Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Hukum Islam (Studi Lapangan di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

  KONSEP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM HUKUM ISLAM (STUDI LAPANGAN DI DESA JOMBE KEC. TURATEA KAB. JENEPONTO) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum (SH) Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Oleh: NURUL QURNIAH NINGSIH NIM: 10400113048 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017

KATA PENGANTAR

  

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣ ﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

  Alhamdulillahi Rabbil a’lamin , puji dan syukur kehadirat Allah Swt, karena

  atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Hukum Islam (Studi Lapangan di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto) dapat terselesaikan. Shalawat serta salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga serta para sahabat.

  Dalam rangka proses penyelesaianya, banyak kendala dan hambatan yang ditemukan penyusun, tetapi dengan keyakinan dan usaha yang luar biasa serta tak luput kontribusi berbagai pihak yang dengan ikhlas membantu penyusun hingga skripsi ini dapat terselesaikan, meskipun demikian penyusun menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

  Selain itu penyusun juga perlu mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang selama ini membantu proses perkuliahan penyusun sebagai mahasiswa strata satu hingga menyelesaikan skripsi sebagai bagian akhir dari perjalanan studi penyusun, akumulasi ungkapan terima kasih itu penyusun haturkan kepada:

  1. Ibunda penyusun, Nuraeni. Ayahanda Salewa, yang sangat saya cintai dan seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan moral dan material serta doa untuk penyusun dalam penyelesaian proses akademik.

  2. Bapak Prof. Dr. Musafir Pabbari, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) di salah satu kampus terbesar di Indonesia Timur ini, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  3. Bapak Prof. Dr. Darussalam Syamduddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Bapak Dr. H. Abd Halim Talli, M.Ag selaku Wakil Dekan bidang Akademik dan pengembangan lembaga, Bapak Dr. Hamsir, SH.,M.Hum selaku Wakil Dekan bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Bapak Dr. H. M. Saleh Ridwan, M.Ag selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan segenap

  pegawai Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Teruntuk Bapak Dr. Abdillah Mustari, M.Ag selaku Ketua Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, dan Bapak Dr. Achmad Musyahid Idrus, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Alauddin Makassar telah memberikan dukungan, nasehat dan motivasi demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.

  5. Bapak Dr. Achmad Musyahid Idrus, M.Ag. selaku Pembimbing I, dan Bapak , yang telah banyak meluangkan waktunya guna membimbing, mendampingi dan memberikah arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Terutuk Bapak dan Ibu Dosen, atas segala bekal ilmu yang telah diberikan selama penyusun menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

  7. Seluruh staff dan pegawai dalam lingkup Fakultas Syari’ah dan Hukum secara khusus dan dalam lingkup kampus UIN Alauddin Makassar secara umum, yang telah memberikan pelayanan yang berguna dalam kelancaran administrasi.

  8. Para instansi yang memberikan fasilitas tempat, waktu dan rekomendasi bagi pelaksanaan penelitian penyusun.

  9. Tokoh-tokoh masyarakat yang telah memberikan data dan informasi kepada penyusun untuk penyusunan skripsi ini.

  10. Teman- Teman angkatan Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum ARBITER 2013 dan terima kasih telah memberi semangat, motivasi dan kebersamaannya selama duduk di bangku perkuliahan.

  11. Kakanda dan Teman-Teman Keluarga Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (HMJ PMH) dan Keluarga Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) terima kasih untuk proses yang telah kita lalui bersama.

  12. Kakanda, teman-teman keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Gowa Raya dan Komisariat Syariah dan Hukum, terima kasih untuk proses yang telah kita lalui bersama baik suka maupun duka.

  13. Kepada Sahabat-Sahabatku tercinta Andi Marlia Umar SH, Heriyanti SH dan Nurul Julia Ashari, yang senantiasa memberikan semangat, motivasi dan dorongan serta selalu menemani penulis dalam canda dan tawa kepada penyusun.

  14. Kakanda dan Teman-Teman Ahmad Syarif SH, Muh. Akbar Yanlua, Abdul Gofur, Ulil Amry SH, Dwi Yunita SH, Abd. Gafur, A.Muhammad Nur, Rabiatul Adawiah SH, Suraya Nursah Sultan, Didi, Jaja, Fajar, Diwand, Aswar, Mince, Deco, Adil, Agus dan yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu namanya terima kasih telah menambah cerita dan pengalaman yang akan selalu menjadi kenangan.

