PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

  

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda Kuningan

Jl. Ir. H. Juanda No 207 Kuningan, Jawa Barat

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  Eli Yulianti NIM : 041334041

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Persembahan Tuhan Yesus, Bunda M aria yang Selalu v M elindungi $M embant u dalam kesulit an.

  Orang t ua Ayah (Alm) dan I buku v

  K akakku (A Nano, Teh Ari, Teh Nina, v

  M as Eri, A Baban, Teh Tat i, A Felix) Adikku (ded e Siska) dan keponakanku (Aimee) v

  The specia l one , Paulus Didi M ardia v

  Almamaterku U niversitas Sanata Dharma v

  Yogyakarta Semua orang yang kuncintai dan mencintai v aku sepenuh hati

  M otto H idup memerlukan pengorbanan.

  Pengorbanan memerlukaahagiaan.

  Tiada Perdamaian tanpa keadilan. Tiada Keadilan tanpa pengampunan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 Juli 2008 Eli Yulianti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPETINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Eli Yulianti Nomor Mahasiswa : 041334041

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Juli 2008 Yang menyatakan Eli Yulianti

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan kertebatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN”.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada: 1.

  Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.

  2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

  3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

  4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Bapak S Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  7. Direktur, Seketaris, Bagian Personalia RS. Bethesda Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin untuk penelitian dan memberikan data-data penulis butuhkan.

  8. Direktur, Bagian Personalia RS. Juanda Kuningan yang telah memberi ijin penlitian dan memberikan data-data penulis butuhkan.

  9. Kepada perawat bagian “IV, Canna, C, F” Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah bersedia mengisi kuesioner.

  10. Kepada semua perawat Rumah Sakit Juanda Kuningan yang telah bersedia mengisi kuesioner.

  11. Bapak (Alm) dan Ibuku tercinta, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil kepada Puterimu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  12. Kakakku tersayang “A. Nano, Teh Ari, C. Nina, Mas Eri, A. Baban, C. Tati,

  A. Felix terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil kepada Adikmu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  13. Adikuku tersayang “ Dede Siska” dan keponakanku “Aimee” yang telah memberi hiburan dan semangatnya.

  14. A. Didi tersayang, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  15. Rm. Dani Sanusi. OSC terima kasih atas semangat, bantuan, dan doa dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  16. Tantri, Evi, Sr. Felix, Cipuy, Mas Iwan terima kasih atas perhatian, dorongan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

  17. Teman-teman PAK’04 yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih yang telah membatu dan support dalam kelancaran studi ini dan skripsi ini.

  18. Anak kos “Bromo“ Bulan, Lusti, Wrin, Tesa, Yeni, Oca, Lia, Mida, Uun, Yayu, Tami, Mba Ulfa and Ibu Bapak kos Bromo 6, terima kasih atas support dan bantuan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini. Khusus bagi Oca yang imut makasih atas pinjaman komputernya and Mba Ulfa terima kasih atas bantuan memberikan masukan skripsinya.

  19. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran, dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak.

  Yogyakarta, 12 Juli 2008 Eli Yulianti

  

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA

KARYAWAN

  Studi Kasus : Rumah Sakit Juanda Kuningan Jl. Ir. H. Juanda No 207 Kuningan, Jawa Barat

  Eli Yulianti Universitas Sanata Dharma

  2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan; (2) pengaruh lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karyawan; (3) pengaruh lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karaywan.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada Rumah Sakit Juanda Kuningan, Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian perawat Rumah Sakit Juanda Kuningan yang berjumlah 50 responden. Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan

  

purposive sampling . Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi

linier sederhana dan regresi linier ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif lingkungan kerja h i t u n g t a b e l fisik terhadap kepuasan kerja karyawan (t = 5,404 > t = 2,011); (2) ada pengaruh positif lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karyawan (nilai h i t u n g t a b e l t = 7,928 > t = 2,011); (3) ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik dan h i t u n g t a b e l lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karyawan (F = 6,914 < F

  = 3,195).

