BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Keadaan Geografis Desa Gili Ketapang - PENGGUNAAN BAHASA MADURA DI DESA GILI KETAPANG, KECAMATAN SUMBERASIH, KABUPATEN PROBOLINGGO: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Repository - UNAIR REPOSITORY
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Desa Gili Ketapang terletak di wilayah Kabupaten Probolinggo yang berada di sebuah pulau kecil yang lebih dikenal dengan sebutan Pulau Gili yang tidak jauh dari Kota Probolinggo (lihat lampiran 1). Pulau Gili hanya memiliki satu desa saja yaitu Desa Gili Ketapang. Pulau Gili merupakan sebuah pulau yang tepat berada di sebelah utara Kabupaten Probolinggo. Desa Gili Ketapang terletak di wilayah tepi pantai atau pesisir dan merupakan dataran rendah, sehingga Desa Gili Ketapang mempunyai potensi perikanan yang cukup menjanjikan.
Desa Gili Ketapang dibatasi sebelah utara oleh Selat Madura, di sebelah timur dibatasi oleh Selat Madura dan Dringu, sebelah barat dibatasi oleh Selat Madura dan Pilang, dan sebelah selatan dibatasi oleh Selat Madura dan Kota Probolinggo wilayah Mayangan. Desa Gili Ketapang tersebut dapat ditempuh dalam waktu tiga puluh menit dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo dengan menaiki kapal yang bermuatan kurang lebih dua puluh orang. Jadwal keberangkatan kapal menuju Desa Gili tidak pasti. Keberangkatan kapal bergantung pada perkiraan nahkoda, jika ombak besar maka nahkoda tidak akan memberangkatkan kapal menuju Desa Gili. Akses menuju ke kapal melalui jembatan kayu yang tersedia. Dalam kapal tersebut terjadi interaksi dan komunikasi antarpenumpang serta terbentuknya berbagai variasi bahasa dari bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Indonesia, bahasa Jakarta, bahasa Malang. Pemandangan yang dapat dilihat ketika perjalanan menuju ke Desa Gili adalah dermaga kapal angkut barang dan kapal-
38 kapal layar di tengah laut. Dua puluh lima menit perjalanan, Desa Gili sudah mulai terlihat dengan pemandangan batu karang dan ikan-ikan yang beragam, disertai laut yang hijau. Terdapat tempat mandi di laut pada bagian barat pulau dengan pasir putih yang berbentuk kait pancing. Sampai di dermaga Gili Ketapang, kapal menurunkan penumpang dengan berbagai barang bawaan seperti gitar, tas, dan kasur lipat. Keadaan laut di Pulau Gili mempunyai air berwarna hijau tetapi keadaan di pinggir pantai kurang menarik dipandang karena terdapat sampah berserakan dan menumpuk. Begitu juga dengan kambing yang berkeliaran di sekitar pantai. Kambing di Jawa memakan rerumputan, namun di Desa Gili Ketapang kambing memakan kertas atau uang. Meskipun keadaan di pinggir pantai kurang terjaga, anak-anak bahkan ibu-ibu mandi atau berenang di laut di dekat rumah masing-masing. Terdapat ojek dan becak yang sibuk mengangkut orang maupun barang di sekitar dermaga. Rumah-rumah di Desa Gili Ketapang berjarak rapat. Penduduknya disamping banyak yang membuka toko, terdapat pula yang memelihara kambing yang di tempatkan di depan rumah. Kantor desa merupakan pusat pemerintahan yang mengatur segala urusan di Desa Gili Ketapang. Kantor desa berada di Dusun Gozali dengan kepala desa yang bernama Bapak Haji Suparyono. Batas kantor desa Gili Ketapang sebelah utara adalah SD Gili Ketapang, sebelah barat adalah menara air, dan sebelah timur dan selatan adalah jalan desa.
