BUKU PANDUAN tugas akhir fkip (1)

BUKU PANDUAN
PELATIHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA
GURU TK/PAUD
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUGUMULYO PERIODE
TAHUN 2017/2018

Disusun oleh:
(Tenaga Kesehatan Poli Gigi Puskesmas Tugumulyo Kabupaten Ogan Komering Ilir)
1.
2.
3.
4.
5.

Drg. Peniza Suliat
Ismareni, Am.KG
Nuraini, Am.KG
Ima, Am.KG
Sri Indahyani, Am.KG

PUSKESMAS TUGUMULYO

1

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

PETUGAS POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS
TUGUMULYO

2

KATA PENGANTAR
Pertama-tama Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa, atas
ridhoNya Kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Panduan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada Guru TK/PAUD.
Seperti yang kita ketahui tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan diantaranya adalah
pembangunan kesehatan gigi dan mulut yang membutuhkan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan gigi dan mulut, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan guru TK/PAUD. Kegiatan
yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventiv dan rujukan ke fasilitas kesehatan
yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat dengan sasaran kelompok resiko tinggi
yaitu anak usia pra sekolah.
Buku ini diharapkan bisa menjadi panduan dan pedoman bagi petugas kesehatan dalam

rangka pelatihan guru TK/PAUD untuk dapat meningkatkan pelaksanaan program kesehatan gigi dan
mulut sehingga dapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Kami juga menyadari bahwa penyusunan buku ini masih memerlukan perbaikan dan untuk
itu Kami menerima kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki buku ini. Kepada semua
pihak yang berkontribusi dalam penyempurnaan buku ini Kami mengucapkan terimakasih.

Tugu Mulyo, April 2017
Penanggung Jawab Poli Gigi Pkm. Tugu Mulyo

Drg. Peniza Suliati
NRPTT. 06.3.0013764

3

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR


............................................................................................................

3
DAFTAR

ISI

.......................................................................................................................

4
DAFTAR

GAMBAR

.............................................................................................................

5
BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR
B.
C.
D.
E.

BELAKANG .................................................................................................
6
SASARAN
..............................................................................................................
6
TUJUAN
................................................................................................................
6
KELOMPOK RESIKO TINGGI PENYAKIT GIGI DAN MULUT .......................................
7
TAHAPAN KEGIATAN PELATIHAN GURU TK/PAUD .................................................
7


BAB II MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. RONGGA MULUT ..................................................................................................
9
B. PENGETAHUAN TENTANG GIGI .............................................................................
9
C. MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ............................................................
14
D. KELAINAN DAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT ........................................................
14
E. MENGENAL KEBIASAAN BAIK DAN BURUK ............................................................
22
F. PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT .......................................
23

4

G. RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN ............................................................
23
BAB III PENUTUP
24


..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
25
LAMPIRAN 1
Laporan Harian Kegiatan Guru TK/PAUD ..........................................................................
26
LAMPIRAN 2
Laporan Bulanan Kegiatan Guru TK/PAUD ..........................................................................
27
LAMPIRAN 3
Surat Pengiriman Penderita (Rujukan) ...................................................................................
28

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

:


Penampang

rongga

mulut

8

Gambar 2

: Gigi seri

9

Gambar 3

: Gigi taring

9


Gambar 4

: Gigi geraham

9

Gambar 5

: Urutan pertumbuhan gigi susu

10
5

Gambar 6

: Urutan pertumbuhan gigi tetap

11


Gambar 7

: Cara menyikat gigi yang benar

14

Gambar 8

: Cara menyikat gigi yang benar

14

Gambar 9

: Pemilihan sikat gigi yang baik

15

Gambar 10


: Kegoyangan gigi susu

16

Gambar 11

: Gigi persistensi pada rahang atas

17

Gambar 12

: Gigi persistensi pada rahang bawah

17

Gambar 13

: Ulkus cecubitus


18

Gambar 14

: Proses penjalaran gigi berlubang

19

Gambar 15

: Gigi berlubang (karies)

19

Gambar 16

: Abses gigi

20

Gambar 17

: Karang gigi (calculus)