  15. Keluarga Besar Pak Sudir Aman (Pakde) dan (Bukde) serta Kawan-kawan seposko Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angk.ke- 53 Desa Rantoni Kecamatan

  Lembang Kabupaten Pinrang atas dukungan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

  Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam- dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, bik bentuk ucapan maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki pertama kali di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar hingga selesainya studi penulis.

  Semua itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Adapun mengenai kebaikan-kebaikan penulis, itu semua semata-mata datangnya dari Allah swt, karena segala kesempurnaan hanyalah miliknya.

  Akhir kata, semoga bantuan dan jerih payah seluruh pihak dapat terbalas dan mendapatkan pahala disisi Allah swt. Semoga skripsi ini dapat menjadi tambahan referensi, informasi bagi para akademisi maupun praktisi dalam bidang hukum dan semoga kesemuanya ini dapat bernilai ibadah disisinya, Amin!

  Sekian dan Terimakasih.

  Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Makassar, Juli 2017 Penyusun,

  Nurul Qurniah Ningsih 10400113048

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................ iv

KATA PENGANTAR................................................................................................ v

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ix

TRANSLITERASI .................................................................................................... xi

ABSTRAK ................................................................................................................ xx

  

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1-8

A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3 C. Definisi Operasional Dan Ruang Lingkup Penelitian...................................... 3 D. Kajian Pustaka.................................................................................................. 5 E. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................... 9-47

A. Lingkungan Hidup……. .................................................................................. 9

  1. Pengertian Lingkungan ................................................................................... 9

  2. Pencemaran Dan Pengrusakan Lingkungan Hidup ....................................... 12

  3. Pengelolaan Lingkungan Hidup..................................................................... 29

  B. Lingkungan Hidup Dalam Hukum Islam. ...................................................... 39

  1. Lingkungan Hidup Menurut Konsepsi Islam ................................................. 39

  2. Tujuan Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Maqashid al- Syariah............................................................................................................ 42

  

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45-50

A. Jenis Penelitian............................................................................................... 45 B. Pendekatan Penelitian .................................................................................... 46 C. Sumber Data .................................................................................................. 46 D. Metode Pengumpulan data............................................................................. 47 E. Instrument Penelitian ..................................................................................... 48 F. Teknik Pengelolaan Data dan Analisis Data .................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 51-62

A. Profil Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto ...................... 51 B. Permasalahan Lingkungan Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto ....................................................................................................... 56 C. Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto ....................................................................................................... 60

BAB V PENUTUP............................................................................................... 63-64

A. Kesimpulan .................................................................................................... 63 B. Implikasi Penelitian........................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 69

RIWAYAT PENULIS.............................................................................................. 83

  TRANSLITERASI

A. Transliterasi Arab-Latin

  Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Konsonan

  ا Alif Tidak

  dilambangk an Tidak dilambangkan

  ب Ba B Be ت Ta T Te ث

  ṡ

  a

  Nama Huruf Latin Nama

  es (dengan titik diatas)

  ج Jim J Je ح

  a

  

  ha (dengan titik dibawah)

  

خ Kha Kh ka dan ha

د Dal D De ذ Zal Z zet (dengan titik diatas) ر Ra R Er

  ز Zai Z Zet س Sin S Es

ش Syin Sy es dan ye

  Huruf Arab

  

  

ص ṣ ad ṣ es (dengan titik

  dibawah)

  

ض ḍ ad ḍ de (dengan titik

  dibawah)

  ط ṭ a ṭ te (dengan titik

  dibawah)

  ظ ẓ a ẓ zet (dengan titik

  dibawah)

  ع ‘ain ̒ apostrof terbalik غ Gain G Ge ف Fa F Ef ق Qaf Q Qi

  ك Kaf K Ka ل Lam L El م Mim M Em ن Nun N En

  و Wau W We ه Ha H Ha

  

ء Hamzah ̓̓ Apostrof

ى Ya Y Ye

  Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda ( ̓ ).

2. Vokal

  Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambanya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

  Tanda Nama Huruf Latin Nama

   َا fat ḥ ah A A ِا Kasrah i

  I

   ُا ḍ ammah u U

  Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda Nama Huruf Latin Nama

   َي fat ḥ ah dan ai a dan i yā̓̓

   َو fat ḥ ah dan au a dan u

  wau Contoh:

  : kaifa ﻒﯿﻛ

  : haula ل ﻮھ

3. Maddah

  Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

  Harakat dan Huruf

  : yamūtu

  tā’ marbūṭ ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

  serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

  al-

  menggunakan kata sandang

  tā’ marbūṭ ah diikuti oleh kata yang

  Kalau pada kata yang berakhir dengan

  tā’ marbūṭ ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah (h).