Di daerah Dusun Mardian terdapat Goa Kucing yang terkenal dengan sejarahnya dan dikeramatkan. Konon tempat ini merupakan petilasan Syech Ishaq seorang penyebar agama Islam dalam perjalanannya dari Gresik menuju Blambangan, Banyuwangi. Keadaan Goa kucing mempunyai jarak antara atap dan lantainya pendek sehingga mengharuskan pengunjung untuk merunduk jika ingin menelusuri gua tersebut. Panjang Gua Kucing adalah lima belas meter. Di dalam Gua Kucing terdapat sebuah lubang kecil. Konon ceritanya dari masyarakat setempat, dulunya terdapat puluhan ribu ekor kucing dan juga terdapat kucing yang kepalanya bertuliskan bahasa Arab. Saat tokoh penyebar Agama Islam tersebut meninggalkan pulau ini, kucing-kucing tersebut ditinggalkan begitu saja sehingga hilang tak tentu arah. Anehnya setiap malam Jum‟at Legi suara “meong” kucing-kucing itu terdengar bergantian disela-sela goa yang gelap gulita dan jika suara tadi dikejar, hilang tak terdengar lagi, sedang kucingnya tidak juga tampak.
Hingga kini, banyak orang mengharapkan berkah dari Goa Kucing tersebut, terutama pada malam Jum‟at Legi.
Keunikan lain adalah kepercayaan masyarakat setempat tentang asal usul nama “Gili Ketapang”, bahwa pulau ini memiliki tenaga gaib yang dapat bergerak lamban di tengah laut. Semula pulau ini menjadi satu dengan daratan Desa Ketapang, ketika Gunung Semeru meletus, terjadilah gempa bumi yang dahsyat sehingga sebagian daratan Desa Ketapang terpisah ke tengah laut sekitar 5 Mil dari Kota Probolinggo Sebagian daratan itu menjadi sebuah pulau yang bergerak. Oleh sebab itu masyarakat setempat menyebut pulau tersebut dengan nama “Gili Ketapang” yang berasal dari bahasa Madura yang artinya “mengalir” sedangkan “Ketapang” adalah nama asal desanya.
Selain asal-usulnya yang unik, penduduk Desa Gili Ketapang dikenal berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik dan akrab kepada sesama penduduk Desa Gili maupun kepada pendatang. Luas Desa Gili Ketapang mencapai 61,000 ha dengan keterangan sebagai berikut :
Tabel.1 Luas Wilayah Desa Gili Ketapang
Tanah Sawah Tanah Kering Jumlah 0,000 61,000 61,000
Sumber: BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.2
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Gili Ketapang mencapai angka 61,000hektar dikarenakan disana sebuah pulau kecil yang penduduknya delapan ribu jiwa dan sebagian besar pasir putih dan kasar, tidak ada sawah di Desa Gili Ketapang sehingga menurut data tanah sawah mencapai angka 0,000.
Tabel.2 Luas Tanah Kering Desa Gili Ketapang
Bangunan/ Hutan Tegalan Kuburan Lain-lain Jumlah
Pekarangan Negara
- 13,000 33,000 8,000 7,000 61,000
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.4
Menurut sumber data, luas tanah bangunan atau pekarangan mencapai angka 13,000 lebih sedikit dibandingkan 33,000 luas tanah tegalan. Selain itu, luas tanah kuburan mencapai 8,000 beda tipis dengan luas tanah lain-lain yaitu hanya 7,000.
Desa Gili Ketapang ini uniknya tidak memiliki hutan negara.
