Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

BAB
ProFIL Kab. tana tidung

4.1.

4
Book
Sale

GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
abupaten Tana Tidung adalah kabupaten termuda di Kalimantan Timur. Sesuai

K

dengan UU No. 34 tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung.
Kabupaten ini kemudian di sahkan oleh Presiden RI pada tanggal 10 Juli 2007.
Kabupaten Tana Tidung resmi menjadi Kabupaten ke-10 atau Daerah Otonom ke -


14 di Provinsi Kalimantan Timur, dengan dilantiknya Penjabat Bupati Tana Tidung pada tanggal
18 Desember 2007. Kabupaten ini memiliki luas wilayah administrasi seluas 4.828,58 km2, atau
hanya 35,63 dari wilayah Kabupaten Induknya.Kabupaten Tana Tidung merupakan bagian dari
wilayah Propinsi Kalimantan Timur, secara astronomi terletak diantara 116° 42´ 50” - 117° 49’
50″ Bujur Timur dan 3° 12 ´02” - 3° 46´ 41” Lintang Utara. Wilayah administratif Kabupaten
Tana Tidung terdiri dari 5 Kecamatan dan 30 Desa/Kelurahan. yaitu Kecamatan Sesayap, Sesayap
Hilir, Tana Lia Kecamatan Betayau dan Kecamatan Muruk Rian. Melalui peta padu serasi Provinsi
Kalimantan Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Kabupaten Nunukan

Sebelah Timur

: Laut Sulawesi, Kabupaten Bulungan Dan Kota Tarakan

Sebelah Selatan

: Kabupaten Bulungan dan;


Sebelah Barat

: Kabupaten Malinau

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-1

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Peta 4.1 Administrasi Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Peta RTRW Kabupaten Tana Tidung Tahun 2012

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-2

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung

Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Tabel 4.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan Tahun 2014
NO

DESA

1

Kecamatan Sesayap
Tideng Pale
Tideng Pale Timur
Sebidai
Sebawang
Sedulun
Limbu Sedulun
Sebawang
2
KecamatanSesayap Hilir

 Sesayap
 Sepala Dalung
 Seludau
 Sengkong
 Menjelutung
 Bandan Bikis
 Bebatu
3
Kecamatan Tana Lia
 Tanah Merah
 Sambungan
 Tengku Dacing
4  Kecamatan Muruk Rian
 Seputuk
 Rian
 Belayan Ari
 Rian Rayo
 Kapuak
 Sapari
5

Kecamatan Betayau
 Buong Baru
 Bebakung
 Kujau
 Mendupo
 Maning
 Periuk
Jumlah
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2014

LUAS WILAYAH
(Km²)
1,016.92

Persentase
(%)
23,23










4.2.

1,090.53

30,10

426,8

9,75

608.62

13,90


1,007.65

23,02

4,828.58

100,00

GAMBARAN DEMOGRAFI

4.2.1. Jumlah dan Persebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Tana Tidung tahun 2012 sebanyak 17.079 jiwa dan ditahun 2014
meningkat menjadi 20.190 jiwa terdiri dari 10.792 laki-laki dan 9.962 perempuan, menyebar
dalam 5 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat secara berurutan adalah
kecamatan Sesayap dengan jumlah 9.123 orang (45%), kecamatan Sesayap Hilir 5.168 orang
(25%), kecamatan Tana Lia 2.807 orang (13%), Kecamatan Muruk Rian 1.060 orang (5%) dan
terendah di kecamatan Betayau 2.040 (10%). Dari pesebaran penduduk ini ternyata bahwa
penduduk di Kecamatan Sesayap masih terpusat di daerah Tideng Pale.