  sedangkan

  fatḥ ah, kasrah, dan ḍ ammah, transliterasinya adalah (t).

  mendapat harakat

  tā’

marbūṭ ah ada dua yaitu:

tā’ marbūṭ ah yang hidup atau

  Tramsliterasi untuk

  ت ﻮﻤﯾ

  Nama Huruf dan tanda

  : qīla

  ﻞﯿﻗ

  ت ﺎ ﻣ : māta ﻰ ﻣ ر : ramā

  di atas Contoh:

  و ḍ ammah dan wau Ữ u dan garis

  di atas

  ي Kasrah dan yā ī i dan garis

  di atas

  atau yā̓̓ ā a dan garis

  Fat ḥ ah dan alif

   َي… / َا ….

  Nama

4. Tā marbūṭ ah

  Contoh:

  ل ﺎ ﻔ ط ﻻ ا ﺔ ﺿ و ر : rau ḍ ah al-a ṭ fāl

  • ﺔﻠﺿ ﺎﻔﻟا ﺔﻨﯾﺪﻤﻟا : al- madīnah al fāḍ ilah

  ﺔ ﻤ ﻜ ﺤ ﻟ ا : rau ḍ ah al-a ṭ fāl

  5. Syaddah (Tasydīd) Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydīd (

  ﹼ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Contoh:

  ﺎ ﻨ ﺑ ر : rabbanā

  ﺎﻨﯿﺠﻧ : najjainā

  ﻖ ﺤ ﻟ ا : al- ḥ aqq ﻢ ﻌ ﻧ : nu”ima و ﺪ ﻋ : ‘duwwun

  Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ـ ـ ـ ـ ـ ), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi ī.

  Contoh:

  ﻲ ﻠ ﻋ : ‘Ali (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly) ﻲ ﺑ ﺮ ﻋ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)

  6. Kata Sandang

  Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ل ا (alif

  

lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-,baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsyiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar ( - ).

  Contoh :

  ﺲ ﻤ ﺸ ﻟ ا : al-syamsu (bukan asy-syamsu) ﺔ ﻟ ﺰ ﻟ ا ﺰ ﻟ ا : al-zalzalah (az-zalzalah) ﺔ ﻔ ﺴ ﻠ ﻔ ﻟ ا : al-falsafah د ﻼ ﺒ ﻟ ا : al- bilādu

  7. Hamzah.

  Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof ( ‘ ) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletah di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

  Contoh :

  ن و ﺮ ﻣ ﺎ ﺗ : ta’murūna ع ﻮ ﻨ ﻟ ا : al- nau’ ء ﻲ ﺷ : syai’un ت ﺮ ﻣ ا : umirtu

  

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia

  Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata

  • al- Qur’an (dari al Qur’ān) , Alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh:
  • Fī Ẓ ilāl al Qur’ān Al-Sunnah qabl al- tadwīn

  9. Lafẓ al-jalālah (ﷲ ) Kata “Allah” yang didahului pa rtikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mu ḍ ā ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

  Contoh: ﷲ ﻦﯾد dīnullāh ﷲ ﺎ ﺑ billāh Adapun tā’ marbūṭ ah di akhir kata yang disandarkan kepada laf ẓ al-

  jalālah, ditransliterasi dengan huruf (t).contoh:

  ﻢﮭﮭﻠﻟا ﺔﻤﺣر ﻲﻓ hum fī raḥ matillāh

  10. Huruf Kapital

  Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf capital (All caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf capital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf capital, misalnya, digunakan untuk menulis huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap dengan huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). contoh:

  Wa mā Muḥ ammadun illā rasūl

  Inna awwala baitin wu ḍ i’a linnāsi lallaẓ ī bi bakkata mubārakan Syahru Rama ḍ ān al - lażī unzila fih al - Qur’ān Na ṣ īr al - Dīn al - Ṭ ūsī

  Abū Naṣ r al- Farābī

  Al- Gazālī Al- Munqiż min al - Ḋ alāl

  Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abū

  (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

  Abū al - Walīd Muḥ ammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al - Walīd Muḥ ammad (bukan: Rusyd, Abū al - Walīd Muḥ ammad Ibnu)

  Na ṣ r Ḥ āmid Abū Zaīd, ditulis menjadi: Abū Zaīd, Naṣ r Ḥ āmid (bukan: Zaīd, Na ṣ r Ḥ āmid Abū)