22

6

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia, salah satu diantaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut. Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan gigi, diantaranya derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat yang optimal, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan
cara pandang (mindset) program layanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat,
sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2010.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan gigi dan mulut
dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut salah satu diantaranya
dengan pemberdayaan guru TK/PAUD. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan
promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran kelompok resiko tinggi
meliputi anak usia prasekolah (siswa siswi TK/PAUD).
B. SASARAN
1. Umum
Para Guru TK/PAUD di wilayah kerja Puskesmas Tugumulyo (Desa Tugumulyo, Desa Tulung
Harapan, Desa Bumi Agung, Desa Sumber Agung, Desa Sindang Sari, Desa Kepayang).
2. Khusus
Siswa siswi PAUD/TK
C. TUJUAN
1. Umum (Guru TK/PAUD)
• Mampu meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut
• Mampu melakukan pencegahan/ deteksi dini penyakit gigi dan mulut
• Mampu melakukan rujukan jika ditemui ada kelainan gigi dan mulut
• Mampu melakukan upaya pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut
2. Khusus (Siswa siswi PAUD/TK)
• Mampu meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut
• Mampu melakukan pencegahan/ deteksi dini penyakit gigi dan mulut
• Mampu melakukan upaya pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut/ perilaku hidup
bersih sehat (PHBS) untuk sekolah
• Meningkatkan prestasi sekolah
• Mengurangi tingkat absensi akibat sakit gigi
• Terciptanya lingkungan sekolah sehat

7

D. KELOMPOK RESIKO TINGGI PENYAKIT GIGI DAN MULUT
1. Anak pra sekolah (siswa siswi TK/PAUD)
2. Ibu hamil
3. Ibu menyusui
4. Usia lanjut
5. Kelompok pekerja

E. TAHAPAN KEGIATAN PELATIHAN GURU TK/PAUD
Langkah
1.

Kegiatan Kader
Menciptakan suasana nyaman dan
mendorong kesiapan para guru TK/PAUD
untuk menerima materi sesuai dengan
yang telah direncanakan (apersepsi)
dengan cara meminta peserta untuk
menceritakan tentang pengalaman yang
berhubungan dengan masalah kesehatan
gigi dan mulut.

2.

a.

3.

Menyampaikan pokok bahasan
mengenai gambaran umum kesehatan
gigi dan mulut, pengertian dan fungsi
bibir, gusi, lidah, gigi-geligi dan jaringan
lunak lainnya dengan membuat
berbagai pertanyaan situasional dan
mengungkit
pengalaman
pribadi
peserta pelatihan.
b. Mengatur acara sehingga peserta
termotivasi untuk berbagi pandangan
dan bertukar pengalaman antar
peserta.
Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dapat
dijumpai, antara lain: gigi goyang, gigi
persistensi, gigi ulkus, gigi gigi berlubang,
gigi abses, karang gigi (radang gusi).

Respon Peserta

a. Peserta
saling
melihat
dan
memeriksa keadaan gigi dan mulut
untuk memahami gambaran gigi dan
mulut.
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi.

a. Menjelaskan
mengenai
pokok
bahasan gigi goyang, gigi persistensi,
gigi ulkus, gigi gigi berlubang, gigi
abses, karang gigi (radang gusi).
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi.

4.

Menjelaskan kebiasaan baik dan buruk
pada kesehatan gigi dan mulut.

5.

Menjelaskan kelompok yang rawan
terhadap penyakit gigi dan mulut; ibu
hamil, anak balita, anak pra sekolah
(TK/PAUD), usila.
Menjelaskan
pencegahan
terjadinya

6.

a. Menjelaskan materi
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi
a. Menjelaskan materi
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi
a. Menjelaskan materi
8

7.

