MAKALAH DOSA BESAR PEMENUHAN SEKSUAL

MAKALAH
DOSA BESAR PEMENUHAN SEKSUAL

Disusun Oleh:
DELA TRI KOMALASARI
FIRA SOFIANTI
KHUSNIYATUN NISA
M.RIDWAN SANUSI
SAMSUL MA’ARIF

SMA NEGERI 1 DORO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Alamat : Jl. Raya Sawangan - Doro Kecamatan Doro Kode Pos 51191

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Dosa Besar Dalam Makanan dan
Minuman sebagai pengingat kita kepada dosa yang sekiranya terlihat sepele. Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai jenis
makanan dan minuman yang baik untuk dapat dikosumsi dengan halal oleh tubuh kita.Makalah ini

telah kami susu atas kerjasama kelompok belajar kami sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat ataupun bahasanya. Oleh karena itu kami dengan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa menyadarkan diri kita terhadap sesuatu yang
masuk kedalam tubuh kita dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb

Pekalongan,29 April 2017

Penyusun

i

Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
BAB II Materi Pembahasan................................................................................................ 2
BAB III Penutup................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 11

ii

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya dan fashion dari negara barat telah mempengaruhi kehidupan orang timur
seperti tata cara berpakaian, dan tata cara menyantap makanan dalam posisi yang tidak
dianjurkan dalam islam. Misalnya pada saat makan dalam posisi berdiri atau berjalan yang
merupakan budaya orang kafir dan juga merupakan perintah perintah setan untuk tidak
menaati perintah Allah.
Dalam hal ini islam telah mengatur semua sisi kehidupan manusia sampai hal sepele
tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seharusnya umat islam dalam
melakukan adab makan dan minum harus sesuai dengan apa yang telah di anjurkan oleh Allah

SWT dengan cara kita belajar agama islam dengan benar kita dapat menerapkan adab makan
dan minum dengan benar pula. Melihat dari segi islami dengan kita melakukan hal-hal yang
dianjurkan oleh Allah, kita telah menjauhi setan dari perilaku-perilaku buruk.
Dengan demikian kita sebagai orang timur yang beragama islam harus sadar bahwa
dengan adanya orang barat yang mempengaruhinya lewat fashion maupun tatacara adab
makan dan minum, kita tidak boleh terkecoh bahkan meniru apa yang mereka lakukan.
Sebaiknya kita melakukan sesuatu hal dengan sewajarnya saja.
Nabi Muhammad mengajarkan kita bagaimana caranya mengonsumsi makanan
dengan baik. Jadi kita tidak perlu meniru orang-orang yang memiliki kepercayaan yang
berbeda. Boleh saja kita menghormati orang-orang yang mempunyai kepercayaan yang
berbeda dari kita, namun kita tidak perlu meniru apa yang mereka lakukan.

1

BAB 2
PEMBAHASAN
Penjelasan Adab Makan dan Minum dalam Islam
Secara bahasa, adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Kesopanan tidak
hanya diterapkan dalam pergaulan saja. Makan dan minum juga memerlukan aturan dan
kesopanan. Islam telah mengatur tata cara makan dan minum sesuai yang dicontohkan oleh

Rasulullah SAW. Makan dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah aturan
yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makan dan minum yang baik harus
diawali dan diakhiri dengan bacaan doa.
Makanan dan Minuman yang masuk dalam tubuh kita haruslah makanan dan
minuman yang halal dan baik, yaitu makanan yang bermanfaat bagi tubuh kita. Makanan dan
minuman yang halal dan baik akan berdampak baik pula bagi pikiran dan aktivitas manusia
sehari-hari. Makanan yang baik akan bermanfaat bagi tubuh dan dapat menghasilkan pikiran
yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, makanan yang haram akan berdampak negatif bagi
tubuh dan pikiran. Allah SWT memberi kebebasan bagi manusia untuk menikmati
segala makanan dan minuman yang baik yang ada di muka bumi ini, selama tidak ada
batasan yang melarangnya. Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas". (Ali-Imran : 147)
Adab Makan dan Minum Rasulullah SAW
Rasulullah SAW telah mencontohkan kepada umatnya bagaimana Adab Makan dan
Minum yang benar :
Adab Sebelum Makan dan Minum
 Mencuci kedua tangan
 Mencuci mulut atau berkumur

 Membaca basmalah ketika hendak makan dan mengakhirinya dengan membaca
hamdalah, hadist yang menjelaskan tentang membaca basmalah sebelum makan dan
minum adalah : “Dari Aisyah ra, ia berkata : “Rasulullah SAW telah bersabda,
‘apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut asma Allah
ta’ala. Dan apabila lupa menyebut asma Allah ta’ala pada awalnya, hendaklah ia
mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu”. (HR. Abu Dawud)
 Membaca doa, salah satu doa yang dibaca sebelum makan dan minum adalah : “Ya
Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami rezeki yang
berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka”.
Adab Ketika Makan dan Minum
 Makan dan minum harus dengan duduk
 Ketika makan tidak boleh berbicara
 Makan dengan tangan kanan
 Ketika makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa, makanan tidak boleh tercecer.
 Tidak boleh makan sambil berjalan










