KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI HORISONTAL PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI

  

KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI

HORISONTAL

PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI

( Studi Kasus : Database Perusahaan Departemen Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga

Berencana Kabupaten Sleman Yogyakarta )

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

  Program Studi Ilmu Komputer Oleh :

  Matilda Indah Kusumawaty NIM : 033124013

  PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

CONCEPT AND IMPLEMENTATION OF HORIZONTAL

FRAGMENTATION TO THE DISTRIBUTED DATABASE

SYSTEM

( Case Study : Department Of Labor, Population Resettlement and Family Planning

Enterprise Database Sleman Yogyakarta Regency )

  

THESIS

  Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain The Sarjana Sains Degree In Computer Science

  Oleh : Matilda Indah Kusumawaty

  NIM : 033124013 STUDY PROGRAM OF COMPUTER SCIENCE DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

  2008

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya/bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 3 April 2008 Penulis

  Matilda Indah Kusumawaty

  

PERSEMBAHAN

“Bahan ramuan yang pertama dalam percakapan adalah kebenaran, berikutnya akal sehat, ketiga humor yang baik, dan keempat ketajaman otak ” ( Sir William Temple)

“Dalam diam orang dapat berpikir tenang

dan ketenangan inilah yang dapat menguasai keadaan ” ( Pouw Kise An)

  • Senyuman adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal --

  Untuk yang tercinta,… Tuhan Yesus Kristus Bapak Sunardi, Ibu Detta, Kedua adikku Rio & Lauren Yulius C.Waskito

  

ABSTRAK

  Kompleksnya basis data perusahaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi membuat petugas kabupaten kesulitas membuat laporan berkala untuk Provinsi. Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi melalui skripsi ini, diharapkan akan mengatasi persoalan di atas, sehingga petugas kabupaten dapat menyelesaikan laporan berkalanya dengan cepat dan mudah.

  Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi ini menggunakan metodologi waterfall, yang tahap – tahapnya meliputi analysis, design, coding, testing dan maintenance. Penulis mengembangkan sistem sampai pada tahap testing. Hasil implementasi berupa sebuah sistem yang terdiri dari 2 subsistem, yaitu aplikasi kabupaten dan aplikasi provinsi. Implementasi menggunakan Visual Basic 2005, MySQL, dan Sqlyog. Berdasarkan angket yang disebarkan ke 15 responden, disimpulkan bahwa konsep dan implementasi ini bermanfaat bagi kabupaten dan provinsi, terutama untuk pembuatan laporan berkala dan pemantauan perkembangan perusahaan sewaktu-waktu. Konsep dan Implementasi ini juga mudah diterapkankan pada kabupaten dan provinsi.

  

ABSTRACT

  The complexity of the database in the Sleman Region Office of Social Labour and Family Planning in Yogyakarta Special Province causes some difficulties to make periodic reports for Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Those difficulties are caused by the usually used process was done manually by sending the hardcopy from Office of Sleman Region Social Labor and Family Planning to Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Moreover, the implementation of horizontal fragmentation on this shared database is random and not logically connected. The implementation of horizontal fragmentation on shared database within this thesis, hopefully, will help to solve the difficulties; therefore regional officers may finish their periodic reports quicker and easier.

  This implementation of horizontal fragmentation on shared database uses waterfall methodology consists of steps such as: analysis, design, coding, testing and maintenance. The researcher developed the system until testing phase. The results of the implementation are a system consists of 2 subsystem, regional application and province application. In this thesis, shared database system using horizontal fragmentation method was implemented by the help of Microsoft Visual Basic 2005, MySQL, and Sqlyog.

  Based on the poll on 15 respondents, it is concluded that this implementation is beneficial for region and province, especially for making periodic reports and the evaluation of company development at any time. This implementation is also easy to be applied in region or province.

KATA PENGANTAR

  Terima kasih kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemampuan dan pengetahuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Fakultas Sains dan Teknologi.

  Penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak dan melalui suatu proses yang tidak sebentar. Namun berkat dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus kepada :

  1. Ibu P. H Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku Kaprodi Ilmu Komputer FST.

  2. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing atas bimbingan, waktu dan saran yang diberikan.

