BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik bidan studi pendidikan agama islam:Pai di Sdn 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan - Raden Intan Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

  belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

  1 masyarakat, bangsa dan negara.

  Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seseorang yang dewasa (pendidik) agar menjadi anak yang dewasa baik jasmani maupun rohaninya melalu pendidikan formal, non formal, maupun informal. Bimbingan merupakan tanggung jawab stake holder pendidikan seperti guru, , kepala sekolah. Para guru berperan besar dalam mencetak kehidupan setiap orang yang pernah mengecap bangku sekolah. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta mengemban tugas untuk mengwujudkan tujuan pendidikan nasional guna meningkatkan sumber daya manusia yang telah dipikirkan dan dirumuskan secara bijaksana. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu indonesia menetapkan 1 variabelpendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa.

  Dalam berkembangnya istilah pendididkan berarti bimbingan atau pertolongan yang dberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seorang atau kelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, sagala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Dalam perkembangan proses kedewasaan tersebut, tidak samua tugas pendidikan dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam ilmu pengetahuan yang lainnya.

  Guru merupakan sosok yang harus digugu dan ditiru oleh para muridnya, maka guru harus dapat memberikan contoh atau suri tauladan yang baik kepada para peserta didik. Dalam undang-undang dan peraturan Pemerintahan RI di tuliskan Tentang Pendidikan :

  “Guru adalah Pendidik profesi dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

  2

  pendidikan meneng ah”.

  Menurut E. Mulyasa, “Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karenaitu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,

  3

  wibawa, mandiri, dan disiplin ”.

  Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Dalam pengertian sederhana kepribadian sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatan yang membedakan dirinya dari yang lain.

  Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan peserta didik di kelas proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral spritual. Dengan demikian akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Oleh sebab itu, diperlukan sosok guru yang mempunyai kualitasi, kompetensi, dan

  4

  dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesinya. Maka peran guru tidak 2 Departemen Pendidikan, Undang-undang SISDIKNAS dan Undang-Undang Guru Dan

  Dosen , (Jakarta: Asa Mandiri, 2009), h. 51 3 E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan , (Bandung: PT Remaja Rosda Karya), h. 37 4 boleh dipadang sebelah dipadang sebelah mata sejak dari mempersiapkan calon guru, proses seleksi, penempatan, pembinaan, dan pengembangan guru harus terus dipantau dalam perkembangan masyarakat yang sangat cepat.

  Pembelajaran di sekolah merupakan serangkai kegiatan yang bermuara pada usaha pencapaian tujuan. Tujuan tersebut adalah mendewasakan anak didik, baik dari segi jasmani, penguasaan ilmu pengetahuan maupun kedewasaan yang bersifat rohaniah. Untuk mencapai semua itu makasuatu pembelajaran harus didasarkan standar tertentu yang merupakan standar pencapaian peserta didik. Ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kopentensi peserta didik yang dilakukan oleh suatu pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan pesyaratan kelulusan.

  Uraian di atas sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa kurikulum tingkatan satuan pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada standar isi dan standar berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

5 Pendidikan (BSNP).

  5

  Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : Standar isi, standar proses, standar kompentensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelol a’an, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan.

  Pendidikan di Indonesia bertujuan bukan hanya sekedar memindahkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik akan tetapi diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia secara profesional, utuh, terampil dan mandiri. Proses dan hasil belajar peserta didik bukan saja ditentukan oleh pengetahuan dan kompetensi profesional guru dalam mengajar dan membimbing peserta didik akan tetapi dipengaruhi juga oleh upaya-upaya yang dilakukan oleh .

  Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan tugas yang besar dan berjangka waktu panjang karena masalahnya menyangkut masalah pendidikan bangsa. Meningkatkan sumber daya manusia harus melalui proses

  6 pendidikan yang baik dan terarah.

  Dalam rangka melaksanakan pembangunan disuatu negara, kegiatan pendidikan tidak dapat diabaikan, karena masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh bagaimana negara itu melaksanakan pendidikan. Pendidikan Islam berperan

  6 sebagai mediator dimana ajaran Islam dapat disosialisasikan kepada masyarakat dalam berbagai tingkatan.

