HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN KESEIMBANGGAN TUBUH PADA LANSIA (Studi di posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN

KESEIMBANGAN TUBUH PADA LANSIA

(Studi di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

  

YOYOK ARI WIBOWO

14.321.0099

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

  

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN

KESEIMBANGAN TUBUH PADA LANSIA

(Studi di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang)

  

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan

  Insan Cendikia Medika Jombang

  

YOYOK ARI WIBOWO

14.321.0099

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

PERSETUJUAN SKRIPSI

  Judul : HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LANSIA (di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

  Nama : Yoyok Ari Wibowo NIM : 14.321.0099

  TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING PADA TANGGAL………….

  Pembimbing utama Pembimbing anggota Endang Y,S.Kep.,Ns.,M.Kes. Nining Mustika .N,SST.,M.Kes

  NIK 04.08.119 NIK 02.08.127 Mengetahui,

  Ketua Program Studi

  

Inayatur Rosyidah.S.Kep,M.Kep

  NIK 04.05.053

  

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diajukan oleh :

  Nama : Yoyok Ari Wibowo NIM : 14.321.0099 Judul : HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA

  DENGAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LANSIA (di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

  Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program S1 Ilmu Keperawatan

  Komisi Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji : Hindyah Ike Suhariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )

  NIK 04.06.059 Penguji I : Endang Yuswatiningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes ( )

  NIK 04.08.119 Penguji II : Nining Mustika Ningrum, SST.,M.Kes ( )

  NIK 02.08.127 Ditetapkan di : JOMBANG Pada tanggal :

RIWAYAT HIDUP

  Penulis di lahirkan di madiun 27 juni 1996, penulis merupakan anak ke tiga dari 4 bersaudara dari pasangan bapak Paiman dan Ibu Nyamiati .

  Tahun 2008 penulis lulus dari SDN 06 Sugihwaras Saradan Madiun, tahun 2011 penulis lulus SMPN 1 Saradan Madiun, Tahun 2014 Penulis lulus SMAN 1 Saradan Madiun, dan pada tahun 2014 penulis lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendikia Medika JombangmMelalui Jalur PMDK gelombang 1. Penulis memilih program studi s1 keperawatan dari lima pilihan program studi yang ada si STIKes

  ICME Jombang Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

  Jombang juni 2018 Yoyok Ari Wibowo 143210099

  

MOTTO

Ingat Target Jangan Santai

  

PERSEMBAHAN

  Seiring dengan do’a dan puji syukur peneliti persembahkan skripsi ini untuk :

  1. Allah SWT, yang selalu member kemudahan disetiap langkah, member petunjuk, membuka pintu kesabaran, dan selalu membimbing ke jalan yang Engkau ridhoi. Tidak lupa sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada kehadirat Rasullah Muhammad S.A.W.

  2. Ibu Nyamiati dan Bapak Paiman tercinta. Tak ada kata yang pantas ananda ucapakan selain beribu

  • – ribu “Terima Kasih” Karena telah mendo’akan penulis dalam pengharapan
  • – pengharapan yang pasti. Kesabaran dalam do’amu menjadi suksesnya penulis dikemudian hari. Tidak ada do’a yang terkabulkan selain do’a dari orang tua yang tulus dan ikhlas. Terima kasih kepada kedua orang tua tercinta yang telah berusaha susah payah banting tulang untuk merawat dan membesarkan penulis sampai saat ini dengan penuh cinta dan kasih sayang walaupun penulis sebagai anaknya sering melakukan hal – hal yang bisa membuat hatinya terluka.

  3. Kakak tercinta Teguh S,S,B dan Adek Priyo Noris sofiyan, R, Terima kasih atas do’a dan semangatnya selama ini. Terima kasih atas canda tawa kita selama ini. Hanya karya kecil ini yang dapat adik persembahkan. Maaf adik belum bisa menjadi adik yang terbaik, tapi adik akan selalu berusaha menjadi yang terbaik, agar bisa menjadi sosok berbakti, sholehah bermanfaat dan dapat menjadi kebanggan bagi kedua orang tua.

  4. Keluarga Besar, kupersembahkan untuk kalian karya kecil yang sederhana ini.

  • – Terima kasih selalu menghujaniku dengan cinta dan kasih sayang dan cerita
cerita penuh inspirasi. Dari kalian saya bisa belajar. Terima kasih selalu mendo’akanku.

