Perbup No.13.B Tahun 2015

BUPATI MALUKU TENGGARA
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA
NOMOR 13.B TAHUN 20150
TAHUN 2015
TENTANG
MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MALUKU TENGGARA,
Menimbang

Mengingat

:

:

a.

bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja dan
menjaga keberlangsungan penyelenggaraan pelayanan

publik khususnya pelayanan administrasi perizinan
terpadu satu pintu, perlu dilaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan perizinan
terpadu;

b.

bahwa hasil dari monitoring dan evaluasi dimaksud
untuk mendorong terjadinya inovasi baru dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;

c.

bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas maka perlu
membentuk Peraturan Bupati Maluku Tenggara tentang
Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu;

1.

Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun
1957 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra
Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I
Maluku sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara
Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1645);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);

2.

3.

4.

2

5.

6.

7.


8.

9.

10.

11.

12.
13.

14.

15.

16.

17.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587),
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5589);
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang
Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan
Daerah Maluku Tenggah dan Daerah Maluku Tenggara
(Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 264);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4741);
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2011 tentang
Pemindahan Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Dari
Wilayah Kota Tual Ke Wilayah Kei Kecil Kabupaten
Maluku Tenggara Provinsi Maluku (Lembaran Negara
Tahun 2011 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5227);
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara
Nomor
PER/25/M.PAN/05/2006
tentang

Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pedoman Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang
Petunjuk
Teknis
Penataan
Organisasi
Perangkat Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan
Masyarakat;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 26 Tahun 2004 tentang Transparansi
dan Akuntabilitas Pelayanan;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor Kep/118/M.PAN/8/2004 Tahun 2004
tentang Pedoman Umum Penangganan Pengaduan
Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah;

3

Menetapkan

:

18. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket
Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;
19. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015;
20. Surat
Edaran
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor

500/2219/V/Bangda Tanggal 30 Oktober 2009 perihal
Kerangka Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu (PTSP);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor
7 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2011 Nomor 7 Seri
D);
PERATURAN
BUPATI
TENTANG
MONITORING
DAN
EVALUASI PELAYANAN PERIZINAN TERPADU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati, ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Maluku Tenggara.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
3. Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara.
4. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang selanjutnya disingkat KPTSP,
adalah Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Maluku Tenggara
5. Bagian Organisasi adalah Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Maluku Tenggara.
6. Pelayanan perizinan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan
non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan
sampai dengan tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat,
berupa pelayanan satu pintu.
7. Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan/atau
memantau proses dan perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan.
8. Evaluasi adalah kegiatan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
9. Monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan terpadu adalah tata cara
pelaksanaan monitoring dan evaluasi bagi pembentukan, penyelenggaraan
dan pengembangan pelayanan perizinan terpadu.
10. Tim monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu,
yang selanjutnya disebut Tim Monitoring dan Evaluasi, adalah tim

monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu di
tingkat Kabupaten Maluku Tenggara.
11. Indeks Kepuasan Pelanggan, yang selanjutnya disebut IKP, adalah data dan
informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat
dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan
publik, dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.
12. Teknologi informasi dan komunikasi adalah mekanisme pengolahan dan
penyampaian informasi dari penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu
kepada masyarakat dan sebaliknya baik dalam bentuk lisan, tulisan
maupun dokumen elektronik tentang segala hal yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan.

4

13. Validasi adalah tindakan pembuktian dengan menggunakan cara yang
sesuai untuk menentukan bahwa setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan
dan mekanisme yang digunakan telah sesuai dengan yang telah ditetapkan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
14. Pelaporan adalah pemberitahuan tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh
Organisasi Perangkat Daerah berkaitan dengan tujuan untuk mendapatkan
arahan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan terpadu adalah sebagai
upaya untuk meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan pelayanan
perizinan terpadu serta mendorong terjadinya inovasi baru dalam
penyelenggaraan perizinan terpadu satu pintu yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan berhasil guna.
Pasal 3
Tujuan monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan terpadu adalah :
a. Mengkaji
perkembangan
pembentukan
penyelenggaraan
pelayanan
perizinan terpadu satu pintu di Daerah;
b. Mengkaji perkembangan pelayanan perizinan terpadu yang dilaksanakan
oleh KPTSP sebagai penyelenggara pelayanan perizinan terpadu;
c. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pelayanan perizinan terpadu dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat; dan
d. Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh KPTSP yang
menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu di Daerah.
BAB III
RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Obyek Monitoring dan Evaluasi
Pasal 4
Monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan terpadu dilaksanakan terhadap
perkembangan penyelenggaraan :
a. Pelayanan yang diselenggarakan oleh KPTSP;
b. Kinerja Pelayanan perizinan oleh pejabat perizinan terpadu satu pintu
terhadap bawahannya.
Bagian Kedua
Karakteristik
Pasal 5
Karakteristik umum pelayanan perizinan terpadu, meliputi :
a. Bentuk kelembagaan;
b. Dasar hukum pendirian;

5

c.
d.