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK ENVIRONMENT TOWARD

WORK SATISFACTION OF THE EMPLOYEES

  A Case Study on “Juanda Kuningan” Hospital

  

Jl. Ir. H. Juanda No 207 Kuningan, West Java

  Eli Yulianti Universitas Sanata Dharma

  2008 This research was aimed to find out : (1) the influence of physical work environment toward work satifisfaction of employees; (2) the influence of psychological work environment toward work satifisfaction of employees; (3) the influence of physical and psychological work environment taken together toward work satifisfaction of employees.

  The research was a case study conducted at “Juanda Kuningan” Hospital, West Java. The population of this research was 50 nurses. The data collecting technique was questionnaire. The technique of samples taking was

  

purposive sampling technique. The technique of data analyzis used was simple

liniear regresion and multiple liniear regresion.

  The results of this research shows that (1) there is positive influence of c o u n t

  (

  physical work environment toward work satifisfaction of employees. t = t a b l e 5,404 > t = 2,011); (2) there is positive influence of psychological work c o u n t t a b l e

  (

  environme nt toward work satifisfaction of employees. t = 7,928 > t = 2,011); (3) there is positive influence of physical and psychological work c o u n t environment taken together toward work satifisfaction of employees. ( F = t a b l e 6,914 > t = 3,195).

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii PERSEMBAHAN .......................................................................................... iv MOTTO ......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA ..................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... xi ABSTRAC ..................................................................................................... xii DAFTAR ISI.................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................ 1 B. Batasan Masalah ............................................................................. 4 C. Rumusan Masalah........................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

  Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik………………………………………………….. 7

  1. Pengertian Kepuasan Kerja ......................................................... 7

  2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja..................................................... 8

  3. Gejala-gejala Ketidakpuasan Kerja............................................. 11

  4. Manfaat Kepuasan Kerja............................................................. 12

  5. Lingkungan Kerja ....................................................................... 13 B. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

  Karyawan…………………………………………………………. 21 C.

  Hipotesis.......................................................................................... 23

  Bab III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................ 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 24 C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................... 25 D. Populasi dan Sampel....................................................................... 25 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................... 25 F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 29 G. Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 29 H. Teknik Analisis Data....................................................................... 34 Bab IV GAMBARAN UMUM A. Latar Belakang ................................................................................ 42 B. Keadaan Fisik Bangunan ................................................................ 44

  C. Fasilitas dan Pelayana n ................................................................... 45

  D. Pelayanan Non Medis ..................................................................... 48

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data.................................................................................... 51

  1. Deskripsi Responden .................................................................... 51

  2. Deskripsi Variabel Penelitian....................................................... 53 B. Uji Prasyarat....................................................................................... 55

  1. Uji normalitas ........................................................................ 55

  2. Uji Linieritas ........................................................................ 56

  3. Uji Multikolinieritas...................................................................... 57

  4. Uji Heteroskedastisitas.................................................................. 58 C. Analisi Data........................................................................................ 59 D.

  Pembahasan........................................................................................ 64

  BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ 69 B. Keterbatasan....................................................................................... 70 C. Saran ................................................................................................ 71 Daftar Pustaka ................................................................................................ 73 Lampiran

  

D A F T A R T A B E L

  Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja ............................26Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Bebas..................................................27Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Kerja ...............................28Tabel 3.4 Skala Pengukuran Variabel Terikat ...............................................28Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik .........30Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja Psikis .......31Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Kerja .....................31Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas ...........................................................33Tabel 3.9 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian .....................................33 Tabel 5.1 Tabel Pengelompokan Berdasarkan Usia ......................................

  51 Tabel 5.2 Tabel Pengelompokan Berdasarkan Jenis Kelamin .......................52

Tabel 5.3 Tabel Pengelompokan Berdasarkan Status Perkawinan.................52Tabel 5.4 Interpretasi Penilaian Variabel Lingkungan Kerja Fisik ................53Tabel 5.5 Interpretasi Penilaian Variabel Lingkungan Kerja Psikis ...............54Tabel 5.6 Interpretasi Penilaian Variabel Kepuasan Kerja .............................54Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas Data ...................................................56Tabel 5.8 Hasil Pengujian Linieritas Data ......................................................57Tabel 5.9 Hasil Pengujian Multikolinieritas Correlations .............................57Tabel 5.10 Hasil Pengujian Multikolinieritas Cofficient .................................57Tabel 5.11 Hasil Pengujian Heteroskedasitisitas .............................................58

