1 HUBUNGAN RISK PERCEPTION DENGAN RETURN EXPECTATION SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RISK ATTITUDE DAN INVESTMENT DECISION NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA RANGKUMAN TESIS
HUBUNGAN RISK PERCEPTION DENGAN RETURN EXPECTATION
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RISK ATTITUDE
DAN INVESTMENT DECISION NASABAH
BANK MANDIRI DI SURABAYA
RANGKUMAN TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pascasarjana
Oleh :
NUR RAHAYU NINGRUM
2010610840
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
S U R A B A Y A
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN TESIS ........................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iii DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv ABSTRACT .............................................................................................. v Latar Belakang ..........................................................................................
1 Rumusan Masalah .....................................................................................
2 Tujuan Penelitian ......................................................................................
3 Manfaat Penelitian ....................................................................................
3 Metode Penelitian ......................................................................................
7 1. Analisis Konfirmatori ...............................................
7 2. Uji reliabilitas ...............................................................
8 3. Model Persamaan Struktural .........................................
8 Pembahasan ................................................................................................
9 Kesimpulan dan saran ..............................................................................
14 Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Goodness Of Fit Confirmatory Factor
7 Tabel 2 : Goodness Of Fit Confirmatory SEM
8 Tabel 3 : Regression Weight SEM
9
ABSTRACTS
Correlation of Risk Perception with return expectation and their influence to
Mandiri Customers risk atittude and decision investment in Surabaya
Development financial institution such as Bank is signed there are a kind of
banking product and services that will help the customer to introduce their
profile, an investment product and risk and suitable strategy to do the investment.
Not only performance of company give influence investment decisions but also
psychology can influence their investment decisions. Bank have a task to arrange
an optimum portfolio for their customer, so they must give an advice to choose the
right investment product based from a customer necessary and assume customer
behaviour through risk perception, return expectation and risk attitude of
customer. This research examine equation model through correlation of risk
perception and return expectation that examined simultanously to risk attitude
then to decision investment. The data used are primary data that is questionnaires
filled by customer in Bank Mandiri who have criteria in purposive sampling that
domiciled in Surabaya and interview with the respondent. This research use
analysis Structural Equation Modelling to understand the model used is well. The
result we know an influence of constructs simultanously, also their direct and
indirect effects.
Keywords: Risk perception, risk attitude, return expectation and decision
investment.Latar Belakang Masalah
Perkembangan lembaga keuangan berbasis investasi seperti Perbankan telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya beragam produk dan pelayanan industri perbankan dalam membantu nasabah mengenali profil mereka, produk investasi dan risikonya, serta strategi investasi yang paling cocok dalam melakukan investasi. Dalam studi perilaku konsumen yang juga dipandang mampu menjelaskan perilaku konsumen dalam bidang keuangan, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi menentukan pengambilan keputusan yaitu faktor yang melekat pada diri pengambil keputusan adalah faktor pribadi dan faktor psikologis.
Untuk dapat menghasilkan suatu portfolio yang optimum bagi nasabahnya, maka Perbankan sebagai financial advisor yang bertugas untuk mengenali profil nasabah serta mengarahkan nasabah untuk memilih produk investasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan nasabah, tidak hanya berpegang pada analisis kinerja perusahaan maupun kondisi perekonomian semata tetapi juga harus berpegang pada asumsi perilaku investor terhadap keputusan investasi yang diambil oleh nasabah. Seorang customer care harus mampu mengenali nasabah mereka terkait preferensi nasabah terhadap risiko melalui persepsi nasabah terhadap risiko serta harapan nasabah terhadap keuntungan yang diperoleh.
Dengan mengacu pada penelitian terdahulu yang serupa, didapat hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain penelitian tentang determinan sikap dan perilaku risiko serta pengukurannya sendiri masih diperdebatkan (Das & Teng, 2001; Tipuric & Prester, 2004), tetapi hasil umum penelitian tentang risiko adalah bahwa sikap dan perilaku risiko dipengaruhi oleh karakter individu dan harapan terhadap pendapatan (Das & Teng, 2001). Pada tahun 1992 Sitkin & Pablo memperoleh temuan yang tidak konsisten pada hubungan persepsi risiko dan perilaku risiko yaitu pilihan risiko yang tinggi dalam situasi risiko yang tinggi bila dihubungkan dengan upaya menghilangkan kecenderungan risiko. Penelitian Nosic dan Weber (2010) juga menemukan bahwa perilaku investor dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh sikap subyektif mereka terhadap risiko dan oleh risiko dan pendapatan investasi itu sendiri. Gaurav Kabra (2010) mengungkapkan bahwa sikap terhadap risiko seorang nasabah berpengaruh pada pola keputusan investasinya.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah ada hubungan antara return expectation dengan risk perception?.