  3. Sri Hartati Wijono,S.Si dan Bapak St. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom selaku dosen penguji.

  4. Bapak Z.Tukija, Ibu Linda dan eluruh dosen dan staff Fakutas Sains dan Teknologi yang telah membagikan pengetahuan, pengalaman, dan telah membantu selama proses persiapan maju pendadaran sampai dengan hari H pendadaran..

  5. Bapak M.Sulthoni W, S.T, Bapak Umar Sukarno, S.KM dan s taff kabupaten Sle ma n DI Y atas waktu yang diberikan untuk wawancara, menguji sistem serta mengisi kuisioner.

  6. Ibu Maria Oda Kartini yang selalu mendoakanku.

  7. Bpk Stefanus Sunardi dan Ibu Bernadette Siti Utami S.Pd, dan adik2ku Yohannes Rio Falmy dan Laurensius Ardi Putro yang selalu mendampingi, mendukung, mendoakan, dan menyakinkanku. Terima kasih untuk cinta kasih yang telah kurasakan.

  8. Bpk Y.Sudiyanta SE dan Ibu Dra Y.Tri Sunarti, Mas Mico yang selalu mendoakan dan mendukungku.

  9. Yulius Cahyo Waskito selaku teman dekatku ☺ ; thanks bro supportnya,.

  10. Bpk Bagas , Ibu Henky dan teman-teman kost Majuz (Gerry_Ina_Liz_Onenk, Phanney_Uci_Lilie_U-liz_Eli_Vicky_Vincent_Ari), makasih untuk semangat + kebersamaannya.

  11. Dodolz, Rinie, Fina, Udid, Tika, Inge, Itche Tyas Ndutz, Ntjip. Makasih atas senang-senangnya dan selalu ada buat aku, yang tak disangka-sangka selalu menghantui aku ☺ . Makasih atas kesan suka-dukanya.

  12. Komunitas San’t Egidio yang telah menjadi keluarga baruku.

  13. Hendy, Emil, Cumi, Merry, Nuri, Ocha, C-ska senengny seneng2 di Depiran☺ 14. Semua pihak dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih.

  Tiada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan skripsi ini. Masukan dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini menjadi kehormatan bagi penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, April 2008 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL …………………………….….……………............ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN …………………………….….………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………….....…............ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………...….............. vi ABSTRAK …………………………………………………..…................ vii

  

ABSTRACT …………………………………………………...…............... viii

  KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI …………………………………………………..…............. xii DAFTAR TABEL …………………………………………………..…...... xiv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………......... xvi

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……………………………………………...............

  1

  1.2 Rumusan Masalah …………………………...................................... 3

  1.3 Batasan Masalah …………………………………………................ 3

  1.4 Metodologi ……………………………………..........…….............. 4

  1.5 Tujuan dan Manfaat ………....……………………………………... 6 1.6 Sistematika Penulisan ……………………………………….............

  6 BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi …….........………............... 9

  2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi ……...........……............. 10

  2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi ……… 11

  3.2.3 Kamus Data ……………..................…...…………….............. 30

  4.1.1 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Provinsi DIY ............... 61

  4.1 Implementasi Komputer Server ……………………………………......61

  

BAB IV IMPLEMENTASI ………………................……………............. 61

  3.5 Perancangan Antar Muka …………............…..………….................. 49

  3.4 Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ................ 39

  3.3.2 Tabel Awal ………….....……………………........................... 37

  3.3.1 Diagram ER ………….....……………...…….......................... 33

  3.3 Perancangan Basis Data ……………………………….…................. 31

  3.2.2 Spasifikasi Proses …………………………………………….. 28

  2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi ………………………………. 13

  3.2.1 Diagram Arus Data …………............………………................ 26

  3.2 Perancangan Proses ………….…………………………………....... 25

  3.1.2 Analisa Kelayakan ……………………..........………........... 24

  3.1.1 Analisa Masalah …………………………………................... 23

  3.1 Analisa Sistem …………………………………………………........ 23

  BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

  2.3.2 Fragmentasi Horisontal ……………………………………… 17

  2.3.1 Fragmentasi Vertikal ………………………………………… 17

  2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi ..……………..……………. 15

  4.1.2 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman ..................................................................... 62