  

D A F T A R L A M P I R A N

  Halaman Lampiran 1 Kuesioner.....................................................................................75 Lampiran 2 Data Tabulasi Mentah..................................................................81 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................85 Lampiran 4 Data Tabulasi...............................................................................91 Lampiran 5 Deskripsi Responden...................................................................96 Lampiran 6 Deskripsi Variabel Penelitian......................................................97 Lampiran 7 Perhitungan PAP II......................................................................100 Lampiran 8 Uji Prasyarat ................................................................................101 Lampiran 9 Uji Hipotesis ................................................................................105 Lampiran 10 Tabel r, Tabel T, Tabel F.............................................................114 Lampiran 11 Surat Ijin Penelitain .....................................................................120

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia merupakan faktor

  produksi yang penting, mengingat bahwa pendayagunaan faktor produksi lain sepenuhnya dilakukan oleh manusia. Manusia merupakan individu yang unik yang memiliki perbedaan satu sama lain serta dapat berinteraksi dengan berbagai cara. Oleh karena itu manusia perlu dikelola dan dikoordinasikan dengan baik agar dapat bekerjasama sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan organisasi.

  Dewasa ini, perusahaan tidak dapat menganggap bahwa sumber daya manusia sebagai alat pencapaian tujuan semata. Perusahaan juga harus dapat memberi perhatian pada kebutuhan, keinginan, dan harapan dari tenaga kerja terhadap pekerjaan yang mereka geluti. Adanya kesesuaian antara harapan yang diinginkan oleh karyawan dengan kenyataan yang ada dapat memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan. Dalam melaksanakan pekerjaan sehari- hari, karyawan merasa perlu mendapatkan faktor pendukung yang mampu memberikan kepuasan sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan sehari- hari dengan baik. Salah satu faktor pendukung itu adalah lingkungan kerja.

  Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja yang tidak kondusif dapat menimbulkan efek-efek negatif seperti semangat kerja yang rendah, tingkat absensi yang tinggi, tingkat kesalahan dalam melakukan pekerjaan yang tinggi, turn over yang tinggi dan lain sebagainya. Hal- hal ini jelaslah harus dihindari karena tidak menguntungkan perusahaan. Dengan terjadinya kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja diharapkan karyawan dapat lebih kooperatif dalam mencapai tujuan perusahaan.

  Perusahaan memerlukan karyawan yang dapat mendukung tujuan yang ingin dicapai organisasi, maka perusahaan dapat memperoleh karyawan yang diharapkan melalui proses seleksi. Perusahaan memberikan pelatihan supaya performance karyawan terhadap pekerjaannya meningkat dan mampu melakukan aktivitas-aktivitas perusahaan yang akan mendukung tercapainya tujuan. Namun demikian tanpa suatu kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan menyenangkan semua hal itu akan sia-sia.

  Masalah lingkungan kerja ini penting untuk diperhatikan karena setiap karyawan menghadapi kondisi dan suasana lingkungan kerja setiap hari dan akan mempengaruhi hasil kerja mereka setiap hari. Kepuasan kerja seorang karyawan pada dasarnya tergantung pada kondisi kerja yang mendukung misalnya : pertukaran udara, penerangan, kebersihan, keamanan, hubungan baik antar sesama karyawan dan dapat pula bekerjasama antar pekerja dengan pimpinan perusahaan. Kondisi lingkungan kerja sangat mempengaruhi kreativitas kerja karyawan. Apabila lingkungan kerja baik maka dapat meningkatkan kreativitas kerja karyawan sehingga diharapkan kepuasan kerja karyawan dapat tercapai.

  Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam pekerjaannya, tentu dia akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas kerja karyawan akan mengalami peningkatan secara optimal.

  Menurut Robbins (2001: 24) kepuasan kerja adalah sikap umum seorang pegawai terhadap pekerjaannya; yaitu selisih antara banyak ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

  Kebijakan dalam mengukur kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pokok berhasilnya perusahaan untuk mempertahankan kondisi perusahaannya.