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP


IV-3

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Tabel 4.2.
Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, Luas daerah dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan di Kab. Tana Tidung Tahun 2014
Kecamatan
01.
02.
03.
04.
05

Laki-laki

Perempuan


Jumlah
Penduduk

Luas Daerah
(Km2)

4.892
2.734
1.528
555
1.082
10.791

4.231
2.434
1.279
505
958
9.407


9.123
5.168
2.807
1.060
2.040
20.198

1,116.92
1,090.53
877.86
608.62
1,107.65
4,828.58

Sesayap
Sesayap Hilir
Tana Lia
Muruk Rian
Betayau
Jumlah


Kepadatan
Penduduk
Per Km

Sumber : Data Pokok Pembangunan KTT Tahun 2014

4.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Secara demografi penduduk Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2014 sebanyak 18.985 jiwa,
penyebaran penduduk dari tiga kecamatan tidak merata seperti tahun-tahun sebelumnya. Jumlah
penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sesayap sebanyak 7.864 jiwa sedangkan penduduk
terendah terdapat di Kecamatan Betayau sebanyak 2.072 jiwa. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.3
Pertambahan Penduduk dan Laju Pertumbuhannya
Menurut Kecamatan Tahun 2012-2014
No
1
2
3
4
5

Kecamatan
Sesayap
Sesayap Hilir
Tana Lia
Betayau
MurukRian
Jumlah

Laki-laki
4.190
3.125
1.435
550
1.080
10.380

Penduduk
Perempuan
3.674
2.154
1.230
555
992
8.605

Jumlah
7.864
5.279
2.665
1.105
2.072
18.985

Rasio L/P
114,04
145,08
116,67
99,10
108,87
120,63

Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka Tahun 2014

4.2.3

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dengan komposisi menurut pendidikan akhir, terlihat bahwa sumber daya manusia yang
memiliki pendidikan dan keterampilan masih sangat kurang. Untuk pengembangan wilayah
Kabupaten Tana Tidung diperlukan sebuah upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia
melalui jenjang pendidikan minimal tamat SMU dan dengan lebih memotivasi masyarakat untuk
bersekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-4

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

TabelError! No text of specified style in document.4.4
Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan Penduduk 10 tahun ke atas di Kabupaten
TanaTidung Tahun 2012-2014
No
1
2
3
4
5
6

JenjangPendidikan

Tahun
2013(%)

2012(%)

Tidak/Belumpernahsekolah
Tidak/belumTamat SD
SD/sederajat
SLTP Umum/Kejuruan
SLTA Umum/Kejuruan
Diploma/Sarjana

2014(%)

34,23

50,26

51,17

29,76
12,64
15,74
7,63

0,42
19,97
19,16
10,19

0,99
22,18
16,80
5,62

Sumber : Data Pokok Pembangunan Kabupaten Tana Tidung, 2012-2014

4.2.4

Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan

Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang sangat menentukan
kerberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang ditimbulkan dalam aspek
ketenagakerjaan

adalah

apabila

ternyata

SDM

usia

produktif

banyak

yang

menjadi

pengangguran. Hal ini tentunya mengakibatkan terbentuknya permasalahan sosial yang
memerlukan perhatian tersendiri. Jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Tana Tidung pada tahun
2014 paling banyak bekerja di bidang pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan yaitu sebanyak 3.661 jiwa sedangkan jenis pekerjaan terendah di bidang industry
pengolahan, listrik, gas dan air minum yaitu sebesar 33 jiwa. Masalah yang terkait dengan proses
pembangunan

di

Kabupaten

Tana

Tidung adalah

masalah

mobilitas

penduduk

dan

ketenagakerjaan.
Tingginya angka mobilitas penduduk dari luar daerah ke Kabupaten Tana Tidung akan
membawa persoalan baru dibidang ketenagakerjaan. Masuknya penduduk luar daerah ke
Kabupaten Tana Tidung merupakan konsekuensi dari karakteristik Kabupaten Tana Tidung
sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Bulungan. Persoalan ini membawa dampak pada
beban kota untuk menampung keberadaan mereka. Apalagi jika kaum pendatang tidak
mempunyai bekal pendidikan dan skill yang memadai, sehingga akan menambah angka
pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Tana Tidung.
Tabel 4.5
Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2014
No

JenisPekerjaanUtama

1

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

2

Pertambangan

Jumlah
3.661
667

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-5

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015
3

Industripengolahan

56

4

Listrik, Gas, danAirMinum

33

5

Bangunan

467

6

Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

544

7

Transportasi, PergudangandanKomunikasi

133

8

Lembaga Keuangan, Real Estate Dan Usaha persewaan dan Jasa Perusahaan

144

9

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Dan Perorangan

2.012

Jumlah

7.727

Sumber : Profil Daerah KabupatenTanaTidung 2014

4.3.