2.2.1 Pemerintahan
2.2.1.1 Banyaknya Dusun, RW, RT
Tabel.3 Banyaknya Dusun,RW, RT
Dusun RW RT Desa
Gili Ketapang
8
8
28 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.8 Diketahui bahwa setiap wilayah memiliki sistem pemerintahan. Desa Gili
Ketapang termasuk wilayah yang memiliki 8 dusun yaitu, (1) Dusun Pesisir, (2) Dusun Mujahidin, (3) Dusun Krajan, (4) Dusun Baitur Rohman, (5) Dusun Mardian, (6) Dusun Gozali, (7) Dusun Suro, (8) Dusun Marwa. Rukun Warga (RW) Desa Gili Ketapang berjumlah sama dengan jumlah dusun yaitu 8 RW. (1) RW Pesisir, (2) RW Mujahidin, (3) RW Krajan, (4) RW Baitur Rohman, (5) RW Mardian, (6) RW Gozali, (7) RW Suro, (8) RW Marwa. Sedangkan Rukun Tetangga (RT) pada desa ini berjumlah 28. (1) RT 1,2,3,5 tersebar di Dusun Pesisir, (2) RT 4,6,7,8 tersebar di Dusun Mujahidin, (3) RT 9,10,11,12 tersebar di Dusun Krajan, (4) RT 13,14,15,16 tersebar di Dusun Baitur Rohman, (5) RT 17, 18 tersebar di Dusun Mardian, (6) RT 19,20,21,22 tersebar di Dusun Gozali, (7) RT 23,24,25 tersebar du Dusun Suro, (8) RT 26,27,28 tersebar di Dusun Marwa. Hal ini sudah dijelaskan pada sumber data pada tahun 2013.
2.2.1.2 Klasifikasi Desa menurut Kriteria Desa
Tabel.4 Klasifikasi Desa menurut Kriteria Desa
Klasifikasi Desa Desa Swadaya Swakarya Swasembada
Gili Ketapang
1 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.9 Desa Gili Ketapang berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik hanya memiliki 1 swasembada yaitu koperasi wanita guna memajukan kesejahteraan para anggotanya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sedangkan, swadaya dan swakarya tidak ada.
2.2.1.3 Kelengkapan Perangkat Pemerintahan Desa
Tabel.5 Kelengkapan Perangkat Pemerintahan Desa
Perangkat Jumlah
Pemerintahan Desa Kepala desa
1
- Sekdes Kasi Pemerth
1 Desa Gili Ketapang Kasi Pembang
1 Kasi Kesra
1 Kaur Keuangan
1 Kaur Umum
1 Kepala dusun
8 Jumlah
14 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.10 Desa Gili ketapang adalah sebuah desa yang tidak bisa dipungkiri pasti memiliki perangkat pemerintahan desa. Perangkat tersebut terdiri dari 1 Kepala
Desa yaitu Bapak H.Suparyono, 1 Koordinator seksi Pemerintahan yaitu Bapak Ismail , 1 Koordinator seksi Pembangunan yaitu Bapak Saiful, 1 Koordinator seksi Kesra (Kesejahteraan Masyarakat) yaitu Bapak Monir, 1 Koordinator Keuangan yaitu Bapak Hosnan, 1 Kordinator Umum yaitu Bapak Faisol, dan terdiri dari 8 Kepala Dusun, Kasun 1 yaitu Bapak Fahrul, Kasun 2 yaitu Selket, Kasun 3 yaitu Abdul Rosid, Kasun 4 yaitu Bapak Mahfud, Kasun 5 yaitu Bapak Samsul,Kasun 6 meninggal, Kasun 7 yaitu Bapak Sahid, Kasun 8 yaitu Bapak Mohtar. Adanya perangkat desa tersebut maka desa terasa utuh dan segala permasalahan warga bisa diatasi.
2.2.2 Penduduk
2.2.2.1 Jumlah Penduduk menurut Kepadatan
Tabel.6 Jumlah Penduduk menurut Kepadatan
2 Luas (Km ) Penduduk Kepadatan
Desa Gili Ketapang 0,61 8.424 13.809,84
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.12
Desa Gili Ketapang merupakan desa yang cukup banyak memiliki penduduk
2
8.424 jiwa dengan luas wilayah 0,61 km sehingga dapat mencapai kepadatan penduduk kurang lebih 13.809,84 jiwa.
