FLEXIBILITAS KURIKULUM DALAM ANTISIPASI PERUBAHAN PASAR KERJA GLOBAL
FLEXIBILITAS KURIKULUM DALAM
ANTISIPASI PERUBAHAN
PASAR KERJA GLOBAL
ILLAH SAILAH
DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN
KEMAHASISWAAN
DITJEN DIKTI-KEMDIKBUD
TOPIK PEMBICARAAN
SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA
FLEXIBLE PROCESS, STANDARDIZED
LEARNING OUTCOMES
Harmonisation of Higher Education
towards ASEAN Community 2015
Politicalsecurity
pillar
Higher education is the
foundation for
development of all 3
pillars.
SocioCulture
Pillar
Economic
Pillar
OUTCOME: Higher
movement of skilled
HRs --> ASEAN socioeconomic
development
DESTINATION: Higher
fow of students &
academics across region
VEHICLE: More
compatible &
comparable HE system
INSTRUMENT:
Regional QA, CTS,
Student Mobility,
++
BAN PT
BSNP
KKN
I
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
PERGURUAN
TINGGI
2
Mahasiswa
Baru
6
Masyarakat
akademik
LEARNI
NG
OUTCO
ME
4
Dosen -pimpinan
Organisasi
Pegawai
7
Dana
8
Pasar kerja
SPMI
Leader
1
Dokumen
Laboratorium Pustaka Kurikulum
5
Resources
KERJA
BIDANG
KERJA
3
Proses
Pembelaja
ran
BNS
STANDAR
P
KOMPETENSI
Pengakuan
Masyarakat
ASOSIASI
PROFESI
endrop3ai@
PENDIDIKAN TINGGI 2011-2015
“meningkatkan efsiensi dan efektivitas pelaksanaan misi
6 5K KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(Integrasi)
Proses
Efsiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
Birokrasi
(Berbagi)
Sumberdaya
(Sentuhan)
TIK
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Indonesian Q ualifcation
Framework
9
Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia,
yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifkasi
kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati
diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang
dimiliki Indonesia
8
7
6
5
4
3
2
1
9
KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang
kualifkasi, dimulai dari Kualifkasi 1
sebagai kualifkasi terendah dan Kualifkasi
– 9 sebagai kualifkasi tertinggi
Jenjang kualifkasi adalah tingkat
capaian pembelajaran yang disepakati
secara nasional, disusun berdasarkan
ukuran hasil pendidikan dan/atau
pelatihan yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal,
atau pengalaman kerja
8
7
6
5
4
3
2
1
The Ultimate Goal
SDM
INDONES
INDONES
IA
IA
Kesetaraan
dan
pengakuan
kualifkasi
berbasis NQF
gt
gt
SDM
ASING
GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICES (GATS
ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA)
A
U
N
IA
D
9
8
7
to
ra
pe
O r
S 2
S p
1
D D
D 3 4
D 2
SM 1
k
Te
SM
P
S 3
li
Ah
P
G EN
EL D
A ID
R IK
S
I
R A
ST J
U ER
D K
IN IA
IA N
N U
U D
D U
A
si
AT
ni
A
N
-
Peningkatan level KKNI Melalui Berbagai alur
6
5
4
on
si
al
2
1
al
g
n
Pe
P M
E
B NG AS
EL A Y
A LA AR
JA M A
K
R
M AN AT
A A N T
D A
IR U
I
3
es
f
I
ro
S T
P
FE A
O IK
R
P TIF I
IA R ES
N SE F
U
O
D AN PR
D
u
ta
a
l
be
r
ja
a
l
ua
d
i i
iv dir
d
in en
s
n
a
am
PERATURAN PRESIDEN NO 8 TAHUN 2012
TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(2) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang
diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman
kerja.
(5) Pengalaman kerja adalah pengalaman melakukan
pekerjaan dalam bidang tertentu dan jangka waktu tertentu
secara intensif yang menghasilkan kompetensi.
Pasal 4: Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) merupakan bentuk pengakuan atas capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan.
