surat resmi menpan 2016

SURAT RESMI MENPAN NO B/3656/M.PAN-RB/11/2016 TENTANG PENUNDAAN
PENGADAAN PENERIMAAN CPNS
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur
memastikan pemerintah akan menunda pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri (CPNS) dari
pelamar

umum

terhadap

32

kementerian/lembaga

hingga

tahun

2017.

Kepastian Penundaan Penerimaan Calon Pegawai Negeri (CPNS) tahun 2016 ini tertuang dalam

Surat Menpan-RB Nomor B/3656/M.PAN-RB/11/2016 tentang Informasi Penundaan Pengadaan
CPNS Pusat dari Pelamar Umum Tahun 2016, yang ditandatanganai Menpan-RB tanggal 8
November 2016.

Keputusan penundaan ini juga diambil setelah melaporkannya terlebih dahulu kepada Presiden.
Penundaan Penerimaan Calon Pegawai Negeri (CPNS)

tersebut berlaku pada 32

kementerian/lembaga, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kemenristek Dikti, Kementerian Pertahanan, Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian PUPR,
Kementerian ESDM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Pariwisata, Kementerian
Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian LH dan Kehutanan, Kemnterian
Hukum dan HAM, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Kepolisian RI, Mahkamah Agung, LIPI, LAPAN, LAN, BMKG, BPPT, BIN, BPK, BNPT, BNN,
Badan

POM,


BPKP,

BATAN,

dan

BAPETEN.

Sebelumnya, pemerintah menjadwalkan proses penerimaan CPNS instansi pusat mulai dari
pengumuman sampai pendaftaran dilakukan pada 1-19 Oktober 2016.
Selengkapnya ini dia Surat Resmi MenpanRB

Nomor B/3656/M.PAN-RB/11/2016 tentang

Penundaan Penerimaan Calon Pegawai Negeri (CPNS)
Terkait Penundaan Pengadaan CPNS Pusat dari pelamar umum tahun 2016 yang tertuang dalam
surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor B/3656/M.PANRB/11/2016, Kepala Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi BKN, Paulus Dwi Laksono
mengarahkan agar instansi pemerintah yang permintaan formasinya tidak terpenuhi melakukan
penataan pegawai. Pernyataan tersebut disampaikan Paulus dalam wawancara dengan pers, Kamis
(10/11/2016)


di

ruang

kerjanya.

Paulus mengatakan konsep penataan yang dimaksud meliputi penataan dari segi kuantitas dan
kualitas. Dari sisi kuantitas, penaatan dapat dilakukan melalui redistribusi PNS, penarikan pegawai
yang berstatus dipekerjakan dan diperbantukan dan pengoptimalan kinerja pegawai. Sementara
penataan dalam sisi kualitas meliputi peningkatan kompetensi pegawai untuk meminimalisir
kesenjangan kompetensi dan hasil kerja yang ditargetkan. Paulus mengatakan penataan perlu
dilakukan karena memang penundaan menyebabkan kebutuhan akan pegawai tidak
terpenuhi. “Jadi kalau dikatakan kurang, ya memang instansi pemerintahan ini kekurangan
pegawai. Dan secara keseluruhan nasional PNS di Indonesia ini memang kurang, tidak hanya

kurang secara kualitas namun juga secara kuantitas. Apalagi ada sejumlah daerah baru hasil
pemekaran di mana mereka belum punya pegawai. Dan untuk memutar organisasi, instansi
pemerintah perlu pegawai sehingga salah satu pilihan yang mungkin diambil adalah mengangkat
tenaga tidak tetap atau tenaga honorer. Tetapi sejak adanya PP nomor 48 tahun 2005,

pengangkatan tenaga honorer tidak lagi diperkenankan. Nah, solusi atas belum bisa dipenuhinya
permintaan pengadaan pegawai ini, bisa dilakukan dengan penataan salah satunya melalui
redistribusi

pegawai,”

jelas

Paulus.

Terkait redistribusi pegawai Paulus menjelaskan konsep tersebut diterapkan dengan melibatkan 2
instansi dengan kondisi pada satu instansi terdapat kelebihan pegawai dan ada instansi lain yang
kekurangan pegawai. Berdasarkan PP nomer 9 tahun 2003, pemindahan antar instansi bisa
dilakukan jika ada “lolos butuh”. Dalam arti ada instansi A yang mau melepaskan pegawainya dan
dan ada instansi B yang memang membutuhkan pegawai sehingga siap menerima pegawai dari
instansi A”.