2.2.2.2 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.14
CBR 8.409 24 2,85
Jumlah Kelahiran
Penduduk Juni 2012
Desa Gili Ketapang
Tabel.9 Angka Kelahiran Kasar
2.2.2.4 Angka Kelahiran Kasar
Menurut jenis kelamin di sumber data bahwa jumlah penduduk laki-laki mencapai angka 3.949 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan mencapai angka 4.475 jiwa sehingga jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yaitu 8.424 jiwa dengan sex ratio mencapai angka 0,88.
Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 3.949 4.475 8.424 0,88
Tabel.7 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk
Desa Gili Ketapang
Tabel.8 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
2.2.2.3 Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
5 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.13 Menurut data tahun 2013, Desa Gili Ketapang memliki jumlah penduduk kurang lebih sekitar 8.424 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga 1.614 jiwa. Dengan rata-rata per Rumah Tangga sekitar 5 orang.
1.614 8.424
Jumlah penduduk Rata-rata per RT
Jumlah Rumah Tangga
Desa Gili Ketapang
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal. 15 Diketahui pada sumber data jumlah penduduk Gili Ketapang bulan Juni sekitar 8.409 jiwa dengan jumlah kelahiran 24 sehingga Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate) mencapai angka 2,85.
2.2.2.5 Angka Kematian Kasar
Tabel.10 Angka Kematian Kasar
Penduduk Jumlah CDR
Juni 2012 Kematian Desa
Gili Ketapang 8.409 14 1,66
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.16
Setelah diketahui angka kelahiran kasar, dapat diketahui pula angka kematian kasar seperti data di atas bahwa jumlah penduduk bulan Juni 2012 sekitar 8.409 jiwa dengan jumlah kematian 14 jiwa sehingga angka kematian kasar (Crude Death Rate) penduduk Gili Ketapang sekitar 1,66.
2.2.2.6 Banyaknya Kejadian Migrasi
Tabel.11 Banyaknya Kejadian Migrasi
Kejadian Migrasi Datang Pindah
Desa Gili Ketapang L P L P
1
1 - -
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.17
Setiap wilayah tentunya mengalami kejadian migrasi. Pada tahun 2013 banyaknya penduduk yang datang yaitu 1 orang laki-laki dan banyaknya penduduk yang pindah juga 1 orang yaitu terjadi pada penduduk laki-laki dikarenakan ikut istri. Pada tahun 2013 terjadi keseimbangan migrasi baik datang maupun pindah.
2.2.2.7 Penduduk menurut Kelompok Umur
Tabel.12 Penduduk menurut Kelompok Umur
0-4 5-9 10-14 15-19 Desa Gili
L P L P L P L P Ketapang 346 379 376 402 422 473 280 298
Lanjutan Tabel.12 20-24 25-29 30-34 35-39
Desa Gili L P L P L P L P
Ketapang 283 328 317 383 385 471 414 375 Lanjutan Tabel.12
40-44 45-49 50-54 55-59 Desa Gili
L P L P L P L P Ketapang 308 309 234 269 202 265 161 168
Lanjutan Tabel.12 60-64 65-69 70-74 75+
Desa Gili L P L P L P L P
Ketapang 104 127
58
90
30
85
29
53 Lanjutan Tabel.12 Jumlah
Desa Gili Jumlah
Ketapang L P
3.949 4.475 8.424
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.18
Sumber data di atas mengenai penduduk menurut umur ini sangat bermacam-macam. Dimulai dari umur 0-4 tahun sampai umur 75+ penduduk laki- laki berjumlah 3.949 jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 4.475 jiwa. Dapat dilihat bahwa penduduk perempuan lebih banyak dengan berbagai macam umur tersebut.