B. Daftar Singkatan

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah: swt. : sub ḥ ānahū wa ta’ālā saw. : ṣ allallāhu ‘alaihi wa sallam a.s. : ‘alaihi al - salām H : Hijrah M : Masehi SM : Sebelum Masehi l. : Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. : Wafat tahun

  QS…/…: 4 : QS al- Baqarah/2: 4 atau QS Āli ‘Imrān/3: 4

  HR : Hadis Riwayat

  

ABSTRAK

Nama : Nurul Qurniah Ningsih Nim : 10400113048 Jurusan : Perbandingan Mazhab dan Hukum Judul : Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Hukum Islam (Studi Lapangan di Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto)

  Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dalam hukum islam dengan sub permasalahan: 1) Bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan Islam.? 2) Bagaimana peran hukum Islam dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto .? 3) Bagaimana penerapan konsep pelestarian lingkugan hidup di Desa Jombe, Kecamatan Turate, Kabupaten Jeneponto ?

  Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field Research), karena dilakukan secara langsung di lapangan sebagai objek penelitian adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif. Untuk mencapai tujuan penelitian ini peneliti menggunakan data-data dari sumber-sumber, 1) Wawancara, 2) Observasi, dan 3) Dokumentasi.

  Tujuan peneliti ini adalah untuk 1) Untuk lebih memahami tentang konsep pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan hukum Islam, 2) Untuk mengetahui peran hukum Islam dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Jombe, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto dan 3) Untuk mengetahuai tentang penerapan konsep pelestarian lingkungan di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.

  Fakta menunjukkan secara jelas bahwa betapa jauh dari nilai-nilai tentang apa yang diajarkan oleh Islam terkait betapa pentingnya menjaga, mengelola dan melestarikan lingkungan hidup. Islam secara jelas telah memerintahkan kepada ummatnya untuk melestarikan lingkungan sesuai dengan apa yang tercantum dalam kitab suci Al- qur’an dan hadist.

  Sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa konsep pelestarian lingkungan dalam Islam, itu belum terpahami dengan jelas di masyarakat khususnya Desa Jombe. Dalam kehidupan modern ini, kerusakan lingkungan sudah banyak terjadi di beberapa daerah, hanya saja dari berbagai resiko yang mungkin lahir dari pencemaran lingkungan itu belum bisa merubah pola pikir masyarakat bahwa betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas manusia

  menyebabkan tingginya jumlah dan jenis limbah sehingga membuat lingkungan menjadi tercemar. Pencemaran ini tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya, namun bervariasi. Ada tingkat yang sudah sangat tercemar dan berbahaya, ada pula yang tingkat pencemarannya masih rendah namun tetap tercemar.

  Kegiatan pengelolaan pencemaran dalam rangka pelestarian lingkungan tidak dimaksudkan untuk menjadikan lingkungan sebagai tempat sampah buangan manusia, tetapi juga bukan merupakan tempat yang terbebas sama sekali dari masukan polutan.

  Pengelolaan pencemaran lingkungan untuk pelestarian lingkungan lebih dimaksudkan untuk mengendalikan jenis dan besaran polutan yang boleh dan tidak boleh dibuang dengan memperhatikan sifat polutan, dampaknya terhadap lingkungan, kesesuaian kondisi lokasi, cara pembuangannya dan persyaratan relevan lainnya

  Kerusakan lingkungan seharusnya tidak hanya dipandang dari segi kepentingan manusia semata, namun difokuskan pada menurunnya kualitas dan daya dukung bagi hewan, tumbuhan, ataupun mikroba yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan manusia, sebagaimana apa yang telah Allah peringatkan kepada kita dalam Qs Ar-Rum 30/41 :

             

       Terjemahnya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari

  1 (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) .

  Selanjutnya dalam Qs al- A’raf/7: 56 :

    

           

      

  Terjemahnya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat

  2 dekat kepada orang-orang yang berbuat baik .

  Memang benar agama Islam adalah agama rahmatan lil’alamin. Namun

  banyak orang yang salah kaprah dalam menafsirkannya. Sehingga banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama bahkan dalam hal yang fundamental yaitu akidah. Islam adalah suatu aqidah atau keyakinan. Mulai dari pada Islam itu sendiri secara totalitas adalah suatu keyakinan, bahwa nilai-nilai yang diajarkan kebenarannya mutlak karena bersumber dari yang Maha Mutlak. Maka segala yang diperintahkannya dan diizinkannya adalah suatu yang haq.

