinisi
Operasional
Kontrol
Variabel
Hipotesis
Eksperimen
Keterampilan
Manipulatif
9
Menggunaka
n dan
menangani
alat-alat
sains dan
bahanbahan
laboratorium
secara
benar
Menangani
sampel
secara
benar dan
teliti
Menggamba
r-kan
sampel,
peralatan
dan bahan
laboratorium
secara
akurat
Menyediaka
n peralatan
sains dan
bahan
laboratorium
secara
benar dan
secara aman
Keterampilan Berpikir
Keterampilan
Berpikir Kritis
Keterampilan
Berpikir
Kreatif
Strategi
Berpikir
Menghubungka
n
Membandingka
n dan
membedakan
Mengelompokk
an dan
mengklasifikasi
Mengurutkan
Membuat
prioritas
Menganalisis
Mendeteksi
bias
(kerancuan)
Mengevaluasi
Membuat
kesimpulan
Menurunka
n ide
Membuat
relasi
(hubungan)
Membuat
inferensi
Mempredik
si
Membuat
generalisas
i
Visualisasi
Sintesis
Membuat
hipotesis
Membuat
analogi
menciptaka
n
Konseptualisa
si
Hubungan Keterampilan Proses
dan Keterampilan Berpikir
Keterampila
Keterampilan
n Proses
Berpikir
Observasi
Membuat
keputusan
Pemecahan
masalah
Klasifikasi
Pengukuran
dan
penggunaan
bilangan
Membuat
inferensi
Prediksi
Menggunaka
n hubungan
ruang dan
waktu
Menghubungka
n
Membandingkan
dan
membedakan
Membuat relasi
Menghubungka
n
Membandingka
n dan
membedakan
Mengelompokka
n dan klasifikasi
Membuat relasi
Membandingkan
dan
membedakan
Membuat relasi
Membandingkan
dan
membedakan
Menganalisis
Membuat
inferensi
Membuat relasi
Visualisasi
Mengurutkan
Membuat
prioritas
Sikap ilmiah dan
Nilai-nilai utama
Memiliki
ketertarikan dan
rasa ingin tahu
terhadap
lingkungan
Kejujuran dan
akurasi dalam
pencatatan dan
validasi data
Menjadi rajin dan
tidak mudah
menyerah
Menjadi mudah
merespon tentang
keselamatan diri,
orang lain dan
lingkungan
Merealisasikan
sains sebagai
makna memahami
alam
Mengapresiasi dan
praktik hidup
bersih dan sehat
Mengapresiasi
kesetimbangan
alam
Menjadi respek
dan cara yang
bagus
Mengapresiasi
9
Keterampilan Ilmiah
Keterampilan Berpikir
Hubungan Keterampilan Proses
dan Keterampilan Berpikir
Sikap ilmiah dan
Nilai-nilai utama
kontribusi sains
dan teknologi
Menjadi bersyukur
pada Tuhan
Memiliki
pemikiran kritis
dan analitis
Menjadi fleksibel
dan berpikiran
terbuka
Menjadi pendengar
baik dan peduli
Jabaran Hasil Analisis Content dan Pedagogy dipaparkan hanya satu judul modul dan 3 topik (jabaran lengkap dalam portofolio)
Tabel 3. Contoh Jabaran hasil analisis content dan pedagogy
MODUL I : KERJA ILMIAH DALAM IPA
TOPIK 1: SAINS DAN TEKNOLOGI
Tujuan
Indikator
Materi
Aktivitas
Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran yang
Disarankan
1.1
Memahami Sains dan
Teknologi
Membedakan antara
pengertian Sains dan
Teknologi
Sains : alat untuk
mengembangkan
Teknologi
Teknologi : aplikasi
dari Sains
Melakukan diskusi
kelompok tentang akibat
yang terjadi pada
kehidupan manusia tanpa
teknologi, seperti:
balpoin, listrik, sepatu,
televisi, HP, mesin sinar-X,
mobil, dsb
Melakukan diskusi
kelompok untuk
mengidentifikasi
Siswa menulis satu
paragraf yang
menjelaskan
perbedaan antara
Sains dan Teknologi
Guru menilai
kebenaran paragraf
yang dituliskan siswa
10
10
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Mendeskripsikan
bagaimana ilmuwan
bekerja
Kerja Ilmuwan:
observasi, eksperimen,
pengukuran,
pencatatan hasil,
interpretasi hasil dan
sharing penemuan
Menerapkan metode
ilmiah dalam situasi
tertentu
Metode Ilmiah:
Hipotesis
Eksperimen
Kontrol variabel
Pencatatan hasil
Penggambaran
kesimpulan
Perancangan kembali
jika diperlukan
Komunikasi hasil
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
penerapan kosep sains
pada piranti teknologi,
seperti: balpoin, listrik,
sepatu, televisi, HP, mesin
sinar-X, mobil, dsb
Melakukan aktivitas
untuk mengembangkan
keterampilan
mengamati,
mengklasifikasi,
menyimpulkan,
mengukur, memprediksi,
menginterpretasi data,
menyusun hipotesis,
memisahkan dan
mengontrol variabel
serta eksperimen
Melakukan diskusi
kelompok untuk
mengidentifikasi metodemetode ilmiah yang
digunakan dalam kasuskasus kegiatan ilmiah
yang telah disiapkan
guru
Asesmen
Siswa menyatakan
lima cara yang
ditempuh oleh
ilmuwan dalam
bekerja dan
menjelaskan
mengapa ilmuwan
menempuh lima cara
kerja tersebut
Setiap siswa akan
diminta untuk
merancang
penyelidikan
beberapa masalah
sains, seperti:
Buah-buahan yang
sudah tua akan
lebih cepat matang
jika dibungkus
dengan kertas koran
Benda-benda yang
dicat hitam akan
lebih cepat kering
dibanding benda-
11
11
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Asesmen
benda yang dicat
putih
Logam besi yang
didekat laut akan
berkarat lebih cepat
dibanding logam
besi yang jauh dari
laut
Solusi yang
ditampilkan siswa
dinilai pada kriteria
penyelidikan,
meliputi: hal yang
masuk akal,
penggunaan kontrol
dan keterbatasan
(kecukupan untuk
merencanakan dan
merancang
penyelidikan adalah
fokus penilaian)
Tujuan
Pembelajaran
1.2.
