GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) TEST DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR TAHUN 2016

  

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA

SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL

ASAM ASETAT (IVA) TEST DI PUSKESMAS

JUMPANDANG BARU MAKASSAR

  

TAHUN 2016

  Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Ahli Madya

  Kebidanan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

  

OLEH:

  

INDRY SEPTIYUVITA

70400113018

PRODI KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASAR

  

2016

KATA PENGANTAR

  

الله الرحمن الرحيم مسب

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan baik meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Dan dengan keteguhan dan kesadaran Rasulullah yang berusaha menyelamatkan umatnya dari kesesatan, memberikan contoh yang baik untuk semua hamba Allah SWT, penulis panjatkan shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-sahabat beliau.

  Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul

  “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam

Asetet (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ”.

  Penulis mengakui banyak hambatan dan kesulitan yang dijumpai dalam penulisan Karya Tulis ini, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai pada tahap penyelesaian, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan berbagai pihak sehingga Karya Tulis ini dapat diselesaikan.

  Ucapan terima kasih yang tidak terhingga nilainya penulis persembahkan kepada ayahanda tercinta Abd. Karim A.ma dan ibunda tercinta Haryati Nur yang telah bersusah payah membesarkan, mengasuh, mendidik dan membina penulis dengan ikhlas, penuh pengorbanan baik lahiriah maupun batiniah serta do’a yang selalu terucap dalam shalatnya kepada penulis. Demikian juga kepada saudari- saudariku Indah Desita Kahary dan Inayah Nur Amaliah serta kepada seluruh keluargaku yang telah setia memberikan bantuan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka semua.

  Selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini juga tidak terlepas dari adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada: 1.

  Bapak Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.SI selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya yang telah memberikan kebijakan-kebijakan serta mengerahkan segala kemampuan demi membangun kampus UIN Alauddin Makassar agar menjadi perguruan tinggi yang terdepan dan lebih berkualitas.

2. Bapak Dr. dr. H. Andi Armyn Nurdin, M.Sc. selaku Dekan Fakultas

  Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada kami selama masa pendidikan.

  3. Ibu Hj. Sitti Saleha, S.SiT, SKM, M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan sekaligus Penguji I, yang telah menuntun, mendidik dan mengajarkan kepada penulis berbagai disiplin ilmu dan juga senantiasa memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

  4. Ibu dr. Rauly Rahmadhani S.Ked, M.Kes, selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk serta motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

  5. Ibu Dra. Hj. Hartini, M.Hi, selaku penguji II yang telah banyak memberikan saran dan petunjuk dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah khususnya dalam bidang keagamaan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

  6. Para dosen dan seluruh staf UIN Alauddin Makassar terkhusus pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang telah berjasa mengajar dan mendidik penulis serta memberikan wawasan, pengetahuan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu dalam Prodi Kebidanan UIN Alauddin Makassar.

  7. Gubernur Sulawesi Selatan/Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Provinsi Sulawesi Selatan, Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Makassar/Walikota Makassar dan Dinas Kesehatan Kota Makassar yang telah memberikan izin dan rekomendasi penelitian kepada penulis.

  8. Kepala Puskesmas Jumpandang Baru Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

  9. Kepada teman seperjuangan angkatan 013 dan orang-orang disekitarku yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

  Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini oleh karena itu dengan rendah hati penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi untuk perbaikan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

  Akhirnya penulis hanya bisa berdoa dan mengharapkan kiranya segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mempunyai nilai ibadah disisi Allah SWT dan semoga Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca, Amin Ya Robbal Alamin.

  Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

  Makassar, 17 Oktober 2016 Penulis

  Indry Septiyuvita

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KTI ……………………………... ii HALAMAN PERSETUJUAN KTI …………………………………………… iii HALAMAN PENGESAHAN KTI ……………………………………………. iv KATA PENG ANTAR………………………………………………………….. v DAFTA R ISI……………………………………………………………………. ix DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... xiii

DAFTAR TAB EL ……………………………………………………………... xiv

DAFTAR LA

  MPIRAN ………………………………………………………. . xvi

ABS TRAK ……………………………………………………………………… xviii

ABSTRACT …………………………………………………………………….. xix

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan masalah................................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

  E.

  Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12

A. Tinjauan Teori tentang Tingkat pengetahuan ................................... 12 1. Pengertian Tingkat Pengetahuan .................................................. 12 2. Pengukuran Pengetahuan ............................................................ 14 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ........................ 15 B. Tinjauan Teori Tentang Kanker Serviks ............................................ 16 1. Pengertian Kanker Serviks .......................................................... 16 2. Tanda dan gejala Kanker Serviks ................................................ 19 3. Penyebab Kanker Serviks ........................................................... 20 4. Faktor resiko terjadinya kanker serviks ...................................... 21 5. Stadium kanker serviks ............................................................... 29 6. Pencegahan kanker serviks ......................................................... 34 7. Pengobatan kanker serviks .......................................................... 34 C. Tinjauan Teori Tentang Pemeriksaan IVA......................................... 39 1. Pengertian IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) .......................... 39 2. Manfaat IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) ............................. 42 3. Tujuan Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) .......... 42

  4. Jadwal Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) .......... 42 5.

  Kategori Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) ....... 44 6. Indikasi Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) ........ 45

  7. Kontraindikasi Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)46 8.

  Teknik IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) ............................... 46 9. Kelebihan dan kekurangan metode IVA (Inspeksi Visual

  Asam Asetat) ............................................................................... 47 10. Keunggulan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dibandingkan Pap smear ............................................................. 48

  11. Orang-orang yang dirujuk untuk Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) ............................................................................... 49

  D. Kerangka Teori .................................................................................... 49

  E. Kerangka Konsep................................................................................. 50

  F. Definisi Operasional ............................................................................ 51

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 54

A. Jenis Penelitian. .................................................................................. 54 B. Tempat Dan Waktu Penelitian. .......................................................... 54 C. Populasi dan Sampel. ......................................................................... 54 D. Tekhnik Pengambilan Sampel............................................................ 56 E. Instrumen Penelitian........................................................................... 57 F. Variabel Penelitian ............................................................................ 57 G. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 57 H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ..................................... 58 I. Penyajian Data .................................................................................. 59

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 61

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 61 B. Pembahasan . ...................................................................................... 81

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 92

A. Kesimpulan ........................................................................................ 92 B. Saran .................................................................................................. 93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kanker Serviks ................................................................................ 18Gambar 2.2 Stadium Kanker Serviks .................................................................. 32Gambar 2.3 Atlas

  Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) …...……….………….. 45

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas

  Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 .......................................... 61

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

  Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ........................62

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas

  Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 …………….……………. 63

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama di Puskesmas

  Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ………………………….. 64

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak di

  Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 .....…………... 65

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ………………………….. 66

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pengertian Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ………………………...... 67

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Tujuan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 .......................................... 68

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Indikasi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ………………………….. 69

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Kontraindikasi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  ………………………...... 70

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Kelebihan dan Kekurangan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ……………71

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) menurut Umur Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  ……………….72

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) menurut Pendidikan Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  ……………74

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) menurut Pekerjaan Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  ……………76

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) menurut Agama Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  ……………….78

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) menurut Jumlah anak Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016 ……………79

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Lembar Kegiatan Konsultasi Lampiran II : Lembar Persetujuan Responden (Informed Concent) Lampiran III : Lembar Kuesioner Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

  Subur tentang Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tahun 2016.

  Lampiran IV : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar.

  Lampiran V : Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Kepada Kepala Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.

  Lampiran VI : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar kepada Gubernur Sulawesi Selatan (Kepala Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan).

  Lampiran VII : Surat Izin/Rekomendasi Penelitian dari Gubernur Sulawesi Selatan/Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan kepada Walikota Makassar.

  Lampiran VIII : Surat Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kota Makassar/Walikota Makassar kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar.

  Lampiran IX : Surat Izin Penelitian dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar kepada Kepala Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.

  Lampiran X : Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.

  Lampiran XI : Master Tabel Penelitian Lampiran XII : Daftar Riwayat Hidup

  

ABSTRAK

Nama : Indry Septiyuvita, 70400113018

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test Di Puskesmas

  Jumpandang Baru Makassar Tahun 2016

  Kanker Serviks menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Salah satu pemeriksaan alternatif untuk mendeteksi kanker serviks dengan biaya yang relatif lebih murah adalah dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test. Pemeriksaan

  IVA masih kurang disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan WUS tentang cara mendeteksi kanker serviks secara dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test.