  Mengingat pentingnya kepuasan kerja bagi kelangsungan jalannya perusahaan, maka perusahaan selalu memperhatikan lingkungan kerja karyawannya. Oleh kerena itu, manajemen wajib memotivasi para karyawannya dengan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan para karyawan sehingga kepuasan kerja dapat tercapai. Kepuasan kerja para karyawan itu nampak dalam sikap karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Indriasari (2005) menemukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja para karyawan.

  Salah satu studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada sebuah rumah sakit yang minim fasilitas dan dengan pola kepemimpinan individualistik menunjukkan terjadinya relasi non-harmonis antar pimpinan dan karyawan.

  Hal tersebut terjadi lebih dikarenakan kurangnya dialog (komunikasi dua arah yang sehat) antara pimpinan dan karyawan, sehingga pola yang diterapkan lebih merupakan instruksi daripada bentuk partisipatori. Lingkungan kerja seperti di atas sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

  Karyawan”.

B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada hal sebagai berikut.

1. Lingkungan kerja fisik adalah dalam hal pewarnaan, kebersihan, penerangan, ventilasi, keamanan, teknologi, peralatan kerja, dan suara.

  2. Lingkungan kerja psikis adalah hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja dan otonomi dalam merencanakan dan menjalankan pekerjaan.

  3. Kepuasan kerja karyawan adalah kepuasan kerja dalam lingkungan kerja fisik dan psikis dengan kondisi kerja yang mendukung serta sikap individu dalam organisasi.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang masalah yang sudah dijelaskan maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut

  1. Apakah lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

  2. Apakah lingkungan kerja psikis berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

  3. Apakah lingkungan kerja fisik dan psikis berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

  D. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan.

  2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karyawan.

  3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan psikis terhadap kepuasan kerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Perusahaan/Instansi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukkan bagi perusahaan atau instansi, khususnya bagian sumber kepuasan kerja karyawan.

  2. Bagi Universitas Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan sumbangan kepustakaan untuk Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bagi Penulis Diharapkan melalui penelitian ini, penulis dapat menerapkan teori- teori yang telah diperoleh selama kuliah, sekaligus mendapatkan tambahan pengetahuan serta informasi dalam mempelajari dan mengatasi masalah- masalah yang ada dalam perusahaan sehubungan dengan penciptaan kepuasan kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik

1. Pengertian Kepuasan Kerja

  Kepuasan kerja merupakan hal penting yang harus dimiliki seseorang dalam bekerja. Kepuasan kerja memiliki sifat dinamis. Artinya, bahwa rasa puas itu bukan keadaan yang tetap karena dapat dipengaruhi dan dapat diubah oleh kekuatan-kekuatan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Kepuasan kerja dapat menurun secepat kepuasan kerja itu timbul sehingga hal ini mengharuskan para pemimpin perusahaan untuk lebih memperhatikannya.

  Menurut Robbins (1993:177) kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Dia juga menekankan bahwa seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaan cenderung mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaannya.

  Sedangkan Spector (1996:214) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang menggambarkan perasaan seseorang terhadap keseluruhan pekerjaan mereka dan juga berbagai aspek pekerjaan tersebut.

  Sementara Anoraga (1992:81) memandang bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaannya, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.

  Dari ketiga pengertian para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif yang dimiliki seorang karyawan terhadap pekerjaan dan pelbagai kondisi kerja yang terkait. Hal ini merupakan hasil dari terpenuhinya pelbagai kebutuhan dalam pekerjaan.

  Secara umum kepuasan kerja adalah cara seorang karyawan merasakan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap- sikap terhadap pekerjaan yang dirasakan pada aspek-aspek pekerjaannya. Kepuasan muncul bila keuntungan yang dirasakan dari pekerjaannya melampaui biaya marginal yang dikeluarkan oleh karyawan tersebut dianggap cukup memadai.