  5. Dosen

  • – dosen S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang dan Almamater saya yang selalu member bimbingannya. Khusunya kepada Ibu Endang Yuswatiningsih, S.Kep.,Ns.,M. Kepdan Ibu Nining Mustika Ningrum, S.Kep.,Ns.,M.Kes yang telah sabar memberikan bimbingan kepada penulis.

  6. Terima kasih buat perpustakaan STIKES ICME yang telah meminjamkan buku koleksinya untuk bahan refereni saya dalam mengerjakan skripsi ini.

  7. Teman

  • – teman seperjuangan Angkatan 2014 Prodi S1 Keperawatan kelas 8B dan 8A, Terima kasih untuk kekompakkan dan kerjasama serta selalu mendukung, menemani, menghibur dan memberikan banyak kebahagiaan.

  8. Kekasihku Lailatul Fitrika terima kasih sudah menemaniku selama ini, terima kasih atas semangat dan supportmu dan terima kasih atas semua kebaikanmu untukku, kupersembahkan karya kecilku ini untukmu dan semoga kamu selalu menemaniku disampingku selamanya.

  

ABSTRAK

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN

KESEIMBANGGAN TUBUH PADA LANSIA

( Stdi di posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang )

  

Yoyok Ari Wibowo* Endang Yuswatiningsih* *Nining Mustika Ningrum***

Pendahuluan :Penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan

penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan postural atau keseimbangan

tubuh lansia maka akan meningkatkan resiko jatuh pada lansia Tujuan : penelitian ini

adalah menganalisis hubungan keatifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan

tubuh pada lansia.

  Metode : Desain penelitian ini menggunakan cross sectional populasi tersebut

semua lansia yang ada di posyandu lansia dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling,

pengumpulan data untuk keaktifan menggunakan lembar observasi dan keseimbangan

tubuh menggunakan lembar observasi berg belance scale, pengolahan data dengan cara

editing, coding, scoring,tabulating,dan analisis data mengunakan uji rank spearman.

  Hasil : penelitian menunjukan keaktifan keaktifan mengikuti senam lansia

sebagaian besar sangat aktif sebanyak 19 orang (63,3%), keseimbangan tubuh pada lansia

setengahnya memiliki keseimbangan tubuh dengan resiko jatuh rendah sebanyak 15

orang (50,0%), hasil uji rank spearman di dapatkan nilai 0,015 < α = 0,05 maka H1 diterima.

  Kesimpulan : dalam penelitian ini ada hubungan keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh pada lansia.

  Kata kunci : Keaktifan, Senam, Keseimbangan Tubuh, Lansia

  

RELATION OF ACTIVITY FOLLOWING GYMNASTICS WITH

BODY BALANCE ON ELDERLY

(Studies at Elderly Posyandu Denanyar Village Jombang District)

  

Yoyok Ari Wibowo* Endang Yuswatiningsih* *Nining Mustika Ningrum***

Premilinary : Decreased function and muscle strength will lead to decreased

ability to maintain postural balance or balance of the elderly body will increase the risk

of falling in the elderly. Purpose : of this study is to analyze the relationship of activity

following elderly gymnastics with body balance in elderly.

   Method : The design of this study used a cross sectional population of all elderly

people in posyandu with a sample of 30 respondents. The sampling technique used in this

research is simple random sampling, data collection for activity using observation sheet

and body balance using observation sheet berg belance scale, data processing by editing,

coding, scoring, tabulating, and data analysis using spearman rank test.

   Result : of this study showed that activity following gymnastics mostly very

active as many as 19 people (63,3%), body balance in another elderly have body balance

with low risk as low as 15 people (50,0%), rank spearman test result get value 0,015<

α = 0,05 then H1 is accepted.

  Conclusio : in this research there is relation of activeness follow gymnastics elderly with body balance on elderly.