  Metode penelitian deskriptif. Populasinya semua wanita usia subur yang datang berkunjung dan memeriksakan kesehatannya. Pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 91 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau sebanyak 57 responden (62,6%) ditemukan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test, 26 responden (28,6%) memiliki tingkat pengetahuan cukup dan hanya 8 responden (8,8%) yang memiliki pengetahuan baik. Rendahnya tingkat pengetahuan responden disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masih kurangnya informasi yang diperoleh baik dari orang sekitar, media massa maupun dari tenaga kesehatan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari tahu tentang salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks secara dini.

  Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada wanita usia subur tentang pentingnya pengetahuan WUS tentang Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test.

  Kata kunci : Pengetahuan, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test

  

ABSTRACK

Name : Indry Septiyuvita, 70400113018

Title : Description of Knowledge about Visual Inspection of Asetic Acid (VIA)

Examination in Fertile Age Woman at Jumpandang Baru Health Center

  Makassar 2016

  Cervical cancer became number two cause of death in the world. One alternative examination to detect cervical cancer with cost is relatively cheaper with Visual Inspection Acetic Acid (VIA) Test. VIA Inspection still lacking caused due still a lack of knowledge fertile age woman on how to detect cervical cancer early. This research aims to know the level of knowledge fertile age woman about Visual Inspection Acetic Acid (VIA) Test.

  Descriptive research method. The population of all fertile age woman that comes to visit and check their health. Sampling with purposive sampling counted 91 respondents. Collecting data using questionnaires.

  The results showed that most respondents or as many as 57 respondents (62.6%) were found to have less knowledge about the level of Visual Inspection Acetic Acid (VIA) test, 26 respondents (28.6%) have a sufficient level of knowledge and only 8 respondents ( 8.8%) which had a good knowledge. The low level of knowledge is caused by several factors including the lack of information obtained either from the people around, the mass media and from health professionals and lack of awareness of the public to find out about one way to detect cervical cancer early.

  Suggested to health workers to provide counseling to fertile age woman about the importance of knowledge fertile age woman about Visual Inspection Acetic Acid (VIA) test.

  Keywords: Knowledge, Visual Inspection Acetic Acid (VIA) Test

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

  seluruh dunia. Sel- sel penyebab kanker itu sebenarnya sudah ada dalam tubuh manusia tetapi karena faktor gaya hidup manusia yang sangat tidak sehat membuat sel-sel dalam tubuh menjadi aktif. Kanker yang mematikan, yang menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah kanker payudara

  1 ialah kanker serviks (Indahwati, 2015).

  Cervical cancer atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks adalah

  salah satu jenis kanker yang kerap kali menyerang wanita. Di Indonesia, penderita kanker serviks sangat banyak sekali. WHO (World Health Organisation) menyatakan bahwa, setiap tahun ribuan wanita meninggal akibat terserang kanker serviks. Kanker serviks menyerang bagian organ reproduksi wanita. Tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah

1 Dwiwahju Dian Indahwati, Tiap Jam Satu Perempuan Meninggal Karena Kanker Serviks,

  

17 februari 2015. http://www.kanker-serviks.net/artikel/kanker-serviks-umum/tiap-jam-satu- rahim, yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan

  2 rahim (Subagja, 2014: 61).

  Penyebab utama dari kanker serviks adalah virus HPV (human

  papilloma virus)

  tetapi yang menyebabkan kanker serviks adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Penularan virus HPV ini dapat terjadi melalui hubungan seksual, terutama bila wanita yang belum menikah dan berganti-ganti pasangan (seks bebas). Wanita yang berganti-ganti pasangan seksual (seks bebas) merupakan wanita yang beresiko tinggi mengidap kanker serviks. Di dalam agama di jelaskan bahwa kita di tuntut untuk setia kepada pasangan dengan dilarang mendekati zina. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al- isra’ ayat 32 yang berbunyi :

           

  Terjemahnya:

  “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah

  3

suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk

”.