GAMBARAN TOPOGRAFI

Berdasarkan Topografi Kabupaten Tana Tidung berada di ketinggian antara 250 m.dpl - 680
m.dpl di atas permukaan laut. Di Kabupaten Tana Tidung terdapat dataran tinggi yang terjal
yang ditumbuhi hutan belantara, perbukitan dengan pegunungan dengan ketinggian ± 500 m di
atas permukaan laut.
Berdasarkan kemiringan tanah, wilayah Kabupaten Tana Tidung cukup bervariasi dari 0-2%
sampai lebih dari 40%, dataran rendah hanya sebagian besar di daerah Kecamatan Sesayap,
Sesayap Hilir, Bebakung, Muruk Rian maupun Tana Lia. Wilayah Kabupaten Tana Tidung
didominasi dengan kelerengan/ kemiringantanah 0-8% (datar).

Tabel. 4.6
Luas Kemiringan Lahan (rata-rata) Kabupaten Tana Tidung
No

Kemiringan (%)

1

Datar-landai

2

Luas (Km²)

Presentase (%)

4.426,578

91,686

Berombak

101,395

2,100

3

Bergelombang

25,368

0,525

4

Berbukit

271,192

5,617

5

Bergunung

3,467

0,072

4.828

100,000

Jumlah

KabupatenTanaTidungTahun 2014

4.4.

GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Berdasarkan kondisi hidrologinya Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 3 daerah aliran
sungai utama, yaitu Sungai Bandan panjang 70 Km,Sungai Betayau dan DAS Sesayap 278
Km dan masih banyak lagi anak-anak sungai dengan panjang sungai yang berfariasi.
BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-6

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Gambar 4.1
Kondisi Hidrologi (DAS) di Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Dokumentasi Bappeda

4.5.

GAMBARAN GEOLOGI

Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Tana Tidung memiliki beberapa pulau yang dialiri
beberapa sungai besar dan sungai kecil serta topografi memiliki sebagian daratan yang berbukitbukit,. Terdapat 3 buah gunung, yaitu Gunung Rian, GunungJatu Dan Gunung Aung.
Gambar 4.3

Kondisi Morfologi Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Dokumentasi Tahun 2014

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tana Tidung terutam didominasi oleh Ultisol, Inceptisol,
Entisol dan Spodosol. Ultisol adalah tanah yang sudah tua dengan tingkat kesuburan tanah yang
rendah serta memiliki batuan mudah lapuk yang miskin hara. Inceptisol adalah tanah sedang
berkembang, biasanya berwarna coklat kemerahan dan relatif agak subur, Entisol adalah tanah
yang belum berkembang dan merupakan hasil pengendapan dan doposisi longsoran tanah

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-7

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

lainnya. Spodosol adalah tanah yang memiliki horison spodik yang bersifat masam dengan
kesuburan tanah yang rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel. 4.7
Luas dan Jenis Tanah di Kabupaten Tana Tidung
Kel

Luas

Jenis Tanah

as

(Ha)

I

Aluvial, Tanah Glei, Planosal, Hidromorf kelabu, Latorik air tanah

II

Latosol

III

Brown Forest Soil, Noncolcic Brown, Mediteran

IV

Andasol, Loterik, Gromosol, Potsol, Podsolik

V

Regosol, Litosol, Organosol, Rezina

Tingkat

Nilai

Kepekaan

Bobot

Tidak peka

15

Kurang peka

30

Agak peka

45

Peka

60

Sangat peka

75

Sumber : RTRW Kab. TanaTidung 2012

Gambar 4.3
Kondisi Jenis Tanah di Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Hasil Survey Lapangan, 2014

4.6.