2.2.2.8 Penduduk 10 Tahun Keatas menurut Mata Pencaharian
Tabel.13 Penduduk 10 Tahun Keatas menurut Mata Pencaharian
Jumlah Mata Pencaharian Mata Jumlah
Pencaharian TNI/Polri -
PNS
37
- Petani - Buruh Tani Desa Pedagang 439
Gili Ketapang Buruh Industri
40 Usaha Ind.RT
49 Jasa Angkutan
78 Pensiunan
15 Buruh bangunan
14 Lainnya 1.162 1.834
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.27
Dari hasil survei di Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo diketahui bahwa Desa Gili Ketapang ternyata bermata pencaharian berbagai macam yaitu seperti PNS mencapai angka 37 jiwa, Buruh Industri di perusahaan udang dan ikan teri sejumlah 40 jiwa, Usaha Industri Rumah Tangga seperti krupuk, belah ikan, buat kapal sejumlah 49 jiwa, jasa Angkutan yaitu kapal taksi (kapal penumpang), becak, dan ojek sejumlah 78 jiwa, pensiunan sejumlah 15 jiwa, buruh bangunan sejumlah 14 jiwa, sedangkan lain-lain termasuk nelayan sekitar 1.162 jiwa. Posisi penduduk bermata pencaharian sebagai pedagang tergolong banyak yaitu kurang lebih 439 jiwa.
2.2.2.9 Penduduk 5 Tahun Keatas menurut Pendidikan
Tabel.14
Penduduk 5 Tahun Keatas menurut Pendidikan
Status Pendidikan Jumlah Tidak sekolah 3.216
Tidak Tamat SD 563 Desa Tamat SD 3.129
Gili Ketapang Tamat SMTP 819
Tamat SMTA 649 Tamat
9 Akademi/PT
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.29
Desa Gili Ketapang dalam tingkat pendidikan kurang bagus. Ini bisa dilihat dari jumlah penduduk sekitar delapan ribu jiwa bahwa pada tahun 2013 ini penduduk yang tidak sekolah masih banyak yaitu 3.216 jiwa dan Tidak Tamat SD 563 jiwa. Jumlah penduduk tidak sekolah dan tidak tamat SD kurang lebih 3,779 jiwa. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap Desa Gili Ketapang. Padahal begitu penting pendidikan bagi setiap orang. Jumlah penduduk yang tamat SD, SMTP, SMTA, maupun tamat akademi atau perguruan tinggi mencapai angka setengah jumlah penduduk sekitar 4,606 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Desa Gili Ketapang setengah berhasil dari sekian jumlah penduduk.
2.2.3 Sosial
2.2.3.1 Banyaknya TK, Guru, dan Murid Tabel.15
Banyaknya TK, Guru, dan Murid
TK Guru Murid Desa Gili Ketapang
2 9 113
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.31
Dari data di atas Desa Gili Ketapang memiliki TK sebanyak 2 dan memiliki guru bukan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 9 orang. Dari 2 TK tersebuk terdapat 113 murid yang sekolah di sana.
2.1.1.1 Banyaknya SD, Guru dan Murid menurut Status
Tabel.16
Banyaknya SD, Guru dan Murid menurut Status
Guru Murid Lembaga
Desa Gili N S
Ketapang
- 3
37 796
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.32
Dari data di atas Desa Gili Ketapang memiliki lembaga Sekolah Dasar (SD) Negeri sebanyak 3. Sedangkan Lembaga Sekolah Dasar (SD) Swasta tidak ada.
Dari 3 SD tersebut terdapat guru 37 orang yang terdiri dari beberapa Guru Pegawai Negeri Sipil dan jumlah murid 796 orang.
Desa Gili Lembaga Guru Murid
Tabel.18 Banyaknya SLTA, Guru dan Murid menurut Status
Tabel.19 Banyaknya Madrasah Ibtida‟iyah (MI), Guru dan Murid
2.1.1.4 Banyaknya Madrasah Ibtida‟iyah (MI), Guru dan Murid
Dari data di atas Desa Gili Ketapang tidak memiliki Lembaga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, karena kurang peminat. Banyaknya murid yang melanjutkan sekolah di luar Desa Gili Ketapang.