2
Makan secukupnya jangan berlebihan, makan berlebihan disebut israf, dan israf itu
dilarang oleh agama Islam maka ambillah secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan.
Firman Allah SWT : ”Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. Sabda
Nabi Muhammad SAW : ”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk
dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan
tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu
Majah, dan Muslim)
Hendaklah saat makan tidak membicarakan hal-hal buruk
Mengambil makanan atau hidangan yang dekat dan tidak meraih makanan di tempat
yang jauh, sebagai pertanda qanaah
Apabila makan bersama, dilarang mengambil lagi makanan, kecuali bila sudah
mendapat izin
Mulailah untuk mengambil makanan dari pinggir dan dilarang dari tengah

Tidak boleh mencela makanan tetapi sunah untuk memujinya

Adab Sesudah Makan dan Minum
 Setelah makan dan minum hendaknya membaca doa : “Segala puji bagi Allah yang
telah member makan dan minum dan telah menjadikan kami sebagai orang Muslim”.
 Mencuci tangan, Nabi Muhammad SAW bersabda : ”Barangsiapa tertidur sedang di
kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita suatu
penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. (Riwayatkan
Nasa’i dari Aisyah ra)
 Membersihkan dan mencuci peralatan yang dipakai untuk makan.
“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras
hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)
Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab
ketika makan dan minum.
Adab ketika Makan dan Minum
1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih
makanan yang halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan
makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,
‫عيا أ عي نلعها ال نلرلسلل ك لللوا لمعن ال ن عط لي نعبا ل‬

‫ععمللوا عصالل ح‬
‫ت عوا ع‬
‫حا لإلنني لبعما تععععمللوعن ع‬
‫علليمم‬
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun:
51)

2.

3.

4.

5.

6.

7.


3
Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang
dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat
telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa
(pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati
kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang
menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan
makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya
hal ini jangan sering dilakukan.
Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan
perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada
bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam
perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim
disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan
emas …”
Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara
sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. AlIsra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orangorang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang
mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh
lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih)
melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan
menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun
sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga
layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah
yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para
sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan
tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka
menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan

kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR.
Abu Dawud)
4
8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau

menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya,
maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia
membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya
sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan
menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan AtTirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan
tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum
menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia
mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa
aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya
bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama
Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud
dan An-Nasa`i)
10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan
kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari
kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan
kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR.
Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang
yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau
bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak
bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan
dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa
mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
11. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi
Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang
ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan
saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan

tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5
Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan
menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah
bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar
Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya
setelah itu.“
12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian
makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan
membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk
setan.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap
nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu
bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk kepedulian
kita terhadap fakir miskin.
13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian
menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu
’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan
tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR.
Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang
dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia
membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang
lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya,
misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.
14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku
tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang
serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan
menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya
seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian
maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab

di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat
penawarnya.” (HR. Bukhari)

6
16. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas
kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita
selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa
setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan
fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu
rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah,
meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan
oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih
utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu
’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum
sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan
shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil
berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau
makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan
memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah
(472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali.
Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih
mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di
dalam gelas.”(HR. Bukhari)
19. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik
lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan
tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman
yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai
hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena
sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))

20. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti
halnya orang-orang Yahudi.

7
Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah
(Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat
makan berkata, ‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan
sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.
Semua makanan dan minuman di muka bumi yang bermanfaat bagi pertumbuhan
badan dan jiwa manusia, hukum menurut islam adalah halal dimakan kecuali apabila
ada larangan Al-Qur’an dan Hadits atau karena terdapat mudaratnya.
Seorang mukmin hendaknya memenuhi 2 syarat
1.Halal atau di perbolehkan untuk di makan dan tidak dilarang oleh hukum syarak
2.Baik artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
Kriteria makanan dan minuman halal
1.Hal karena zatnya, karena benda itu memang tidak di larang oleh hukum
syarak sepertidaging sapi,nasi, susu, telor, dll.
2.Halal cara mendapatkannya, artinya sesuatu yang halal harus diperoleh
dengan cara yang halal pula.
3.Halal dengan cara proses pengolahanya, artinya selain sesuatu yang halal
harus di peroleh dengan cara yang halal pula, maka proses pengolahannya juga
harus benar menurut hukum syarak.