8.

penyakit gigi dan mulut dengan cara
menyikat gigi yang baik dan benar,
pemilihan sikat gigi, pemilihan pasta gigi
dan waktu menyikat gigi, makanan yang
dapat merusak gigi, makanan yang baik
untuk kesehatan gigi, periksa gigi secara
teratur.
Menjelaskan pemeriksaan dan pengobatan
sederhana terhadap penyakit gigi dan
mulut.
Menjelaskan tentang rujukan, pencatatan
dan pelaporan kegiatan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah.

b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi

a. Menjelaskan materi
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi
a. Menjelaskan materi
b. Diskusi
c. Memberikan klarifikasi masalah hasil
diskusi

9

BAB II
MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. RONGGA MULUT

Gambar 1. Penampang rongga mulut
Rongga mulut dibentuk oleh 2 rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Bila seseorang membuka
mulut maka akan terlihat bagian-bagian rongga mulut, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Bibir
Gusi
Lidah
Gigi geligi
Jaringan lunak lainnya (pipi, langit-langit, dan jaringan lunak di bawah lidah)

B. PENGETAHUAN TENTANG GIGI
1. Fungsi Gigi
Gigi berfungsi untuk:
a. Mengunyah makanan. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna
untuk :
• Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.
• Membantu proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus
dalam mencerna makanan menjadi ringan.
• Mencegah timbulnya makanan yang tersedak.
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas.
c. Membentuk wajah menjadi harmonis.
d. Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik.

10

2. Macam Gigi
a. Gigi seri

b. Gigi taring

Gambar 2. Gigi seri

Gambar 3. Gigi taring
c. Gigi geraham

3. Pertumbuhan gigi

Gambar 4. Gigi geraham

11

Pertumbuhan gigi yang paling awal dimulai dengan terbentuknya benih gigi pada masa
kehamilan minggu ke 6. Benih ini tumbuh terus dan akan muncul secara berangsur-angsur
beberapa bulan setelah bayi lahir.
Secara berurutan pertumbuhan gigi terdiri dari 3 periode:
a. Periode gigi sulung
Gigi biasanya mulai tumbuh pada bayi usia 7 bulan, dimulai dengan gigi seri pertama.
Pada usia ini biasanya anak sering menggigit-gigit. Hal ini disebabkan ada rasa gatal
pada gusi yang mau tumbuh gigi, oleh karena itu berilah anak gigitan dari karet atau
dapat pula dari wortel yang dikupas kulitnya dan dicuci bersih. Makin bertambah umur
bayi, makin banyak gigi dan akan lengkap pada anak usia 29 bulan (2 tahun).
Urutan pertumbuhan dari gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut:

Gigi Atas :
Waktu tumbuh
Seri Pertama
8 - 12 bulan
Seri Kedua
9 – 13 bulan
Taring
16 – 22 bulan
Geraham Pertama 13 – 19 bulan
Geraham ke dua
25 – 33 bulan
Gigi Bawah :
Waktu tumbuh
Geraham ke dua
23 – 31 bulan
Geraham Pertama 14 – 18 bulan
Taring
17 – 23 bulan
Seri Kedua
10 - 16 bulan
Seri Pertama
6 - 10 bulan

Gambar 5. Urutan pertumbuhan gigi sulung
Jumlah gigi sulung yang lengkap seluruhnya sebanyak 20 buah, tiap rahang masingmasing 10 gigi, tiap sisi terdiri dari 5 buah gigi yaitu :
- 2 gigi geraham
- 1 gigi taring
- 2 gigi seri

b. Periode gigi campuran
Gigi tetap pertama yang tumbuh adalah gigi geraham besar pertama, dan gigi seri
pertama di rahang bawah dimulai pada usia 6 tahun. Gigi sulung ini akan goyang karena
terdorong oleh gigi tetap yang akan tumbuh, untuk selanjutnya gigi sulung akan
terlepas dan diganti oleh gigi tetap. Pergantian gigi ini terjadi antara usia 6-14 tahun.
Pada periode gigi campuran ini kita harus berhati-hati karena kebanyakan orang tua
12

tidak mengetahui gigi-gigi tersebut keropos padahal gigi tersebut gigi tetap dan tidak
akan diganti lagi. Pada periode ini juga terlihat gigi anak tidak beraturan, kadangkadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya belum lepas. Apabila gigi
sulung yang goyang itu tidak dapat lepas sebaiknya dibiarkan saja, karena dalam waktu
beberapa hari gigi tersebut akan lepas sendiri, kecuali bila gigi pengganti sudah tampak
mau tumbuh. Bila terlihat keadaan seperti ini segeralah dibawa ke balai pengobatan
gigi atau dokter gigi.