  Melalui pendidikan inilah, masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan al- Qur’an dan

  Al-Sunnah. Sehubungan dengan hal itu, tingkat kedalaman pemahaman, penghayatan dan pengalaman masyarakat terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada tingkat kualitas pendidikan Islam yang diterimanya. Pelaksanaan pendidikan yang baik meliputi berbagai komponen pendidikan yang harus dipenuhi. Komponen-komponen tersebut antara lain meliputi landasan, tujuan, kurikulum, dan kompetensi profesionali guru, pola hubungan guru murid, metodelogi pembelajaran, sarana prasarana, evaluasi, pembiayaan dan lain sebagainya.

  Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan seringkali berjalan apa adanya, alami dan tradisional, karena dilakukan tanpa perencanaan konsep yang matang. Akibat dari keadaan demikian , maka mutu pendidikan Islam sering kali

  7

  menunjukkan keadaan yang kurang menggembirakan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 105 berkenaan dengan peranan guru sebagai seorang pendidik yang telah dibebankan tanggung jawab di pundak mereka untuk memberikan petujulk pada kebenaran dalam memperoleh ilmu pengetahuan, firman tersebut berbunyi yaitu :

  





  Artinya :

  Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu

akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu Telah mendapat petunjuk. Hanya

kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka dia akan menerangkan kepadamu apa

yang telah kamu kerjakan”.

8 Proses belajar mengajar yang baik terutama akan menghasilkan prestasi

  belajar atau hasil yang optimal, di mana hal tersebut disebabkan oleh kemampuan faktor pendidikan, faktor materi pelajaran, faktor metode pengajaran dan lingkungan.

  Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik seperti : a.

  Mengajarkan Pendidikan agama b. Memberikan Pembiasan seperti kedisiplinan dalam belajar c. Memberikan motivasi belajar kepada para peserta didik agar mendapatkan hasil yang optimal d.

  Memberikan arahan agar peserta didik dapat berprilaku yaik baik danbenar e. Memberikan arahan dan bimbingan agar peserta didik menjalankan tugasnya sebagai pelajar dengan baik f.

  Menghukum peserta didik yang melanggar peraturan sekolah g.

  Memberikan pujian jika anak memperoleh prestasi h.

  Memberikan tauladan kepada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

  9 i.

  Menasehati peserta didik agar tidak terjerumus pada perilaku yang buruk.

  Apabila semua aspek ini berjalan dengan baik maka peran guru diharapkan berpengaruh postif terhadap prestasi belajar peserta didik. Menurut Lubis Salam Peran guru PAI sebagai berikut :

  1) Pembimbing

  2) Fasilitator

  3) Motivator

  4) Organisator

  10

5) Manusia sumber.

  Berangkat dari teori di atas yang penulis jadikan sebagai indikator penelitian menyatakan bahwa hasil observasi dan wawancara dilapangan sebagai data Pra

  

Survey di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan diperoleh informasi

  bahwa peran guru pendidikan agama Islam sudah optimal. Hal ini terlihat dari peran yang sudah lebih dari 50 % terlaksana seperti : a.

  Memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman pendidikan agama Islam kepada peserta didik di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

  b.

  Memberikan Nasehat, bimbingan dan arahan kepada peserta didik atas perilaku kurang baik.

  c.

  Memberikan suru tauladan yang baik d. Membiasakan peserta didik untuk berlatih dalam proses belajar mengajar 9 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Dan Penyuluhan Belajar Di Sekolah, (Surabaya: Usaha

  Nasioanal, 1983), h. 34 10 Ramayulis, dkk, Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga, (Jakart: Kalam Mulia, 2001), h. e.

  Membiasakan peserta didik untuk jangan malas dalam belajar Bedasarkan fakta-fakta diatas, jelaslah bahwa peran guru pendidikan agama

  Islam sudah optimal di laksanakan di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan. Untuk menciptakan hal tersebut di atas tentunya tidak hanya guru yang berperan di dalamnya akan tetapi harus didukung oleh peran peserta didik. Peran sangatlah besar dalam ketercapaian dan peningkatan peserta didik, di mana peran kepala sekolah yaitu :

  1. Kepala sekolah berperan penting dan berdampak langsung terhadap perjalanan masa depan para peserta didik.

  2. Kepala sekolah harus memperhatikan pendidikan peserta didik baik di dapat pada pendidikan formal, non formal dan informal.

  3. Memberikan pengarahan, nasehat-nasehat dan pengawasan terhadap aktifitas keseharian peserta didik.

  4. Melengakapi sarana-sarana yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

  5. Memberikan semangat dan motivasi belajar kepada peserta didik sehingga menujang tercapainya prestasi belajar peserta didik.