  4.2 Implementasi Komputer Klien …........................................................... 65

  4.2.1 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERTRANS Provinsi DIY .............................................................................. 65

  

BAB V KUISIONER …………………………………………..………… 80

  5.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 80

  5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner .............................................................. 81

  5.3 Form Kuisioner ..................................................................................... 81

  5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner ………….............…………..…….. . 89

  

BAB VI PENUTUP ……………………………………………................. 103

  6.1 Kesimpulan …………………………………………………………… 103

  6.2 Saran …………………………………………………………………... 103

  

DAFTAR PUSTAKA ……………………………..……………………... 104

LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertrans Provinsi

  DIY…………………………………………………………..…... 28

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakersos KB Kabupaten

  Sleman………………………………………..…………………... 29

Tabel 3.3 Tabel Kamus Data ……………………………………………….. 30Tabel 3.4 Tabel Keterangan field untuk tabel KETENAGAKERJAAN …… 35Tabel 3.5 Tabel LAPORAN ……………………………………...………… 37Tabel 3.6 Tabel PUNYA_ALAT ………………………………….………... 37Tabel 3.7 Tabel PUNYA_HUBKER …………………………….………..... 38Tabel 3.8 Tabel PUNYA_ORGANISASI ………………………………… . 38Tabel 3.9 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK …………………………………... 38Tabel 3.10 Tabel PUNYA_LIMBAH ……………………………………… 38Tabel 3.11 Tabel PUNYA_K3 ……………………………………………... 38Tabel 3.12 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN ………………………….. 38Tabel 3.13 Tabel PUNYA_DANA ……………………………………….... 39Tabel 3.14 Tabel PUNYA_ALAT

  1 …………………………………..….… 40

Tabel 3.15 Tabel PUNYA_ ALAT ……………………………………….. 41

  2 Tabel 3.16 Tabel PUNYA_HUBKER 1 …………………………………..… 41

Tabel 3.17 Tabel PUNYA_ HUBKER

  2 ……………………………………. 42

Tabel 3.18 Tabel PUNYA_ORGANISASI ……………………………..… 42

  1 Tabel 3.19 Tabel PUNYA_ ORGANISASI 2 ………………………………. 43

Tabel 3.20 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK …………………………………43

  1

Tabel 3.21 Tabel PUNYA_ JAMSOSTEK

  2 ……………………………….. 44

Tabel 3.22 Tabel PUNYA_LIMBAH

  1 …………………………………..… 45

Tabel 3.23 Tabel PUNYA_ LIMBAH

  2 …………………………………..... 45

Tabel 3.24 Tabel PUNYA_K3 …………………………………………… 46

  1 Tabel 3.25 Tabel PUNYA_ K3 2 ……………………………………….….. 46

Tabel 3.26 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN

  1 ……………………...… 47

Tabel 3.27 Tabel PUNYA_ KESEJAHTERAAN

  2 ……………………….. 47

Tabel 3.28 Tabel PUNYA_DANA

  1 ……………………………………..… 48

Tabel 3.29 Tabel PUNYA_ DANA ………………………………………. 48

  2 DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT ……………………………………..…14Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar table menggunakan link (Li) …………. 17Gambar 2.3 Ekspresi dari relasi antar table owner dan table member menggunakan link (Li) ………………………………………….. 22Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Nakertrans ………..............................24Gambar 3.2 DAD Level 0 ……………………………………..26Gambar 3.3 DAD Level 1 untuk Dinas Nakertrans Provinsi DIY …..………27Gambar 3.4 DAD Level 1 untuk Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman …28Gambar 3.2 ER Diagram …………………………………………………….33Gambar 3.4 Koneksi ke MySQL-Host ………………………...…………….63Gambar 4.2 Membuat database baru ………………………………………..63Gambar 4.3 Membuat table baru ……………………………..……………. 64Gambar 4.4 Form Login …………………………………………………….66Gambar 4.5 Form Utama……………………………………………….……67Gambar 4.6 Form Tentang ………………………………………………….67Gambar 4.7 Form Bantuan…… ………………………………………….....68Gambar 4.8 Form Profil Pembuat ……………………………………….….68Gambar 4.9 Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja lebih besar dari 24 orang……………………………………...69Gambar 4.10 Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi

  pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan

Gambar 4.11 Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,

  Paramedis……………………………………………………... 71

Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah ………………………… 72Gambar 4.13 Form data perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA,