c. Periode gigi tetap
Gigi tetap sudah lengkap semua kira-kira usia 14 tahun, kecuali geraham bungsu yaitu
geraham ke 3 (yang paling akhir). Bila ada tempat yang cukup untuk tumbuh, maka
geraham ini akan tumbuh normal. Bila tidak ada tempat ia akan tumbuh miring; atau
bahkan ada yang tidak tumbuh. Gigi tetap yang lengkap jumlahnya 32 buah, yakni 8
buah gigi pada setiap sisi rahangnya yang terdiri dari:
- 2 gigi seri
- 1 gigi taring
- 2 gigi geraham kecil
- 3 gigi geraham besar

Gambar 6. Urutan Pertumbuhan Gigi Tetap
Bila gigi tetap ini rusak tidak akan ada lagi yang menggantinya. Gigi tetap harus dirawat dengan baik
karena akan dipakai seumur hidup.

Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang bawah
13

NAMA GIGI SUSU

NAMA GIGI PERMANEN

GIGI SUSU

GIGI PERMANEN

USIA TUMBUH

USIA TUMBUH

SERI 1

SERI 1

6 BULAN

6-7 TAHUN

SERI 2

SERI 2

7 BULAN

7-8 TAHUN

TARING

TARING

16 BULAN

9-10 TAHUN

GERAHAM 1

GERAHAM KECIL 1

12 BULAN

10-12 TAHUN

GERAHAM 2

GERAHAM KECIL 2

20 BULAN

11-12 TAHUN

GERAHAM 1

6-7 TAHUN

GERAHAM 2

11-13 TAHUN

Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang atas
USIA GIGI PERMANEN

NAMA GIGI SUSU

NAMA GIGI PERMANEN

GIGI SUSU
TUMBUH

SERI 1

SERI 1

7,5 BULAN

7-8 TAHUN

SERI 2

SERI 2

9 BULAN

8-9 TAHUN

TARING

TARING

18 BULAN

11-12 TAHUN

GERAHAM 1

GERAHAM KECIL 1

14 BULAN

10-11 TAHUN

GERAHAM 2

GERAHAM KECIL 2

24 BULAN

10-12 TAHUN

USIA TUMBUH

GERAHAM 1

6-7 TAHUN

GERAHAM 2

12-13 TAHUN

C. MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
1. Cara menyikat gigi yang benar

14

1. Bagian luar gigi depan atas

2. Bagian dalam gigi depan atas

3. Bagian luar gigi belakang

4. Bagian dalam gigi belakang

5. Permukaan kunyah gigi

Gambar 7. Cara menyikat gigi yang benar

Gambar 8. Cara menyikat gigi yang benar
Cara menyikat gigi yang benar :
a. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor (salah satu zat yang dapat
menambah kekuatan pada gigi). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang tanah
(1/2 cm )`
15

b. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.
c. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau memutar
selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi).
d. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
e. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang sama untuk
permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah.
f. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan
lembut maju mundur berulang-ulang.
g. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.
h. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan gusi, karena akan
menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.
i. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi.
j. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.
k. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini tentu saja
agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari
sesudah makan dan malam hari sebelum tidur.
2. Pemilihan sikat gigi
a. Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah
dipegang dan tidak merusak gusi.
b. Bulu sikat jangan terlalu keras/ terlalu lembut dan terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya
lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi.
c. Ujung kepala sikat menyempit sehingga mudah menjangkau seluruh bagian mulut yang
relatif mungil
d. Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah
mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak
tersikat.

Gambar 8 . contoh pemilihan sikat gigi yang baik
3. Pemilihan pasta gigi
Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor akan bereaksi
dengan email gigi dan membuat email lebih tahan terhadap serangan asam. Pasta gigi yang
mengandung fluor apabila digunakan secara teratur akan dapat mencegah kerusakan gigi.
Pasta gigi mengandung bahan abrasif ringan seperti kalsium karbonat dan dikalsium fosfat,
16