  Keywords: liveliness, gymnastics, body balance, elderly

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat salam selalu tercurahkan kepada Rasullah SWA atas segala petunjuk dan karunianya sehing ga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Hubungan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia Dengan Keseimbangan Tubuh Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang” Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

  Peneliti menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan berbagai pihak skripsi ini tidak akan terwujud. Untuk itu dengan rasa bangga perkenankan peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar

  • – besarnya kepada Allah SWT dan junjungan Nabi Muhammad SAW, karena atas ridhonya saya dapat menyelesaikan pendidikan ini. Dalam penyusunan Skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Inayatur Rosyidah.S.Kep.NS.M.Kep selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang, Endang Y,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing 1 dan Nining Mustika N.SST.,M.Kes selaku pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada peneliti serta telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga hingga terselesaikannya Skripsi ini. Kedua orang tua dan sahabat yang selalu memberi dukungan dan semangat baik materi maupun spiritual selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Insan Cendekia Medika Jombang hingga
terselaikannya Skripsi ini. Serta semua pihak yang tidak bisa penelti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

  Peneliti menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dalam menyusun Skripsi ini. Oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini mendapat ridho dari Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi semua.

  Jombang, mei 2018 Peneliti

  

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR ........................................................................................... i

SAMPUL DALAM ........................................................................................ ii

SURAT KEASLIHAN .................................................................................. iii

SURAT BEBAS PLAGIAT .......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .............................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... viii

MOTTO ....................................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................... xii

ABSTRACT ................................................................................................... xiii

KATA PENGANTAR .................................................................................... xiv

DAFTAR ISI .................................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH .............................. xxi

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................

  3 1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................

  4

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Lansia .....................................................................

  32 4.6 Identifikasi Variabel .......................................................................

  56 DAFTAR PUSTAKA

  55 6.2 Saran ...............................................................................................

  47 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan. ...................................................................................

  43 5.2 Pembahasan ....................................................................................

  41 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian... ...........................................................................

  35 4.9 Etika Penelitian ..............................................................................

  33 4.8 Pengumpulan Dan Analisa Data ...................................................

  33 4.7 Definisi Operasional .......................................................................

  30 4.5 Kerangka Kerja ..............................................................................

  5 2.2. Senam Lansia ................................................................................

  30 4.4 Populasi, Sampel, Sampling ...........................................................

  29 4.3 Waktu Dan Tempat Penelitian .......................................................

  29 4.2 Rancangan Penelitian .....................................................................

  28 BAB 4 METOE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ...............................................................................

  27 3.2 Hipotesis .........................................................................................

  24 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual .....................................................................

  17 2.4. Keaktifan .......................................................................................

  14 2.3. Konsep Dasar Lansia .....................................................................

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Alat Ukur Keseimbangan menggunakan BBS ............................

  10 Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................

  34 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden bedasarkan umur di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada bulan April 2018 ................................................

  43 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden bedasarkan jenis kelamin di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada bulan April 2018 ..............................

  44 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden bedasarkan tingkat pendidikan di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada bulan April 2018. ............................

  44 Table 5.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada bulan April 2018. .............................

  45 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan keaktifan mengikuti senam lansia di Posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang bulan April 2018. ...

  45 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden bedasarkan keseimbangan tubuh pada lansia di Posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang bulan April 2018. ..

  46 Tabel 5.8 Tabulasi silang Hubungan keaktifan mengukuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh pada lansia di posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang bulan April 2018. ...........................................................................................

  46

  DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................

  27 Gambar 4.4 Kerangka kerja ............................................................................

  32

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ..................................

  59 Lampiran 2 Informed Consent .......................................................................

  60 Lampiran 3 Lembar Kueisioner Penelitian ....................................................

  61 Lampiran 4 Alat Ukur Tes Keseimbangan Tubuh Mengunakan (BBS) ........

  62 Lampiran 5 Lembar Pernyataan Dari Perpustakanan .....................................

  66 Lampiran 6 Surat ijin penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang .......

  67 Lampiran 7 Surat ijin penelitian Puskesmas Pulo Lor ...................................

  68 Lampiran 8 Surat ijin pemberian penelitian Desa Denanyar ........................

  69 Lampiran 9 Tabulasi data penelitian .............................................................

  70 Lampiran 10 Output SPSS ...............................................................................

  72 Lampiran 11 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi .........................................

  75 Lampiran 12 Lembar Konsultasi ......................................................................

  76

DAFTAR LAMBANG

  1. H1/Ha : hipotesis alternatif 2. % : prosentase 3.  : alfa (tingkat signifikansi)

  4. X : perlakuan 5. 01 : Pretes (tes awal) 6. 02 : post test (tes akhir)

  7. N : jumlah populasi 8. n : jumlah sampel

  2

  9. d : Tingkat signifikan/tingkat kesalahan yang dipilih 10. > : lebih besar 11. < : lebih kecil