Pasal 7: Penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pengalaman kerja dengan jenjang
kualifkasi pada KKNI mempertimbangkan bidang
dan lama pengalaman kerja, tingkat
pendidikan serta pelatihan kerja yang telah
diperoleh.
Pasal 5: Penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang
kualifkasi pada KKNI terdiri atas:
Hubungan level lulusan perguruan tinggi
dengan Pasar Kerja
S3
S2
S3
(Terapan)
Spesialis
S2
8
(Terapan)
Profesi
S1
D IV
D II
DI
Sekolah Menengah
Kejuruan (3)
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)
Pendidikan Pra Sekolah (1-2)
AHLI
7
6
D III
SMA
(3)
9
5
TEKNISI /
ANALIS
4
3
2
1
OPERATO
R
PENGEMBANG
AN KARIER
em Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMP
Menteri Pendidikan Nasional
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Sekretariat
Peratura
Ditjen
Dikti
n
Perunda
ngundanga
n
Visi
Pendidik
an
Tinggi
Indonesi
a
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
Perguruan
Tinggi
Negeri/Swasta
Standar
Nasional
Pendidik
an
Tinggi
(SNPT)
Sistem
Penjami
nan
Mutu
Internal
(SPMI)
Badan
Akreditasi
Nasional
Perguruan
Sistem
Tinggi
Penjami
nan
Mutu
Ekternal
(SPME/
Akredit
asi)
KKNI dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Kebutuhan Stakeholders
15
M
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Dasar SPMPT :
Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
isi;
proses;
kompetensi lulusan;
pendidik dan tenaga kependidikan;
Standar
sarana dan prasarana;
BSNP
pengelolaan;
pembiayaan;
penilaian pendidikan
(dalam RUU PT ditambah dengan Standar Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat)
Untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan SNP dilakukan
9
FLEXIBLE PROCESSES
8
7
6
5
4
3
2
1
STANDARDIZED
OUTPUT / OUTCOMES
Deskripsi KualifkasI KKNI dirumuskan dalam capaian
pembelajaran
Capaian pembelajaran
AFFECTIVE DOMAIN
IQF
Kompetensi
Capaian
Pembelajaran
PARAMETER DESKRIPSI
(learning outcomes)
adalah internasilisasi
dan akumulasi ilmu
KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
pengetahuan,
pengetahuan praktis,
ketrampilan,
afeksi,
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
dan kompetensi yang
dicapai melalui proses
pendidikan yang
KEMAMPUAN
MANAJERIAL
terstruktur
dan
mencakup suatu
bidang ilmu/keahlian
Unsur
Deskrip
si KKNI
Sikap
dan tata
(deskripsi
nilai
umum)
Kemampua
n kerja
(alinea 1 disetiap
level)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemampu
an
(alinea
3 disetiap
manajeria
level)
l
Penguasaa
n
pengetahu
(alinea
2 disetiap
level)
an
llmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis
metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan
(knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu
bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian
berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu
ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data,
observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala
alam dan sosial.
Pengetahuan (knowledge): penguasaan teori dan
keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi
yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau
pendidikan untuk keperluan tertentu.
Pengetahuan praktis (know-how): penguasaan teori
dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang
keahlian tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan
Keterampilan (skill): kemampuan psikomotorik (termasuk
manual dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan
instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur
dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman
(know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkan
produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Afeksi (afection): sikap (attitude) sensitif seseorang
terhadap aspek-aspek di sekitar kehidupannya baik
ditumbuhkan oleh karena proses pembelajarannya
maupun lingkungan kehidupan keluarga atau mayarakat
secara luas.