tetapi baru sedikit bukti-bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi dapat
meningkatkan efisiensi pembersihan plaque. Pasta gigi yang mengandung fluorida ternyata
sudah terbukti dapat meningkatkan absorpsi ion fluor pada permukaan gigi yang akan
menghambat kolonisasi bakteri dari permukaan gigi. Beberapa pasta gigi tentu juga
mengandung bahan-bahan kimia seperti formaldehid atau strongsium clorida, yang dapat
membantu mengurangi sensitivitas dari akar gigi yang terbuka akibat resesi gingiva. Pemilihan
pasta gigi juga harus melihat kandungan deterjen yang minimal.
D. KELAINAN DAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
Dari hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru TK/PAUD maka setidaknya akan
dijumpai beberapa hal sebagai berikut:
1. Gigi goyang
Gigi susu harus dicabut jika goyang dan menganggu anak seperti terasa sakit waktu
mengunyah. Kegoyangan ini menunjukkan bahwa waktunya gigi susu akan digantikan gigi
tetap. Biasanya, anak akan menggoyangkan giginya dengan gerakan maju-mundur.
Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Apabila derajat kegoyangan sangat tinggi ( gigi dapat digerakkan ke depan dan
belakanag dengan leluasa) maka guru dapat mendorong gigi tersebut dengan sedikit
tekanan ke satu arah (dapat ke arah depan ataupun belakang) maka gigi akan lepas
dengan sendirinya. Tangan guru tersebut harus dalam keadaan bersih untuk mencegah
infeksi.
 Segera dirujuk ke puskesmas Tugumulyo atau praktek dokter gigi setempat.

Gambar 10. Kegoyangan gigi susu
2. Gigi persistensi
Persistensi adalah suatu keadaan gigi susu yang tidak tanggal walaupun gigi tetap sebagai
gantinya sudah mulai tumbuh. Pada keadaan persistensi ini dapat dijumpai gigi susu dalam
keadaan goyang atau bahkan tidak goyang sama sekali.

17

Persistensi pada gigi susu tidak mempunyai penyebab tunggal tetapi merupakan gangguan
yang disebabkan oleh multi faktor, yaitu :
1. Gangguan nutrisi
2.

Arah tumbuhnya gigi dewasa tidak searah dengan arah tumbuhnya gigi susu yang akan
digantikannya.

3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi yang akan tumbuh untuk menggantikan gigi susu
sehingga gigi susu mengarah kepada tempat yang kosong
Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan
tindakan pencabutan

Gambar 11. Gigi persistensi pada rahang atas

Gambar 12. Gigi persistensi pada rahang bawah
3. Gigi ulkus
Gigi susu yang telah habis mahkotanya, menyisakan akar gigi di dalam gusi dan tulang
penyangga. Tekanan kunyah pada sisa akar gigi tersebut sering membuat kemiringan akar
gigi atau inklinasinya berubah. Ujung akar bisa berubah miring ke arah langit-langit
18

(palatum) atau ke arah bibir dan menyembul ke arah gusi. Tajamnya ujung akar seringkali
membuat luka pada pangkal bibir bagian dalam yang terkena. Luka inilah yang disebut
sebagi ulcus decubitus.

Gambar 13. Ulkus decubitus
Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan
tindakan pencabutan.
4. Karies dini
Apa itu karies ? Karies adalah suatu penyakit kerusakan jaringan keras gigi yang
berhubungan dengan adanya aktifitas jasad renik dalam karbohidrat dalam rongga mulut.
Kerusakan jaringan gigi ini dimulai denngan adanya demineralisasi jaringan gigi yang
kemudian diikuti dengan kerusakan bahan organik gigi.
Kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak
dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu
kesehatan tubuh lainnya. Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal bagi
perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip
19

bersama bakteri akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu
lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal
bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan
penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya
menyebabkan gigi berlubang (karies).

Gambar 14. Proses Penjalaran Gigi Berlubang

Gambar 15. Gigi berlubang (karies)
Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan
tindakan lanjutan berupa penambalan atau medikasi lainnya.

20

5. Abses gigi

Gambar 16. Abses gigi
Abses gigi merupakan kelanjutan dari infeksi gigi geligi berupa akumulasi nanah sehingga
timbul pembengkakan yang biasannya ditemukan pada gusi dari gigi yang sakit. Abses ini
juga dapat terjadi karena adanya tauma pada gigi. Pembengkakan ini tentunya akan
menimbulkan sakit yang teramat, dapat juga disertai dengan keluhan panas.
Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat untuk dilakukan
tindakan open bur.
 Sebelum dirujuk, siswa yang sakit diberi parasetamol sirup 1 sendok makan.