DAFTAR SINGKATAN

  STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

  ICMe : Insan Cendekia Medika

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Proses penuaan pasti akan di alami setiap manusia, proses penuaan tentunya akan berdampak pada beberapa faktor dalam kehidupan sosial, ekonomi dan kesehatan, karena dengan bertambahnya usia tubuh juga akan mengalami kelemahan baik melalui faktor alamiah maupun penyakit yang akan di derita oleh manusia tersebut, tubuh mulai mengalami ganguan keseimbangan yang di sebabkan oleh kelemahan otot, dikarenakan oleh faktor alamia yang mengakibatkan penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu reaksi. Penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan postural atau keseimbangan tubuh lansia maka akan meningkatkan resiko jatuh pada lansia.(Utami,2017).

  Menurut penelitian yang di lakukan oleh (centers for disease control

  prevention, cdc, 2014 di Amerika serikat) adalah sebesar 30% lansia umur 65

  tahun jatuh setiap tahunya. Separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang dan 1800 kejadian pertahun menyebapkan kematian. Di Indonesia, prevalensi cedera pada penduduk usia lebih dari 55 tahun mencapai 22%, dimana 65% diantaranya dikarenakan jatuh (Riskesdas, 2013). Tercatat di Indonesia penghuni panti sebanyak 30 lansia atau sekitar 43,47 % mengalami jatuh (Utami, 2017)

  2 Perubahan bentuk tubuh sangatlah penting dalam menjaga kesetabilan dan keseimbangan tubuh pada lansia, dengan bertambahnya umur dan perubahan bentuk tubuh mengakibatkan ganguan fungsional otot yaitu terjadinya perubahan kekuatan otot elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dalam melakukaan kegiatan sehari

  • – hari Gangguan keseimbangan tubuh disebabkan karena penurunan kekuatan otot, kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot dan ganguan visual pendengaran maka tubuh tidak dapat mengontrol keseimbangan dan kesetabilan tubuh, sehingga sering mengalami kelemahan otot yang mengakibatkan lansia mudah jatuh maka masalah yang dihadapi pada lansia adalah mudah terjatuh yang di sebabkan oleh keterbatasan fisik, kesulitan melakukan aktifitas sehari hari, luka memar, lecet, terkilr, ganguan pernafasan, patah tulang, perawatan di rumah sakit dan kematian (Pruboseno, 2008).

  Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ganguan keseimbangan tubuh dengan cara melakukan senam lansia, sehingga dapat meregangkan otot

  • – otot persendian dan memperlancar sirkulasi darah dan menjaga kesehatan mental maupun fisiknya, diharapkan dengan aktifitas tersebut dapat berguna bagi hidupnya, sehingga lansia dapat meningatkan daya kontrol keseimbangan tubuh. dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari, untuk dapat melakukan semua aktifitas tersebut lansia memerlukan dukungan keluarga maupun orang yang ada di sekitarnya dan dukungan sosial (Kuntjoro 2012).

  3 Berdasarkan latar belakang di atas senam lansia sangatlah penting dilakukan karena untuk menjaga keseimbangan tubuh pada lansia menjaga kekuatan otot maupun gerak sendi yang terbatas pada lansia maka peneliti tertarik untuk mengambil judul pengaruh mengikuti senam lansia terhadap keseimbangan tubuh pada lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

  1.2 Rumusan Masalah

  Apakah ada hubungan keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh pada lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Menganalis hubungan keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh pada lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

  1.3.2 Tujuan Khusus

  a. Mengidentifikasi keatifan mengikuti senam lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

  b. Mengidentifikasi keseimbangan tubuh lansia di Posyandu Lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

  4 c. Menganalisis hubungan keatifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh di posyandu lansia di Posyandu Lansia Desa

  Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Manfaat Teoritis Meningkatkan ilmu pengetahuan dan Menjadi wacana baru untuk memperkaya teori dan ilmu pengetahuan khususnya pengaruh pada senam lansia terhadap keseimbangan tubuh pada lansia untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia dan menambah pengetahuan pada bidang keperawatan khususnya keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga.

  1.4.2 Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat secara umum khususnya bagi klien, keluarga, dan bagi perawat untuk dijadikan informasi sebagai salah satu pengetahuan tentang hubungan keaktifan mengikuti senam lansia yang berdampak pada keseimbangan tubuh.