Memahami
keselamatan kerja di
berbagai lingkungan
tempat tinggal
Indikator
TOPIK 2: KESELAMATAN KERJA
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Menyebutkan
peralatan
keselamatan di
lingkungan tempat
tinggal
Peralatan
keselamatan di
rumah ( alarm,
sekering, pemadam
kebakaran)
Melakukan diskusi untuk
menuliskan 3 aturan
keselamatan yang
terkait dengan kegiatan
di laboratorium IPA
Asesmen
Siswa menjelaskan
kegiatan-kegiatan di
laboratorium yang
tidak aman dan
memberikan solusi
12
12
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Peralatan
keselamatan di
laboratorium
(pemadan kebakaran,
almari asap)
Menyatakan makna
dari simbul-simbul
keselamatan
keamanan lab yang
umum
Simbul-simbul
keselamatan : mudah
berkarat, mudah
terbakar, radioaktif,
mudah meledak,
berbahaya dan mudah
menguap
Asesmen
bagaimana tindakan
yang aman
Melakukan aktivitas
untuk mendata simbulsimbul keselamatan di
berbagai bungkus alat
rumah tangga serta
memberi makna dari
simbul yang ditemukan
Siswa mencocokkan
hubungan simbul
keselamatan dan
maknanya
TOPIK 3: TANTANGAN-TANTANGAN PENGGUNAAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Tujuan
Indikator
Materi
Aktivitas
Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran yang
Disarankan
1.3. Memahami
tantangan-tantangan
dalam penggunaan
sains dan teknologi
Mengidentifikasi dua
(2)tantangan khusus
penggunaan sains dan
teknologi di Indonesia
Tantangan
Hilangnya lahan
pertanian
Menurunnya sumber
air minum
Keterbatasan
sumber-sumber fisik
Mahalnya persediaan
energi
Lemahnya struktur
untuk mencegah
Membuat kliping dari
surat kabar atau media
cetak lain yang terkait
dengan tantangan
penggunaan sains dan
teknologi
Mendiskusikan tantangan
utama dari tema yang
dipilih dalam kliping yang
telah dibuat
Siswa diminta
mengidentifikasi 2
tantangan khusus
penggunaan sains
dan teknologi dari
tema yang dipilih
dalam klipingnya
13
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Mendeskripsikan
bagaimana sains dan
teknologi telah
dimanfaatkan untuk
memecahkan satu (1)
tantangan
13
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
badai
Sains dan Teknologi:
Metode konservasi
tanah dengan teras
iring
Penghilangan kadar
garam, daur ulang
limbah air
Melakukan penyelidikan
perubahan-perubahan
teknologi yang telah
dimanfaatkan untuk
memecahkan satu
masalah
Hidroponik
Biogas, gas alam
Kloning, rekayasa
genetik
Melaporkan peran sains
dan teknologi yang
terkait dengan satu
masalah
Asesmen
Guru menilai laporan
hasil penyelidikan
siswa tentang
pemanfaatan
perubahan teknologi
dan peran sains untuk
memecahkan
masalah
14
14
Tabel 4. Hasil Analisi Ide Utama dan Tema Utama IPA Terintegrasi
No
I
Ide Utama
Pengaturan dan
Keberlangsungan Hidup
II
Manusia dan Variasi Bendabenda Hidup
III
Materi di Alam
IV
Gaya dan Gerak
V
Perkembangan Teknologio
dan Industri di Masyarakat
Tema Utama
1. Mengenal Dunia Melalui
Indera-indera
2. Nutrisi
3. Kenekaragaman Hayati
4. Saling Ketergantungan
antara Organisme Hidup
dan Lingkungan
5. Air dan Larutan
6. Tekanan Udara
7. Dinamika
8. Dukungan dan Gerakan
9. Kesetimbangan
10.
Pesawat
Sederhana
Penetapan ide utama dan tema utama IPA terintegrasi dan analisisnya hanya dipaparkan
satu Ide Utama dan 1 Tema Utama (jabaran lengkap dalam portofolio)
Tabel 5. Contoh penjabaran penetapan ide utama dan ema utama IPA terintegrasi
IDE UTAMA I : PENGATURAN DAN KEBERLANGSUNGAN HIDUP
A.TEMA UTAMA-1 : MENGENAL
DUNIA MELALUI INDERAINDERA
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
Indikator
Pembelajaran
1.1.
Memahami organ-organ
indera dan fungsinya
Melakukan aktivitas
untuk menunjukkan
hubungan fungsi lima
alat indera, organ-organ
indera dan rangsang
(stimulus)
Siswa dapat:
Mengidentifikasi jenisjenis alat indera
Menghubungkan fungsi
organ indera dengan
rangsangnya
Menyatakan jalur dari
stimulus ke respon
Stimulus organ indera
syaraf otak
syarafrespon
Siswa dapat
Mengidentifikasi
struktur kulit manusia
termasuk dalam
mendeteksi rangsang
Menjelaskan
mekanisme bila kulit
menerima rangsang
tekanan dan panas
Membuat kesimpulan
Mendiskusikan apa yang
terjadi sesudah tubuh
mendapat rangsang
1.2.
Memahami indera
peraba
Melakukan aktivitas
untuk mempelajari :
a) Struktur kulit
manusia termasuk
deteksi stimulus
(rangsang)
b) Sensitivitas rangsang
kulit pada bagianbagian yang berbeda
pada tubuh
15
Tujuan Pembelajaran
1.3.
Memahami indera
pembau
1.4.
Memahami indera
pengecap (perasa)
1.5.
Memahami indera
pendengaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
Indikator
Pembelajaran
Mendiskusikan
sensitivitas kulit
hubungannya dengan
situasi:
a) Penerimaan injeksi
(suntik)
b) Penggunaan Braille
Mendiskusikan struktur
hidung dan posisi sel-sel
sensor menggunakan
model, charta, software
komputer dan peralatan
pembelajaran lainnya
Mendiskusikan sistem
pernapasan
Melakukan kegiatan
untuk mendeteksi
perbedaan daerah di
lidah yang merespon
perbedaan rasa
Melakukan aktivitas
untuk menemukan rasa
dihu-bungkan dengan
bau
Mempelajari struktur
telinga manusia
tentang sensitivitas
kulit pada bagianbagian tubuh yang
berbeda setelah
menerima rangsang
Mendiskusikan fungsi
setiap bagian telinga
Mendiskusikan
mekanisme pendengaran
1.6.
Memahami indera
penglihatan
1.7.