2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

  Faktor-faktor kepuasan kerja menurut Anoraga (1992:182) dikemukakan sebagai berikut.

  a. Faktor finansial yaitu terpenuhi keinginan karyawan terhadap finansial yang diterima untuk memenuhi kebutuhannya sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Misalnya gaji, macam- macam pinjaman, promosi, jaminan sosial dan pemberian balas jasa.

  b. Faktor fisik yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Misalnya umur, kondisi badan, jenis pekerjaan, waktu, dan sistem kerja.

  c. Faktor sosial yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik hubungan antara pimpinan dan karyawan maupun hubungan antara sesama karyawan, meliputi rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana serta pengarahan dan perintah yang wajar.

  d. Faktor psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, meliputi cita-cita dan pandangan hidup, minat dan kemauan, sikap, bakat dan kecakapan. Faktor-faktor lain yang menimbulkan kepuasan kerja menurut Gilmer (As’ad, 1995) adalah sebagai berikut.

  a. Kesempatan untuk Maju Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama bekerja.

  b. Keamanan Kerja Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama bekerja.

  c. Gaji Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan kerja dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.

  d. Perusahaan dan Manajemen

  Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.

  e. Pengawasan atau Supervisi Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dalam

  turnover .

  f. Faktor Instrinsik dari Pekerjaan Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu.

  Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

  g. Kondisi Kerja Yang termasuk dalam kondisi kerja yaitu tempat, ventilasi, penyinaran, toilet, kantin dan tempat parkir.

  h. Aspek Sosial dalam Pekerjaan Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja. i. Komunikasi

  Komunikasi yang lancar antara karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. j. Fasilitas Fasilitas cuti, dan pensiun atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

  Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja akan menjadi frustasi yang menyebabkan karyawan akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah atau bosan, sering absen dan mengakibatkan turunnya kinerja karyawan.

  Oleh sebab itu kepuasan kerja mempunyai arti penting bagi karyawan maupun perusahaan terutama karena menciptakan keadaan positif dalam lingkungan kerja.

3. Gejala-gejala Ketidakpuasan Kerja

  Gejala-gejala ketidakpuasan kerja para karyawan haruslah diketahui sendiri mungkin oleh pihak perusahaan sehingga dapat diambil tindakan yang tepat dalam menanggulanginya.

  Adapun tanda-tanda ketidakpuasan kerja meliputi (As’ad,2000:109) a. Kelesuan yang berlebihan.

  b. Banyak bercakap-cakap pada waktu jam kerja, terutama yang menyangkut pribadi masing- masing.

  c. Pemakaian barang-barang kepunyaan dinas dengan boros.

  d. Banyak waktu terluang.

  e. Keteledoran dan ketidak hati- hatian.

  f. Ketidaksediaan untuk bekerjasama antara atasan dengan bawahannya.

  Apabila pihak perusahaan menemui adanya gejala-gejala ketidakpuasan kerja, maka sebaiknya pihak perusahaan langsung mencari penyebabnya serta langsung mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulanginya. Keterlambatan perusahaan dalam mengenali gejala- gejala ketidakpuasan kerja akan menyebabkan terjadinya hal- hal sebagai berikut.

  a. Labour turn over (pindahnya pegawai) yang tinggi.

  b. Sering terjadinya pertikaian perburuhan (labour disputes) yang dapat mengakibatkan pemogokan.

  c. Terlalu banyak pegawai yang tidak masuk atau sering terlambat masuk kerja.

  d. Moral (semangat) kerja yang rendah berupa kepuasan.

4. Manfaat Kepuasan Kerja

  Kepuasan kerja merupakan sikap positif dari karyawan terhadap pekerjaan yang dihadapinya dan terhadap segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja ini merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam suatu perusahaan agar tercipta suatu suasana kerja yang sehat. Tanpa adanya kepuasan kerja, karyawan tidak akan bekerja seperti apa yang diharapkan akibatnya tujuan perusahaan yang telah ditargetkan tidak akan pernah tercapai. Adanya perasaan tidak puas dalam suatu perusahaan juga akan menimbulkan konflik dalam organisasi kerja, sehingga iklim kerja yang diciptakan tidak mendukung terlaksana organisasi kerja yang harmonis, mantap dan serasi.

  Dalam menciptakan iklim kerja yang baik, kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam meningkatkan produktivitas. Memberi motivasi agar tercapai kepuasan kerja bagi karyawan merupakan kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat semangat kerja karyawan.