BAB 2 TINJAUAN PUATAKA

2.1 Konsep Keseimbangan Tubuh

  2.1.1 Pengertian Keseimbangan Tubuh

  Keseimbangan (balance) adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem saraf otot tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak (Prasetyo dan Indardi,2015).

  Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh ketikaditempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut ( O’Sullivan dalam Hakim 2013).

  Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Menurut (Hakim, dkk. 2013) keseimbangan tubuh kemampuan tubuh dalam mempertahankan saraf otot untuk mempertahankan posisi atau sikap yang efisien pada saat melakukan aktifitas sehari hari. Keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lanjut usia mudah jatuh terutama saat aktivitas berjalan (Widodo dan Kusumawati, 2014).

  2.1.2 Macam Macam Keseimbangan.

  Menurut (Suhartono ,2005), keseimbangan diklasifikasikan manjadi dua kelompok, yaitu : a. Keseimbangan Statik

  Keseimbangan statik adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat memelihara keseimbangan tubuhnya pada suatu posisi tertentu selama jangka waktu tertentu.

  6 b. Keseimbangan Dinamik

  Keseimbangan dinamik merupakan keseimbangan pada saat tubuh melakukan gerakan atau saat berdiri di atas landasan yang bergerak (dynamic standing) yang akan menempatkannya dalam kondisi yang tidak stabil, dan pada keadaan ini kebutuhan akan control keseimbangan postural semakin meningkat.

  Misal : Kesimbangan saat berjalan, naik di atas perahu, ataupun berlari diatas treadmill.

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan.

  Menurut (Binhasyim, 2008), faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan tubuh diantaranya adalah :

  1. Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG) Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda. Pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua.

  2. Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG) Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertical melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis

  7 gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.

  3. Bidang tumpu (Base of Support-BOS) Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yangberhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.

  4. Usia Usia seseorang semakin tua akan mengalami kemunduran fisik, yang terjadinya tidak dapat dihindari oleh siapapun, tetapi lambat cepatnya proses tersebut bergantung pada masing masing individu yang bersangkutan. Kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat. Semakin tua usia seseorang, maka keseimbangan tubuh mereka berkurang ditandai dengan kemunduran fisik (Nugroho, 2008).

  5. Postur (posisi atau sikap tubuh) Tubuh dapat membentuk banyak postur yang memungkinkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang

  8 biasa di sebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung gerakan yang menekan di bawah telapak kaki, yang di sebut pusat tekanan (center of pressure24

  COP) . Jumlah ayunan tubuh ketika berdiri tegak di pengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.

  6. Pengalaman terdahulu Pengalaman atau riwayat terdahulu pada lansia pernah mengalami kecelakaan (jatuh) yang mengakibatkan tulang patah, sehingga mempengaruhi keseimbangan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

2.1.4 Fisiologi Keseimbangan Tubuh

  Fisiologi tubuh paling penting dalam menjaga keseimbangan adalah

  proprioception . Proprioception merupakan kemampuan untuk merasakan

  posisi bagian sendi atau tubuh dalam gerak. Bagian yang bertanggung jawab untuk proprioception umumnya terletak di sendi, tendon, ligamen, dan kapsul sendi sementara tekanan reseptor sensitif terletak di fasia dan kulit (Fitriyansah, dkk., 2014).

  Kemampuan tubuh untuk mempertahankan koordinasi pada posisi berdiri dan mencegah terjadinya resiko jatuh, bergantung pada koordinasi sistem muskuloskeletal, neurologi dan system penglihatan. Perubahan-perubahan Keseimbangan Tubuh pada Lansia

  1. Perubahan pada sistem muskuloskeletal Perubahan yang terjadi pada sistem musculoskeletal adalah berkurangnya massa dan kekuatan otot, berkurangnya massa dan kekuatan tulang (Mauk, 2010). Lansia mengalami penurunan kekuatan

  9 dan kelenturan otot seperti kekuatan genggaman tangan, kekuatan kaki berkurang pada pria, genggaman tangan dan kekuatan kaki pada wanita.