2. Apakah terdapat pengaruh negatif risk perception terhadap risk attitude?.
3. Apakah terdapat pengaruh positif return expectation terhadap risk attitude?.
4. Apakah terdapat pengaruh negatif risk perception terhadap investment decision?.
5. Apakah terdapat pengaruh positif return expectation terhadap investment decision?.
6. Apakah terdapat pengaruh positif risk attitude terhadap investment decision?.
2. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan latar belakang masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menguji hubungan antara return expectation dengan risk perception.
2. Untuk menguji pengaruh negatif risk perception terhadap risk attitude.
3. Untuk menguji pengaruh positif return expectation terhadap risk attitude.
4. Untuk menguji pengaruh negatif risk perception terhadap investment decision.
5. Untuk menguji pengaruh positif return expectation terhadap investment decision.
6. Untuk menguji pengaruh positif risk attitude terhadap investment decision.
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada berbagai pihak sebagai berikut.
1. Bagi penelitian selanjutnya Sebagai bahan kajian dalam penelitian yang sejenis di waktu yang akan datang untuk dijadikan sebagai sumber yang dapat menambah wacana baru sebagai sumber pustaka.
2. Bagi financial advisor, manajer investasi di bidang perbankan Sebagai bahan kajian dalam mengenali profil nasabah dan menentukan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah untuk dapat menghasilkan portfolio yang optimum dengan berasumsi pada perilaku investor terhadap risiko untuk keputusan investasi yang diambilnya.
3. Bagi nasabah (investor) Sebagai bahan kajian dalam pengambilan keputusan investasi melalui preferensi nasabah terhadap risiko untuk dapat memilih produk investasi yang sesuai.
4. Metode Penelitian
Rancangan dari penelitian ini berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) karena tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Berdasarkan dimensi waktunya penelitian ini merupakan penelitian cross
sectional karena penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana variasi atau
hubungan antar sampel yang diteliti pada saat tertentu.Dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah nasabah-nasabah yang menginvestasikan dananya di salah satu Bank BUMN yang dalam hal ini adalah Bank Mandiri yang berdomisili di kota Surabaya. Nasabah-nasabah yang dijadikan sebagai responden harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan supaya dapat memenuhi tujuan dari penelitian ini.
Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Variabel eksogen, yakni variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Variabel eksogen dikenal juga sebagai source variable atau
independent variable. Dalam penelitian ini variabel eksogen adalah risk perception (RP) dan return expectation (RE).
2. Variabel intervening, yakni variabel yang menjadi mediasi antara variabel endogen dengan variabel eksogen. Dalam penelitian ini variabel intervening adalah risk attitude (RA)
3. Variabel endogen, yakni variabel yang diprediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel endogen dikenal juga sebagai dependent variable. Dalam penelitian ini variabel endogen adalah investment decision (ID).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah-nasabah yang menginvestasikan dananya di bank BUMN yang dalam hal ini adalah Bank Mandiri yang berdomisili di kota Surabaya. Jumlah sampel yang ideal dan representatif yang digunakan untuk teknik analisis SEM adalah tergantung dari jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten, yaitu 95 – 190 sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 190 sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random sampling dimana setiap nasabah-nasabah Bank Mandiri yang berdomisili di Surabaya tidak mewakili peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam penelitian yakni Judgement (Purposive)
Sampling yakni pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menentukan teknik pengambilan sampel dengan kriteria responden adalah sebagai berikut: a. Nasabah yang menginvestasikan dananya hanya pada produk investasi (tidak termasuk investasi pada aset riil dan asuransi) yang ada di bank Mandiri yang berdomisili di Surabaya.
b. Usia nasabah maupun investor minimal 17 tahun.
c. Nasabah memiliki produk investasi dengan lama investasi minimal 1 tahun.
Berikut ini adalah asumsi-asumsi dasar yang dilakukan dalam analisis model persamaan struktural adalah sebagi berikut:
1. Jumlah sampel Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 sampel, sehingga telah memenuhi asumsi yang digunakan dalam penentuan sampel.