  PMDN, dan swasta nasional ………………………………..… 73

Gambar 4.14 Form Login ……………………………………………….….74Gambar 4.15 Form Utama ………………………………………………… 75Gambar 4.16 Form Tentang ………………………….……………………. 75Gambar 4.17 Form Bantuan ……………………………….………………..74Gambar 4.15 Form Utama …………………………….…………………….75Gambar 4.16 Form Tentang …………...……………………………………75Gambar 4.17 Form Profil Pembuat ………………………………………….76Gambar 4.18 Form data perusahaan kecil dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja kurang dari 24 orang.........................................................77Gambar 4.19 Form data perusahaan yang harus melakukan daftar ulang bulan ini ..............................................................................................78Gambar 4.20 Form data perusahaan kecil yang sudah memenuhi tahun ini ..79Gambar 4.21 Form input data perusahaan .....................................................80

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Sistem basis data terdistribusi merupakan salah satu perkembangan sistem komputerisasi dalam bidang pengolahan data. Penyimpanan data transaksi dilakukan dalam basis data. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan penyimpanan data semakin bertambah besar dan pemrosesan data juga semakin kompleks. Masalah baru yang ditimbulkan adalah menurunnya kinerja komputer dalam hal pengelolaan basis data akibat beban basis data

  server yang juga semakin bertambah. Masalah yang lainnya adalah biaya

  pengiriman data agar dapat diakses dengan mudah juga semakin besar dan seringkali ada masalah muncul pesan gagal (overhead).

  Maka diperlukan cara yang tepat untuk memudahkan dalam pengaturan data supaya tetap dapat berjalan stabil dan dapat mengakses informasi tanpa mengalami penurunan kinerja komputer. Banyak organisasi yang mempunyai cabang di beberapa lokasi telah mengalihkan sistem pengolahan data terpusat mereka ke sistem basis data terdistribusi. Perbedaan utama antara sistem basis data terpusat (centralized) dan sistem basis data terdistribusi (distributed) adalah data pada sistem basis data terpusat database berada pada satu lokasi dan semua transaksi dilakukan di komputer pusat sedangkan data pada sistem basis data terdistribusi database berada pada beberapa lokasi dan masing- masing lokasi mempunyai tanggung jawab dan kendali lokal untuk datanya. Data perusahaan dan kesejahteraan pegawainya merupakan salah satu contoh permasalahan dalam pemerintahan yang memerlukan penyimpanan data yang besar. Penyimpanan data perusahaan ini sangatlah penting sebagai ukuran kemajuan suatu negara karena data perusahaan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas dari departemen-departemen dalam pemerintahan misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di perusahaan dalam suatu negara.

  Setiap bulannya seksi Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan atau Bangwas KK yang bertempat di Dinas Nakesos dan KB Kabupaten Sleman harus membuat laporan yang diperlukan, yaitu laporan mengenai data perusahaan besar untuk memantau perkembangannya. Laporan akan dikirim ke Dinas Nakertrans provinsi sebagaimana dilakukan selama ini. Yaitu melalui proses manual dengan mengirimkan hardcopy ke Dinas Nakersos dan KB Kabupaten Sleman. Data perusahaan dan kesejahteraan yang besar diakses oleh beberapa bagian yang tersebar di beberapa lokasi. Untuk itu diperlukan penyimpanan database perusahaan dan kesejahteraan pegawai di beberapa lokasi menggunakan sistem basis data terdistribusi yang merupakan cara untuk mendistribusikan basis data yang berelasi secara logis pada beberapa lokasi secara terpisah dengan menggunakan jaringan komputer menggunakan metode fragmentasi horisontal.