5. Lingkungan Kerja a.

  Pengertian lingkungan kerja Lingkungan kerja sangat mempengaruhi karyawannya dalam pelaksanakan tugasnya. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan mendukung akan membuat karyawan menjadi bersemangat dan bergairah dalam bekerja, dalam hal ini dapat memberi pengaruh positif pada kinerjanya. Dengan adanya semangat dan gairah dalam bekerja karyawan cenderung akan merasa puas dalam bekerja.

  Sebaliknya, lingkungan kerja yang banyak menimbulkan risiko atau tidak nyaman, dan tidak mendukung dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan akan menyebabkan merosotnya semangat dan gairah kerja, kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam tugas, dan menurunnya produktivitas kerja (Nitisemito, 1982:183).

  Menurut Nitisemito, (1982:183) lingkungan kerja disini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan. Adapun faktor lingkungan fisik yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan semangat dan gairah kerja antara lain: kebersihan, pertukaran udara, penerangan, ketenangan, keamanan dan kebisingan.

  Cascio (1992:20) menyebutkan bahwa kualitas lingkungan kerja itu menyangkut lingkungan kerja secara fisik dan psikis. Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang bisa dikenali dengan indera oleh para karyawan misalnya tempat, alat dan prasarana kerja, sedangkan lingkungan kerja psikis adalah lingkungan kerja yang tidak bisa dikenali dengan indera oleh para karyawan misalnya relasi dengan atasan dan rekan kerja.

  Perusahaan yang ingin menciptakan kepuasan kerja bagi para karyawan harus memperhatikan kondisi lingkungan kerja perusahaan, sehingga karyawan memiliki kegairahan dan semangat untuk melakukan tugas-tugasnya. Dengan memiliki kegairahan dan semangat kerja yang tinggi karyawan akan memberikan kontribusinya yang terbaik, sehingga perusahaan akan diuntungkan karena perusahaan meningkat.

  b.

  Faktor-faktor yang termasuk kedalam lingkungan kerja Menurut Nitisemito (1982:184) ada 2 jenis faktor-faktor yang digolongkan kedalam lingkungan kerja yaitu faktor fisik dan faktor psikis.

  Faktor fisik tercakup dalam lingkungan kerja, antara lain terdiri dari : 1)

  Pewarnaan

  Warna dapat mempengaruhi jiwa seseorang yang ada disekitarnya dan pemilihan warna berhubungan dengan penerangan. 2)

  Kebersihan Lingkungan yang bersih dapat menimbulkan rasa sena ng sehingga bisa mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja para karyawan. 3)

  Penerangan Perusahaan harus mengusahakan penerangan yang cukup mendukung tetapi tidak menyulitkan bagi pekerjaan. Sebab dengan cara ini diharapkan pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik, lebih teliti dan kelelahan dapat dikurangi.

  Dengan demikian hasil produksi yang lebih baik dapat diterima bagi pihak perusahaan.

  4) Keamanan Perusahaan yang dapat memberikan jaminan terhadap keamanan karyawan baik secara fisik (dari baha ya kecelakaan dan penyakit) maupun non fisik (jaminan sosial hari tua/ pensiun) akan menyebabkan para karyawan dapat bekerja dengan tenang.

  5) Ventilasi Manfaat dari ventilasi bagi karyawan yang bekerja di perusahaan sangat kinerja yang optimal bagi pekerja. Udara di sekitar terasa segar karena adanya pergantian udara sehingga pekerja dapat merasa nyaman dan betah saat melakukan pekerjaan.

  6) Teknologi Pemilihan teknologi hendaknya secara tepat guna. Artinya pemilihan jenis teknologi yang akan digunakan sesuai dengan perkembangan jaman dan sifat pekerjaan yang ada serta tanpa mengorbankan salah satu pihak, bagi pihak perusahaan dalam peningkatan kinerja maupun pihak karyawan dalam hal kesempatan kerja. Dengan demikian para karyawan akan merasa puas karena mereka tidak hanya memandang diri mereka sebagai faktor produksi semata.

  7) Peralatan kerja Apabila perusahaan ini agar karyawannya puas dalam melakukan pekerjaannya, maka pihak perusahaan harus menyediakan alat- alat kerja yang dibutuhkan dengan lengkap. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya sehingga kinerja mereka lebih meningkat.