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.34
Lembaga Guru Murid N S
Desa Gili Ketapang
2.1.1.3 Banyaknya SLTA, Guru dan Murid menurut Status
2.1.1.2 Banyaknya SLTP, Guru dan Murid menurut Status
Dari data di atas Desa Gili Ketapang memiliki Lembaga Sekolah Lanjutan Pertama Negeri sebanyak 1. Sedangkan Lembaga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta tidak ada. Dari 3 SD tersebut terdapat guru 17 orang yang terdiri dari beberapa guru Pegawai Negeri Sipil dan bukan Pegawai Negeri Sipil dan murid 230 orang.
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.33
N S 1 - 17 230
Lembaga Guru Murid
Desa Gili Ketapang
Tabel.17 Banyaknya SLTP, Guru dan Murid menurut Status
1 - 14 131
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.35
Dari data di atas Desa Gili Ketapang memiliki lembaga sekolah Madrasah Ibtida‟iyah (MI) Swasta 1. MI di desa ini tidak ada yang negeri. MI tersebut terdapat guru 14 orang dan murid 131 orang.
2.1.1.5 Banyaknya Madrasah Tsanawiyah (MTs), Guru dan Murid
Tabel.20 Banyaknya Madrasah Tsanawiyah (MTs), Guru dan Murid
Lembaga Desa Gili Guru Murid
N S Ketapang
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.36
Dari data di atas Desa Gili Ketapang tidak memiliki lembaga sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs).
2.1.1.6 Banyaknya Madrasah Aliyah (MA), Guru dan Murid
Tabel.21 Banyaknya Madrasah Aliyah (MA), Guru dan Murid
Guru Murid Lembaga
Desa N S
Gili Ketapang
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.37
Dari data di atas Desa Gili Ketapang tidak memiliki lembaga sekolah Madrasah Aliyah (MA).
2.1.1.7 Banyaknya Ponpes, Ustads dan Santri
Tabel.22
Banyaknya Ponpes, Ustads dan Santri
Desa Gili Ponpes Ustads Santri Ketapang
1
4
20 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.39 Dari data di atas Desa Gili Ketapang hanya memiliki 1 ponpes yaitu Pondok
Pesantren Nur Hasan yang terletak di Dusun Mujahidin RT.8 yang terdiri dari 4 ustads dan 20 santri.
2.1.1.8 Partisipasi Sekolah Penduduk Usia Sekolah
Tabel.23
Partisipasi Sekolah Penduduk Usia Sekolah
Desa Gili Ketapang Umur 7-12th 13-15th 16-18th
Sekolah 849 611 711 Tidak
6
35
31 Sekolah Jumlah 855 646 742
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.39
Dari data di atas bahwa partisipasi sekolah penduduk usia sekolah yaitu pada umur 7-12 tahun tercatat yang bersekolah sebanyak 849 orang dan yang tidak sekolah tercatat 6 orang sehingga mencapai angka 855 orang. Sedangkan pada umur 13-15 tahun tercatat yang bersekolah sebanyak 611 orang dan yang tidak bersekolah tercatat 35 orang sehingga mencapai angka 646 orang. Pada
Praktek Dokter
Bidan Desa
Kesehatan Bidan
Dokter Perawat Mantri
Desa Gili Ketapang
Tabel.25 Banyaknya Tenaga Medis
2.1.1.10 Banyaknya Tenaga Medis
4 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.42 Dari data di atas fasilitas kesehatan di Desa Gili Ketapang hanya ada 1 puskesmas pembantu yaitu di Dusun Gozali, posyandu 4 dan pos KB 4 sedangkan rumah sakit, puskesmas, polindes dan praktek dokter tidak ada.
Posyandu Pos KB
Desa Gili Ketapang
Lanjutan Tabel.24
1 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.42
Pembantu Polindes
Puskesmas Puskesmas
Rumah Sakit
Desa Gili Ketapang
Tabel.24 Fasilitas Kesehatan
2.1.1.9 Fasilitas Kesehatan
umur 16-18 tahun tercatat yang bersekolah 711 orang dan yang tidak bersekolah sebanyak 31 orang sehingga mencapai angka 742 orang. Dari data tersebut yang paling banyak sekolah pada umur 7-12 tahun dan yang paling banyak tidak sekolah yaitu pada umur 16-18 tahun.