Tahun mulai efektif; dan
Cakupan layanan yang terdiri dari izin dan non izin.
Bagian Ketiga
Indikator Monitoring dan Evaluasi
Pasal 6

Indikator monitoring pelayanan perizinan terpadu, meliputi :
a. Praktik pelayanan pengurusan perizinan meliputi pejabat yang
menandatangani dokumen izin, waktu dan biaya pengurusan izin serta
jumlah izin yang diterbitkan dalam tahun terakhir;
b. Standar pelayanan dan Standard Operation Procedure (SOP);
c. Jumlah izin yang dilayani secara pararel;
d. Cara pembayaran biaya pengurusan izin;
e. Mekanisme pengaduan;
f. Program pengembangan kapasitas bagi pegawai;
g. Keberadaan dan pemanfaatan data base perizinan;
h. Pelaksanaan survey IKP;
i. Pemisahan antara Front Office dengan Back Office, dan
j. Inovasi dan upaya lain untuk meningkatkan kualitas layanan.
Pasal 7
Indikator evaluasi pelayanan perizinan terpadu, meliputi :
a. Penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan perizinan terpadu;
b. Biaya, waktu dan proses pengurusan izin pengguna pelayanan perizinan
terpadu; dan
c. Permasalahan yang dihadapi pelayanan perizinan terpadu.
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN MONITORING
Bagian Kesatu
Waktu Pelaksanaan
Pasal 8
Monitoring pelayanan perizinan terpadu dilaksanakan 2 (dua) kali dalam satu
tahun yaitu pada bulan Maret, atau paling lambat bulan April, dan pada bulan
Agustus atau paling lama bulan September.
Bagian Kedua
Pengumpulan Data
Pasal 9
Pengumpulan data monitoring pelayanan perizinan terpadu Daerah dilakukan
oleh Kepala KPTSP dengan melakukan kuesioner kepada instansi teknis untuk
melakukan pengisian terkait dengan pembentukan dan perkembangan
penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu.

6

Bagian Ketiga
Validasi Data
Pasal 10
(1)

(2)

Pengecekan atas kebenaran data dan informasi yang tercantum dalam
kuesioner sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 dilakukan Bagian Organisasi
secara acak.
Pengecekan dilakukan terhadap paling kurang 5% (lima persen) dari total
kuesioner melalui kunjungan langsung dengan menggunakan cara/media
lain.
Bagian Keempat
Pengolahan dan Analisa Data
Pasal 11

(1)

(2)

(3)

Pengolahan dan analisa data monitoring dilakukan untuk mengasilkan
gambaran kuantitatif tentang perkembangan penyelenggaraan pelayanan
perizinan terpadu di daerah dari berbagai aspek.
Pengolahan dan analisa data dapat dilakukan untuk menghasilkan indeks
komposit untuk menilai kinerja penyelenggaraan pelayanan perizinan
terpadu secara keseluruhan.
Pengolahan dan analisa data monitoring dilakukan oleh Bagian Organisasi
atau dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Bagian Kelima
Pelaporan hasil
Pasal 12

Tim monitoring dan evaluasi mengolah dan menganalisa data monitoring yang
ditampilkan dalam bentuk laporan ringkas, dan disampaikan kepada Bupati dan
pihak-pihak terkait.
BAB V
MEKANISME PELAKSANAAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Waktu Pelaksanaan
Pasal 13
Evaluasi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dilakukan yaitu pada
bulan Oktober atau paling lama bulan November.
Bagian Kedua
Metode Pengumpulan Data
Pasal 14
(1)
(2)

Evaluasi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dilakukan terhadap
KPTSP.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung melaui survey yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah atau melalui pola kerjasama dengan pihak ketiga.

7

Bagian Ketiga
Indikator Evaluasi
Pasal 15
Instrumen evaluasi penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu, mencakup
indikator :
a. Efektifitas pelayanan yang terdiri dari jumlah pemohon, jumlah usaha
terdaftar;
b. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan perizinan terpadu;
c. Biaya-biaya yang terkait dengan pengurusan izin tetap;
d. Waktu pengurusan izin;
e. Pengaduan;
f. Perbedaan antara waktu aktual dengan waktu resmi untuk pengurusan izin;
g. Aksebilitas/keterjangkauan terhadap informasi;
h. Jangkauan layanan, khususnya untuk daerah terpencil.
Bagian Keempat
Pengolahan, Analisis dan Pelaporan Hasil
Pasal 16
Tim monitoring dan evaluasi mengolah dan menganalisa data evaluasi yang
ditampilkan dan bentuk laporan ringkas dan disampaikan kepada Bupati dan
pihak-pihak terkait yang memerlukan.
BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 17
Monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaran pelayanan perizinan terpadu,
dilaksanakan oleh tim monitoring dan evaluasi.
Pasal 18
(1)

(2)

Keanggotaan tim monitoring dan evaluasi sebagaiman dimaksud pada Pasal
16, terdiri dari pejabat pemerintah daerah pada instansi terkait dengan
susunan dan jumlah personalia sesuai kebutuhan, sehingga fungsi
monitoring dan evaluasi berjalan secara efisien dan efektif.
Tim monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan
KPTSP.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya, ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan
Bupati.
Pasal 20
Peraturan Bupati Mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

8

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Maluku Tenggara.
Ditetapkan di Langgur
Pada tanggal 1 September 2015
BUPATI MALUKU TENGGARA,

Cap/Ttd.
ANDERIAS RENTANUBUN
Diundangkan di Langgur
Pada tanggal 1 September 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MALUKU TENGGARA,

Cap/Ttd.
PETRUS BERUATWARIN
BERITA DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2015 NOMOR 13.B
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM,

P. B. ROY RAHAJAAN, SH, M.Si
NIP. 19680529 198803 1 004