  11 Me

  nurut Slamento : “Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah peran serta kepala sekolah dalam dunia pendidikan”.

  12 Faktor 11 perhatian kepala sekolah dalam mewujudkan nilai-nilai keagamaan bagi setiap peserta didik dapat berpengaruh besar teradap emosi, penyesuaian diri, minat dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Kartini Kartono peran kepala sekolah yaitu: a.

  Menyediakan fasilitas belajar peserta didik b. Mengawasi kegaiatan belajar di rumah c. Mengawasi penggunaan waktu belajar di rumah d. Mengenali kesulitan-kesulitan peserta didik e. Menolong peserta didik dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar.

  13 Dari teori di atas yang penulis jadikan sebagai indikator penelitan meyatakan

  bahwa hasil observasi dan wawancara di lapangan sebagai data Pra surveydi SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan di peroleh informasi bahwa peran kepala sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik sudah optimal. Hal ini terlihat dari peran yang ada sudah dilaksanakan lebih dari 50% terlaksana seperti :

  1) Kepala sekolah telah memfasilitasi peserta didik dengan kebutuhan mereka dalam kegiatan belajar mengajar seperti tersedianya buku pelajaran, LKS serta bimbingan belajar.

  2) Kepala sekolah telah mengawasi dan membantu peserta didik untuk lebih bisa menggunakan ataupun memanfaatkan waktu luang untuk belajar

  3) Kepala sekolah sudah mebiasakan melakukan konsultasi dengan wali kelas peserta didik tersebut dalam memberikan arahan dan nasehat kepada peserta didik. 12 Slamento, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

  4) Kepala sekolah juga sering melakukan konsultasi dengan wali kelas peserta didik tersebut dalam memberikan arahan dan nasehat kepada peserta didik.

  Bedasarkan fakta-fakta di atas, jelaslah bahwa peran kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar dibidang studi pendidikan agama Islamjuga telah dilakukan dengan optimal.

  Menurut Supartinah Pakasi mengatakan pendapatnya antara lain : a.

  Belajar merupakan suatu komunikasi antara anak dan lingkungannya b.

  Belajar berarti mengalam c. Belajar berarti berbuat d.

  Belajar berarti suatu aktivitas yang bertujuan e. Belajar memerlukan motivasi f. Belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak g.

  Belajar adalah berpikir dan menggunakan daya pikir dan

  14 h.

  Belajar bersifat integratif”. Dari kedalapan kebutuhan pola belajar di atas jelaslah bahwasannya belajar membutuhkan peran kepala sekolah dan guru untuk menjalankan kedelapan polatersebut pentingnya peran kepala sekolah yang baik juga dijelaskan didalam Al- qura’anul karim yaitu surat At-tahrim ayat 6 yang berbunyi :

  

  Artinya :

  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

  15 diperintahkan.

  Oleh karena itu,orang tua mengirim anak-anaknya ke sekolah untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan. Dapat kita mengerti betapa pentingnya proses mendidik anak dalam lingkungan sekolah. Proses pendidikan itu dapat tercapai apabila tercipta harmonisasi antara kepala sekolah dengan guru sebagai pendidik di sekolah. Agama merupakan dasar pijakan manusia yang memiliki peranan penting dalam proses kehidupan manusia. Agama sebagai pijakan memiliki aturan-aturan yang mengikat manusia dan mengatur kehidupannya menjadi lebih baik. Karena agama selalu mengajarkan yang terbaik bagi penganutnya. Oleh karena itu pendidikan agama secara tidak langsung sebenarnya telah menjadi benteng bagi proses perkembangan anak.

  Menanamkan pendidikan agama pada anak akan memberikan nilai positif bagi perkembangan anak, sekiranya dengan pendidikan agama tersebut, pola prilaku anak akan terkontrol oleh aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama dan dapat menyelamatkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang kenistaan dan pergaulan bebas yang pada akhirnya akan merusak masa depan anak.

