HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SMPN DI KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PEJASORKES SMPN DI KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH Tanggung Jawab Yuridis Materil Pada Dionisius Sahalatua Situmorang NIM F39111036

  Disetujui oleh : Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Victor G. Simanjuntak, M.Kes Mimi Haetami, M.PdNIP.

  Prof.Dr.Victor G Simanjuntak, M.Kes Andika Triansyah,,M.Or 195505251976031002 NIP. 197505222008011007 NIP.195505251976031002 NIP.197906042008122001 Mengetahui,

  Dekan FKIP UNTAN Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan FKIP UNTAN Dr. H. Martono, M.Pd Prof.Dr.Victor G Simanjuntak, M.Kes NIP. 196803161994031014 NIP. 195505251976031002

  

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP

KINERJA GURU PENJASORKES SMPN DI KECAMATAN TOHO

KABUPATEN MEMPAWAH

Dionisius S. Situmorang,Victor G. Simanjuntak, AndikaTriansyah

  

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Untan Pontianak

Email :dionisiussahalatua@gmail.com

  

Abstract

This study aims to determine the influence of principal leadership style on the

performance of secondary school teachers in Toho subdistrict Mempawah district.

Research approach using quantitative approach. The population in this study were all

principals and teachers of the State Junior High School junior high school teachers with

6 principals and 6 master teachers. In this study the sampling technique is saturated ie all

members of the population used as a sample. Data collection techniques used

questionnaires. The assumption test is normality and linearity. Data analysis was done by

simple regression. The results of this study obtained the value of t arithmetic with 6.093

with a significance of 0.004 smaller than 0.05. Thus the accepted hypothesis means that

there is influence of principal leadership style on the performance of teacher penjasorkes

of 90.3%.

  

Keywords: Principal Leadership Style, PerformanceTeacher Education physical sport

and health

PENDAHULUAN

  Guru merupakan unsur sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan unsur manusiawi yang sangatdekat hubungannya dengan siswa dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah. Guru merupakan factor sentral dalam sistem pembelajaran dan interaksi dengan peserta didik. Adapun penanggung jawab keterlaksanaan proses pembelajaran di kelas adalah guru. Pemberdayaan terhadap mutu guru perlu dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur manajemen kelas.

  Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan pada seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan berorganisasi yang merupakan posisi kunci, karena seorang pemimpin berperan sebagai penyelaras dalm proses kerjasama antara manusia dalam organisasinya. Menurut Mangkunegara (dalam Husdarta 2011: 97) mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja kualitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya.Kinerja guru adalah kemampuan seseorang guru untuk melakukan perbuatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, yang mencangkup aspek perencanaan program belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang optimal, pengendalian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil belajar. Kinerja sangat penting dalam menentukan kualitas kerja seseorang, termasuk guru.

  Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 juli 2015 dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah maupun guru kelas. Di Kecamatan Toho terdapat guru yang baru beberapa tahun mengajar sehingga kurang dalam penguasaan kelas, dan guru yang sudah lama mengajar, masih berdasarkan pengalaman masa lalunya dari waktu kewaktu sehingga merasa menguasai materi diluar kepala dan tidak mau mencoba kepada hal yang baru termasuk metode pembelajaran, penggunaan media, sistem penilaian yang kurang dipahami dan mengajar secara hafalan. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru- guru menunjukan bahwa kepala sekolah belum menerapkan fungsi kepemimpinan secara optimal dalam memimpin bawahannya. Banyak dari kebijakan yang dilakukan oleh sekolah bukan berasal dari pemikiran dari seseorang kepala sekolah selaku pemimpin. Tetapi kebijakan tersebut didasari oleh pemikiran guru selaku bawahannya, karena banyak tugas yang diberikan kepala sekolah kepada guru tidak dipertimbangkan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh guru tersebut.

  Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah (Karwati dan Juni 2013: 37) dan sebagai pemimpin dalam sekolah, setiap kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi perlu menguasai dan mempunyai kemampuan untuk memotivasi bawahannya mempengaruhi bawahannya harus memahami apa yang menjadi kebutuhan bawahannya. Keberhasilan pengelolaan sekolah sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagungaan sumber daya manusia, oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin dan suatu organisasi hendaknya menyadari dan tanggap teknik-teknik untuk mendapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja guru lain dengan memberikan dorongan kepada guru agar dapat melaksanakan tugas kepala sekolah adalah untuk bias menciptakan guru agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan. Lebih jauh kepala sekolah sebagai pemimpin harus mengetahui bagaimana meningkatkan kinerja guru sehingga mendongkrak kualitas dan relevansi pendidikan, dalam mengimplementasikan di lapangan.

  Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang sering disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin (Didin dan Iman (2012: 301). Dengan gaya kepemimpinannya kepala sekolah dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan gurunya dalam menjalankan tugas. Kinerja guru penting untuk diteliti, karena ukuran terakhir keberhasilan suatu organisasi sekolah adalah kinerja guru dalam pelaksanaan pekerjaaannya, sehingga kemajuan sekolah sangat dipengaruhi oleh kinerja guru-gurunya. faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).Kinerja pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seseorang pendidik. Kualitas seseorang guru akan sangat menentukan hasil dari pendidikan, karena guru merupakan pihak yang berhubungan dengan peserta didik dalam proses pendidikan atau pembelajaran di lembaga pendidik sekolah. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 12). Syafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala (dalam Martinus Yamin dan Maisah 2010: 129) kinerja merupakan suatu kontruksi multidemensi yang mencangkup banyak faktor yang mempengaruhinya.

  Faktor personal/individu, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang memiliki oleh setiap individu guru, faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manager dan team leader dalam memberikan dorongan, arahan, dan dukungan kerja guru. faktor tim meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kelompok, dan keeratan anggota tim. Seseorang kepala sekolah tidak hanya bertugas sebagai pemimpin tertinggi yang berada disekolah. Kinerja dipengaruhi juga oleh kepuasan kerja , yaitu perasaan individu terhadap pekerjaan yang memberikan kepuasan batin kepada seseorang sehingga pekerjaan itu disegani dan digeluti dengan baik. Tujuanpenilaian kinerja adalah untuk mengetahui sebarapa besar mereka bekerja melalui suatu sistem formal dan terstruktur, seperti menilai, mengukur, dan mempengaruhi sifat-sifat yang terkait dengan pekerjaan, prilaku, dan hasil imam wahyudi (2012:96). gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku seorang pemimpin yang secara konsisten saat mempengaruhi bawahanya supaya mau mengerjakan tugasnya dengan senang hati untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Ada 3 tipe kepemimpinan kepala sekoah tipe otokratis, tipe laisses faire dan tipe demokratis.a).Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menekankan pada kekuasaan dan kepatuhan anggota secara mutlak. Pemimpin menjadi penguasa absolute yang selalu mendikte anggota untuk melaksanakan sesuai dengan keinginanya. Ia tidak senang berdebat, ia tidak suka meminta pendapat anggota, yang ia suka adalah meleksanakan tugas-tugas berdasrkan perintahnya secara patuh tanpa banyak protes. b).

  Laissez faire adalah gaya kepemimpinan

  yang tidak menunjukan kemampuan untuk memimpin kerena ia membiarkan organisasi dan anggota melaksanakan kegiatan masing-masing tanpa dalam satu arah kebijakan yang jelas dari pemimpin. Ia tidak menunjukan kualifikasi sebagai pemimpin karena tidak memberikan sumbangsih apa-apa pada kinerja organisasi. Ia seseorang yang acuh tak acu tidak mau tahu masalah dan tantangan organisasi. Mungkin saja ia berbuat demikian karena ia banyak tugas lain di luar sehingga tidak cukup waktu untuk membimbing dan membangun organisasi atau mungkin ia memiliki keahlian dalam bidang kerja organisasi yang dipimpinya sehingga segala sesuatunya menyerahkan sepenuhnya kepada anggota. c). Demokratis adalah gaya yang menekankan pada hubungan interpersonal yang baik. Ia mengharapkan para anggota organisasi berkembang sesuai potensi. Untuk itu pemimpin berupaya membimbing, mengerahkan dengan mempartisipasikan dalam kegiatan dan mengakui karya mereka secara proposional.

  Fungsi peran kepala sekolah dalam menciptakan suatu keberhasilan haruslah dimulai dari perencanaan atau sebagai proses pendidikan dan pembelajaran disekolah terlebih dahulu. Sebagai pemimpin kepala sekolah harus dapat menciptakan perubahan secara efektif dalam penampilan kelompok. Seorang pemimpin harus dapat menggerakan orang lain sehingga secara suka orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki seorang pemimpin.

  Faktor keberhasilan seorang pemimpin di antara nya adalah “ teknik kepemimpinan” yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang dipimpinya timbul kesadarannya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh seorang pemimpin.