  Pada tugas akhir ini penulis akan melakukan pendistribusian data perusahaan dengan metode fragmentasi horisontal untuk database perusahaan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial dan KB Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Data perusahaan yang digunakan adalah data Januari 1994 sampai dengan April 2007. Jumlah data yang tersimpan di database perusahaan adalah 747. Data akan difragmen dan dialokasikan di dua tempat. Tempat pertama yaitu Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB Kabupaten Sleman, merupakan data perusahaan kecil dengan jumlah pegawai kurang dari 25 orang berisi 462 perusahaan. Dan di tempat kedua, yaitu Dinas Nakertrans provinsi, merupakan data perusahaan besar dengan jumlah pegawai 25 orang atau lebih, berisi 285 perusahaan. Hal ini dikarenakan lokasi Dinas Nakertrans provinsi lebih sering menggunakan data perusahaan besar untuk memantau perkembangan perusahaan-perusahaan di suatu daerah. Dengan digunakannya metode fragmentasi horisontal dalam implementasi sistem basis data terdistribusi diharapkan dapat mengatasi masalah biaya pengiriman data yang cukup besar dan overhead ( muncul pesan gagal ).

  1.2 Rumusan Masalah

  Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam skripsi ini adalah bagaimana menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan basis data perusahaan di departemen tenaga kerja?

  1.3 Batasan Masalah

  Aplikasi sistem basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal data perusahaan departemen tenaga kerja ini dibuat ini dengan batasan masalah sebagai berikut:

  1. Skripsi ini hanya akan membahas tentang pendistribusian basis data perusahaan dan tidak membahas tentang jaringan komputer secara detail.

  2. Akan disimulasikan dengan menggunakan 2 komputer server dan komputer klien.

  3. Basis data dianggap statis tidak mengalami manipulasi data, manipulasi basis data dianggap dilakukan oleh server lain.

  4. Tahapan implementasi sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal ini hanya akan menyelesaikan sampai dengan metode waterfall yang ke empat, yaitu uji coba, tanpa tahapan perawatan.

  5. Tidak mengukur biaya transportasi data (cost).

1.4 Metodologi

  Metode pengimplementasian sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode waterfall, yaitu :

  a) Analisis Dalam tahap ini penulis mempersiapkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melakukan wawancara dengan petugas pemerintahan serta dasar-dasar teori yang mendukung dalam implementasi sistem basis data terdistribusi ini.

  b) Perancangan

  Merupakan langkah multi proses yang memusatkan kerja pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, prosedur detail dan karakteristik antarmuka, agar dalam pelaksanaan sistem implementasi basis data terdistribusi tepat sasaran.

  Dalam tahap ini penulis mempersiapkan basis data yang hendak digunakan, serta mempersiapkan koneksi server dan client agar dapat terjadi pengendalian akses oleh user.

  c) Implementasi Hasil rancangan fragmentasi basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh mesin, dengan Visual Basic 2005 sebagai bahasa pemrograman , MySql sebagai server, dan pengolahan basis data dengan Sqlyog.

  d) Uji Coba Menguji apakah hasil sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan apakah aplikasi sebagai implementasi sudah cukup efektif untuk digunakan.

  e) Perawatan Melakukan beberapa langkah untuk perawatan aplikasi implementasi antara lain perbaikan error dan bug , memulihkan sistem dari kerusakan yang mungkin terjadi saat sistem crash, membantu kesulitan yang dialami pemakai, dan meningkatkan kerja sistem agar dapat lebih memenuhi kebutuhan.

  1.5 Tujuan

  Tujuan penulis untuk penulisan skripsi ini skripsi ini adalah menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan database perusahaan di departemen tenaga kerja.

  1.6 Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :

  1. Bab I.Pendahuluan Bab Pendahuluan berisi latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, tujuan, dan sistematika penulisan.

2. Bab II.Landasan Teori

  Bab Landasan Teori akan membahas dasar teori dari sistem yang dikembangkan, meliputi :

  2.1 Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi Membahas pengertian sistem basis data terdistribusi dan ciri-ciri sistem basis data terdistribusi.