Kompetensi (competency): akumulasi kemampuan
seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja
secara terukur melalui asesmen yang terstruktur,
mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka
implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang
dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang
menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Kompetensi kerja di
institusi
K
PENDIDIKAN DI PERGURUAN
TINGGI
KURANG
SELARAS
K
K
PROSES
PEMBELAJAR
AN
S
S
A
Kemampuan
awal
(syarat
minimal
masuk suatu
program
studi)
A
K
SELARA
S
S
Standar
kompete
nsi
traini
ng
A
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
(hasil dan
ikutannya)
TIDAK
SELARAS
S
t
r
a
i
n
i
n
g
Standar
kompete
nsi
A
Langsu
ng
kerja
K
S
Standar
kompete
nsi
A kerj
a
Deskripsi KualifkasI KKNI dirumuskan dalam capaian
pembelajaran
Capaian Pembelajaran/
Learning Outcomes
AFFECTIVE DOMAIN
IQF
kompetensi
SUPPLY SIDE:
Ditetapkan oleh
Penyelenggara
Pendidikan
DEMAND SIDE:
Ditetapkan oleh
Pengguna
Contoh
Kompetensi
Contoh
Kompetensi
http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/
_website/fles/52/File/Standar
%20Kompetensi/SKP%20INSPEKSI
%20PLTA.pdf
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI PLTA
• Kode Unit : KAA.IMT.301 (3) A
• Judul Unit : Menginspeksi Pusat Pembangkit Listrik
• Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa data inspeksi serta
pengujian Pusat Pembangkit Listrik secara presisi dan menyeluruh, sesuai standar
dan batasan inspeksi.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisa data inspeksi Pusat Pembangkit Listrik
1.1. Data hasil inspeksi dan pengujian Pusat Pembangkit Listrik diidentifkasi untuk
menentukankelaikan operasinya sesuai standar unit pembangkit.
1.2. Penyebab kerusakan atau kelainan Peralatan diidentifkasi sesuai standar unit pembangkit.
2. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan inspeksi Pusat Pembangkit Listrik
2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian diidentifkasi sesuai spesifkasi pekerjaan.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan sesuai dengan rencana
kerja.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK
KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan inspeksi Turbin Air
– 1.1. Memahami Surat perintah kerja/Instruksi kerja, izin
kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan
lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait sudah
disiapkan.
– 1.2. Membuat Jadwal dan program kerja inspeksi PLTA .
– 1.3. Alat uji dan perlengkapan K3 diidentifkasi sesuai
keperluan dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan
aman.
2. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Turbin Air
– 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi
diidentifkasi sesuai spesifkasi pekerjaan. Perlengkapan
kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan
sesuai dengan rencana kerja.
– 2.2. Peralatan Uji/Instrumen uji yang dipilih disesuaikan
dengan spesifkasi pekerjaan
– 2.3. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan
Contoh Capaian Pembelajaran Program
(Program Learning Outcomes)
Jurusan Teknik Konversi Energi
POLBAN
Teknik Konversi Energi (D3)
Menghasilkan lulusan ahli madya
yang memiliki kemampuan di bidang
pembangkit tenaga listrik dan
kompetensi penunjang sebagai ahli
teknik di bidang energi atau audit
energi.
•
Diadopsi dari situs Politeknik Negeri Bandung
Contoh CP/LO: EC 2000 General Criteria (ABET)
Criterion 3. Program Outcomes and Assessment
a) an ability to apply knowledge of mathematics, science, and
engineering
b) an ability to design and conduct experiments, as well as to
analyze and interpret data
c) an ability to design a system, component, or process to meet
desired needs
d) an ability to function on multi-disciplinary teams
e) an ability to identify, formulate, and solve engineering
problems
f) an understanding of professional and ethical responsibility
g) an ability to communicate efectively
h) the broad education necessary to understand the impact of
engineering solutions in a global and societal context
i) a recognition of the need for, and an ability to engage in lifelong learning
j) a knowledge of contemporary issues
k) an ability to use the techniques, skills, and modern
engineering tools necessary for engineering practice.