  2. Perubahan dalam gaya berjalan Sejalan dengan proses menua, pergerakan motorik kasar yang dibutuhkan untuk mempertahankan postur dan gaya berjalan mengalami perubahan. Gaya berjalan pada lansia ditandai dengan penurunan kecepatan, langkah kaki diseret, langkah pendek, langkah ragu, penurunan lambaian langan, dan postur membungkuk. Perubahan ini umum lerjadi pada lansia yang berusia di atas 80 tahun. Perubahan kecepatan pergerakan dan kemampuan untuk mempertahankan postur tubuh tegak dapat mempengaruhi keseimbangan lansia dan meningkatkan resiko jatuh pada lansia (Dewi, 2014).

2.1.5 Alat Ukur Keseimbangan

  Alat ukur yang dapat yang dapat digunakan untuk memperkirakan risiko jatuh dan mengukur keseimbangan pada lansia adalah dengan Skala Keseimbangan Berg (Berg Balance Scale (BBS)). BBS terdiri dari 14 item fungsional yang diberi skala 0-4. Skor 0 diberikan jika lansia tidak dapat melaksanakan tugas dan skor 4 diberikan jika lansia dapat menyelesaikan tugas. Skor total adalah 56. Item tugas meliputi mobilitas seperti berpindah, berdiri tanpa bantuan, duduk ke berdiri, berdiri tandem, berputar 360˚, dan berdiri satu kaki. Pelaksanaan tugas tersebut membutuhkan waktu kira-kira 15 menit dan membutuhkan dua kursi,

  stopwatch . penggaris 40cm dan ruangan. BBS merupakan instrumen yang

  10 memiliki sensitifitas dan spesifisitas serta merupakan tes keseimbangan fungsional yang valid dan reliabel (Achmanagara,2012).

  Tes Up and Go dapat dilakukan untuk mengkaji mobilitas dan fungsi keseluruhan lansia. Minta lansia untuk bangkit dari kursinya, berjalan lurus sejauh 10 kaki, kemudian berbalik arah dan berjalan dan selanjutnya duduk kembali di kursi. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas ini adalah 10 detik. Jika lansia membutuhkan waktu yang lebih banyak, hal ini mengindikasikan lansia beresiko mengalami gangguan dalam fungsi ambulasi (Dewi, 2014).

2.1.6 Alat ukur BBS (Berg Balance Scale )

  Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas keseimbangan (balance task) yang umum dalam kehidupan sehari- hari. (Umphred et al, 2013 dalam dinda eorbathriek, 2017) No Item keseimbangan Skor (0-4)

1. Duduk ke berdiri 4 = dapat berdiri tanpa menggunakan tangan dan menstabilkan independen.

  3 = mampu berdiri secara independen menggunakan tangan. 2 = mampu berdiri menggunakan tangan setelah mencoba. 1 = perlu bantuan minimal untuk berdiri atau menstabilkan 0 = perlu asisten sedang atau maksimal untuk berdiri.

  2. Berdiri tanpa penunjang 4 = dapat berdiri dengan aman selama 2 menit.

  3 = mampu berdiri 2 menit dengan pengawasan. 2 = dapat berdiri 30 detik yang tidak dibantu/ditunjang. 1 = membutuhkan beberapa waktu untuk

  11

  No Item keseimbangan Skor (0-4) mencoba berdiri 30 detik yang tidak

dibantu.

  0 = tidak dapat berdiri secara mandiri selama

30 detik

3 .

  Duduk tanpa penunjang 4 = bisa duduk dengan aman dan aman selama 2 menit 3 = bisa duduk 2 menit dengan pengawasan 2 = mampu duduk selama 30 detik 1 = bisa duduk 10 detik 0 = tidak dapat duduk tanpa penunjang

  4. Berdiri ke duduk 4 = duduk dengan aman dengan menggunakan minimal tangan 3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan 2 = menggunakan punggung kaki terhadap kursi untuk mengontrol posisi turun 1 = duduk secara independen tetapi memiliki keturunan yang tidak terkendali 0 = kebutuhan membantu untuk duduk.