Memahami cahaya dan
penglihatan
Mengidentifikasi struktur
mata manusia melalui
model mata
Mengumpulkan informasi
tentang struktur dan
fungsi setiap bagian
mata
Mendiskusikan
bagaimana mekanisme
melihat
Melakukan kegiatan
untuk mempelajari:
a) Pemantulan cahaya
b) Pembiasan cahaya
antara dua medium
yang berbeda
kerapatan optisnya
Mengumpulkan informasi
tentang jenis-jenis cacat
Siswa dapat :
Menjelaskan struktur
hidung
Mengidentifikasi posisi
sel-sel sensor dalam
mendeteksi bau
Mendeskripsikan
mekanisme bernapas
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
perbedaan daerah di
lidah yang merespon
perbedaan rasa
Menghubungkan
fungsi indera
pengecap dengan
indera pembau
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
struktur telinga
manusia
Menjelaskan fungsi
bagian-bagian yang
berbeda dari telinga
Mendeskripsikan
bagaimana proses
mendengar
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
struktur mata manusia
Menjelaskan fungsi
bagian-bagian yang
berbeda dari mata
Mendeskripsikan
proses melihat
Siswa dapat:
Mendeskripsikan sifatsifat pemantulan
cahaya
Mendeskripsikan sifatsifat pembiasan cahaya
Menyatakan variasi
cacat mata
16
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
mata dan penggunaan
teknologi dalam
membantu cacat mata
Melakukan aktivitas
untuk menunjukkan
apakah rabun dekat dan
rabun jauh dan
bagaimana
mengkoreksinya
Mendiskusikan apakah
astigmatis dan cara
mengkoreksinya
Melakukan aktivitas
untuk menyelidiki :
a) Bayangan optis
b) Titik pada retina yang
tidak peka terhadap
cahaya, karena syaraf
optik memasuki mata
Mendiskusikan hubungan
antara penglihatan
steroscopik dan
monokuler dengan
ketahanan hidup hewan
(bidang Biologi)
Mendapatkan informasi
tentang alat-alat untuk
mengatasi keterbatasan
penglihatan
1.8.
Memahami bunyi dan
pendengaran
Melakukan aktivitas
untuk menyelidiki
produksi bunyi, terkait:
a) Medium yang
diperlukan bunyi
untuk merambat
b) Pemantulan dan
penyerapan bunyi
Mengumpulkan informasi
tentang
a) Cacat pendengarran
b) Cara-cara membantu
cacat pendengaran
Mendiskusikan
keterbatasan
pendengaran manusia
dan cara mengatasinya
Melakukan kegiatan
untuk menyelidiki
Indikator
Pembelajaran
Menjelaskan cara untuk
mengkoreksi
keterbatasan
penglihatan
Menyatakan jenis-jenis
keterbatasan
penglihatan
Memberi contoh-contoh
keterbatasan
penglihatan
Menghubungkan
penglihatan
stereoscopik dan
penglihatan monocular
dengan
keberlangsungan hidup
hewan (bidang Biologi)
Mengidentifikasi piranti
utama untuk
mengatasi
keterbatasan
penglihat-an
Siswa dapat :
Mendeskripsikan sifatsifat bunyi
Menjelaskan pemantulan bunyi
Menjelaskan
penyerapan bunyi
Menjelaskan cacat
pendengaran
Menjelaskan cara-cara
membantu cacat
pendengaran
Menjelaskan
keterbatas-an
pendengaran
Menjelaskan cara-cara
membantu mengatasi
keterbatasan
pendengaran
17
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
perlunya pendengaran
stereofonik dalam
menentukan arah bunyi
1.9.
Memahami stimulus
(rangsang) dan respon
pada tumbuhan
Melakukan eksperimen
untuk menyelidiki dan
mengidentifikasi :
a) Rangsang dideteksi
oleh tumbuhan
b) Bagian-bagian
tumbuhan yang
sensitif terhadap
rangsang khusus
Mendiskusikan respon
tumbuhan menanggapi
rangsang untuk
pertahanan hidupnya
Indikator
Pembelajaran
Menyatakan
keterbatas-an
pendengaran manusia
Menyatakan alat-alat
yang digunakan untuk
membantu
keterbatasan
pendengaran
Menjelaskan
pendengar-an
stereofonik
Siswa dapat :
Menjelaskan stimulus
yang menyebabkan
respon dalam tanaman
Mengidentifikasi
bagian-bagian
tanaman yang sensitif
terhadap rangsang
khusus
Menghubungkan
respon
dalam tanaman untuk
pertahanan hidupnya
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, bahwa analisisanalisis standar content dan pedagogy dilakukan dengan 3 langkah, yaitu langkah
pertama adalah pengkajian berbagai standar IPA tingkat SMP baik standar content
maupun pedagogy, langkah kedua adalah melakukan judgment lapangan dari
expert berbagai unsur hasil analisis dan langkah ketiga adalah revisi hasil analisis;
tiga langkah analisis standar content dan pedagogy diperoleh hasil sebagai beriku
a)deskripsi analisis standar-standar content, b)deskripsi analisis standar-standar
pedagogy, c) jabaran lengkap hasil analisis content dan pedagogy, d)analisi ide
utama dan tema utama IPA terintegrasi
Berdasakan hasil kesimpulan, maka disarankan mahasiswa calon guru IPA
dan guru IPA seyogyanya bebas berkreasi menetapkan ide utama dan tema utama
yang berbeda, serta mengembangkan lebih lanjut dalam sub-sub tema pada
pembelajaran IPA terintegrasi di sekolah.
18
DAFTAR PUSTAKA
American Assosiation for the Advancement of Science. (1993). Bencmarks for Science
Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.
NSTA. (2003). Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Rutherford, F.J. dan Ahlgren, A. (1990) Science for All Americans. New York : Oxford
University Press.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S., Semmel, M.I. (1974).
Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children.
Broomington. Indiana University.
--------------.(2007).Kurikulum 2002 FMIPA . Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Yogyakarta
-------------. (2005). Panduan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Balitbang. DepDikNas.
------------- (2004). Standar-standar Guru Pemula untuk SMP/MTs. Jakarta: Dirjen
DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional.
19
JENJANG SMP SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN IPA TERINTEGRASI
Oleh :
Insih Wilujeng, Agus Setiawan, Liliasari, Sri Redjeki*)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian utama yang tentang
Pengembangan Program IPA Terintegrasi Guna Membekali Calom Guru IPA SMP.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan standar-standar content dan standarstandar pedagogy IPA untuk jenjang SMP dan hasil analisis dijadikan pedoman dalam
pengembangan IPA Terintegrasi.
Metode penelitian ini merupakan metode deskriptif, serta merupakan bagian dari Tahap 2
(Design) dari 4-D Models penelitian utama. Langkah awal penelitian ini adalah
melakukan pengkajian standar IPA dari Bencmarks for Science Literacy, Project 2061;
Standards for Science Teacher Preparation dan Science for All Americans. Hasil
pengkajian dijabarkan dalam judul modul dan topik. Untuk setiap topik diuraikan dalam
tujuan pembelajaran, indikator, materi, aktivitas pembelajaran yang disarankan dan
asesmen. Langkah kedua adalah judgment lapangan dengan pemberi judgment para ahli
dari berbagai bidang, meliputi: guru besar bidang Pendidikan IPA, dosen pendidikan IPA,
guru IPA SMP, instruktur IPA dan bagian pengembang Kurikulum IPA Dinas Pendidikan.
Langkah ketiga dilakukan revisi hasil pengkajian berdasarkan hasil judgment lapangan.