2. Evaluasi outliers Kriteria yang digunakan berdasarkan nilai Chi Square pada derajat kebebasan jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p < 0.001.
Nilai Mahalanobis Distance χ² (34, 0.001) = 66.25, sehingga semua kasus yang memiliki Mahalanobis Distance yang lebih besar dari 66.25 termasuk
multivariate outlier. Hasil output Mahalanobis Distance dalam penelitian ini yang dapat disimpulkan tidak ada outlier pada data.
3. Evaluasi normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data, pada penelitian masih ditemukan empat indikator yang tidak berdistribusi normal karena tidak memenuhi syarat normalitas yaitu c.r ± 2.58 pada tingkat signifikansi
α 0.01. Sebuah data dikatakan normal jika data simetris dengan nilai skewnessnya, serta memiliki kemiringan yang ideal.
Langkah berikutnya adalah dilakukan estimasi model secara bertahap, yaitu:
1. Analisis Faktor Konfirmatori (CFA)
Teknik analisis faktor konfirmatori dilakukan untuk menguji unidimensional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Hasil dari analisis faktor konfirmatori adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Goodness of Fit Confirmatory Factor Analysis
Goodness of Fit Cut off Value Hasil Estimasi Keterangan
2 X – Chi Square Diharapkan kecil 146,904 Diharapkan kecil
Probability 0,121 Baik ≥ 0,05
RMSEA 0,031 Baik ≤ 0,08
GFI 0,912 Baik ≥ 0,90
AGFI 0,869 Marjinal ≥ 0,90
CFI 0,992 Baik ≥ 0,95
TLI 0,989 Baik ≥ 0,95
CMIN/DF 1,148 Baik ≤ 2,00
Dari analisis faktor konfirmatori yang dilakukan dapat diketahui bahwa semua indikator signifikan terhadap masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini karena nilai probabilitas dibawah 0,05. Semua indikator dalam penelitian ini dikatakan valid karena memberikan
loading factor diatas 0,50 sehingga sudah memenuhi convergent validity (Imam Ghozali, 2004).
2. Uji Reliabilitas
2.1 Construct Reliability
Nilai batas yang digunakan untuk menilai tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,70. Dari empat variabel yang dilakukan pengujian maka diperoleh hasil nilai diatas 0,70 sehingga dapat dikatakan secara umum indikator-indikator yang digunakan mampu menjelaskan variabel yang dibentuknya.
2.2 Variance Extract
Dalam analisis faktor konfirmatori, prosentase rata-rata nilai Variance
Extract atau Average Variance Extract (AVE) antar indikator suatu set
variabel merupakan ringkasan convergent indicator. Nilai AVE sama dengan atau diatas 0,50 menunjukkan adanya convergent yang baik. Dari hasil pengujian keempat variabel memiliki nilai AVE > 0,50 sehingga keempat variabel memiliki convergent yang baik.
3. Model Persamaan Struktural
Tabel 2
Goodness of Fit Confirmatory Structural Equation Model
Goodness of Fit Cut off Value Hasil Estimasi Keterangan
2 X – Chi Square Diharapkan kecil 146,904 Diharapkan kecil
Probability 0,121 Baik ≥ 0,05
RMSEA 0,031 Baik ≤ 0,08
GFI 0,912 Baik ≥ 0,90
AGFI 0,869 Marjinal ≥ 0,90
CFI 0,992 Baik ≥ 0,95
0,989 Baik TLI
≥ 0,95 CMIN/DF 1,148 Baik
≤ 2,00 Untuk uji signifikansi variabel risk perception, return expectation, risk
attitude dan investment decision dengan melihat nilai loading factor (koefisien
λ) atau regression weight atau standardized estimate dengan nilai Critical Ratio atau C.R.