  Peranan aktif kepala sekolah dalam memberikan bimbingan belajar perlu dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk meningkatkan proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran, bimbingan belajar tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

  1) Mendapatkan cara belajar yang efesien, baik sendiri maupun kelompok

  2) Menentukan cara-cara mempelajari atau menggunakan buku-buku pelajaran

  3) Bimbingan membuat tugas-tugas sekolah, dan mempersiapkan diri untuk ulangan/ujian

  4) Memilih mata pelajaran yang cocok dengan, minat, bakat, kecakapan, cita-cita dan kondisi fisik

  5) Menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu

  6) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar

  16 Untuk mewujudkan pencapaian prestasi belajar tersebut, maka terdapat

7) Memilih pelajaran-pelajaran waktu dan perencanaan belajar, dan bahan.

  sejumlah unsur penting, yakni peranan kepala sekolah, peranan guru dan sikap peserta didik sendiri terhadap belajar. Guru yang memiliki kemampuan yang baik diharapkan dapat berprilaku secara konsisten terutama dalam mendampingi peserta didik belajar. Meskipun kemungkinan guru tidak menjalankan perananya secara baik dan bertanggung jawab yang lebih disebabkan oleh perbedaan manusia dari segi karakter dan prilakunnya.

  Berdasarkan data wawancara yang diperoleh dari guru pendidikan agama Islam di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan

  : “Peserta didik kurang berkosentrasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam, tugas-tugas guru pun ada yang tidak mengumpul, peserta didik ada yang membolos dan keluar masuk kelas pada pelajaran pendidikan agama Islam mereka lebih tetarik pada mata

  17 pelajaran produktif jurusan dari pada pelajaran normative dan adaptif”.

  Hal senada ditambahkan oleh Ibu Nurasiah selaku guru kelas VI “Angka pelanggaran atau kasus peserta didik cukup banyak dari kasus terlambat, membolos, merokok hingga berkelahi, hal tersebut tentu akan mempengaruhi pola belajar mereka

  18 yang tidak baik”.

  Hasil wawancara yang dilakukan kepada dewan guru lainnya, seperti guru kelas IV ibu Marfuah, menyatakan siswa sering sekali membolos pada pembelajaran tertentu, mata pelajaran yang mereka anggap membosankan dan tidak menyenangkan

17 Marsudi, Selaku guru pendidikan Agama Islam, wawancara, Curup Patah14 Desember

  mereka tinggalkan sedangkan untuk mata pelajaran produktif seperti praktek yang

  19 mereka sukai, hal ini tentu mengakibatkan prsetasi belajar akan diperoleh rendah.

  Dari hasil para riset terhadap data prestasi belajar yang penulis ambil pada

  

leger sekolah menyatakan prsetasi belajar peserta didik masih tergolong rendah, hal

  ini dilihat pada hasil ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester bidang studi pendidikan agama Islamdi SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  

Tabel 1

Daftar Perolehan Rata-Rata Nilai Pendidikan Agama Islam

Tahun Pelajarn 2016/2017

  No Kelas Prestasi Total Mencapai KKM Kurang dari KKM KKM

  1

  3

  12

  20

  70

  32

  2

  4

  9

  10

  70

  19

  3

  5

  6

  10

  70

  16

  20

  4

  6

  10

  11

  70

  21 Tabel di atas memberikan gambaran bahwasannya prsetasi belajar peserta didik dibidang studi pendidikan agamaIslammasih katagori kurang baik dan perlu adanya peningkatan. Penulis melakukan wawancara kepada salah satu peserta didik di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan

  , ia mengatakan : “Saya selaku peserta didik amat kesulitan dalam konsentrasi dan mengikuti pelajaran agama

  19 Islamterutama ketika berkaiatan dengan hafalan, hal ini di sebabkan saya tidak

  21

  memiliki kemampuan dibidang agama yang baik”.

  Berdasarkan data-data di atas kenyataan di lapangan, secara faktual, fenomena-fenomena tersebut menujukkan adanya kesenjangan dari hasil survey dimana peran guru dan peran oranag tua dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibidang studi pendidikan agama Islamsudah optimal namun prestasi belajar peserta didik kurang baik sehingga terdapat permasalahan yang terjadi oleh sebab itu pentinglah kiranya dikaji lebih lanjut dalam suatu penelitian ilmiah untuk mengetahui peran guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar dibidang studi pendidikan agama Islamdi SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

B. Identifikasi Masalah Dan Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang muncul dapat diindentifikasi sebagai berikut :

  1. Peran guru dan kepala sekolah sudah optimal dalam meningkatkan latihan- latihan, mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar mereka namun peserta didik masih belum baik.

2. Peran kepala sekolah dan guru terhadap prestasi belajar peserta didik di SDN

  01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan sudah optimal dalam memberikan fasilitas belajar, namun prestasi belajar peserta didik belum baik.

3. Peran kepala sekolah dan gurumemotivasi peserta didik dalam proses belajar sudah optimal namut prestasi belajar belum baik.