  Adanya kewajiban umat islam yang belum dilaksanakan didalam masyarakat karena rendahnya pendidikan agama tentang kewajiban umat Islam tersebut, kurangnya sosialisasi tentang lingkungan, sehingga menciptakan kesenjangan sosial di antara umat beragama. Terjadinya kerusakan lingkungan juga merupakan kelalaian manusia dalam mengolah sumber daya alamnya. 1 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Solo: PT. Tiga Serangkai, 2014), h.

  408 . 2 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya… h. 157.

  B . Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah pokok pembahasan yaitu, bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dalam hukum Islam (Studi Lapangan di Kab. Jeneponto).

  Pembahasan selanjutnya akan dirumuskan beberapa sub masalah, adapun sub masalah yang peneliti angkat adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan Islam.?

  2. Bagaimana peran hukum Islam dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto .?

  3. Bagaimana penerapan konsep pelestarian lingkungan hidup di Desa Jombe, Kecamatan Turate, Kabupaten Jeneponto ?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

  1. Defenisi Operasional Judul Penelitian ini adalah “ Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam

  Hukum Islam (Studi Lapangan di Desa Jombe, Kec. Turatea,

  Kab. Jeneponto)”

  Pelestarian dalam pengertian yang luas merupakan salah satu penerapan yang penting dari ekologi. Tujuan pelestarian ini yang sebenarnya adalah memastikan pengawetan kualitas lingkungan yang mengindahkan estetika dan kebutuhan maupun hasilnya serta memastikan kelanjutan hasil dari sebuah tanaman, hewan, dan bahan-bahan yang berguna dengan menciptakan siklus seimbang antara apa yang di peroleh dengan pembaharuan.

  Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang berada di luar individu

  3

  yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme . Lingkungan hidup berasal dari kata lingkungan dan hidup. Dapat di artikan bahwa lingkungan hidup dalam pengertian yang secara luas yaitu mengandung arti tempat, wadah atau ruang yang ditempati mahluk hidup dan tidak hidup yang di mana berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain, baik dengan mahluk hidup itu sendiri maupun mahluk

  4 hidup dengan alam sekitarnya .

  Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang didasarkan pada

  5

  wahyu Allah swt dan sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk agama islam, namun dalam penafsiran lain tentang hukum Islam adalah adalah hukum yang diinterprestasikan dan dilaksanakan oleh para sahabat nabi yang merupakan hasil ijtihad dari para mujtahid dan hukum-hukum yang dihasilkan oleh ahli hukum islam melalui metode qiyas dan metode ijtihad lainnya. Hukum islam merupakan istilah khas di Indonesia, sebagai terjemahan dari al-fiqh al-islam atau dalam konteks tertentu dari as-syariah al-

  6 . Dalam wacana ahli hukum Barat istilah ini disebut Islamic Law.

  Islamy

  2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah mengkaji tentang bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan hukum Islam dan sejauh mana penerapan konsep pelestarian lingkungan hidup . Yang kemudian di konfrontasi 3 Djamal Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan (Cet. Ke I ; Jakarta : Bumi Aksara, 1992), h. 108.

  lingkungan 4 Harun M. Husain, Lingkungan Hidup: Pengelolaan dan penegakan hukumnya (Cet. Ke I ; Jakarta : Bumi Aksara, 1993), h. 6. 5 6 Mukallaf Adalah orang yang sudah dapat dibebani kewajiban.

  Islamic law, http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-dan-ruang-lingkup- hukum-islam.html, Akses 22 Maret 2017. dengan fenomena pengaplikasiannya di masyarakat, terkhusus pada Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.

D. Kajian Pustaka

  Sejauh telah maupun penelitian yang dilakukan penulis atas berbagai karya tulis baik berupa buku-buku ilmiah, skripsi, jurnal ataupun yang lain. Telah banyak ditemukan berupa karya-karya yang membahas persoalan konsep lingkungan hidup, hal ini tentunya sudah menjadi persoalan kalasik, olehnya itu dengan banyaknya pemikiran-pemikiran mengenai konsep pelestarian lingkungan, maka penyusun berniat untuk mengkaji ulang tentang bagaimana konsep pelestarian lingkungan hidup dan bagaimana penerapannya khususnya di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.