≥ 2.58 serta dengan mengamati p value ≤ 0,05 yang berarti variabel secara signifikan merupakan dimensi dari faktor laten yang dibentuk (Augusty Ferdinand, 2002). Hasil analisis regression weight dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 3
Regression Weight Structural Equation Modelling Akhir
Variabel Koefisien Keterangan
p value Cut of value
Regresi
≤0,05
RP – RE -0,805 0,000 0,05 Signifikan RA <– RP -0,471 0,000 0,05 Signifikan RA <– RE 0,390 0,000 0,05 Signifikan
ID <– RP 0,298 0,017 0,05 Signifikan
ID <– RE -0,101 0,247 0,05 Tidak signifikan
ID <– RA 1,235 0,000 0,05 Signifikan Dari perhitungan pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dapat diketahui bahwa pengaruh tidak langsung dari risk perception ke risk
atittude lalu ke decision investment lebih kuat dari pengaruh langsung risk
perception ke decision investment. Selain itu, pengaruh tidak langsung dari return
expectation ke risk atittude lalu ke decision investment lebih kuat dari pengaruh
langsung return expectation ke decision investment.5. Pembahasan Hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat hubungan antara risk perception dan return expectation H1 : Terdapat hubungan antara risk perception dan return expectation
Bahwa besarnya hubungan antara risk perception dan return expectation adalah sebesar – 0,805 dengan nilai p value = 0,00 yang artinya variabel risk perception memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap return expectation, sehingga Hipotesis 1 (H1) dapat diterima.
Hipotesis 2
Ho : Risk perception tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap risk attitude H1 : Risk perception berpengaruh negatif signifikan terhadap risk attitude Bahwa besarnya regresi (
β) antara variabel risk attitude dan juga risk perception adalah sebesar -0,471 dengan nilai p value = 0,00, yang artinya variabel risk
perception berpengaruh negatif signifikan terhadap risk attitude, sehingga
Hipotesis 2 (H2) dapat diterima.Hipotesis 3
Ho : Return expectation tidak berpengruh positif signifikan terhadap risk attitude H1 : Return expectation berpengaruh positif signifikan terhadap risk attitude Besarnya regresi (
β) antara variabel risk attitude dan juga return expectation adalah sebesar 0,390 dengan nilai p value = 0,000 , yang artinya variabel return
expectation berpengaruh positif signifikan terhadap risk attitude, sehingga
Hipotesis 3 (H3) dapat diterima.Hipotesis 4
Ho : Risk perception tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap decision
investment
H1 : Risk perception berpengaruh negatif signifikan terhadap decision investment.
Besarnya regresi ( β) antara variabel risk perception dan juga investment decision adalah sebesar 0,298 dengan nilai p value = 0,017, yang artinya variabel risk
perception berpengaruh positif signifikan terhadap investment decision, sehingga
hipotesis 4 (H4) dapat diterima namun terdapat perbedaan hubungan pengaruh antara kedua variabel.
Hipotesis 5
Ho : Return expectation tidak berpengaruh positif signifikan terhadap decision
investment
H1 : Return expectation berpengaruh positif signifikan terhadap decision
investment
Besarnya regresi ( β) antara variabel return expectation dan juga investment
decision adalah sebesar -0,101 dengan nilai p value = 0,247 , yang artinya
variabel return expectation tidak berpengaruh signifikan terhadap investment decision, sehingga hipotesis 5 (H5) ditolak .
Hipotesis 6
Ho : Risk attitude tidak berpengaruh positif signifikan terhadap decision
investment
H1 : Risk attitude berpengaruh positif signifikan terhadap decision investment Besarnya regresi (
β) antara variabel risk attitude dan juga investment decision adalah sebesar 1,235 dengan nilai p value = 0,00 , yang artinya variabel risk
attitude berpengaruh signifikan terhadap investment decision, sehingga Hipotesis
6 (H6) dapat diterima.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara
return expectation dengan risk perception. Semakin rendah persepsi risiko
nasabah Bank Mandiri maka semakin tinggi harapan terhadap keuntungan mereka. Hal ini juga menguatkan teori yang dikemukakan oleh Choa dan Lee (2006) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara risk perception dengan
return expectation. Hal ini disebabkan karena persepsi nasabah yang rendah
terhadap risiko berarti nasabah lebih cenderung tidak takut terhadap risiko yang dihadapi atas investasi yang dilakukannya atau cenderung risk seeker .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risk perception berpengaruh negatif signifikan terhadap risk attitude. Semakin meningkat persepsi risiko nasabah Bank Mandiri semakin menurunkan perilaku nasabah Bank Mandiri terhadap risiko. Hal ini juga menguatkan teori Elke U Weber (2003) yang menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi risiko seseorang maka mereka akan berupaya untuk mengurangi kecenderungan risiko. Pada umumnya nasabah Bank Mandiri cenderung mengikuti persepsinya terhadap risiko suatu produk sebelum benar- benar memutuskan untuk memiliki produk investasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return expectation berpengaruh positif signifikan terhadap