- 4
Dukun Bayi
4
Budha -
K.Protestan - Hindu -
Islam 6.607 K.Katolik -
Desa Gili Ketapang Agama Jumlah
Tabel.27 Penduduk menurut Agama yang Dianut
2.1.1.12 Penduduk menurut Agama yang Dianut
3 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.54 Dari data di atas Desa Gili Ketapang penduduk nikah sebanyak 77 orang, talak 4 orang, rujuk 0 dan cerai sebanyak 3 orang.
77
1
Banyaknya Kejadian Nikah Talak Rujuk Cerai
Desa Gili Ketapang
Tabel.26 Kejadian Nikah, Talak, Rujuk dan Cerai
2.1.1.11 Kejadian Nikah, Talak, Rujuk dan Cerai
Gozali, bidan 2 orang yaitu di Dusun Gozali dan Dusin Krajan, dan dukun bayi 5 orang. Sedangkan dokter, perawat dan bidan desa tidak ada.
5 Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.44 Dari data di atas Desa Gili Ketapang hanya ada 1 mantri kesehatan di Dusun
2
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.55 Dari data di atas penduduk Desa Gili Ketapang mayoritas menganut agama Islam dengan jumlah 6.607 jiwa. Hal ini dapat dibuktikan kekuatan adat istiadat di Desa Gili Ketapang sangat nampak.
2.1.1.13 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Jenis
Tabel.28 Banyaknya Tempat Ibadah menurut Jenis
Tempat Ibadah Jumlah Masjid
2 Desa Gili Ketapang Langgar
80
- Gereja Pura -
Sumber : BPS wilayah Kecamatan Sumberasih dalam angka 2013 hal.56
Dari data di atas bahwa Desa Gili Ketapang hanya memiliki sebuah tempat Ibadah orang Islam yaitu Masjid dan Langgar. Di sana hanya terdapat 2 masjid besar yang berdiri kokoh di desa ini yaitu ada di Dusun Gozali dan Dusun Mardian. Memiliki langgar sebanyak 80 bangunan. Uniknya di desa ini tidak memiliki gereja atau pun pura sebagai tempat ibadahnya agama lain selain Islam.
2.3 Gambaran Umum Kebahasaan pada Masyarakat Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo
Masyarakat Desa Gili Ketapang selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika bertegur sapa dengan masyarakat yang bukan berasal dari Desa Gili Ketapang, semua itu dikarenakan ketidakpahaman antara bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang bukan berasal dari Desa Gili Ketapang. Berbeda halnya apabila masyarakat Desa Gili Ketapang berbicara dengan masyarakat lainnya yang berasal dari Desa Gili Ketapang akan menggunakan bahasa ibu bahasa Madura.
Bahasa Madura digunakan masyarakat Desa Gili Ketapang untuk mewarnai kehidupan sehari-hari. Bahasa Madura merupakan bahasa umum masyarakat Desa Gili Ketapang yang semua suku mampu memahami dan mengucapkannya. Dalam aktivitas apapun masyarakat akan menggunakan bahasa Madura meski tidak hanya masyarakat Desa Gili Ketapang yang berada di situasi tersebut. Terkadang masyarakat yang bukan berasal dari Desa Gili Ketapang yang pertama kali mendiami desa ini atau hanya melihat dan memperhatikan pembicaraan orang antarsuku Madura, yang terlihat adalah semacam pertengkaran. Hal ini mengisyaratkan tanda tidak tahu maksud pembicaraan masyarakat Desa Gili Ketapang. Terdapat pula masyarakat dari dalam Desa Gili Ketapang yang pindah atau merantau ke kota lain untuk menuntut ilmu dan kembali membawa bahasa- bahasa asing.