6. Sakit gigi
Sakit gigi adalah kondisi ketika muncul rasa nyeri di dalam atau sekitar gigi dan rahang.
Tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Nyeri sakit
gigi bisa terasa secara terus-menerus sepanjang hari atau bisa muncul dan hilang secara
21

berulang-ulang tanpa menentu. Sering kali nyeri sakit gigi terasa memburuk ketika penderita
makan atau minum (terutama makanan atau minuman yang panas atau dingin) dan ketika
penderita berbaring di malam hari.
Penyebab Sakit Gigi
Di dalam gigi terdapat pulpa gigi. Pulpa gigi merupakan lapisan terdalam dari struktur gigi
yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami
peradangan. Penyebab radang bisa bermacam-macam, di antaranya:


Pembusukan gigi (kondisi ini kerap diakibatkan oleh permukaan gigi berlubang).



Penumpukan nanah di dasar gigi akibat infeksi bakteri.



Penyusutan gusi.



Gigi retak.



Tambalan yang rusak (pada gigi yang pernah ditambal)

Tindakan yang dapat dilakukan guru TK/PAUD:
 Segera dirujuk ke Puskesmas Tugumulyo/ praktek dokter gigi setempat
 Sebelum dirujuk, guru dapat melakukan hal berikut.
1. Membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi
2. Berkumur dengan larutan garam hangat
3. Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila sakit gigi disebabkan oleh
trauma pada gigi.
4. Diberi tablet paracetamol sebanyak ½ tablet 500 mg untuk umur 6 – 12 tahun dan
1 tablet untuk 12 tahun keatas. Untuk siswa siswi TK/PAUD diberi obat
parasetamol sirup 1 sendok makan.
7. Karang gigi (radang gusi)
Sering terjadinya penumpukan sisa-sisa makanan dapat menimbulkan plak gigi. Plak gigi
yang tidak dibersihkan secara baik dalam waktu beberapa hari dapat menimbulkan karang
gigi yang melekat erat pada gigi. Karang gigi biasanya berwarna kuning pekat bahkan sampai
warna hitam ini merupakan gejala yang tidak baik bagi kelangsungan kesehatan gigi dan
mulut pada anak. Gusi bengkak sampai seringnya berdarah pada saat menyikat gigi
berdampak pada malasnya anak-anak untuk menyikat giginya secara menyeluruh.

22

Gambar 15. Karang gigi (calculus)
E. MENGENAL KEBIASAAN BAIK DAN BURUK
1. Kebiasaan baik
a. Menggosok gigi 2x sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur.
b. Menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor/fluoride
c. Makan-makanan yang berserat dan bergizi
2. Kebiasaan buruk
a. Menghisap jari
Kebiasaan menghisap jari mengakibatkan gigi depan atas menjadi tonggos
b. Meletakkan benda-benda dalam mulut (penghapus, pensil, pulpen, paper klip, peniti,
jepitan, uang koin)
c. Menggigit kuku, menggigit pensil
Dapat menyebabkan gigi berubah posisi/tidak beraturan terutama pada tahap gigi
tumbuh
d. Menggigit benang, membuka botol dengan gigi
Dapat menyebabkan gigi patah

23

F. PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT
Kita dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut seperti karies gigi dan radang gusi bila
mengikuti cara-cara pencegahan ini dengan seksama.
1. Menyikat gigi yang baik dan benar

2. Menghindari Makanan yang merusak gigi
Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat merusak gigi antara lain:
a. Makanan yang manis-manis, seperti permen, cokelat, gulali, cake atau taart.
b. Makanan yang terlalu asam, misalnya yang mengandung cuka.
c. Makanan yang terlalu dingin atau panas.
Selain itu, janganlah membiasakan diri makan cemilan atau jajan di antara waktu makan.

