PENGARUH PUPUK NPK BERLAPIS ZEO-HUKALSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI TANAH PASIR PANTAI BUGEL KULON PROGO The Effects of Zeo-Hucalci Coated-NPK on Growth and The Yield of Shallot on Coastal Sandy Soil, Bugel, Kulon Progo
PENGARUH PUPUK NPK BERLAPIS ZEO-HUKALSI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH
DI TANAH PASIR PANTAI BUGEL KULON PROGO
The Effects of Zeo-Hucalci Coated-NPK on Growth and The Yield of Shallot on Coastal Sandy Soil, Bugel, Kulon ProgoOleh: Syukur, A., Sulakhudin dan B. H. Sunarminto
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta Alamat korespondensi: Sulakhudin ([email protected])
ABSTRAK Tanah pasir pantai memiliki kesuburan yang rendah karena sebagian besar hara hilang akibat proses
pelindian. Untuk mengurangi kehilangan hara di tanah pasir pantai dapat dilakukan dengan melapisi pupuk NPK
dengan humat-kalsium dan zeolit. Penelitian ini merupakan percobaan pot yang dilakukan di rumah kaca Jurusan
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada dari bulan September sampai Oktober 2009. Tujuan
penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk NPK yang dilapisi dengan zeolit dan humat-
kalsium (pupuk NPK Zeo Hukalsi) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah di tanah pasir pantai
dan menentukan dosis optimunnya. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor perlakuan
yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah jenis pupuk NPK, terdiri dari NPK Zeo Hukalsi dan NPK
konvensional (phonska). Faktor kedua adalah dosis pupuk terdiri dari 0%, 50%, 100%, dan 150% dosis
rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK Zeo Hukalsi dapat meningkatkan tinggi tanaman
dengan dosis yang optimum adalah 50% rekomendasi. Sedangkan pengaruh NPK Zeo Hukalsi terhadap
peningkatan berat basah dan kering trubus bawang merah optimum pada dosis 100% rekomendasi.Kata kunci: pupuk NPK, humat, zeolit, bawang merah, tanah pasir pantai.
ABSTRACT Coastal sandy soils, in general, have low fertility and are easier subject to leaching. To reduce nutrient
loss in sandy soil NPK fertilizers can be coated with humic-calcium and zeolite. The objectives of these pot
experiment conducted in glass house of Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada
University from September to Oktober 2009 were to study the effects of NPK coated with zeo-hucalsi dosages on
growth and the production of shallot of coastal sandy soil and to determine its optimum dose. Experimental
design used was completely randomized design. The first factor was the kinds of NPK fertilizer, consisted of Zeo
Hucalsi coated NPK and noncoated NPK. The second factor was the fertilizer dosages consisted of 0%, 50%,
100%, and 150% of recommended doses, replicated three times. The results showed that Zeo Hucalsi coated
NPK caused of increasing plant height with optimum recommended dosage was 50%. The study also found that
Zeo Hucalci NPK fertilizer of 100% recomendated dosage increased the wet and dry weight of shallot.Key words: NPK fertilizer, humic, zeolit, shallot, coastal sandy soil
PENDAHULUAN ekonomis tinggi, bawang merah
Bawang merah termasuk 10 bermanfaat untuk penyedap dan bahan komoditas hortikultura unggulan nasional obat tradisional yang dipercaya dapat yang sedang dipacu produksinya, tahun meningkatkan kesehatan (Mahmoudabadi 2010 diperkirakan kebutuhan mencapai and Nasery, 2009). Target produksi 976.284 ton (Direktorat Jenderal nasional bawang merah antara tahun 2005 Pengolahan dan Pemasaran Hasil sampai tahun 2025 diperkirakan meningkat Pertanian, 2006). Selain mempunyai nilai dari 847,883 ton menjadi 1.541.737 ton
2 O
. (2010) melaporkan bahwa pelindian N mencapai 29,48% dari pupuk urea yang diberikan di tanah pasir pantai.