risk attitude. Semakin meningkat harapan keuntungan nasabah Bank Mandiri
maka semakin meningkatkan perilaku nasabah Bank Mandiri terhadap risiko. Hal ini menguatkan teori Elke U Weber (2003) yang menyatakan bahwa perilaku risiko seseorang dipengaruhi oleh harapan mereka terhadap keuntungan yang diperoleh. Pada umumnya nasabah Bank Mandiri selalu mengharapkan keuntungan yang diperoleh atas hasil investasinya tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel risk perception berpengaruh positif signifikan terhadap investment decision. Semakin besar persepsi risiko nasabah maka semakin besar keinginan nasabah untuk mau melakukan investasi. Hal ini berbeda dengan teori Nosic dan Weber (2010) yang menyatakan bahwa semakin subyektif persepsi seseorang maka semakin besar keinginan seseorang untuk mau melakukan investasi. Nasabah Bank Mandiri yang memiliki iddle cash yang merupakan dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari lebih memilih investasi yang bersifat high risk high return . Investasi ini dimaksudkan untuk rencana panjang untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi dari investasinya di tahun mendatang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa return expectation tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investment decision. Hal ini berbeda dengan teori Nosic dan Weber (2010) yang menyatakan bahwa keputusan nasabah untuk mau melakukan investasi dipengaruhi oleh berapa harapan keuntungan yang akan mereka peroleh atas investasi yang dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa berapapun harapan keuntungan nasabah, jika produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan profil mereka maka nasabah belum tentu mau memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risk attitude berpengaruh terhadap
investment decision. Semakin besar kecenderungan perilaku nasabah terhadap
risiko maka semakin besar keinginan nasabah untuk mau melakukan suatu investasi. Hal ini menguatkan teori Gaurav Kabra (2010) yang menyatakan bahwa keputusan seseorang dalam melakukan investasi tercermin pada kecenderungan perilaku seseorang terhadap risiko. Pada umumnya profil risiko nasabah Bank Mandiri ikut dalam menentukan keputusan investasi nasabah. Customer service Bank Mandiri akan menjelaskan karakteristik produk beserta risiko-risikonya disertai dengan alternatif-alternatif produk investasi lain yang sesuai dengan profil nasabah.
6. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Risk perception berpengaruh negatif signifikan terhadap risk attitude nasabah. Hal ini menunjukkan persepsi risiko seorang nasabah memiliki peranan dalam menentukan profil risiko nasabah melalui perilaku nasabah terhadap risiko. Hal ini dapat membantu peranan customer service Bank Mandiri dalam penggalian kebutuhan nasabah serta pemilihan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil dan karkteristik nasabah secara tepat.
2. Return expectation berpengaruh positif signifikan terhadap risk attitude nasabah. Hal menunjukkan bahwa penjelasan customer service mengenai karakteristik produk, tingkat pertumbuhan investasi, manfaat dan biaya serta risiko sangat diperlukan pada saat menawarkan suatu produk sehingga nasabah dapat memproyeksikan berapa keuntungan yang akan diperoleh dan juga risiko-risiko yang ditanggung, hal ini dimaksudkan supaya Bank tetap konsisten terhadap prinsip transparancy kepada nasabah.
3. Risk perception berpengaruh positif signifikan terhadap decision investment nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar persepsi risiko nasabah maka semakin besar keinginan nasabah untuk mau menginvestasikan dananya, sehingga dapat ditarik kesimpulan nasabah cenderung memiliki
90
anggapan high risk high return, semakin berisiko suatu produk investasi semakin besar keuntungan yang akan dihasilkan.
4. Return expectation tidak berpengaruh terhadap decision investment.
Berapapun jumlah keuntungan yang diharapkan nasabah, jika produk investasi yang ditawarkan tidak sesuai dengan profil risiko nasabah maka nasabah belum tentu mau untuk membeli produk tersebut. Jadi, penting untuk melakukan penggalian kebutuhan nasabah serta mengenali profil risiko nasabah bagi seorang customer service.
5. Risk attitude berpengaruh positif signifikan terhadap decision investment.
Hal ini menunjukkan bahwa profil risiko nasabah memegang peranan penting dalam menawarkan produk sesuai dengan karkateristik dan profil risiko nasabah. Sedangkan saran untuk penelitian mendatang adalah dapat menjadi kajian untuk penelitian berikutnya untuk dapat diarahkan melakukan penambahan variabel dalam penelitian mendatang. Selain itu dapat dilakukan perluasan sampling yaitu dengan menggunakan sampel dari nasabah perbankan saja tetapi juga dari investor-investor di pasar modal supaya sampel lebih heterogen dan bervariasi.