  Diantara telaah yang penulis telah lakukan terhadap berbagai karya-karya yang sudah ada yang di mana dianggap relevan terhadap penelitian ini, yaitu karya- karya yang mencoba mengupas persoalan konsep lingkungan hidup dalam Islam, tentunya telah menjadi suatu bagian isu yang kontenporer, baik itu berupa refleksi pemikiran dalam mengukuhkan pemahaman yang telah ada. Dan diantara karya-karya yang dapat penulis sebutkan disini ialah:

  A .Tresna Sastrawijaya, Di dalam bukunya yang berjudul “Pencemaran dia membahas mengenai pengaruh kimia kepada lingkungan dan bahan-

  Lingkungan”

  bahan yang dapat menjadi penyelamat atau bahkan membahayakan lingkungan kita jika tidak digunakan dengan hati-hati. Buku ini dibagi ke dalam 9 (sembilan) bab yang membahas pengaruh kimia terhadap lingkungan baik tanah, air maupun udara, pencemaran makanan dan memberikan sedikit solusi perihal pencemaran lingkungan ini. Buku ini juga menunjukan contoh-contoh konkret dari pencemaran lingkungan yang ada di Indonesia dan melakukan pembahasan akan masalah tersebut. Di dalam bab terakhir dari buku ini juga dikemukakan pencegahan dari pencemaran lingkungan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan industri yang pesat pada zaman globalisasi ini memang membawa banyak keuntungan bagi hidup kita tapi tanpa disadai industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup kita. Kata pencemaran lingkungan mungkin sudah sering didengar oleh kita dan sudah menjadi masalah global yang sangat memprihatinkan.

  Dana Supriana, adalah sebuah skripisi yang berjudul “Islam dan lingkungan

  sebuah konsep pendidikan agama Islam yang berwawasan li

  ngkungan” adalah sebuah

  penelitian yang di mana lebih memfokuskan pada bagaimana penegakan hukum dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang di mana dianggap buah dari hasil lemahnya suatu hukum sehingga menyebabkan maraknya penebangan hutang secara liar dan perampasan kekayaan alam. Persoalan lingkungan di masa yang akan datang akan semakin berat dan bersifat kompleks, sehingga semakin terbuka demi sistem pendidikan formal maupun informal yang di mana telah mencoba memperkenalkan segi-segi perlindungan lingkungan, dengan lebih menekankan pada pendidikan agama Islam yang dimana kita kenal bersama bahwa Islam mengajarkan kepada kita tentang keselarasan, dalam artian hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

  Semuel S. Lusi, dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Lingkungan Hidup”

  Buku ini lahir dari sebuah pergumulan dan pergulatan pemikiran yang panjang dalam rangka menjawab sekaligus memahami secara lebih tepat apa sesungguhnya yang menyebabkan krisis dan bencana lingkungan hidup global yang hari-hari ini melanda dunia, termasuk Indonesia. Upaya pencarian itu merupakan sebuah proses panjang dan berkelanjutan, yang telah kami mulai sejak penulisan buku Etika Lingkungan sampai dengan buku Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global dan terus berlanjut pada penulisan buku ini.

  Pencarian tentang sebab dari krisis dan bencana lingkungan hidup global pada tataran filosofis akan membawa kita pada tahap yang paling dalam menyangkut peninjauan kembali cara pandang manusia tentang realitas di sekitarnya, tentang hakikat alam semesta ini.Alam, sebagai habitat segala makhluk porak poranda, dan manusia seakan kehilangan nalar karena menggali lubang bagi kepunahannya sendiri. Bencana membayang di mana-mana sebagai dampak tingkah serakah penguasa baru semesta ini.

  Menggunakan kerangka pikir Thomas Kuhn, desakan untuk memperbaiki keadaan hanya bisa dilakukan dengan perubahan radikal pada cara pandang terhadap alam, manusia didesak menjalani pertobatan total untuk menyelamatkan kehidupan di atas planet biru ini, yaitu dengan cara kembali ke model sitemis-organis sebagai paradigma ekologis. Itulah intisari yang saya pahami dari buku ini.

  Dari beberapa karya di atas yang penulis telah uraikan, sebagian besar berbicara persoalan lingkungan hidup. Akan tetapi penulis lebih kepada menitipberatkan pada persoalan konsep pelestarian lingkungan hidup dalam hukum Islam, kemudian menjelasakan terkait sejauh mana pemahaman tentang konsep pelestarian lingkungan hidup baik dari segi pengelolaan dan penanggulangan masalah lingkungan hiup di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto .

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Adapun dari tujuan penelitian ini ialah:

  1. Untuk lebih memahami tentang konsep pelestarian lingkungan hidup dalam pandangan hukum Islam.

  2. Untuk mengetahui peran hukum Islam dalam pelestarian lingkungan hidup di Desa Jombe, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto.

  3. Untuk mengetahuai tentang penerapan konsep pelestarian lingkungan di Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto. Adapun kegunaan dari penelitian ini ialah: 1. Sebagai pedoman dalam melestarikan Lingkungan Hidup.