Contoh CP/LO
Iowa’s
Targeting
Life Skills
Wheel
http://
www.extension.iastate.e
du/4H/lifeskills/
homepage.html
5. Peran KEMENDIKBUD
dalam Peningkatan Mutu
Sdm Nasional Berbasis KKNI
A. Akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan melalui Penyetaraan Jenis
dan Strata Pendidikan Nasional dengan
KKNI
B. Pengakuan Pembelajaran Lampau
C. Perpindahan antara jenis dan strata
pendidikan tinggi
D. Sistem Penjaminan Mutu berbasis KKNI
The Ultimate Goal
NF
IF
F
SDM
INDONES
INDONES
IA
IA
TV
sq
Kesetaraan
dan
pengakuan
kualifkasi
berbasis
NQF
gt
gt
SDM
ASING
S2
PENGUASAAN
SAINS,
SAINS
REKAYASA, atau
SAINS APLIKASI
Alinea ke 2 –
deskriptor KKNI
PENGUASAAN
REKAYASA dan/
atau
TEKNOLOGI
Alinea ke-1 –
deskriptor
KKNI
Afektif
Deskripsi
umum KKNI
Penguasaan Soft
Skills Manajerial
Alinea ke-3
KEMAMPUAN ADAPTIF
Dan INVENTIF
i
d
n
e
P
d
n
a
ik
INO
AN
ASA
GU
,
PEN AINS ASA,
S
AY
RE K
NS atau
SAI
NS
SAI ASI
IK
APL
PENGUASAAN REKAYASA
dan/atau
TEKNOLOGI
U
MP
MA AN
KE
IF
VAT
n
a
d
i
s
a
k
o
V
si
e
of
r
P
PRODUK atau TEKNOLOGI BARU
Kebutuhan masyarakat
an
k
i
id
d
en
ik
m
e
d
a
Ak
3
S
2,
S
,
S1
Penyelenggaraan Program Pendidikan Formal
sesuai Jenis dan Stratanya
Dokto
r
(S3)
Magist
er
(S2)
Doktor
Terapan
(S3)
Magister
Terapan
(S2)
Spesialis 2
Spesiali
s1
Profesi
Sarjan
a (S1)
Fokus pada
pengembang
an flosofs
keilmuan
Fokus pada
pengembang
an dan
peningkatan
keahlian
kerja yang
spesifk
Diplom
a 4 (D4)
Diploma 3
(D3)
Diploma 2
(D2)
Diploma 1
(D1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
A. ACCOUNTABILITY & COMPATIBILITY
Kesetaraan Capaian Pembelajaran dari berbagai
Jenis Pendidikan
S3
S2
S1
SMA
SMP
SD
9
8
S3
(Terapan)
Spesialis
S2
(Terapan)
7
Profesi
6
D IV
5
D III
4
D II
3
2
1
DI
SMK
SMP
SD
B. PENGAKUAN PEMBELAJARAN LAMPAU
PENGAKUAN MAKSIMUM
S1 + PPL
D IV / S1(T)+
PPL
Profesi, S2(T)
Profesi , S2 (T)
D III + PPL
D4, Profesi
D II + PPL
D4
D I + PPL
D3
SMA/K/C + PPL
D2
C. ALUR PERPINDAHAN ANTAR-JENIS PENDIDIKAN
Dokto
r
(S3)
Magist
er
(S2)
Doktor
Terapan
(S3)
Magister
Terapan
(S2)
Spesialis 2
Sistem matrikulasi
Sistem RPL
Spesiali
s1
Profesi
Sarjan
a (S1)
Diplom
a 4 (D4)
Diploma 3
(D3)
Diploma 2
(D2)
Diploma 1
(D1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/
Madrasah Alyah
D. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI
Menyusun
capaian
pembelajar
an
Program
Studi
berbasis
KKNI
Implement
asi
kurikulum
Tercapainya
Kualifkasi
lulusan sesuai
deskriptor
Sistem Penjaminan Mutu
Internal
PERGURUAN
TINGGI
BSNP menyusun Standar
Nasional Pendidikan
untuk tercapainya
kualifkasi pada KKNI
Sistem
Penjaminan
Mutu Eksternal
Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk
mecapai kualifikasi capaian pembelajaran
Kesimpulan
• Saatnya berubah pola pikir
dari apa yang akan diajarkan kepada
kemampuan apa yang akan dimiliki peserta
didik.