DAFTAR RUJUKAN
Abdul, Halim. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat Augusty, Ferdinand. 2002. Structural Equation Model dalam Penelitian
Manajemen. Edisi 2. Semarang: BP Undip Cho and Lee. 2006. An Integrated Model Of Risk And Risk-Reducing Strategies.
Journal of Business Research, vol 59, page 112-120
Chou, Huang and Hsu. 2010. Investor Attitudes And Behavior Towards Inherent
Risk And Potential Return In Financial Product. International Research Journal Of Finance And Economics, vol 22, page 178-191
Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler. 2006. Business Research Methods.
7th Edition. New Jersey: Mc. Hill International Edition Das, T.K. & Teng, B 2001. Partner Analysis and Strategic Alliances Performance.
Scandinavian Journal of Management, vol 19 Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius Forlani and Mullins. 2000. Perceived Risks and Choices in Entrepreneurs New
Venture Decisions. Journal of Business Venturin, vol 15, 305–322 Gilmore, Carson and O’Donnell. 2004. Small Business Owner Managers And
Their Attitude To Risk. Marketing Intelligence & Planning, Vol. 22 No. 3, page 349-360 Griffin, Ricky W and Ronald J. Ebert. 2009. Bussiness. 8th Edition. Pearson
International Edition. New Jersey:Prentice Hall Hair, Joseph F. 2006. Multivariate Data Analysis . Fifth Edition. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama Herman, Darmawi. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara Hillson, D. and Ruth Murray. 2008. Understanding and Managing Risk Attitude.Engelska: Gower Publishing Ltd.
Imam Ghozai. 2004. Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 19.0.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kabra, Gaurav, Prashant Kumar M., Manoj Kumar D. 2010. Factors Influencies
Investment decisions of Generations in India : An Econometric Study. Asean Journal of Management Research, vol 19, page 312-326
Malholtra, Naresh K. 2005. Riset Bisnis. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia Nagy Robert A. dan Obenberger Robert W. 1994. Factors Influencing Individual
Investor Behavior. Financial Analysts Journal, page 63-68 Natalia Christanti dan Linda Ariany M. 2011. Faktor-Faktor Yang
Dipertimbangkan Investor Dalam Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen
Teori Dan Terapan, I Tahun 4, No. 3
Nicholson, Fenton-O’Creevy, Soanei, Willman. 2002. Risk Propensity And Personality. Journal Of Behavioral Decision Making, vol 15, page 263–290
Nosic. A and M. Weber. 2010. How Riskily Do I Invest?. Journal of Economics, vol 126, page 373-416 Rr. Iramani. 2011. Model Perilaku Pemodal terhadap Risiko dan Jenis Investasi pada Sektor Perbankan (Studi Perilaku Keuangan Berbasis Psikolog). Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol 9, No. 1, 76-84.
Sitkin and Pablo. 1992. Reconceptualizing The Determinants Of Risk Behaviour.
Academy of Management Review, vol 17, page 9-38. Sitkin, S.B., & Weingart, L. R. 1995. Determinants of Risky Decision-Making Behaviour: A Test of the Mediating Role of Risk perceptions and Propensity. Academy of Management Journal.vol 38, No. 6, page. 1573- 1592.
Stone, R. N. & K. Gronhaug. 1993. Perceived Risk : Further Considerations for the Marketing Dicipline, Predicting the Use of Pirated Software 251
European Journal of Marketing 27 (3), 39-50
Tipuric, D., & Prester, J. 2004. The Cumulative Prospect Theory and Managerial Decision Making. Zagreb International Review of Economicsand Business, vol 7 No 1, page 61-80.
Weber, Elke U., Blais, Ann-Renee and Betz, Nancy E. 2002. A Domain-Spesific Risk-Attitude Scale: Measuring Risk perception And Risk Behaviours.
Journal of Behavioral Decision Making, vol 15, No 4, page 263-290.
Weber, Elke U. Klos Alexander. Weber Martin. 2005. Investment Decisions and Time Horizon: Risk Perception and Risk Behaviour in Repeated Gambles
Zuckerman, M., and Kuhlman D.M. 2000. Personality And Risk-Taking: Common biosocial factors. Journal of Personality,vol 68, page 999-1029.