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis menentukan batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Guna memperoleh ruang lingkup penelitian yang lebih jelas dan menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda, maka permasalahan dalam penelitian ini di batasi pada Peran Guru Pendidikan Agama Islam dan Peran Kepala sekolah peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar bidang akademis peserta didik bidang studi Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

  C.

  Rumusan Masalah Beradasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana PeranKepala Sekolah dan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi

  Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SiswaSDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan

  ” ? D.

   Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolahdan guru dalam meningkatkan prestasi peserta didik dibidang studi pendidikan agama Islam(PAI) di

  SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

2. Kegunaan Penelitian a.

  Membantu mengkontirbusi pendidikan dalam memberikan pengetahuan guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan prsetasi belajar peserta didik.

  b.

  Untuk menambahkan wawasan pengetahuan mengenai sejauh mana peran guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibidang studi agama Islamdi SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

  c.

  Membantu menkontribusikan Sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan meningkatkan prestasi belajar d. Untuk memberikan masukan atau sumbangan pemikiran bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibidang studi pendidikan agama Islamdi SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan.

E. Kerangka Pikir

  Kerangka pikir adalah suatu konsep atau alur pikir yang berisikan hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat dalam rangka memberikan jawaban sementara dari permasalahan yang ada. Penelitian ini mengakaji mengenai peran guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibidang studi pendidikan agama Islam (PAI) di SDN 01 Curup Patah Gunung Labuhan di mana penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Dimana peran guru dan kepala sekolah adalah sebagai variable bebas dan prestasi belajar adalah variabel terikat.

  Didalam proses belajar mengajar tentunya memiliki komponen pendidikan dimana salah satunya dalah pendidikan atau guru. Dewasa ini guru bukan hanya sebagai pendidik saja namun juga berperan sebagai fasilitator, motivator, pelatih dan mengajar. Selain itu guru juga memiliki peran untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

  Peran guru adalah serangakaian tingkah laku yang saling terkait yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Pendidikan agama Islamadalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan usaha terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ini dapat memahami, menghayati, mengamalkan ajaran agama Islamsebagai suatu pandangan hidup demi keselamatan dan kesejatraan hidup di dunia maupun akherat.

  Melalui peranannya sebagai pengajar guru diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media. Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik seperti :

1. Mengajarkan Pendidikan agama 2.

  Memberikan Pembiasan seperti kedisiplinan dalam belajar

  3. Memberikan motivasi belajar kepada para peserta didik agar mendapatkan hasil yang optimal

  4. Memberikan arahan agar peserta didik dapat berprilaku yang baik danbenar 5.

  Memberikan arahan dan bimbingan agar peserta didik menjalankan tugasnya sebagai pelajar dengan baik

  6. Menghukum peserta didik yang melanggar peraturan sekolah 7.

  Memberikan pujian jika anak memperoleh prestasi 8. Memberikan tauladan kepada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

  22 9.

  Menasehati peserta didik agar tidak terjerumus pada perilaku yang buruk.

  Apabila semua aspek ini berjalan dengan baik maka peran guru diharapkan berpengaruh postif terhadap prestasi belajar peserta didik. Menurut Lubis Salam Peran guru PAI sebagai berikut :

  1) Pembimbing

  2) Fasilitator

  3) Motivator

  4) Organisator

  23

5) Masnusia sumber.

  Sebagai mana firman Allah SWT dalam surat Az-zumar ayat 9 yang berbunyi sebagai berikut :

  22

  





  Artinya :

  (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang

beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada

(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama

orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

  24 Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

  Berdasarkan ayat di atas jelaslah para pendidik wajib mendidik peserta didik dengan cara dibutuhkan oleh perkembangan masa kini sehingga menghasilkan produk yang kompeten. Namun para guru akan menjadi lebih maksimal ketika kepala sekolah sebagai pedidik dalam keluarga memegang peranan penting juga dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik Khususnya dibidang pendidikan agama Islam. Kepala sekolah dalam keluarga berperan sebagai guru, dimana kepala sekolah memberikan didikan bagaimana anak tersebut bisa mencapai keberhasilannya dengan baik.