Nitrat yang merupakan bentuk N dari pupuk yang terlarut bermuatan negatif sedangkan korboksil dan hidroksi yang merupakan gugus fungsional yang dominan dalam bahan humat juga negatif maka agar dapat diikat harus ada jembatan
3
) untuk menjembatani antara gugus fungsional bahan humat dengan NO
2+
Bahan pelapis pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu mineral- mineral anorganik dan polimer organik (Zou et al., 2009). Salah satu polimer organik yang dapat digunakan sebagai bahan pelapis pupuk adalah bahan humat. Hasil penelitian Ahmed et al. (2006) menunjukkan bahwa pemberian asam humat bersama urea dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan efisiensi pemupukan N dibandingkan dengan perlakuan pemberian urea saja. Sebelum digunakan sebagai pelapis bahan humat dikomplek terlebih dahulu dengan kalsium (Ca
Beberapa penelitian menujukkan bahwa penggunaan pupuk lepas terkendali secara efektif dapat mengurangi kehilangan pupuk (Jarosiewicz and Tomaszewska, 2003). Pupuk yang terkandung dalam pupuk ini lepas seiring dengan pertumbuhan tanaman (Jesus et al., 2001; Ge et al., 2002). Pupuk ini secara fisik dibuat dengan melapisi pupuk buatan dengan beberapa bahan yang dapat mengurangi laju kelarutan pupuk (Tomaszewska et al., 2002). Hasil penelitian Wu and Liu (2008) menunjukkan pupuk NPK yang dilapisi chitosan mempunyai sifat lepas terkendali yang baik, yaitu tidak lebih dari 75% hara yang terkandung selama 30 hari.
et al
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).
per hektar (Asandhi, dkk., 2005) Pemupukan di lahan pasir tingkat efisiensinya rendah karena sekitar 40–70% of nitrogen, 80–90% of phosphor, and 50– 70% kalium dari pupuk yang diberikan hilang melalui pencucian, penguapan, immobilisasi mikrobia tanah (Lan, et al., 2008). Sulakhudin
5
rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, yaitu 180 kg N dan 90 kg P
2 O 5 /ha dan 100 kg K/ha melebihi
nitrogen, kalium, dan kalsium, serta sulfur, fosfor dan magnesium dalam jumlah yang lebih sedikit (Sullvian et al., 2001). Untuk mencapai produksi yang tinggi, aplikasi pupuk N dan P pada bawang merah di tingkat petani sebesar 200 kg N dan 110 kg P
1
Upaya peningkatan produksi bawang merah sangat tergantung pada penyediaan hara tanaman berupa pupuk. Bawang merah untuk tumbuh baik membutuhkan sedikitnya 110 kg ha-
- .
Selain masalah rendahnya efisiensi pemupukan, bidang pertanian khususnya budidaya pertanian pada musim kemarau juga dilanda kekeringan yang mengakibatkan gagal panen di beberapa daerah. Untuk itu perlu dirakit suatu pupuk NPK berlapis ganda yang selain dapat melepaskan hara secara lepas terkendali juga mampu menyediakan air bagi tanaman serta menjaga kelembaban tanah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pupuk yang dilapisi polimer superabsorban misalnya poli (sodium acrylate) mampu mengurangi jumlah air irigasi, memperbaiki retensi pupuk di dalam tanah, menurunkan laju kematian tanaman dan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Nge
et al., 2004). Namun permasalahannya
bahan kimia tersebut (sodium acrylate) cukup mahal dan tidak cocok pada daerah yang mengandung kadar garam tinggi (tanah salin) (Li et al., 2007).
Zeolit mampu bertindak sebagai superabsorban dengan biaya produksi yang relatif murah. Zeolit dari Gunung Kidul mampu menyerap air sebanyak 12,92 – 17,54 % (Yuminti, 2005). Hasil penelitian Soetanto dan Mohamad (2004) menunjukkan pemberian zeolit dosis 11- 15% berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan air paling optimum. Selain itu sumber zeolit di Indonesia relatif banyak, berdasarkan hasil penyelidikan Direktorat
Sumberdaya Mineral, jumlah cadangan sumberdaya zeolit di Indonesia tidak kurang dari 205.825.080 ton (Husaini, 2007). Kombinasi dari bahan pelapis pupuk berupa humat-kalsium (hukalsi) dan zeolit yang relatif murah dan mudah diperoleh dapat menurunkan biaya pemupukan, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah di tanah pasir pantai.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dari bulan Mei 2009 sampai dengan bulan Oktober 2009. Bahan-bahan yang digunakann dalam penelitian ini antara lain : benih bawang merah varietas Tiron bibit tua dengan berat 4 – 6 gram per umbi, tanah pasir pantai yang diambil dari daerah Bugel, pupuk NPK Zeo-Hukalsi, pupuk NPK phonska, pupuk kandang sebagai pupuk dasar serta bahan-bahan lain yang diperlukan untuk analisis tanah dan tanaman di laboratorium. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan antara lain : pot/polybag, ember, gayung, timbangan, meteran, kantong plastik, alat tulis menulis, serta alat-alat laboratorium untuk analisis tanah maupun jaringan tanaman.
Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan dua faktor perlakuan, yaitu 2 aras macam pupuk dan 3 aras takaran pupuk, sehingga ada 6 kombinasi perlakuan ditambah 1 perlakuan kontrol yang disusun secara acak dengan 3 ulangan. Kombinasi perlakuan pemupukan tersebut adalah: Kontrol (K:Tidak diberi pupuk), N1T1 (Pupuk NPK phonska konsentrasi 50% dosis 2,01 g/pot), N1T2 (Pupuk NPK phonska konsentrasi 100% dosis 4,02 g/pot), N1T3 (Pupuk NPK phonska konsentrasi 150% dosis 6,03 g/pot), N2T1 (Pupuk NPK Zeo Hukalsi konsentrasi 50% dosis 3,99 g/pot), N2T2 (Pupuk NPK Zeo Hukalsi konsentrasi 100% dosis 7,98 g/pot) dan (N2T3 : Pupuk NPK Zeo Hukalsi konsentrasi 150% dosis 11,97 g/pot)
Tanah Pasir Pantai sebanyak 10 kg kering angin dimasukkan ke dalam polybag pot plastik dengan diameter 90 cm dan tinggi 50 cm yang dilubangi bagian bawahnya. Selanjutnya diberi pupuk kandang sebanyak 100,5 gram/polybag sebagai pupuk dasar dan diinkubasikan selama 2 minggu. Pemupukan dilakukan secara split (berlangsung selama dua tahap) masing-masing setengah dosis perlakuan pemupukan. Penanaman tanaman bawang merah dilaksanakan setelah masa inkubasi perlakuan pupuk split pertama selesai (3 hari setelah pemberian pupuk tahap 1). Penyiraman dilakukan dua hari sekali pada kapasitas lapang. Pemanenan dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 60 hari.
Setiap polybag tanaman bawang merah diamati tinggi tanaman (satu minggu sekali), jumlah anakan (satu minggu sekali), jumlah daun (satu minggu sekali), serta bobot basah dan bobot kering (akar, trubus, dan umbi) pada saat panen. Analisis tanah meliputi sifat kimia dan fisika tanah asli dan tanah setelah perlakuan. Sedangkan analisis jaringan tanaman dilakukan untuk hara N, P, dan K. Beberapa sifat kimia dan fisika diukur dengan menggunakan metode standar. Tekstur tanah ditentukan dengan metode pipet, pH (H
2 O dan KCl), bahan organik
menggunakan metode Walkey and Black, N total dengan metode Kjeldahl, P
2 O 5 dan
K
2 O
5
dengan 25% HCl, KTK tanah ditentukan dengan ekstrak
1 M ammonium. Analisa fisika dan kimia tanah mengikuti metode yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk (Balai Penelitian Tanah, 2005).
Data hasil percobaan dianalisis dengan analisis sidik ragam untuk mengetahui adanya perlakuan yang berpengaruh nyata.Apabila pengaruhnya berbeda nyata (F Hitung > F Tabel) maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan jenjang nyata 5% untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata. Sifat-sifat Tanah Nilai Satuan Harkat Fraksi tanah
BV 1,80 g/cm
Lempung 3,0 % - Debu 7,0 % - Pasir 90,0 % - Kelas tekstur tanah Pasir -
3
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tanah Pasir Pantai dan Pupuk Zeo-Hukalsi
Beberapa sifat kimia dan fisika tanah yang digunakan dalam penelitian tertera dalam Tabel 1. Tekstur tanah tergolong pasir karena partikelnya didominasi oleh fraksi pasir yang mencapai 96 %. BV tanah pasir pantai sebesar 1,80g/cm
3
termasuk tinggi (Hazelton and Murphy, 2007). Menurut Warrick (2002) nilai BV suatu tanah tergantung pada susunan partikel- partikel tanah membentuk suatu kumpulan (pengepakan), partikel-partikel pasir dapat tersusun lebih dekat satu dengan lainnya sehingga mempunyai BV antara 1,4 sampai 1,9 g/cm
3
. BJ tanah pasir pantai sebesar 2,78 g/cm
3
(Tabel 1) lebih besar nilai BJ tanah pada umumnya, yaitu sebesar 2,65 g/cm
3 (Chesworth, 2008).