  2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi Membahas tentang model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi dan arsitektur sistem basis data terdistribusi berdasarkan fungsi.

  2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi

3. Bab III.Analisa dan Perancangan

  Bab Analisa dan Perancangan akan membahas analisa sistem dan proses, perancangan basis data, perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB, dan perancangan antar muka yang meliputi :

  3.1 Analisa Sistem Meliputi analisa masalah, gambaran umum sistem dan analisa kebutuhan.

  3.2 Perancangan Proses Membahas tentang perancangan proses dengan diagram arus data.

  3.3 Perancangan Basis Data Membahas tentang perancangan basis data yang digambarkan dalam diagram ER dan tabel-tabel awal sebelum proeses fragmentasi.

  3.4 Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB Meliputi proses fragmentasi tabel-tabel awal untuk Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB.

  3.5 Perancangan Antar Muka Meliputi rancangan user interface kedua klien.

  4. Bab IV.Implementasi

  Bab Implementasi berisi implementasi untuk komputer server dan komputer klien.

  5. Bab V.Kuisioner Bab Kuisioner akan membahas analisa kuisioner yang meliputi :

  5.1 Metode Pengumpulan Data Meliputi beberapa teknik yang digunakan untuk pengumpulan data.

  5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner Meliputi responden yang menjadi sasaran penyebaran kuisioner.

  5.3 Form Kuisioner Berisi form kuisioner yang dibuat oleh penulis untuk responden.

  5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner Meliputi analisa dari hasil pengisian kuisioner oleh responden.

  6. Bab VI.Penutup Bab Penutup berisi kesimpulan dan beberapa saran dari sistem yang dikembangkan berdasarkan penulis.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi

  Basis data terdistribusi adalah sekumpulan basis data yang saling terhubung secara logical dan secara fisik terdistribusi pada berbagai tempat melalui jaringan komputer [ Mc Fadden,1994 ].

  Sistem basis data terdistribusi menggunakan software yang mengelola basis data terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi tersebut transparent di hadapan user.

  Sistem basis data terdistribusi dihubungkan oleh sebuah jaringan komputer untuk memungkinkan antar lokasi dapat saling berbagi data dan informasi yang diambil dari data pada satu basis data.

  Sistem basis data terdistribusi terdiri dari himpunan basis data dan datanya disimpan dalam beberapa komputer, di mana masing-masing dapat mengakses dan mengeksekusi transaksi data dan transaksi pada sebuah lokasi atau beberapa lokasi. Lokasi-lokasi tersebut harus dapat saling bekerjasama, berbagi data dan informasi sehingga seorang pemakai pada lokasi mana saja dapat mengakses di mana saja dan seolah-olah semua datanya disimpan di lokasi pemakai tersebut. Beberapa ciri sistem basis data terdistribusi adalah:

  a) Data disimpan pada sejumlah tempat, setiap tempat secara logic terdiri dari processor tunggal. b) Processor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer.

  c) Sistem basis data terdistribusi bukan sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat, tetapi sebuah database pada berbagai tempat.

  d) Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut, dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.

2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi

  Basis data akan didistribusikan di dua lokasi. Lokasi pertama adalah Depakertrans Provinsi DIY dengan jumlah tenaga kerja 25 orang atau lebih. Dan lokasi kedua adalah Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman. Dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 25 orang. Dibawah ini merupakan contoh gambar arsitektur sistem basis data terdistribusi dengan

  database yang tersebar di beberapa lokasi dan data memiliki beberapa fitur

  atau aplikasi yang mengikat bersama. Dimana dapat dibangun aplikasi lokal yang tidak membutuhkan data dari lokasi yang lain. Atau dapat dibangun aplikasi global yang memerlukan data dari lokasi yang lain melalui jaringan komputer :

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT

  2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi 1) Autonomy, merujuk pada kontrol distribusi.

  Mengindikasikan tingkat individual sistem manajemen basis data dapat beroperasi secara bebas misalnya kemampuan sistem komponen dapat bertukar informasi, melakukan transaksi, dan kemampuan memodifikasi komponen yang lain.