Penelitian ini menghasilkan portofolio hasil analisis standar materi dan pedagogi IPA
SMP secara lengkap serta contoh penetapan Ide Utama dan Tema Utama IPA Terintegrasi
yang didasarkan hasil analisis. Hasil Analisis ini dijadikan sebagai pedoman dalam Tahap
3 (Develop) dari 4-D Models penelitian utama. Hasil analisis standar materi terdiri dari 5
judul modul, 30 topik dan 113 materi utama. Hasil analisis pedagogi terdiri dari I:
Analisis keterampilan-keterampilan ilimiah (keterampilan proses sains dan keterampilanketerampilan manipulatif); II: Analisis keterampilan-keterampilan Berpikir (keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif; III: Analisis Strategi Beripikir; IV:
Analisis Sikap-sikap Ilmiah dan Nilai-nilai Mulia serta V: Analisis Strategi Pembelajaran
(A. Pendekatan-pendekatan Pembelajaran IPA: Inkuairi-Diskoveri, Konstruktivis, SainsTeknologi-Masyarakat, Kontekstual, Belajar Tuntas; B. Metode-metode Pembelajaran
IPA: Eksperimen, Diskusi, Simulasi, Proyek, kunjungan dan penggunaan sumber-sumber
eksternal dan penggunaan Teknologi). Sedangkan contoh hasil penetaman ide utama dan
tema utama untuk IPA Terintegrasi dihasilkan 5 ide utama dengan 2 tema utama setiap
ide utama (10 tema utama).
Kata kunci: Standar materi, standar pedagogi, IPA Terintegrasi
*) Pendidikan IPA PPS UPI Bandung (E-mail: [email protected])
PENDAHULUAN
1
Mulai tahun perkuliahan 2007/2008, di beberapa universitas yang dulunya IKIP
khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah membuka
program studi pendidikan IPA. Program studi pendidikan IPA jenjang S 1 di Universitas
Negeri Yogyakarta misalnya, memiliki visi yaitu mewujudkan program studi yang
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di abad 21 (di era global) dalam
pendidikan IPA (Kurikulum 2002 FMIPA, 2007: 58). Apabila dikaitkan dengan pasal 28
PP No. 19 Tahun 2005, khususnya ayat 2 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran ternyata jika ditelaah terdapat kesesuaian dengan rumusan
dalam kompetensi lulusan program studi pendidikan IPA yang dirumuskan dalam
Kurikulum 2002, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ( 2007: 58-59)
Program studi jenjang S1 pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga
pendidik dan kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan Sains bidang keahlian IPA
(S.Pd., Si.) yang memiliki kompetensi dasar tenaga pendidik bidang IPA, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial.
1.
Kompetensi pendidikan bidang IPA, yaitu kompetensi melakukan
penelitian dalam rangka mengembangkan pendidikan IPA, serta kompetensi
melakukan penyebaran bidang pendidikan IPA melalui pendidikan dan pelatihan
2.
(diklat).
Kompetensi menghadapi masa depan, yaitu kompetensi menghadapi dan memahami
kecenderungan pendidikan IPA, serta memanfaatkan hal tersebut untuk memajukan
3.
pendidikan IPA
Kompetensi dasar-dasar IPA dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut.
Mahasiswa program studi pendidikan IPA di FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta, meliliki beban 136 sks mata kuliah wajib, dan 8 sks mata kuliah pilihan,
sehingga jumlah total ada 144 sks. Mata kuliah wajib 136 sks tersebut memiliki distribusi
9 sks mata kuliah pengembangan kepribadian; 69 sks mata kuliah keilmuan dan
keterampilan; 51 sks mata kuliah keterampilan berkarya; 4 sks mata kuliah perilaku
berkarya dan 3 sks mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (Kurikulum 2002 FMIPA,
2007: 59). Pembagian distribusi mata kuliah wajib bertujuan menyiapkan mahasiswa
pada 4 kompetensi sebagai calon guru.
Selain itu mata kuliah-mata kuliah juga
dikelompokkan berdasarkan standar kompetensi guru pemula SMP yang meliputi standar
penguasaan bidang studi, standar pemahaman tentang peserta didik, standar penguasaan
2
pembelajaran
yang
mendidik
dan
standar
pengembangan
kepribadian
dan
keprofesionalan (Dirjen DIKTI, 2004: 11). Lulusan program studi pendidikan IPA
memiliki beberapa kewenangan, salah satunya yaitu menjadi guru IPA SMP/MTs.
Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA sekolah dasar dan menengah dari
NSTA (2003) ternyata juga ada kesesuaian, yaitu
bahwa guru-guru IPA sekolah
menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains.
Persiapan bagi mahasiswa agar memiliki kompetensi interdisipliner pada sains di
FMIPA UNY belum terlihat secara nyata, karena pada mata kuliah tahun pertama
mahasiswa mendapatkan mata kuliah fisika dasar dan praktikumnya pada semester I,
biologi dasar dan praktikumnya pada semester II, serta kimia dasar dan praktikumnya
pada semester III dengan bobot 3 sks untuk teori dan 1 sks untuk praktikum dan berlaku
untuk masing-masing mata kuliah. Pada perkuliahan semester III mahasiswa juga
mendapatkan mata kuliah IPA-1 dan Ilmu Kebumian, semester IV mendapatkan mata
kuliah IPA-2 dan Astronomi, dan semester V mendapatkan mata kuliah IPA-3, dimana
pada saat sekarang IPA-1 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia) untuk
konsep IPA kelas VII dan IPA-2 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia)
untuk konsep IPA kelas VIII dan IPA-3 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan
kimia) untuk konsep IPA kelas IX. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan perkuliahan
IPA-1, IPA-2 dan IPA-3 masih belum membekali mahasiswa pada integrasi IPA, karena
penyajian perkuliahan masih terpisah serta pedagogisnya juga belum nampak. Mata
kuliah praktikum IPA-1, praktikum IPA-2 dan praktikum IPA-3 juga masih belum
menunjukkan adanya integrasi IPA, karena ketiga mata kuliah praktikum tersebut hanya
penggabungan saja dari mata kuliah-mata kuliah praktikum fisika, biologi dan kimia.
Departemen Pendidikan dan Pengajaran telah menyusun panduan pengembangan
pembelajaran IPA terpadu sejak tahun 2005, namun kenyataan di lapangan hampir semua
guru IPA SMP masih belum menerapkan pembelajaran IPA terpadu tersebut dengan
berbagai alasan. Hasil isian angket dari guru-guru IPA SMP/MTs di wilayah Yogyakarta
dari 4 wilayah kabupaten dan 1 wilayah kota dengan sampel 25 orang guru IPA SMP
dapat ditemukan beberapa alasan belum dilaksanakannya pembelajaran IPA terpadu
antara lain adanya ketakutan para guru tentang muatan materi kurikulum tidak
tersampaikan, tidak adanya contoh-contoh pembelajaran IPA terintegrasi di beberapa
3
buku teks serta belum diperolehnya langkah-langkah pengembangan pembelajaran IPA
terintegrasi bagi guru SMP.