  Dengan kata lain, efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung dari bagaimana kemampuanya dalam mengelola dan menerapkan pola kepemimpinanya sesuai dengan situasi dan kondisi dalam organisasi tersebut.

  Berpijak dari fenomena yang terjadi, peneliti mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja tenaga kependidikan di sekolah untuk meningkatkan produktifitas kerja demi mencapai tujuan. Dengan demikian bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan positif dengan kinerja guru. Hal ini dapat dikatakan bahwa semangkin baik kepemimpinan seseorang kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya semakin baik pula kinerja seorang guru.

  METODE

  Untuk menjawab sebuah pertanyaan yang timbul dari sebuah masalah tentunya perlu dijawab dan dibuktikan sesuai dengan tata cara yang telah di tetapkan, yaitu dengan melakukan penelitian.MenurutBurhanBugin (2012: 75) Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.. Berdasarkan permasalahan itulah maka akan ditentukan bentuk penelitian yang akan digunakan.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasi. Penelitian ini dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner atau angket.

  Dalam penelitian ini peneliti mengambil dua variael yaitu :Variable bebas (independen variabel) variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen. Variable bebas adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah.Variable terikat (dependen Veriabel) variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini variable terikat adalah kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru penjaskes dan kepala sekolah di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah yang berjumlah 6 guru penjaske sdan kepala sekolah. SMPN. Dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah semua kepala sekolah dan guru pendidikan jasmani Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Terdapat 6 sekolah Yang terdiri dari 6 kepala sekolah, 6 guru penjaskes.

  Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik surve dengan menggunakan kuesioner atau angket.MenurutSugiyono (2013 : 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan kesepakatan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistic deskriptif kuantitatif.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis data regresi sederhana dengan bantuan SPSS 16. Adapun tahap pelaksananan analisis meliputi : (1) uji persyaratan analisis, dan (2) uji hipotesis.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  Pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan di SMP Negeri di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjaskes. Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap kinerja guru dengan analisis uji pengaruh, hasil analisis data diambil kesimpulan untuk mengetahui hasil peneliti sebagai jawaban dari masalah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, adapun data yang diperoleh dengan menggunakan spss 16

  

Tabel 1

Daftar Nama Dan Alamat SMPN di Kecamatan Toho

Nama Sekolah Alamat

  SMPN 1 Toho Jl. Raya Toho SMPN 2 Toho Jl.RayaTakong SMPN 3 Toho Jl. Raya Benuang SMPN 4 Toho Jl. Raya Toho SMPN 5 Toho Jl. Raya Sibo SMPN 6 Toho Jl. Raya Bonsoran

  Hasil pengujian persyaratan analisis hipotesis.Dari peroleh hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa skor setiap uji normalitas menggunakan variabel penelitian telah memenuhi Kolmogorov Smirnov syarat untuk dilakukan pengujian statistik lebih lanjut, yaitu pengujian

  Tabel 2 Hasil Pengujian Uji Normalitas Signifikasi Keterangan

  Gaya 8,41 > 0,05 Normal kepemimpinankepalasekolah

  Kinerja guru Normal 9,64 > 0,05

  Berdasarkan tabel 2 di atas dapat variabel kinerja guru berdistribusi diketahui bahwa variabel gaya normal karena mempunyai hasil uji kepemimpinan kepala sekolah (X) kolmogorov smirnov dengan nilai berdistribusi normal karena mempunyai signifikansi . Di lihat pada tabel tabel hasil uji kolmogorov smirnov dengan alpha 0,05.hasil perhitungan uji linieritas nilai signifikansi. Di lihat pada tabel dengan menggunakan analisis statistik ditunjukkan oleh besarnya nilai sig = yang terdapat dalam program Statistical 0,841 lebih besar jika dibandingkan Product & Service Sollution

  1 dengan t tabel alpha 0,05. Sedangkan

  

Tabel 3

Hasil Pengujian Linier Signifikasi Keterangan

  Kinerja guru Gaya 0,783 > 0,05 Linier kepemimpinan Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan secara linier antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, hal ini dapat dilihat pada tabel 3 ditunjukkan oleh besarnya nilai sig = 0,783 lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05.

  Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yaitu pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dengan menggunakan persamaan regresi. Untuk menguji besarnya hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru digunakan analisis regresi sederhana dengan menggunakan analisis statistik yang terdapat dalam program Statistical Product & Service Sollution 16.00.