  Menawarkan tiga alternatif sistem, diantaranya adalah :

  a) Tight Integration Image tunggal dari keseluruhan database tersedia untuk

  semua user yang ingin berbagi informasi yang terdapat pada banyak database. User hanya melihat data secara

  logical tersimpan pada satu database pada satu tempat.

  b) Semi otonom Sistem basis data terdistribusi dapat beroperasi secara indepenen tetapi akan bekerja secara bersama untuk membuat lokal data dapat dipakai bersama-sama. c) Isolasi Total Satu sistem memiliki satu sistem basis data terdistribusi dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem basis data terdistribusi yang lain. 2) Distribution, distribusi merujuk ke data ; kebalikan dari

  autonomy

  Menawarkan dua alternatif sistem, diantaranya adalah :

  a) Distribusi client / server Berkonsentrasi pada tugas server dan client. Server berkewajiban mengatur data, sedangkan client memusatkan perhatian pada penyediaan lingkungan aplikasi termasuk di dalamnya user interface.

  b) Distribusi peer-to-peer (full distribusi) Tidak ada perbedaan antara mesin client dan mesin

  server. Setiap mesin mempunyai fungsi sistem basis data

  terdistribusi utuh dan dapat berkomunikasi dengan mesin yang lain untuk mengeksekusi kueri dan transaksi.

  3) Heterogenity Heterogen bisa terjadi pada hardware atau pada sebagian protokol jaringan atau perbedaan pengelola data. Terjadi karena adanya berbagai form dalam sistem distribusi, juga mengakibatkan berbagai variasi manajemen data.

  2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi 1) Client – Server Sytem

  Memiliki satu atau lebih client proses dan satu atau lebih server proses. Client proses dapat mengirimkan sebuah kueri ke beberapa server proses. Client bertanggung jawab untuk mengatur data dan mengeksekusi transaksi.

  Arsitektur ini sangat popular karena beberapa alasan di bawah ini : a) Sederhana dalam implementasi karena adanya pemisahan fungsi dan pemusatan server.

  b) Mesin server yang mahal menjadi tidak sia-sia karena

  client mesin yang murah dapat mengoptimalkan kerja server.

  c) User lebih familiar menjalankan antar muka grafis pada mesin client, dibandingkan pada mesin server.

  2) Collaborating System Arsitektur client-server tidak dapat mengirimkan sebuah kueri tunggal untuk dikerjakan oleh beberapa server, hal ini disebabkan client proses harus dapat memecah sebuah kueri menjadi beberapa subkueri untuk dieksekusi pada beberapa lokasi dan kemudian menggabungkan potongan jawaban ke subkueri yang lain. Hal ini mengakibatkan client proses mengerjakan pekerjaan yang sangat kompleks sehingga tidak dapat dibedakan dengan server proses.

  Kesulitan ini dapat diatasi dengan collaborating system yang memungkinkan untuk memiliki beberapa server database dan setiap server proses dapat menjalankan transaksi menggunakan data lokal kemudian secara bersama-sama mengeksekusi transaksi yang melibatkan banyak server.

  Ketika sebuah server menerima kueri yang membutuhkan akses data pada lain server, maka server akan membangkitkan subkueri yang sesuai untuk dieksekusi oleh server yang lain dan kemudian mengambil hasil kueri tersebut untuk digunakan sebagai data agar dapat menghasilkan hasil akhir yang diminta kueri awal. Dan perlu diperhatikan juga biaya komunikasi jaringan. 3) Middleware System

  Arsitektur ini memungkinkan kueri tunggal untuk dikerjakan oleh banyak server, tetapi tidak perlu semua server

  database dapat melakukan strategi eksekusi kueri pada benyak server.

  Ide ini muncul karena hanya ada satu server database yang dapat mengatur kueri dan transaksi pada banyak server, tetapi

  server yang lain hanya dapat menangani kueri lokal dan

  transaksi lokal. Di sini ada server khusus yang memiliki

  software untuk mengkoordinasikan kueri dan transaksi untuk

  beberapa server database lainnya. Software ini disebut

  middleware. Pada sisi middleware akan dapat melakukan

  eksekusi join dan operator relasi lain yang diperoleh dari server lain, tetapi server ini tidak mengatur data sendiri.