  5. Transfer 4 = dapat mentransfer aman dengan penggunaan ringan tangan 3 = dapat mentransfer kebutuhan yang pasti aman dari tangan 2 = dapat mentransfer dengan pengawasan 1 = membutuhkan satu orang untuk

membantu

0 = membutuhkan dua orang untuk membantu atau mengawasi

  6. Berdiri dengan mata tertutup 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman 3 = dapat berdiri 10 detik dengan pengawasan 2 = mampu berdiri 3 detik

  1 = tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi tetap aman 0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh

  7. Berdiri dengan kaki rapat 4 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit aman 3 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit dengan pengawasan

  2 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri tetapi tidak dapat tahan selama 30 detik 1 = memerlukan bantuan untuk mencapai

  12

  No Item keseimbangan Skor (0-4) posisi tapi mampu berdiri 15 kaki bersama-sama detik

  0 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat tahan selama 15 detik

  8. Menjangkau ke depan dengan tangan 4 = dapat mencapai ke depan dengan percaya diri 25 cm (10 inci) 3 = dapat mencapai ke depan 12 cm (5 inci)

  2 = dapat mencapai ke depan 5 cm (2 inci) 1 = mencapai ke depan tetapi membutuhkan pengawasan 0 = kehilangan keseimbangan ketika mencoba / memerlukan dukungan

eksternal

  9. Mengambil barang dari lantai 4 = dapat mengambil sandal aman dan mudah 3 = dapat mengambil sandal tetapi membutuhkan pengawasan 2 = tidak dapat mengambil tetapi mencapai 2- 5 cm (1-2 inci) dari sandal dan menjaga keseimbangan secara bebas

  1 = tidak dapat mengambil dan memerlukan pengawasan ketika mencoba 0 = tidak dapat mencoba / membantu kebutuhan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau jatuh

  10. Menoleh ke belakang 4 = tampak belakang dari kedua sisi dan berat bergeser baik 3 = tampak belakang satu sisi saja sisi lain menunjukkan pergeseran berat badan kurang 2 = hanya menyamping tetapi tetap mempertahankan keseimbangan 1 = perlu pengawasan saat memutar

  0 = butuh bantuan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau jatuh

  11. Berputar 360 derajat 4 = mampu berputar 360 derajat dengan aman dalam 4 detik atau kurang 3 = mampu berputar 360 derajat dengan aman satu sisi hanya 4 detik atau kurang 2 = mampu berputar 360 derajat dengan aman tetapi perlahan-lahan 1 = membutuhkan pengawasan yang ketat atau dengan lisan 0 = membutuhkan bantuan saat memutar

12. Menempatkan kaki 4 = mampu berdiri secara independen dengan

  13

  Item No Skor (0-4) keseimbangan bergantian di aman dan menyelesaikan 8 langkah bangku dalam 20 detik

  3 = mampu berdiri secara mandiri dan menyelesaikan 8 langkah dalam> 20

detik

2 = dapat menyelesaikan 4 langkah tanpa bantuan dengan pengawasan 1 = dapat menyelesaikan> 2 langkah perlu assist minimal 0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh / tidak mampu untuk mencoba

  13. Berdiri dengan 4 = mampu menempatkan tandem kaki secara

satu kaki didepan independen dan tahan 30 detik

3 = mampu menempatkan kaki depan independen dan tahan 30 detik 2 = dapat mengambil langkah kecil secara mandiri dan tahan 30 detik 1 = kebutuhan membantu untuk melangkah tapi dapat menyimpan 15 detik 0 = kehilangan keseimbangan saat melangkah atau berdiri

  14. Berdiri dengan 4 = mampu mengangkat kaki secara

satu kaki independen dan tahan> 10 detik

3 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan 5-10 detik 2 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan ≥ 3 detik 1 = mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3 detik tetapi tetap berdiri secara independen. 0 = tidak dapat mencoba kebutuhan membantu untuk mencegah jatuhnya.

  Scoring: Skala lima poin, mulai dari 0-4. "0" menunjukkan tingkat terendah fungsi dan "4" tingkat fungsi tertinggi. Skor Total = 56 Interpretasi: 41-56 = risiko jatuh rendah

  21-40 = risiko jatuh menengah 0 -20 = risiko jatuh tinggi

  14

2.2. Senam Lansia

  2.2.1. Pengertian Senam Lansia

  Senam lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan, tidak memberatkan dan dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olah raga akan membantu tubuh lansia agar tetap bugar (anggriya, 2010).

  2.2.2. Tujuan Senam Lansia

  Menurut (Debra 2015) tujuan dari senam lansia, antara lain: 1. Membantu memperkuat otot.