  Table 4 Uji Analisis Sederhana

  Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai uji t = 6,093 lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel alpha 0,05 (df = 6) sebesar 1,6072 Hasil uji

  • – t untuk model regresi sederhana ini dapat mengestimasi kinerja guru penjaskes yang ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah.

  Tabel 5 Uji Model Summary

  Berdasarkan output pada tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai R square atau besar kontribusi kemahiran terhadap penguasaan kompetensi adalah sebesar 0,903. Hal ini berarti bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 90,3%, dan sisanya sebesar 9,7% disebabkan oleh faktor lain diluar model regresi tersebut.

  Pembahasan Penelitian

  Sebelum membahas tentang berapa besar hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjasakesdimana variable x yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah dan variable y yaitu kinerja kepala sekolah yang berlokasi di Sekolah Menengah Pertama di kecamatan Toho Kabupaten Mempawah.Peneliti telah melakukan observasi kemudian mengidentifikasi

  Model Konstan ta Std. Error koefisienk orelasi T Sig .

  Constant gaya_kepemimpina 35.203 5.797 6.072 .004 .593 .097 .950 6.093 .004

  R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

  .90 a .903 .878 .52883 permasalahan hingga melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 6 kepalasekolahdan 6 guru penjaskes.

  Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah, diperoleh data hasil temuan penelitian bahwa terdapat Hubungan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Adapun besarnya hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 90,3%, dan sisanya sebesar 9,7% disebabkan oleh faktor lain yang bukan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini.

  Kepala sekolah perlu untuk meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat yang dapat digunakan dalam memimpin bawahannya. Dengan adanya peningkatan gaya kepemimpinan, maka kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuannya dalam memimpin bawahannyaGaya kepemimpinan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik bawahan. Perlu adanya perlakuan atau tindakan yang berbeda dari kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah terhadap guru sebagai bawahannya karena guru memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda dengan pemberian perlakuan yang berbeda tersebut, akan meningkatkan kinerja guru.

  Berdasarkan penelitianinidapat, terlihat bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat penting digunakan untuk meningkatkan kinerja guru. Gaya kepemimpinan kepala sekolahkarena, memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru penjaskes karena gaya kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik guru. Dimana guru yang memiliki karaktiristik yang berbeda- beda akan mendapatkan perlakuan yang berbeda pula. Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas, gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh positif terhadap kinerja guru.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat diartikan sebagai persepsi para guru dan seluruh karyawan suatu sekolah terhadap pola prilaku atau bentuk dari tata cara seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi para bawahannya supaya mau mengerjakan tugasnya dengan senang hati untuk mencapai tujuan dari sekolah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh peneliti tentang hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjaskes, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru penjaskes Sekolah Menegah Pertama Negeri di Kecamatan Toho kabupaten Mempawah.

  Hal tersebut dapat dilihat dari nilai sig 0,004 < 0.05. Selain itu dapat juga melihat nilai t, yaitu nilai t hitung sebesar 6,093 lebih besar jika dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 1,6072. Adapun besarnya pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah adalah sebesar 90,3%. Sedangkan sisanya yaitu 9,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang bukan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini.

  Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :1).Bagi kepala sekolah gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Pertama berusaha untuk lebih dapat meningkatkan kinerja guru penjaskes dengan memberikan pengaruh yang positif melalui kepemimpinannya untuk dapat meningkatkan kinerja guru. 2).Bagi guru Bagi guru untuk dapat selalu meningkatkan kinerjanya karena dengan adanya peningkatan kinerja yang baik, pendidikan akan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Hal itu dapat dilakukan dengan mematuhi segala kebijakan yang diberikan oleh kepemimpinan kepala sekolah, guna untuk mencapai tujuan dalam pendidikan.

  DAFTAR RUJUKAN Burhan, Bugin. (2007).

  MetodologiPendidikkanKualitatif .

  Jakarta: Raja Grafindo Husdarta. 2011. Manajemenpendidikan. Bandung: pustakasetia Karwati, Euis Dan Juni, Donni, Priansa.(2013). Kinerja Dan Profesionalisme KepalaSekolah . Bandung : Alfabeta Mangkunegara, Anwar, Prabu. (2005).

  Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia

  .Bandung : Refika Aditama Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D .

  Bandung :Alfabeta Wahyudi, Imam. (2012).

  MengejarProfesi Guru . Jakarta:

  PrestasiPustaka Yamin, Martinis Dan Maisah. (2010).

  Standarisasi Kinerja Guru . Jakarta :

  Gaung Persada