  Ayat diatas menjelaskan bahwa jangankan untuk berzina, mendekatinya saja sudah dilarang dalam agama. Sedemikian penting peran organ reproduksi

2 Hamid Prasetya Subagja. Waspada !!! Kanker-kanker Ganas Pembunuh Wanita (Jogjakarta: FlashBooks, 2014), h. 61.

  3 wanita sehingga sangat wajar apabila pemeriksaan kesehatan organ tersebut dilakukan oleh setiap wanita.

  Kanker serviks sangat mengganggu penderitanya baik secara fisik maupun psikis sehingga menurunnya tingkat rasa percaya diri terhadap diri sendiri dan orang lain, khususnya dalam kehidupan sosial dan rumah tangga. Oleh karena itu, deteksi dini sangat dianjurkan bagi semua wanita yang sudah

  4 menikah dan aktif dalam hal secara seksual (Subagja, 2014: 73).

  Salah satu pemeriksaan alternatif untuk mendeteksi kanker serviks dengan biaya yang relatif lebih murah adalah inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Inspeksi visual dengan asam asetat adalah pemeriksaan serviks secara langsung tanpa menggunakan alat pembesaran (mata telanjang) setelah pengusapan serviks dengan asam asetat 3-5%. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya lesi prakanker atau kanker melalui warna

  5 epitel serviks menjadi putih yang disebut acetowhite (Fitriani, 2013: 116).

  Metode skrining IVA ini relative lebih mudah dan dapat dilakukan oleh dokter umum, bidan atau perawat yang telah terlatih melakukan metode ini

  6

  (Lestari, 2013: 88). Tingginya angka kematian akibat kanker serviks di dunia 4 menandakan bahwa kita patut waspada dan mengenali tanda-tandanya.

  !!! Hamid Prasetya Subagja. Waspada Kanker-kanker Ganas Pembunuh Wanita (Jogjakarta: FlashBooks, 2014), h. 73. 5 Rini Fitriani. Onkologi Sistem Reproduksi Manusia (Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 116. 6 Tri Wiji Lestari, dkk. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Berbasis Kompetensi (Jakarta: EGC, Frekuensi kejadian kanker serviks masih sangat tinggi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, kanker serviks merupakan jenis kanker keempat yang paling sering ditemukan pada wanita. Sebanyak 528.000 kasus baru dan 266.000 kematian di temukan di seluruh dunia dan lebih dari 85% berasal dari Negara berkembang termasuk Indonesia.

  Data dari GLOBOCAN (Global Burden Cancer) menunjukkan bahwa terdapat 20.928 kasus baru dan 9.928 kematian ditemukan di Indonesia pada tahun 2012. Beberapa rumah sakit di Indonesia melaporkan bahwa presentase kanker serviks naik menjadi 28% diantara semua kasus kanker wanita, mewakili 75% dari semua kanker ginekologi yang sebagian besar di diagnosis pada stadium lanjut.

  Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tercatat bahwa dari 24 kabupaten dengan 440 puskesmas, perempuan dengan usia 30-49 tahun sebanyak 180,821 jiwa dan yang melakukan pemeriksaan IVA hanya sebanyak 882 orang (0.49%) yang datang.

  Data yang diambil dari Puskesmas Jumpandang Baru, terdapat jumlah WUS yang datang berkunjung atau memeriksakan kesehatannya sejak bulan januari sampai maret sebanyak 1007 orang. Puskesmas Jumpandang Baru merupakan salah satu Puskesmas yang memberikan pelayanan program penanggulangan HIV. Jumlah orang yang melakukan test HIV di Puskesmas positif terkena HIV adalah di usia produktif yaitu umur 21-35 tahun sebanyak 74 orang. Dalam penelitian Orang’o dkk tahun 2016 tentang “Faktor yang terkait dengan penyerapan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk skrining kanker serviks di Kenya Barat

  ” yang menyatakan bahwa Wanita yang terinfeksi HIV dapat terkena kanker serviks 10-15 tahun lebih awal dari

  7 perempuan dengan HIV negatif.

  Deteksi dini sebaiknya dilakukan sejak Wanita Usia Subur (WUS) yaitu wanita yang telah menikah dan telah aktif melakukan hubungan seksual.

  Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya

  8 berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun (Suparyanto, 2011).