Kurikulum feksibel, otonomi PT, namun harus
tetap mengacu ada standar nasional
pendidikan tinggi
Pengawasan terletak pada penjaminan mutu
internal perguruan tinggi
Terima kasih
ANTISIPASI PERUBAHAN
PASAR KERJA GLOBAL
ILLAH SAILAH
DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN
KEMAHASISWAAN
DITJEN DIKTI-KEMDIKBUD
TOPIK PEMBICARAAN
SISTEM PENDIDIKAN TINGGI
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA
FLEXIBLE PROCESS, STANDARDIZED
LEARNING OUTCOMES
Harmonisation of Higher Education
towards ASEAN Community 2015
Politicalsecurity
pillar
Higher education is the
foundation for
development of all 3
pillars.
SocioCulture
Pillar
Economic
Pillar
OUTCOME: Higher
movement of skilled
HRs --> ASEAN socioeconomic
development
DESTINATION: Higher
fow of students &
academics across region
VEHICLE: More
compatible &
comparable HE system
INSTRUMENT:
Regional QA, CTS,
Student Mobility,
++
BAN PT
BSNP
KKN
I
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
PERGURUAN
TINGGI
2
Mahasiswa
Baru
6
Masyarakat
akademik
LEARNI
NG
OUTCO
ME
4
Dosen -pimpinan
Organisasi
Pegawai
7
Dana
8
Pasar kerja
SPMI
Leader
1
Dokumen
Laboratorium Pustaka Kurikulum
5
Resources
KERJA
BIDANG
KERJA
3
Proses
Pembelaja
ran
BNS
STANDAR
P
KOMPETENSI
Pengakuan
Masyarakat
ASOSIASI
PROFESI
endrop3ai@
PENDIDIKAN TINGGI 2011-2015
“meningkatkan efsiensi dan efektivitas pelaksanaan misi
6 5K KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
(Integrasi)
Proses
Efsiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
Birokrasi
(Berbagi)
Sumberdaya
(Sentuhan)
TIK
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Indonesian Q ualifcation
Framework
9
Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia,
yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifkasi
kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati
diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang
dimiliki Indonesia
8
7
6
5
4
3
2
1
9
KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang
kualifkasi, dimulai dari Kualifkasi 1
sebagai kualifkasi terendah dan Kualifkasi
– 9 sebagai kualifkasi tertinggi
Jenjang kualifkasi adalah tingkat
capaian pembelajaran yang disepakati
secara nasional, disusun berdasarkan
ukuran hasil pendidikan dan/atau
pelatihan yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal,
atau pengalaman kerja
8
7
6
5
4
3
2
1
The Ultimate Goal
SDM
INDONES
INDONES
IA
IA
Kesetaraan
dan
pengakuan
kualifkasi
berbasis NQF
gt
gt
SDM
ASING
GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICES (GATS
ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA)
A
U
N
IA
D
9
8
7
to
ra
pe
O r
S 2
S p
1
D D
D 3 4
D 2
SM 1
k
Te
SM
P
S 3
li
Ah
P
G EN
EL D
A ID
R IK
S
I
R A
ST J
U ER
D K
IN IA
IA N
N U
U D
D U
A
si
AT
ni
A
N
-
Peningkatan level KKNI Melalui Berbagai alur
6
5
4
on
si
al
2
1
al
g
n
Pe
P M
E
B NG AS
EL A Y
A LA AR
JA M A
K
R
M AN AT
A A N T
D A
IR U
I
3
es
f
I
ro
S T
P
FE A
O IK
R
P TIF I
IA R ES
N SE F
U
O
D AN PR
D
u
ta
a
l
be
r
ja
a
l
ua
d
i i
iv dir
d
in en
s
n
a
am
PERATURAN PRESIDEN NO 8 TAHUN 2012
TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(2) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang
diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman
kerja.
(5) Pengalaman kerja adalah pengalaman melakukan
pekerjaan dalam bidang tertentu dan jangka waktu tertentu
secara intensif yang menghasilkan kompetensi.
Pasal 4: Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) merupakan bentuk pengakuan atas capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan.
Pasal 7: Penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pengalaman kerja dengan jenjang
kualifkasi pada KKNI mempertimbangkan bidang
dan lama pengalaman kerja, tingkat
pendidikan serta pelatihan kerja yang telah
diperoleh.