GAMBARAN KLIMATOLOGI

Data iklim yang disajikan berasal dari Stasiun Meteorologi Tanjung Selor,hal ini dikarenakan di
Kabupaten Tana Tidung belum terdapat

Stasiun meteorologi yang memberikan informasi

klimatologi.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di stasiun Meteorologi Tanjung Selor pada tahun
2008 mengalami musim hujan sepanjang tahun. Untuk penyinaran matahari rata-rata 46 %.
Rata-rata suhu udara sepanjang tahun 2008 adalah 26,9C yang berkisar antara 21,8C - 35,4C.
Sedangkan curah hujan selama tahun 2008 antara 151 mm sampai 376,9 mm. Untuk kelembaban
udara tercatat relatif tinggi antara 83 % sampaidengan 87 % dengan rata-rata tahun 2008
adalah 85 %.

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-8

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

4.7.

KONDISI SOSIAL EKONOMI

4.7.1

Profil Sosial dan Budaya

4.7.1.1 Pendidikan
Salah satu cara mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Pendidikan yang di maksudkan disini adalah pendidikan formal mulai dari jenjang SD sampai
dengan Perguruan Tinggi.
Gambar 4.4
Sarana Pendidikan di Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Dokumentasi, 2014

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Tana Tidung saat ini sudah menyebar di wilayah Kabupaten,
hal ini terlihat dari penyebaran fasilitas yang terbanyak terdapat di kecamatan yang merupakan
daerah Ibukota Kabupaten seperti Kecamatan Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir, Kecamatan
Tana Lia. Fasilitas pendidikan lainnya yang masih belum ada di di Kabupaten Tana Tidung yaitu
fasilitas Perguruan Tinggi atau Akademi sehingga penduduk lulusan SMU /SMK yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi harus keluar wilayah Kabupaten seperti ke Kota Tarakan atau
Kota Samarinda maupun ke Jawa.
Tabel 4.8
Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2014
Kecamatan

TK

SD

SMP

SMU

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Sesayap

1

3

6

-

1

-

1

-

Sesayap Hilir

-

3

9

-

2

-

1

-

Tana Lia

-

-

3

-

2

-

1

-

-

3

-

Batayau

4

2

MurukRian

5

1

Jumlah

1

6

27

-

8

Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka Tahun 2014

4.7.1.2 Kesehatan
Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara mudah, merata, dan murah. Dengan meningkatnya pelayanan kesehatan,
BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-9

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah
dalam rangka

memeratakan

pelayanan

kesehatan

kepada

masyarakat adalah

dengan

menyediakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua
fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat.
Gambar 4.5
Prasarana Kesehatan di Kabupaten Tana Tidung

Sumber : Dokumentasi 2014

Sampai dengan tahun 2014, fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Tidung berupa Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Poskesdes, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Toko Obat. sebagai pusat
kegiatan kesehatan tingkat Kabupaten terdapat 4 unit Puskesmas, 11 Unit Puskesmas Pembantu, 9
Unit Poskesdes, 2 unit Puskesmas Keliling, 26 unit Posyandu dan 4 unit Toko Obat.
Tabel 4.9
Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2014
No

Kecamatan

Rumah
Sakit

Puskesmas

Puskesmas
Pembantu

Poskesdes

Puskesmas Keliling

Posyandu

Apotik

1

Sesayap

-

1

4

2

-

-

3

2

Sesayap Hilir

-

1

4

2

-

-

1

3

Tana Lia

-

1

1

2

-

-

-

4

Betayau

-

-

2

-

-

-

-

5

MurukRian

-

1

-

3

-

-

-

Jumlah

0

4

11

9

-

-

4

Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam angka Tahun 2014

4.7.1.3 Kemiskinan
Kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang memiliki batas beragam, belum ada
satu batasan tunggal dalam menjelaskan fenomena kemiskinan secara jelas. Namun secara umum
cara pengukuran kemiskinan yang dilakukan adalah dengan menggunakan batas garis kemiskinan
(proverty line).