Dasar Hukum Makanan Haram
Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab dan akibat. Segala ketentuan Allah memiliki dasar
hukum yang disebutkan dalam Alqur’an dan hadits Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil
yang menjadi landasan hukum diharamkannya suatu makanan(baca juga 20 Manfaat Membaca AlQur’an dalam Kehidupan)


QS Al Al raf 157

‫ال نعلذيعن يعتنعلبلعوعن ال نعرلسوعل الن نعلب نعي ال عأ للنم نعي ال نعلذي يعلجلدون عله عمك علتوحبا لعن ععدلهعم لفي التنععوعرالة عوال علإن علجيلل يعأ علملرلهعم‬
‫علن ال علمن عك علر عويللح نلل ل علهلم ال ن عط لينعبا ل‬
‫لبال ععمععلرو ل‬
‫عن علهعم لإعصعرلهعم‬
‫عل عيعلهلم ال ع ع‬
‫خعبالئ ع‬
‫ث عويععضلع ع‬
‫حلنرلم ع‬
‫ف عويعن ععهالهعم ع‬
‫ت عويل ع‬
‫ع نعزلروله عون ععصلروله عواتنعبعلعوا ال نلنوعر ال نعلذي أ لن علزعل عمععله لأول لعلئعك لهلم‬
‫عوال عأ ع ع‬
‫عل عيعلهعم عفال نعلذيعن آعملنوا لبله عو ع‬
‫ت ع‬
‫غعلاعل ال نعلتي عكان ع ع‬
‫حوعن‬
‫ال علمعفلل ل‬

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis
di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf
dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.(QS. Al-A’raf: 157)


QS Al Baqarah 195

‫حلسلنيعن‬
‫عوأ عن علفلقوا لفي عسلبيلل الل نعله عوعلا تلل علقوا لبأ عيعلديك لعم لإعلى التنععهل لك علة عوأ ععحلسلنوا لإ نعن الل نععه يللح نل‬
‫ب ال علم ع‬

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah: 195)



8
Hadits Rasulullah SAW
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain”.
Oleh karena itu segala sesuatu diharamkan semua makanan dan minuman yang bisa membahayakan
diri sendiri atau dapat membunuh seseorang secara perlahan, seperti halnya rokok, racun,
narkoba,minuman keras, dan yang sejenisnya.
Golongan Makanan Haram

Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat dua sebab, dan
makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan utama yakni yang disebutkan
berikut ini
1.
Makanan Haram karena zatnya
Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut memang sudah dinyatakan
haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi karena mudharatnya lebih besar dibandingkan
manfaatnya. Contoh dari makanan haram golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging
anjing, khamr atau minuman keras( baca Minuman Haram Menurut Islam) dan lain sebagainya.
2.
Makanan Haram karena sebabnya
Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang pada dasarnya mengandung
zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak
halal misalnya lewat jalan mencuri, menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam
Islam ) melakukan zina( baca Cara Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen
dalam ritual perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits Rasulullah SAW berikut ini
“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan-kehormatan kalian antara
sesama kalian adalah haram”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim).

9

BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Zina dan homoseksual termasuk dosa besar dalam pemenuhan seksual. Semua
itu bisa jadi berawal dari pergaulan bebas yang mengakibatkan seseorang salah arah
sehingga mereka melakukannya tanpa tau akibat dari semua itu.
B. Saran
1. Jangan sesekali mendekati zina maupun perbuatan lainnya yang mengakibatkan
dosa besar.
2. Jangan sesekali mencoba mengulangi dosa kecil karena bisa menyebabkan dosa
besar.
3. Perbanyak mendengarkan ceramah agama maupun membaca bacaan yang
mengandung pelajaran agama, agar kita tidak salah arah.
4. Jangan terlalu bebas bergaul antara perempuan dan laki-laki.
5. Saling mengingatkan satu sama lain.
6. Mengoreksi diri sendiri dan bertaubat ke jalan yang benar.
7. Memperbanyak perbuatan baik, dan ikhlas karena Allah.

Dengan demikian makanan yang tidak di perbolehkan oleh Allah swt sebisa mungkin kita
untuk berhati-hati. Karena para oknum penjual daging sudah cukup licik untuk memalsukan daging
sapi, bahkan sudah di temui oknum penjual daging sapi palsu maraknya harga daging semakin naik,
semoga kita selalu berhati-hati dan pandai dalam memilah milih jenis makanan yang akan kita makan
nantinya.
Demikian makalah ini kami sampaika apabila ada kesalahan kata atau kekurangan kata kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Billahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr.wb

10

DAFTAR PUSTAKA

http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id/2014/04/adab-makan-dan-minum-dalam-islam.html

Sumber: https://muslimah.or.id/5532-adab-makan-dan-minum.html
Buku fikih madrasah tsanawiyah.

11