Berdasar pada kondisi perkuliahan yang belum secara efektif mempersiapkan
mahasiswa sebagai calon guru IPA SMP/MTs serta untuk merespon dan menindaklanjuti
kebijakan pemerintah, terutama Balitbang DepDikNas tentang pembelajaran IPA terpadu,
maka sangatlah perlu universitas yang membuka program studi pendidikan IPA
mengembangkan program IPA terintegrasi guna membekali mahasiswanya. Sebagai
bagian dari langkah pengembangan program IPA Terintegrasi, maka sangat perlu
dilakukan analisis-analisis standar content dan pedagogy IPA jenjang SMP agar terwujud
pedoman atau dasar pengembangan yang berlangsung dari masa ke masa artinya masih
tetap bisa dijadikan pedoman meskipun terjadi perubahan kebijakan.
Berdasarkan pada pendahuluan, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan
langkah-langkah analisis standar content dan pedagogy IPA jenjang SMP serta
Bencmarks for Science Literacy
mendeskripsikan hasil analisis standar content dan pedagogyContent
IPA jenjang SMP.
Standards for Science Teacher Preparation
Pengkajian
Standar IPA
METODOLOGI
Langkah I
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif dan juga merupakan bagian dari Tahap 2
Science
for All utama.
Americans
Pedagogy
(Design) dari 4-D Models
penelitian
Adapun langkah
penelitian digambarkan
dalam skema Gambar 1 berikut ini
Guru Besar bidang Pendidikan IPA (Fisika, Biologi dan Kimia)
Dosen Pendidikan IPA (latar belakang kompetensi Fisika, Biologi dan Kimia)
Langkah II
Judgment
Guru IPA SMP (latar belakang kompetensi Fisika dan Biologi
Lapangan
Instruktur IPA
4
Pengembang Kurikulum IPA SMP
Revisi Hasil Analisis
Langkah III
Gambar 1. Langkah Penelitian
HASIL PENELITIAN
5
Tabel 1. Deskripsi Analisis standar-standar Content
N
o
1
Modul
Kerja Ilmiah
dalam IPA
Topik
1. Sains dan
Teknologi
2. Keselamatan
Kerja
3. Penggunaan
Sains dan
Teknologi
2
Penyelidika
n Zat/Materi
1. Pengukuran
2. Wujud Zat
3. Air
4. Logam dan
Non Logam
5. Asam dan
Basa
6. Pemisahan
Campuran
3
Pemahaman
Kehidupan
1. Organisasi
Hidup
2. Tumbuhan
Materi Pokok
1.
2.
3.
1.
2.
Sains dan Teknologi
Kerja Ilmuwan
Metode Ilmiah
Peralatan Keselamatan Kerja di Rumah dan Sekolah
Simbul-simbul Keselamatan Kerja
1. Tantangan-tantangan Penggunaan Sains dan Teknolopgi
2. Peran Sains dan Teknologi dalam mengatasi Permasalahan
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pentingnya Pengukuran
Pengukuranm panjang, massa, volume, waktu dan suhu
Massa jenis
Pengertian zat
Wujud-wujud Zat
Susunan perikel, bentuk, volume dan gerakan
partikel berbagai wujud zat
4. Difusi dan Osmosis
5. Proses-proses Perubahan Wujud
1. Siklus Air
2. Sifat-sifat fisik Air
3. Air sebagai pelarut universal
4. Polutan air
1. Unsur, senyawa dan campuran
2. Simbul-simbul unsur
3. Sifat logam dan non logam
1. Sifat asam dan basa
2. Contoh-contoh asam dan basa
3. Kegunaan asam dan basa
4. Netralisasi dan contoh-contohnya
1. Pengertian campuran
2. Larutan dan suspensi
3. Zat terlarut, pelarut dan larutamn
4. Jenis-jenis larutan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses melarut
6. Filtrasi, evaporasi dan khromatografi
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Perbedaan tumbuhan dan hewan
3. Sel
4. Struktur sel umum
5. Hubungan sel sampai organisme
6. Fungsi organisme sistem pencernakan, ekskresi, syaraf,
reproduksi, kerangka, transportasi dan respirasi
1. Tumbuhan sebagai produsen
2. Struktur daun
3. Fotosintesis
4. Respirasi
5. Perbedaan fotosintesis dan respirasi
6. Bagian bunga jantan dan betina
7. Penyerbukan
8. Agen penyerbukan
9. Pembuahan
10. Perkecambahan
6
N
o
Modul
Topik
3. Hama dan
Pestisida
4. Tanah
5. Udara
4
Tubuh Kita
1. Reproduksi
2. Obat-obatan
3. Penyebaran
penyakit
4. Makanan dan
saya
5. Darahj da
manfaatnya
6. Indera
Manusia
5
Eksplorasi
Alam
1. Bentuk-bentuk
energi
2. Konversi
Energi
3. Sumbersumber energi
4. Kelistrikan
5. Kemagnetan
6. Kalor
Materi Pokok
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis-jenis hama
Metode-metode pengendalian hama
Sifat-sifat fisik tanah
Perbedaan jenis-jenis tanah
Komposisi tanah
Manfaat tanah
Konversi tanah
Komposisi udara
Persen komposisi udara
Hubungan suhu, tekanan dan volume udara
Ciri-ciri perkembangan seksual sekunder
Nama dan fungsi bagian-bagian sistem reprouksi pada
manusia
Pembuahan, perkembangan janis dan kelahiran
Kontrasepsi
Imunisasi
Dampak kehamilan usia terlalu muda
Pengertian obat
Dampak dan bahaya penyalahgunaan obat bagi tubuh
Obat-obatan legal dan ilegal
Cara-cara penyebaan penyakit
Pengaturan kesehatan tubuh
Gaya hidup sehat
Nutisi dan penggunaannya
Uji makanan
Diet
Komponen-komponen darah
Fungsi setiap komponen darah
Sistem peredaran darah
Golongan darah
Transfusi darah
Struktur dan fungsi kulit manusia
Struktur dan fungsi hidung manusia
Struktur dan fungsi lidah manusia
Struktur dan fungsi telinga manusia
Struktur dang fungsi mata manusia
1.
Bentuk-bentuk energi utama
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
1.