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-10

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Tabel 4.10
Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Tana Tidung Tahun 2010-2013
2010
No

Kecamatan

2011

2012

2013

Keluarga

Penduduk

Keluarga

Penduduk

Keluarga

Penduduk

Keluarga

Penduduk

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

1

Sesayap

272

866

221

125

2

Sesayap

244

1.230

166

683

73

296

1.367

320

768

61

825

2036

707

2130

Hilir
3

Tana Lia

4

Betayau

5

MurukRian
Jumlah

1800

1900

**) Angka revisi berdasarkan Pendataan Sosial Ekonomi
*) Angka sementara berdasarkan Pendataan Sosial Ekonomi
Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka Tahun 2014

4.7.1.4 Budaya
Menghadapi fase recovery ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia akibat krisis global yang
terjadi dan menjelang memasuki abad perdagangan bebas AFTA 2003, terlihat fenomenafenomena di masyarakat maupun dunia internasional, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
kepariwisataan dan dampaknya.
Kepariwisataan di masa sekarang dan mendatang diharapkan menjadi sektor andalan dan sektor
strategis dalam upaya pemulihan ekonomi negara akibat krisis global yang terjadi. Sebagai salah
satu daerah yang mempunyaipotensi wisata, Kabupaten Tana Tidung memiliki potensi budaya
dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah tujuan wisata lain. Kekuatan wisata
berupa alam (hutan, sungai dan wisata bahari) dengan jenis ecotourism yang dibaur dengan
budaya pedalaman, budaya petani dan budaya keratin, serta wisata sejarah, dan fasilitas
penunjang kepariwisataan yang dimiliki menempati posisi daerah ini pada segmen wisata special

interest group.
4.7.2 Profil Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Tana Tidung masih didominasi oleh sektor-sektor yang mengandalkan
potensi sumberdaya alam. Selain memiliki kawasan hutan yang luas, Kabupaten Tana Tidung
juga memiliki potensi sumberdaya mineral, yaitu batubara. Struktur perekonomian Kabupaten
Tana Tidung dapat dilihat dari kontribusi sektor-sektor dalam pembentukan PDRB.
Struktur yang demikian merupakan karateristik wilayah agraris yang perekonomiannya berada
pada tahap awal perkembangan karena sektor sekunder (sektor industri pengolahan, sektor
listrik, gas dan air minum dan sektor bangunan) memberikan kontribusi yang relatif kecil
dibandingkan dengan kontribusi sektor primer (sektor pertanian dan sektor penggalian /
pertambangan).

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-11

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Pada tahun 2014 menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Tana
Tidungberdasarkannilaitambah yang bertambahmasing-masingpadanilaisektordan subsector
ekonomidapatditentukan masih didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar
33,16 %, sektor pertambanan 32,49 %, sektor-sektor yang memberikan kontribusi relatif
kecilyang ditempati sector jasa-jasyaknisebesar 17,71 % dalam struktur perekonomian Kabupaten
Tana Tidung adalah sektor Listrik/gas/airmemberikontribusi2,81 %, dan sektor perdagangan,
restorandan hotel 13,13 % sector bangunanberada di urutanke Lima yaitu 6,36 %. secara
keseluruhan memberikan kontribusi sebesar 96 % dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tana
Tidung pada tahun 2014.
Tabel 4.11
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Tana Tidung
Tahun 2008 – 2013
DenganMigas (JutaRp)
Tahun

HargaKonstan
2000

HargaBerlaku

TanpaMigas (JutaRp)
HargaBerlaku

LajuPertumbuhan (%)

HargaKonstan 2000

DenganMigas

TanpaMigas

2008

279.286,71

167.376,57

249.464,06

159.115,42

0,87

1,50

2009

324.964,71

182.721,81

300.925,95

174.651,84

9,17

9,76

2010

354.885,21

190.503,93

326.077,04

182.330,90

4,26

4,40

2011r)