Pasal 5: Penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang
kualifkasi pada KKNI terdiri atas:
Hubungan level lulusan perguruan tinggi
dengan Pasar Kerja
S3
S2
S3
(Terapan)
Spesialis
S2
8
(Terapan)
Profesi
S1
D IV
D II
DI
Sekolah Menengah
Kejuruan (3)
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)
Pendidikan Pra Sekolah (1-2)
AHLI
7
6
D III
SMA
(3)
9
5
TEKNISI /
ANALIS
4
3
2
1
OPERATO
R
PENGEMBANG
AN KARIER
em Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMP
Menteri Pendidikan Nasional
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Sekretariat
Peratura
Ditjen
Dikti
n
Perunda
ngundanga
n
Visi
Pendidik
an
Tinggi
Indonesi
a
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
Perguruan
Tinggi
Negeri/Swasta
Standar
Nasional
Pendidik
an
Tinggi
(SNPT)
Sistem
Penjami
nan
Mutu
Internal
(SPMI)
Badan
Akreditasi
Nasional
Perguruan
Sistem
Tinggi
Penjami
nan
Mutu
Ekternal
(SPME/
Akredit
asi)
KKNI dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Kebutuhan Stakeholders
15
M
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Dasar SPMPT :
Standar Nasional Pendidikan
(SNP)
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
Standar
isi;
proses;
kompetensi lulusan;
pendidik dan tenaga kependidikan;
Standar
sarana dan prasarana;
BSNP
pengelolaan;
pembiayaan;
penilaian pendidikan
(dalam RUU PT ditambah dengan Standar Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat)
Untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan SNP dilakukan
9
FLEXIBLE PROCESSES
8
7
6
5
4
3
2
1
STANDARDIZED
OUTPUT / OUTCOMES
Deskripsi KualifkasI KKNI dirumuskan dalam capaian
pembelajaran
Capaian pembelajaran
AFFECTIVE DOMAIN
IQF
Kompetensi
Capaian
Pembelajaran
PARAMETER DESKRIPSI
(learning outcomes)
adalah internasilisasi
dan akumulasi ilmu
KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
pengetahuan,
pengetahuan praktis,
ketrampilan,
afeksi,
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
dan kompetensi yang
dicapai melalui proses
pendidikan yang
KEMAMPUAN
MANAJERIAL
terstruktur
dan
mencakup suatu
bidang ilmu/keahlian
Unsur
Deskrip
si KKNI
Sikap
dan tata
(deskripsi
nilai
umum)
Kemampua
n kerja
(alinea 1 disetiap
level)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemampu
an
(alinea
3 disetiap
manajeria
level)
l
Penguasaa
n
pengetahu
(alinea
2 disetiap
level)
an
llmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis
metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan
(knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu
bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian
berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu
ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data,
observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala
alam dan sosial.
Pengetahuan (knowledge): penguasaan teori dan
keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi
yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau
pendidikan untuk keperluan tertentu.
Pengetahuan praktis (know-how): penguasaan teori
dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang
keahlian tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan
Keterampilan (skill): kemampuan psikomotorik (termasuk
manual dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan
instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur
dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman
(know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkan
produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Afeksi (afection): sikap (attitude) sensitif seseorang
terhadap aspek-aspek di sekitar kehidupannya baik
ditumbuhkan oleh karena proses pembelajarannya
maupun lingkungan kehidupan keluarga atau mayarakat
secara luas.