  2. Sebagai bahan rujukan untuk Desa Jombe Kec. Turatea Kab. Jeneponto dalam melestarikan Lingkungan Hidup.

  3. Memberikan inspirasi bagi pemerintah maupun badan legislative dalam menentukan kebijakan regulasi dalam upaya pengelolaan dan pengembangan lingkungan hidup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Hidup

1. Pengertian Lingkungan Hidup

  Dalam kehidupan manusia, ruang lingkup kehidupan merupakan suatu yang tidak pernah lepas dengan keseharian kita dalam melakukan kegiatan. Lingkungan Hidup merupakan suatu habitat atau suatu tempat berkumpul dalam bumi ini, dengan penunjang alam dan ekologi yang berada di bumi ini. Sebagai manusia yang tinggal dalam bumi ini, kita di wajibkan untuk mengelola kehidupan dengan menggunakan alam yang berada di sekitar kita, namun pengelolaan lingkungan hidup yang terjadi sekarang sudah menuai krisis yang berkepanjangan.

  Lingkungan hidup dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam belanda di sebut milieu atau dalam bahasa prancis disebut dengan I environment. Lingkungan Hidup merupakan semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu htempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat

  1

  mempengarughi hidupnya. Dalam 1 UU RI No. 32 tahun 2009 tercantum bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

  2

  lain. Bumi ini merupakan ciptaan Allah S.W.T yang merupakan planet yang kompleks dalam segi ekosistem dan merupakan planet yang dipenuhi oleh beragam makhluk hidup yang beraneka ragam. 1 N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (Jakarta: Erlangga; 2004), h. 29. 2 UU RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

  Olehnya itu sebagai manusia yang merupakan habitat yang paling tertinggi di bumi ini, kita diwajibkan untuk mengelola lingkungan hidup ini untuk kebutuhan hidup kita. Lingkungan hidup terdiri dari dua kata yakni, lingkungan dan hidup. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Lingkungan berarti, golongan; daerah kalangan yang masih ada, bergerak dan bekerja sesuai dengan sebagaimana mestinya. Menurut Ahmad Faqih Syarafaddin dalam penulisan ilmiahnya mengenai lingkungan hidup adalah daerah atau tempat dimana makhluk hidup untuk bertahan dan bergerak

  3 sebagaimana mestinya.

  Lingkungan hidup dapat di golongkan menjadi dua golongan yakni biotic dan

  

abiotic . Lingkungan biotic dan abiotic merupakan suatu lingkungan dimana kita

  berada dengan keselarasan hidup, misalnya kita berada di lingkungan kampus, lingkungan bioticnya adalah teman kampus, dosen, dan karyawan yang berada dikampus tersebut dan berbagaijenis tumbuhan dan hewan yang berada di sekitar kampus tersebut. Sementara lingkungan abioticnya adalah yang merupakan benda mati seperti udara, meja belajar, papan tulis dan seluruh benda mati yang berada di

  4 kawasan kampus tersebut.

  Lingkungan hidup juga tidak lepas dari defenisi bebrapa pakar yang mengkaji masalah lingkungan hidup ini baik dalam kehidupan sehari-hari maupun forum ilmiah, lingkungan hidup lebih dikenal dengan bahasa istilah seperti yang dijelaskan diatas. Secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya yaitu manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

  3 Ahmad Faqih Syarafaddin, Skripsi, “Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencemaran dan , h. 17.

  Perusakan Lingkungan Hidup Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No 32 Tahun 2009” 4 Ahmad Faqih Syarafaddin, Skripsi, “Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencemaran dan , h. 16.

  5

  manusia serta makhluk hidup lainnya. Lebih lanjutnya beberapa pakar merumuskan definisi atau pengertian lingkungan hidup sebagai berikut :

  A .Tresna Sastrawijaya, Di dalam bukunya yang berjudul “Pencemaran

  • Lingkungan” dia membahas mengenai pengaruh kimia kepada lingkungan dan bahan bahan yang dapat menjadi penyelamat atau bahkan membahayakan lingkungan kita jika tidak digunakan dengan hati-hati. Buku ini dibagi ke dalam 9 (sembilan) bab yang membahas pengaruh kimia terhadap lingkungan baik tanah, air maupun udara, pencemaran makanan dan memberikan sedikit solusi perihal pencemaran lingkungan ini. Buku ini juga menunjukan contoh-contoh konkret dari pencemaran lingkungan yang ada di Indonesia dan melakukan pembahasan akan masalah tersebut. Di dalam bab terakhir dari buku ini juga dikemukakan pencegahan dari pencemaran lingkungan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan industri yang pesat pada zaman globalisasi ini memang membawa banyak keuntungan bagi hidup kita tapi tanpa disadai industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup kita. Kata pencemaran lingkungan mungkin sudah sering didengar oleh kita dan sudah menjadi masalah global yang sangat memprihatinkan.