  Berdasarkan Hasil studi pendahuluan yang saya lakukan di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar dengan cara wawancara langsung kepada 10 wanita secara acak memperoleh hasil hanya 3 dari 10 wanita yang tahu tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test. Hal ini disebabkan berbagai faktor salah satu diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test.

  Kurangnya kesadaran wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini 7 kanker serviks masih sangat rendah. Hal ini terjadi karena adanya rasa malu

  Elkanah O Orang’o, dkk. “Factors Associated with Uptake of Visual Inspection with Acetic

Acid (VIA) for Cervical Cancer Screening in Western Kenya”, Plos One (Juni 2016), h. 2.

http://journals.plos.org/plosone/article/asset?id=10.1371/journal.pone.0157217.PDF. (Di akses 29 juni

2016). 8 Suparyanto. Wanita Usia Subur (2011). http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2011/10/wanita-

  untuk diperiksa, rasa takut akan kenyataan hasil pemeriksaan dan kurangnya informasi yang diterima mengenai IVA test.

  Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang

  Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test di Puskesmas Jumpandang Baru “.

  B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam peneliti an ini adalah “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam

  Asetat (IVA) Test di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar? “.

  C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar 2. Tujuan khusus a.

  Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pengertian Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

  b.

  Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang Tujuan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). c.

  Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang indikasi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

  d.

  Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang Kontraindikasi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

  e.

  Diketahuinya tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kelebihan dan kekurangan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

  D.

   Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah di dapatkan selama di bangku kuliah.

  b.

  Bagi institusi Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi di perpustakaan fakultas ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Alauddin Makassar.

  c.

  Bagi instansi Sebagai salah satu sumber informasi bagi pihak puskesmas Jumpandang Baru dalam pelaksanaan pemeriksaan IVA yang lebih efektif terutama tentang pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

3. Manfaat komunitas

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan masyarakat khususnya tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

  E. SISTEMATIKA PENULISAN

  Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat Penelitian E. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Tentang Tingkat Pengetahuan 1. Pengertian Tingkat Pengetahuan 2. Pengukuran Pengetahuan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan B.

   Tinjauan Teori Tentang Kanker Serviks 1.

  Pengertian Kanker Serviks 2. Tanda dan gejala kanker serviks 3. Penyebab kanker serviks 4. Faktor resiko terjadinya kanker serviks 5. Stadium kanker serviks 6. Pencegahan kanker serviks 7. Pengobatan kanker serviks C.

   Tinjauan Teori Tentang Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 1.

  Pengertian IVA (inspeksi visual asam asetat) 2. Manfaat IVA (inspeksi visual asam asetat) 3. Tujuan Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 4. Jadwal Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 5. Kategori Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 6. Indikasi Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 7. Kontraindikasi Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 8. Teknik Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) 9. Kelebihan dan kekurangan metode IVA (inspeksi visual asam asetat) 10.

  Keunggulan metode IVA (inspeksi visual asam asetat) dibandingkan

11. Orang-orang yang dirujuk untuk Tes IVA D.

   Kerangka Konsep E. Defenisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian 2. Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel 1. Populasi 2. Sampel 3. Besar Sampel D. Teknik Pengambilan Sampel E. Instrumen Penelitian F. Variabel Penelitian G. Metode Pengumpulan Data H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data I. Penyajian Data J. Etika Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP

BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Teori Tentang Tingkat Pengetahuan 1. Pengertian Tingkat Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil „tahu‟, dan ini terjadi setelah orang

  melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

  1 melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011: 147).

  Menurut Notoadmodjo (2011), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besarnya di bagi menjadi 6 tingkatan pengetahuan, yaitu : a.

  Tahu (know) Tau di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (trecall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.

  Oleh sebab itu, „tahu‟ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling 1 rendah.

  Soekidjo Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revisi. (Jakarta: Rineka b.

  Memahami (comprehension) Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

  c.

  Aplikasi (application) Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

  Aplikasi di sini dapat di artikan aplikasi atau penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagaian dalam konteks atau situasi yang lain.

  d.

  Analisis (analysis) Analsisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu srtuktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

  e.

  Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan unuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. f.