Hukum Kekekalan energi dan konversinya
Dampak konversi energi pada kehidupan manusia
Klasifikasi sumber-sumber energi
Sumber-sumber energi alternatif
Bahan bakar fosil
Konduktor dan Isolator
Kegunaan konduktor dan isolator
Pengertian listrik dan istilah-istilah kelistrikan
Bahaya overload rangkaian listrik
Meteran listrik
Perhitungan energi listrik
Magnet dan penggunaannya
Medan magnet
Elektromagnetik
Penggunaan elektromagnetik
Cara-cara perpindahan panas dan manfaatnya
7
N
o
Modul
Topik
7. Dinamika
8. Kerja dan daya
9. Getaran dan
Gelombang
10. Pesawat
sederhana
Materi Pokok
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Gaya dan satuan-satuannya
Gaya gesek (pengertian dan arah)
Kerja dan satuannya
Hubungan kerja, gaya dan perpindahan
Daya
Getaran
Gelombang
Istilah-istilah dalam getaran dan gelombang
Jenis-jenis gelombang
Sifat gelombang cahaya, cermin dan lensa
Sifat gelombang bunyi
Pengertian pesawat sederhana
Tuas, bidang miring dan katrol
Keuntungan mekanis setiap jenis pesawat sederhana
8
Tabel 2. Deskripsi Analisis standar-standar Pedagogy
Keterampilan Ilmiah
Keterampilan
Proses Sains
Observasi
Klasifikasi
Pengukuran
dan
Penggunaka
n bilangan
Inferensi
Prediksi
Komunikasi
Menggunaka
n Hubungan
Ruang dan
Waktu
Interpretasi
Data
Difinisi
Operasional
Kontrol
Variabel
Hipotesis
Eksperimen
Keterampilan
Manipulatif
9
Menggunaka
n dan
menangani
alat-alat
sains dan
bahanbahan
laboratorium
secara
benar
Menangani
sampel
secara
benar dan
teliti
Menggamba
r-kan
sampel,
peralatan
dan bahan
laboratorium
secara
akurat
Menyediaka
n peralatan
sains dan
bahan
laboratorium
secara
benar dan
secara aman
Keterampilan Berpikir
Keterampilan
Berpikir Kritis
Keterampilan
Berpikir
Kreatif
Strategi
Berpikir
Menghubungka
n
Membandingka
n dan
membedakan
Mengelompokk
an dan
mengklasifikasi
Mengurutkan
Membuat
prioritas
Menganalisis
Mendeteksi
bias
(kerancuan)
Mengevaluasi
Membuat
kesimpulan
Menurunka
n ide
Membuat
relasi
(hubungan)
Membuat
inferensi
Mempredik
si
Membuat
generalisas
i
Visualisasi
Sintesis
Membuat
hipotesis
Membuat
analogi
menciptaka
n
Konseptualisa
si
Hubungan Keterampilan Proses
dan Keterampilan Berpikir
Keterampila
Keterampilan
n Proses
Berpikir
Observasi
Membuat
keputusan
Pemecahan
masalah
Klasifikasi
Pengukuran
dan
penggunaan
bilangan
Membuat
inferensi
Prediksi
Menggunaka
n hubungan
ruang dan
waktu
Menghubungka
n
Membandingkan
dan
membedakan
Membuat relasi
Menghubungka
n
Membandingka
n dan
membedakan
Mengelompokka
n dan klasifikasi
Membuat relasi
Membandingkan
dan
membedakan
Membuat relasi
Membandingkan
dan
membedakan
Menganalisis
Membuat
inferensi
Membuat relasi
Visualisasi
Mengurutkan
Membuat
prioritas
Sikap ilmiah dan
Nilai-nilai utama
Memiliki
ketertarikan dan
rasa ingin tahu
terhadap
lingkungan
Kejujuran dan
akurasi dalam
pencatatan dan
validasi data
Menjadi rajin dan
tidak mudah
menyerah
Menjadi mudah
merespon tentang
keselamatan diri,
orang lain dan
lingkungan
Merealisasikan
sains sebagai
makna memahami
alam
Mengapresiasi dan
praktik hidup
bersih dan sehat
Mengapresiasi
kesetimbangan
alam
Menjadi respek
dan cara yang
bagus
Mengapresiasi
9
Keterampilan Ilmiah
Keterampilan Berpikir
Hubungan Keterampilan Proses
dan Keterampilan Berpikir
Sikap ilmiah dan
Nilai-nilai utama
kontribusi sains
dan teknologi
Menjadi bersyukur
pada Tuhan
Memiliki
pemikiran kritis
dan analitis
Menjadi fleksibel
dan berpikiran
terbuka
Menjadi pendengar
baik dan peduli
Jabaran Hasil Analisis Content dan Pedagogy dipaparkan hanya satu judul modul dan 3 topik (jabaran lengkap dalam portofolio)
Tabel 3. Contoh Jabaran hasil analisis content dan pedagogy
MODUL I : KERJA ILMIAH DALAM IPA
TOPIK 1: SAINS DAN TEKNOLOGI
Tujuan
Indikator
Materi
Aktivitas
Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran yang
Disarankan
1.1
Memahami Sains dan
Teknologi
Membedakan antara
pengertian Sains dan
Teknologi
Sains : alat untuk
mengembangkan
Teknologi
Teknologi : aplikasi
dari Sains
Melakukan diskusi
kelompok tentang akibat
yang terjadi pada
kehidupan manusia tanpa
teknologi, seperti:
balpoin, listrik, sepatu,
televisi, HP, mesin sinar-X,
mobil, dsb
Melakukan diskusi
kelompok untuk
mengidentifikasi
Siswa menulis satu
paragraf yang
menjelaskan
perbedaan antara
Sains dan Teknologi
Guru menilai
kebenaran paragraf
yang dituliskan siswa
10
10
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Mendeskripsikan
bagaimana ilmuwan
bekerja
Kerja Ilmuwan:
observasi, eksperimen,
pengukuran,
pencatatan hasil,
interpretasi hasil dan
sharing penemuan
Menerapkan metode
ilmiah dalam situasi
tertentu
Metode Ilmiah:
Hipotesis
Eksperimen
Kontrol variabel
Pencatatan hasil
Penggambaran
kesimpulan
Perancangan kembali
jika diperlukan
Komunikasi hasil
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
penerapan kosep sains
pada piranti teknologi,
seperti: balpoin, listrik,
sepatu, televisi, HP, mesin
sinar-X, mobil, dsb
Melakukan aktivitas
untuk mengembangkan
keterampilan
mengamati,
mengklasifikasi,
menyimpulkan,
mengukur, memprediksi,
menginterpretasi data,
menyusun hipotesis,
memisahkan dan
mengontrol variabel
serta eksperimen
Melakukan diskusi
kelompok untuk
mengidentifikasi metodemetode ilmiah yang
digunakan dalam kasuskasus kegiatan ilmiah
yang telah disiapkan
guru
Asesmen
Siswa menyatakan
lima cara yang
ditempuh oleh
ilmuwan dalam
bekerja dan
menjelaskan
mengapa ilmuwan
menempuh lima cara
kerja tersebut
Setiap siswa akan
diminta untuk
merancang
penyelidikan
beberapa masalah
sains, seperti:
Buah-buahan yang
sudah tua akan
lebih cepat matang
jika dibungkus
dengan kertas koran
Benda-benda yang
dicat hitam akan
lebih cepat kering
dibanding benda-
11
11
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Asesmen
benda yang dicat
putih
Logam besi yang
didekat laut akan
berkarat lebih cepat
dibanding logam
besi yang jauh dari
laut
Solusi yang
ditampilkan siswa
dinilai pada kriteria
penyelidikan,
meliputi: hal yang
masuk akal,
penggunaan kontrol
dan keterbatasan
(kecukupan untuk
merencanakan dan
merancang
penyelidikan adalah
fokus penilaian)
Tujuan
Pembelajaran
1.2.