398.812,93

204.706,82

367.654,77

196.108,29

7,46

7,55

2012*)

454.381,00

220.428,99

420.652,43

211.479,50

7,88

7,84

2013**)

511.445,42

232.676,90

475.469,22

223.537,36

5,56

5,70

Sumber : Tinjauan Ekonomi Regional Kabupaten Tana Tidung, 2010-2014

Pertumbuhan nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku dan Harga konstan tahun 2009-2013, masingmasing tumbuh rata-rata sebesar 6 %. Kondisi ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tana
Tidung terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga daya beli masyarakat juga
mengalami peningkatan.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2013 sebesar Rp.
34.702.544.000,00. Sumbangan terbesar pendapatan asli daerah Kabupaten Tana Tidung
berasal dari lain-lain pendapatan Asli Daerah yang sah, yaitu sebesa rRp.28.596.414.000,-

Tabel 4.12
Target dan Realisasi Pendapatan Asli DaerahTahun 2013 (dalam Ribu Rupiah)
Jenis Penerimaan (PAD)

Target

Pendapatan Pajak Daerah

Realisasi

44.500

202.350

250.000

175.625

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

2.866.669

5.728.155

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

9.280.000

28.596.414

12.441.169

34.702.544

Hasil Retribusi Daerah

Jumlah Total

Sumber : DPPA KabupatenTanaTidung

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-12

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung
Laporan Review RPI2-JM Kabupaten Tana Tidung Tahun 2015

Tingkat pendapatan daerah Kabupaten Tana Tidung tahun 2013 yaitu sebesar Rp.
879.344.381.915,70 dan belanja daerah sebesar Rp. 1.302.279.596.990,10.
Tabel 4.13
Pendapatan dan Belanja APBD Kabupaten Tana TidungTahun 2010 – 2013
Uraian

2010

2011

2012

2013

Pendapatan Daerah

742.901.653.000

879.324.359.000

876.795.697.000

901.980.276.000

Belanja Daerah

978.614.137.737

1.302.279.596.990

1.535.354.011.935

1.530.026.468.080

Surplus (Defisit)

(235.712.484.737)

(422.955.237.990)

(658.558.314.935)

(628.046.192.080)

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Tana Tidung

Perkembangan public saving untuk Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2010-2013 sangat
fluktuatif dari tahun-tahun sebelumnya.
Tabel 4.14
Perkembangan PublicSaving Kabupaten Tana Tidung (Rp. Juta)
No

Realisasi

Komponen public saving

2009

2010

2011

2012

2013

10.215.000.000,00

10.061.000.000,00

18.063.000.000,00

21.055.669.332

12.718.169.332

1

PendapatanAslidaerah

2

Dana bagihasilPajak/bukanpajak

336.829.774.540,00

460.425.020.480,00

601.553.242.271,00

524.423.761.314

607.292.389.178

3

Dana AlokasiUmum

24.331.660.000,00

221.257.783.000,00

162.056.107.000,00

144.500.470.000

133.386.322.000

4

Dana AloksiKhusus

11.751.000.000,00

3.837.000.000,00

19.945.220.000,00

6.166.530.000

7.580.720.000

5

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

13.000.000,00

13.000.000,00

51.240.022.914,70

63.586.868.265

60.772.787.000

Publik Saving

-

-

-

Pembayaran pokok pinjaman-pemerintah pusat Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2013
sebesar 2 milyar lebih,Total APBD pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.530.026.468.080,47.
Tabel 4.15
Perkembangan Realisasi Pembayaran Pinjaman Kabupaten Tana Tidung Tahun 2009-2013
REALISASI

Sub
KomponenBelanja
Pembayaran Pokok
Pinjaman

Pemerintah Pusat
TOTAL APBD

2011

2012

2013

2014

-

-

-

2.285.400.731,89

659.470.764.136,00

1.100.352.772.763,00

1.312.168.462.746,78

1.530.026.468.080,47

Sumber : Bappeda KabTanaTidung Tahun 2014

BAPPEDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV-13