Nilai BJ tanah pasir pantai yang tinggi disebabkan karena tingginya kandungan mineral-mineral besi yang berasal dari bahan induknya, yaitu bahan volkanik merapi muda berupa pasir hitam (Mulyaningsih, dkk., 2006). Tabel 1 menunjukkan bahwa porositas tanah pasir pantai yang digunakan dalam penelitian tergolong sangat tinggi, yaitu mencapai 44,26 %. Porositas yang tinggi akan menyebabkan air yang hilang sangat besar, ini dapat dilihat dari nilai permebialitasnya yang sangat tinggi, yaitu sebesar 134,7 cm/jam. Banyaknya air yang
Tabel 1. Karakteristik Tanah Pasir Pantai Bugel, Panjatan, Kulon Progo.
- Bj (g/cm
- Lengas tanah kapasitas lapangan 2,10 % Porositas 44,26 % Sangat tinggi Permeabilitas 134,7 cm/jam Sangat cepat pH H
3
) 2,78 g/cm
3
2 O 7,1 - Netral
pH KCl 5,3 - Agak masam C organik 0,07 % Sangat rendah Bahan organik 0,11 % Sangat rendah N total 0,02 % Sangat rendah N-NO
- 4,3 ppm Sangat rendah
3
- 0,7 ppm Sangat rendah
- 1
- 1
- 1
- 1 .
N-NH
4
P
2 O
5 (Olsen) 6,66 ppm Sangat rendah
K 0,10 cmol (+) kg
rendah Ca 0,24 cmol (+) kg
Sangat rendah Kapasitas pertukaran kation 3,67 cmol (+) kg
Sangat rendah Sumber : Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah (2005).
hilang menyebabkan kandungan lengas tanah pasir menjadi rendah sehingga kandungan air dalam kondisi kapasitas lapangan sangat rendah, yaitu hanya 2,10%. Kandungan lengas ini lebih kecil dibandingkan tanah pasir pantai Oporto Portugal yang mencapai 2,40 % ( Albergaria, et al., 2010). Menurut Tsoar (2004) bahwa porositas tanah yang tinggi, rendahnya air dalam kapasitas lapangan dan ketersediaan air bagi tanaman yang
Porositas dan permeabilitas tanah pasir pantai yang tinggi menyebabkan laju pencucian unsur hara di dalam tanah sangat tinggi. Tabel 1 menunjukkan kandungan hara seperti N total (0,02 %), P tersedia (6,66 ppm), Ca tersedia (0,24cmol.kg
- 1
- 1
- pada gugus karboksil dan fenol (Tan, 1998). Berdasarkan uraian di atas, tanah pasir pantai mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dengan permasalahan utama adalah rendahnya ketersediaan hara karena porositas dan permeabilitas yang tinggi.
- = 4,26 ppm) dari pada ammonium (N-NH
- = 0,70 ppm), hal ini disebabkan pada kondisi keadaan aeresi baik atau cukup tersedianya oksigen, bakteri nitrifikasi mengoksidasi NH
- menjadi NO
- , sehingga bentuk NO >menjadi lebih dominan di tanah pasir (Wolkowski, et al., 2006). Kalium tersedia di tanah pasir pantai sebesar 0,17 cmo
- 1
). Kandungan N tersedia tanah pasir pantai lebih banyak dalam bentuk nitrat (N-NO
3
4
4
3
3
tergolong rendah. Rosmarkan dan Yuwono (2002) menyatakan bahwa umumnya tanah pasiran cukup K hanya mungkin dalam bentuk belum tersedia bagi tanaman, K masih berada pada mineral primer seperti feldspar dan mika pada partikel pasir. Kandungan hara yang sangat rendah di tanah pasir pantai juga disebabkan oleh rendahnya tanah pasir pantai mengikat hara, yang tercermin dari nilai Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) yang sangat rendah yaitu 3,67 cmol.kg
Harkat KPK yang sangat rendah pada tanah ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : (1) Rendahnya fraksi lempung (0,90 %) yang merupakan sumber maupun pinggir mineral; (2) Kandungan bahan organik sangat rendah yaitu 0,13 %. Bahan organik tergantung derajad humifikasinya, seperti senyawa humin, asam humat dan asam fulvat dapat menyumbang muatan negatif sampai 200 cmol.kg
melalui disosiasi H
Salah satu cara untuk untuk meningkatkan kandungan hara tanah pasir pantai adalah dengan menambahkan pupuk NPK Zeo Hukalsi. Pupuk NPK Zeo Hukalsi adalah pupuk NPK Phonska yang dilapisi dengan humat-kalsium (hukalsi) sebagai pelapis yang pertama, kemudian sebagai pelapis keduanya adalah zeolit. Jenis pupuk NPK Zeo-Hukalsi yang