3. Makan makanan yang baik untuk kesehatan gigi
Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi berada dalam kandungan oleh karena itu
untuk pertumbuhan dan perkembangan rahang dan gigi yang baik perlu diperhatikan
makanan yang diberikan pada ibu hamil, menyusui, bayi serta anak-anak usia
pertumbuhan. Makanan yang diberikan harus mengandung gizi yang cukup yaitu
makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna. Karena bila terjadi kekurangan
gizi pada masa-masa tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang
akan terganggu, selanjutnya untuk kesehatan gigi itu sendiri perbanyaklah makanmakanan yang berserat dimana makanan yang berserat itu terdapat pada segala jenis
sayur-sayuran dan buah-buahan.
4. Periksa gigi secara teratur
Bila menemui kelainan-kelainan pada gigi dan mulut segeralah berobat ke Puskesmas
atau dokter gigi. Bila gigi yang rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi
secara teratur, untuk anak-anak 3 bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.
G. RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Rujukan
Apabila ditemukan kelainan pada gigi dan mulut, pada saat diadakan pemeriksaan
sederhana atau adanya keluhan dr orang tua siswa siswi TK/PAUD bahkan keluhan dari yang
bersangkutan, maka guru TK/PAUD dapat mengirim/merujuk pasien ke Puskesmas
Tugumulyo agar dapat dilakukan pengobatan pada gigi dan mulutnya. Surat Rujukan
diberikan kepada pasien pada saat pemeriksaan dan harus dibawa/diperlihatkan kepada
petugas Puskesmas.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan-kegiatan yang perlu dicatat oleh guru TK/PAUD:
- Penyuluhan dan kegiatan sikat gigi bersama
- Pemeriksaan dan pengobatan sederhana
- Rujukan
3. Pencatatan dan Pelaporan yang diperlukan
- Laporan harian kegiatan kesehatan gigi dan mulut ( blanko terlampir)

24

- Laporan bulanan kegiatan kesehatan gigi dan mulut ke Puskesmas ( blanko terlampir)

BAB III
PENUTUP

Keberhasilan program pelatihan kesehatan gigi dan mulut pada guru TK/PAUD ini dapat
terwujud apabila dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas sektoral, terarah
dan berkesinambungan.
Harapan Kami agar buku panduan ini dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan program
kesehatan gigi dan mulut pada guru TK/PAUD untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal sehingga diharapkan para guru TK/PAUD dapat berperan aktif membantu pelaksanaan
kegiatan program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas.
Akhirnya Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat hingga
tersusunnya buku ini dan semoga buku ini bermanfaat.

25

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI, Buku Panduan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat,
Jakarta, 2012
Kep.Men.Kes No.331 tahun 2006 tentang Rencana Strategi Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009
Kep.Men.Kes No.1448 tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Kesehatan Tahun 2004-2009
Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas, Jakarta, 2007
Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat, Cetakan Ketiga,
Jakarta, 2004
Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, Jakarta,
2004

26

Lampiran 1
Contoh Laporan Harian Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK/PAUD
Bulan

:

Nama Guru

:

Tahun:

Nama Sekolah :
Tanggal

No
.

Nama Siswa

Jenis
Kelamin
P/L

Umur
(tahun
)

Keluhan

Tindaka
n

Kegiatan

Ket

27

Lampiran 2
Laporan Bulanan Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut di TK/PAUD
(Diserahkan ke Puskesmas Tugumulyo)
Bulan

:

Nama Guru

:

Tahun:

Nama Sekolah :
JENIS KELUHAN
Gigi
goyang

Gigi
persistensi

Gigi
Ulku
s

Gigi
berluban
g

KEGIATAN

Gigi
abse
s

Saki
t
gigi

Karang
gigi

Lain
-lain

Penyuluhan

Sikat
gigi
masa
l

Ket

JUMLAH
RUJUKAN

.................................., .................2017

(...............................................)

(Tulis nama guru yang terlatih disertai cap sekolah)

28

LAMPIRAN 3
SURAT PENGIRIMAN PENDERITA
(RUJUKAN)
SURAT PENGIRIMAN PENDERITA
(RUJUKAN)
L/P

Nama
:
Umur
:
tahun
Sekolah :
Hasil pemeriksaan: a. Gigi goyang
b. Gigi persistensi
c. Gigi ulkus
d. Gigi berlubang
e. Gigi abses
f. Sakit gigi
g. Karang gigi
h. Lain-lain

Regio: kanan/depan/kiri
rahang atas/ rahang bawah
Keterangan: ......................................................................................................................................

.................................., .................2017

(...............................................)
Tulis nama guru yang terlatih disertai cap sekolah

29

30