  Otto Soemarwoto , seorang ahli lingkungan di Indonesia mengemukakan definisi

  lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis ruang itu tidak terbatas jumlahnya, namun secara praktis ruang itu selalu diberi batas menurut kebutuhan yang dapat di tentukan.

5 Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan,Jakarta (Cet. II; Jakarta: Sinar Grafika; 2008), h.

  1.

  Emil Salim mengemukakan bahwa lingkungan hidup ialah segala benda kondisi

  keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup, termasuk kehidupan manusia.

  Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan hidup fisik atau

  jasmani yang mencakup dan meliputi semua unsur dan faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam. Dalam pengertian ini, maka hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani belaka. Dalam hal ini lingkungan hidup mencakup sebuah lingkungan yang di dalamnya terdapat manusia,

  6 hewan dan tumbuh-tumbuhan.

  Secara yuridis lingkungan hidup berdasarkan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.

  Dari beberapa Definisi di atas penulis kembali menyimpulkan tentang lingkungan hidup adalah sebuah benda, kondisi, habitat ataupun daya yang berada dalam suatu tempat atau ruang yang mempunyai ekosistem kehidupan yang saling mempengaruhi antara satu sama lain dan saling menunjang dalam kehidupan dan mempunyai perilaku kehidupan.

2. Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

  Sejak dilaksanakannya konferensi stockholm 1972, masalah-masalah lingkungan hidup mendapat perhatian secara luas dari berbagai bangsa. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an masalah-masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Sejak saat itu berbagai himbauan dilontarkan oleh pakar dari

6 Lihat, R.M. Gatot P. Soemartono, Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, (Jakarta: Sinar

  Grafika; 1991), h. 56 berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang mengancam kehidupan, yang

  7 disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

  Masalah lingkungan pada dasarnya timbul karena: 1. Dinamika penduduk.

  2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang kurang bijaksana.

  3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.

  4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.

  5. Benturan tata ruang.

  Dengan adanya Stockholm declaration, perkembangan hukum lingkungan memperoleh dorongan yang kuat. Keuntugan yang tidak sedikit adalah mulai tumbuhnya kesatuan pengertian dan bahasa diantara para ahli hukum dengan menggunakan Stockholm declaration sebagai referensi bersama. Perkembangan baru dalam pengembangan kebijaksanaan lingkungan hidup didorong oleh hasil kerja

  8 world commission on the environment and development (WCED).

  WCED mendekati masalah lingkungan dan pembangunan dari enam sudut

  9

  pandang, yaitu:

Dokumen yang terkait

Sikap Keberagamaam Masyarakat di Desa Pattopakang Kec. Mangarabombang Kab. Takalar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 93

Dampak Prostitusi Terhadap Masyarakat Lokal (Studi Kasus di Desa Mandalle Kec. Mandalle Kab. Pangkep) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 89

Pergeseran Kebijakan Pemerintah dan Respon Masyarakat terhadap Etnis Tionghoa (Studi Kasus di PLTU Desa Punagaya Kec. Bontoramba Kab. Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 83

Legislator dan Konstituen (Studi Terhadap Peran Alimuddin Budung dalam Pembangunan Infrastruktur di Desa Massewae Kec. Duampanua Kab. Pinrang) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 78

Studi tentang Disiplin Anak melalui Pendidikan Keluarga dan Sekolah di Masyarakat Pa'rasangan Beru Kec. Turatea Kab. Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 86

Fenomena Pernikahan Dini di Tinjau dari Pendidikan Islam di Desa Motonwutun Kec. Solor Timur Kab. Flores Timur - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 71

Pembentukan Kepribadian Muslim melalui Pendidikan Islam dalam Keluarga di Kel. Banyorang Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 85

Pengaruh Kelompok Kerja Guru (KKG) terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru SD Palambuta di Desa Bululoe Kec. Turatea Kab. Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 66

Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kab. Gowa dalam Perspektif Hukum Islam - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 115

Kedudukan Istri Sebagai Penopang Nafkah Keluarga dalam Budaya Lokal Suku Makassar dan Hukum Islam (Studi Kasus Kehidupan Berkeluarga di Desa Gantarang, Kec. Kelara, Kab. Jeneponto) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89