digunakan Z
4 H 3 , yaitu pupuk NPK yang dilapisi hukalsi 30% dan zeolit 100%.
- ), sebagian ion amonium akan teroksidasi menjadi amonia dengan melepaskan ion H
- (Jones et al., 2007; Liu
- yang akan menyebabkan pH tanah pasir pantai menjadi menurun. pemberian pupuk NPK maupun NPK Zeo Hukalsi meningkatkan ketersediaan kandungan N, P, K dan Ca tersedia. Kandungan NH
- di tanah pasir meningkat dengan semakin meningkatnya takaran pupuk pupuk NPK maupun NPK Zeo Hukalsi. Hal ini sesuai dengan penelitian Syukur dan Harsono (2007) yang melaporkan bahwa pupuk NPK dapat melepaskan N anorganik seperti NH
2 O 5 , dan 9,68
Hukalsi lebih rendah dari pupuk asalnya yaitu NPK phonska yang kandungan hara N,P, dan K masing-masing 15%. Penurunan kandungan hara ini disebabkan karena adanya tambahan bahan pelapis pupuk yaitu hukalsi dan zeolite dan karena proses pemanasan yang dilakukan pada pupuk selama proses pelapisan.
Pengaruh Macam dan Takaran Pupuk NPK terhadap Ketersediaan Hara N, P, dan K di Tanah Pasir Pantai
- dan
- , sehingga semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan bentuk- bentuk N tersebut akan semakin meningkat. Kandungan NO
Pengaruh perlakuan terhadap perubahan beberapa sifat kimia tanah pasir pantai dapat dilihat pada Tabel 2. Pemberian pupuk NPK maupun NPK zeo hukalsi cenderung menurunkan pH tanah pasir pantai. Pada takaran 150 % NPK dan NPK zeo hukalsi menunjukkan adanya penurunan pH yang nyata dibandingkan kontrol. Hasil penelitian Sarno (2009) melaporkan hal yang sama bahwa pemberian NPK menurunkan pH tanah secara sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Penurunan pH tanah disebabkan adanya pengaruh pemasaman tanah akibat pemberian pupuk N (Hati et al., 2008). Hara N yang terkandung dalam pupuk NPK akan terlepas ke tanah dalam bentuk amonium (NH
4
4
4
NO
3
- pada perlakuan pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi takaran 150% lebih rendah dari takaran 100%. Hal ini diduga zeolit dalam pupuk takaran NPK Zeo Hukalsi takaran 150% mempunyai pengaruh negatif terhadap kandungan NO
- . Menurut Al Jabri (2008) zeolit dapat menghambat 30 – 40% perubahan NH
- menjadi NO
- .
- (ppm)
3
3
4
3
et al ., 2010). Ion H
- (ppm)
Kg
Tabel 3 menunjukkan perlakuan pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi takaran 50% paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya dan berbeda nyata dengan kontrol. Pupuk NPK Zeo Hukalsi merupakan pupuk yang dapat melepaskan
Pengaruh jenis dan takaran pupuk NPK terhadap komponen pertumbuhan bawang merah berupa tinggi tanaman dan jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 3. Tinggi tanaman pada 21 hari setelah tanam (hst) perlakuan kontrol lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini diduga kebutuhan hara tanaman bawang merah masih dapat dipenuhi oleh pupuk kandang. Pada 35 hst mulai nampakpeningkatan tinggi tanaman perlakuan pemberian pupuk NPK dan NPK Zeo Hukalsi. Peningkatan tinggi tanaman terus berlanjut sampai hari 56 hst, yang menunjukkan perlakuan pemberian pupuk NPK dan NPK Zeo Hukalsi lebih tinggi dari kontrol. Perlakuan kontrol mempunyai pertumbuhan awal yang cepat, pada 56 hst mulai melambat dan daunnya mulai mengering. Hal ini menunjukkan bahwa unsur hara di dalam tanah yang hanya diberi pupuk kandang sudah tidak mencukupi untuk pertumbuhannya.
Pengaruh Macam dan Takaran Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Tanah Pasir Pantai
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT 5 % Kandungan P tersedia dan K tersedia pada pemberian pupuk NPK maupun NPK zeo Hukalsi meningkat dengan nyata dibandingkan kontrol. Tabel 2 menunjukkan P tersedia pada perlakuan pemberian pupuk NPK lebih tinggi dari pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi. Hal ini disebabkan Ca tersedia pada perlakuan pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi lebih tinggi, sehingga lebih banyak P yang terfikasasi oleh Ca membentuk ikatan Ca-P yang bersifat sukar larut (Nursyamsi dan Setyorini, 2009).