2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi

  Perancangan basis data terdistribusi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu replikasi, fragmentasi, dan alokasi. Masing-masing cara mempunyai tujuan yang sama yaitu mendistribusikan basis data. Perbedaannya terletak pada proses pendistribusiannya. Replikasi merupakan penduplikasian atau pengkopian basis data di dua atau lebih lokasi server basis data yang berbeda. Sedangkan fragmentasi adalah relasi beberapa basis data yang sudah terpecah menjadi beberapa bagian dimana masing-masing basis data yang tersimpan di tempat yang berbeda-beda [H.F Korth dan Silberschatz Ambraham,1986]. Ada dua macam strategi dasar fragmentasi yaitu fragmentasi horisontal dan fragmentasi vertikal. Sedangkan alokasi adalah penempatan data di suatu tempat.

  Setelah menentukan fragmentasi data baik secara vertikal maupun secara horisontal, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah alokasi fragmen data tersebut. Dalam menentukan alokasi, diandaikan sudah dimiliki fragmen, lokasi, dan aplikasi dan akan ditentukan distribusi fragmen pada lokasi yang paling optimal. Ukuran optimal yang digunakan adalah :

  a) Biaya paling minimal Yaitu biaya penyimpanan fragmen, biaya pada lokasi, biaya kueri fragmen pada setiap lokasi, biaya update fragmen pada tiap lokasi, dan biaya komunikasi data.

  b) Unjuk kerja Yaitu meminimalkan waktu respon dan memaksimalkan keluaran dari sistem.

  c) Constrains

  Yaitu kendala yang tergantung pada penyimpanan dan pemrosesan di setiap lokasi.

  Strategi Desain yang digunakan : Dalam desain proses sistem terdistribusi, yang akan dilakukan adalah menentukan penempatan data dan program pada jaringan komputer.

  Ada dua strategi desain yang utama untuk membangun sistem basis data terdistribusi, yaitu Top Down dan Bottom Up. Strategi desain yang digunakan adalah dengan strategi Top Down, strategi ini untuk mendistribusikan relasi atau basis data ke beberapa lokasi dalam sistem basis data terdistribusi dan untuk mendesain sistem terdistribusi. Strategi Bottom Up tidak digunakan oleh penulis karena strategi ini dilakukan jika sudah ada basis data yang didistribusikan di beberapa lokasi.

  Strategi dasar fragmentasi adalah fragmentasi horisontal dan fragmentasi vertikal.

  2.3.1 Fragmentasi Vertikal Fragmentasi vertikal dari tabel R adalah proses untuk mendapatkan fragmen dari R1, R2, ..., Rn dimana memuat subset dari atribut R dan

  primary key R [Otzu,1999].

  2.3.2 Fragmentasi Horisontal Fragmentasi horisontal memiliki subset tuples dari relasi.

  Perancangan kebutuhan data konsep dan implementasi sistem basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal, dibuat dengan memenuhi dua syarat informasi fragmentasi horisontal, yaitu :

2.3.2.1 Database Information

2.3.2.1.1 Relationship

  2.3.2.1.2 Cardinality PAY title, L EMP eno, ename,

Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar tabel menggunakan link (Li)

  Dengan memberikan link L pada gambar , fungsi owner

  1

  dan member bernilai :

  owner (L ) = PAY

  1 member (L 1 ) = EMP

3.1.2 Application Information

  Informasi kualitatif dari aplikasi paling mendasar adalah

  predicate yang digunakan dalam kueri yang merupakan ekspresi boolean.

  3.1.3 Simple predicates Untuk relasi R[A 1, A 2 , A 3, ... , A n ], maka simple predicate P j adalah

  P j : Ai i adalah atribut, Ө Value. Dimana A Ө ∈ { = , ≤, ≥, ≠, <, > }

  adalah operasi pembanding, dan Value adalah nilai domain. Untuk relasi R didefinisikan P r = { p

  

1 , p

2 , p 3 , ..., p m }]

  Contoh : Jika Pr’ : (p p ), dimana :

  1,

  2

  p