  Kepala sekolah sebagai stimulant juga dapat membantu dan mendorong anak- anak untuk dapat lebih berhasil dalam pendidikannya, peran kepala sekolah dalam pendidikan adalah memberikan bantuan, dukungan atau motivasi dan informasi tentang cara belajar yang baik dan tepat. Dalam upaya saling bantu membantu antara kepala sekolah dan guru dalam proses belajar peserta didik. Peran kepala sekolah sangat tingggi dalam menentukan prestasi siswa dalam hal ini kepala sekolah memperhatikan pendidikan anaknya tentu akan selalu memperhatikan kebutuhan belajar anaknya. Perhatian tersebut dapat berbentuk penyedian fasilitas belajar yang cukup, bimbingan belajar dirumah baik dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Pada tataran mikro dapat kita lihat bahwa peserta didik yang mempunyai kepala sekolah memberikan perhatian tinggi terhadap kebutuhan untuk pendidikan anaknya kuat kemungkinan untuk dapat mencapai prsetasi yang lebih baik.

  Peranan kepala sekolah sangatlah besar dalm ketercapaian dan peningkatan prestasi belajar peserta didik, dimana peran kepala sekolah yaitu : a.

  Kepala sekolah berperan penting dan berdampak langsung terdapat perjalanan masa depan para peserta didik.

  b.

  Kepala sekolah harus memperhatikan pendidikan peserta didik baik di dapat pada pendidikan formal, non formal dan informal.

  c.

  Memberikan pengarahan, nasehat-nasehat dan pengawasan terdapat aktifitas keseharian peserta didik.

  d.

  Melengkapi sasaran-sasaran yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. e.

  Memberikan semangat dan motivasi belajar kepada peseta didik sehingga

  25 akan menujang tercapainya prestasi belajar peserta didik.

  Selajutnya keberhasilan prestasi belajar yang baik merupakan harapan semua siswa setelah mengikuti kegiatan belajar. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang menghasilkan sesuatu usaha kegiatan belajar, dan belajar itu sendiri merupakan situasi dalam proses perkembangan dirinya untuk mencapai tujuan.

  Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, guru dapat melihat sampai sejauh manakah tujuan sebelumnya yang terealisai. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto :

  1) Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif.

  2) Menilai adalah mengabil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran

  26 baik atau buruk, penilaian ini bersifat kualitatif.

  Selajutnya dari semua uraian pada deskripsi teoritis di atas cukup kuat untuk diterima bahwa motivasi belajar dan minat baca berpengaruh terdapar prestasi belajar seseorang, oleh karena itu teori-teori di atas dapat diringkas kedalam sebuah kerangka pikir untuk mengetahui pengaruh antara variable-variabel yang ada di dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

  25 26 A. Mudjab Mahali, Op.Cit, h.132

  SKEMA Peran Kepala Sekolah 1.

  Membantu stafnya menyusun program

  2. Membantu sifatnya mempertinggi kecakapan dan keterampilan mengajar 3. Mengadakan evaluasi secara kontinyu tentang kesanggupan staf dan tentang kemajuan program pendidikan pada umumnya dan pada khususnya tentang kemanjuan program pendidikan Agama Islam 4. Pembinaan kurikulum

  Peran Guru 1.

  Mengajarkan pendidikan agama Islam 2. Membiasakan, mendisiplinkan pola belajar

  Memberikan arahan 5. Memberikan bimbingan 6. menghukum 7. Mamberikan pujian dan hadiah

  (Reward) 8. Memberi suri tauladan 9.

  Menasehati

  Prestasi Belajar

  Nilai Akhir Semester Pendidikan Agama Islam

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik di Smp Negri 1 kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Peran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik di Smp Negri 1 kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pembelajaran pendidikan agama islam berwawasan multikultum pada Sman 1 Bumi Agung Kabupaten Way Kanan - Raden Intan Repository

0 0 130

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru dan orang tua dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur'an peserta didik kelas IV di Madrasah Ibidaiyah Negeri:Min 9 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 30

Upaya kepala sekolah dan guru pendidikan agam islam dalam membina akhlak peserta didik di Sdn Kangkung Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung. - Raden Intan Repository

0 2 125

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru pendidikan agama islam dalam pembinaan akhlak peserta didik di sekolah menengah atas nurul hidayah Karang Pucung Kecamatan Waysulun Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk karakter peserta didik di kelas II SdIt Insan Kamil Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk karakter siswa di Smp Negeri 29 Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Kreatifitas guru pai dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik di Sd N 49 Karang Anyar Gedong Tataan - Raden Intan Repository

0 0 15

Peran kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik bidan studi pendidikan agama islam:Pai di Sdn 01 Curup Patah Gunung Labuhan Way Kanan - Raden Intan Repository

0 1 7