) Kontrol 6,70 a 2,57 b 2,11 c 27,79 d 0,69 d 0,66 a NPK 50% 6,38 ab 3,74 b 7,72 ab 43,37 cd 1,04 cd 0,65 a NPK 100% 6,09 ab 11,23 ab 7,49 ab 57,45 abc 1,41 bc 0,83 a NPK 150% 5,82 b 11,47 ab 6,08 b 72,00 a 2,09 a 0,89 a NPK Zeo-Hukalsi 50% 6,53 ab 3,76 b 6,06 b 64,31 ab 0,77 d 0,93 a NPK Zeo-Hukalsi 100% 6,52 ab 10,07 ab 8,43 a 58,85 abc 1,12 bcd 0,96 a NPK Zeo-Hukalsi 150% 5,87 b 33,50 a 7,4 ab 53,37 bc 1,56 b 1,37 a
(cmol(+) Kg
) Ca tersedia
K tersedia (cmol(+)
P tersedia (ppm)
3
N-NO
4
N-NH
Perlakuan pH H
Tabel 2. Beberapa sifat kimia tanah pasir pantai yang diberi berbagai dosis pupuk NPK dan NPK Zeo Hukalsi
2 O
- 1
- 1
21 HST
35 HST
56 HST
21 HST
35 HST
56 HST Kontrol 30,13 a 34,53 ab 31,17 b 16,00 a 22,33 a 24,00 a NPK 50% 25,30 b 30,93 b 33,47 ab 17,66 a 24,33 a 26,67 a NPK 100% 29,43 a 33,07 b 34,50 ab 20,33 a 28,33 a 32,33 a NPK 150% 25,10 b 30,73 b 31,40 b 18,66 a 23,66 a 27,00 a NPK Zeo-Hukalsi 50% 30,07 a 37,33 a 39,13 a 16,00 a 25,66 a 29,00 a NPK Zeo-Hukalsi 100% 26,37 ab 32,53 b 35,57 ab 19,00 a 29,66 a 35,33 a NPK Zeo-Hukalsi 150% 25,00 b 30,77 b 32,80 ab 17,66 a 26,33 a 28,67 a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT 5 % Tabel 4. Pengaruh beberapa dosis dan jenis pupuk NPK terhadap hasil bawang merah
Perlakuan Berat Basah (gram) Berat Kering (gram) Akar Trubus Umbi Akar Trubus Umbi
Kontrol 1,65 a 14,58 ab 5,74 a 0,30 a 1,43 bc 2,36 a NPK 50% 1,22 a 16,52 a 8,47 a 0,17 a 1,75 abc 4,08 a NPK 100% 0,84 a 14,93 ab 9,35 a 0,16 a 1,95 ab 5,05 a NPK 150% 0,46 a 9,14 b 5,30 a 0,11 a 1,01 c 1,46 a NPK Zeo-Hukalsi 50% 0,86 a 13,5 ab 6,17 a 0,15 a 1,3 bc 2,42 a NPK Zeo-Hukalsi 100% 1,43 a 17,49 a 6,90 a 0,20 a 2,28 a 2,29 a NPK Zeo-Hukalsi 150% 1,04 a 10,33b 6,34 a 0,18 a 1,33 bc 2,65 a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji DMRT 5 % hara secara terkendali, pada hari ke-30 untuk parameter akar dan umbi bawang hara N, P dan K yang terlepas berturut- merah dalam keadaan basah maupun turut sebanyak 62,30%, 85,75% dan kering. Tabel 4 menunjukkan berat basah 51,58% (Syukur dkk., 2010). Pelepasan maupun berat kering umbi bawang merah hara yang terkendali dapat mengurangi terbanyak pada perlakuan pemberian hara yang hilang, sehingga dapat pupuk NPK takaran 100%. Jika mencukupi kebutuhan hara bagi bawang dibandingkan dengan pupuk NPK Zeo merah dalam jangka waktu yang lebih Hukalsi pada takaran yang sama, maka lama dibandingkan pupuk NPK. pupuk NPK memberikan hasil umbi kering Kehilangan hara yang lebih kecil dari dua kali lebih banyak. Hal ini diduga hara pupuk NPK Zeo Hukalsi menyebabkan P dari pupuk NPK Zeo Hukalsi banyak takaran 50% sudah optimum bagi yang tidak tersedia karena diikat oleh Ca pertumbuhan bawang merah di tanah pasir yang berasal dari hukalsi maupun zeolit pantai. membentuk ikatan Ca-P. Menurut Suwardi
Perlakuan takaran pupuk NPK dan dan Suryaningtyas (1995), bahwa NPK Zeo Hukalsi tidak berbeda nyata pemberian zeolit cenderung meningkatkan Ca yang dapat dipertukarkan. Kehadiran Albergaria, J. T., M. Conceição, M. A.