  2. Mengurangi rasa nyeri atau sakit pada sendi.

  3. Memperbaiki keseimbangan.

  4. Menstimulasi produksi cairan pelumas pada sendi.

  2.2.3. Gerakan Senam Lansia

  1. Bahu

  a. Jangkauan lengan ke depan, angkat satu atau kedua lengan ke depan (jaga agar kedua lengan tetap tenggelam pada tahap ini), kemudian angkat ke atas setinggi mungkin. Jika satu lengan tangan lemah, lengan yang satunya dapat membantu.

  b. Jangkauan lengan ke samping, perlahan angkat kedua lengan kesamping. Telapak tangan tetap menghadap ke bawah dan lengan tenggelam seperti di dalam air, turunkan lengan.

  c. Lingkaran lengan, angkat kedua lengan ke depan sampai berada di bebebapa inci ke bawah permukaan air, Jaga agar kedua siku tetap lurus. Buat lingkaran kecil dengan lengan.Secara bertahap benarkan

  15 ukuran lingkaran. Kemudian kurangi ukuran lingkaran, buat lingkaran ke dalam dan ke luar,

  2. Siku a. Menekuk siku, tekuk kedua siku dan sentuhkan ibu jari ke bahu.

  Rilekskan siku dan lengan diluruskan.

  b. siku ditekuk, lengan dibalikkan. Tahan lengan lurus ke depan. tangan ke atas, dan telapak tangan menghadap ke depan Menekuk siku sampai ujung jari tangan menyentuh bahu. Rileks dan luruskan siku.

  3. Pergelangan tangan dan jari-jari

  a. Lengan terbalik, tahan kedua lengan lurus di depan. Telapak tangan menghadap kelangit-langit. Kemudian balikkan kedua telapak tangan menghadap kelantai.

  b. Menekuk pergelangan tangan, tahan kedua tangan lurus ke depan dan tekuk pergelangan tangan ke bawah dan ke atas.

  c. Berdiri dengan tegak tangan diluruskan dan mengatap ke langit gerakanJari menggenggam dan membuka d. Telapak tangan membuka ke atas, sontuhkan ujung ibu jari ke jari-jari lainnya secara bergantian.

  4. Pinggul dan lutut

  a. Berdiri dengan tegak kemudian angkat lutut kaki kanan terlebih dahulu ke depan. Kembalikan kaki kanan dengan posisi lurus lakukan secara bergantihan pada kaki kiri.

  16 b. Berdiri dengan tegak kemudian angkat kaki kanan terlebih dahulu ke belakang. kembalikan kaki kanan dengan posisi lunas lakukan secara bergantihan pada kaki kiri.

  c. Berdiri dengan tegak ayunkan kaki kanan ke samping, rilekskan lutut untuk menjaga keseimbangan dan kembalikan kaki kanan dengan posisi semula. Lakukan secara bergantian di kaki kiri.

  d. Peregangan betis, berdiri tegak dengan kedua kaki agar torbuka dan kakikiri ke depan. Jaga tubuh tetap lurus, condongkan badan ke depan, perlahan biarkan lutut sebelah kiri menekuk Jaga lutut sebelah kanan tetap lurus dan tumit lurus. Tahan selama lima detik, kembali ke posisi awal. Lakukan bergantian dengan kaki sebelah kiri.

  e. Letakkan kedua tangan ke pinggul dan tanpa menggerakkan kaki, tekuk perlahan kearah kanan, kemudian kembali ke posisi awal dan tekuk ke kiri. Jangan memutar atau menarik batang tubuh ke samping. 5. pengelangan dan jari jari kaki

  a. Berdiri tegak angkat kaki ke depan, tekuk pergelangan kaki dan tunjukkan jari kaki ke depan. Lakukan secara bergantian pada kaki karuan dan kiri.

  b. Jari kaki mengeriting, lingkarkan jari kaki ke bawah. Lakukan secara bergantian pada kaki kanan dan kiri.

2.2.3. Manfaat Senam

  Senam lansia bermanfaat dalam mengurangi kejadian kegemukan, Meregangkan otot-otot sendi dan tulang, serta memperbaiki keadaan mental lansia dan manfaat senam lansia dapat memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia, mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA USIA 45-55 TAHUN (Studi di Kelurahan Kaliwungu kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 101

EFEKTIFITAS SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA (Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 88

PENGARUH JUS MELON TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 106

HUBUNGAN RESPON SPIRITUAL DENGAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA (Studi di Posyandu lansia Dusun Gedangan Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 3 128

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Di Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 94

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

3 33 120

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DENGAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA (Studi di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 8

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DENGAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA (Studi di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 4 130

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN KESEIMBANGGAN TUBUH PADA LANSIA (Studi di posyandu lansia Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 8