  8) Suara Suara yang berada dalam ruangan kerja hendaknya diatur sebaik mungkin supaya tidak mengganggu atau mengacaukan konsentrasi dalam bekerja.

  Faktor lingkungan kerja psikis antara lain terdiri dari beberapa aspek.

  1) Hubungan dengan atasan (supervisi) Hubungan yang terjalin antara karyawan dengan atasan atau supervisi di dalam suatu perusahaan dapat me ndorong terjadinya peningkatan kepuasan kerja para karyawan. Hubungan yang terjalin baik tersebut berarti mengindikasikan adanya saling pengertian dan hormat menghormati antara kedua pihak. Dengan demikian karyawan akan merasa puas karena diperhatikannya oleh perusahaan sehingga mereka bekerja dengan lebih giat. Di samping itu para karyawan tersebut akhirnya memiliki sense of

  belonging terhadap perusahaan. Dengan demikian sense of belonging

  berarti para karyawan merasa bahwa hidup dan matinya perusahaan itu ditentukan oleh kinerja mereka. Jika perusahaan itu maju maka mereka diuntungkan. Jika perusahaan itu rugi maka mereka pula yang dirugikan.

  Pembinaan hubungan yang baik dengan pimpinan bisa membantu meningkatkan potensi kerja secara lebih baik dan mempermudah jalinan komunikasi yang selaras di dalam ruangan lingkup perusahaan (Robbins:1993). Dalam menjalin hubungan dengan karyawan, diperlukan seorang pemimpin yang baik. Kepemimpinan yang baik memiliki ciri-ciri yaitu sebagai berikut. a) Pemahaman sosial yaitu kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota lainnya dalam suatu kelompok.

  b) Kemampuan berpikir abstrak yaitu mempunyai kecerdasan yang tinggi.

  c) Keseimbangan emosional merupakan kematangan emosional yang diperlukan untuk turut merasakan keinginan dan cita- cita anggota kelompok. Dengan kepemimpinan yang baik, karyawan akan bekerja dengan perasaan senang dan gairah kerja yang tinggi, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya kepemimpinan yang tidak baik akan mengundang protes dan pemogokan.

  2) Hubungan dengan rekan kerja Kerjasama dengan sesama rekan kerja dapat juga membantu kelancaran berkomunikasi saat akan maupun sesudah melakukan pekerjaan dengan baik atau bahkan dapat lebih baik. Pada dasarnya apabila hubungan dengan rekan kerja dapat terbina dengan baik akan memunculkan ide-ide atau gagasan yang lebih baik. Oleh sebab itu, diharapkan hasil para pekerja dapat dijadikan peluang utama bagi perkembangan perusahaan di masa depan (Robbins,1993).

  Hubungan dengan rekan kerja juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya kepuasan kerja para karyawan. Jika hubungan dengan rekan kerja baik maka karyawan akan merasa puas karena mereka bekerja dalam lingkungan yang tenang. Pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan jika adanya suasana saling mendukung. Sebaliknya, apabila hubungan dengan rekan kerja buruk, maka akan mengakibatkan karyawan tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Dampak ya ng ditimbulkan kinerja yang diberikan karyawan tidak maksimal.

  Hal ini dapat mengakibatkan kinerja karyawan menjadi turun. 3) Keamanan kerja

  Perusahaan dapat memberikan jaminan terhadap keamanan sehingga pekerja saat melaksanakan pekerjaan dapat dengan serius dan tenang. Bentuk jaminan keamanan kerja yang biasanya diberikan oleh perusahaan adalah asuransi tenaga kerja dan lainnya. 4) Kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya

  Pekerjaan dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal apabila pimpinan perusahaan dapat menempatkan pekerjaannya sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya. Hal ini dapat diartikan dengan menempatkan seseorang pada keahlian yang tepat, di dalam tempat kerja yang tepat, sehingga mampu menghasilkan produk pada waktu yang tepat (the right person, in the right place on the right time) .