Kompetensi (competency): akumulasi kemampuan
seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja
secara terukur melalui asesmen yang terstruktur,
mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka
implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang
dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang
menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Kompetensi kerja di
institusi
K
PENDIDIKAN DI PERGURUAN
TINGGI
KURANG
SELARAS
K
K
PROSES
PEMBELAJAR
AN
S
S
A
Kemampuan
awal
(syarat
minimal
masuk suatu
program
studi)
A
K
SELARA
S
S
Standar
kompete
nsi
traini
ng
A
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
(hasil dan
ikutannya)
TIDAK
SELARAS
S
t
r
a
i
n
i
n
g
Standar
kompete
nsi
A
Langsu
ng
kerja
K
S
Standar
kompete
nsi
A kerj
a
Deskripsi KualifkasI KKNI dirumuskan dalam capaian
pembelajaran
Capaian Pembelajaran/
Learning Outcomes
AFFECTIVE DOMAIN
IQF
kompetensi
SUPPLY SIDE:
Ditetapkan oleh
Penyelenggara
Pendidikan
DEMAND SIDE:
Ditetapkan oleh
Pengguna
Contoh
Kompetensi
Contoh
Kompetensi
http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/
_website/fles/52/File/Standar
%20Kompetensi/SKP%20INSPEKSI
%20PLTA.pdf
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG INSPEKSI PLTA
• Kode Unit : KAA.IMT.301 (3) A
• Judul Unit : Menginspeksi Pusat Pembangkit Listrik
• Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa data inspeksi serta
pengujian Pusat Pembangkit Listrik secara presisi dan menyeluruh, sesuai standar
dan batasan inspeksi.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisa data inspeksi Pusat Pembangkit Listrik
1.1. Data hasil inspeksi dan pengujian Pusat Pembangkit Listrik diidentifkasi untuk
menentukankelaikan operasinya sesuai standar unit pembangkit.
1.2. Penyebab kerusakan atau kelainan Peralatan diidentifkasi sesuai standar unit pembangkit.
2. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan inspeksi Pusat Pembangkit Listrik
2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian diidentifkasi sesuai spesifkasi pekerjaan.
2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan sesuai dengan rencana
kerja.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK
KERJA
1. Merencanakan dan menyiapkan inspeksi Turbin Air
– 1.1. Memahami Surat perintah kerja/Instruksi kerja, izin
kerja, gambar kerja, blanko berita acara, persyaratan
lingkungan, blanko uji, dan dokumen yang terkait sudah
disiapkan.
– 1.2. Membuat Jadwal dan program kerja inspeksi PLTA .
– 1.3. Alat uji dan perlengkapan K3 diidentifkasi sesuai
keperluan dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan
aman.
2. Menyiapkan pelaksanaan Inspeksi Turbin Air
– 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk inspeksi
diidentifkasi sesuai spesifkasi pekerjaan. Perlengkapan
kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan
sesuai dengan rencana kerja.
– 2.2. Peralatan Uji/Instrumen uji yang dipilih disesuaikan
dengan spesifkasi pekerjaan
– 2.3. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan
Contoh Capaian Pembelajaran Program
(Program Learning Outcomes)
Jurusan Teknik Konversi Energi
POLBAN
Teknik Konversi Energi (D3)
Menghasilkan lulusan ahli madya
yang memiliki kemampuan di bidang
pembangkit tenaga listrik dan
kompetensi penunjang sebagai ahli
teknik di bidang energi atau audit
energi.
•
Diadopsi dari situs Politeknik Negeri Bandung
Contoh CP/LO: EC 2000 General Criteria (ABET)
Criterion 3. Program Outcomes and Assessment
a) an ability to apply knowledge of mathematics, science, and
engineering
b) an ability to design and conduct experiments, as well as to
analyze and interpret data
c) an ability to design a system, component, or process to meet
desired needs
d) an ability to function on multi-disciplinary teams
e) an ability to identify, formulate, and solve engineering
problems
f) an understanding of professional and ethical responsibility
g) an ability to communicate efectively
h) the broad education necessary to understand the impact of
engineering solutions in a global and societal context
i) a recognition of the need for, and an ability to engage in lifelong learning
j) a knowledge of contemporary issues
k) an ability to use the techniques, skills, and modern
engineering tools necessary for engineering practice.