  Evaluasi (evaluation) Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian- penelitian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2. Pengukuran Pengetahuan

  Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan membagikan koesioner atau angket yang menayangkan tentang isi materi yang di ukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan. Sedangkan kualitas pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan skoring yaitu : a. : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 76 -

  Baik 100%

  b. : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 60 Cukup

  • – 75%

  c. : Bila subjek mampu menjawab dengan benar <60% Kurang

  2

  (Arikunto,2006: 344) Pertanyaan tertulis dapat berupa tes pilihan ganda (multiple choice

  test)

  yang terdiri atas suatu keterangan (stem) atau pemberitahuan tentang 2 suatu pengertian yang belum lengkap.Untuk melengkapi harus memilih

  Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, dari beberapa kemungkinan jawaban, alternative (options) yang di sediakan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

  Menurut Notoatmojo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: a.

  Pendidikan Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

  b.

  Informasi media massa Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

  impact)

  sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

  c.

  Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas d.

  Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu.

  e.

  Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

  f.

  Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya.

B. Tinjauan Teori Tentang Kanker Serviks 1.

  Pengertian Kanker serviks merupakan penyakit kanker pada perempuan yang menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker terutama di

  Negara berkembang. Diperkirakan dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang di seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di negara berkembang (Prawirohardjo, 2011: 294).

  3 3 Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. (Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono

  Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher Rahim atau pintu masuk ke daerah Rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan

  

4

Rahim (Rahmadhani, 2013: 76).

  Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari

  metaplasia epitel

  di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Hingga saat ini kanker serviks penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di Negara berkembang. Sesungguhnya penyakit ini dapat dicegah bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki (Bujawati,

  5 2012: 78).

  Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kanker serviks adalah tumor ganas primer pada wanita yang menyerang organ reproduksi wanita yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan

  mukosa kanalis servikalis atau bagian yang sempit di bagian bawah antara

  kemaluan wanita dan Rahim yang saat ini merupakan kanker penyebab kematian wanita terbanyak di dunia maupun di Indonesia.

  4 Rauly Rahmadhani. Problematika Kesehatan Wanita (Sebuah Panduan Praktis Bagi Kesehatan Wanita Muslim). (Makassar: Alauddin University Press, 2013), h. 76. 5 Emmy Bujawati. Penyakit Tidak Menular, Faktor Resiko dan Pencegahannya. (Makassar:

Gambar 2.1 : kanker serviks Sumber: www.kankerservik.com

  Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012.

  Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat (KEMENKES RI,

  6 2014).

6 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hilangkan mitos tentang kanker. 2014.

  

http://www.depkes.go.id/article/print/201407070001/hilangkan-mitos-tentang-kanker.html. (Di akses

  2. Tanda dan Gejala Kanker Serviks Tanda-tanda dini kanker serviks mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda-tanda dini yang tidak spesifik seperti sekret vagina yang agak berlebihan dan kadang-kadang di sertai dengan bercak perdarahan. Gejala umum yang sering terjadi berupa perdarahan pervaginam (pascasenggama, perdarahan di luar haid) dan keputihan (Prawirohardjo,

  7 2011: 296).

  Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu disarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) dan lain-

  8 lain (Maysaroh, 2012: 6).

  Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak: a.

  Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti 7 oleh adanya perdarahan.

  Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. (Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2011), h. 296. 8 Hanik Maysaroh. Kupas Tuntas Kanker Pada Perempuan & Penyembuhannya. (Jakarta: b.

  Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih.

  c.

  Sering merasakan sakit pada daerah pinggul.

Dokumen yang terkait

View of HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS TALISE

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER LEHER RAHIM DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN KANDRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

0 0 8

GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR (WUS) YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS KARANGANYAR

0 0 14

PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA MEDAN

0 0 11

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINDAKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO

0 1 16

1 GAMBARAN IBU YANG BELUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN CABAKAN SUMBERADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - GAMBARAN IBU YANG BELUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN CABAKAN SUMBER

0 0 13

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK PEMERIKSAAN TES INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS MANTRIJERON YOGYAKARTA

0 0 12

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

0 0 16

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEIKUTSERTAAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA PUS DI PUSKESMAS KOTAGEDE 2 KOTA YOGYAKARTA

0 0 11

ANALISIS KORELASI ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SKRINING KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN SKRINING KANKER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA KOTA SURA

0 0 10