Memahami
keselamatan kerja di
berbagai lingkungan
tempat tinggal
Indikator
TOPIK 2: KESELAMATAN KERJA
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Menyebutkan
peralatan
keselamatan di
lingkungan tempat
tinggal
Peralatan
keselamatan di
rumah ( alarm,
sekering, pemadam
kebakaran)
Melakukan diskusi untuk
menuliskan 3 aturan
keselamatan yang
terkait dengan kegiatan
di laboratorium IPA
Asesmen
Siswa menjelaskan
kegiatan-kegiatan di
laboratorium yang
tidak aman dan
memberikan solusi
12
12
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
Peralatan
keselamatan di
laboratorium
(pemadan kebakaran,
almari asap)
Menyatakan makna
dari simbul-simbul
keselamatan
keamanan lab yang
umum
Simbul-simbul
keselamatan : mudah
berkarat, mudah
terbakar, radioaktif,
mudah meledak,
berbahaya dan mudah
menguap
Asesmen
bagaimana tindakan
yang aman
Melakukan aktivitas
untuk mendata simbulsimbul keselamatan di
berbagai bungkus alat
rumah tangga serta
memberi makna dari
simbul yang ditemukan
Siswa mencocokkan
hubungan simbul
keselamatan dan
maknanya
TOPIK 3: TANTANGAN-TANTANGAN PENGGUNAAN SAINS DAN TEKNOLOGI
Tujuan
Indikator
Materi
Aktivitas
Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran yang
Disarankan
1.3. Memahami
tantangan-tantangan
dalam penggunaan
sains dan teknologi
Mengidentifikasi dua
(2)tantangan khusus
penggunaan sains dan
teknologi di Indonesia
Tantangan
Hilangnya lahan
pertanian
Menurunnya sumber
air minum
Keterbatasan
sumber-sumber fisik
Mahalnya persediaan
energi
Lemahnya struktur
untuk mencegah
Membuat kliping dari
surat kabar atau media
cetak lain yang terkait
dengan tantangan
penggunaan sains dan
teknologi
Mendiskusikan tantangan
utama dari tema yang
dipilih dalam kliping yang
telah dibuat
Siswa diminta
mengidentifikasi 2
tantangan khusus
penggunaan sains
dan teknologi dari
tema yang dipilih
dalam klipingnya
13
Tujuan
Pembelajaran
Indikator
Mendeskripsikan
bagaimana sains dan
teknologi telah
dimanfaatkan untuk
memecahkan satu (1)
tantangan
13
Materi
Aktivitas
Pembelajaran yang
Disarankan
badai
Sains dan Teknologi:
Metode konservasi
tanah dengan teras
iring
Penghilangan kadar
garam, daur ulang
limbah air
Melakukan penyelidikan
perubahan-perubahan
teknologi yang telah
dimanfaatkan untuk
memecahkan satu
masalah
Hidroponik
Biogas, gas alam
Kloning, rekayasa
genetik
Melaporkan peran sains
dan teknologi yang
terkait dengan satu
masalah
Asesmen
Guru menilai laporan
hasil penyelidikan
siswa tentang
pemanfaatan
perubahan teknologi
dan peran sains untuk
memecahkan
masalah
14
14
Tabel 4. Hasil Analisi Ide Utama dan Tema Utama IPA Terintegrasi
No
I
Ide Utama
Pengaturan dan
Keberlangsungan Hidup
II
Manusia dan Variasi Bendabenda Hidup
III
Materi di Alam
IV
Gaya dan Gerak
V
Perkembangan Teknologio
dan Industri di Masyarakat
Tema Utama
1. Mengenal Dunia Melalui
Indera-indera
2. Nutrisi
3. Kenekaragaman Hayati
4. Saling Ketergantungan
antara Organisme Hidup
dan Lingkungan
5. Air dan Larutan
6. Tekanan Udara
7. Dinamika
8. Dukungan dan Gerakan
9. Kesetimbangan
10.
Pesawat
Sederhana
Penetapan ide utama dan tema utama IPA terintegrasi dan analisisnya hanya dipaparkan
satu Ide Utama dan 1 Tema Utama (jabaran lengkap dalam portofolio)
Tabel 5. Contoh penjabaran penetapan ide utama dan ema utama IPA terintegrasi
IDE UTAMA I : PENGATURAN DAN KEBERLANGSUNGAN HIDUP
A.TEMA UTAMA-1 : MENGENAL
DUNIA MELALUI INDERAINDERA
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
Indikator
Pembelajaran
1.1.
Memahami organ-organ
indera dan fungsinya
Melakukan aktivitas
untuk menunjukkan
hubungan fungsi lima
alat indera, organ-organ
indera dan rangsang
(stimulus)
Siswa dapat:
Mengidentifikasi jenisjenis alat indera
Menghubungkan fungsi
organ indera dengan
rangsangnya
Menyatakan jalur dari
stimulus ke respon
Stimulus organ indera
syaraf otak
syarafrespon
Siswa dapat
Mengidentifikasi
struktur kulit manusia
termasuk dalam
mendeteksi rangsang
Menjelaskan
mekanisme bila kulit
menerima rangsang
tekanan dan panas
Membuat kesimpulan
Mendiskusikan apa yang
terjadi sesudah tubuh
mendapat rangsang
1.2.
Memahami indera
peraba
Melakukan aktivitas
untuk mempelajari :
a) Struktur kulit
manusia termasuk
deteksi stimulus
(rangsang)
b) Sensitivitas rangsang
kulit pada bagianbagian yang berbeda
pada tubuh
15
Tujuan Pembelajaran
1.3.
Memahami indera
pembau
1.4.
Memahami indera
pengecap (perasa)
1.5.