Contoh CP/LO
Iowa’s
Targeting
Life Skills
Wheel
http://
www.extension.iastate.e
du/4H/lifeskills/
homepage.html
5. Peran KEMENDIKBUD
dalam Peningkatan Mutu
Sdm Nasional Berbasis KKNI
A. Akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan melalui Penyetaraan Jenis
dan Strata Pendidikan Nasional dengan
KKNI
B. Pengakuan Pembelajaran Lampau
C. Perpindahan antara jenis dan strata
pendidikan tinggi
D. Sistem Penjaminan Mutu berbasis KKNI
The Ultimate Goal
NF
IF
F
SDM
INDONES
INDONES
IA
IA
TV
sq
Kesetaraan
dan
pengakuan
kualifkasi
berbasis
NQF
gt
gt
SDM
ASING
S2
PENGUASAAN
SAINS,
SAINS
REKAYASA, atau
SAINS APLIKASI
Alinea ke 2 –
deskriptor KKNI
PENGUASAAN
REKAYASA dan/
atau
TEKNOLOGI
Alinea ke-1 –
deskriptor
KKNI
Afektif
Deskripsi
umum KKNI
Penguasaan Soft
Skills Manajerial
Alinea ke-3
KEMAMPUAN ADAPTIF
Dan INVENTIF
i
d
n
e
P
d
n
a
ik
INO
AN
ASA
GU
,
PEN AINS ASA,
S
AY
RE K
NS atau
SAI
NS
SAI ASI
IK
APL
PENGUASAAN REKAYASA
dan/atau
TEKNOLOGI
U
MP
MA AN
KE
IF
VAT
n
a
d
i
s
a
k
o
V
si
e
of
r
P
PRODUK atau TEKNOLOGI BARU
Kebutuhan masyarakat
an
k
i
id
d
en
ik
m
e
d
a
Ak
3
S
2,
S
,
S1
Penyelenggaraan Program Pendidikan Formal
sesuai Jenis dan Stratanya
Dokto
r
(S3)
Magist
er
(S2)
Doktor
Terapan
(S3)
Magister
Terapan
(S2)
Spesialis 2
Spesiali
s1
Profesi
Sarjan
a (S1)
Fokus pada
pengembang
an flosofs
keilmuan
Fokus pada
pengembang
an dan
peningkatan
keahlian
kerja yang
spesifk
Diplom
a 4 (D4)
Diploma 3
(D3)
Diploma 2
(D2)
Diploma 1
(D1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
A. ACCOUNTABILITY & COMPATIBILITY
Kesetaraan Capaian Pembelajaran dari berbagai
Jenis Pendidikan
S3
S2
S1
SMA
SMP
SD
9
8
S3
(Terapan)
Spesialis
S2
(Terapan)
7
Profesi
6
D IV
5
D III
4
D II
3
2
1
DI
SMK
SMP
SD
B. PENGAKUAN PEMBELAJARAN LAMPAU
PENGAKUAN MAKSIMUM
S1 + PPL
D IV / S1(T)+
PPL
Profesi, S2(T)
Profesi , S2 (T)
D III + PPL
D4, Profesi
D II + PPL
D4
D I + PPL
D3
SMA/K/C + PPL
D2
C. ALUR PERPINDAHAN ANTAR-JENIS PENDIDIKAN
Dokto
r
(S3)
Magist
er
(S2)
Doktor
Terapan
(S3)
Magister
Terapan
(S2)
Spesialis 2
Sistem matrikulasi
Sistem RPL
Spesiali
s1
Profesi
Sarjan
a (S1)
Diplom
a 4 (D4)
Diploma 3
(D3)
Diploma 2
(D2)
Diploma 1
(D1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/
Madrasah Alyah
D. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI
Menyusun
capaian
pembelajar
an
Program
Studi
berbasis
KKNI
Implement
asi
kurikulum
Tercapainya
Kualifkasi
lulusan sesuai
deskriptor
Sistem Penjaminan Mutu
Internal
PERGURUAN
TINGGI
BSNP menyusun Standar
Nasional Pendidikan
untuk tercapainya
kualifkasi pada KKNI
Sistem
Penjaminan
Mutu Eksternal
Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk
mecapai kualifikasi capaian pembelajaran
Kesimpulan
• Saatnya berubah pola pikir
dari apa yang akan diajarkan kepada
kemampuan apa yang akan dimiliki peserta
didik.
Kurikulum feksibel, otonomi PT, namun harus
tetap mengacu ada standar nasional
pendidikan tinggi
Pengawasan terletak pada penjaminan mutu
internal perguruan tinggi
Terima kasih