  Oleh sebab itu, dapat diartikan bahwa dengan menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, maka kecocokan seorang pekerja dengan pekerja yang dilakukan dapat terwujud. Dengan demikian hal ini dapat dijadikan manfaat yang besar bagi perkembangan perusahaan dan kemajuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

  5) Kerjasama dengan rekan kerja (sosialisasi) Pekerja dapat bekerja dengan tenang dan serius apabila tidak ada rasa ingin menang sendiri yang cenderung mengedepankan sikap egois. Dengan adanya sikap egois, dapat menimbulkan sikap saling bermusuhan antara pekerja di dalam ruang kerja perusahaan atau adanya persaingan dalam menjatuhkan rekan kerja. Dengan demikian, sikap saling menghargai sangat penting guna mewujudkan keakraban antara sesama pekerja. Hal ini sangat diutamakan untuk mendukung kinerja yang baik bagi pekerja. 6) Otonomi dalam melakukan pekerjaan

  Otonomi dapat diartikan seberapa besar tugas itu memberikan kebebasan, bersifat tidak terga ntung dan diskresi (kebijaksanaan/ keleluasaan) pada seseorang untuk menjadwalkannya (Robbins: 1993). Dengan demikian otonomi pekerja dapat diartikan kewenangan yang diberikan secara bebas bagi pekerja, bersifat tidak tergantung pada hal tertent u dan diskresi seorang pekerja untuk menjadwalkan pelaksanaan itu sendiri.

B. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

  Lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman sangatlah besar pengaruhnya dalam suatu perusahaan dimana para karyawan bekerja.

  Lingkungan perusahaan dibagi dua sisi yaitu lingkungan luas yang umum menggambarkan kekuatan yang berbeda di luar perusahaan, sedangkan lingkungan dalam adalah faktor-faktor di dalam perusahaan dimana berlangsungnya kegiatan perusahaan.

  Dalam lingkungan kerja fisik yang menyangkut tentang pewarnaan ruangan, disini pewarnaan luas tidak hanya pewarnaan dinding tetapi seragam dan peralatan. Orang akan senang bekerja bila ruangan yang ditempati itu berwarna cerah, bersih dan serasi. Kebersihan lingkungan tempat untuk bekerja juga dijaga agar tetap bersih. Dengan tempat yang bersih orang akan senang dan betah untuk bekerja. Selain tempat yang bersih juga pengaturan suhu udara yang baik, agar sirkulasi udara yang ada di dalam kantor itu dapat berganti- ganti dan tidak pengap. Demikian juga dengan penerangan, ruang gerak, kebisingan, keamanan dan peralatan. Dengan kondisi ruang kerja yang demikian ini maka pegawai akan merasa puas dan senang karena pemimpin menghargai kerja mereka dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk bekerja.

  Hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja psikis, lingkungan ini menyangkut hubungan karyawan dengan karyawan, hubungan karyawan dengan pemimpin. Hubungan ini sangat penting untuk berlangsungnya kerja organisasi. Tanpa adanya hubungan ini maka kegiatan karyawan tidak dapat berjalan dengan apa yang menjadi tujuan dari organisasi.

  Dalam mempengaruhi orang lain seorang pemimpin harus mengerti situasi dan kondisi karyawannya tersebut. Mengetahui kondisi karyawan berarti pemimpin harus mengerti kebutuhan yang dibutuhkan oleh karyawan dan berusaha untuk memenuhinya. Apabila kebutuhan karyawan terpenuhi akan timbul rasa senang dan bergairah dalam menghadapi pekerjaan dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab.

  Riana (2005) menemukan adanya pengaruh persepsi karyawan tentang kualitas lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Demikian juga Amalia (2006) menemukan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Argonesia. Dengan demikian secara teoritis dengan membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja.

  Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan model pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Lingkungan kerja fisik (X

  1 )

  Kepuasan kerja (Y) Lingkungan kerja psikis (X

  2 )

C. Hipotesis

  Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di depan, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

  1. Ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan.

  2. Ada pengaruh positif lingkungan kerja psikis terhadap kepuasan kerja karyawan.

  3. Ada pengaruh positif lingkungan kerja fisik dan psikis terhadap kepuasan kerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Gay (Sevilla,1993:71) pengertian dari metode penelitian deskriptif adalah

  kegiatan yang meliputi pengumpulan data dala m rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu (Sevilla,1993:73).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Juanda Kuningan, Jawa Barat