Memahami indera
pendengaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
Indikator
Pembelajaran
Mendiskusikan
sensitivitas kulit
hubungannya dengan
situasi:
a) Penerimaan injeksi
(suntik)
b) Penggunaan Braille
Mendiskusikan struktur
hidung dan posisi sel-sel
sensor menggunakan
model, charta, software
komputer dan peralatan
pembelajaran lainnya
Mendiskusikan sistem
pernapasan
Melakukan kegiatan
untuk mendeteksi
perbedaan daerah di
lidah yang merespon
perbedaan rasa
Melakukan aktivitas
untuk menemukan rasa
dihu-bungkan dengan
bau
Mempelajari struktur
telinga manusia
tentang sensitivitas
kulit pada bagianbagian tubuh yang
berbeda setelah
menerima rangsang
Mendiskusikan fungsi
setiap bagian telinga
Mendiskusikan
mekanisme pendengaran
1.6.
Memahami indera
penglihatan
1.7.
Memahami cahaya dan
penglihatan
Mengidentifikasi struktur
mata manusia melalui
model mata
Mengumpulkan informasi
tentang struktur dan
fungsi setiap bagian
mata
Mendiskusikan
bagaimana mekanisme
melihat
Melakukan kegiatan
untuk mempelajari:
a) Pemantulan cahaya
b) Pembiasan cahaya
antara dua medium
yang berbeda
kerapatan optisnya
Mengumpulkan informasi
tentang jenis-jenis cacat
Siswa dapat :
Menjelaskan struktur
hidung
Mengidentifikasi posisi
sel-sel sensor dalam
mendeteksi bau
Mendeskripsikan
mekanisme bernapas
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
perbedaan daerah di
lidah yang merespon
perbedaan rasa
Menghubungkan
fungsi indera
pengecap dengan
indera pembau
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
struktur telinga
manusia
Menjelaskan fungsi
bagian-bagian yang
berbeda dari telinga
Mendeskripsikan
bagaimana proses
mendengar
Siswa dapat :
Mengidentifikasi
struktur mata manusia
Menjelaskan fungsi
bagian-bagian yang
berbeda dari mata
Mendeskripsikan
proses melihat
Siswa dapat:
Mendeskripsikan sifatsifat pemantulan
cahaya
Mendeskripsikan sifatsifat pembiasan cahaya
Menyatakan variasi
cacat mata
16
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
mata dan penggunaan
teknologi dalam
membantu cacat mata
Melakukan aktivitas
untuk menunjukkan
apakah rabun dekat dan
rabun jauh dan
bagaimana
mengkoreksinya
Mendiskusikan apakah
astigmatis dan cara
mengkoreksinya
Melakukan aktivitas
untuk menyelidiki :
a) Bayangan optis
b) Titik pada retina yang
tidak peka terhadap
cahaya, karena syaraf
optik memasuki mata
Mendiskusikan hubungan
antara penglihatan
steroscopik dan
monokuler dengan
ketahanan hidup hewan
(bidang Biologi)
Mendapatkan informasi
tentang alat-alat untuk
mengatasi keterbatasan
penglihatan
1.8.
Memahami bunyi dan
pendengaran
Melakukan aktivitas
untuk menyelidiki
produksi bunyi, terkait:
a) Medium yang
diperlukan bunyi
untuk merambat
b) Pemantulan dan
penyerapan bunyi
Mengumpulkan informasi
tentang
a) Cacat pendengarran
b) Cara-cara membantu
cacat pendengaran
Mendiskusikan
keterbatasan
pendengaran manusia
dan cara mengatasinya
Melakukan kegiatan
untuk menyelidiki
Indikator
Pembelajaran
Menjelaskan cara untuk
mengkoreksi
keterbatasan
penglihatan
Menyatakan jenis-jenis
keterbatasan
penglihatan
Memberi contoh-contoh
keterbatasan
penglihatan
Menghubungkan
penglihatan
stereoscopik dan
penglihatan monocular
dengan
keberlangsungan hidup
hewan (bidang Biologi)
Mengidentifikasi piranti
utama untuk
mengatasi
keterbatasan
penglihat-an
Siswa dapat :
Mendeskripsikan sifatsifat bunyi
Menjelaskan pemantulan bunyi
Menjelaskan
penyerapan bunyi
Menjelaskan cacat
pendengaran
Menjelaskan cara-cara
membantu cacat
pendengaran
Menjelaskan
keterbatas-an
pendengaran
Menjelaskan cara-cara
membantu mengatasi
keterbatasan
pendengaran
17
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
yang Disarankan
perlunya pendengaran
stereofonik dalam
menentukan arah bunyi
1.9.
Memahami stimulus
(rangsang) dan respon
pada tumbuhan
Melakukan eksperimen
untuk menyelidiki dan
mengidentifikasi :
a) Rangsang dideteksi
oleh tumbuhan
b) Bagian-bagian
tumbuhan yang
sensitif terhadap
rangsang khusus
Mendiskusikan respon
tumbuhan menanggapi
rangsang untuk
pertahanan hidupnya
Indikator
Pembelajaran
Menyatakan
keterbatas-an
pendengaran manusia
Menyatakan alat-alat
yang digunakan untuk
membantu
keterbatasan
pendengaran
Menjelaskan
pendengar-an
stereofonik
Siswa dapat :
Menjelaskan stimulus
yang menyebabkan
respon dalam tanaman
Mengidentifikasi
bagian-bagian
tanaman yang sensitif
terhadap rangsang
khusus
Menghubungkan
respon
dalam tanaman untuk
pertahanan hidupnya
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan, bahwa analisisanalisis standar content dan pedagogy dilakukan dengan 3 langkah, yaitu langkah
pertama adalah pengkajian berbagai standar IPA tingkat SMP baik standar content
maupun pedagogy, langkah kedua adalah melakukan judgment lapangan dari
expert berbagai unsur hasil analisis dan langkah ketiga adalah revisi hasil analisis;
tiga langkah analisis standar content dan pedagogy diperoleh hasil sebagai beriku
a)deskripsi analisis standar-standar content, b)deskripsi analisis standar-standar
pedagogy, c) jabaran lengkap hasil analisis content dan pedagogy, d)analisi ide
utama dan tema utama IPA terintegrasi
Berdasakan hasil kesimpulan, maka disarankan mahasiswa calon guru IPA
dan guru IPA seyogyanya bebas berkreasi menetapkan ide utama dan tema utama
yang berbeda, serta mengembangkan lebih lanjut dalam sub-sub tema pada
pembelajaran IPA terintegrasi di sekolah.
18
DAFTAR PUSTAKA
American Assosiation for the Advancement of Science. (1993). Bencmarks for Science
Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.
NSTA. (2003). Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Rutherford, F.J. dan Ahlgren, A. (1990) Science for All Americans. New York : Oxford
University Press.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S., Semmel, M.I. (1974).
Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children.
Broomington. Indiana University.
--------------.(2007).Kurikulum 2002 FMIPA . Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Yogyakarta
-------------. (2005). Panduan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Balitbang. DepDikNas.
------------- (2004). Standar-standar Guru Pemula untuk SMP/MTs. Jakarta: Dirjen
DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional.
19