Ferraz, M. Cristina and F. D. Matos.
kation Ca ini mengakibatkan adanya
2010. Estimation of Pollutant
pengikatan anion H2PO4- sehingga unsur Partition In Sandy Soils With
Different Water Contents . Environ
P menjadi sukar tersedia. Namun demikian
Monit Assess. DOI 10.1007/s10661- unsur hara yang dijerap ini diharapkan 009-1269-y.
Al Jabri. M. 2008. Tantangan dan peluang merupakan cadangan unsur hara untuk
pengembangan pembenah tanah tanaman berikutnya. zeolit pada lahan terdegradasi untuk peningkatan produksi tanaman pangan. Prosiding seminar nasional
KESIMPULAN dan dialog sumberdaya lahan pertanian. Buku
II: Teknologi 1.
Pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi pengelolaan sumberdaya lahan . secara nyata dapat meningkat tinggi
Bogor, 18-20 November 2008. Balai tanaman bawang merah di tanah pasir Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan pantai dengan dosis optimum adalah Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. pp. 50% rekomendasi.
533-550 2. Pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi Asandhi, A. A., N. Nurtika, dan N. belum dapat meningkatkan jumlah
Sumarni. 2005. Optimasi pupuk dalam usahatani LEISA bawang daun bawang merah di tanah pasir merah di dataran rendah. J. Hort., pantai.
15(3): 199-207.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2005. Prospek dan arah
3. Pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi
secara nyata dapat meningkat berat
pengembangan agribisnis bawang
trubus bawang merah di tanah pasir merah . Departemen Pertanian.
Jakarta.
pantai dengan dosis optimum adalah Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk 100% rekomendasi.
teknis analisis kimia tanah, tanaman, 4.
Pemberian pupuk NPK Zeo Hukalsi
air, dan pupuk . Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian belum dapat meningkatkan berat akar Departemen Pertanian. 136p. dan umbi bawang merah di tanah pasir
Chesworth, W. 2008. Encyclopedia of soil pantai secara nyata.
science . Springer Dordrecht, Berlin, Heidelberg, New York. 902p.
Direktorat Jenderal Pengolahan dan
DAFTAR PUSTAKA Pemasaran Hasil Pertanian. 2006.
Ahmed, O.H., H. Aminuddin and M.H.A.
Road map pasca panen, pengolahan
Husni. 2006. Effects of urea, humic dan pemasaran hasil bawang merah. acid and phosphate interactions in Departemen Pertanian, Jakarta. fertilizer microsites on ammonia
Hati, K.M., et al. 2008. Impact of long- volatilization and soil ammonium term application of fertilizer, manure and nitrate contents. Int. J. Agric. and lime under intensive cropping on Res ., 1: 25-31. physical properties and organic carbon content of an alfisol.
Geoderma , 148: 173–179.
Nurhayati, A. Said, dan Junaidi. 2007.
Mahmoudabadi, A. Z. and M. K. G.
Nasery. 2009. Anti fungal activity of shallot, Allium ascalonicum Linn. (Liliaceae). Journal of Medicinal Plants Research , 3(5): 450-453.
Mulyaningsih, S., Sampurno, Y. Zaim, D.
J. Puradimaja, S. Bronto dan D. A. Siregar. 2006. Perkembangan geologi pada kuarter awal sampai masa sejarah di Dataran Yogyakarta.
Jurnal Geologi Indonesia . 1(2): 103- 113.
Nge, T., et al. 2004. Swelling behavior of chitosan/poly (acrylic acid) complex.
Journal of Applied Polymer Science , 92: 2930-2940.
Proseding Seminar Geoteknologi Kontribusi Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Berkelanjutan . Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Bing, L. Ding, Q. Liu, S. Liu and T. Fan. 2010. Long-term effect of
Bandung. pp. 251 – 258. Nursyamsi, D. dan D. Setyorini. 2009.
Ketersediaan p tanah-tanah netral dan alkalin. Jurnal Tanah dan Iklim,
30. Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002.
Ilmu kesuburan tanah
. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sarno. 2009. Pengaruh kombinasi NPK dan pupuk kandang terhadap sifat tanah dan pertumbuhan serta produksi tanaman caisim. J. Tanah
Trop ., 14(3): 211-219.
Soetanto, A dan Mohamad, Z. F. 2004.
chemical fertilizer, straw, and manure on soil chemical and biological properties in Northwest China. Geoderma.
Liu, E. K., C.Yan , X. Mei, W. H, S. H.
Hazelton, P. A. and B. Murphy. 2007.
Jesus, N., I. R. Maria and M. A. Jose.
Interpreting soil test results: what do all the numbers mean? [2nd ed.]. CSIRO Publishing
. Collingwood VIC 3066 Australia. 152 p. Husaini. 2007. Karakteristik dan deposit pembenah tanah zeolit di indonesia.
Puslitbang teknologi mineral dan batubara bandung. Dipresentasikan
pada Semiloka Pembenah Tanah Menghemat Pupuk, Mendukung Peningkatan Produksi Beras, Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air , Deptan.
Bekerjasama dengan konsorsium Pembenah Tanah Indonesia pada 5 April 2007 di Jakarta.
Jarosiewicz, A. and M. Tomaszewska.
2003. Controlled-release NPK fertilizer encapsulated by polymeric membranes. Journal of Agricultural and Food Chemistry , 51: 413-417.
2001. Controlled release of manganese into water from coated experimental fertilizer. Laboratory Characterization. J. Agric. Food Chem . 49: 1298.
Utilization of starch and clay for the preparation of superabsorbent composite. Bioresource Technology, 98: 327–332.
Jones, C. A., R. T. Koenig , J. W.
Ellsworth , B. D. Brown , and G. D. Jackson. 2007. Management of urea fertilizer to minimize volatilization .
U.S. Department of Agriculture. New York.
Lan, W., M. Liu and R. Liang. 2008.
Preparation and properties of a double-coated slow-release NPK compound fertilizer with superabsorbent and water-retention.
Bioresource Technology, 99: 547– 554.
Li, A., J. Zhang and A. Wang. 2007.
Aplikasi zeolit untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air pada bibit kakao di tanah pasiran. Pelita Perkebunan , 20(3): 123-131. Sulakhudin, A. Syukur, D. Shiddieq, and
T. Yuwono. 2010. Effect of coated urea with humic-calcium on transformation of nitrogen in coastal sandy soil: a soil column method. J
Tomaszewska, M., Anna, J., and Krzysztof, K. 2002. Physical and chemical characteristics of polymer coatings in CRF formulation.
Zou, H. T., et al. 2009. The production of organic-inorganic compound film- coated urea and the characteristics of its nutrient release. Agricultural
Yuminti, S. 2005. Karakteristik dan potensi batuan yang mengandung zeolit di daerah Banteng Wareng Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Saintifika Gadjah Mada , 2(1): 40-50.
Carbohydrate Polymers , 72: 240- 247.
Wu, L. and M. Liu. 2008. Preparation and properties of chitosan-coated NPK compound fertilizer with controlled- release and water-retention.
Bundy. 2006. Nitrogen management on sandy soils. (on-line). http://www. learningstore. uwex.edu. diakses 23 Januari 2006.
N.W. Corporate Blvd., Boca Raton, Florida. 389p. Wolkowski, R.P., K.A. Kelling, and L.G.
companion. CRC Press LLC . 2000
Press, Columbia University New York. p. 462-471. Warrick, A. W. 2002. Soil physics
encyclopedia of soils in the environment. 1 edition. Academic
H. 2004. Sand dune. In
Tsoar,
Desalination , 146(3): 19-323.
madison Avenue. New York. 521p.
Trop Soils., 15(1): 11-18.
Chemistry . Third Edition, Revised and Expanded. Marcel Dekker, Inc.
dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM. Tan, K.H. 1998, Principle of soil
Kluster Agro . Lembaga Penelitian
A., B.H. Sunarminto dan Sulakhudin. 2010. Pengaruh zeolit dan hukalsi terhadap daya retensi air dan pelepasan hara pupuk NPK. pp.107-114. Dalam: Prosiding Seminar Hasil Penelitian UGM.
Syukur,
dan Lingkungan , 8(2): 138-145
Pengaruh pemberian pupuk kandang dan NPK terhadap beberapa sifat kimia dan fisika tanah pasir Pantai Samas Bantul. Jurnal Ilmu Tanah
, 5(2):82- 88. Syukur, A dan E. S. Harsono. 2008.
Ilmu Pertanian Indonesia
Pengaruh pemberian zeolit terhadap Kapasitas Tukar kation (KTK) tanah dan produksi tanaman tomat. Jurnal
Extension publications, pp. 2–7. Suwardi dan Suryaningtyas, D.T. 1995.
management for onions in the Pacific Northwest. Pacific Northwest
Sullivan, D.M., et al. 2001. Nutrient
Sciences in China , 8(6): 703-708